72
D. Ada Dimana Kita Sekarang
Adapun terkait pengembangan data baseline, hal ini dapat disusun dari outcome dan indikator. Kusek memaknai data baseline sebagai
informasi baik kualitatif atau kuantitatif yang menyediakan data pada awal atau sebelum pelaksanaan monitoring. Baseline dipakai sebagai titik awal
atau acuan untuk memonitor kinerja yang akan datang dan merupakan pengukuran indikator utama yang cukup penting. Penilaian terhadap
kondisi saat ini diperlukan dalam rangka menciptakan dasar untuk mengukur kemajuan dari waktu ke waktu.
Baseline pada dasarnya mencerminkan posisi nyata saat ini. Mengetahui dimana posisi kita saat ini, yang dihubungkan dengan tujuan
yang akan dicapai, akan sangat berguna untuk menentukan langkah selanjutnya dimasa depan. Hal ini sesuai dengan pepatah lama yang
menyetakan “Jika Kita tidak tahu di mana kita berada, Kita akan mengalami kesulitan menentukan di mana Kita pergi”. Berikut ini piloting
project dari IPAL Sewon ditahun 2014 berkenaan dengan pengembangan Pengelolaan Air Limbah
73
Gambar 3.4. Peta Jaringan Air Limbah di Tahun 2014 Sumber: Balai PISAMP
Dari gambar tersebut dapat dilihat hasil dari target pelaksanaan sebuah Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah yang
dilaksanakan di sekitar Kawasan Perkotaan Yogyakarta di Tahun 2014 18.701 SR sedangkan target dalam Rencana Program Jangka Panjang
Daerah adalah 20.000 SR sehingga sudah terlaksana 93,51 dari target. Untuk dana dari rencana program tersebut mengalami kenaikan yang
cukup signifikan. Sebab program kegiatan yang dilakukan sama halnya dengan kegiatan di tahun sebelumnya yaitu tahun 2013. Dapat dilihat
perbandinganya di pembahasan kesepakatan tentang hasil yang akan dipantau dan dievaluasi pada tabel 12 Hal itu pun kemudian di jelaskan
74
oleh Bapak Marjono melalui wawancara seperti berikut ini 6 Januari 2016
“Ya kan wajar mas kenaikan biaya sebab jumlah limbah yang masuk kan juga meningkat terus biaya operasional juga pastinya
meningkat, selain itu fasilitas sarana prasarana yang kita punyai
kan juga semakin banyak pastinya perlu pemeliharaan juga mas” Dikarenakan meningkatnya area jangkauan yang ditambah
partisipan pengguna IPAL terpusat menjadikan perlunya biaya perawatan fasilitas infrasturktur yang lebih dikarenakan infrastruktur yang dirawat
juga terus meningkat. Berikut ini merupakan realisasi kegiatan Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah tiap bulannya
1 Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah
BULAN KEUANGAN Rp
FISIK Januari
16.417.000,- Februari
467.756.503,- 8
Maret 917.339.989,-
15 April
1.377.269.145,- 23
Mei 2.217.189.943,-
37 Juni
3.006.154.128,- 50
Juli 4.212.692.144,-
70 Agustus
4.996.459.596,- 83
September 5.590.841.300,-
93 Oktober
5.875.593.850,- 98
November 5.982.303.650,-
100 Desember
6.010.148.050,- 100
Tabel 3.5. Realisasi Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah
di Tahun 2014.
Sumber: Balai PISAMP
75
2 Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah
BULAN KEUANGAN Rp
FISIK Januari
16.417.000,- 1
Februari 75.604.000,-
3 Maret
114.862.607,- 4
April 300.127.816,-
11 Mei
701.874.769,- 25
Juni 1.109.796.535,-
40 Juli
1.917.818.176,- 69
Agustus 2.398.707.246,-
86 September
2.784.088.100,- 100
Oktober 2.784.580.600,-
100 November
2.784.580.600,- 100
Desember 2.784.580.600,-
100 Tabel 3.6. Realisasi Kegiatan Penyediaan Prasarana dan
Sarana Air Limbah
di Tahun 2014.
Sumber: Balai PISAMP Pada bulan Januari di dalam kegiatan penyediaan
sarana dan prasarana air limbah melakukan pembiayaan kegiatan
pembangunan IPLT
dengan perencanaan
pembangunan . sedangkan pada bulan Februari masih dalam perencanaan pembangunan serta melakukan
perencanaan pembangunan tangki BBM operasional IPAL, perencanaan pembangunan chamber magnetic flowmeter,
dan perencanaan pembangunan jaringan lateral air limbah Kabupaten Bantul Sleman. Pada bulan Maret mulai
kegiatan pembiayaan untuk konstruksi yang ada dalam kegiatan penyediaan sarana dan prasarana air limbah, serta
perencanaan pembangunan jaringan lateral air limbah Kabupaten Bantul dan Sleman serta melakukan segala
76
pengawasan yang ada di kegiatan penyediaan sarana dan prasarana air limbah.
Sedangkan untuk
kegiatan konstruksi
dan pengawasan kegiatan pembangunan berjalan hingga bulan
Juli, sedangkan untuk kegiatan rapat koordinasinya selesai hingga bulan Agustus. untuk kegiatan pembangunan tangki
BBM operasional IPAL berlangsung hingga bulan mei bersamaan dengan kegiatan tersebut berakhir pula rapat
kegitan tersebut. sedangkan untuk pembangunan instalasi permanent magnetic flowmeter kegiatan baru berakhir
bulan agustus beserta kegiatan tersebut selesai pula kegiatan rapat koordinasi yang dilakukan. Untuk kegiatan
pembangunan jaringan lateral air limbah Kabupaten Bantul Sleman dalam melakukan pengadaan, konstruksi, dan
rapat koordinasi selesai pada bulan September.
77
3 Rehabilitasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air
Limbah. BULAN
KEUANGAN Rp FISIK
Januari Februari
67.799.603,- 7
Maret 274.037.162,-
29 April
329.945.288,- 34
Mei 458.372.303,-
48 Juni
629.155.275,- 65
Juli 820.868.874,-
85 Agustus
924.451.350,- 96
September 930.484.650,-
97 Oktober
935.128.850,- 97
November 950.053.150,-
99 Desember
956.794.550,- 99
Tabel 3.7. Realisasi Rehabilitasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Limbah
di Tahun 2014
. Sumber: Balai PISAMP
Dalam pelaksanaan
kegiatan rehabilitasi
pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah dilakukan selama satu tahun penuh dimulai dari bulan Februari semua
kegiatannya seperti pemeliharaanpembersihan syphon air limbah, pemeliharaanpembersihan saluran pembuang
outlet, pemeliharaanpembersihan jaringan saluran pipa induk glontor, dan walk trough jaringan air limbah. dari
semua aktifitas yang dilakukan di rehabilitasi pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah hanya ada satu kegiatan
yang tidak dilakukan secara swakelola yaitu kegiatan pemeliharaanpembersihan jaringan saluran pipa induk
glontor
78
4 Pemeliharaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah
BULAN KEUANGAN Rp
FISIK Januari
Februari 149.185.900,-
12 Maret
209.350.400,- 17
April 322.922.720,-
27 Mei
441.348.400,- 37
Juni 563.995.767,-
47 Juli
704.698.750,- 58
Agustus 806.563.950,-
67 September
965.624.400,- 80
Oktober 1.162.583.750,-
96 November
1.195.583.750,- 99
Desember 1.207.883.750,-
100 Tabel 3.8. Realisasi Pemeliharaan Instalasi Pengelolaan Air
Limbah
di Tahun 2014.
Sumber: Balai PISAMP Untuk kegiatan pemeliharaan instalasi pengolahan
air limbah pihak balai pisamp melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan lift pump,
pembersihan pembuangan lumpur kolam aerasi fakultatif, operasi pemeliharaan
peralatan instalasi kelistrikan, operasi dan pemeliharaan instalasi hydrant, pemeliharaan pintu air sluice gate gate
valve dilakukan secara swakelola selama satu tahun dimulai dari Februari hingga Desember.
Kecuali operasi dan pemeliharaan grith chamber ada yang dilakukan secara swakelola untuk pemeliharaan kolam
aerasi fakultatif dan maturasi dan untuk operasi dan pemeliharaan kolam aerasi fakultatif dan maturasi,
79
pembersihan dam pembuangan lumpur kolam aerasi fakultatif, operasi dan pemeliharaan peralatan instalasi
dilakukan secara swakelola, sedangkan service dan pemeliharaan aerator, pemeliharaan kabel sling platform
aerator, pemeliharaan dinding slope kolam aerasi fakultatif dan maturasi, pengecatan dinding perimeter IPAL,
pemeliharaan jalan lingkungan kolam aerasi, belanja jasa service pemeliharaan aerator,pemeliharaan kabel sling
platform aerator, pemeliharaan dinding slope kolam aerasi fakultatif dan maturasi, pengecatan dinding perimeter
IPAL, pemeliharaan jalan lingkungan kolam aerasi dilimpahkan ke rekanan dan aktifitas kegiatan berjalan
selama satu tahun dimulai dari Februari hingga Desember. Selain itu dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan
sludge drying bed yang terdapat aktifitas pembuangan lumpur SDB, penggantian material filter SDB, jasa
pembuangan lumpur SDB, penggantian material filter SDB dilakukan oleh pihak rekanan yang dilakukan di bulan Juli
dan Agustus.
80
5 Pemantauan Kualitas Air Limbah
BULAN KEUANGAN Rp
FISIK Januari
Februari 175.167.000,-
2 Maret
298.171.500,- 33
April 365.765.000,-
41 Mei
499.815.700,- 56
Juni 553.855.150,-
62 Juli
619.307.150,- 69
Agustus 716.737.050,-
80 September
760.644.150,- 85
Oktober 843.300.650,-
94 November
891.066.150,- 99
Desember 894.609.150,-
100 Tabel 3.9. Realisasi Pemantauan Kualitas Air Limbah
di Tahun 2014.
Sumber: Balai PISAMP Untuk pemantauan dan pengendalian kualitas
lumpur tinja, balai pisamp melakukan kegiatan rutinan. aktifitas
yang dipantau
berupa pemantauan
dan pengendalian kualitas air limbah jaringan, pemantauan dan
pengendalian kualitas air masuk keluar IPAL, pemantauan dan pengendalian kualitas udara, pemantauan dan
pengendalian kualitas air tanah di jaringan, pemantauan dan pengendalian kualitas biota coliform, pemantauan dan
pengendalian kualitas unsur dalam sludge, pemantauan dan pengendalian kualitas lumpur tinja secara swakelola yang
dilakukan selama satu tahun mulai bulan Februari hingga Desember
81
6 Penguatan Kelembagaan
BULAN KEUANGAN Rp
FISIK Januari
Februari Maret
20.918.320,- 14
April 58.535.320,-
39 Mei
116.319.269,- 78
Juni 150.000.000,-
100 Juli
150.000.000,- 100
Agustus 150.000.000,-
100 September
150.000.000,- 100
Oktober 150.000.000,-
100 November
150.000.000,- 100
Desember 150.000.000,-
100 Tabel 3.10. Realisasi Penguatan Kelembagaan di Tahun
2014. Sumber: Balai PISAMP
Untuk kegiatan
penguatan lembaga
sendiri merupakan kegiatan yang aktifitasnya mengakomodir
kebutuhan kantor seperti keperluan alat tulis kantor dan perlengkapan rapat.
82
Gambar 3.5. Progres Fisik Realisasi Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah
di Tahun 2014
Sumber: Balai PISAMP Dari data tabel dan gambar menunjukan bahwa kegiatan yang
dilakukan Balai PISAMP setiap bulannya dalam satu periode di Tahun 2014 terus mengalami peningkatan dalam pencapaian targetnya dengan
hasil yang baik. Selain itu didalam baseline sangat mengedepankan jenis dan
metode data informasi yang diperoleh dalam mengetehaui hasil monitoring. Berikut ini wawancara dengan bapak Marjono terkait jenis
dan metode informasi laporan yang digunakan 6 Januari 2016 “ Kita punya data dari BLH mengenai lingkungan. Kalau survei
kepada masyarakat itu kayaknya nggak ada karena yang bersingguungan langsung kan itu kabupaten kota karena mereka
kan yang menyambung SR dan menariknya retribusi. Secara
0.27 7.80
15.29 22.95
36.95 50.10
70.20 83.26
93.16 98.00 100.00
100.00
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
JA N
UA R
I F
E BR
UA R
I MA
R E
T A
PR IL
ME I
JUN I
JUL I
A G
US T
US S
E PT
E MBE
R O
KT O
BE R
N O
V E
MBE R
DE S
E MBE
R
Progres Fisik Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah di Tahun 2014
83
kualitatif ada, kayak d laborat itu ada mas. Kalau kita kan cuma fisik jadi cuma berapa berapa persen pencapaian target”
Dapat dijelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan di Balai PISAMP terdapat sumber data data sekunder, adalah data yang telah dikumpulkan
oleh orang lain, awalnya untuk tujuan lain. seperti yang dilakukan oleh BLH. Selain itu untuk menentukan posisi saat ini tingkat kondisi limbah
pada program pengembangan pengelolaan air limbah Balai PISAMP hanya menjelaskam progresnya secara kuantitatif. Maka oleh sebab itu
diperlukan data dan informasi yang berkenaan dengan posisi indikator yang akan diutarakan. Strategi dalam mengumpulkan data dan
melaporkan hasil temuan dapat menunjukkan bagaimana kinerja sektor publik. Secara defenisi, sebuah baseline kinerja adalah informasi
kuantitatif atau kualitatif yang menyediakan data pada tahap awal atau sebelum periode pemantauan. Dimana baseline ini digunakan untuk: 1.
Mempelajari tentang tingkat terakhirsaat ini dan pola kinerja pada indikator, dan 2 Sebagai pembanding untuk menaksir kinerja kebijakan,
program dan proyek selanjutnya pada tahun 2014 Sebagai contoh untuk mengembangkan baseline data dalam suatu
wilayah kebijakan maka diperlukan keakuratan atas keterkaitan antara outcomes hasil, indikator, dan baseline. Seperti, outcomes dirumuskan :
menigkatnya ketersediaan infrastruktur limbah yang memadai. Kemudian dapat dibuatkan indikator : prosentase layanan jaringan air limbah
kawasan perkotaan Yogyakarta pada tahun 2014
84
1 Prosentase meningkatnya ketersediaan infrastruktur air limbah
di Kabupaten Bantul untuk baseline: 7,83 saluran rumah yang terpasang di kabupaten Bantul pada tahun 2014
2 Prosentase meningkatnya ketersediaan infrastruktur air limbah
di Kota Yogyakarta untuk baseline: 81,65 saluran rumah yang terpasang di Kota Yogyakarta pada tahun 2014
3 Prosentase meningkatnya ketersediaan infrastruktur air limbah
di Kabupaten Sleman untuk baseline: 10,51 saluran rumah yang terpasang di kabupaten Sleman pada tahun 2014
Kesimpulan dari tahap ke empat ini merupakan ada dimana Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah saat ini? Dapat di
jelaskan bahwasanya dijelaskan Program Pengembangan Pengelolaan Air Limbah yang dilaksanakan di sekitar Kawasan Perkotaan Yogyakarta di
Tahun 2014 18.701 SR sedangkan target dalam Rencana Program Jangka Panjang Daerah adalah 20.000 SR pada tahun 2017 sehingga sudah
terlaksana 93,51 dari target. Dari total seluruh capaiannya di Tahun 2014 Kabupaten Sleman terpasang 10,51 SR yang ada, Kota Yogyakarta
terpasang 81,65 SR yang ada, dan Kabupaten Bantul 7,83 SR yang ada.
E.
Perencanaan untuk Perbaikan – Pemilihan Target Hasil
Setelah menyelesaikan daftar indikator yang akan diukur untuk memantau kemajuan, target harus ditetapkan untuk setiap indikator. Target
85
adalah tujuan yang untuk dicapai dalam waktu tertentu. Kusek memaknai target sebagai batasan kuantitatif dari suatu indikator yang akan dicapai
dalam waktu yang telah ditetapkan. Metode untuk menetapkan target adalah dimulai dari data baseline indikator yang ada, dimana diikuti
dengan tingkat perbaikan yang diinginkan diharapkan dapat dicapai dalam waktu tertentu untuk sampai pada target kinerja. Dengan demikian titik
awalnya harus sudah jelas, termasuk resources yang akan melakukan ME terhadap kemajuan ke depan sebagaimana waktu yang telah
ditargetkan Untuk mengidentifikasi tingkat hasil yang diharapkan atau yang
diinginkan dari proyek, program atau kebijakan, maka kita membutuhkan pemilihan target kinerja. Secara prinsip, rumus target kinerja adalah Target
kinerja tingkat kinerja yang diinginkan untuk dicapai dalam waktu tertentu = Tingkat indikator baseline + Tingkat kenaikan yang diinginkan
mengasumsikan input, aktivitas dan keluaran pada tingkat terbatas dan diharapkan
Dengan tujuan meningkatnya ketersediaan infrastruktur limbah yang memadai sehingga menghasilkan target kinerja yang di hasilkan
merupakan ketersediaan sarana infrastruktur limbah di kawasan perkotaan
Target Kinerja
Tingkat Indikator Baseline
Tingkat Kenaikan yang
diinginkan
Gambar 3.6. Identifikasi Tingkat Hasil yang Diharapkan Sumber : Kusek
86
Yogyakarta pada tahun 2014 mencapai 93.5. Target yang diharapkan ini berhubungan dengan Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah yang
telah dibuat. Dalam pelaksanaanya laporan kegiatan di Balai PISAMP dilakukan dengan menggunakan laporan bulan yang dirangkum kemudian
di laporan triwulan. Berikut ini pernyataan Bapak Marjono 6 Januari 2016
“Triwulan, kalau terkait dengan anggaran itu tiap bulan. Kalok triwulan kan terkait dengan rangkuman dari setiap bulan. Kalok
kualitas air itu kita tiap 3 bulan” Agar senantiasa sesuai target RPJMD, kegiatan yang dilakukan
setiap dapat berubah-ubah dengan bertambah maupun hilangnya suatu kegiatan di tahun sebelumnya meskipun program yang di lakukan sama,
sebab setiap saat keadaan dalam pelaksanaan mencapai target dapat selalu berubah-ubah. Hal ini pun dibenarkan oleh pernyataan ibu Yuni sebagai
berikut 7 Januari 2016 “Dan pastinya tergantung program kegiatan agar terarah mencapai
target, kan kita bisa memprediksi mestinya gini gini perlu dana segini, nah ini gk perlu seperti contoh sanitasi berbasis masyarakat
berarti gak usah aja. Jadi ada kemungkinan kita bisa turun dana nya tiap tahun
” Namun sangat disayangkan disini bahwasanya dilapangan
perencana untuk penetapan target pengembangan pengelolaan air limbah terlalu mudah sehingga pelaksanaanya dapat mencapai bahkan melebihi
target, sehingga jika dilihat dari pencapaian kinerja tampaknya sangat bagus karena lebih 100 capaiannya, namun karena ukuran target mudah
87
dan sederhana maka outcome hasil dapat berpotensi tidak bertumbuh atau berkembang dengan baik.
F. Pemantauan Hasil