Latar Belakang Masalah TESIS S951108019 V BRAM A.

1 BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan material komposit semakin beragam seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini, hampir di semua sektor menggunakan bahan komposit, contoh: transportasi, telekomunikasi, rekayasa industri, kedokteran, dan peralatan olah raga. Penggunaan dan pemanfaatan material komposit di berbagai bidang disesuaikan dengan kebutuhan dan kekuatannya selain yang paling utama sebagai bahan pengganti material yang sudah ada. Banyak keuntungan penggunaan material komposit antara lain: tahan korosi, kekuatan memadai, cukup ringan rasio antara kekuatan dan massa jenisnya cukup tinggi, harga terjangkau, dan proses pembuatannya relatif mudah. Komposit geopolimer merupakan salah satu hasil perkembangan terbaru teknologi komposit dan bisa dimanfaatkan demi kemajuan material komposit di Indonesia. Perkembangan teknologi komposit geopolimer mempunyai prospek yang besar untuk dikembangkan, sifat sifat utama komposit bisa selalu ditingkatkan melalui penelitian dan pengujian. Kekayaan alam geopolimer di Indonesia yang sangat melimpah, adalah faktor utama pendukung kemajuan teknologi komposit geopolimer. Geopolimer adalah polimer anorganik berbahan dasar alumino silikat SiO 2, Al 2 O 3 yang diaktifasi oleh larutan basa kuat Giannopoulou, 2009. Ada beberapa bahan alam yang sudah dimanfaatkan dalam pembuatan material komposit, seperti: fly ash , serbuk kayu sengon, serat tumbuhan, cantula , jerami, dan enceng gondok. Dalam pengujian ini kita menggunakan geomaterial serbuk genting sokka yang banyak mengandung unsur alumino-silikat SiO 2, Al 2 O 3 yaitu Al 2 O 3 19,62 dan SiO 2 54,59, Tarigan, 2013. Geomaterial genting sokka termasuk dalam golongan geomaterial lempung MMt montmorillonite. Bahan geomaterial sangat melimpah dan mempunyai peluang yang baik untuk dijadikan bahan komposit geopolimer sebagai bahan pengganti material kayu ataupun logam dan material lain yang digunakan dalam industri transportasi dan peralatan permesinan. Alat transportasi yang ringan dan mudah dibuat akan berdampak pada efisiensi proses dan pemakaian bahan bakar. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Persyaratan lain untuk material alat transportasi adalah mempunyai ketahanan api yang baik, sehingga diharapkan bisa menjamin keselamatan penumpang atau pengendara bila terjadi kondisi yang berkaitan dengan nyala api. Hal ini telah diujicoba dan dilakukan di PT. INKA Madiun yang telah memproduksi berbagai panel-panel interior kereta api dari komposit berbahan geomaterial. Pengujian ini membuktikan bahwa bahan komposit geomaterial mempunyai sifat yang ringan, kekuatan memadai, mampu bentuk yang baik dan memiliki ketahanan api yang baik Diharjo, dkk., 2010. Bahan komposit serat gelas merupakan salah satu bahan komposit serat yang banyak digunakan sebagai pengganti bahan kayu. Komposit dengan komposisi 30 serat gelas dan 70 resin epoxy matrix bisa memberikan kenaikan kekuatan tarik sebesar 29,2 dibandingkan dengan kayu mahoni. Aplikasi penggunaan komposit juga meluas, selain digunakan sebagai interior rumah bagian dalam, komposit serat gelas juga mampu digunakan untuk bermacam eksterior rumah yang langsung terkena air hujan, debu, dan sinar matahari Harsi, 2013. Spesimen pengujian tarik dibuat sesuai ASTM D638 memiliki ketebalan 3 mm, jumlah laminat serat gelas yang digunakan pada komposit minimal 9 laminat dan maksimal sebanyak 15 laminat. Penambahan serat gelas pada komposit ini terkait juga dengan orientasi atau posisi sudut serat gelas. Pengujian tarik dan pengujian ketahanan bakar komposit ini menggunakan orientasi serat 0-90° dan 45-45°. Pengujian massa jenis sesuai standar ASTM D792 juga dilakukan untuk mengetahui bilamana ada rongga void pada spesimen dan meyakinkan bahwa proses pembuatan spesimen baik serta memenuhi ketentuan metode hand lay-up .

1.2 Batasan Masalah