Industri Pariwisata Pariwisata, Kepariwisataan dan Sektor pariwisata .1 Pariwisata

29 dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat –tempat suci atau keramat yang dikunjungi oleh umat –umat beragama tertentu, misalnya seperti Candi Borobudur, Prambanan, Pura Basakih di Bali, Sendangsono di Jawa Tengah, makam Wali Songo, Gunung Kawi, makam Bung Karno di Blitar dan sebagainya. Banyak agen atau biro perjalanan menawarkan wisata ziarah ini pada waktu-waktu tertentu dengan fasilitas akomodasi dan sarana angkuatan yang diberi reduksi menarik ke tempat-tempat tersebut di atas

2.2.5 Industri Pariwisata

Industri pariwisata bukanlah seperti yang ada dipikiran kita pada umumnya, karena indutri pariwisata bukan berupa gedung yang memiliki serangkain alat untuk memproduksi sesuatu, melaiankan industry pariwisata ada serangkaian perusahaan yang terkait dalam sektor pariwisata, yang bekerjasama dan salaing berkaitan satu perusahaan dgn perusahaan lainnya. Perkembangan sektor pariwisata pada hakikatnya tidak hanya bergerak sendirian, tetapi ada sektor lain atao bidang-bidang lain yang ikut mempengaruhi perkembangnanya, seperti bidang pertanian, peternakan, kerrajinan rakyat, mebel, tekstil, dan lain-lain kegiatan yang produknya diperlukan untuk menunjang perkembangan pariwisata. Harus di akui bahwa sektor pariwisata pun akan membuka begitu banyak lapangan perkerjaan yang akan berimbas secara langsung terhadap kesejahteraan masyarakat local. Menurut GA. Schmoll dalam bukunya Tourism Promotion Yoeti, 1985, Industri pariwisata lebih cenderung berorientasi dengan menganalisa cara-cara melakukan pemasaran dan promosi hasil produk industri pariwisata. Industri 30 pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa-jasa atau produk yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dalam jasa yang dihasilkan tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi atau tempat kedudukan, letak secara geografis, fungsi, bentuk organisasi yang mengelola dan metode permasalahannya. Dalam buku perencanaan dan pengembangan pariwisata, Drs.H.Oka A. Yoeti,MBA, PT.pradnya paramita, 2008. Menyebutkan bahwa, Menurut beberapa pakar di tahun 2012 eksplorasi minyak bumi yang kini memberikan kontribusi devisa 70-80 menjadi tidak ekonomis lagi, selain sumbernya sudah menipis, diperkirakan biaya eksplorasinya akan semakin tidak efisien. Sebagai komodii pengganti, pariwisata duharapkan menjadi komoditi prospektif sebagai primadona penghasil devisa Negara yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan yang berkelanjutan. Pemerintah ingin mengembangkan pariwisata sebagai suatu industri yang bertujuan mempercepat proses peningkatan kesempatan berusaha, kesempatan kerja, peningkatan pemerataan pendapatan masyarakat, terutama bagi mereka yang berusaha dalam industry sector pariwisata. Seperti yang diketahui perusahaan-perusahaan yang termasuk kelompok industry pariwisata adalah 1. Travel agent dan tour operator 31 Berperan sebagai perencana perjalanan wisata dan perantara antara wisatawan di satu pihak dan perusahaan kelompok industry pariwisata di pihak lain. 2. Transportation Melayani angkutan wisatawan dari suatu Negara ke Negara lain,dari satu kota ke kota laindan dari suatu tujuan wisata ke tujuan wisata lainnya. 3. Accommodation Perusahaan yang melayani wisatawan untuk kebutuhan makan dan minum selama kunjungan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata DTW 4. Restaurants Perusahaan yang melayani wisatawan unutk kebutuhan makan dan minum. 5. Entertainment enterprises Perusahaan yang member layanankepada wisatawan unutk kebutuhan hiburan. 6. Tourist attraction Perusahaan yang mengelola objek wisata 7. Shopping center Perusahaan yang menjual cendramata, barang kesenian, lukisan dan lain- lain. 8. Money changer Perusahaan penukaran valuta asing 9. Retail store Perusahaan yang menjual kebutuhan orang-orang yang sedang perjalanan. 32 Industry pariwisata sendiri masih menjadi perdebatan yang tidak terselesaikan di antara para pakar. Hal itu di sebabkan karena belum ada kejelasan yang pasti terhadap batasan industry pariwisata, sehingga tujuan yang nantinya akan dicapai belum bisa dilihat secara jelas. Menurut Oka.Yoeti Ekonomi Pariwisata,2008 dalam bukunya bahwa cirri-ciri industri pariwisata adalah: 1 Industri Jasa Disebut demikian karena masing-masing perusahaan yang membentuk industry pariwisata adalah perusahaan jasa yang masing-masing bekerja sma menghasilkan produk yang dibutuhkan wisatawan selama dalam perjalanan wisata yang dilakukannya pada suatu daerah tujuan wisata DTW. 2 Menyerap banyak tenaga kerja Suatu penelitian mengatakan bahw setiap wisatawan membelanjakan 1.000 dollar AS pada suatu daerah tujuan wisata, maka sebesar 540 dollar AS 54 daripadanya dibayarkan sebagai upah dan gaji. 3 Intensif Modal Untuk membangun sarana dan prasaranan industry pariwisata diperlukan modal yang besar untuk investasi, akan tetapi di lain pihak pengambilan modal yang diinvestasikan itu relative lama dibandingkan dengan industry manufaktur lainnya. 4 Sensitif 33 Yang dimaksudkan disini adalah masalah keamanan, dimana sangat jelas bahwa setiap wisatan yang melakukan perjalan memiliki tujuan untuk bersantai atau bersenang-senang, tidak ada yang ingin mengambil resiko menderita atau terjadi masalah. 5 Dipengaruhi oleh musim Industry pariwisata sangat dipengaruhi oleh musin. Bila dating saatnya masa liburan, maka semua kapasitas akan terjual habis. Sebaliknya bila musim libur selesai, semua kapasitas terbengkalai, kamar-kamar hotel kosong, restoran, dan taman-taman rekreasi sepi pengunjung. 6 “Quick Yielding Industry” Dikatakan demikian karena dengan mengembangkan pariwisata sebagai suatu industri, devisa foreign-exchanges akan lebih cepat bila dibandingkan dengan kegiatan ekspo yang dilakukan secara konvensional.

2.3 Kebijakan Pemerintah atau Kebijakan Publik

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB II

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon T1 222008022 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon T1 222008022 BAB IV

0 0 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon T1 222008022 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi E-tourism Kawasan Pariwisata Kota Tomohon

0 0 4

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Boyolali T1 BAB II

0 0 17