4 Merundingkan pembagian tugas dengan anggota groupnya.
5 Menyediakan perlengkapan untuk pelayanan dan visite dokter.
6 Mendampingi dokter visite, mencatat dan melaksanakan program
pengobatan dokter. 7
Membantu melaksanakan rujukan. 8
Melakukan orientasi terhadap pasienkeluarga baru mengenai : • Tata tertib ruanganrumah sakit
• Perawat yang bertugas 9
Menyiapkan pasien pulang dan memberikan penyuluhan kesehata. 10
Memelihara kebersihan ruangan dengan : • Mengatur tugas cleaning service
• Mengatur tata tertib ruangan yang ditujukan kepada semua petugas, peserta didik, dan pengunjung ruangan
11 Membantu kepala ruangan membimbing peserta didik keperawatan.
12 Membantu kepala ruangan untuk menilai mutu pelayanan asuhan
keperawatan serta tenaga keperawatan. 13
Menulis laporan tim mengenai kondisi pasien dan lingkungannya. 14
Memberikan penyuluhan kesehatan pada pasienkeluarga. 15
Menjelaskan tata tertib rumah sakit, hak dan kewajiban pasien.
C. Pembahasan
Adapun hasil dari penyelesaian masalah yang dilakukan di ruang cempaka dengan menggunakan pendekatan MPKP dapat dibahas sebagai berikut :
a. Pilar I management approach
Universitas Sumatera Utara
Pada pilar I MPKP mahasiswa membuat rencana harian yang dilakukan sebagai suatu penilaian kinerja perawat di ruang cempaka, selain itu
dilakukan penyegaran tentang cara pembuatan rencana harian yang efektif, yang mengacu pada tindakan keperawatan berdasarkan masalah
keperawatan tiap pasien. Hal ini sesuai dengan fungsi manajemen perencanaan. Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilakukan oleh
kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana sesuai dengan perannya masing-masing, yang dibuat untuk setiap shift keliat Akemat, 2009.
b. Pilar III professional relationship
Mahasiswa PBLK melakukan sosialisasi case conference yang dikelola dan tindak lanjut dari kegiatan ini dapat dijadwalkan secara rutin.
Mahasiswa PBLK juga melakukan case conference bersama perawat di ruangan cempaka yaitu salah satu kasus kelolaan mahasiswa PBLK.
Menurut Keliat Akemat 2009, konferensi kasus adalah diskusi kelomok tentang kasus asuhan keperawatan pasien atau keluarga yang
dilakukan dua kali dalam sebulan, meliputi kasus pasien terbaru, pasien yang tidak ada perkembangan, pasien pulang, pasien yang meninggal, dan
pasien dengan masalah yang jarang ditemukan. c.
Pilar IV patient care delivery Pada pilar IV, mahasiswa PBLK melakukan asuhan keperawatan pada
pasien kelolaan. Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis dimulai dari pengkajian, diagnosa,
Universitas Sumatera Utara
rencana tindakan, implementasi, dan evaluasi keperawatan Craven Hirnle, 2000 dalam Keliat Akemat, 2009.
Mahasiswa juga melakukan TAK berdasarkan tiga diagnosa terbanyak yang ada di ruang cempaka. TAK adalah salah satu tindakan keperawatan
untuk pasien gangguan jiwa. Terapi aktivitas kelompok sering dipakai sebagai terapi tambahan. Adapun tujuan TAK adalah untuk
mengembangkan stimulasi kognitif, sensoris, orientasi realitas dan sosialisasi. Selain itu, mahasiswa juga membuat leaflet sebagai bahan
untuk mempermudah pemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga. Pendidikan kesehatan kepada individu keluarga adalah pendidikan
kesehatan yang diberikan kepada keluarga seorang pasien. Pendidikan kesehatan keluarga jenis ini merupakan bagian dari asuhan keperawatan
pasien anggota keluarga yang sedang dirawat. Materinya adalah cara mengatasi masalah-masalah keperawatan yang dialami oleh pasien yang
bisa dilakukan oleh keluarga baik di rumah sakit maupun di rumah. Pendidikan kesehatan kelompok keluarga adalah pendidikan kesehatan
yang diberikan kepada sekelompok keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit. Tujuannya kegiatan ini adalah memberdayakan keluarga sebagai self
help group . Dari kegiatan ini satu keluarga bisa sharing satu dengan
lainnya tentang pengalamannya merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Kegiatan ini difasilitasi oleh perawat sebagai
nara sumber dan fasilitator sehingga keluarga-keluarga dapat saling
Universitas Sumatera Utara
menguatkan dan belajar cara merawat anggotanya yang mengalami gangguan jiwa.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENGELOLAAN ASUHAN KEPERAWATAN
A.
Landasan Teori 1.
Isolasi Sosial a.
Definisi
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain Purba, dkk. 2008.
Berikut beberapa pengertian isolasi sosial yang dikutip dari Pasaribu 2008. Menurut Townsend, isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang
dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya. Kelainan interaksi sosial adalah suatu keadaan dimana
seorang individu berpartisipasi dalam suatu kuantitas yang tidak cukup atau berlebih atau kualitas interaksi sosial tidak efektif. Menurut Depkes RI penarikan
diri atau withdrawal merupakan suatu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung yang dapat bersifat
sementara atau menetap. Menurut Carpenito, Isolasi sosial merupakan keadaan di mana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau
keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak. Menurut Rawlins Heacock, isolasi sosial atau menarik
diri merupakan usaha menghindar dari interaksi dan berhubungan dengan orang lain, individu merasa kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan
dalam berfikir, berperasaan, berprestasi, atau selalu dalam kegagalan.
Universitas Sumatera Utara