18
B. Depresi pada Anak
1. Pengertian
Depresi adalah suatu perasaan sedih yang mendalam, yang bisa terjadi setelah kehilangan seseorang atau peristiwa menyedihkan lainnya, tetapi tidak sebanding
dengan peristiwa tersebut dan terus – menerus dirasakan melebihi waktu yang
normal. Suatu gangguan afek
mood
yang disertai hilangnya minat atau rasa senang dalam semua aktifitas dan waktu senggang dengan gejala utama yaitu
adanya afek depresif, hilang minat dan kegembiraan serta berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah rasa lelah yang nyata sesudah
bekerja sedikit saja dan menurunnya aktivitas. Episode depresi biasanya berlangsung selama 6
– 9 bulan, tetapi pada 15 – 20 penderita bisa berlangsung sampai 2 tahun.
26, 27
2. Epidemiologi
American Academy of Child and Adolescent Psychiatry
AACAP memperkirakan depresi terjadi pada sekitar 1 dari 20 anak-anak dan remaja. Selain itu pada anak-
anak yang memiliki orangtua yang menderita depresi, resiko untuk mengalami depresi akan meningkat menjadi sekitar 75 persen.
28
Prevalensi depresi pada kelompok umur 15 - 17 tahun lebih rendah dibandingkan dengan prevalensi rata-rata umum penduduk. Kasus depresi pada
anak tidak terdiagnosis
underrecognised
, karena tidak semua penderita mengeluh sedih. Insiden anak prapubertas diperkirakan 1,5--2,5 dan menjadi 4-
5 pada masa remaja, dan anak perempuan lebih banyak dari laki-laki.
29,30
3. Penyebab
commit to user
19 Depresi merupakan sekelompok penyakit gangguan alam perasaan dengan dasar
penyebab yang sama. Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap etiologi depresi, khususnya pada anak dan remaja adalah:
i. Faktor genetik
Meskipun penyebab depresi secara pasti tidak dapat ditentukan, faktor genetik mempunyai peran terbesar. Gangguan alam perasaan cenderung terdapat
dalam suatu keluarga tertentu. Bila suatu keluarga salah satu orangtuanya menderita depresi, maka anaknya berisiko dua kali lipat dan apabila kedua
orangtuanya menderita depresi maka risiko untuk mendapat gangguan alam perasaan sebelum usia 18 tahun menjadi empat kali lipat. Pada kembar
monozigot, 76 akan mengalami gangguan afektif sedangkan bila kembar dizigot hanya 19. Bagaimana proses gen diwariskan, belum diketahui secara
pasti, bahwa kembar monozigot tidak 100 menunjukkan gangguan afektif, kemungkinan ada faktor non-genetik yang turut berperan.
ii. Faktor Sosial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status perkawinan orangtua, jumlah sanak saudara, status sosial keluarga, perpisahan orangtua, perceraian, fungsi
perkawinan, atau struktur keluarga banyak berperan dalam terjadinya gangguan depresi pada anak. Ibu yang menderita depresi lebih besar
pengaruhnya terhadap
kemungkinan gangguan
psikopatologi anak
dibandingkan ayah yang mengalami depresi. Diyakini bahwa faktor non- genetik seperti fisik maupun lingkungan merupakan pencetus kemungkinan
terjadinya depresi pada anak dengan riwayat genetik. iii.
Faktor Biologis lainnya perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
20 Dua hipotesis yang menonjol mengenai mekanisme gangguan alam perasaan
terfokus pada: terganggunya regulator sistem monoamin-neurotransmiter, termasuk norepinefrin dan serotonin
5-hidroxytriptamine
. Hipotesis lain menyatakan bahwa depresi yang terjadi erat hubungannya dengan perubahan
keseimbangan adrenergik-asetilkolin yang ditandai dengan meningkatnya kolnergik, sementara dopamin secara fungsional menurun.
26, 27, 28, 30
4. Faktor predisposisi