Uji Prasyarat Deskripsi Data Penelitian

51 f. Penilaian: penyekoran dilakukan tiga orang, satu orang pencatat, satu orang pemegang stopwacth, dan satu orang mengamati bola masuk kesasaran. Bola yang masuk sasaran daerah 30 cm persegi beri nilai 5. Bola yang masuk sasaran daerah 60 cm persegi beri nilai 3. Bola yang masuk sasaran sisanya beri nilai 1. Bola pertama dari testi tidak dicatat atau tidak dihitung. Pencatat menjumlahkan skor setiap rally selama 30 detik. Jumlah skor yang tertinggi dari rally selama 30 detik yang dipakai.

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini dilanjutkan dengan menganalisis data kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan statistik parametrik. Adapun teknik analisis data meliputi:

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi datanya menyimpang atau tidak dari distribusi normal. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang memiliki distribusi normal. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah membandingkan distribusi data yang akan diuji normalitasnya dengan distribusi normal baku. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Uji normalitas ini dianalisis dengan bantuan program SPSS. 52 Keterangan: X 2 : Chi-kuadrat O i : Frekuensi pengamatan E i : Frekuensi yang diharapkan k : banyaknya interval Sumber: Sutrisno Hadi, 1991: 4

b. Uji Linearitas

Uji linieritas regresi bertujuan untuk menguji kekeliruan eksperimen atau alat eksperimen dan menguji model linier yang telah diambil. Hal ini dimaksudkan untuk menguji apakah korelasi antara variabel predictor dengan criterium berbentuk linier atau tidak. Apabila nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen bersifat linier. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16. Kererangan: � : Nilai garis regresi N : Cacah kasus jumlah respnden m : Cacah predictor jumlah predictorvariabel R : Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor : Rerata kuadrat garis regresi : Rerata kuadrat garis residu. Sumber: Sutrisno Hadi, 1991: 4 � �� = � − � − � − = � �� � � 53

2. Uji Hipotesis

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan rumus person product moment. r xy =                      2 2 2 2 . . . Y Y N X X N Y X XY N Keterangan: X = Variabel Prediktor Y = Variabel Kriterium N = Jumlah pasangan skor Σxy = Jumlah skor kali x dan y Σx = Jumlah skor x Σy = Jumlah skor y Σx 2 = Jumlah kuadrat skor x Σy 2 = Jumlah kuadrat skor y Σx 2 = Kuadrat jumlah skor x Σy 2 = Kuadrat jumlah skor y Sutrisno Hadi, 1991: 5 Untuk menguji apakah harga R tersebut signifikan atau tidak dilakukan analisis varian garis regresi Sutrisno Hadi, 1991: 26 dengan rumus sebagai berikut: F =     2 2 1 1 R m m N R    Keterangan : F : Harga F N : Cacah kasus M : Cacah prediktor R : Koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor Sumber: Sutrisno Hadi, 1991: 5 54 Harga F tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga F tabel dengan derajat kebebasan N-m-1 pada taraf signifikansi 5. Apabila harga F hitung lebih besar atau sama dengan harga F tabel , maka ada hubungan yang signifikan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebasnya. Setelah diketahui nilai koefisien korelasinya, kemudian dicari determinasinya R = r 2 x 100 Sutrisno Hadi, 1991: 5. Setelah dikethaui ada tidaknya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat, langkah berikutnya adalah mencari besarnya masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menghitungnya perlu dicari besarnya sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing variabel yang akan menggunakan cara dan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi 1991, sebagai berikut. a. Rumus Sumbangan Relatif SR = = = = 55 b. Rumus Sumbangan Efektif SE 1 Prediktor X 1 = 2 Prediktor X 2 = 3 Prediktor X 3 = 4 Prediktor X 4 = Keterangan: SE1 = Sumbangan efektif prediktor 1 SE2 = Sumbangan efektif prediktor 2 SE3 = Sumbangan efektif prediktor 3 SE4 = Sumbangan efektif prediktor 4 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2016, yang bertempat di klub PTM TT 27 Yogyakarta dan lapangan Pancasila UGM. Data dalam penelitian ini terdiri atas kelincahan, koordinasi mata tangan, kecepatan, power lengan, dan ketepatan pukulan forehand drive. Data hasil penelitian disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 1 . Data Hasil Penelitian No Kelincahan Koordinasi Mata Tangan Kecepatan Power Lengan Forehand Drive 1 16.0 8.0 8.37 3.15 46.7 2 15.0 9.0 8.32 3.2 48.6 3 16.0 10.0 8.11 3.55 52.6 4 20.0 15.0 7.56 4.55 65.3 5 16.0 9.0 8.94 3.1 45.3 6 17.0 11.0 8.12 4.4 48.6 7 16.0 9.0 8.21 4.1 47.3 8 14.0 10.0 7.84 4.1 50.7 9 16.0 12.0 8.25 3.4 47.3 10 16.0 10.0 8.68 3.2 39.3 11 17.0 12.0 7.84 4.5 58.02 12 18.0 7.0 7.22 3.05 40.6 13 17.0 10.0 7.96 3.1 41.3 14 13.0 8.0 8.67 3.05 39.6 15 16.0 7.0 8.84 3.1 31.3 16 15.0 13.0 8.34 3.25 48.6 17 22.0 16.0 7.13 5.1 77.3 18 17.0 10.0 8.48 4.1 43.6 19 20.0 14.0 7.62 4.5 65.6 20 18.0 13.0 7.97 4.45 64.3 21 15.0 11.0 8.23 4.4 52.3 57 Hasil analisis deskriptif statistik masing-masing variabel disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 2. Deskriptif Statisik Statisik Kelincahan Koordinasi Mata Tangan Kecepat an Power Lenga n Ketepat an Forehan d Drive N 21 21 21 21 21 Mean 16.6667 10.6667 8.1286 3.7786 50.2010 Median 16.0000 10.0000 8.2100 3.5500 48.6000 Mode 16.00 10.00 7.84 3.10 a 48.60 Std. Deviation 2.08167 2.49666 .48382 .66700 10.80285 Minimum 13.00 7.00 7.13 3.05 31.30 Maximum 22.00 16.00 8.94 5.10 77.30 Sum 350.00 224.00 170.70 79.35 1054.22

2. Hasil Uji Prasyarat

Dokumen yang terkait

SUMBANGAN KESEIMBANGAN,KOORDINASI MATA TANGAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN BOAST DALAM PERMAINAN SQUASH

10 71 64

KORELASI ANTARA KOORDINASI MATA DAN TANGAN, DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETEPATAN SERVIS FOREHAND TOPSPIN DALAM TENIS MEJA PADA ANGGOTA UKM

7 50 118

KONTRIBUSI REAKSI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN, DAN POWER LENGAN TERHADAP HASIL PUKULAN SOFTBALL.

1 4 6

HASIL FOREHAND BACKSPIN SERVICE DIKAITKAN DENGAN KEKUATAN PERGELANGAN TANGAN, KOORDINASI MATA – TANGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN PADA PERMAINAN TENIS MEJA: Studi Deskriptif pada Atlet Tenis Meja Klub Gani Arta Bandung.

0 3 27

Hubungan Koordinasi Mata-Tangan, Kelentukan Pergelangan Tangan dan Power Lengan terhadap Kemampuan Servis Tinggi Pada Atlet Pemula Persatuan Bulutangkis Purnama Solo Tahun 2016.

0 0 18

KORELASI ANTARA KOORDINASI MATA DAN TANGAN, DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETEPATAN SERVIS FOREHAND TOPSPIN DALAM TENIS MEJA PADA ANGGOTA UKM TENIS MEJA UNNES TAHUN 2011/2012.

0 0 1

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS BACKSPIN TENIS MEJA PESERTA EKSTRAKULIKULER DI SD PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA.

0 15 84

TINGKAT KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK, KECEPATAN REAKSI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETEPATAN BACKHAND DRIVE ATLET TENIS MEJA PEMBINAAN ATLET BERBAKAT (PAB) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 8 101

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KECEPATAN REAKSI, DAN POWER LENGAN DENGAN KEMAMPUAN BERMAIN TENIS MEJA ATLET PEMULA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 15 96

KONTRIBUSI KECEPATAN REAKSI DAN KOORDINASI MATATANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN FOREHAND DRIVE PADA PERMAINAN TENIS MEJA.

2 10 83