BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK
A. Ketentuan Umum 1. Pengertian Pajak
Pengertian pajak menurut Undang - Undang Nomor 28 tahun 2007 perubahan Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar - besarnya
kemakmuran rakyat. Beberapa pengertian pajak menurut para ahli, diantaranya :
M.J.H.Smeets dalam Suandy, 2008:9 menyatakan bahwa : “Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umumj, dan yang dapat
dipaksakan, tanpa ada kalanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah”.
Soeparman Soemahamidja dalam Suandy, 2008:9 menyatakan bahwa : “pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan
norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolekif dalam mencapai kesejahteraan umum”.
Rochmat Soemitro dalam Suandy, 2008:10 menyatakan bahwa : “ pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang, yang dapat dipaksakan
18
Universitas Sumatera Utara
dengan tidak mendapat jasa imbalan, yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.
Dari pengertian diatas dapat diketahui apa saja yang menjadi unsur pajak, yaitu : 1.
Konstribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan, berarti pajak merupakan konstribusi wajib dan rutin dibayarkan setiap bulantahun pajak
yang telah ditentukan. Berarti pajak bukan merupakan sumbangan atau bantuan lagi tetapi pajak merupakan pembayaran wajib yang dikenakan oleh orang pribadi atau
badan. 2.
Bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, artinya pajak yang dapat dipaksa apabila telah benar-benar melanggar ketentuan yang berlaku. Pajak juga memiliki
dasar hukum yang kuat yaitu Undang-Undang yang apabila tidak dipatuhi akan mendapat sanksi yang tegas. Dengan demikian pengenaan pajak berdasarkan Undang-
Undang akan menjamin bagi wajib pajak adanya kepastian hukum dan keadilan. 3.
Tidak mendapat imbalan secara langsung atau dengan kata lain kontraprestasinya tidak secara langsung dirasakan oleh wajib pajak atau badan yang membayarnya,
tetapi pajak lebih dirasakan secara universal semua dapat merasakannya yaitu pembangunan sarana dan prasarana umum seperti jalan, jembatan dan lain-lain.
4. Digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
maksudnya tujuan pajak adalah sebagai sumber keuangan Negara yang akan digunakan untuk membiayain pengeluaran pemerintah dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. 5.
Semua keperluan Negara terutang dalam APBN dan disebar kedaerah-daerah untuk menjalankan pemerintah daerah masing-masing yang dituangkan dalam APBD.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga pengalokasian pajak adalah untuk keperluan rakyat. Dalam Mardiasmo, 2006:1
Dari beberapa unsur pajak seperti yang telah dijelaskan, pajak juga berperan dalam mencapai target yang direncanakan pemerintah, serta berguna untuk mensukseskan
pembangunan nasional secara merata dan memenuhi segala kebutuhan rumah tangga Negara yaitu pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarkat luas.
2. Fungsi Pajak
2.1 Fungsi Budgetair
Yaitu pajak merupakan sumber keuangan Negara yang berarti bahwa pemerintah memungut pajak terutama untuk memperoleh uang sebanyak-banyaknya untuk
membiayai Negara, baik yang bersifat rutin maupun untuk pembangunan. 2.2
Fungsi Regulerend Yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang ekonomi, sosial, maupun politik dengan dengan tujuan tertentu.
3. Pengertian Wajib Pajak
Setelah kita mengetahui pengertian pajak, dan fungsi pajak, tentu kita ingin lebih mengetahui siapa yang membayar pajak tersebut yaitu orang atau badan yang telah
sanggup untuk membayar kewajiban pajak yang telah diatur oleh undang atau yang disebut dengan wajib pajak WP. Salah satu jenis pajak yang dibayar tersebut adalah
Pajak Pertambahan Nilai. Untuk lebih memahami Pajak Pertambahan Nilai lebih baik kita pahami dulu apa yang disebut dengan Pertambahan Nilai tersebut yaitu jumlah antara
Universitas Sumatera Utara
biaya yang dikeluarkan dalam tingkat laba yang diharapkan dalam suatu proses produksi, maksudnya proses pertambahan nilai timbul karena adanya biaya-biaya yang dikeluarkan
mulai dari bahan baku menjadi barang setengah jadi sampai akhirnya menjadi barang jadi yang siap dijual dengan tingkat laba yang diharapkan. Jadi secara logika maka yang
menjadi subjek pertambahan nilai ini adalah pengusaha. Berdasarkan Undang-Undang Berdasarkan Undang - Undang Nomor 42 Tahun 2009
pasal 1 mengenai Pajak Pertambahan Nilai disebutkan bahwa pengusaha orang pribadi atau badan sebagaimana dimaksud dalam pasal satu ayat 14 yang dalam kegiatan usaha
atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang atau mengekspor barang melakukan usaha perdagangan, dan memanfaatkan barang kena pajak tidak terwujud di
luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean. Apabila pengusaha yang dimaksud di atas
dikenakan pajak berdasarkan Undang - Undang Nomor 42 Tahun 2009 mengenai Pajak Pertambahan Nilai dikatakan sebagai Pengusaha Kena Pajak wajib mendaftarkan dan
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak wajib melaporkan Pajak Pertambahan Nilai yang terhutang dan memperoleh Nomor
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak NPPKP.
4. Subjek dan Objek Pajak Pertambahan Nilai
Pengusaha dianggap sebagai Subjek Pajak. Adapun kategori Pengusaha Kena Pajak yang dapat dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak adalah :
d. Pengusaha yang penghasilan Brutonya tidak kurang atau lebih dari 600 juta
pertahun.
Universitas Sumatera Utara
e. Pengusaha yang memilih sebagai Pengusaha Kena Pajak meliputi : eksportir, dan
pedagang yang menjual Barang Kena Pajak pada Pengusaha Kena Pajak. f.
Pengusaha yang mempunyai hubungan istimewa dengan pabrikan dan atau importer serta pemegang hak paten dan merek dagang.
Berdasarkan Pasal 4, Pasal 16C dan Pasal 16D Undang - Undang Nomor 42 Tahun 2009 diatur bahwa Objek Pajak yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai adalah:
k. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha. l.
Impor Barang Kena Pajak. m.
Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha.
n. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean. o.
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean p.
Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak. q.
Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak. r.
Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak. s.
Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau
digunakan pihak lain. t.
Penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan.
Universitas Sumatera Utara
5. Tarif Pajak Pertambahan Nilai
Tarif PPN di kenal dengan tarif tunggal yaitu sebesar 10 untuk segala jenis Barang Kena Pajak, tetapi untuk meningkatkan persaingan produksi kita di luar
Indonesia, maka untuk barang-barang yang akan diekspor dibebaskan dari pemungutan PPN PPN=0. Dalam keadaan tertentu, tarif PPN dapat berubah
sesuai Peraturan Pemerintah menjadi serendah-rendahnya 5 dan setinggi-tingginya 15 Rimsky Judisseni, Perpajakan Edisi revisi, 2001, hal 134.
Didalam penghitungan PPN terhutang, maka pada setiap Penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, maka Pengusaha Kena Pajak bersangkutan
diwajibkan untuk membuat faktur pajak. Dalam Undang - Undang Nomor 42 Tahun 2009 pasal 1 ayat 23 yang dimaksud faktur pajak adalah adalah bukti pungutan pajak
yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena PajakJasa Kena Pajak atau bukti pungutan pajak karena impor barang kena pajak
yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
B. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP