PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN PADA SISWA KELAS X TEKNIKPERMESINAN SMK NEGERI 1 STABAT.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEKANIKA

TEKNIK DAN ELEMEN MESIN PADA SISWA

KELAS X TEKNIK PERMESINAN

SMK NEGERI 1 STABAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

YOGI WINALDI

NIM 5113121046

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Yogi Winaldi, NIM: 5113121046, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Team Asissted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin Pada Siswa Kelas X TeknikPermesinan SMK Negeri 1 Stabat.Skripsi. FakultasTeknikUniversitasNegeriMedan. 2016

Masih rendahnya hasil belajar siswa mata pelajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin yang belum mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Hal itu dapat dilihat dari nilai siswa pada tahun ajaran 2014/2015, dimana dari 31 orang hanya 19 orang yang dikategorikan lulus. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang mendeskipsikan Gaya Dan Tegangan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Asissted Individualization (TAI) pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Negeri 1

Stabat. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklusnya dilakukan dua kali pertemuan yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa Teknik Permesinan SMK Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2015/2016, sementara sampelnya siswa Kelas X Teknik Permesinan yang berjumlah 36 siswa. Instrumentasi yang digunakan pada penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa berupa soal pilihan berganda dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Sebelum dilaksanakannya tindakan pada siklus I, siswa terlebih dahulu diberikan soal pretest untuk melihat kemampuan awal siswa. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 73,33 dengan ketuntasan klasikal 60,71% dan setelah dilakukannya perbaikan pada penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Asissted Individualization (TAI) pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa menjadi 85,79 dengan ketuntasan klasikal 82,75%. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Asissted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar kompetensi dasar Mendeskripsikan Gaya Dan Tegangan mata pelajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin dari nilai tahun sebeleumnya dengan rata-rata nilai hasil belajar 71,29, kemudian setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai hasil belajar menjadi 73,33, dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 85,79.

Kata Kunci : Model Pembelajaran, Kooperatif, Tipe Team Assisted Individualization (TAI), Hasil Belajar, Mekanika Teknik Dan


(5)

ABSTRACT

Winaldi Yogi, NIM: 5113121046, The Application Of Cooperative Type Team

Asissted Individualization (TAI) Model In Improving Students Mechanical Engineering And Machine Element Outcome For Grade X Major Mechanical Engineering At SMK Negeri 1 Stabat. Thesis. Faculty Of Mechanical Engineering

State University Of Medan. 2016

This research was motivated by the low score achievement of students outcome in

mechanical engineering and machine element lesson plus students hadn’t reached

the minimum score target (KKM) that is 75. This could be proved in academic year 2014/2015, only 19 from 31 students passed the test. This research intended to improve student outcome in describing energy and tension material by using

Team Asissted Individualization (TAI) model for grade X major Mechanical

Engineering. The reseacrh used Classroom Action Research. The research was conduced in two cycle with each cycle consists of two meeting that include planning, action, observation and reflection. The population of the research was 36 respondents or all students grade X major Mechanical Engineering at SMK Negeri 1 Stabat academic year 2015/2016. The sampling of the research was total sampling. The instrument of the research used the multiple choices test of students outcome and students observation sheet activity. In cycly I, the students was given pretest to understand their early ability about the topic. After the test was done, the result of the test found that students avarage score was 73,33 with classical achievement 60,71%. After evaluating and conducting cycle II by using Team

Asissted Individualization (TAI) model, the result of the test found that students

avarages score improve to 85,79 with classical achievement 82,75%. The result above showed that the application of outcome in describing energy and tension material for grade X major Mechanical Engineering at SMK Negeri 1 Stabat. Keyword : Learning Model, Cooperative, Type Team Asissted

Individualization (TAI), Outcome, Mechanical Engineering And


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan dan hikmat sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asissted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin Pada Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK Negeri 1 Stabat” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan dan informasi. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dra. Rosnelli, M.Pd selaku plt Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.

4. Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Mesin


(7)

5. Janter P. Simanjuntak, ST. MT. Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin

6. Drs. Khori, M.Pd selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

7. Drs. Husni Wardi Tanjung, M. Pd selaku selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing Penulis selama mengikuti Perkuliahan di jurusan Pendidikan Teknik Mesin

8. Kepala Sekolah SMK N 1 Stabat Bapak Ilyas, S.Pd yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan observasi dan penelitian di SMK N 1 Stabat

9. Drs. Zulkarnain selaku guru di SMK N 1 Stabat yang begitu banyak membantu penulis dalam melakukan observasi maupun penelitian di SMK Negeri 1 Stabat.

10. Drs. Syaripudin Syarif selaku guru di SMK Negeri 1 Stabat yang juga begitu banyak membeantu penulis dalam melakukan observasi dan penelitian ini terutama dalam hal urusan birokrasi di SMK Negeri 1 Stabat. 11. Teristimewa dan terspesial dari semuanya kepada kedua orang tua terbaik, Ayahanda H. Yufrizal dan Ibunda Hj. Trisnawati yang telah membesarkan,

membina, mendidik, memberikan do’a, dukungan dan semangat kepada

penulis sampai saat ini.

12. Terimakasih yang sebesar-besarnya dan teristimewa juga penulis ucapkan kepada Uda Monmori Winaldi, Amd, Uni Yesi Febriana. ST dan Akak


(8)

Nrs. Loli Fitri, S.Kep yang telah memberikan semangat, motivasi dan bimbingan hidup kepada penulis selama perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

13. Terimakasih juga kepada kak Ira dan bang Abror yang telah banyak menolong penulis dalam mempersiapkan bahan-bahan penulisan skripsi ini.

14. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin khususnya stambuk 2011beskem PTM Pak Ari, Wak Leh, Pak Can, Prada, Abangda Ridwan S. Pd, Rido Agan, Praka Adit, Agung Kendor, Fandi Otomotif dan teman lain yang tidak bisa disebutnkan satu persatu yang telah memberi dukungan dan motivasi.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas keterbatasan yang ada. Semoga hasil ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir kata penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

Medan, Desember 2015

Yogi Winaldi NIM. 513121046


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I: Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II: Kerangka Teori, Kerangka Berfikir, Hipotesis A. Kerangka Teori ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin... 9

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ... 19

B. Penelitian Yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berfikir... 32


(10)

BAB III: Metode Penelitian

A. Desain Penelitian... 34

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian... 41

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 42

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 43

E. TeknikAnalisis Data ... 46

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan A. Hasil Penelitian ... 49

1. Hasil Belajar Siswa... 49

2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 43

3. Perolehan Hasil Belajar Siklus I Dan Siklus II ... 46

B. Pembahasan ... 71

1. Pembahasan Siklus I... 72

2. Pembahasan Siklu II ... 78

3. Hipotesis Tindakan... 88

BAB V Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA... 91 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 38

Tabel 2. Kisi-Kisi Saol Instrumen Tes Hasil Belajar ... 44

Tabel 3. Lembaran Penilaian Observasi Aktivitas Bekajar Siswa... 45

Tabel 4. Hasil Nilai Preetest ... 49

Tabel 5. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Preetest ... 52

Tabel 6. Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 53

Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I... 55

Tabel 8. Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 56

Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II... 58

Tabel 10. Hasil Observasi Aktivitas belajar Siswa Siklus I ... 59

Tabel 11. Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 61

Tabel 12. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Dengan Nilai Hasil Belajar Siklus I. 62 Tabel 13. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 63

Tabel 14. Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II... 65

Tabel 15. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Dengan Nilai Hasil Belajar Siklus II 66 Tabel 14. Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II... 67


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 35

Gambar 2. Diagram Hasil Preetest... 50

Gambar 3. Diagram Hasil Belajar Klasikal Preetest ... 50

Gambar 4. Diagram Hasil Belajar Siklus I ... 53

Gambar 5. Diagram Hasil Belajar Klasikal Siklus I ... 54

Gambar 6. Diagram Hasil Belajar Siklus II... 56

Gambar 7. Diagram Hasil Belajar Klasikal Siklus II ... 57

Gambar 8. Diagram Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 60

Gambar 9. Diagram Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .... 64

Gambar 10. Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Ke Siklus II ... 68 Gambar 11. Diagram Hasil Belajar Kalsikal Kelas Pada Siklus I Ke Siklus II 68


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu modal dasar merubah kondisi suatu bangsa. Untuk mewujudkan perubahan kondisi bangsa yang baik, maka pendidikan harus diterapkan dengan pembelajaran yang baik, sehingga banyak konsep dan model pembeajaran yang bermunculan dengan maksud menjadikan suatu bangsa menjadi terdidik. Tujuan pembelajaran dapat tercapai apabila pemebelajaran direncanakan dengan matang pada proses pelaksanaan pembelajaran. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, dan antara peserta didik dengan sumber belelajar lainya dalam satu kesatuan waktu yang berlansung. Dalam hal ini guru harus dapat memilih model pembelajarn yang efektif dan efesien pada proses pembelajaran.

Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi keberhasilan pembelajarn untuk pencapaian kompetensi. Kompetensi adalah luaran (hasil belajar) yang di miliki peserta didik setelah pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga model pembelajaran yang akan di terapkan dalam pelaksanaannya salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Sangat tidak mungkin mengharapkan hasil yang maksimal dari pelaksanaan pembelajaran tampa perencanaan model pembelajaran yang sesuai.


(14)

2

Pendidikan menurut UNESCO meliputi empat pilar, yaitu: “learning to know, learning to do, learning to be”,dan “learning to live together”. Ke empat pilar tersebut menjadi kewajiban bagi seorang guru untuk memfasilitasi peserta didik. Cita-cita ideal dari ke empat pilar pendidikan tersebut harus mampu terwujud dalam iklim kelas melalui proses belajar mengajar.

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, dalam proses ini akan terjadi perubahan tingkah laku yang dirancang dengan sengaja dan ini menjadi dasar menuju tercapainya suatu tujuan pendidikan. Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, model dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajarn. Berbicara tentang mutu pendidikan tidak terlepas dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari keberhasilan guru menyampaikan materi pelajaran yang hasilnya memenuhi tujuan kurikulum dan standar ketuntasan pada suatu kompetensi.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di SMK N 1 Stabat diperoleh data bahwa hasil belajar siswa pada pada materi gaya dan tegangan masih rendah. Hal ini dapat di lihat dari nilai hasil belajar mekanika teknik pada kelas X tahun pelajaran 2013/2014, hanya 55,61% siswa yang dikategorikan lulus pada


(15)

3

pelajaran mekanika teknik dengan jumlah siswa 32 siswa dengan kreteria ketuntasan minimal (KKM) 75,00 (tujuh puluh lima). Pada tahun ajaran 2014/2015 hanya 61,29% siswa yang dikategorikan lulus pada pelajaran mekanika teknik dan elemen mesin pada materi gaya dan tegangan mesin dari 31 siswa dengan kreteria ketuntasan minimal (KKM) 75,00 (tujuh puluh lima). Dari data tersebut di atas dapat di lihat bahwa persentase kelulusan siswa sangat rendah dan perlu adanyatindakan atau perlakuan dari guru.

Rendahnya hasil belajar siswa kelas X teknik permesinan SMK N 1 Stabat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainya terutama pada kurangnya minat belajar siswa tekhadap pelajaran mekanika teknik dan elemen mesin dan kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. Selain itu faktor lain yang mempengaruhinya antara lain model pembelajaran yang diterapkan di dominasioleh model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru (teacher

centered), disamping itu kerjasama di antara siswa juga terbilang sangat rendah

sehingga ada siswa yang sangat mengerti ada yang sedikit mengerti dan ada yang tidak mengerti sama sekali tentang pelajaran mekanika teknik dan elemen mesin. Hal tersebut diperoleh berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis kepada guru dan juga siswa kelas X teknik permesinan SMK Negeri 1 Stabat pada saat melakukan kegiatan observasi di situ.

Dari permasalahan di atas baik hasil belajar yang belum tercapai, aktivitas belajar yang masih memakai model konvensional, dan kurangnya motivasi siswa dan kerjasama siswa dalam melaksanakan pembelajaran menyebabkan munculnya


(16)

4

sifat individuallistis yang bisa di sebabkan oleh kurang tepatnya model pembelajaran yang dipakai oleh guru. Walapun dalam proses pembelajaran yang di lakukan di SMK Negeri 1 stabat ini telah memakai kurikulam 2013, namun dalam penerapannya oleh guru masih kurang maksimal yaitu pada pendekatan mengamati, menanya, mengeplorasi,mengasosiasi dan mengkomunikasikan atau juga sering disebut dengan pendekatan scientific (pendekatan ilmiah), pada pendekatan scientific ini hanya pendekatan mengamati dan menanya saja yang telah diterapkan sealin itu juga timbal balik yang dilkukan siswa pada proses mengplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasih juga masih kurang. Jadi dengan demikian walaupun dalam kurikulum 2013 telah diarahkan untuk proses pembelajarn yang lebih berpusat pada siswa dan lebih menekankan keaktifan siswa tetapi dalam penerapannya masih banyak yang belum maksimal sehingga pelajarn tersebut masih berpusat kepada guru (teacher centered).

Dalam hal pengembangan model pembelajarn, model pembelajarn kooperatif merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan untuk melakukan proses pembelajaran karena model pembelajaran kooperatif bersifat kelompok dan membuat para peserta didik menjadi termotivasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme, pada dasarnya pendekatan teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan dimana siswa harus secara individual menemukan dan mentranformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisnya bila perlu (Soejadi dalam Teti Sobari, 2006:15). Menurut Slavin (2007), pembelajaran


(17)

5

kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Penerapan pembelajaran kooperatif menurut penelitian yang selama ini dilakukan terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini didukung oleh penelitian oleh yang dilakukan oleh Slavin.

Pembelajaran kooperatif pada kompetensi dasar mendeskripsikan gaya dan tegangan dan momen pada suatu konstruksi dapat dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat banyak tipe model pembelajaran yang dapat di pakai, salah satunya yaitu model pembelajarankooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).

Model pemebelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yaitu model kooperatif yang menitikberatkan pada proses belajar kerjasama dalam kelompok. Proses pembelajaran dalam kelompok membantu siswa menentukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pembelajaran. Selain terbentuknya kerja sama, siswa juga akan merasa adanya tanggung jawab bersama terhadap kerja sama dalam kelompok, hal itu akan menghidupkan aktivitas belajar peserta didik dan bisa juga menambah minat belajar peseta didik dalam melakukan proses pembelajaran.

Memperhatikan akar permasalahan seperti yang diuraikan sebelumnya, model TAI tampaknya dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Ada beberapa alasan perlunya menggunakan model pembelajaran TAI untuk dikembangkan sebagai variasi model pembelajaran, agar pemahaman konsep dapat tercapai. Alasan tersebut, dapat meningkatkan minat belajar siswa, terutama pada kelompok kecil, karena siswa yang pandai bertanggung jawab


(18)

6

terhadap siswa yang lemah. Dengan demikian siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi (Suyitno, 2002:9).

Beberapa alasan lain yang menyebabkan model TAI perlu diterapkan sebagai model pembelajaran yaitu tidak ada persaingan antar siswa atau kelompok, karena bekerjasama untuk menyelesaikan masalah dalam mengatasi cara berpikir yang berbeda. Dalam model TAI, guru setidaknya menggunakan setengah dari waktunya mengajar dalam kelompok kecil sehingga akan lebih mudah dalam pemberian bantuan secara individu (Slavin, 1995:101).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik dan berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN PADA SISWA KELAS X TEKNIK PERMESINAN SMK N 1 STABAT

TAHUN AJARAN 2015/2016” B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalahnya anatara lain:

1. Sebagian besar hasil belajar siswa pada pada materi gaya dan tegangan belum memenuhi kreteria ketuntasan minimal (KKM)

2. Penerapan kurikulum 2013 yang masih belum efektif dalam pendekatan

scientific yaitu mengamati, menanya, mengeplorasi, mengasosiasi dan


(19)

7

3. Kurangnya keaktifan siswa dalam mengkitu pembelajaran mekanika teknik dan elemen mesin.

4. Kurangnnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran mekanika teknik dan elemen mesin.

5. Pembelajaran mekanika teknik dan elemen mesin masih menggunakan model konvensional yang dimana pembelajaran masih berpusat pada guru (teachercentered).

6. Masih kurangnya kerjasama siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identefikasi masalah diatas, maka perlu adanya pembatasan masalah pada penelitian ini agar lebih fokus yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Assisted Individualization (TAI) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian adalah mekanika teknik dan elemen mesin pada materi gaya dan tegangan.

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X teknik permesinan SMK N 1 Stabat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan model pembelajaran kooperatip tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X teknik permesinan SMK N 1 Stabat?


(20)

8

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran mekanika teknik dan elemen mesin pada pada materi gaya dan tegangan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai: 1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, kemampuan menulis dalam

penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar.

2. Hasil penelitian ini di harapkan sebagai informasi kepada dunia pendidikan khususnya siswa kelas X Teknik Permesinan SMK N 1 Stabat dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa

3. Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.


(21)

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru mata pelaajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin X Teknik Permesinan SMK Negeri 1 Stabat dapat disimpulkan bahwa

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran koopeartif tipe (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari tes hasil belajar siswa terjadi peningkatan yang signifikan dimana 17 siswa (60,71%) yang tuntas belajar pada siklus I menjadi 24 siswa (82,75%) pada siklus II, kenaikan hasil belajar dari siklus I ke siklus II ini yaitu 7 orang siswa (29,16%), berarti bahwa telah tercapai batas tuntas indikator yang ditetapkan secara klasikal yaitu 80% siswa memperoleh nilai≥ 75 yaitu sebesar 82,75%

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (TAI) juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dimana, pada siklus I nilai persen yang diperoleh dari aktivitas belajar siswa yaitu 67,30 % kemudian meningkat pada siklus II yaitu 82,69%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai petunjuk, pertimbangan dan informasi kepada guru dan calon guru Mekanika Teknik Dan Elemen


(22)

90

Mesindalam memilih model, materi dan media pengajaran yang sesuai, efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin sehingga dapat meningkatakan hasil belajar siswa.

2. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (TAI) menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dan dapat menuntun siswa lebih aktif dalam belajar karena siswa dibimbingg juga didalam kelompok secara individual serta siswa yang berkemampuan rendah dapat berdikusi di dalam kelompok dengan siswa berkemampuan tinggi. Dengan demikian disarankan kepada guru khususnya guru bidang studi Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin sebaiknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (TAI) dalam pembelajaran mata pelajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Diharapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe (TAI) ini agar dapat terus diperbaiki dalam pelaksanaannya bila kurang maksimal dan dapat dikembangkan dalam penggunaannya kembali sehingga model ini dapat berkembang dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.


(23)

92

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, (2001). Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi Dalam

Penigkatan Kualitas Dan Efeksifita sPembelajaran. Bandung: UPI

Abdurahman. (2006). Strategi Pembelajaran. Bandung : Mizan.

Arikunto, Suharsimi dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelaaran. Bandung: Alfabeta.

Asma Nur. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, Muhsin dkk. (2010). Unsur Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Pustaka

Setia.

Huda Miftahul. (2011). Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Pekanbaru: Pustaka Pelajar.

Kunandar. (2013). Langkah-langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Lie, Anita. (2007). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Panjaitan, Toga. (2014). Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team

Accelerated Instruction (TAI) untuk meningkatkan hasil belajar ilmu statika dan tegangan pada kelas X Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Siatas Barita Tahun Ajaran 2013/2014. Medan:

Unimed.

Rohman Arif. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama.


(24)

93

Rusman. (2012). Model-Model Pembelaran: Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sigit Ari Prabowo. (2009). Penerapan Model Pembelajaran TAI (Teams Assisted

Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Organisasi Kehidupan Kelas VI SD Negeri I Karanganom Klaten. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sinaga, Lison. (2012). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Kompetensi

Dasar Memeriksa Sistim/Komponen Suspensi Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asissted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas XI-1 SMK Al Wasliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Medan: UNIMED.

Slavin E, Robert. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik. Bandung: Nusa Median

Sudjana Nana. (1991). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran. Bandung: Pustaka Belajar. Tricahyo, Gustus. (2012. Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran

KooperatifTipe Team Asissted Individualization (TAI) Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin Di SMK PIRI Sleman. Sleman: UNY.

Wiji Lestari. (2009). Model-Model Pembelajaran. http://wijilestarioop.blogspot .com/2015/10/model-model-pembelajaran .html diaksestanggal 30 November 2015.


(1)

3. Kurangnya keaktifan siswa dalam mengkitu pembelajaran mekanika teknik dan elemen mesin.

4. Kurangnnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran mekanika teknik dan elemen mesin.

5. Pembelajaran mekanika teknik dan elemen mesin masih menggunakan model konvensional yang dimana pembelajaran masih berpusat pada guru (teachercentered).

6. Masih kurangnya kerjasama siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identefikasi masalah diatas, maka perlu adanya pembatasan masalah pada penelitian ini agar lebih fokus yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian adalah mekanika teknik dan

elemen mesin pada materi gaya dan tegangan.

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X teknik permesinan SMK N 1 Stabat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan model pembelajaran kooperatip tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X teknik permesinan SMK N 1 Stabat?


(2)

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran mekanika teknik dan elemen mesin pada pada materi gaya dan tegangan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai: 1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, kemampuan menulis dalam

penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar.

2. Hasil penelitian ini di harapkan sebagai informasi kepada dunia pendidikan khususnya siswa kelas X Teknik Permesinan SMK N 1 Stabat dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa

3. Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru mata pelaajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin X Teknik Permesinan SMK Negeri 1 Stabat dapat disimpulkan bahwa

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran koopeartif tipe (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari tes hasil belajar siswa terjadi peningkatan yang signifikan dimana 17 siswa (60,71%) yang tuntas belajar pada siklus I menjadi 24 siswa (82,75%) pada siklus II, kenaikan hasil belajar dari siklus I ke siklus II ini yaitu 7 orang siswa (29,16%), berarti bahwa telah tercapai batas tuntas indikator yang ditetapkan secara klasikal yaitu 80% siswa memperoleh nilai≥ 75 yaitu sebesar 82,75%

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (TAI) juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dimana, pada siklus I nilai persen yang diperoleh dari aktivitas belajar siswa yaitu 67,30 % kemudian meningkat pada siklus II yaitu 82,69%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai petunjuk, pertimbangan dan informasi kepada guru dan calon guru Mekanika Teknik Dan Elemen


(4)

Mesindalam memilih model, materi dan media pengajaran yang sesuai, efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin sehingga dapat meningkatakan hasil belajar siswa.

2. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (TAI) menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dan dapat menuntun siswa lebih aktif dalam belajar karena siswa dibimbingg juga didalam kelompok secara individual serta siswa yang berkemampuan rendah dapat berdikusi di dalam kelompok dengan siswa berkemampuan tinggi. Dengan demikian disarankan kepada guru khususnya guru bidang studi Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin sebaiknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (TAI) dalam pembelajaran mata pelajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Diharapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe (TAI) ini agar dapat terus diperbaiki dalam pelaksanaannya bila kurang maksimal dan dapat dikembangkan dalam penggunaannya kembali sehingga model ini dapat berkembang dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, (2001). Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi Dalam Penigkatan Kualitas Dan Efeksifita sPembelajaran. Bandung: UPI

Abdurahman. (2006). Strategi Pembelajaran. Bandung : Mizan.

Arikunto, Suharsimi dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelaaran. Bandung: Alfabeta.

Asma Nur. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, Muhsin dkk. (2010). Unsur Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Pustaka

Setia.

Huda Miftahul. (2011). Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Pekanbaru: Pustaka Pelajar.

Kunandar. (2013). Langkah-langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Lie, Anita. (2007). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Panjaitan, Toga. (2014). Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) untuk meningkatkan hasil belajar ilmu statika dan tegangan pada kelas X Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Siatas Barita Tahun Ajaran 2013/2014. Medan: Unimed.

Rohman Arif. (2009). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama.


(6)

Rusman. (2012). Model-Model Pembelaran: Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sigit Ari Prabowo. (2009). Penerapan Model Pembelajaran TAI (Teams Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Organisasi Kehidupan Kelas VI SD Negeri I Karanganom Klaten. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sinaga, Lison. (2012). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Kompetensi Dasar Memeriksa Sistim/Komponen Suspensi Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asissted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas XI-1 SMK Al Wasliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Medan: UNIMED.

Slavin E, Robert. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik. Bandung: Nusa Median

Sudjana Nana. (1991). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran. Bandung: Pustaka Belajar. Tricahyo, Gustus. (2012. Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran

KooperatifTipe Team Asissted Individualization (TAI) Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin Di SMK PIRI Sleman. Sleman: UNY.

Wiji Lestari. (2009). Model-Model Pembelajaran. http://wijilestarioop.blogspot .com/2015/10/model-model-pembelajaran .html diaksestanggal 30 November 2015.


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 3 33

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DI KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK SWASTA TELADAN MEDAN T.A 2015/2016.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 1 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 7 35

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG.

0 1 30

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA SISWA KELAS X TGB B SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 21

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1 1 14