Sumber Penghidupan Organisasi DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Page |33 Departemen Dana dan Usaha Yulis Trainto, Dwi Purwanto, Haryo Burwono. Departemen Humas Media Paulinus Sukardama dan Tri Yuliandhi Departemen Dokumentasi Anur Rahman dan Roni Prasetyo Departemen Umum Dili Saputra, Adi Prastawan, dan Dwi Vedyana Departemen Perkusi Richo Dwi Kuncoro dan Cristian Septianus Departemen Kreasi Sunyoto dan Eko Ari Purnomo Departemen Slemanona Adiyati dan Kuspitoyo Leader Slemania Asep Supandi, Hari Marwanto dan Sunyoto

c. Sumber Penghidupan Organisasi

Dalam menunjang aktivitas Slemania dalam menudukung PSS Sleman saat bertanding dalam upaya pembiayaan yang harus dilakukan suporter pada setiap kegiatan, walaupun dulu pembiayaan suporter itu menjadi tangung jawab manajemen klub, semenjak dikeluarkanya peraturan Menteri Dalam Negeri yang bernomorkan 59 Tahun 2007 yang menyebutkan pemberhentian bantuan APBD kepada klub professional dihentikan. Maka demikian, para suporter berpikir keras untuk memunhi kebutuhan tim dan supoter, maka dari itu ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh suporter: a. Outlet Slemania Sudah menjadi hal yang wajar di kalangan suporter apabila berbisnis marcendhise, teka ketingalan dengan Slemania. Slemania membuka outlet pada awal tahun juni 2013, outlet Slemania menjual segala pernak – pernik yang berkaitan dnegan PSS Sleman dan Slemania mulai dari Kaos, Polo Shirt, Syal, Tas, Gelang, Bendera, Topi, Jaket dan Stiker. Gagasan ini muncul dari anggota dan di fasilitasi oleh pengurus. Harganya emang agak mahal apabila dibandingkan dengan dagangan yang banyak menjamur di jalan depan stadion Maguwoharjo. Tetapi kualitas dan keaslian produk dari outlet Slemania dijamin lebih baik daripada dangangan di luar sana. Hasil dari penjual untuk keperluan suporter seperti membeli kertas untuk koreografi dan konsumsi saat rapat. Page |34 b. Elja Ngangkring Elja ngangkring merupakan usaha mandiri dari PSS Sleman yang dikelola oleh sebagai suporter. Tempat tersebut diharapkan menajdi sebuah ruang publik bagi kalangan Slemania dan Sleman Fans dan untuk warga masyarakat yang hanya sekedar menikmati suasana. Nuasa sport bar dengan tidak meningalkan nilai kearifan lokal disajikan guna memuaskan para suporter. Disana juga menyediakan museum mini yang bercerita mengenai seluk beluk PSS Sleman meulai dari perjalanan awal hingga masa kini. Hasil dari penjual makanan dan lain sebaganya tetap menjadi sokongan pembiayaan bagi tim dan suporter klub. c. Tiket Penonton Kerjasama penjualan tiket yang dilakukan manajemen – suporter menjadi pintu masuk bagi keduanya untuk mendapat keuntungan. Di satu sisi dari pihak manejemen, tiket yang banyak terjual berdampak banyaknya penonton yang mendukung tim kebanggaan masyarkat Sleman juga menjadi biaya masuk bagi tim PSS Sleman dan akhirnya mampu memenuhi kebutuhan tim. Di sisi organisasi suporter. Proses penjualan tiket punya keuntungan tersendiri bagi mereka, disebabkan ada pembagian keuntungan 10 yang diberikan manajemen setiap satu buah penjualantiket. Misalnya setiap pertandingan Home PSS Sleman biasanya pihak manajemen membuat harga tiket tribun utara dan selatan dengan Rp. 20.000. dengan keuntungan per tiket organisasi suporter mendapat Rp. 1000. Hasil dari diskon itu lah yang dimanfaatkan untuk membiayai segala aktivitas yang organisasi suporter.

2. Hubungan Manajemen PT Sleman Sembada dan Slemania