59
3. Mata Pencaharian Masyarakat
Sumber perekonomian masyarakat Geger diperoleh dari mata pencaharian sebagai berikut :
a. Bertani
Sebagai masyarakat
yang mayoritas
penduduknya berprofesi sebagai petani, keberhasilan panen yang melimpah menjadi harapan bersama.
Hasil panen yang melimpah sangat bertemalian dengan
kesejahteraan masyarakat
yang menggantungkan kehidupannya dari pertanian.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat Desa Geger mengandalkan penjualan dari hasil
panen untuk dikonsumsi sendiri. Misalnya padi, petani mengambil 70 - 80 hasil panen padi
sebagai persediaan pribadi selama 1 tahun, sedangkan sisanya dijual.
Hasil pertanian
warga Geger
yaitu kebanyakan padi, jagung, cabai, tomat, tembakau,
kacang tanah, tebu, kedelai, ketela rambat, ketela pohon, dan bawang merah. Warga sekitar menanami
padi, cabai, ketika musim penghujan dan tanaman tembakau ketika musim kemarau.
b. Berternak
Berternak merupakan
mata pencaharian
kebanyakan setelah bertani. Mayoritas petani Geger memelihara hewan ternak di samping bertani,
terutama sapi, kambing dan ayam. Saat ini populasi sapi yg ada di Geger mencapai lebih 400 ekor yang
60
tersebar di empat dusun; Krajan, Kawis, Kalitengah dan Templek.
Berdasar penelusuran sejarah, pola berternak warga dari waktu ke waktu tidak ada perubaan yang
signifikan. Mereka berternak sapi dan kambing ditempatkan menyatu dengan rumah huni, baik di
dalam, di samping atau di depan rumah mereka sebagaimana tampak dalam gambar tersebut di atas.
Demikan pula limbah kotorannya hanya ditumpuk di samping rumah, bahkan tak jarang menempel
dinding rumah yang terbuat dari papan kayu, sehingga lingkungan mereka menjadi lembab oleh
limbah ternak.
c. Berdagang
Masyarakat yang
berdagang biasanya
membuka toko di kediaman masing-masing, dengan membuat bangunan-bangunan kecil di depan atau di
samping rumah. Ada juga yang membangun bangunan toko jauh dari rumahnya. Barang-barang
yang dijual bisa beraneka macam, mulai alat-alat tulis sampai kebutuhan pokok beras, gula, kopi dll.
Dari sekian toko di Desa Geger, jarang sekali ditemukan toko yang khusus menjual sayur-sayuran
dan ikan.. Alasannya karena di Kedungadem setiap hari terdapat pasar yang lebih lengkap menjual
berbagai macam kebutuhan seperti pasar di daerah Kedungadem. Mulai sayuran, bumbu masak, lauk
pauk, hingga kebutuhan lainnya seperti pakaian, sandal, sepatu, dll.
61
d. Buruh Migran atau TKI
Menjadi buruh migran atau TKI merupakan suatu kebanggaan bagi sebagian masyarakat Geger.
Sehingga desa ini menjadi salah satu daerah pemasok TKI ke luar negeri di wilayah Jawa Timur.
Dari 4empat dusun yang terdapat di desa Geger Krajan, Kawis, Templek, Kali Tengah, dusun
Kawis yang paling banyak warganya menjadi buruh migran. Dusun ini memiliki 199 kepala keluarga
KK dengan 640 jiwa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, peternak, dan perantauan
TKI dengan tujuan untuk mendapatkan pendapatan lebih besar dari pada bertani dan beternak. Oleh
karena itu penelitian ini akan difokuskan di dusun Kawis
B. Keterbelengguan Masyarakat Menjadi TKI