d Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan
kepadanya oleh menteripimpinan lembagagubernurbupati walikota. e BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian
keuntungan. f Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU
disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja
kementerian negaralembagaSKPDpemerintah daerah. g BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan
praktek bisnis yang sehat.
3. Persyaratan Badan Layanan Umum
Suatu satuan kerja instansi pemerintah dapat diizinkan mengelola keuangan dengan PPK-BLU apabila memenuhi persyaratan substantif,
teknis, dan administratif.
1. Persyaratan substantif terpenuhi apabila instansi pemerintah yang bersangkutan menyelenggarakan layanan umum yang berhubungan
dengan: a Penyediaan barang danatau jasa layanan umum;
b Pengelolaan wilayahkawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat atau layanan umum; danatau
c Pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi danatau pelayanan kepada masyarakat.
2. Persyaratan teknis terpenuhi apabila: a kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan fungsinya layak
dikelola dan
ditingkatkan pencapaiannya
melalui BLU
sebagaimana direkomendasikan oleh menteri pimpinan lembaga kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya; dan
b kinerja keuangan satuan kerja instansi yang bersangkutan adalah sehat sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen usulan penetapan
BLU. 3. Persyaratan administratif terpenuhi apabila instansi pemerintah yang
bersangkutan dapat menyajikan seluruh dokumen berikut: a pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan, dan manfaat bagi masyarakat; b pola tata kelola;
c rencana strategis bisnis; d laporan keuangan pokok;
e standar pelayanan minimum; dan f laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara
independen. Dokumen
tersebut disampaikan
kepada menteripimpinan
lembagakepala SKPD untuk mendapatkan persetujuan
sebelum disampaikan kepada Menteri Keuangan gubernurbupati walikota, sesuai
dengan kewenangannya. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan administratif diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan gubernur
bupatiwalikota sesuai dengan kewenangannya.
4. Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum
Dalam pelaksanaan pengembangan dan penerapan sistem akuntansi Badan Layanan Umum yang mengacu pada standar akuntansi yang
berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, perlu diatur
ketentuan mengenai pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan Badan Layanan Umum. Berdasar pertimbangan hal inilah Menteri Keuangan
Republik Indonesia menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76PMK.052008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Badan Layanan Umum.
5. Rumah Sakit Pemerintah Berstatus Badan Layanan Umum
Istilah Badan Layanan Umum muncul setelah ditetapkannya Undang- Undang no 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara yang
ditetapkan sesuai dengan semangat reformasi dan otonomi daerah. Misi refomasi keuangan ditujukan pada akuntabilitas dan transparansi keuangan
yang professional. Dengan penetapan rumah sakit pemerintah menjadi Badan Layanan Umum diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi.
30
BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Profil dan Sejarah
Nama Rumah Sakit : RSUD Panembahan Senopati Bantul
Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Bantul, Yogyakarta,
55714, Indonesia Telp +62274367386 Pemilik
: Pemerintah Kabupaten Bantul Tipe
: B Status
: Terakreditasi. Sejarah
a. Berdiri sejak tahun 1953 sebagai RS hongeroedem HO. b. Tahun 1956 resmi menjadi RS Kabupaten dengan 60 Tempat Tidur TT,
pada tahun 1967 menjadi 90 TT. c. Tanggal 1 April 1982 diresmikan Menkes RI sebagai RSUD Kabupaten
Bantul Type D. d. Tanggal 26 Pebruari 1993 ditetapkan sebagai RS Type C SK Menkes RI
Nomor 202MenkesSK111993. e. Lulus Akreditasi penuh bulan November 1995 untuk 5 Pokja.
f. Tanggal 1 Januari 2003 menjadi RS Swadana dengan Perda No.8 tanggal 8 Juni 2002.
g. Tanggal 29 Maret 2003 berubah nama menjadi RSUD Panembahan Senopati Bantul.
h. Tahun 2003 mendapatkan Piagam Penghargaan Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI.
i. 1 September 2004 menerapkan Tarif Unit Cost Perda Nomor 4 Tahun 2004.
j. Tahun 2004 mendapat Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI. k. Tanggal 22 Desember 2005 mendapatkan penghargaan RSSI dan RSSB
tingkat Nasional. l. Sesuai SK Menkes No. 142MenkesSKI2007 Tanggal 31 Januari 2007
tentang Peningkatan Kelas RSUD Panembahan Senopati Bantul dari Type C menjadi Kelas B Non Pendidikan.
m. Penetapan RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagai salah satu dari seratus Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Flu Burung Avian
Influenza sesuai
Keputusan Menteri
Kesehatan RI
Nomor: 414MenkesSKIV2007 Tanggal 10 April 2007.
n. Penetapan Logo RumahSakit Daerah Panembahan Senopati Bantul sesuai Keputusan Bupati Bantul Nomor 124 tahun 2007 Tanggal 16 Mei 2007.
o. Struktur Kelembagaan: LTD berbentuk Badan ditetapkan dalam Perda Nomor 17 Tahun 2007 Tanggal 20 November 2007.
p. Ditetapkan sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan sebagai Badan Layanan Umum Daerah PPK-BLUD Rumah
Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Kabupaten Bantul sesuai Keputusan Bupati Bantul Nomor 195 Tanggal 21 Juli 2009.
B. Bentuk dan Struktur Organisasi
RSUD Panembahan Senopati Bantul dalam penyusunan struktur organisasi menggunakan bentuk organisasi fungsional. Pihak RSUD memilih
menggunakan bentuk organisasi fungsional dikarenakan : 1. Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis.
2. Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan pengembangan. 3. Kemajuan karier dalam departemen fungsional.
4. Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi. 5. Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas.
6. Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli. 7. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
8. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti. 9. Pengawasan dilakukan secara ketat.
10. Hemat waktu.