Kandungan Kopi Kopi .1 Sejarah Kopi

daripada kopi arabika namun rasanya kurang enak lebih pahit bila dibanding kopi arabika.

2.2.2 Kandungan Kopi

Di dalam sekeping biji kopi terkandung beberapa senyawa kimia. Senyawa-senyawa kimia tersebut dapat dibedakan atas senyawa volatil dan non volatil. Senyawa volatil adalah senyawa yang mudah menguap, terutama jika terjadi kenaikan suhu. Yang termasuk senyawa volatil antara lain golongan aldehid, keton dan alkohol. Senyawa volatil berpengaruh terhadap aroma kopi sedangkan senyawa non volatil lebih berpengaruh terhadap mutu kopi. Mutu kopi diperankan oleh senyawa non volatil diantaranya adalah kafein, chlorogenic acid dan senyawa-senyawa nutrisi. Kafein merupakan unsur terpenting pada kopi yang berfungsi sebagai stimulant, sedangkan kafeol merupakan faktor yang menentukan rasa. Selain kafein yang diduga banyak berperan dalam fisiologis tubuh, biji kopi juga mengandung beberapa senyawa nutrisi antara lain karbohidrat, protein, lemak, dan mineral. Sukrosa, salah satu golongan karbohidrat merupakan senyawa disakarida yang terkandung dalam biji kopi, kadarnya bisa mencapai 75 pada biji kopi kering. Selain itu, dalam biji kopi terdapat pula gula pereduksi sekitar 1 . Berkurangnya gula pereduksi yang disebabkan oleh penyimpanan pada suhu tinggi akan menyebabkan turunnya mutu kopi seduhan yang dihasilkan, karena gula merupakan salah satu komponen pembentuk aroma. Golongan asam juga dapat mempengaruhi mutu kopi, karena merupakan salah satu senyawa pembentuk aroma kopi. Asam yang dominan pada biji kopi adalah asam klorogenat yaitu sekitar 8 pada biji kopi berkurang menjadi 4,5 pada kopi sangrai. Hal ini dikarenakan selama penyangraian sebagian besar chlorogenic acids akan terhidrolisa menjadi asam kafeat dan Quinic acid Clarke dan Macrae eds, 1985. Dalam 1 cangkir kopi robusta dengan 10 g bubuk kopi terkandung sekitar 100 mg kafein dan 200 mg chlorogenic acid. Kadar kafein yang terdapat pada kopi Robusta sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kopi Arabika. Sebaliknya jenis Arabika lebih banyak mengandung zat gula dan minyak atsiri. Dinegara-negara konsumen ramuan Universitas Sumatera Utara minuman kopi biasanya dihidangkan dalam bentuk hasil blending kopi Robusta dan Arabika Spillane, 1990.

2.2.3 Efek Kopi