Proses Finishing Barang Antik dan Barang dari Pengrajin

commit to user h. Packing Setelah proses finishing selesai, maka dilakukan proses packing. Proses packing adalah proses pembungkusan furniture sesuai dengan keinginan importir. Proses packing pada Tonny Furniture menggunakan single face kardus. Gambar 3.6 Packing

b. Proses Finishing Barang Antik dan Barang dari Pengrajin

Dalam menghadapi masalah pesanan yang membanjir dari buyer, maka Tonny Furniture memilih untuk memesan barang dari pengrajin. commit to user Berikut adalah proses finishing barang yang diambil Tonny Furniture dari pengrajin : a. Barang dari Pengrajin Barang yang diambil dari pengrajin biasanya barang jadi, sehingga proses finishingnya Tonny Furniture tinggal melakukan pengecatan dan melakukan proses packing. Untuk kualitas furniture serta desain yang dipesan dari pengrajin biasanya juga sesuai permintaan buyer. Tonny Furniture juga selalu mengutamakan fungsi keindahan dan fungsi perlindungan meskipun furniture yang dipesan berasal dari pengrajin. Ini adalah contoh gambar proses finishing produk tempat majalah. 1. Barang jadi dari pengrajin Gambar 3.7 Barang dari Pengrajin commit to user 2. Proses pengecatan barang dari pengrajin Gambar 3.8 Proses finishing Barang dari Pengrajin 3. Hasil akhir barang dari pengrajin dan siap untuk packing Gambar 3.9 Barang Jadi commit to user b. Barang Antik Dalam proses finishing barang antik agak berbeda dengan proses finishing produk furniture yang biasa. Setelah mendapat barang dari pengrajin tahapan yang dilakukan adalah mengecat lalu mengerik kulit cat dengan potongan kaca sehingga hasilnya menjadi seperti furniture yag klasik atau jadul. Untuk proses finishing barang antik dalam perawatan maupun packing harus hati-hati. Proses perawatan barang antik di Tonny Furniture sangat diperhatikan sekali, untuk kayu yang retak harus direkatkan dengan lem kayu dan jika memungkinkan didempul maka akan didempul agar lebih bagus sebelum finishing. Kayu mebel kadang juga dimakan rayap yang menyebabkan berlubang, untuk perawatannya bisa menggunakan bubuk kayu yang dicampur lem. Setiap elemen barang antik dibutuhkan perawatan sendiri-sendiri. Mebel ukiran lebih dahylu dibersihkan menggunakan sikat lembut dan dioles dengan minyak kayu pencermelang. Proses packing barang antik juga diperlukan proses khusus agar tidak mengubah keunikan atau keantikan barang. Untuk packing barang tidak boleh diseret atau digoyahkan terlalu kencang, oleh karena itu harus diangkat dengan hati-hati. Untuk harga barang antik biasanya lebih mahal dari furniture yang biasanya karena mempunyai nilai antik serta unik, semakin rumit membuatnya biasanya semakin mahal pula harganya. commit to user Gambar 3.10 Barang Antik I Gambar 3.11 Barang Antik II commit to user Gambar 3.12 Barang Antik III

c. Pemanfaatan Limbah Produksi