13 reaksi oksidasi, dengan cara mencegah terbentuknya radikal atau dengan mengikat
radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif Winarsi, 2007. Menurut Kosasih 2004 antioksidan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Antioksidan primer Antioksidan primer bekerja untuk mencegah terbentuknya senyawa radikal
bebas baru dengan mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya sebelum radikal bebas bereaksi, contoh antioksidan
ini adalah enzim SOD superoxide dismutase yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel-sel dalam tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal
bebas. b. Antioksidan sekunder
Antioksidan sekunder berfungsi menangkap senyawa radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai, contoh antioksidan sekunder adalah vitamin
E, vitamin C dan β-karoten, bilirubin, albumin. c. Antioksidan tersier
Antioksidan tersier merupakan senyawa yang memperbaiki kerusakan sel- sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas, contoh enzim yang dapat
memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksidan reduktase. Antioksidan alami yaitu antioksian yang dapat diperoleh dari tanaman atau
hewan berupa tokoferol, vitamin C, betakaroten, flavonoid dan senyawa fenolik Kumalaningsih, 2006.
2.4.1 Tokoferol
Tokoferol merupakan salah satu antioksidan yang terdapat dalam tumbuhan. Tokoferol adalah suatu antioksidan yang sangat efektif dan dengan
Universitas Sumatera Utara
14 mudah menyumbangkan atom hidrogen pada gugus hidroksil ke radikal bebas
sehingga radikal bebas menjadi tidak reaktif Silalahi, 2006. Rumus bangun tokoferol dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Rumus bangun tokoferol
2.4.2 Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 176,13 dengan rumus molekul C
6
H
8
O
6
. Pemerian vitamin C adalah hablur atau serbuk berwarna putih atau agak kekuningan. Pengaruh cahaya lambat laun menyebabkan berwarna
gelap, dalam keadaan kering stabil di udara namun dalam larutan cepat teroksidasi. Vitamin C mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol,
praktis tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzen Depkes RI, 1979. Rumus bangun vitamin C dapat dilihat pada gambar 2.2
berikut:
Gambar 2.2 Rumus bangun vitamin C
Vitamin C adalah antioksidan yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan karena manusia tidak mempunyai enzim gulunolactone oxidase untuk
memproduksi senyawa ini sehingga vitamin C harus diperoleh dari luar. Asam
Universitas Sumatera Utara
15 askorbat adalah agen pereduksi sehingga dapat mengurangi oksigen reaktif
Hamid, dkk., 2010.
2.4.3 Karotenoid
Karotenoid adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning, jingga atau merah jingga, mempunyai sifat larut dalam lemak atau pelarut organik tetapi
tidak larut dalam air. Sala h satu senyawa karotenoid adalah β-karoten, yaitu
senyawa yang akan dikonversikan menjadi vitamin A oleh tubuh sehingga sering juga disebut sebagai pro-vitamin A Kumalaningsih, 2006.
β-karoten mempunyai berat molekul 536,9 dengan rumus molekul C
40
H
56
. K
arakteristik β-karoten adalah hablur atau serbuk berwarna coklat-merah atau merah kecoklatan, praktis tidak larut dalam air, sedikit larut dalam sikloheksana,
kurang larut dalam etanol. β-karoten peka terhadap udara, panas dan cahaya, terutama ketika dalam bentuk larutan Komisi Farmakope Eropa, 2005. Rumus
bangun β-karoten dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut:
Gambar 2.3
Rumus bangun β-karoten β-karoten memperlambat fase inisiasi radikal bebas sehingga dapat
melindungi tubuh terhadap berbagai penyakit, yaitu menghambat pertumbuhan sel kanker, mencegah serangan jantung, mencegah katarak, serta meningkatkan
fungsi sistem kekebalan tubuh Silalahi, 2006.
Universitas Sumatera Utara
16
2.4.4 Flavonoid