23
e. Strategi Pungutan PAD
Sistem pemerintahan Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan selalu mengalami perkembangan. Saat sekarang ini sistem
pemerintahan didasarkan pada Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah. Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan berdasar pada UUD 1945 yang menganut asas desentralisasi memberikan kesempatan dan keleluasan kepada
daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah. Kewenangan otonomi yang luas adalah keleluasan daerah untuk menyelenggarakan
pemerintahan yang mencakup kewenangan dalam segala bidang. Dalam otonomi yang bertanggung jawab dan sebagai perwujudan
pertanggungjawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan kewenangan daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus
dipikul oleh daerah. Sistem pemerintahan menekankan pada otonomi daerah maka
kewajiban dan tanggung jawab pemerintah daerahlah untuk menggali sumber-sumber pendapatan daerah dan mengelolanya untuk
kepentingan daerah pula. Sumber pendapatan daerah menurut Pasal 81 UU Nomor 32
Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah menerangkan bahwa: Sumber pendapatan daerah terdiri atas:
a. pendapatan asli daerah, yaitu: 1
hasil pajak daerah; 2
hasil retribusi daerah; 3
hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
24 4
lain-lain pendapatan daerah yang sah b. dana perimbangan;
c. pinjaman daerah; dan d. lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Pasal 81 huruf a UU Nomor 32 Tahun 2004 mengenai sumber pendapatan asli daerah yang diperoleh dari hasil ajak daerah, retribusi
daerah, hasil perusahaan milik daerah, perusahaan milik daerah. Komponen dari pendapatan asli daerah terdiri dari beberapa bagian atau
unsur sumber pendapatan asli daerah, seperti pajak daerah, retribusi daerah, perusahaan daerah. Komponen dari berbagai unsur sumber
pendapatan daerah tersebut berfungsi sebagai sumber pendapatan untuk pembangunan daerah.
Adapun strategi Pungutan PAD, antara lain: 1.
peningkatan pelayanan dengan mendekatkan tempat pelayanan kepada masyarakat di setiap UP3AD Kabupaten.
2. Perbaikan dan penyederhanaan sistem administrasi intern dan
ekstern secara terus menerus. 3.
Evaluasi berbagai peraturan daerah dan penyempurnaannya. 4.
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM secara kontinyu.
5. Peningkatan kerja sama dengan instansi terkait dan pihak ke III.
f. Menentukan Obyek dan Subyek Pajak