Implikasi PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA COMPACT DISK INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA/ FISIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KECAMATAN KALASAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR.

Vol 1, No 2, 2013 hal 189-198 http:jurnal.pasca.uns.ac.id 196 Pada Uji Tukey selanjutnya adalah membandingkan antara siswa yang sama- sama diberikan pembelajaran melalui media OHP pada siswa yang motivasinya tinggi dibanding dengan siswa yang motivasinya rendah. Pada hasil uji Tukey menunjukkan angka T- Value= -5, 464 dan P- Value= 0, 0000. Nilai P- Value 0, 05 ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan, karena dengan media OHP adalah media yang kurang menarik, sehingga hanya siswa yang mempunyai motivasi tinggi yang mau memperhatikan pembelajaran dan semangat dalam mengikuti pelajaran di kelas, sementara siswa yang motivasinya rendah cenderung untuk tidak memperhatikan dan kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran di kelas. KESIMPULAN a. Kesimpulan Merujuk pada rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberikan pembelajaran dengan CD interaktif dan siswa yang diberi pembelajaran dengan metode konvensional mengguna-kan media OHP. 2. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai motivasi tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi rendah. 3. Terdapat interaksi antara media pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar. Dari hasil uji Tukey di dapatkan bahwa siswa yang diberikan pembelajaran dengan metode konvensional media OHP dan motivasinya rendah akan mempunyai prestasi yang lebih rendah dibanding dengan sel-sel pembandingnya. Hal ini dapat di-lihat pada uji Tukey Pembelajaran CD interaktif pada siswa yang motivasinya tinggi 11 dengan pembelajaran konvensional media OHP pada siswa yang motivasinya rendah 22, Pembelajaran CD interaktif pada siswa yang motivasinya rendah 12 dengan pembelajaran konvensional media OHP pada siswa yang motivasinya rendah 22 dan juga dapat dilihat pada uji Tukey Pembelajaran metode konvensional media OHP pada siswa yang motivasinya tinggi 21 dengan pembelajaran konvensional media OHP pada siswa yang motivasinya rendah 22.

b. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut ini akan dikemukakan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian ini, yakni: 1. Media pembelajaran CD interaktif ternyata lebih unggul dibanding dengan media pembelajaran konvensional media OHP untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini memberikan implikasi bahwa jika pembelajaran dalam semua materi pokok bahasan ingin ditingkatkan maka perlu adanya perubahan metode pembelajaran yang lebih aktif, inovatif dan kreatif serta menyenangkan. Sehingga jika semua komponen memperhatikan dan menerapkan metode yang sesuai maka prestasi belajar akan meningkat. Untuk mendapatkan model pembelajaran tersebut diperlukanya variasi model pembelajaran, sehingga dapat diketahui model pembelajaran yang paling efektif. Model pembelajaran yang efektif tersebut perlu diterapkan pada semua materi pembelajaran dan juga pada semua indikator. Guru yang kaya metode Vol 1, No 2, 2013 hal 189-198 http:jurnal.pasca.uns.ac.id 197 yang akan memberi-kan pembelajaran yang menarik dan juga merupakan sumbangan bagi sekolah terutama kualitas dalam pembelajaran yang akhirnya meningkatkan kualitasmutu sekolah yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pendididik-an dalam semua bidang. 2. Motivasi belajar siswa yang tinggi akan berpengaruh besar terhadap prestasi belajar dibanding siswa yang motivasi belajarnya rendah. Hal ini memberikan implikasi bahwa jika seorang guru ingin menciptakan kondisi sekolah yang maju dengan prestasi yang baik, maka perhatian guru terhadap motivasi siswa harus sangat diperhatikan, karena telah terbukti bahwa siswa mempunyai motivasi tinggi dan diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional dengan OHP saja juga akan mempunyai prestasi yang baik, jadi motivasi juga sangat mempunyai peranan penting dalam peningkatan prestasi belajar. Hal ini akan menjadi lebih baik jika dibentuk suatu tindakan secara nyata oleh sekolah sehingga semua guru dapat mengetahui siswa yang mempunyai motivasi dengan siswa yang tidak mempunyai motivasi terhadap mata pelajarannya. Hal ini juga dapat dijadikan per-timbangan sekolah untuk patokan dalam mengarahkan siswa-siswanya menuju jurusan-jurusan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga bakat dan minat siswa tidak terpendam dan dapat disalurkan sesuai yang diinginkan. Selain itu untuk menumbuhkan motivasi yang tinggi sekolah perlu merencanakan dan men-yelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang motivasi belajar siswa, misalnya perpustakaan yang lengkap, laboratorium yang lengkap, serta fasilitas-fasilitas yang lain seperti internet dan hotspot dan juga ektra-ektra kurikuler yang mendukung. 3. Adanya interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini memberikan implikasi bahwa untuk meningkat- kan prestasi belajar siswa sekolah dan guru perlu memperhatikan secara khusus bagi siswa yang mempunyai motivasi rendah, dan juga perlu diadakannya perbedaan dengan siswa-siswa yang mem- punyai motivasi tinggi. Tindakan- tindakan yang dilakukan misalnya dengan menjadikan siswa-siswa yang motivasinya rendah menjadi satu kelas atau dua kelas, agar kondisi kelas menjadi seragam dan juga memberikan model pem-belajaran yang khusus serta meningkatkan fasilitas yang lebih. Pemberian dan perlakuan khusus ini dapat dilakukan secara bertahap agar semua dapat berjalan dengan lancar karena menyangkut semua komponen yang ada di sekolah. Dengan demikian semua siswa mempunyai prestasi yang baik setidaknya prestasi belajarnya akan cenderung meningkat.

c. Saran