Perlindungan hukum terhadap konsumen perumahan atas kualitas

commit to user 47

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Perlindungan hukum terhadap konsumen perumahan atas kualitas

bangunan di Perumahan Fajar Indah Surakarta Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat penting bagi kehidupan, seiring dengan perkembangan jaman orang lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan rumah yang baik dan layak huni dalam bentuk perumahan. Konsumen perumahan tidak perlu mempersulit diri untuk mempersiapkan keperluan pembangunan perumahan, karena pihak pengembanglah yang akan mempersiapkan keperluan tersebut dan konsumen perumahan tinggal menikmati hasil jadi. Apabila masyarakat ingin membeli perumahan, mereka tinggal mendatangi pengembang developer perumahan. Berbagai penawaran yang dilakukan pengembang untuk mempromosikan dan memasarkan perumahannya. Pada umumnya, pemasaran perumahan dilakukan dengan menggunakan sarana iklan atau brosur sebagai sarana mengkomunikasikan produk-produk yang dibuat danatau dipasarkan oleh pengembang kepada konsumennya. Kegiatan promosi dilakukan oleh pengembang untuk mengenalkan atau menyebarluaskan informasi dari produk yang telah dibuat pengembang. Iklan melalui brosur tersebut, juga untuk menarik minat beli konsumen perumahan terhadap produk perumahan yang dipasarkan. Alasan masyarakat membeli perumahan dari pengembang adalah masyarakat dapat memperoleh perumahan secara lebih cepat, lebih terjangkau, dan tidak repot. Melalui pengembang, konsumen juga dapat memilih bangunan rumah yang sesuai dengan keinginan serta mendapatkan fasilitas umum maupun fasilitas sosial yang melengkapi perumahan yang nantinya commit to user 48 akan menjadi tempat tinggal konsumen. Namun, kepercayaan masyarakat seringkali disalahgunakan oleh pengembang. Dalam melakukan penawaran perumahan tidak jarang informasi yang diberikan oleh pengembang terlalu berlebihan sehingga membuat konsumen sangat tertarik atau mungkin bahkan membingungkan bagi konsumen sendiri. Penawaran yang dilakukan oleh pengembang melalui sarana brosur penawaran selalu menyampaikan hal-hal yang positif saja tanpa didukung dengan fakta-fakta yang ada dan relevan dalam masyarakat. Banyak pernyataan pengembang dalam brosur penawaran tidak sesuai dengan yang diharapkan konsumen perumahan dan tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Hal ini dapat dikategorikan sebagai suatu bentuk iklan yang menyesatkan konsumen perumahan. Informasi penawaran tersebut mengakibatkan kerugian di pihak konsumen. Apabila hal ini dibiarkan terus- menerus, pihak konsumen akan semakin dirugikan. Hak-hak konsumen perumahan harus diperjuangkan, terutama dalam hal informasi penawaran pengembang yang menyesatkan khususnya pada informasi mengenai kualitas bangunan perumahan. Perumahan Fajar Indah Surakarta merupakan perumahan terletak di Jajar dan direalisasikan oleh PT Fajar Bangun Raharja yang berupa perumahan eksklusif yang bekerja sama dengan Real Estate Indonesia REI. Berdasarkan hasil penelitian di kantor pemasaran Perumahan Fajar Indah Surakarta maka dapat diketahui bahwa sistem penawaran yang dilakukan dengan menggunakan brosur penawaran yang isinya berupa denah rumah, perspektif bangunan, dan spesifikasi bangunan rumah. Pada saat konsumen membeli rumah kepada pengembang didahului dengan perjanjian jual beli rumah yang disebut dengan Perjanjian Pengikatan Jual beli Rumah antara konsumen dan pengembang. Adapun ketentuan-ketentuan yang ada pada jual beli yang dilakukan oleh pengembang dan konsumen,ketentuan tersebut antara lain : commit to user 49 1. Persyaratan untuk mendapat rumah bagi konsumen perumahan di Fajar Indah Surakarta Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa konsumen untuk mendapatkan rumah terlebih dahulu melakukan perjanjian jual beli rumah, setelah adanya kesepakatan antara konsumen dan pengembang mengenai perikatan perjanjian jual beli rumah maka perjanjian jual beli rumah akan dimulai pada saat akan mengajukan permohonan kredit kepemilikan rumah. Konsumen pada awalnya memperoleh informasi dari pihak pengembang mengenai persyaratan yang harus dipenuhi oleh konsumen untuk mendapatkan rumah, persyaratan tersebut antara lain : a. Melengkapi pas foto suami isteri. b. Melengkapi dengan fotocopy identitas diri KTP suami dan isteri. c. Melengkapi fotocopy Kartu Keluarga KK. d. Melengkapi fotocopy Surat Nikah bagi yang telah menikah. e. Melengkapi Surat keterangan bekerja SK Pengangkatan. f. Melengkapi Slip gaji terakhirketerangan penghasilan. g. Melengkapi NPWP + SPT tahunan. h. Melengkapi SIUP khusus Wiraswasta. i. Melengkapi fotocopy Karpeg Astek khusus PNS Brosur Perumahan Fajar Indah Permata Surakarta, 9 Juni 2011. 2. Perjanjian pengikatan jual beli rumah di Perumahan Fajar Indah Surakarta Dalam praktek di lapangan, perjanjian jual beli rumah antara developer dengan konsumen didahului oleh perjanjian pengikatan jual beli PPJB, yakni suatu perjanjian awal adanya kesepakatan jual beli rumah, pada umumnya format dan isi dari perjanjian pengikatan jual beli ini antara satu developer dengan developer yang lain adalah sama, namun demikian ada juga beberapa perjanjian yang memiliki sedikit isi dan redaksionalnya berbeda meskipun secara substansi tetap sama, perbedaan commit to user 50 itu antara lain mengenai konsumen dalam memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi sesuai dengan isi perjanjian yang dibuat oleh pengembang yaitu yang pada dasarnya mengenai pembayaran rumah yang akan dibeli oleh konsumen Berdasarkan hasil penelitian di Perumahan Fajar Indah Surakarta dapat diketahui bahwa pada saat pengembang menjual rumah melalu brosur penawaran kepada konsumen, konsumen saat membeli rumah melihat langsung dalam bentuk perjanjian jual beli rumah dan perjanjian itu dibuat langsung oleh pengembang PT Fajar Bangun Raharja perusahaan pembangunan perumahan tersebut, disahkan oleh Notaris dan disaksikan oleh masing-masing pihak di PPAT. Isi dalam perjanjian itu berupa kewajiban-kewajiban konsumen mengenai cara pembayaran dan kewajiban konsumen lainnya yang menyangkut pada saat proses jual beli dan perjanjian itu tidak ada mengenai kualitas bangunan perumahan. 3. Teknis Spesifikasi Bangunan Rumah di Perumahan Fajar Indah Surakarta Adapun teknis spesifikasi bangunan rumah di perumahan Fajar Indah Surakarta disesuaikan menurut tipe-tipe rumah yang akan dibangun, spesifikasi teknis bangunan pada semua tipe standar sama dengan yang ada didalam brosur hanya ukuran-ukuran yang dipakai setiap tipe berbeda- beda hasil wawancara dengan Bp Sutrisno, bagian pelaksana proyek. Teknis spesifikasi bangunan yang digunakan antara lain : a. Bangunan memiliki pondasi berupa pasangan batu kali rollag dan footplat. b. Struktur Sloof, Kolom, Ring menggunakan beton bertulang. c. Dinding bangunan berupa pasangan bata diplester, acian, finishing cat Mowilex. d. Kusen dan daun pintu menggunakan kusen kayu jati 6 x15 dan double Teakwood finishing melamin. commit to user 51 e. Kontruksi atap bangunan rangkap atap kayu dan baja ringan, penutup atap, genteng press beton dan finishing cat Shintex. f. Lantai keramik biasa ukuran 40 x 40 g. KM WC menggunakan lantai keramik berukuran 30 x 30, dinding keramik berukuran 25 x 33, closet monoblok dan jongkok. h. Plafon berupa gipsum dan interior. i. Sanitasi, sumur + pompa listrik, septictank pasangan bata + peresapan. j. Pagar belakang dan samping menggunakan pasangan bata yang tingginya berukuran 3 meter, depan pasangan bata pilar + tralis besi yang tingginya 1,5 meter. Secara formal pelaksanaan perjanjian pengikatan jual beli rumah antara pengembang developer dengan konsumen umumnya berjalan dengan baik. Hal tersebut disebabkan bahwa pelaksanaan perjanjian pengikatan jual beli rumah lebih mengarah pada proses beralihnya hak kepemilikan atas tanah dan bangunan dari developer selaku penjual kepada konsumen selaku pembeli. Persoalan biasanya baru muncul manakala objek dalam perjanjian pengikatan jual beli rumah telah diserahkan ternyata kualitasnya tidak sesuai dengan yang diharapkan konsumen ataupun lingkungan di mana rumah yang menjadi obyek perjanjian didirikan tidak sesuai dengan yang dipromosikan. Hal inilah sebenarnya yang perlu dicermati bersama baik oleh developer sendiri selaku penjual maupun oleh konsumen selaku pembeli. Dengan demikian setiap konsumen perumahan pada saat akan membeli rumah harus terlebih dahulu mengerti jelas mengenai rumah yang akan dibeli apakah layak huni atau tidak? Ini merupakan langkah awal dalam hal pembelian rumah oleh konsumen sebelum adanya perjanjian pengikatan jual beli rumah tujuan inipun agar konsumen tidak mendapat kerugian di kemudian hari misal rumah yang sudah dibeli kualitas bangunannya tidak commit to user 52 sesuai dengan yang dijanjikan seperti atap bocor, lantai retak-retak,dan masih banyak lagi. Untuk itu diperlukan pedoman teknis tentang pembangunan perumahan yang dapat dikatakan berkualitas baik dan layak huni dan pedoman itu telah sesuai dengan acuan atau ketentuan yang terdapat pada peraturan perundang-undangan. Berdasarkan hasil penjelasan dari Bapak Eka dapat diketahui bahwa ukuran-ukuran yang dipakai dalam pembangunan rumah di Perumahan Fajar Indah Surakarta sudah memenuhi norma-norma yang berlaku dan sesuai dengan standar-standar bangunan rumah, ukuran- ukuran yang dipakai pada saat membangun rumah di Perumahan Fajar Indah Surakarta disesuaikan dengan tipe-tipe rumah seperti tipe 56, 92 dan seterusnya berbeda-beda dan disesuaikan juga dengan kubutuhan konsumen hasil wawancara dengan Bapak Eka Staff Personalia PT Fajar Bangun Raharja. Namun demikian tidaklah mungkin bagi konsumen yang membeli rumah merasa puas bahkan seringkali konsumen selalu mengklaim apabila rumah yang dibeli tidak sesuai dengan yang diinginkan dan banyak juga para pelaku usaha tidak merespon atau memberi tanggapan atas klaim konsumen tersebut. Sehingga pada konteksnya penelitian skripsi ini, dimana tema perlindungan konsumen perumahan menjadi fokus kajian utama, maka ketentuan-ketentuan sebagaimana yang diatur di dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tetap menjadi acuan utama. Pemberlakuan Undang-undang No. 8 Tahun 1999 memang sebuah manifestasi terserapnya berbagai aspirasi yang memperjuangkan nasib konsumen. Namun demikian, hal tersebut tidak memberikan jaminan keberhasilan di dalam pelaksanaannya. Undang–Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dalam pasal 8 ayat 1 telah memuat aturan-aturan yang dapat melindungi konsumen dari berbagai pelanggaran pelaku usaha. Indikasi penipuan dan pelanggaran Undang- Undang Perlindungan Konsumen yang dilakukan pelaku usaha itu sudah jelas commit to user 53 terlihat, seperti kayu yang digunakan untuk rumah tidak sesuai dengan spesifikasi dan brosur yang ditawarkan. Dalam brosur penawaran developer mencantumkan kayu yang digunakan adalah borneo super. Tapi setelah rumah dan bangunan selesai dibuat ternyata kayu yang digunakan adalah karet jeunjing dan sengon, material kayu di dalam keropos dan hampir terjadi semua pascaperjanjian pengikat jual-beli diserahkan, padahal jauh sebelum terjadi kesepakatan antara developer dan konsumen umumnya para developer dalam menawarkan produk perumahannya membuat brosur-brosur atau iklan yang diiringi dengan janji-janji bahwa kualitas bangunan terjamin mutunya dan kualitasnya. Secara normatif Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen melarang pelaku usaha menjual barang danatau jasa yang tidak sesuai dengan janji atau iklan. Hal ini dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 8 ayat 1 huruf a tentang Perlindungan Konsumen yang menyatakan pelaku usaha dilarang untuk memproduksi atau memperdagangkan barang danatau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan Pasal 8 ayat 1 huruf f Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang menyatakan bahwa pelaku usaha dilarang untuk memproduksi atau memperdagangkan barang dan atau jasa yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan atau jasa tersebut. Di Perumahan Fajar Indah Surakarta, dimana para pengembang mengutamakan kepentingan konsumen terlebih dahulu dan dalam pembuatan rumah selalu sesuai dengan spesifikasi bangunan adapun apabila pembuatan rumah merubah dari spesifikasi bangunan yang sudah ada itu merupakan keinginan konsumen dan spesifikasi bangunan yang diinginkan konsumen harus adanya keseimbangan harga terlebih dahulu atau dikenakan commit to user 54 charge harga konfirmasi dari Bapak Eka Staff Personalia PT Fajar Bangun Raharja. Apabila seorang konsumen tidak merasa puas dan mendapatkan kerusakan pada rumah yang sudah dibelinya bisa mengajukan klaim kepada pihak pengembang, Perumahan Fajar Indah diketahui terdapat kira-kira 100- an konsumen yang pernah mengajukan klaim dan klaim yang diajukan menyangkut kualitas bangunan, kerusakan ringan, sebelum ditempati dan fasilitas perumahan. Pihak PT Fajar Bangun Raharja ternyata memenuhi semua klaim dari konsumen tersebut, karena disamping itu klaim yang dilakukan diberikan tenggang waktu, yaitu 100 hari atau 3 bulan sejak penyerahan rumah, masa komplain diberikan 100 hari tidak tertuang didalam perjanjian pengikatan jual beli dan hanya diberikan oleh pengembang berdasarkan kesepakatan bersama, dan juga tidak mempunyai dasar hukum yang tetap atau tidak terdapat di peraturan perundang-undangan manapun melainkan hanya merupakan kebiasaan dari pengembang untuk menunjukkan etiket baik pengembang dalam memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen hasil Wawancara dengan bapak Eka selaku Staff Personalia, Senin, 25 Juli 2011. Juga karena kesadaran pihak PT Fajar Bangun Raharja bahwa kerugian kerusakan adalah tanggung jawabnya untuk mengganti. Keluhan-keluhan itu antara lain : 1. Bp Kasirin Penghuni perumahan Fajar Indah mengajukan klaim atas rumah sejak penyerahan kunci dilakuan, klaim tersebut meliputi: a. Kamar belakang bocor. b. Tembok banyak yang retak. c. Cat pintu dan jendela warnanya masih belang-belang commit to user 55 2. Ibu Julie Roosfiana mengajukan klaim 1 minggu tujuh hari setelah penyerahan rumah dari pengembang ke konsumen,klaim tersebut berupa : a. Tembok dipagar retak. b. Jendela ruang tamu tidak bisa ditutup rapat. c. Pintu kamar anak sebelah bawah rusak hasil komfirmasi dari ibu Julie penghuni perumahan Fajar Indah Surakarta, Rabu 13 Juli 2011. 3. Bp Andrew Novianto penghuni perumahan yang mengajukan klaim sejak dilakukan penyerahan kunci dari pengembang,klaim tersebut berupa: a. Lantai keramik retak. b. Cat tembok tidak rata hasil wawancara dengan Bp Andrew penghuni Perumahan Fajar Indah Surakarta, Rabu 13 Juli 2011. Konsumen-konsumen yang telah disebutkan diatas adalah konsumen perumahan yang pernah mengajukan keluhan atas rumah yang sudah dibelinya kepada pihak pengembang, pihak pengembang merespon dengan cepat atas klaim tersebut dan dalam jangka waktu 1 minggu atau 7 tujuh hari telah dilakukan perbaikan atas kerusakan bangunan dan juga karena adanya kesadaran pihak PT Fajar Bangun Raharja bahwa kerugian kerusakan adalah tanggung jawabnya untuk mengganti hasil wawancara dengan ibu Eno selaku marketing PT Fajar Bangun Raharja, Senin, 18 Mei 2011 . Tanggung jawab yang ditunjukkan oleh pihak pengembang PT Fajar Bangun Raharja ini sejalan dengan ketentuan dalam ketentuan Pasal 19 UUPK, yang pada pokoknya menegaskan bahwa pelaku usaha bertanggungjawab memberikan ganti rugi atas kerusakan kerugian konsumen, dan ganti rugi itu dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang yang serupa atau senilai harganya. commit to user 56 Selain konsumen yang pernah mengajukan klaim ada juga seorang konsumen penghuni perumahan Fajar Indah menjelaskan bahwa spesifikasi teknis bangunan yang ada dalam brosur sama dengan rumah yang sudah dibuat namun ada beberapa bagian yang tidak sama tetapi masih dalam ukuran standar kualitas bangunan dan pengembang telah memberitahukan terlebih dahulu hasil wawancara dengan Bapak Rudy penghuni perumahan Fajar Indah. Adapun realita ukuran bangunan di Perumahan tersebut terlihat pada tabel dibawah ini : No Bangunan Ukuran Berat 1 Struktur Beton bertulang : -berat beban -berat dinding ½ batu -berat plafon penggantung 12 cm 2400 kgm² 250 kgm² 18 kgm² 2 Plat lantai -berat sendiri plat -berat plafonpenggantung Finishing ditaksir 288 kgm² 18 kgm² 33 kgm² 3 Kusen kerangka 6x15 cm 4 Keramik biasa Keramik granit real estate 40x40 cm 60x60 cm 5 Pondasi :batu kali rollag 60 cm -Tabel- Dengan demikian Peraturan perundang-undangan yang dapat dijadikan landasan hukum bagi perlindungan konsumen sebagai upaya untuk memperoleh perlindungan hukum yaitu Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 commit to user 57 tentang Perlindungan Konsumen. Undang-Undang Perlindungan Konsumen atau yang disebut dengan UUPK tersebut cukup memadai karena menjamin adanya kepastian hukum dan diharapkan perlindungan terhadap konsumen itu sebagai benteng untuk meniadakan tindakan kesewenang-wenangan dari pelaku usaha. Perlindungan hukum terhadap konsumen oleh pengembang atau developer telah dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang, dimana perlindungan konsumen diwujudkan dalam bentuk perjanjian jual beli antara konsumen dan developer. Namun dalam pelaksanaannya upaya perlindungan konsumen di perumahan Fajar Indah Surakarta belum sepenuhnya mendapat perlindungan hukum karena masih ada komplain-komplain dari pihak konsumen terutama menyangkut kualitas bangunan perumahan.

B. Penyelesaiannya jika Pengembang Menimbulkan Kerugian bagi