1.2 Rumusan Masalah
Adanya jaminan kesehatan mengakibatkan jumlah kunjungan di poliklinik rawat jalan dan rawat inap khususnya di poliklinik penyakit dalam sangat tinggi.
Poliklinik yang memiliki permasalahan ketenagaan karena memiliki jumlah kunjungan tertinggi dan cenderung meningkat selama tiga tahun terakhir adalah
poliklinik penyakit dalam. Sedangkan pada tahun 2014 dan 2015 tidak ada peningkatan jumlah dokter pada poliklinik tersebut. Berdasarkan wawancara dengan
pejabat pemegang kebijakan, salah satu poliklinik yang paling membutuhkan penambahan jumlah dokter adalah poliklinik penyakit dalam. Selain itu, berdasarkan
hasil wawancara dengan beberapa pasien, pasien mengeluhkan waktu tunggu yang cukup lama pada jam – jam visite dokter – dokter spesialis tersebut ke ruangan –
ruangan rawat inap.
1.3 Pertanyaan Penelitian
“Berapakah jumlah kebutuhan dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Wangaya Kota Denpasar yang dihitung berdasarkan beban kerja dengan
menggunakan metode WISN ?”
1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1
Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kebutuhan dokter spesialis penyakit dalam dengan menggunakan metode
WISN di RSUD Wangaya Kota Denpasar
1.4.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu: 1. Untuk melihat perbedaan jumlah dokter spesialis penyakit dalam yang ada di
RSUD Wangaya dengan jumlah dokter spesialis yang dihitung berdasarkan beban kerja dengan menggunakan metode WISN
2. Untuk mengetahui beban kerja dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Wangaya Kota Denpasar
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
juga dapat menjadi bahan pembelajaran dan pengalaman dalam pengelolaan sumber daya manusia khususnya di bidang perencanaan
sumber daya manusia di rumah sakit. 2. Bagi PSKM
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian yang serupa selanjutnya dan juga dapat dijadikan
dokumentasi di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Bagi RSUD Wangaya Kota Denpasar Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dasar
dan bahan pertimbangan dalam mengevaluasi pendistribusian tenaga kesehatan pada masing – masing unit pelayanan. Rumah sakit menjadi
termotivasi untuk melakukan perencanaan kebutuhan tenaga SDM khususnya tenaga dokter spesialis.
2. Bagi Masyarakat Dengan perencanaan dan perhitungan kebutuhan tenaga SDM yang
baik dan tepat diharapkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan diharapkan juga terciptanya kepuasan
pasien.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memiliki ruang lingkup di bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya dalam melihat jumlah kebutuhan sumber daya manusia
khususnya dokter spesialis penyakit dalam yang dilihat berdasarkan beban kerja di RSUD Wangaya Kota Denpasar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan suatu proses untuk menumbuhkan atau meningkatkan suatu potensi fisik dan psikis manusia untuk mencapai tujuan dari
suatu organisasi lembaga yang dilakukan dengan cara mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja atau yang melakukan pekerjaan Sudayat, 2009.
Dari segi bisnis, sumber daya manusia SDM adalah manusia yang bekerja dalam suatu organisasi. Dalam hal ini disebut juga dengan karyawan. Jika tidak ada
manusia yang menjadi sumber daya di perusahaan, maka perusahaan tersebut tidak dapat berjalan dan menghasilkan laba sehingga sumber daya manusia merupakan hal
yang paling dibutuhkan oleh sebuah perusahaan Silfianti, 2011. Di dalam Sudayat2009 juga disebutkan bahwa sumber daya manusia adalah
ujung tombak pelayanan, sangat diandalkan untuk memenuhi standar mutu yang diinginkan oleh wajib pajak dan wajib retribusi. Untuk mencapai standar mutu
tersebut, maka harus diciptakan situasi yang mendukung pelayanan yang memuaskan wajib pajak dan wajib retribusi. Upaya-upaya manusia itu bukan sesuatu yang statis,
tetapi terus berkembang dan berubah, seirama dengan dinamika kehidupan manusia, yang berlangsung dalam kebersamaan sebagai suatu masyarakat. Oleh karena itu
salah satu situasi yang mendukung adalah seluruh peraturan pengelolaan sumber daya manusia yang berdampak pada perlakuan yang sama kepada pegawai.
11