Faktor predisposisi Gejala Depresi pada Anak

20 Dua hipotesis yang menonjol mengenai mekanisme gangguan alam perasaan terfokus pada: terganggunya regulator sistem monoamin-neurotransmiter, termasuk norepinefrin dan serotonin 5-hidroxytriptamine . Hipotesis lain menyatakan bahwa depresi yang terjadi erat hubungannya dengan perubahan keseimbangan adrenergik-asetilkolin yang ditandai dengan meningkatnya kolnergik, sementara dopamin secara fungsional menurun. 26, 27, 28, 30

4. Faktor predisposisi

Faktor predisposisi terjadinya depresi antara lain adanya gangguan fisik yang kronis dan gangguan mental seperti gangguan kepribadian atau gangguan afektif yang tidak sembuh sempurna. Faktor predisposisi pada anak dan remaja antara lain adanya Gangguan Pemusatan Perhatian Attention Deficit Hyperactivity Disorder ADHD, gangguan tingkah laku Conduct disorder , retardasi mental, gangguan perkembangan spesifik berat berbahasa, membaca, berhitung, perkembangan motorik spesifik, gangguan perkembangan artikulasi, lingkungan yang tak adekuat, adanya penolakan kehadiran anak dalam keluarga dengan kondisi khususnya baik terselubung maupun terang-terangan. 28, 29 Adanya latar belakang sosial yang kurang baik juga dapat menjadi faktor yang dapat menimbulkan terjadinya depresi, misalnya pola asuh yang penuh ketegangan, dukungan sosial yang kurang dan sosial ekonomi yang rendah. 28 Tipe kepribadian juga merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya depresi, tapi tidak ada tipe kepribadian tunggal yang secara spesifik menyebabkan seseorang terkena depresi. Semua manusia, apapun pola kepribadiannya dapat menyebabkan depresi bila didukung oleh faktor pencetus. Tetapi tipe kepribadian tertentu seperti dependen oral, obsesif kompulsif, histerikal mempunyai resiko perpustakaan.uns.ac.id commit to user 21 lebih tinggi untuk mengelami depresi daripada tipe kepribadian antisosial dan paranoid. 28

5. Gejala

Gejala depresi adalah kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dapat dikelompokkan sebagai depresi. Berdasarkan PPDGJ III diagnosis depresi dapat ditegakkan atas dasar adanya gejala utama dan gejala tambahan. Gejala utama yang terdapat pada penderita depresi yaitu adanya afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan serta berkuangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas. Sedangkan gejala tambahan berupa konsentrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, gagasan tentang perasaan bersalah dan tak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistik, gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri, gangguan tidur, dan nafsu makan berkurang. 26, 29 Anak-anak yang menderita depresi biasanya secara persisten selalu terganggu, menarik diri dan letargi. Anak yang depresi juga kehilangan minat untuk melakukan kegiatan yang sebelumnya sangat mereka sukai, sedangkan gejala lainnya meliputi : menangis terus menerus dan kesedihan persisten, kurangnya antusiasme atau motivasi, meningkatnya kemarahan, kelelahan kronis atau kekurangan energi, menarik diri dari keluarga, teman dan aktivitas yang tadinya disukai, perubahan kebiasaan makan dan tidur adanya kenaikan atau penurunan berat tubuh yang terlihat jelas, suka sekali tidur, sulit tidur, keluhan yang sangat sering mengenai masalah fisik, seperti sakit perut atau pusing, kurangnya konsentrasi dan suka lupa, perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan, sensitifitas berlebihan sampai penolakan atau perpustakaan.uns.ac.id commit to user 22 kegagalan, perkembangan mayor yang tertunda pada balita - tidak berjalan, berbicara atau mengekspresikan diri, bermain yang melibatkan kekerasan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, seringnya muncul pembicaraan mengenai kematian atau bunuh diri. 29,30

6. Pengukuran Diagnosis dan Klasifikasi Depresi pada Anak