Surat Setoran Pajak SSP

f. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, paling lama 4 empat bulan setelah akhir tahun Pajak.

5.5 Sanksi Administrasi Denda Terlambat atau Tidak Menyampaikan SPT

Menurut Pasal 7 Ayat 1 UU KUP No 28 Tahun 2007 , sanksi administrasi terlambat atau tidak menyampaikan SPT adalah : d. Rp. 500.000,- untuk Surat Pemberitahuan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai PPN e. Rp. 100.000,- untuk Surat Pemberitahuan SPT Masa lainnya. f. Rp. 1.000.000,- untuk Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan PPh Wajib Pajak Badan dan Rp. 100.000,- untuk Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi.

6. Surat Setoran Pajak SSP

Surat Setoran Pajak SSP adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui Kantor Pos dan Bank Persepsi. Thomas,2010 : 53 Surat Setoran Pajak dibuat dalam rangkap 5 yang didistribusikan sebagai berikut : 1. Untuk arsip wajib pajak. 2. Untuk Kantor Pelayanan Pajak melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN. 3. Untuk dilaporkan oleh wajib pajak ke Kantor Pelayanan Pajak. Universitas Sumatera Utara 4. Untuk arsip Kantor Penerimaan Pembayaran. 5. Untuk arsib wajib pajak pungut atau pihak lain. Sanksi untuk keterlambatan pembayaran pajak, dikenakan sanksi denda administrasi bunga 2 dua persen sebulan dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 satu bulan. Thomas,2010 : 53 Satu formulir SSP hanya dapat digunakan untuk pembayaran satu jenis pajak dan untuk satu Masa Pajak atau satu Tahun Pajaksurat ketetapan pajakSurat Tagihan Pajak dengan menggunakan satu Kode Akun Pajak dan satu Kode Jenis Setoran, kecuali Wajib Pajak dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Pasal 3 ayat 3a huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan KUP sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, dapat membayar Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk beberapa Masa Pajak dalam satu Surat Setoran Pajak. Kriteria Wajib Pajak yang demikian ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182PMK.032007. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. Mekanisme Pembayaran dan Pelaporan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi

Tata cara membayar dan melapor PPh terutang harus sesuai dengan Undang- Undang No 28 tahun 2007 Pasal 10 ayat 1 dan ayat 2, yang pada ayat 1 berisikan wajib pajak wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang dengan menggunakan Surat Setoran Pajak ke kas negara melalui tempat pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Mentri Keuangan dan pada ayat 2 berisikan tatacara pembayaran,penyetoran pajak dan pelaporannya serta tatacara mengangsur dan menunda pembayaran pajak diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Mentri Keuangan.

1. Mekanisme Pembayaran Pajak Penghasilan Orang Pribadi

Dalam mekanisme pembayaran PPh, wajib pajak melakukan angsuran pajak setiap bulannya yang di sebut angsuran PPh Pasal 25. Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk bulan-bulan sebelum batas waktu penyampaian surat pemberitahuan pajak penghasilan, sama dengan besarnya angsuran pajak untuk bulan-bulan terakhir dari tahun pajak yang lalu, tidak kurang dari rata-rata angsuran bulanan tahun pajak yang lalu. Penyetoran pajak terhutang untuk Pajak Penghasilan Pasal 25 dibayar ketempat pembayaran selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir. Universitas Sumatera Utara