PENGARUH KETERAMPILAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK
PENGARUH KETERAMPILAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK
(Skripsi)
Oleh:
Intan Novitasari Sianturi
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2015
(2)
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman 2.1 Komponen Esensial Pembelajaran ... 28 2.2 Diagram Kerangka Pemikiran ... 33 3.1 The One Group Pretest-Posttest Design... 35 4.1 Persentase Skor Keterampilan Media TIK Eksperimen Seluruh Siswa
Kelas Sampel ... 57 4.2 Persentase Hasil Belajar Seluruh Setiap Kelas Sampel... 59
(3)
xiii DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ...xiii
DAFTAR TABEL ...xv
DAFTAR GAMBAR ...xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...xvii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah ...5
C. Tujuan Penelitian ...5
D. Manfaat Penelitian ...5
E. Ruang Lingkup Penelitian ...6
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ...7
1. Media TIK Sebagai Media Pembelajaran...7
2. Jenis-Jenis Media TIK ...14
3. Media TIK Eksperimen Sebagai Media Pembelajaran ...20
4. Keterampilan Media TIK ...23
5. Inkuiri Terbimbing ...24
6. Hasil Belajar ...27
B. Kerangka Pemikiran ...30
C. Hipotesis Penelitian ...33
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ...34
B. Populasi dan Sampel...34
C. Desain Penelitian ...34
D. Variabel Penelitian ...35
(4)
xiv
F. Analisis Instrumen ...36
G. Teknik Pengumpulan Data ...38
H. Teknik Analisis Data ...39
1. Keterampilan Media TIK Eksperimen Siswa ...39
2. Hasil Belajar Fisika Siswa ...40
I. Pengujian Hipotesis ...40
1. Uji Normalitas...40
2. Uji Linieritas ...41
3. Uji Regresi Linier Sederhana...42
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian...44
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian ...44
a. Uji Validitas Instrumen Hasil belajar ...45
b. Uji Reliabilitas Instrumen Hasil belajar ...46
2. Pelaksanaa Penelitian ...46
3. Data Hasil Penelitian ...49
a. Data Keterampilan Media TIK Eksperimen ...49
b. Data Hasil Belajar Fisika Siswa ...50
4. Hasil Uji Analisis Data ...51
a. Hasil Uji Normalitas ...51
b. Hasil Uji Linieritas ...52
c. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ...52
d. Hasil Uji Hipotesis...54
B. Pembahasan ...55
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan...62
B. Saran ...62
(5)
ABSTRAK
PENGARUH KETERAMPILAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK Oleh
Intan Novitasari Siaturi
Penggunaan media TIK sebagai media alternatif pembelajaran dapat menjadi solusi untuk menciptakan pembelajaran fisika yang ideal. Penggunaan media TIK eksperimen dapat memudahkan siswa dalam memahami obyek belajarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterampilan penggunaan media TIK eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi Alat-Alat Optik. Subjek penelitian ini, yaitu siswa kelas X MIPA SMA YP Unila Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain penelitianPre-Eksperimental Design The One Shot Case Study.
Sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data, instrumen sudah terbukti valid dan reliabel dengan nilaiCronbach’s Alpha0,627. Subyek uji coba instrumen tes uraian yaitu siswa kelas XI MIPA 1 SMA YP Unila Bandar Lampung yang berjumlah 35 siswa. Data keterampilan media TIK eksperimen didapat dari lembar observasi dan data hasil belajar fisika didapat dari pengerjaan tes uraian. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas X MIPA. Sampel penelitian ini
(6)
Intan Novitasari Sianturi terdiri dari 3 kelas sampel yaitu X MIPA 4, X MIPA 5, dan X MIPA 7.
Pengambilan sampel menggunakan teknikstratified sampling. Adapun hasil penelitian ini yaitu untuk nilai hasil belajar diketahui untuk kategori baik sekali sebesar 9% siswa, kategori baik sebesar 58% siswa, kategori cukup sebesar 29% siswa, dan kategori kurang sebesar 4%. Sedangkan untuk nilai keterampilan media TIK eksperimen diketahui untuk kategori sangat terampil sebesar 1% siswa, kategori terampil sebesar 42% siswa, kategori cukup terampil sebesar 47% siswa, dan kategori kurang terampil sebesar 10% siswa.
Berdasarkan analisis statistik diketahui bahwa data berdistribusi normal, dan data keterampilan media TIK eksperimen dengan data hasil belajar memiliki hubungan linear yang signifikan. Berdasarkan uji regresi linear sederhana diketahui
hubungan antara keterampilan media TIK eksperimen dengan hasil belajar fisika siswa sangat tinggi dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,885. Sedangkan besarnya kontribusi pengaruh keterampilan media TIK eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa (R square) sebesar 0,783. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan pengaruh positif linear yang sangat tinggi dan signifikan antara keterampilan media TIK eksperimen terhadap hasil belajar fisika dalam
pembelajaran fisika dengan kontribusi sebesar 78,3% dan persamaan regresinya adalah Y = 7.057 + 0,886 X
Kata kunci: hasil belajar, inkuiri terbimbing, media TIK eksperimen, penelitian eksperimen
(7)
PENGARUH KETERAMPILAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK
Oleh
INTAN NOVITASARI SIANTURI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2015
(8)
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. a. Angket Siswa ...67
b. Analisis Angket Siswa ...70
2. a. Angket Guru...74
b. Analisis Angket Guru ...76
3. a. Data Rekapitulasi Nilai Raport Siswa Kelas X MIPA 4...79
b. Data Rekapitulasi Nilai Raport Siswa Kelas X MIPA 5 ...80
c. Data Rekapitulasi Nilai Raport Siswa Kelas X MIPA 7...81
4. Silabus ...82
5. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kamera...86
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lup...97
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Teropong... 108
6. a. Lembar Kerja Siswa (LKS) Kamera... 119
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lup... 129
c. Lembar Kerja Siswa (LKS) Teropong... 139
7. a. LO Keterampilan Media TIK Eksperimen Kamera... 149
b. Rubrik LO Keterampilan Media TIK Eksperimen Kamera ... 152
c. LO Keterampilan Media TIK Eksperimen Lup ... 155
d. Rubrik LO Keterampilan Media TIK Eksperimen Lup... 158
e. LO Keterampilan Media TIK Eksperimen Teropong ... 161
f. Rubrik LO Keterampilan Media TIK Eksperimen Teropong ... 164
g. Pedoman Penskoran LO Keterampilan Media TIK Eksperimen... 167
h. Rekapitulasi Nilai LO Keterampilan Media TIK Eksperimen ... 168
8. a. Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar... 169
b. Instrumen Hasil Belajar ... 175
c. Rubrik Instrumen Hasil Belajar ... 177
d. Pedoman Penskoran Hasil Belajar... 184
9. Hasil Uji Validitas Butir Soal ... 185
10. Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal ... 188
11. a. Data Keterampilan Media TIK Eksperimen Kelas X MIPA 4 ... 189
b. Data Keterampilan Media TIK Eksperimen Kelas X MIPA 5 ... 190
c. Data Keterampilan Media TIK Eksperimen Kelas X MIPA 7 ... 191
12. a. Data Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas X MIPA 4 ... 192
b. Data Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas X MIPA 5... 194
c. Data Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas X MIPA 7 ... 196
(9)
xviii
14. Hasil Uji Linieritas ... 199 15. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 200
(10)
xv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1 Nilai Penilaian Keterampilan TIK Siswa ... 39
3.2 Kategori Hasil Belajar Siswa ... 40
4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar... 45
4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar... 46
4.3 Perolehan Skor Keterampilan Media TIK Eksperimen Siswa... 50
4.4 Perolehan Nilai Hasil Belajar Fisika Siswa ... 50
4.5 Hasil Uji Normalitas ... 51
4.6 Hasil Uji Linieritas ... 52
(11)
(12)
(13)
(14)
MOTO
“
Persiapan yang baik adalah kunci keberhasilan,
tanpa persiapan yang ada hanyalah kegagalan
”
(Anonim)
Jika anda takut akan suatu hal, maka anda telah melakukan
suatu kesalahan dan jalan keluarnya hanya satu yaitu hadapilah
(15)
PERSEMBAHAN
Puji Tuhan, segala hormat, pujian serta syukur hanya bagi Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan skripsi ini kepada:
1. Bapak Patar Sianturi dan Ibu Kartini Simanungkalit tercinta yang telah tulus berkorban, membimbing, selalu memberikan semangat, dan mendoakan setiap waktu untuk keberhasilan penulis.
2. Abangku tercinta Joni Pija Sianturi, Kakakku tercinta Iin Nur Cahaya Sianturi dan Adikku tercinta Bicar Maruli Tua Sianturi yang telah memberikan
semangat, motivasi, doa, dan menjadikan penulis lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak.
3. Keluarga besarku yang selalu mendukung, mendoakan, dan membantu keberhasilan penulis.
(16)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di desa Sekincau, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat, pada tanggal 5 Januari 1994, sebagai anak ke-tiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Patar Sianturi dan Ibu Kartini Simanungkalit.
Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 1998 di TK Pertiwi Sekincau. Pada tahun 1999 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Sukarami, diselesaikan tahun 2005. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP Xaverius Pringsewu hingga tahun 2008, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2011. Pada tahun yang sama, penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tertulis.
Pada tahun 2014, penulis melaksanakan praktik mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 1 Pagar Dewa dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Suka Jaya, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Lampung Barat. Pada tahun 2015 penulis melaksanakan penelitian di SMA YP Unila Bandar Lampung.
(17)
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus,atas segala berkat dan karunia-Nya yang selalu dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul“Pengaruh Keterampilan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi Eksperimen terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Alat-Alat Optik”.Penulis menyadari bahwa dengan
bantuan berbagai pihak, skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA. 3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika.
4. Bapak Drs. I Dewa Putu Nyeneng, M.Sc., selaku dosen Pembimbing
Akademik dan Pembimbing I yang telah memotivasi dan membimbing penulis selama penulisan skripsi.
5. Bapak Wayan Suana, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing II, atas kesabarannya dalam memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis.
6. Bapak Dr. Chandra Ertikanto, M.Pd., selaku Pembahas yang banyak memberikan masukan dan kritik yang bersifat positif dan membangun.
(18)
7. Bapak dan ibu dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung yang telah membimbing penulis dalam pembelajaran di Universitas Lampung.
8. Bapak Drs. Berchah Pitoewas, M.H., selaku Kepala SMA YP Unila Bandar Lampung yang telah memberi izin dan arahan selama penelitian serta Bapak Saiful Imam Ali Nurdin, S.Pd., atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung.
9. Siswa-siswi kelas X MIPA 4, X MIPA 5, X MIPA 7 , dan XI MIPA 1 SMA YP Unila Bandar Lampung terimakasih atas kerja samanya selama penelitian berlangsung.
10. Sahabat-sahabatku keluarga besar pendidikan fisika 2011 A dan keluarga besar pendidikan fisika 2011 B (Gesty, Sam, Lusi, Ayun, Sofya, Febriana, Marlia, Najib, Adinata, Isti, Puspita, Nuraini, Afifah, Rini, Rosita, Tiara, Asih, Nike, Sonia, Uci, Munir, Yusuf, Rettya, Sugeng, Ardi, Deni, Anshori, Ibnu, Jivi, Yeni, Andika, Hendri).
11. Sahabat-sahabatku tersayang Rasmat, Andri, Intan, Marfi, Della, Neva, Dewi, Farida, Dewi, Widi, terima kasih untuk semua kasih sayang, semangat, doa, dan persahabatan yang terjalin indah sampai sekarang.
12. Teman-teman seperjuangan KKN-KT Cici, Merry, Lisda, Hari, Adi, Aliza, Komar, terimakasih atas semangat dan kebersamaan yang telah terjalin. Penulis berdoa, semoga semua saran dan bantuan, dapat menjadi berkat serta mendapat balasan dari Tuhan Yesus Kristus dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan. Amin.
Bandar Lampung, November 2015
(19)
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) semakin pesat. Perkembangan tersebut sudah barang tentu akan memberikan dampak bagi setiap bidang kehidupan, tidak terkecuali bidang pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Perkembangan TIK tersebut memacu perubahan dan inovasi yang akan menghasilkan produk TIK yang sudah banyak
digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun produk TIK dapat berupa software(perangkat lunak) berupa aplikasi-aplikasi pembelajaran ataupun hardware(perangkat keras) berupa komputer, LCD, dll. Dengan pemanfaatan produk-produk tersebut sebagai media pembelajaran dalam proses
pembelajaran dapat dipastikan akan memengaruhi keberlangsungan proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluani menggunakan angket dengan guru mata pelajaran dan siswa kelas XI MIPA 5 di SMA YP Unila Bandar Lampung yang berjumlah 34 siswa, diketahui bahwa sekolah ini memiliki sarana
pendukung penggunaan media TIK. Adapun media TIK yang sudah digunakan saat ini yaituLiquid Crystal Display (LCD), komputerisasi, dan jaringan internet. Sedangkan program aplikasi pembelajaran yang sudah digunakan
(20)
2 yaituMs. PowerpointdanMacromedia Flash. Berdasarkan instrumen angket yang digunakan diketahui 73,96 % siswa menyatakan bahwa dengan
penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran fisika sangat membantu siswa dalam proses belajar. Hal yang senada juga diungkapkan oleh guru mata pelajaran fisika. Guru tersebut menyatakan pengetahuan dan keterampilan guru fisika menggunakan TIK jika diiringi dengan penguasaan guru fisika terhadap konsep fisika dalam pembelajaran akan mempengaruhi keinginan belajar dan motivasi siswa. Dimana hal tersebut akan berdampak pada hasil belajar fisika siswa.
Penggunaan TIK dalam proses pembelajaran dapat dijadikan sebagai sarana prasarana alternatif penunjang pembelajaran. Dalam hal ini penggunaan TIK sebagai media pembelajaran dapat berperan sebagai sumber belajar bagi siswa dalam pembelajaran, tidak terkecuali dalam pembelajaran fisika. Fisika
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam, sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang lebih menekankan pada proses pembelajaran, yaitu siswa aktif selama pembelajaran untuk membangun pengetahuannya melalui
serangkaian kegiatan agar pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Seperti yang dijelaskan di atas, mempelajari fisika tidak cukup hanya dengan buku-buku sebagai sumber belajar untuk memperoleh teori atau konsep materi pembelajaran melainkan juga perlu didukung dengan perlengkapan untuk demonstrasi, eksperimen, atau simulasi.
Dalam pembelajaran fisika penggunaan media pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan suatu materi pembelajaran tertentu akan memengaruhi proses
(21)
3 pembelajaran serta membantu siswa dalam memahami dan menelaah materi pembelajaran. Siswa akan lebih dapat mengeksplor pengetahuannya dengan menggunakan media TIK eksperimen dibandingkan dengan penggunaanMs. PowerpointdanMacromedia Flashdalam pembelajaran di kelas. Penggunaan media TIK eksperimen menjadikan pembelajaran menyenangkan dan
menggugah rasa ingin tahu siswa untuk secara langsung mengopersikannya. Jika pembelajaran yang disajikan oleh guru merupakan pembelajaran yang menarik dan memacu rasa ingin tahu siswa untuk belajar maka diharapkan hasil belajar siswa akan semakin meningkat.
Dalam pelaksaan pembelajaran berbasis TIK dalam membelajarkan fisika terdapat berbagai media TIK yang dapat digunakan. Media TIK yang dimaksud yaitu media TIK eksperimen atau yang lebih dikenal dengan virtual laboratory. Virtual laboratorymerupakan suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Siswa dapat melakukan beberapa eksperimen dengan
memanfaatkansoftwareeksperimen virtual tertentu. Adapunsoftware
eksperimen yang akan digunakan yaitu program aplikasi Yenka. Yenka adalah generasi baru dari alat pemodelan pendidikan dariCrocodile Clips. Crocodile Clipsadalah sebuah paketsoftwarepembelajaran dalam bentuk simulasi terhadap proses-proses saintifik.
Dengan menggunakansoftwareini kita seolah-olah memiliki sebuah
laboratorium virtual yang bisa menggambarkan berbagai macam proses-proses saintifik. Program aplikasi ini sangat tepat digunakan dalam pembelajaran fisika. Dengan program aplikasi ini kita dapat melakukan eksperimen tanpa
(22)
4 perlu takut akan mengalami kerusakan peralatan atau kesalahan dalam
pelaksaanan eksperimen itu sendiri. Keakurasian dalam eksperimenpun tidak perlu diragukan lagi sehingga hasil eksperimen yang kita lakukan dapat sesuai dengan teorinya.
Dalam perkembangannya untuk dapat merasakan manfaat serta fungsi produk TIK maka diperlukan suatu keterampilan dalam penggunaan produk-produk TIK tersebut. Seseorang yang memiliki keterampilan dalam mengakses produk-produk TIK tersebut akan dapat memecahkan masalah belajar serta memberikan kesempatan dalam perkembangan kognitifnya.
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat terlihat peranan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Interaksi perpaduan penggunaan media
pembelajaran yang tepat terhadap suatu konten atau materi pembelajaran fisika dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing diharapkan akan dapat
meningkatkan mutu proses pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah satu model pembelajaran yang menitikberatkan kepada aktifitas siswa dalam proses belajar.
Berdasarkan pemaparan di atas, untuk melihat pengaruh keterampilan siswa dalam menggunakan program aplikasi Yenka terhadap hasil belajar fisika sebagai indikator pemahaman siswa, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul“ Pengaruh Keterampilan MediaTeknologi Informasi dan Komunikasi Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Alat-Alat
(23)
5 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh keterampilan media teknologi informasi dan komunikasi eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi alat-alat optik?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui besarnya pengaruh keterampilan media teknologi informasi dan komunikasi eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi alat-alat optik.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah
1. Memberikan gambaran dan referensi penggunaan media teknologi informasi dan komunikasi eksperimen dalam proses pembelajaran.
2. Tambahan informasi dan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran fisika di sekolah.
3. Dapat menjadi alternatif baru bagi guru dalam menyajikan materi
pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas karena keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran.
(24)
6 E. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk lebih memahami gambaran penelitian ini, maka perlu diberikan penjelasan terhadap istilah-istilah untuk membatasi rumusan masalah yang akan diteliti. Istilah-istilah yang dapat dijelaskan adalah:
a. Media TIK eksperimen (virtual laboratory) adalah suatusoftwareatau aplikasi eksperimen virtual tertentu yang dapat menyajikan kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer.
b. Program aplikasi eksperimen yang digunakan yaitu program aplikasi Yenka. Yenka adalah produk perangkat lunak pendidikan yang memungkinkan siswa melakukan percobaan ilmiah.
c. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry).
d. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu hasil belajar ranah kognitif.
e. Subyek penelitian ini adalah kelas X MIPA SMA Yayasan Pembina Unila Bandar Lampung
f. Materi pokok pada penelitian ini adalah Alat-Alat Optik yaitu kamera, kaca pembesar (lup), dan teropong.
(25)
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
Dewasa ini, pengintegrasian perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan belum dilakukan secara penuh. Hal ini terlihat pada kurangnya pemanfaatan pada produk-produk TIK dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan produk-produk TIK merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Karena sesungguhnya sudah banyak produk-produk TIK yang dapat dimanfaatkan sebagai media atau alat bantu proses pembelajaran agar pembelajaran yang akan disampaikan dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran.
1. Media TIK Sebagai Media pembelajaran
Dewasa ini, perpaduan TIK berkembang sangat pesat melampaui bidang-bidang teknologi lainnya. Perkembangan tersebut dapat dipastikan akan memberikan dampak bagi setiap bidang kehidupan,tidak terkecuali bidang pendidikan. Dengan perkembangan tersebut sudah selayaknya lembaga-lembaga pendidikan yang ada segera memperkenalkan dan memulai
penggunaan media TIK secara menyeluruh sebagai basis pembelajaran yang lebih mutakhir. Hal tersebut penting, mengingat penggunaan TIK merupakan salah satu faktor penting yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu
(26)
8 pengetahuan kepada para peserta didik, generasi bangsa ini secara lebih luas sehingga interaksi dan penyampaian pesan pembelajaran akan berlangsung cepat dan efisien.
Pemanfaatan media TIK saat ini sudah marak digunakan dalam bidang pendidikan. Tidak dapat dipungkiri dengan pemanfaatan media TIK dalam pembelajaran menjadikan pembelajaran semakin menarik dan menyenangkan. Rusman dkk. (2012: 75) menyatakan bahwa terdapat beberapa tujuan
mempelajari TIK adalah :
a. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan TIK untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasii informasi, dan terbiasa bekerja sama.
c. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan TIK untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari. Berdasarkan penjabaran karakteristik TIK di atas, dapat dipastikan penggunaan TIK sebagai media pembelajaran akan memberikan dampak positif bagi berlangsungnya proses pembelajaran. TIK dapat menjadi alternatif media pembelajaran bagi siswa dalam kegiatan pembelajarannya.
Suryani dan Agung (2012: 136) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa).
(27)
9 Arsyad (2011: 6) menyatakan bahwa:
Media pembelajaran memiliki pengertian fisik (hardware) dan nonfisik (software) yang merupakan alat bantu pada prose belajar baik di dalam maupun di luar kelas yang digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, TIK sebagai media pembelajaran merupakan bagian sarana prasarana pembelajaran dirasa dapat memengaruhi proses pembelajaran yang berlangsung di kelas karena media pembelajaran dapat dijadikan sarana alternatif penunjang pembelajaran. Jika suatu sekolah tidak memiliki sarana prasarana tertentu guna mendukung kegiatan
pembelajaran maka guru dapat menggunakan media TIK untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga pembelajaran yang disajikan oleh guru tetap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, pemilihan media pembelajaran harus memiliki prinsip-prinsip pemilihan media
pembelajaran agar media pembelajaran yang digunakan akan tepat sasaran sesuai dengan hakikat mata pelajaran tersebut.
Sanjaya (2008 : 226) mengatakan prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran yaitu:
1. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. 3. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan
kondisi siswa.
4. Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisien.
5. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikan.
(28)
10 Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat bahwa guru harus menguasai
karakteristik pemilihan media dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga pembelajaran akan efisien.
Suryani dan Agung (2012 : 140) mengatakan bahwa prinsip pemilihan media diantaranya:
1. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi
pembelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang belajar ( tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar)
2. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dari tiap-tiap media pembelajaran.
3. Pemilihan media pembelajaran berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efktivitas belajar siswa.
4. Pemilihan media harus mempertimbankan biaya pengadaan,
ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.
Seperti yang telah disinggung di atas, diharapkan dengan pemilihan media yang tepat guna dan tepat sasaran, pembelajaran yang dirancang oleh guru dapat membuat siswa aktif dalam proses belajarnya. Jika proses pembelajaran dapat merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru maka siswa akan lebih mudah untuk memahami konten materi pembelajaran tersebut. Dengan kata lain pembelajaran lebih beorientasi pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator. Rusman dkk. (2012: 46) menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran berorientasi pada siswa adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subyek belajar dan kegiatan belajar bersifat modern
(29)
11 Uraian di atas menunjukkan bahwa dengan seluruh komponen pembelajaran yang ada kita harus merancang agar proses pembelajaran menekankan proses belajar yang dilakukan oleh siswa. Siswa harus secara langsung melihat dan mengamati obyek belajarnya. sehingga memiliki kesempatan untuk terus berfikir kritis serta mengembangkan potensinya melalui aktivitas secara langsung sesuai dengan minat dan keinginannya.
Hal tersebut didukung oleh pendapat Slameto (2010: 98) bahwa:
Kesempatan belajar makin terbuka melalui berbagai sumber dan media. Siswa-siswa masa kini dapat belajar dari berbagai sumber dan media seperti surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya. Ia pun dapat belajar dalam berbagai kesempatan dan kegiatan di luar sekolah. Guru hanya merupakan salah satu di antara sumber dan media belajar.
Berdasarkan uraian di atas, sudah seharusnya dengan keberadaan media TIK sebagai media pembelajaran dapat merubah paradigma proses pembelajaran selama ini. Dengan adanya media pembelajaran guru dapat memberikan fasilitas yang memadai sehingga siswa dapat belajar secara efektif serta guru tidak hanya menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa.
Sudah kita ketahui bersama, media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemilihan media pembelajaran yang tepat sudah barang tentu akan memberikan manfaat dalam penggunaannya.
Menurut Suryani dan Agung (2012:154) bahwa secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.
(30)
12 Sadiman dkk. (2009 : 17) bahwa secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. Secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk :
a) Menimbulkan kegairahan belajar;
b) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;
c) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
2. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus di atasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat di atasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam :
a) Memberikan perangsang; b) Mempersamakan pengalaman; c) Menimbulkan persepsi yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan solusi dari sarana pembelajaran yang dapat mengatasi sikaf pasif siswa selama pembelajaran serta dengan penggunaan media pembelajaran dapat merangsang motivasi siswa untuk belajar.
Hal senada diungkapkan Hamalik dalam Suryani dan Agung (2012: 146) mengemukakan bahwa:
Secara umum media pembelajaran berfungsi sebagai :
1. Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif.
2. Bagian integral dari keseluruhan situasi belajar-mengajar. 3. Meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak
sehingga dapat menggurangi pemahaman-pemahaman yang bersifat verbalisme.
4. Membangkitkan motivasi peserta didik. 5. Mempertinggi mutu belajar-mengajar.
(31)
13 Berdasarkan kutipan di atas, kita tidak dapat memungkiri bahwa tidak seluruh siswa memiliki daya tangkap atau respon yang sama dalam menguasai materi pembelajaran yang disampaikan. Terdapat materi pembelajaran tertentu yang memiliki konsep ataupun teori yang abstrak, yang terkadang guru mengalami kesulitan untuk menyampaikan konsep atau teori tersebut. Untuk
menanggulangi hal tersebut, diperlukan media untuk dapat menyajikan konsep atau teori melalui fenomena atau peristiwa yang menyajikan konsep atau teori tersebut lebih nyata ataupun konkret, sehingga siswa dapat
memahaminya.
Penjabaran karakteristik dan penggunaan media TIK sebagai media
pembelajaran di atas, tidak terlepas dari masalah dalam pengimplikasiannya. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan dalam segala aspek yang bersangkutan agar perkembangan teknologi ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya.
Darmawan (2012: 1) menyatakan bahwa kendala-kendala pengimplikasian TIK di Indonesia yaitu:
Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukum yang mengaturnya. Sementara itu, pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan.
Berdasarkan uraian pendapat di atas, diketahui bahwa dalam kenyataannya pemerintah kurang menangani penyebaran dan pemerataan akses ataupun infrastruktur TIK yang mengakibatkan terhambatnya penggunaan media TIK
(32)
14 baikhardwareataupunsoftwaresecara mendalam dalam proses
pembelajaran.
2. Jenis-Jenis Media Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dalam proses pembelajaran, media memegang peranan yang cukup penting dalam tercapainya sebuah tujuan pembelajaran. Hubungan komunikasi antara guru dan siswa akan lebih mudah dan efisien jika menggunakan media dalam proses pembelajarannya. Media pembelajaran cukup banyak ragamnya, bergantung fungsi dan cara menggunakannya. Salah satu penggunaan media yaitu media berbasis komputer.
Arsyad (2011: 96) menyatakan bahwa:
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam pendidikan dan latihan. Komputer dapat berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran, pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.
Berdasarkan uraian di atas, diketahui komputer memegang peranan yang cukup penting dalam pembelajaran, yaitu sebagai tambahan dalam belajar. Hal tersebut menunjukkan bertambahnya sumber belajar bagi siswa dalam mengakses materi pembelajarannya.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah membentuk suatu terobosan yang sangat penting yaitu berupa produk TIK. Produk TIK dapat berupahardware(perangkat keras) dansoftware(perangkat lunak). Perangkat keras yang sering digunakan dalam pembelajaran yaitu komputer laptop, LCD, dll. Dengan
(33)
15 perkembangan yang ada berbagai perangkat lunak dapat diciptakan yang memungkinkan untuk media pembelajaran semakin dinamis dan sangat menarik, sehingga media pembelajaran akan semakin interaktif dalam penggunaannya. Beberapa media teknologi informasi dan komunikasi interaktif diantaranya:
a. Media TIK Eksperimen
Perkembangan TIK saat ini mewarnai proses pembelajaran di sekolah yaitu dengan penggunaan komputer dalam pembelajaran. Perkembangan tersebut dapat dimanfaatkan guru untuk menata lingkungan belajar dalam untuk melakukan kegiatan eksperimen bentuk laboratorium maya atau sering disebutvirtual laboratory.
Menurut Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 152) bahwa:
Pembelajaran dengan menggunakanvirtual laboratorymerupakan salah satu metode yang efektif dalam mengaplikasikan proses pembelajaran IPA. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan peserta didik sekarang menyukai hal-hal yang berhubungan dengan komputer.
Oleh karena itu, langkah yang dapat diambil guru dalam mengatasi hal tersebut adalah melakukan proses pembelajaran berbasis multimedia dengan menggunakanvirtual laboratorysebagai pembelajaran alternatif apabila dirasa laboratorium sekolah tidak dapat menyediakan alat dan bahan untuk melakukan eksperimen secaya nyata.
(34)
16 Pengertianvirtual laboratorymenurut Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 153) yaitu:
Virtual laboratorymerupakan proses pembelajaran yang
menggunakan simulasi komputer. Simulasi komputer dalam proses pembelajaran IPA merupakan simulasi eksperimen-eksperimen IPA yang dapat diakses peserta didik dengan atau tanpa bantuan internet.
Berdasarkan kutipan di atas, diketahui bahwa dalam penerapan pembelajaranvirtual laboratorysiswa dapat melakukan eksperimen melalui sebuah PC komputer dengan menggunakansoftwaretertentu.
b. Media TIK Simulasi
Rusman dkk. (2012:69) menyatakan bahwa:
Media TIK Simulasi merupakan media TIK yang strategi penggunannya dalam pembelajaran bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang lebih konkert melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang
sebenarnya.
Berdasarkan uraian di atas, diketahui dengan model simulasi akan memberikan pengalaman belajar yang tidak dapat diperoleh di pembelajaran konvensional. Pembelajaran yang demikian akan memberikan pengalaman yang mirip dengan pengalaman aslinya.
Nasution (2006: 82) berpendapat bahwa simulasi mempunyai kelebihan memberi kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi aktif, penuh; dan menggunakan taraf belajar kognitif dan tingkat afektif tingkat tinggi
Kutipan di atas dapat diartikan bahwa simulasi dapat dirancang menggunakan peralatan teknologi yang akan lebih mempunyai
(35)
17 keunggulan dibandingkan dengan yang tidak menggunakan teknologi. Simulasi membentuk siswa menjadi aktif dalam pembelajaran dan memunculkan sifat berpikir kritis siswa.
c. Media TIK Tutorial
Media TIK tutorial yang digunakan diharapkan mampu memberikan penjelasan secara menyeluruh kepada siswa sehingga tidak diperlukan lagi penjelasan dari guru sehingga siswa memperoleh pengatahuan, keterampilan atau sikap.
Rusman dkk. (2012:69) menyatakan bahwa:
Media TIK Tutorial merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak komputer yang berisi materi pembelajaran. Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas, program tutorial merupakan pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
menggunaka software berupa program-program komputer yang berisikan materi-materi pembelajaran dan soal-soal latihan.
Daryanto (2010: 54) menyatakan bahwa:
Tutorial merupakan format sajian multimedia pembelajaran dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau intruktur. Informasi yang disajikan berisi teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik.
(36)
18 Jadi tutorial merupakan format sajian multimedia interaktif yang
mempunyai bimbingan dalam pemberian arahan, bantuan dan petunjuk agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pendapat di atas Teknologi Informasi dan Komunikasi tutorial dalam pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan, siswa yang melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan TIK tutorial yang digunakan untuk memberikan penjelasan secara menyeluruh kepada siswa sehingga tidak diperlukan lagi penjelasan dari guru sehingga siswa memperoleh pengatahuan, keterampilan atau sikap secara mandiri.
d. Media TIK Remedial
Media TIK Remedial merupakan media TIK yang dikembangkan dalam penggunaannya sebagai media pembelajaran yang berfungsi sebagai remedialerdengan menggunakansoftware-softwaretertentu. Menurut Arikunto (2010: 35) remedial adalah:
kegiatan yang diberikan kepada siswa-siswa yang belum menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru, dengan maksud mempertinggi tingkat penguasaan terhadap bahan pelajaran tersebut.adapun tujuan dari pemberian remedial ini memungkinkan setiap siswa dikelas itu mendapat perhatian yang cukup dari guru sesuai dari kebutuhannya.
Berdasarkan uraian di atas, dalam melaksanakan pembelajaran remedial , guru harus menunjang media pembelajaran yang digunakan denggan menggunakan media pembelajaran yang tepat dengan materi
(37)
19 e. Media TIK Program Latihan
Media TIK program latihan merupakan media TIK yang dikembangkan dalam penggunaannya sebagai media pembelajaran yang berfungsi sebagai program latihan terkait dengan konten materi pembelajaran tertentu seperti kuis interaktif. Media TIK program latihan dalam penggunaanya menggunakan komputer. Proses pembelajaran menggunakan komputer dikenal istilahCAI(Computer-Assisted Instruction).
Daryanto, (2010a:149) menjelaskan bahwa:
CAI: yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa.CAIjuga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games, mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan).
Berdasarkan uraian di atas kuis interaktif termasuk media berbasis komputer karena untuk menjalankan program tersebut harus menggunakan komputer.
Menurut Risqiyah, (2011) bahwa
Kuis interaktif merupakan sebuah aplikasi yang memuat materi pembelajaran dalam bentuk soal atau pertanyaan. Yang
memungkinkan siswa untuk meningkatkan wawasan mengenai materi pembelajaran secara mandiri hanya dengan sekali menekan tombol pada tampilan aplikasi.
Berdasarkan uraian di atas kuis interaktif merupakan sebuah aplikasi yang memuat materi pembelajaran dalam bentuk soal atau pertanyaan. Yang memungkinkan siswa untuk meningkatkan wawasan (melatih
(38)
20 kemampuan eksplorasinya) mengenai materi pembelajaran secara
mandiri hanya dengan sekali menekan tombol pada tampilan aplikasi. Dalam kuis inetraktif ini bentuk soal atau pertanyaan telah dikemas sedemikian rupa supaya menjadi efisien, efektif, dan mampu melatih kemampuan eksplorasi siswa tentang fenomena fisika.
3. Media TIK Eksperimen sebagai Media Pembelajaran
Eksperimen merupakan suatu proses pembelajaran yang tidak terlepas dari metode ilmiah. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang efektif diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan kegiatan eksperimen, sehingga
pembelajaran yang akan disajikan dapat membawa siswa langsung berhadapan dengan obyek belajarnya.
Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 157) menyatakan bahwa:
Kegiatan eksperimen bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik dalam menemukan dan memahami suatu konsep atau teori yang sedang dipelajari. Kemampuan berpikir peserta didik dimulai dengan adanya pertanyaan apa, mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana suatu fenomena terjadi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mendorongpeserta didik untuk mencari jawabannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan eksperimen sangat berperan dalam menumbuhkan sikap ilmiah siswa. Siswa dapat bereksperimen melalui kegiatan di laboratorium, lingkungan sekitar,dll. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang keterbatasan sarana prasarana di laboratorium menjadi kendala bagi siswa dan guru untuk melakukan
kegiatan eksperimen. Oleh karena itu guru harus mencari alternatif lain agar siswa tetap dapat melakukan eksperimen, yaitu dengan cara menggunakan
(39)
21 suatu media pembelajaran yang dapat menyajikan suatu kegiatan yang dapat dilakukan siswa seperti siswa sedang melakukan eksperimen di laboratorium. Kegiatan eksperimen berbasis media TIK disebut denganVirtual Laboratory.
Pengertianvirtual laboratorymenurut Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 153) yaitu:
Virtual laboratorymerupakan proses pembelajaran yang menggunakan simulasi komputer. Simulasi komputer dalam proses pembelajaran IPA merupakan simulasi eksperimen-eksperimen IPA yang dapat diakses peserta didik dengan atau tanpa bantuan internet.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa guru harus dapat mengikuti perkembangan TIK dalam melaksanakan kegiatan eksperimen dengan
menggunakanvirtual laboratory.Untuk dapat menerapkan pembelajaran virtual laboratory.guru harus dapat mengoperasikan komputer sesuai perintah dalamvirtual laboratoryyang menggunakan bahasa inggris.
Dalam penerapannya pembelajaranvirtual laboratorymemiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, seperti yang diungkapkan oleh Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 153) bahwa:
Kelebihan metode ini adalah ekonomis bahan dan alat praktikum, praktis digunakan peserta didik baik di dalam proses pembelajaran di kelas maupun belajar mandiri, meningkatkan pemahaman karena dapat diulang jika belum paham, efektif waktu dalam melaksanakan eksperimen, dan aman dilaksanakan karena Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) minimal.
Berdasarkan penjabaran di atas, diketahui bahwa kita bisa melakukan eksperimen melalui sebuah PC komputer tanpa perlu takut akan mengalami kerusakan peralatan atau kesalahan dalam pelaksaanan eksperimen itu sendiri. Keakurasian dalam eksperimenpun tidak perlu diragukan lagi sehingga hasil
(40)
22 eksperimen yang kita lakukan sesuai dengan teorinya. Banyak jenis
softwarevirtual laboratory diantaranya adalahCrocodile Clip, Phet Simulations, dan masih banyak yang lainnya.
Adapun media TIK yang akan digunakan sebagai mediavirtual laboratory dalam penelitian ini yaitu program aplikasi Yenka. Yenka adalah generasi baru dari alat pemodelan pendidikan dariCrocodile Clips.Crocodile Clips adalah sebuah paket software pembelajaran dalam bentuk simulasi terhadap proses-proses saintifik. Dengan menggunakan software-software ini kita seolah-olah memiliki sebuah laboratorium virtual yang bisa menggambarkan dengan jelas berbagai macam proses-proses saintifik, baik itu di bidang fisika, kimia, matematika maupun teknologi.
Yenka dibagi menjadi empat kelompok utama: sains, komputasi, matematika dan teknologi. Yenka ini sendiri ada yangfree, trial15 hari dan berbayar. Seperti yang diungkapkan dalam (http://en.wikipedia.org/wiki/yenka) bahwa:
Yenka is a suite of educational software products which lets students simulate scientific experiments, create mathematical models, design electronic circuits or learn computer programming. Yenka is developed by Crocodile Clips Ltd.
Berdasarkan kutipan di atas, adapun terjemahannya yaitu yenka adalah suatu produk perangkat lunak pendidikan yang memungkinkan siswa
mensimulasikan percobaan ilmiah, membuat model matematika, desain sirkuit elektronik atau belajar pemrograman komputer. Yenka dikembangkan oleh Crocodile Clips Ltd.
(41)
23 Berdasarkan (http://www.yenka.com) diketahui bahwa:
Yenka adalah sebuah software pendidikan yang berguna untuk: 1. Simulasi Percobaan IPA
2. Membuat Model Matematika 3. Mendesain Sirkuit Elektronik
4. Programming ICTdanComputingdengan Mudah
Program aplikasi Yenka yang mempelajari tentang sains, yaituYenka Sciences. Yenka Sciencesterbagi menjadi Yenka fisika dan Yenka kimia. Yenka Sciencesjuga meliputi berbagai konten seperti Cahaya dan Bunyi ,Gaya, Listrik dan Magnet, Kimia anorganik dan fisik, Elektrokimia, dan masih banyak konten lainnya.
4. Keterampilan Media TIK
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran memungkinkan terjadinya efektivitas dan produktifitas pembelajaran, yang akan menuntut kreativitas dan
kemandirian diri siswa sehingga memungkinkan siswa mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Hal tersebut akan memacu sikaf terampil siswa dalam menggunakan media TIK. Gordon (1994: 55) menyatakan bahwa pengertian ketrampilan adalah kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktivitas psikomotor.
Hakkarainen dkk. ( 2000 ) menyatakan bahwa:
Dalam perkembangannya, keterampilan TIK sangat diperlukan karena melibatkan pengetahuan serta kemampuan untuk memecahkan masalah. Dengan penggunaan TIK secara intensif sebagai alat belajar, siswa akan memiliki keterampilan dalam menggunakan TIK yang akan mendorong perkembangan kognitifnya
(42)
24 Berdasarkan uraian di atas, keterampilan siswa daam menggunakan media TIK akan berdampak pada perkembangan kognitifnya. Jadi keterampilan media TIK yang dimaksud adalah keterampilan dalam mengoperasikan produk TIK baik perangkat keras dan perangkat lunak dalam proses pembelajaran.
Untuk dapat merasakan manfaat atas perkembangan teknologi yang ada, seseorang harus mempunyai suatu keterampilan untuk menggunakan produk TIK tersebut. Dengan keterampilan dalam mengoperasikan media TIK maka seseorang akan dapat mengakses informasi yang diinginkan terkait materi pembelajarannya. Semakin terampil seseorang mengoperasikan suatu media TIK dirasa dapat mempengaruhi kemampuannya dalam memecahkan masalah seputar materi pembelajarannya. Dimana hal tersebut dapat berdampak pada hasil belajarnya. Keterampilan media TIK yang dimaksud yaitu keterampilan mengoperasikan program aplikasi Yenka.
5. Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Salah satu komponen pembelajaran yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran. Dalam kegiatan
pembelajaran pemilihan model pembelajaran sudah barang tentu sangat penting dilakukan. Model pembelajaran yang akan digunakan harus sesuai dengan karakteristik siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran serta konten materi pembelajaran yang akan disampaikan. Salah satu model pembelajaran yang bersesuaian dengan pembelajaran fisika yaitu model pembelajaran
(43)
25 inkuiri. Dimana model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
Suryani dan Agung (2012: 119) menyatakan bahwa:
Inquiryberasal dari kata “to inquire:yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Pembelajaraninquiryini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam melakukan proses pembelajaran. Jika proses pembelajaran yang dirancang dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar maka akan mempengaruhi keterampilan serta cara berfikir siswa.
Menurut Hebrank dalam Rusman dkk. (2012: 40) bahwa:
Inkuiri sebenarnya merupakan prosedur yang biasa dilakukan oleh ilmuwan dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami fenomena alam memperjelas pemahaman, dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa inkuiri merupakan suatu prosedur pembelajaran yang sistematis, yang membantu pengembangan pengetahuan siswa sehingga pada akhir pembelajaran siswa dapat memahami dan menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran inkuiri siswa dituntut untuk dapat aktip dalam proses pembelajaran, dengan kata lain dalam proses pembelajaran materi
(44)
26 pembelajaran tidak begitu saja diberikan dan diterima oleh siswa, tetapi siswa diusahakan sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh berbagai
pengalaman dalam rangka “menemukan sendiri” konsep-konsep yang direncanakan oleh guru.
Pada penelitian ini model pembelajaran inkuiri yang akan digunakan yaitu model pembelajaran inkuiri terbimbing atauguided inquiry. Menurut Suparno dalam Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 84) bahwa:
Guided inquiry(penyelidikan terarah) , pada tingkat ini peran guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan penyelidikan sangat besar, guru berperan menentukan topik penelitian yang akan dilakukan, mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan topik yang akan diselidiki, menentukan prosedur atau langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam menganalisis data, menyediakan lembar kerja sehingga peserta didik cukup melengkapi.
Berdasarkan kutipan di atas, diketahui bahwa, inkuiri terbimbing memberikan ruang belajar yang lebih bagi siswa untuk berekspolari. Pada inkuiri
terbimbing guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, tetapi guru membuat rencana pembelajaran atau langkah-langkah percobaan. Siswa melakukan percobaan atau penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep yang telah ditetapkan guru.
Menurut Sanjaya (2006: 202) bahwa pembelajaran inkuiri mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Orientasi
Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki.
(45)
27 3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. 4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Berdasarkan enam langkah pada inkuiri terbimbing merupakan langkah-langkah pembelajaran yang sistematis. Langkah pembelajaran diurutkan berdasarkan tingkatan berpikir siswa sehingga langkah tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan pembelajaran yang demikian, siswa akan terlatih untuk berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
6. Hasil belajar
Belajar merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, karena dengan belajar seseorang memahami dan menguasai sesuatu sehingga orang tersebut dapat meningkatkan kemampuannya. Ciri-ciri seseorang sedang belajar yaitu adanya perubahan pada diri seseorang yang sedang belajar tersebut.
Hal ini didukung oleh Suryani dan Agung (2012. 36) menyatakan bahwa: Belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada hasil latihan yang dilakukan secara sadar, bersifat fungsional, menetap, bersifat aktif dan positif berdasarkan latihan, bertujuan dan terarah serta mencakup seluruh aspek kepribadian.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang cukup kompleks. Hal tersebut karena dalam pembelajarannya mencakup beberapa komponen
(46)
28 pembelajarannya. Adapun komponen-komponen pembelajaran yaitu tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, kegiatan pebelajaran, metode, media, sumber dan evaluasi hasil belajar. Apabila dalam perencanaan pembelajaran seluruh komponen pembelajaran dikemas dengan baik sudah barang tentu proses pembelajaran akan tepat sasaran seperti yang diharapkan.
Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:10) disebutkan bahwa:
belajar terdiri dari tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar. Komponen tersebut dilukiskan dalam bagan berikut.
Internal The outcomes
Conditions of learning of learning
Verbal Information Intelectual Skill Motor Skill Attitudes Cognitive srategis Interac with
The events of instructions
Gambar 2.1 Bagan : Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran (Adaptasi dari Gredler dalam Dimyati dan Mudijiono (2009 10))
Bagan di atas melukiskan hal-hal berikut:
(1) Belajar merupakan interaksi antara “keadaan internal dan proses kognitif siswa” dengan “stimulus dari lingkungan”.
(2) Proses kognitif tersebut menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil belajar tersebut terdiri dari informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.
Kelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa. Kapabilitas siswa tersebut berupa :
The Learner’s Integral
states and cognitive process
Stimuli from the environment
(47)
29 (1) Informasi verbal yaitu mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
(2) Keterampilan intelektual yaitu kecakapan mempresentasikan konsep dan lambang.
(3) Strategi kognitif yaitu kemampuan menyatukan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
(4) Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi.
(5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penialaian terhadap obyek tersebut.
Berdasarkan uraian d iatas, diketahui bahwa proses belajar merupakan interksi berbagai aspek yang akan memberikan dampak pada proses kognitif siswa ketika belajar. Sehingga dampak tersebut akan menghasilkan hasil belajar siswa baik secara kognitif, afektif, ataupun psikomotorik.
Hamalik (2002: 19) menyatakan bahwa:
Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang didapat dari kegiatan belajar yang merupakan kegiatan kompleks. Dengan memiliki hasil belajar, seseorang akan mampu mengartikan dan menganalisis ilmu pengetahuan yang dilambangkan dengan kata-kata menjadi suatu buah pikiran dalam memecahkan suatu permasalahan tertentu.
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa hasil belajar indikator pemahaman siswa terhadap perolehan ilmu dalam proses pembelajaran untuk dapat memecahkan suatu permasalahan. Ciri-ciri belajar merupakan perubahan tingkah laku. Dimana perubahan tingkah laku seseorang setelah proses pembelajaran adalah hasil belajar dan hasil belajar tersebut dapat mengindikasikan prestasi belajar seseorang.
(48)
30 Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono (2002: 26) menyatakan bahawa terdapat tiga taksonomi yang dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan
kemampuan internal akibat belajar yaitu
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif
Ranah afektif terdiri dari lima perilaku yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.
3. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan, dan kreativitas.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil akhir yang diperoleh setelah siswa melaksankan tugas belajarnya serta menerima pengetahuan. Adapun hasil belajar siswa mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam
penelitian ini, dari tiga ranah yang ada pada hasil belajar akan diambil yaitu pada ranah kognitif saja.
B. Kerangka Pemikiran
Media TIK eksperimen atauvirtual laboratorymerupakan suatu terobosan perkembangan TIK dalam bidang pendidikan yang patut diapresiasi. Karena dengan penerapanvirtual laboratory dalam pembelajaran dapat membantu siswa untuk dapat berpikir konkret terhadap obyek belajarnya. Media ini dapat menjadi solusi pembelajaran tidak hanya bagi siswa yang memiliki daya tangkap pembelajaran yang rendah melainkan juga dapat menjadi sarana pembelajaran alternatif untuk dapat bereksperimen.
(49)
31 Pembelajaran menggunakanvirtual laboratorydapat membantu guru dalam menyajikan pembelajaran yang akan merangsang rasa ingin tahu siswa serta keaktipan siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Sehingga materi pembelajaran akan lebih mudah dipahami dan ditelaah oleh siswa yang secara tidak langsung akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Adapun program aplikasi yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu program aplikasi Yenka.
Tujuan dari kegiatan eksperimen adalah untuk memberikan pengalaman kepada siswa untuk melakukan dan menemukan konsep materi pembelajaran. Sehingga siswa tidak hanya menerima materi pembelajaran saja tetapi ikut aktip dalam pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaranvirtual laboratorykurang dapat memberikan pengalaman nyata bagi siswa karena siswa dapat langsung mengoperasikannya di komputer saja. Akan tetapi pembelajaranvirtual laboratorydirasa lebih baik digunakan dibandingkan dengan pembelajaran yang dimana siswa tidak sama sekali melakukan
eksperimen dalam materi pembelajaran tertentu. Jika siswa menyaksikan baik secara nyata ataupun virtual obyek belajarnya maka akan membantu siswa dalam menyerap materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran.
Pada penelitian ini variabel penelitian yang akan menjadi sorotan yaitu keterampilan media TIK eksperimen siswa atau keterampilan siswa dalam mengoperasikan program aplikasi Yenka. Jika siswa dapat mengoperasikan program aplikasi tersebut dengan bantuan panduan perangkat penggunaan
(50)
32 yang sudah disediakan maka siswa tersebut dapat belajar dengan baik
mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan. Keterampilan siswa tersebut dalam mengoperasikan program aplikasi tidak hanya
mengindikasikan bahwa siswa memiliki keterampilan media TIK yang baik saja tetapi juga kognitif yang baik.
Selain keterampilan penggunaan program aplikasi, hal lain yang perlu diperhatikan yaitu hasil belajar fisika siswa pada materi pembelajaran yang akan disajikan, yaitu alat-alat optik. Dengan pembelajaran yang demikian dapat diduga bahwa kemampuan siswa dalam memahami dan menelaah materi pembelajaran akan semakin baik dan diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.
Pada penelitian ini adapun model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran inkuiri terbimbing atauguided inquiry.Penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dirasa sejalan dengan pembelajaranvirtual laboratorydengan menggunakan program aplikasi yenka. Langkah-langkah pembelajaran pada model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan suatu metode ilmiah yang tersistematis. Terdapat alur berpikir yang jelas sehingga memudahkan siswa dalam melakukan kegiatanvirtual laboratoryselain itu pembelajaran di kelas akan semakin menyenangkan.
Pada penelitian ini terdapat tiga bentuk variabel yaitu variabel bebas, variabel moderator, dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keterampilan media TIK Eksperimen siswa (X) dan variabel moderator yaitu
(51)
33 penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (M), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar fisika siswa (Y). Kemudian dilakukan
serangkaian uji hipotesis untuk mengetahui apakah keterampilan media TIK eksperimen siswa berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa tersebut. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas berikut diagram kerangka pemikiran pada penelitian ini
Gambar 2.2 Diagram Kerangka Pemikiran
Keterangan :
X = Keterampilan media TIK eksperimen Y = Hasil belajar fisika siswa
M = Model pembelajaran inkuiri terbimbing
C. Hipotesis Penelitian
1. H0: Tidak terdapat pengaruh keterampilan media teknologi informasi dan
komunikasi eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi alat-alat optik.
2. H1: Terdapat pengaruh keterampilan media teknologi informasi dan
komunikasi eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi alat-alat optik.
X
Y
(52)
34
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014 -2015. Penelitian ini dimulai pada tanggal 23 April 2015 dan berlangsung selama 3 minggu di SMA YP Unila khususnya kelas X MIPA.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelas X MIPA SMA YP UNILAyang terdiri dari 7 kelas. Pemilihan sampel menggunakan teknik Stratified Samplingdimana penentuan sampel didasarkan pada jenjang nilai rata-rata kelas. Berdasarkan populasi yang terdiri dari 7 kelas akan diambil 3 kelas sebagai sampel penelitian. Pemilihan ketiga kelas di atas berdasarkan nilai rata-rata kelas untuk dapat mewakili seluruh kelas X MIPA maka digunakan kelas dengan nilai rata-rata kelas dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian eksperimen merupakan langkah-langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya
(53)
35 kesimpulan yang berlaku dan tepat menjawab persoalan yang dibahas. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalahPre-Eksperimental Design.Pre-Eksperimental Designyang digunakan yaitu The One Shot Case Study.Desain penelitian ini menggunakan satu kelompok subjek penelitian. Setelah diberikan perlakuan tertentu, kemudian diadakan observasi
(pengamatan).Pemberian perlakuan ini dilakukan selama periode tertentu. Untuk lebih memahami rancangan eksperimen ini, adapun keterangan simbolnya yaitu : simbol “X” adalah kelompok yang akan diberi stimulus dalam eksperimen dan simbol “O” adalah kejadian pengukuran atau pengamatan. Bentuk bagan design ini adalah sebagai berikut:
X O
Treatment Observation
Gambar 3.1The One Shot Case Study(Setyosari, 2010: 174 ) D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian eksperimen secara sengaja akan terjadinya intervensi sehingga timbul hubungan kausal antara kedua variabel. Variabel bebas yang diasumsikan sebagai penyebab munculnya variabel terikat. Selain kedua variabel tersebut terdapat variabel moderator ( Sangadji& Sopiah, 2010: 136) variabel moderator adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini adapun variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut:
o Variabel bebas (independent) : keterampialan media TIK eksperimen o Variabel terikat (dependent) : hasil belajar fisika siswa
(54)
36 o Variabel moderator : model pembelajaran inkuiri terbimbing E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan
sesuatu.Adapun instrumen untuk menilai keterampilan media TIK eksperimen siswa menggunakan lembar observasi, sedangkan instrumen yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa adalah tes. Tes yang digunakan berbentuk soal uraian yang berkaitan dengan materi pembelajaran, yaitu Alat-Alat Optik untuk mengukur hasil belajar fisika siswa.
F. Analisis Instrumen
Setelah instrumen penelitian dibuat, sebelum digunakan untuk mengambil data, maka dilakukan ujicoba guna proses pembakuan instrumen. Ujicoba intrumen dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas. Validitas diukur dengan analisis korelasi antar butir pertanyaan menggunakanproduct momentdengan rumus:
( )( ) ( ( ) ( ( )
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi yang menyatakan validitas X : skor butir soal
Y : skor total N : jumlah sampel
(55)
37 Setelah melakukan perhitungan nilai koefisien korelasi, kemudian menafsirkan ke rentang indeks korelasinya (r) sebagai berikut:
1. Antara 0,800 sampai dengan 1,000: sangat tinggi 2. Antara 0,600 sampai dengan 0,799: tinggi
3. Antara 0,400 sampai dengan 0,599: cukup tinggi 4. Antara 0,200 sampai dengan 0,399: rendah
5. Antara 0,000 sampai dengan 0,199: sangat rendah (tidak valid)
(Riduwan, 2012: 98)
Jika indeks korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen dinyatakan valid. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3 (Sugiyono, 2010: 188). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0.
Butir soal yang telah dinyatakan valid selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Sedangkan untuk mengukur reliabilitasnya menggunakan rumusalphadengan rumus:
=
1 (1 )
Keterangan:
r11 :koefisien reabilitas instrumen
Σσ12 : jumlah varians dari tiap-tiap butir tes
σt2 : varians total
(Furchan, 2007: 317)
Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan dapat dipercaya. Untuk mengetahui hal tersebut, dilakukan uji
(56)
38 reabilitas dengan menggunakan SPSS 17.0 dengan metodeAlpha Cronbach’s yang diukur berdasarkan skalaalpha cronbach’s0 sampai 1. Sayuti dalam Siregar (2012: 130), hargar11yang diperoleh kemudian diinterpretasikan sebagai berikut:
1. NilaiAlpha Cronbach’s0.00 sampai dengan 0,20 bearti kurang reliabel 2. NilaiAlpha Cronbach’s0.21 sampai dengan 0,40 bearti agak reliabel 3. NilaiAlpha Cronbach’s0.41 sampai dengan 0,60 bearti cukup reliabel 4. NilaiAlpha Cronbach’s0.61 sampai dengan 0,80 bearti reliabel
5. NilaiAlpha Cronbach’s0.81 sampai dengan 1,00 bearti sangat reliabel
Berdasarkan pengukuran validitas dan reliabilitas instrumen direvisi hingga diperoleh kebakuan yaitu hingga memenuhi kevalidan dan kereliabilitasan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah yaitu tes dan observasi. Pertanyaan dalam lembar observasi dimaksudkan untuk mengoleksi informasi variabel bebas yaitu keterampilan media TIK siswa dengan menggunakan program aplikasi Yenka. Sedangkan tes berbentuk soal uraian menggunakan soal yang berkaitan dengan materi alat-alat optik sesuai dengan indikator pencapaian dalam rencana pelaksana pembelajaran untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Alat-Alat Optik.
(57)
39 H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu hasil belajar ranah kognitif siswa dan data keterampilan media TIK eksperimen siswa. Untuk lebih jelas akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Keterampilan Media TIK Eksperimen Siswa
Penilaian lembar observasi keterampilan siswa menggunakanRating Scale ( skala bertingkat). Ketentuan penilaian yaitu memberikan tanda√ pada skala tertentu sesuai dengan kondisi keterampilan siswa. Pedoman penskoran keterampilan media TIK siswa berdasarkan kriteria:
Skor 4 bila keterampilan siswa sangat terampil, skor 3 bila siswa terampil, skor 2 bila siswa cukup terampil, dan skor 1 bila siswa kurang terampil.
Kemudian melakukan tabulasi dan perhitungan menggunakan rumus berikut:
Nilai = × 100
Setelah melakukan perhitungan, kemudian melakukan interpretasi penilaian keterampilan media TIK eksperien siswa. Dengan kriteria seperti dibawah ini.
Tabel 3.1NilaiPenilaianKeterampilan TIK Siswa
No Nilai Kategori
1. 91 sampai dengan 100 Sangat Kompeten 2. 71 sampai dengan 90 Kompeten 3. 61 sampai dengan 70 Cukup Kompeten 4. Kurang dari 61 Kurang Kompeten Sumber :Kunandar (2013: 264)
(58)
40 2. Hasil Belajar Fisika Siswa
Untuk menganalisis hasil belajar siswa menggunakan tes uraian, dengan ketentuan penilaian sebagai berikut:
• Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dari tiap skor.
• Persentase hasil belajar diperoleh dengan rumus :
Hasil Belajar= × 100
Kategori hasil belajar siswa disajikan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kategori Hasil Belajar Siswa
Nilai Kategori
80 - 100 Baik Sekali
66 - 79 Baik
56–65 Cukup
40–55 Kurang
30 - 39 Gagal
Sumber : Daryanto ( 2010b: 211)
I. Pengujian Hipotesis
Sebelum hipotesis diuji untuk dapat menjawab rumusan masalah penelitian, data penelitian harus melalui seuji statistik, diantaranya :
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan terhadap hasil belajar dan hasil lembar observasi keterampilan media TIK eksperimen siswa. Untuk menguji normalitas data pada penelitian ini adapun uji normalitas yang digunakan yaitu uji
(59)
41 sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai dengan mean dan standar deviasi yang sama. Singkatnya uji ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data. Untuk ujiKolmogorov
Smirnovmenggunakan program SPSS 17.0
Adapun langkah-langkah untuk melakukan ujiKolmogorov Smirnovadalah sebagai berikut:
a. Membuat hipotesis uji
Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal
b. Menentukan taraf signifikan ( resiko kesalahan)
Pada penelitian inimenggunakan taraf signifikan α = 5 %. Jika probabilitas (sig)≥ 0,05 maka Ho diterima.
Jika probabilitas (sig) < 0,05 maka Ho ditolak. c. Membandingkan (sig) dengan taraf signifikan (α)
Membandingkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dengan α yaitu 0,05. d. Membuat keputusan
Apabila data sudah diuji, maka langkah selanjutnya dengan
mempertimbangkan kaidah pengujian membuat keputusan berdasarkan hasil analisis.
2. Uji Linieritas
Setelah diketahui distribusi data tersebut, uji selanjutnya yaitu uji linieritas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian linier atau tidak. Uji linieritas ini menggunakan program SPSS 17.0, dengan menggunakan
(60)
42 ujiTest for liniearitypada taraf siginifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan linier bila signifikansi kurang dari 0,05; dan jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan sebaiknya. Serta jika t htung > t tabel maka Ho ditolak dan sebaliknya. Uji ini merupakan syarat untuk uji regresi dan korelasi ( Priyatno, 2010: 73)
3. Uji Regresi Linier Sederhana
Uji regresi linier sederhana dilakukan untuk menghitung persamaan regresinya. Dengan menghitung persamaan regresinya maka dapat diprediksi seberapa tinggi nilai variabel terikat jika nilai variabel bebas diubah-ubah serta untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah positif atau negatif. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS 17.0. Adapun persamaan regres linier sederhana pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
a=( )( ²) ( )( )
( )( ²) ( )²
b
=
( )( ) ( )( )( )( ²) ( )² Dimana:
Y : Hasil belajar fisika siswa
X :Keterampilan penggunaan medi TIK Eksperimen
a : Konstanta (nilai Y apabila X1,X2, = 0)
b : Koefisien arah regresi
(61)
43 Untuk memudahkan pengujian hubungan antara kedua variabel maka dilakukan pengujian menggunakan SPSS 17.0 dengan ujiLinier
Regression. Ketentuan pengujian, jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, dan sebaliknya.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak terdapat pengaruh keterampilan media teknologi
informasidankomunikasieksperimen terhadaphasilbelajar
fisikasiswa pada materi alat-alat optik.
H1 : Terdapat pengaruh keterampilan media teknologi informasi dan
komunikasi eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi alat-alat optik.
(62)
62
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengaruh positif linear yang sangat tinggi dan signifikan antara keterampilan media TIK eksperimen terhadap hasil belajar fisika dalam pembelajaran fisika dengan kontribusi sebesar 78,3% dan persamaan regresinya adalah Y = 7.057 + 0,886 X
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap hasil belajar dan keterampilan media TIK eksperimen siswa, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran fisika menggunakan media TIK eksperimen dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu media pembelajaran untuk dapat menyajikan kegiatanvirtual laboratoryguna memudahkan siswa dalam memahami dan menelaah materi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan meningkat.
2. Guru hendaknya dapat mengklasifikasikan materi pembelajaran yang dapat dieksperimenkan secara langsung dan yang tidak. Kegiatan
(63)
63 praktikum fisika seharusnya dilaksanaan di laboratorium sekolah. Karena pada hakikatnya pembelajaran fisika harus membawa siswa berhadapan langsung dengan obyek belajarnya agar siswa memperoleh pengalaman empirik.
3. Dalam menerapkan media TIK eksperimen sebagai media pembelajaran fisika hendaknya perlu dilakukan pelatihan penggunaan media TIK eksperimen sebelum siswa melakukan kegiatanvirtual laboratory. Hal tersebut dapat memudahkan siswa untuk lebih memahami penggunaannya. Sehingga ketika pembelajaran siswa dapat mengekplor pengetahuannya. 4. Pembelajaran fisika menggunakan LKS model pembelajaran inkuiri
terbimbing hendaknya diterapkan dalam pembelajaran fisika karena langkah-langkah pembelajarannya diurutkan berdasarkan tingkatan berpikir siswa. Sehingga menuntut siswa untuk memiliki sikap ilmiah yang terstruktur, yaitu merumuskan masalah, berhipotesis, melakukan eksperimen, menganalisis data hasil eksperimen dan pengalaman dalam bereksperimen, serta menyimpulkan materi pembelajaran.
5. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sikap siswa dalam menggunakan media TIK eksperimen.
(64)
64
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2012.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2011.Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Bostan, Carmen-Gabriela & Antohe, Stefan. 2010. Computer modelling in Physics’s experiment.Proccedings of the 5th International Conference on Virtual Learning, Vol 5 (1), 147-152.
Darmawan, Deni. 2012.Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Daryanto. 2010a.Media Pembelajaran Perannya Sangat Penting Dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. _______ . 2010b.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 2009.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. ________________ . 2002.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Furchan, Arief. 2007.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Gordon, Davis. 1994.Manajemen Sistem Informatika. Jakarta: TP. Midas Surya Grafindo.
Hakkarainen, Kai, Liisa Ilomaki, Lasse Lippone, Hanni Muukonen, Marjaana Rahikanen, Taneli Tuominen, Minna Lakkala, dan Erno Lehtinen.2000.“ Students’skills and practices of using ICT : result of a national assesment in
Finland”.Computer & Education34. 103-117.
Hamalik, Oemar. 2002.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Herga, Natasa Rizman & Dinevski, Dejan. 2012. Virtual Laboratory in
Chemistry-Experimental Study of Understanding, Reproduction and
Application of Acquired Knowledge of Subject’s Chemical Conten.
(65)
65
Http://en.wikipedia.org/wiki/Yenka. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2014 Http://www.yenka.com. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2014
Kunandar, 2013.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Nasution. 2006.Kurikulum dan Pengajaran. Bandung: Sinar Grafika Offset. Nuraini, Istiqomah. 2014. Penggunaan LKS BerbasisGuided InquiryUntuk SMA
Kelas XI Pada Konsep Sistem Sirkulasi.Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Priyatno, Duwi. 2010. PahamAnalisa Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Media Kom.
Riduwan. 2012.Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.Bandung: Alfabeta.
Risqiyah, Hikmatin. 2011.Pengembangan Media Kuis Interaktif Berbasis Online. Wondershare Quiz Creator untuk Kemahiran Qira’ah dan Kitabah Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah.
Online.http:/karya-ilmiah.um.ac.id/indexphp/sastra-arab/article/view/13027. Diakses 7 Oktober 2014.
Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. 2012.Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Sadiman, Arief S., R. Rahardjo, Anung Haryono, & Rahardjito. 2009 .Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sangadji, Eta Mamang & Sopiah. 2010.Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: ANDI.
Sanjaya, Wina. 2006.Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
___________. 2008.Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Grup.
Setyosari, Panuji. 2010.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siregar, Syofian. 2012.Statistika Deskriftif Untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
(66)
66
Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Some, I Made. 2013. Pengaruh PenggunaanMacromedia Flash Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fisika.Jurnal Pendidikan 2013. Vol 1, 1-13.
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.
Suryani, Nunuk dan Leo Agung S. 2012,Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Ombak.
Usman, Husaini & Purnomo Setiady A. 2006.Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Wisudawati, Asih Widi & Eka Sulistyowati. 2014.Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
(1)
dan sebaliknya.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak terdapat pengaruh keterampilan media teknologi informasidankomunikasieksperimen terhadaphasilbelajar fisikasiswa pada materi alat-alat optik.
H1 : Terdapat pengaruh keterampilan media teknologi informasi dan komunikasi eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi alat-alat optik.
(2)
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengaruh positif linear yang sangat tinggi dan signifikan antara keterampilan media TIK eksperimen terhadap hasil belajar fisika dalam pembelajaran fisika dengan kontribusi sebesar 78,3% dan persamaan regresinya adalah Y = 7.057 + 0,886 X
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap hasil belajar dan keterampilan media TIK eksperimen siswa, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran fisika menggunakan media TIK eksperimen dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu media pembelajaran untuk dapat menyajikan kegiatanvirtual laboratoryguna memudahkan siswa dalam memahami dan menelaah materi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan meningkat.
2. Guru hendaknya dapat mengklasifikasikan materi pembelajaran yang dapat dieksperimenkan secara langsung dan yang tidak. Kegiatan
(3)
empirik.
3. Dalam menerapkan media TIK eksperimen sebagai media pembelajaran fisika hendaknya perlu dilakukan pelatihan penggunaan media TIK eksperimen sebelum siswa melakukan kegiatanvirtual laboratory. Hal tersebut dapat memudahkan siswa untuk lebih memahami penggunaannya. Sehingga ketika pembelajaran siswa dapat mengekplor pengetahuannya. 4. Pembelajaran fisika menggunakan LKS model pembelajaran inkuiri
terbimbing hendaknya diterapkan dalam pembelajaran fisika karena langkah-langkah pembelajarannya diurutkan berdasarkan tingkatan berpikir siswa. Sehingga menuntut siswa untuk memiliki sikap ilmiah yang terstruktur, yaitu merumuskan masalah, berhipotesis, melakukan eksperimen, menganalisis data hasil eksperimen dan pengalaman dalam bereksperimen, serta menyimpulkan materi pembelajaran.
5. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sikap siswa dalam menggunakan media TIK eksperimen.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2012.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2011.Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Bostan, Carmen-Gabriela & Antohe, Stefan. 2010. Computer modelling in Physics’s experiment.Proccedings of the 5th International Conference on Virtual Learning, Vol 5 (1), 147-152.
Darmawan, Deni. 2012.Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Daryanto. 2010a.Media Pembelajaran Perannya Sangat Penting Dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. _______ . 2010b.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 2009.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. ________________ . 2002.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Furchan, Arief. 2007.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Gordon, Davis. 1994.Manajemen Sistem Informatika. Jakarta: TP. Midas Surya Grafindo.
Hakkarainen, Kai, Liisa Ilomaki, Lasse Lippone, Hanni Muukonen, Marjaana Rahikanen, Taneli Tuominen, Minna Lakkala, dan Erno Lehtinen.2000.“ Students’skills and practices of using ICT : result of a national assesment in Finland”.Computer & Education34. 103-117.
Hamalik, Oemar. 2002.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Herga, Natasa Rizman & Dinevski, Dejan. 2012. Virtual Laboratory in
Chemistry-Experimental Study of Understanding, Reproduction and Application of Acquired Knowledge of Subject’s Chemical Conten. Reseach Papers Organizalija,Vol (45), 108-116.
(5)
Kunandar, 2013.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Nasution. 2006.Kurikulum dan Pengajaran. Bandung: Sinar Grafika Offset. Nuraini, Istiqomah. 2014. Penggunaan LKS BerbasisGuided InquiryUntuk SMA
Kelas XI Pada Konsep Sistem Sirkulasi.Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Priyatno, Duwi. 2010. PahamAnalisa Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Media Kom.
Riduwan. 2012.Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.Bandung: Alfabeta.
Risqiyah, Hikmatin. 2011.Pengembangan Media Kuis Interaktif Berbasis Online.
Wondershare Quiz Creator untuk Kemahiran Qira’ah dan Kitabah Siswa
Kelas XI Madrasah Aliyah.
Online.http:/karya-ilmiah.um.ac.id/indexphp/sastra-arab/article/view/13027. Diakses 7 Oktober 2014.
Rusman, Deni Kurniawan & Cepi Riyana. 2012.Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Sadiman, Arief S., R. Rahardjo, Anung Haryono, & Rahardjito. 2009 .Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sangadji, Eta Mamang & Sopiah. 2010.Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: ANDI.
Sanjaya, Wina. 2006.Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
___________. 2008.Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Grup.
Setyosari, Panuji. 2010.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siregar, Syofian. 2012.Statistika Deskriftif Untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.
(6)
Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Some, I Made. 2013. Pengaruh PenggunaanMacromedia Flash Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fisika.Jurnal Pendidikan 2013. Vol 1, 1-13.
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.
Suryani, Nunuk dan Leo Agung S. 2012,Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Ombak.
Usman, Husaini & Purnomo Setiady A. 2006.Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Wisudawati, Asih Widi & Eka Sulistyowati. 2014.Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.