Kajian teori kekuatan tarik

clay dan serat gelas dicapai pada prosentase cla y 2 dengan kenaikan kekuatan tarik 12,83 dan modulus elastisitas 11,15. Penambahan clay diatas 2 akan mengakibatkan hal yang sebaliknya menurun. Kekuatan impak dan ketangguhan retak maksimal terjadi pada penambahan clay sebesar 4. Kekuatan impak akan naik sebesar 26,19 dan ketangguhan retak naik 14,43, tetapi penambahan clay diatas 4 akan berlaku sebaliknya.

2.1.1 Kajian teori kekuatan tarik

Sifat mekanik bahan adalah hubungan antara respon atau deformasi bahan terhadap beban yang bekerja. Sifat mekanik berkaitan dengan kekuatan, kekerasan, keuletan, dan kekakuan. Bahan dapat dibebani dengan tiga cara yaitu dengan pengujian tarik, pengujian tekan, dan pengujian geser Nash, 1998. Dalam penelitian ini, bahan akan diuji dengan pengujian tarik. Uji tarik adalah salah satu uji stress – strain mekanik yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tarik, dimana bahan uji akan ditarik sampai putus. Pengujian tarik dilakukan untuk mencari tegangan dan regangan stress – strain test . Dari pengujian tarik dapat diketahui beberapa sifat mekanik material yang sangat dibutuhkan dalam desain rekayasa. Hasil dari pengujian ini adalah grafik beban dengan perpanjangan elongasi Nash,1998. a. Tegangan Tarik σ . Ilmu kekuatan bahan adalah kumpulan pengetahuan yang membahas hubungan antara gaya intern , deformasi, dan beban luar. Persamaan keseimbangan statis diterapkan terhadap gaya yang bekerja pada suatu bagian benda, agar diperoleh hubungan antara gaya luar yang bekerja pada bagian konstruksi dengan gaya intern yang melawan bekerjanya beban luar. Gaya tahan intern ini yang disebut tegangan Dieter, 1986, yang dirumuskan: 1 dimana: F = beban yang diberikan dalam arah tegak lurus terhadap penampang spesimen N. A = luas penampang mula-mula spesimen sebelum diberikan commit to user pembebanan mm 2 . σ = e ngineering stress Pa . b. Regangan Tarik ε . Besarnya regangan adalah jumlah pertambahan panjang karena pembebanan dibandingkan dengan panjang daerah ukur mula-mula gage length . Nilai regangan ini adalah regangan proporsional yang didapat dari garis proporsional pada grafik tegangan –tegangan hasil uji tarik komposit Surdia dan Saito, 1985. Regangan dapat dihitung dengan rumus : 2 dimana: ε = engineering strain. l = panjang awal spesimen sebelum diberikan pembebanan mm. l 1 = panjang akhir spesimen setelah diberikan pembebanan mm. Δ L = pertambahan panjang mm. c. Modulus Elastisitas. Besarnya bahan mengalami deformasi atau regangan bergantung kepada besarnya tegangan. Pada sebagian besar material, tegangan dan regangan adalah proporsional dengan hubungan Surdia dan Saito,1986: 3 dimana: E = modulus elastisitas atau modulus Young MPa. commit to user Gambar 2.2 Grafik regangan-tegangan Nash,1998 Dari grafik diatas dapat diketahui deformasi elastis hanya terjadi pada daerah elastis artinya jika beban dilepaskan maka bahan akan kembali ke bentuk semula.

2.1.2 Kajian teori ketahanan bakar