Latar Belakang Hubungan antara Beban Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat di Ruang IGD RSUD Kabupaten Buleleng Tahun 2015.

dan harus bersiaga secara terus-menerus terhadap kondisi pasien di rumah sakit Sari, 2012. Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Kabupaten Buleleng merupakan rumah sakit pusat rujukan di wilayah Bali Utara dan sekitarnya. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan di ruang gawat darurat ± 50 pasien perhari atau sekitar 1.500 pasien di setiap bulannya. Kunjungan pasien di IGD menunjukkan kenaikan yang signifikan di setiap tahunnya. Menurut data Rekam Medis RSUD Kabupaten Buleleng dari bulan Januari-Desember 2013 sebanyak 15.253 penderita dan bulan Januari-September 2014 sebanyak 19.869 penderita. Pelayanan kepada pasien di IGD terdiri dari tenaga medis dokter dan perawat serta tenaga non medis pramuhusada. Jumlah tenaga perawat di Instalasi Gawat Darurat adalah sebanyak 24 orang perawat paste pagi 5 orang dan perawat pelaksana 19 orang. Tugas perawat di IGD RSUD Kabupaten Buleleng antara lain: menyeleksi pasien yang datang ke IGD sesuai triage, melakukan asuhan keperawatan untuk pasien gawat darurat memasang oksigen, memasang infus, pemeriksaan tanda-tanda vital, EKG, melakukan injeksi, pemberian obat perawatan luka, melakukan heckting jahitan pada bagian kulit, nebulizer, dan lain-lain, melakukan asuhan keperawatan non gawat darurat, melengkapi pencatatan dan pelaporan perawat setiap hari, membuat surat rujukan, menyiapkan pasien untuk pemeriksaan dokter, memelihara dan menyiapkan alat medis agar siap pakai, melaksanakan transportasi pasien ke ruangan rawat inap, memasukkan data pasien ke billing, membuat rencana asuhan keperawatan menentukan diagnosa keperawatan, tindakan dan evaluasi keperawatan, melaksanakan tugas rujukan dan sebagai tim ambulansi, mengecek pengisian kelengkapan blangko pasien, Visum Et Repertum dan keracunan, melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE dan melengkapi blanko perjanjian Informed Concent, melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Dengan kompleksitas kerja yang demikian, maka perawat yang bertugas di IGD dituntut untuk memiliki kemampuan lebih jika dibandingkan dengan perawat yang melayani pasien di unit yang lain. Sehingga untuk bekerja di IGD membutuhkan kecekatan, ketrampilan, dan kesiagaan setiap saat Syaer, 2011. Beban kerja yang diberikan kepada perawat yang bertugas di IGD sangatlah fluktuatif, hal ini dikarenakan sangat tergantung dari seberapa serius perawatan medis yang harus dilakukan kepada pasien. Disamping itu beban kerja seorang perawat menjadi lebih terasa berat dan berlebih karena waktu kerja shift yang panjang, waktu istirahat yang kurang, harapan pimpinan rumah sakit untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik, tuntutan keluarga terhadap keselamatan pasien, karakteristik pasien yang berbeda-beda dan sebagainya. Perawat IGD juga harus selalu bersiaga untuk menerima dan merawat pasien sebanyak apapun dan separah apapun kondisinya Kusmiati, 2008. Hasil penelitian Direktorat Keputusan Departemen Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan World Health Organization WHO tahun 2010, menyatakan bahwa perawat-perawat yang bekerja di rumah sakit di Asia Tenggara termasuk Indonesia memiliki beban kerja berlebih akibat dibebani tugas-tugas non keperawatan. Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat Di Rumah Sakit Depkes, 2005, bahwa jenis kegiatan produktif yang dilakukan perawat selama dilakukan observasi yaitu berupa penerimaan pasien baru, pembersihan dan perawatan luka, mobilisasi pasien, nebulizer, memberikan obat, memasang infus, EKG, dan dokumentasi perawatan merupakan tindakan yang diperkenankan dilakukan oleh perawat IGD, sedangkan untuk tindakan heckting, operasi kecil, dan administrasi bukan merupakan tindakan yang diperkenankan dilakukan oleh perawat IGD. Namun pada kenyataannya perawat yang bertugas di IGD RSUD Kabupaten Buleleng disamping mengerjakan tugas keperawatan juga mengerjakan tugas non keperawatan. Hal inilah yang menimbulkan terjadinya kelebihan beban kerja baik fisik maupun non fisik mental dan emosional yang kemungkinan dapat menghambat produktivitas dan pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Berdasarkan hasil studi tentang beban kerja di ruang IGD RSUD Buleleng terhadap 10 orang tenaga keperawatan dengan menggunakan metode SWAT Subjective Worklood Assesment Tehnique diperoleh bahwa responden memiliki beban kerja tinggi yaitu diatas 60, dimana kisaran beban kerjanya antara 76,3- 100. Hasil prosentase beban kerja inilah yang menunjukkan bahwa perawat yang bertugas di ruang IGD RSUD Buleleng memiliki beban kerja berat yang jika tidak diatasi dengan baik akan berdampak buruk bagi produktivitas perawat tersebut. Menurut Soehartati 2007 bahwa bila seseorang mempunyai beban kerja yang tinggi maka akan mempengaruhi kepuasan kerja. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat diantaranya adalah komponen upah atau gaji, pekerjaan, pengawasan, promosi karir, kelompok kerja dan kondisi kerja. Kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh status profesional, persyaratan tugas, pembayaran, kebijakan organisasi dan otonomi Eugenia, 2009. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara terhadap10 orang perawat yang bertugas di ruang IGD RSUD Buleleng pada 10 item kepuasan kerja dengan 19 pertanyaan antara lain tentang gajisalary, kondisi kerja, kebijakan perusahaaninstansi, hubungan antar pribadi, supervisi, prestasi, pengakuan pekerjaan, tanggung jawab, serta tentang promosipengembangan karir, dari pertanyaan ini diperoleh bahwa sekitar 70 perawat di ruang IRD RSUD Buleleng mengatakan kurang puas atau tingkat kepuasan kerja rendah skor 40- 55. Sedangkan kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi individu dalam bekerja untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hal ini mencakup kesesuaian antara kemampuan dan keinginan pekerja dengan kondisi organisasi tempat mereka bekerja yang meliputi : jenis pekerjaan, minat, bakat, penghasilan, insentif. Dan ketika seorang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Dengan demikian produktivitas dan hasil kerja karyawan akan meningkat secara optimal Johan, 2006. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kepuasan Kerja Perawat Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Buleleng.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut dengan rumusan masalah sebagai berikut : “Adakah Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kepuasan Kerja Perawat Di Ruang IGD RSUD Kabupaten Buleleng tahun 2014”? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja perawat di ruang IGD RSUD Kabupaten Buleleng.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi beban kerja perawat di ruang IGD RSUD Kabupaten Buleleng. 2. Mengidentifikasi kepuasan kerja perawat di ruang IGD RSUD Kabupaten Buleleng. 3. Menganalisis hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja perawat di ruang IGD RSUD Kabupaten Buleleng. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini adalah : Sebagai kontribusi bagi pihak manajemen rumah sakit untuk menyusun suatu kebijakan atau pertimbangan dalam upaya menciptakan keseimbangan beban kerja dengan kepuasan kerja perawat di ruang IGD RSUD Kabupaten Buleleng.

1.4.2 Manfaat teoritis

Adapun manfaat teoritis yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Dapat menjelaskan kaitan antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat. 2. Diharapkan dapat digunakan sebagai kontribusi pada kajian keilmuan bagi para peneliti selanjutnya terhadap pengembangan literatur beban kerja yang dihubungkan dengan kepuasan kerja. 1.5 Keaslian Penelitian Berdasarkan studi literatur, penelitian yang berkaitan dengan judul dari penelitian ini adalah: sebagaimana yang ditulis oleh Yuniarti,S.,Wuryaningsih,S,H. dan Setiawan,H., 2012 dengan judul hubungan beban kerja dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di IGD RSUD Bontang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasional dengan metode cross sectional. Populasi penelitiannya adalah perawat pelaksana sejumlah 19 orang dan 30 pasien yang berkunjung di IGD RSUD Bontang dengan teknik systematic random sampling . Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data digunakan uji statistic Corelation Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja perawat di IGD RSUD Bontang sebagian besar 74 dalam kategori berat.Tingkat kepuasan pasien dalam menerima pelayanan di IGD RSUD Bontang sebagian besar 70 tidak puas. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja perawat dengan tingkat kepuasan pasien terhadap

Dokumen yang terkait

Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat Pelaksana di Ruang IGD dan ICU RSUD Haji Abdul Manan Simatupang Kisaran

48 193 93

Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang

0 36 110

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

1 4 75

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KETIKA HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KETIKA MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 13

HUBUNGAN BEBAN KERJA, STRESS KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANGAN NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR.

0 4 52

HUBUNGAN BEBAN KERJA, STRESS KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANGAN NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR.

0 0 9

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD  (Studi Korelasi Di RSUD Jombang 

0 2 114

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Antara Beban Kerja Perawat dengan Penerapan Kompensasi Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT ICU, IMC DAN IGD DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI ICU, IMC DAN IGD DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA - DIG

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PERILAKU CARING DI RUANG IGD RSUD PROF.DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 25