Antioksidan Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Pada Daum Sembukan (Paederia foetida L) Serta Uji Aktivitasnya Sebagai Antioksidan.
10
Tabel 2.1. Persyaratan Mutu Biodiesel Menurut SNI 7182:2012
No Parameter Uji
Satuan MinMaks
Persyaratan
1 Massa jenis pada 40
o
C kgm
3
850 - 890 2
Viskositas kinematik pada 40
o
C mm
2
s cst 2,3 - 6,0
3 Angka setana
Min 51
4 Titik nyala mangkok tertutup
o
C, min 100
5 Titik kabut
o
C, maks 18
6 Korosi lempeng tembaga
3 jam pada 50
o
C nomor 1
7 Residu karbon
- dalam percontoh asli atau - dalam 10 ampas distilasi
-massa, maks 0,05
0,3 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
Air dalam sedimen Temperatur distilasi 90
Abu tersulfatkan Belerang
Fosfor Angka asam
Gliserol bebas Gliserol total
Kadar ester metil Angka iodium
Kestabilan oksidasi - Periode induksi metode rancimat
- Periode induksi metode petro oksi -vol, maks
o
C, maks -massa, maks
mgkg, maks mgkg, maks
mg-KOHg, maks -massa, maks
-massa, maks -massa, min
massa g-I
2
100g, maks menit
0,05 360
0,02 100
10 0,6
0,02 0,24
96,5 115
300 27
11 Teknik produksi biodiesel yang berkembang saat ini dapat dikelompokkan
menjadi proses satu tahap transesterifikasi dan proses dua tahap esterifikasi- transesterifikasi. Reaksi satu tahap transesterifikasi dipakai apabila minyak
nabati memiliki nilai FFA di bawah 1, sedangkan minyak yang memiliki nilai FFA di atas 1, seperti minyak goreng bekas, sebaiknya menggunakan proses
dua tahap esterifikasi-transesterifikasi. Minyak yang mengandung asam lemak bebas lebih dari 1 akan membentuk formasi emulsi sabun yang menyulitkan
pada saat pemisahan biodiesel Canakci and Van Gerpen, 2001. Minyak goreng bekas merupakan minyak yang kadar asam lemak
bebasnya meningkat akibat dari proses pemanasan yang terus menerus, sehingga proses pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas biasanya dilakukan melalui
dua tahap proses yaitu esterifikasi dan transesterifikasi. Menurut Julianus 2006, tahap esterifikasi diperlukan untuk mengesterifikasi asam lemak bebas FFA
dalam minyak bekas agar jumlahnya tidak terlalu banyak. Konsentrasi asam lemak bebas yang terlalu tinggi akan mempersulit pemisahan gliserol dari
produknya. Biodiesel dapat diaplikasikan murni 100 B100 atau campuran dengan
minyak solar pada tingkat konsentrasi tertentu Bxx, seperti 10 biodiesel dicampur dengan 90 solar yang dikenal dengan nama B10. Dibandingkan
dengan solar, biodiesel memiliki kelebihan diantaranya Hambali dkk., 2007: 1.
Bahan bakar ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang lebih baik 2.
Cetane number lebih tinggi sehingga efisiensi pembakaran lebih baik dibandingkan dengan minyak kasar
3. Memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin
12 4.
Dapat terurai biodegradable 5.
Merupakan renewable energy karena terbuat dari bahan alam yang dapat diperbaharui
6. Meningkatkan independensi suplai bahan bakar karena dapat diproduksi
secara lokal Menurut Syah 2006, karakteristik emisi pembakaran biodiesel
dibandingkan dengan solar adalah sebagai berikut : 1.
Emisi karbon dioksida CO
2
netto berkurang 100 2.
Emisi sulfur dioksida berkurang 100 3.
Emisi debu berkurang 40-60 4.
Emisi karbon monoksida CO berkurang 10-50 5.
Emisi hidrokarbon berkurang 10-50 6.
Hidrokarbon aromatik polisiklik PAH = polycyclic aromatic hydrocarbon berkurang, terutama PAH beracun seperti : phenanthren berkurang 98,
benzofloroanthen berkurang 56, benzapyren berkurang 71, serta aldehida dan senyawa aromatik berkurang 13