commit to user
84
BAB IV ANALISA DATA DAN HASIL PENGUJIAN
4.1 Langkah-langkah Pengujian Mesin.
4.1.1 Pengujian
punching tool deep drawing
Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1.
Memastikan bahwa mesin dalam keadaan off. 2.
Memasang baut
stripper
6 pcs pada pelat atas
top plate
. 3.
Memasang
shank
pada mesin. 4.
Memasang
dies drawing
pada
shoe
, kemudian dilanjutkan dengan memasangkan
shoe
pada alas mesin. 5.
Menurunkan posisi
puch
dengan menggerakkan
pulley
, hingga
punch
berhimpit dengan
dies
. Hal ini dilakukan untuk mensetting posisi
dies
agar
center
dengan
punch
dan untuk menentukan dalamnya posisi
drawing
. 6.
Mengencangkan baut pengunci
shoe
pada posisi yang telah ditentukandisetting.
7. Kemudian memasang
spring
pada baut
stripper
, dan dilanjutkan dengan memasang pelat
stripper stripper plate.
8. Mengencangkan baut
stripper
hingga
spring
tertekan dan jarak antara
punch
dengan sisi paling bawah dari
stripper plate
minimal 5mm. 9.
Menentukan posisi TMA Titik Mati Atas
punch
antara 58-62 ukuran pada mistar, dengan acuan saat
punch
mencapai TMB Titik Mati Bawah
punch
berhimpit dengan
dies
, kemudian memutar
pulley
secara manual sampai
punch
mencapai TMB lalu ke TMA lagi. 10.
Menempatkan plat galvalum di atas
dies drawing
. 11.
Mengoperasikan mesin secara manual terlebih dahulu untuk memastikan penyetingan sudah tepat dan benar.
12. Menghidupkan mesin, dan memulai proses
deep drawing
untuk membentuk profil cekung pada
avor washtafel
dengan menginjak pedal yang terdapat di bagian bawah mesin.
commit to user
85
13. Setelah proses selesai, mematikan mesin, dan kemudian mengambil
plat galvalum tadi benda kerja.
Gambar 4.1.Baut Stipper terpasang pada Top Plate
Gambar 4.2. Drawing dies dan shoe
Gambar 4.3.Penyetingan punch drawing.
commit to user
86
a b
Gambar 4.4. a Mengatur posisi shoe. b Mengencangkan baut penahan shoe dan bed.
a b
Gambar 4.5. a b Pemasangan spring dan stripper plate
a b
Gambar 4.6. a bMengencangkan baut stripper
commit to user
87
a b
Gambar 4.7. a Mensetting TMA punch drawing. b Mistar penunjuk TMA.
4.1.2 Pengujian
punching tool pierching
Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1.
Memastikan bahwa mesin dalam keadaan off. 2.
Memasang
top plate
pada
shank
. 3.
Memasang
punch
pada
punch holder plate
. 4.
Menyatukan antara no. 2 dan no. 3.
Gambar 4.8. Shank berserta Punch pierching.
5. Memasang
shank
pada mesin. 6.
Memasang
dies pierching
pada
shoe
pelat bawah,
dies
ditahan oleh
dies holder plate.
7. Memasang
shoe
pada alas mesin.
commit to user
88
Gambar 4.9. Pemasangan punch pierching pada mesin.
Gambar 4.10. Pemasangan shoe dan dies pierching pada bed mesin.
8. Menurunkan posisi
punch
dengan menggerakkan
pulley
agar mencapai TMB titik mati bawah. Hal ini dilakukan untuk mensetting
posisi
dies
agar
center
dengan
punch
dan untuk menentukan dalamnya langkah
pierching
, serta untuk menentukan ketepatan antara
punch
dengan
die
s agar
punch
tidak menabrak
dies
saat pengoperasian mesin.
9. Menentukan posisi TMA
punch pierching
± 54 ukuran tertera pada mistar.
10. Mengencangkan baut penahan
shoe
pada posisi yang telah ditentukan. 11.
Menaikkan posisi poros eksentrik hingga menacapai TMA. 12.
Menempatkan plat galvalum plat yang sudah mengalami proses drawing di atas
die pierching
. 13.
Mengoperasikan mesin secara manual terlebih dahulu untuk memastikan penyetingan sudah tepat dan benar.
commit to user
89
14. Lalu menghidupkan mesin, dan memulai proses
pierching
untuk membentuk lubang pada
avor wastafel
dengan menginjak pedal yang terdapat di bagian bawah mesin.
15. Setelah proses selesai, mematikan mesin, dan kemudian mengambil
plat galvalum tadi bendakerja.
a b
Gambar 4.11. a b Mensetting TMA punch pierching
.
Gambar 4.12.Penyetingan posisi TMA.
4.1.3 Pengujian
punch
ing
tool blanking
Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1.
Memastikan bahwa mesin dalam keadaan off. 2.
Memasang
punch blanking
pada
shank.
3. Memasang
shank
pada mesin.
commit to user
90
Gambar 4.13.Pemasangan punch blanking pada mesin.
4. Memasang
dies blanking
pada
shoe
pelat bawah. 5.
Memasang
shoe
pada alas mesin.
a b
Gambar 4.14. a Memasang dies pada shoe. b Mengencangkan baut
Gambar 4.15.Pemasangan shoe pada bed mesin.
6. Menurunkan posisi
puch blanking
dengan menggerakkan
pulley
agar mencapai TMB titik mati bawah. Hal ini dilakukan untuk mensetting
commit to user
91
posisi
dies
agar
center
dengan
punch
dan untuk menentukan dalamnya langkah
blanking
. 7.
Menentukan posisi TMA
punch blanking
± 72 ukuran tertera pada mistar.
a b
Gambar 4.16. a Menentukan posisi TMA. b Mensetting posisi center dies blanking.
8. Mengencangkan baut penahan
shoe
pada posisi yang telah ditentukan.
Gambar 4.17.Pengencangan baut penahan shoe.
9. Menaikkan posisi poros eksentrik hingga menacapai TMA.
10. Memasang
polyurethane
pada bagian tengah
punch blanking
.
commit to user
92
Gambar 4.18.Setting punch blanking jadi.
11. Menempatkan plat galvalum plat yang sudah mengalami proses
drawing
dan
pierching
di atas
dies blanking
. 12.
Mengoperasikan mesin secara manual terlebih dahulu untuk memastikan penyetingan sudah tepat dan benar.
Gambar 4.19.Memastikan penyetingans udah selesai.
13. Lalu menghidupkan mesin, dan memulai proses
blanking
untuk memotong sisi bagian luar pada
avor wastafel
dengan menginjak pedal yang terdapat di bagian bawah mesin.
14. Setelah proses selesai, mematikan mesin, dan kemudian mengambil
plat galvalum tadi benda kerja.
4.2 Analisa Perbandingan Dimensi Pada Rancangan Dengan Dimensi Benda