26
C. Kerangka Berfikir
Gambar konsep pemahaman kerangka berfikir Survei Tingkat Keterampilan Dasar Bermain bolabasket
siswa putra peserta ekstrakurikuler du SMA se-Kecamatan Sewon Bantul.
Gambar 3. Pemahaman Konsep Kerangka Berfikir
Permainan bolabasket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain
yang bertujun untuk mencari nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukan bola ke basket atau keranjang lawan dan mencegah untuk
kemasukan bola. Permainan bolabasket terdapat beberapa teknik dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemain basket , yaitu: 1 teknik dasar
mengoper bola passing, 2teknik dasar Menerima Bola, 3 teknik dasar Menggiring atau dribbling, 4 teknik dasar menembak shooting. Selain
memiliki atau menguasai teknik dasar bolabasket, para pemain juga harus
survei keterampilan dasar Kurangnya tingkat
keterampilan dasar
Tingkat keterampilan dasar bermain bolabasket Sarana dan
Prasarana yang minim
keterampilan dribbling keterampilan passing
keterampilan shooting Ekstrakurikuler Bolabasket SMA se-Kecamatan
Sewon
Kurangnya Prestasi
Belum adanya penelitian ket.
dasar
27 memiliki keterampilan dalam memainkan permainan tersebut dengan
tujuan untuk mencari peluang mendapatkan nilai dan mencegah lawan agar tidak mudah merebut dan memasukan bola.
Keterampilan bolabasket meliputi keterampilan dasar bermain diantaranya passing, dribbling dan shooting keterampilan ini sangat
penting bagi setiap pemain bolabasket, karena tanpa memiliki keterampilan dasar yang baik, pemain bolabasket tidak bisa bermain
dengan maksimal pada saat bertanding, dan teknik dasar bermain bolabasket juga sebagai modal utama setiap pemain untuk dapat
menguasai teknik yang lebih sulit atau advanced skill dengan demikian teknik dasar harus dikuasai oleh setiap pemain bolabasket.
Permainan bolabasket juga merupakan salah satu materi pembelajaran pendidikan jasmani di sekolahan ada di tingkat Sekolah
Menengah Atasa SMA. Akan teteapi alokasi waktu yang dialokasikan di sekolah masih sangat kurang bagi para siswa untuk berlatih teknik dasar
yang terampil. Seseorang pemain akan dapat terampil apabila berlatih secara berulang-ulang, untuk itu pihak sekolah mengadakan kegiatan
tambahan di luar jam pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan minat, bakat, keterampilan yang lebih
luas. Namun kegiatan ekstrakurikuler belum tentu bisa meningkatkan keterampilan siswa kalau tidak diprogram dan didukung dengan sarpras
yang memadai. Semua pihak dari guru, siswa, sekolah harus saling mendukung satu sama lain agar terciptanya tujuan dari kegiatan
28 ekstrakurikuler tersebut yaitu meningkatkan minat, bakat dan
keterampilan peserta didik.
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan teknik tes dan pengukuran, bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan
bermain bolabasket siswa peserta kegiatan ekstrakurikuler bolabasket di SMA se-Kecamatan Sewon Bantul. Untuk mengetahui data secara nyata
digunakan tes kecakapan bermain bolabasket dari STO dikutip oleh Ngatman, 2001:10 yang terdiri dari 3 tiga item tes yaitu passing,
dribbling, shooting.
B. Definisi Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal, yaitu tingkat keterampilan bermain bolabasket. Tingkat keterampilan bermain
bolabasket adalah kemampuan seseorang dalam bermain bolabasket. adapun keterampilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
keterampilan yang dimiliki oleh siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket SMA se-Kecamatan Sewon Bantul antara lain SMA Negeri 1 Sewon, SMA
Swasta Ali Maksum, SMA Swasta Muhammadiyah Sewon. Untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain bolabasket tersebut dapat diukur
dengan menggunakan tes kecakapan bermain bolabasket dari STO Yogyakarta yaitu:
1. Memantulkan bola ke arah tembok selama 15 detik passing. Memantulkan bola ketembok dengan jarak 160cm dan dihitung berapa