Dimensi Komitmen Organisasi Komitmen Organisasi a.

Menurut Allen dan Meyer Luthans, 2006 komitmen organisasi merefleksikan tiga komponen yaitu : a. Komitmen afektif, mengarah pada “the employee’s emotional attachment to, identification with, and involvement in the organization”. Ini berarti, komitmen afektif berkaitan dengan keterikatan emosional karyawan, identifikasi karyawan, dan keterlibatan karyawan dalam organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen afektif yang kuat akan terus bekerja dalam organisasi karena mereka memang memiliki rasa ingin want to melakukan hak tersebut. b. Komitmen kontinuans, mengarah pada “an awareness of the cost associated with leaving the organization”. Hal ini menunjukkan adanya pertimbangan untung rugi dalam diri karyawan dan berkaitan dengan keinginan untuk tetap bekerja atau meninggalkan organisasi. Karyawan yang bekerja berdasarkan komitmen kontinuans ini bertahan dalam organisasi karena mereka butuh need to melakukan hal tersebut karena tida ada pilihan lain. c. Komitmen normatif, mengarah pada “a feeling of obligation to continue empoyment”. Komitmen normatif berkaitan dengan perasaan wajib untuk bekerja dalam organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen normatif yang tinggi merasa bahwa mereka wajib ought to bertahan dalam organisasi. Oleh karena itu, tingkah laku karyawan didasari adanya keyakinan tentang apa yang benar serta berkaitan dengan masalah moral.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

Salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan perusahaan, terkait dengan peran sumber daya manusia adalah intensitas keluar karyawan turn over intensions yang memiliki kaitan erat dengan komitmen organisasional. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat komitmen organisasional karyawan, antara lain: 1 Kompensasi Karyawan yang merasakan adanya keadilan kompensasi sehubungan dengan beban pekerjaan, mengarahkan pada tingkat komitmen yang dimiliki dalam diri karyawan yang berdampak pada kinerja karyawan Babakus et.al, 1996. Keadilan kompensasi berpengaruh positif terhadap besarnya tingkatan komitmen organisasional karyawan terhadap intensitas keluar karyawan Fatimah, 2013. Kompensasi yang diberikanperusahaan akan memberikan kepuasan apabila persepsi gaji yang mereka peroleh sesuai dengan harapan. Karyawan yang telah merasakan kepuasan dalam bekerja, cenderung akan bertahan didalam organisasi tersebut. 2 Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah kesesuaian antara persepsi karyawan dengan imbalan yang diberikan. Harapan-harapan tersebut yang telah terpenuhi akan mengarahkan pada suatu bentuk komitmen individu dengan organisasi Fatimah, 2013. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakan karyawan semakin tinggi juga tingkat komitmen yang dimiliki karyawan dan sebaliknya apabila karyawan merasa tidak puas maka tingkat komitmen karyawan akan menurun Puspitawati dan I Gede, 2014. Pemenuhan unsur-unsur motivasi yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan sesuai dengan kontribusinya, semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan semakin tinggi pula komitmen karyawan terhadap organisasi Mathis dan Jackson, dalam Trisnaningsih, 2003. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, yang ketika seseorang puasa terhadap pekerjaannya maka mereka akan lebih berkomitmen terhadap organisasi. Steers dan Porter 1983 membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen terhadap perusahaan menjadi empat kategori, yaitu: 1 Karakteristik Personal Pengertian karakteristik personal mencakup: usia, masa jabatan, motif berprestasi, jenis kelamin, ras, dan faktor kepribadian. Sedang tingkat pendidikan berkorelasi negatif dengan komitmen terhadap perusahaan Welsch dan La Van, 1981. Karyawan yang lebih tua dan lebih lama bekerja secara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja, Keadilan Organisasi, dan Pemberdayaan Karyawan terhadap Komitmen Organisasi Pengaruh Kepuasan Kerja, Keadilan Organisasi, dan Pemberdayaan Karyawan terhadap Komitmen Organisasi pada PT. Asuransi Sinarmas.

0 2 15

ANALISIS EFISIENSI RUMAH MAKAN WAROENG SPESIAL SAMBAL “SS” Analisis Efisiensi Rumah Makan Waroeng Spesial Sambal "Ss".

0 2 16

ANALISIS EFISIENSI RUMAH MAKAN WAROENG SPESIAL SAMBAL “SS” Analisis Efisiensi Rumah Makan Waroeng Spesial Sambal "Ss".

0 6 16

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Kompetensi, Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus Pada Karyawan Waroeng Special Sambal (SS) Di Semarang).

0 2 18

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Kompetensi, Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus Pada Karyawan Waroeng Special Sambal (SS) Di Semarang).

0 3 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kompetensi, Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus Pada Karyawan Waroeng Special Sambal (SS) Di Semarang).

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Analisis Pengaruh Kompetensi, Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus Pada Karyawan Waroeng Special Sambal (SS) Di Semarang).

0 4 4

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI WAROENG SPESIAL SAMBAL (SS) YOGYAKARTA (Studi pada Waroeng SS Samirono dan Jalan Kaliurang).

11 55 131

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL KARYAWAN WAROENG SPESIAL SAMBAL YOGYAKARTA.

1 1 142

Pengaruh Keadilan Kompensasi, Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Waroeng Spesial Sambal Yogyakarta | Ifriansyah | Jurnal Bisnis Teori & Implementasi 2529 6859 1 SM

0 0 18