Diagnosis endometriosis secara visual pada laparoskopi tidak selalu sesuai dengan pemastian histopatologi meski penderitanya mengalami nyeri pelvis
kronik. Endometriosis yang didapat dari laparoskopi sebesar 36, ternyata secara histopatologi hanya terbukti 18 dari pemeriksaan histopatologi
Jacoeb TZ, 2009.
Gambar 2.9 Endometriosis pada pemeriksaan laparoskopi Dikutip dari Williams, 2008
2.2.9 Komplikasi
Komplikasi dari endometriosis sering berhubungan dengan adanya fibrosis dan jaringan parut yang tidak hanya berefek pada organ yang terkena, namun
juga dapat menyebabkan obstruksi kolon dan ureter Lobo, 2007. Ruptur dari endemetrioma dan juga dihasilkannya zat berwarna coklat yang sangat iritan juga
dapat menyebabkan peritonitis. Meskipun jarang, lesi endometrium dapat berubah menjadi malignan dan paling sering terjadi pada kasus endometriosis yang
berlokasi di ovarium.
2.2.10. Prognosis
Pada kasus endometriosis, salah satu yang terpenting adalah penderita harus diberikan konseling dan pengertian tentang penyakit yang dideritanya
secara tepat. Pasien harus diberi pengertian bahwa pengobatan yang diberikan belum tentu dapat menyembuhkan. Operasi definitif tidak dapat memberikan
kesembuhan total, sekalipun resiko kambuh sangat rendah resikonya 3 . Resiko kekambuhan lebih rendah dengan diberikannya terapi sulih hormon
Universitas Sumatera Utara
estrogen. Setelah dilakukan operasi konservatif, tingkat kekambuhan yang dilaporkan sangat bervariasi. Jumlah kasus yang terjadi rata - rata melebihi 10
dalam tiga tahun dan 35 dalam lima tahun.
Universitas Sumatera Utara
Endometriosis Data – data yang diinginkan
- Usia
- Lokasi jaringan
- Gejala klinis
- Usia menarche
- Riwayat menstruasi
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
3.2. Definisi Operasional
Endometriosis: Endometriosis
merupakan suatu keadaan dimana
keberadaan dan pertumbuhan jaringan endometrium di luar tempat yang normal. Jaringan endometrium tersebut dapat tumbuh di ovarium, tuba falopii, ligamen
pembentuk uterus, apendiks, colon, ureter dan pelvis. Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica: Jakarta.
Parameter yang akan diteliti atau diamati dalam penelitian ini adalah: 1. Usia: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah lama waktu
hidup atau ada sejak dilahirkan. 2. Data ginekologis: Melihat riwayat menstruasi dan kelainan ginekologis.
3. Lokasi endometriosis: Melihat dimana lokasi terjadinya endometriosis. Cara pengukuran adalah dengan mengambil data sekunder yang berupa rekam
medik dari rumah sakit. Untuk skala pengukurannya digunakan skala nominal, yaitu berupa nama atau label dan tidak mengandung informasi peringkat dan
tidak dapat dihitung atau dimanipulasi secara matematis.
Universitas Sumatera Utara