Analisis Data Etika Penelitian

K. Etika Penelitian

1. Ethical Clearance Penelitian ini dilaksanakan setelah memperoleh surat kelayakan etik penelitian dari Komite Etik Penelitian Biomedis pada Manusia Faktultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Informed Consent Informed consent adalah proses pemberian informasi oleh peneliti kepada subjek penelitian yang meliputi hak dan kewajiban subjek dan kesediaan subjek untuk mengikuti penelitian Karinda, 2013. Setiap responden yang mengikuti penelitian ini diberikan lembar persetujuan dengan tujuan agar responden dapat mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta hak dan kewajiban yang didapatkan sebagai dampaknya. Jika responden bersedia maka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya. 3. Confidentally Peneliti tidak dibernarkan untuk menyampaikan informasi responden kepada orang lain Notoa\tmodjo, 2005. Data dan informasi yang didapatkan hanya dilaporkan dalam laporan hasil penelitian tanpa menyertakan nama responden secara jelas untuk identitas dan diganti dengan pemberian kode. Data dan hasil sebenarnya yang diperoleh peneliti hanya diketahui oleh peneliti. 4. Benefit Suatu penelitian yang dilakukan harus memiliki manfaat maksimal terutama bagis responden, dan peneliti hendaknya meminimalisasi dampak negatif bagi responden Notoatmodjo, 2010. Dalam penelitian ini peneliti berupaya melakukan tindakan sesuai dengan prosedur standar agar tidak membahayakan responden. 5. Justice Seluruh responden yang terlibat dalam penelitian ini diperlakukan secara adil dan diberikan hak dan kewajiban yang sama, tidak terdapat perbedaan prioritas pada setiap responden. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Deskripsi Pasien Diabetes Melitus tipe 2 Berdasarkan Jenis

Kelamin Berdasarkan dari kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sampel sebanyak 17 orang dari 25 orang populasi pasien Diabetes Melitus tipe 2 di RS PKU Muhammadiyah Unit 1 Yogyakarta. Sampel penelitian ini diambil dari peserta kelompok senam Persatuan Diabetes Indonesia PERSADIA di RS PKU Muhammadiyah Unit 1 Yogyakarta dari bulan April- September 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas senam ADUHAI terhadap kadar Kolesterol Total Darah pada penderita DM tipe 2. Tabel 2. Deskripsi pasien diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan jenis kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-Laki 6 35 2 Perempuan 11 65 Jumlah 17 100 Diabetes melitus tipe 2 merupakan gangguan metabolik akibat dari insensitivitas sel terhadap insulin resistensi insulin serta defisiensi insulin relatif yang menyebabkan hiperglikemia dengan angka 90-95 dari seluruh kasus diabetes American Diabetes Association, 2014. Pada Tabel 3 terlihat bahwa subjek penderita DM tipe 2 pada penelitian dengan jenis kelamin perempuan merupakan proporsi sampel paling tinggi, yaitu sebanyak 65 dari seluruh sampel penelitian. Adapun proporsi sampel dengan jenis kelamin laki- laki adalah sebanyak 35. Data tersebut sesuai dengan penelitian Indriyani 2007 yang menyatakan bahwa diabetes melitus pada usia 40 – 70 tahun lebih banyak terjadi pada perempuan, Sedangkan pada laki-laki lebih banyak terjadi pada usia yang lebih muda. Hal ini dipicu oleh fluktuasi hormonal saat sindroma siklus bulanan pre-menstrual syndrome dan pasca-menopause pada perempuan yang membuat distribusi lemak menjadi mudah terakumulasi dalam tubuh sehingga indeks massa tubuh IMT meningkat dengan persentase lemak lebih tinggi yakni berkisar 20-25 dari berat badan total dan kadar LDL yang tinggi dibandingkan dengan laki-laki yang umumnya memiliki jumlah lemak berkisar 15- 20 dari berat badan total Karinda, 2013 Irawan D. , 2010 dalam Trisnawati, 2013 Jelantik, 2014. Kondisi ini mengakibatkan penurunan sensitifitas terhadap kerja insulin pada otot dan hati Indriyani, 2007 Fatimah, 2015. Akibatnya perempuan memiliki faktor risiko terjadinya DM 3-7 kali lebih tinggi Karinda, 2013.

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kadar LDL Kolesterol pada DM tipe 2 dengan atau tanpa hipertensi

1 65 87

Hubungan Diabetes Melitus dengan Waktu untuk Konversi Kultur Sputum pada Pasien TB-MDR di RSUP H. Adam Malik

5 75 59

Katarak dan Diabetes Melitus

7 65 25

EFEKTIVITAS SENAM ADUHAI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 1

0 3 99

EFEKTIVITAS SENAM ADUHAI TERHADAP KADAR HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 1

0 4 106

EFEKTIVITAS SENAM ADUHAI TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 1

0 5 88

PENGARUH JALAN KAKI DAN SENAM KAKI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Pengaruh Jalan Kaki dan Senam Kaki terhadap Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.

0 3 15

PENGARUH JALAN KAKI DAN SENAM KAKI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Pengaruh Jalan Kaki dan Senam Kaki terhadap Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA SENAM DIABETES DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI KAKI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 1 14

HUBUNGAN SENAM DIABETES DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Senam Diabetes dengan Kadar Kolesterol Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di RS PKU Mu

0 0 15