commit to user
i. Menentukan Cara Promosi Tujuan promosi adalah memperkenalkan komoditi yang akan
diekspor kepada calon pembeli di mancanegara, diharapkan mereka berminat
untuk membeli.
Promosi juga
diartikan sebagai
mengkomunikasikan komoditi yang kita produksi kepada calon pembeli. Cara yang dipakai dapat dipilih melalui beberapa media
seperti iklan di majalah dan surat kabar, melalui radio, televisi, bahkan kini melalui internet.
j. Menentukan Syarat Kontrak Jual Beli Promosi dapat dianggap sebagai langkah konkrit yang langsung
menuju sasaran yaitu calon pembeli. Namun kadangkala proses transaksi sampai terjadinya suatu perikatan antara eksportir dengan
importir harus melalui suatu rangkaian negosiasi yang melelahkan. Faktor yang harus dirundingkan senelum terjadi kesepakatan adalah
jenis dan mutu dari komoditi yang ditawarkan, syarat perdagangan yang perlu disepakati antara eksporir dengan importir, syarat pembayaran
yang sesuai dengan kapasitas produksi, dan waktu pemasaran yang dibutuhkan pembeli.
D. Tahapan-tahapan Memulai Ekspor
Dalam melaksanakan kegiatan ekspor harus mewati beberapa tahapan pelaksanaan ekspor yang panjang. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan
ekspor menurut PPEI, 2011:3-13 adalah sebagai berikut :
commit to user
a. Sale’s Contract Proses Tahapan pelaksanaan ekspor yang pertama adalah Sale’s Contract yaitu
langkah awal dimana dimulainya suatu kerja sama antara eksportir dan importir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut ini :
commit to user
Dalam Negeri Luar Negeri
Gambar 2.1 Sale’s Contract Process 1. PROMOSI
PROMOTION MEDIA
2. INQUIRY
3. OFFER SHIT
4. ORDER SHEET
5. SALE’S CONTRACT
6. SALE’S CONFIRMATION
SALES CONTRACT PROSES
I
M
P
O
R
T
I
R
E
K
S
P
O
R
T
I
R
commit to user
Keterangan Gambar : 1. Eksportir melakukan promosi melalui media promosi seperti pameran
dagang, pameran maya, dan lainnya atau menghubungi badan khusus urusan promosi, seperti BPEN, ITPC, Atase perdagangan JETRO, KOTRA atau
TPO lainnya. 2. Importir berminat mengirimkan Surat Permintaan Harga Letter of Inquiry
kepada eksportir. 3. Eksportir memenuhi permintaan importir dengan mengirimkan Surat
Penawaran Harga Offer Sheet. 4. Importir setelah mempelajari dengan seksama offer sheet dari eksportir lalu
mengirimkan surat pesanan Order Sheet kepada eksportir. 5. Eksportir menyiapkan kontrak jual beli Sale’s Contract sesuai data-data
dari offer sheet dan order sheet dan mengirimkannya kepada importir. 6. Importir mempelajari Sale’s Contract tersebut dan apabila setuju maka
importir akan
menandatangani sale’s
contract tersebut
Sale’s Confirmation dan mengirimkannya kepada eksportir.
commit to user
BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya Tonny Furniture
Tonny Furniture berdiri sekitar 16 tahun yang lalu. Pendirinya adalah Tonny Winata yang waktu sebelumnya adalah seorang sopir
disebuah perusahaan milik tetangganya, yang bergerak dibidang supplay kayu mentah untuk disetorkan ke beberapa pabrik disekitar Yogyakarta dan
Solo. Dari ketertarikannya pada kayu inilah dia mulai usahanya dari nol. Modal didapat dari pinjaman BPR sebesar 10 juta. Saking tertariknya
dengan usaha ini pak Tonny hampir saja putus kuliah. Tonny Furniture mulai mulai beroperasi pada tahun 1996 dengan menjadi suplier bahan
mentah ke perusahaan Jerami yang sekarang berganti menjadi Index’s. Pada pertengahan tahun 1999 Tonny baru memulai produksi
furniture sendiri dengan target pasar lokal. Tahun 2000 akhir barulah mulai ekspor sendiri walaupun lewat agen, namun hasilnya cukup memuaskan.
Berawal dari itulah Tonny mulai berani merambah pasar internasional untuk penjualan produk furniturenya. Untuk mengenalkan produknya kepada
buyer yang ada diluar negeri, akhirnya Tonny Furniture pun berinisiatif membuat website sendiri pada tahun 2002.
Dengan berbekal ketekunan Tonny Furniture pun mulai mendapat order yang lumayan banyak dari dalam negeri maupun luar negeri.