Yunani untuk bertahan di dalam batas utang demi mempertahankan posisinya sebagai anggota Uni Eropa.
45
Meskipun Yunani mampu menyembunyikan utangnya, namun revisi oleh Eurostat pada akhirnya dapat mengungkapkan kondisi defisit Yunani yang sesungguhnya.
6. PT Bank Danamon VS PT Esa Kertas Nusantara EKN
PT Bank Danamon Indonesia yang digugat oleh PT Esa Kertas Nusantara EKN pada tahun 2009 atas kontrak derivatif yang dilakukan antara kedua belah
pihak. EKN adalah perusahaan nasional yang memproduksi coated and uncoated paper untuk tujuan ekspor dengan jumlah karyawan sekitar 1.200 orang dan
berlokasi di Karawang dan Jakarta. Permasalahan tersebut berawal ketika kedua pihak menandatangani
perjanjian untuk 17 structured financial product. Perjanjian itu terdiri dari tiga transaksi Forward with Knock Out, delapan transaksi Target Redemption
Forward, empat transaksi Cancel-able Forward, dan satu transaksi American Knock Out, sejak Oktober 2007 hingga September 2008. Kedua pihak juga
menandatangani perjanjian cross currency swap CCS. Total nominal transaksi structured financial product dan CCS yang telah dilakukan masing-masing adalah
US29.5 juta dan US5,5 juta. Pada tahun 2009 perjanjian tersebut menuai masalah. Dodi S Abdulkadir dari kantor hukum MRP sebagai pengacara EKN,
menggugat Danamon karena lalai mengungkap informasi mengenai transaksi derivatif yang berupa structured finance products dan tidak bertujuan untuk
45
Papers.ssrn.comsol3papers. Contoh Kasus Kecurangan Derivatif diakses tanggal 1 April 2015
Universitas Sumatera Utara
lindung nilai, namun bersifat spekulatif. Padahal EKN membutuhkan produk lindung nilai hedging. Akibatnya, EKN disesatkan dan mengalami kerugian
yang sangat besar dari transaksi derivatif tersebut Dari hasil sidang, majelis hakim mengabulkan gugatan PT EKN dan
meminta Danamon untuk memberikan ganti rugi sebesar Rp 63 miliar. Dalam putusannya, majelis hakim menganggap bahwa transaksi derivatif itu dianggap
perbuatan melawan hukum.
7. Kasus Societe Generale
Pada Januari 2008, Société Générale sebuah bank multinasional asal Prancis mengalami kerugian sekitar 4,9 miliar Euro dalam 3 hari perdagangan
bursa dimulai dari tanggal 21 Januari 2008. Pihak bank menyatakan hal ini terjadi karena fraudulent transactions yang dilakukan oleh Jérôme Kerviel, seorang trader
dalam perusahaan. Transaksi yang dilakukan melibatkan futures di wilayah Eropa. Bank menuding Kerviel telah bertindak melebihi otoritasnya dengan terlibat
dalam berbagai transaksi tanpa izin dengan nilai total 49,9 miliar Euro, sebuah jumlah yang jauh lebih tinggi dari total nilai pasar perusahaan. Pihak bank
mengklaim Kerviel berusaha menutupi aktivitasnya dengan sengaja membuat berbagai transaksi rugi untuk menutupi gains yang ia peroleh sebelumnya.
Menurut BBC, Kerviel menghasilkan laba tersembunyi sebesar 1,4 miliar Euro pada akhir 2007. Total transaksi yang dilakukan Kerviel pada periode tersebut
diperkirakan mencapai 5 dari total transaksi pasar uang dan futures Euro Stoxx 50, dan dinilai berperan dalam meruginya berbagai bursa saham di Eropa.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN