Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon T1 222008022 BAB IV

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembangunan suatu daerah harus melalui proses yang panjang, bukan sekedar menunggu waktu, tetapi harus ada usaha yang dilakukan dari setiap individu yang ada di daerah tersebut. Kota Tomohon sendiri merupakan Kota yang mulai berkembang dalam segala aspek kehidupan. Kesadaran bahwa Kota Tomohon memiliki Sumber daya alam yang luar biasa, serta potensi pariwisata yang besar sehingga pemerintah Kota Tomohon berusaha mengembangkan kepariwisataan di kota ini dengan sebaik mungkin. Kesadaran bahwa pembangunan daerah merupakan prioritas utama sehingga sektor pariwisata menjadi pilihan yang baik karena begitu banyak potensi yang dimiliki oleh Kota Tomohon.

Letak Kota Tomohon yang berada di daerah pegunungan dengan udara yang sejuk menjadi daya tarik sendiri, sudah sejak lama daerah ini menjadi daerah penyedia jasa untuk berlibur, atau hanya sekedar melepas rutinitas yang padat. Jalur Kota Tomohon yang merupakan jalur penghubung daerah-daerah lain menjadi nilai lebih karena menjadi tempat untuk beristirahat bagi banyak masyarakat daerah lain yang melintas. Kesadaran akan semua potensi yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa, memberikan dorongan yang kuat bagi pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon, karena dampak yang akan diterima sangat besar, baik untuk pembangunan daerah secara umum dan kesejateraan masyarakat khususnya.


(2)

4.1 Pengelolaan Potensi Pariwisata di Kota Tomohon

Perkembangan masyarakat yang terus bertumbuh menajadi faktor yang tidak dapat dipisahkan dari budaya yang ada. Kekayaan alam dan budaya yang ada membuat Kota Tomohon menjadi kota yang memiliki keanekaragaman budaya dan seni. Perbedaan yang ada jika tidak dikelola dan ditatah dengan baik maka bukan tidak mungkin membawa masalah bagi perkembangan dan pertumbuhan daerah dari segala aspek.

Pengelolaan potensi-potensi yang ada, menjadi kewajiban bagi semua aspek yang ada didalamnya, baik pemerintah,masyarakat dan investor. Potensi yang ada seperti tarian daerah, cagar budaya, kesenian daerah, dan objek wisata yang ada menjadikan itu semua sebagai bagian yang harus diberi perhatian khusus. Kesadaran akan pentingnya menjaga dan memelihara keindahan alam harus menjadi kesadaran semua pihak, dengan begitu semua pihak akan berkerja sama untuk menciptakan peluang agar potensi yang dimiliki oleh Kota Tomohon dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat.

4.1.1 Potensi Wisata a. wisata alam


(3)

1. Danau Linow

Danau linau berjarak ± 15km dari pusat kota Tomohon Danau kecil ini unik karena mengandung kadar belerang tinggi ini memiliki warna yang selalu berubah tergantung pada sudut pandang dan pencahayaan danau. Di sekitar danau ini terdapat satwa endemik berupa burung blibis dan serangga yang oleh penduduk setempat dinamakan "sayok" atau "komo". Serangga unik yang hidup di air tapi bersayap dan bisa terbang ini menjadi konsumsi penduduk setempat. Kadang-kadang terdengar kicauan burung-burung kecil dan burung putih besar yang melintasi danau.

Keindahan danau ini membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang, selain pemandangan yang indah yang dikelilingi oleh gunung. Terdapat juga pemandian air panas yang langsung dari alam. Terdapat juga beberapa villa disekitar danau yang dapat digunakan bagi wisatawan untuk menginap dan beristirahat.


(4)

2. Gunung Lokon

Gunung Lokon terletak di sebelah barat dengan ketinggian 1.580 meter. Gunung berapi aktif yang luar biasa. Menyajikan panorama pegunungan dengan kawah yang begitu indah. Waktu yang tepat untuk memulai perjalanan dari Kakaskasen, Tomohon adalah sekitar jam 7 pagi, dan dapat tiba di kawah pada saat udara pagi masih sejuk.

Gunung yang sejak beberapa tahun terakhir terus melihatkan keaktifannya tidak menjadikan masyarakat kota Tomohon menjadi panik melainkan menjadi suatu objek pemandangan yang indah disaat gunung ini mengeluarkan semburan abu vulkanik. Meski sering mengeluarkan abu vulkanik tetapi menjadi keindahan tersendiri bagi sebagian masyarakat dan pengunjungnya. Gunung Lokon pada saat ini belum diijinkan bagi pendaki untuk melakukan pendakian karena semburan abu vulkanik tidak dapat diprediksi dengan baik.

Tanpa mendaki pun wisatawan dapat menikmati keindahannya dari penginapan dan hotel-hotel yang terdapat di kaki Gunung Lokon. Semua keindahan dapat dinikmati tanpa perlu takut akan dampak semburan abu vulkanik.


(5)

3. Gunung Mahawu

Gunung Mahawu adalah gunung berapi stratovolcano yang terletak di timur gunung berapi Gunung Lokon-Gunung Empung di Sulawesi Utara, Indonesia. Gunung Mahawu dengan ketinggian 1.311 meter memiliki lebar 180 m dan kedalaman kawah 140 m dengan dua kerucut Piroklastik di lereng utara. Letusan kecil terjadi dit tahun 1789. Tahun 1994 terjadi letupan lumpur fumarol dan aktivitas geyser yang terjadi sepanjang danau kawah yang berwarna kehijau-hijauan. Berjarak ±20km dari pusat kota, tempat ini layak dikunjugi karena terdapat didaerah yang memiliki keindahan alam luar biasa. Untuk mencapai kawah Gunung Mahawu tidaklah sulit, karena sudah dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan 4 sampai dekat kawah, tinggal menaiki tangga saja dan sampai di kawah gunung. Gunung mahawu menyediakan keindahan alam yang luar biasa, kita dapat melihat beberapa kota dan kabupaten yang ada di Sulawesi utara.


(6)

4. Agrowisata Desa Rurukan

Menyambangi kota Tomohon, tidaklah lengkap jika tidak mampir ke Rurukan. Rurukan terdiri dari dua desa, yakni Desa Rurukan dan Rurukan Satu, yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Tomohon Timur. Dengan luas wilayah lebih dari 500 km2, Rurukan terkenal dengan perkebunan sayur mayurnya.

Terletak di daerah ketinggian, kaki Gunung Mahawu, udara Rurukan sangat sejuk. Tak heran, sewaktu-waktu kabut tebal datang secara tiba-tiba menyelimuti semua areal. Jika ingin datang menikmati sunrise, jangan lupa mengenakan pakaian tebal atau mengenakan jaket. Udara dingin yang menusuk siap menyambut.

Rurukan sangat mudah ditempuh dari Manado. Hanya berjarak kurang lebih 1 jam waktu tempuh dengan kenderaan bermotor. Begitu memasuki Rurukan, kita telah disambut dengan hamparan kebun pertanian yang dikelola secara tradisional. Bedeng-bedeng tanaman berbentuk terasering menambah keindahan pemandangan yang tersaji.


(7)

Dipersimpangan jalan menuju Kawah Gunung Mahawu, kita dapat beristirahat sejenak sambil menikmati kegiatan penduduk lokal yang sedang mengolah tanaman perkebunannya. Selain tanaman sayur-sayuran, terdapat pula perkebunan bunga yang beraneka warna. Sebagaimana diketahui, kota Tomohon merupakan suplier utama komoditas bunga di Sulawesi Utara.

5. Bukit Temboan

Menikmati agrowisata di Rurukan, tidaklah lengkap jika tidak melanjutkan perjalanan ke Bukit Temboan. Waktu yang tepat adalah sebelum fajar datang ke bukit ini, dan dapat melihat matahari terbit dari belakang gunung. Bukit Temboan berada di ketinggian, dapat terlihat dengan sangat jelas Tondano dengan danaunya, Bitung dengan pelabuhannya, Gunung Klabat bahkan Selat Lembeh.

Bukit Temboan yang berdekatan dengan Gunung Mahawu memberikan pemandangan yang indah serta udara yang segar membuat wisatawan kedinginan dan mengigil, menyujukan keindahan tersendiri, dari atas bukit ini dapat dinikmati keindahan kawasan agrowisata dan hamparan perkebunan dan pertanian. Tidak itu saja karena dari punccak bukit ini, kita dapat menikmati keindahan Danau


(8)

Tondano yang terletak di Kabupaten MInahasa. Jarak dari pusat kota Tomohon ±20km.

Hamparan perkebunan dengan berbagai macam tanaman seperti wortel, sayur sawi, dan rempah-repah memberikan nunasa tersendiri yang tidak kalah dengan tempat lainnya. Kita bisa melihat dan menikmati secara langsung proses pertanian yang ada.

6. Air Terjun Pinaras

Air terjun pinaras atau juga disebut air terjun Tumimperas, terletak di kelurahan Pinaras, kecamatan Tomohom selatan. Aier terjun ini berjarak sangat dekat dengan pusat kota Tomohon ± 10km, kita dapat mencapainya dengan sangat mudah karena letaknya yang sangat strategis dan tidak menyulitkan. Jalan menuju kawasan wisata inipun sudah sangat bagus dan di hotmix, jadi tidak perlu khawatir dengan adanya kendala dalam perjalanan.

Sesampai di daerah wisata ini, qta dapat menikmati keindahan air terjun yang sangat indah, dengan katinggian mencapai 57 meter memberikan pesona yang luar biasa. Keindahan alam yang masih alami.


(9)

Untuk menuju ke Air Terjun Tumimperas, anda akan merasakan tantangan dan petualangan tersendiri, sebab harus menuruni anak tangga dengan jarak sekitar 100 Meter. Saat tiba, anda bisa langsung menyaksikan pemandangan menakjubkan dari atas air terjun, melalui jembatan yang tepat berada di atasnya, serta merasakan kesejukan dan riuhnya air yang menderu.

7. Hutan Pinus Lahendong

Hutan pinus lahendong terletak di kelurahan Lahendong, kecamatan Tomohon Selatan. Berada di daerah yang sangat strategis karena tepat dipinggir jalan utama Tomohon-kawangkoan (jalan propinsi). Aksesnya pun sangat mudah karena dapat ditempuh dengan kendaraan apapun, jarak dari pusat kota pun hanya ±15 km.

Memasuki kawasan ini pengunjung langsung diberikan pemandangan hutan pinus yang luas, jangan heran apabila tercium bau yang kurang enak, hal itu sangat wajar dan bukan masalah, karena disini merupakan kawasan belerang dan gas alam. Oleh karena itu sangat disarankan melakukan perjalan dengan sangat


(10)

hati-hati dan mematuhi petunjuk yang ada, karena sangat beresiko apabila mengabaikan itu semua.

Tidak hanya disuguhi pemandangan, wisatawan pun dan menikmati pemandian air panas yang lngsung dari alam. Bisa berendam air panas ataupun mandi belerang, kata masyarakat sekitar mandi belerang dapat menyembuhkan penyakit-penyakit kulit, sangat patut dicoba.

8. Air Terjun Tekaan Telu Regesa / Air Terjun Tinoor

Keindahan alam tidak selalu dapat diungkapkan dengan kata-kata, itulah kesan pertama yang didapat saat melihat pertama kali keindahan yang ada. Masih sangat alami dan belum tersentuh dengan modernisasi. Bukan hal yang berlebihan disaat penulis mengatakan seperti itu. Jarak dari pusat kota ±15 km sangat strategis karena untuk menemukan jalan menuju ke air terjun tersebut sangat mudah, tepat berada dipinggir jalan raya Tomohon-Manado. Tapi tidak semudah itu, dari pinggir jalan kita harus melakukan perjalan sekitar 20 menit agar tiba di tempat tujuan, jalan yang ditempuh sangat menantang karena harus menggunakan tangan juga.


(11)

Sepanjang perjalanan wisatawan disuguhi dengan alam hutan yang indah dan sangat alamiah. Akses menuju kesana masih alamiah belum ada sentuhan fasilitas dari pemerintah maupun pihak lain. Oleh karena itu harus menyiapkan fisik yang kuat.

b. Potensi Budaya, Seni dan Religi 1. Gereja Sion

Berdasarkan tulisan dan angka tahun pada Lonceng Gereja, kemungkinan Gereja Sion ini didirikan pada tahun 1878 oleh Penginjil Belanda dan Jemaat pada waktu itu. Gereja ini direstorasi pada tahun 1930, dan tahun 1934 digunakan sebagai tempat pelaksanaan Sidang Sinode.

Gereja “Sion” merupakan Gereja yang permanen dengan dinding tembok

bertiang beton dan kerangka atap besi dan kayu, beratap seng tebal dengan kusen-kusen jendela terbuat dari aluminium. Lantainya terbuat dari ubin dengan balkon di bagian depan. Terdapat alat distribusi listrik terbuat dari marmer serta terdapat sebuah Lonceng Gereja dari bahan logam buatan Belanda dengan tulisan: Djamaat Tomohon 1878 dan A. Bikkers & Zoon Rotterdam. Bentuk gedung Gereja seperti


(12)

gedung kantor, bahkan cenderung menyerupai benteng. Sampai sekarang gedung ini dimanfaatkan sebagai tempat beribadah umat Kristen Protestan di Tomohon

yang disebut “Jemaat Sion Tomohon”.

2. Bukit Doa Tomohon

Tempat yang wajib dan harus dikunjungi apabila dating ke Kota Tomohon. Wisata dibukit doa tomohon, terbilang yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri dan mancanegara. Sangatlah wajar karena infrastruktur dan sarana yang sangat memuaskan pengunjungnya.

Berjarak ±5 km dari pusat kota memudahkan wisatawan untuk berkunjung, tepat berada di kaki gunung mahawu membuat tempat ini sangat strategis karena langsung berhadapa dengan Gunung Lokon. Memasuki kawasan bkit doa nuansa damai dan nyaman langsung terasa, anda dapat menikmati wisata religi yang sangat terasa, bagi umat kristiani tersedia gereja kecil atau kapel untuk berdoa, bagi umat katolik terdapat sarana untuk melakukan doa jalam salib. Dan bagi pengunjung yang menikmati keindahannya, terdapat kafe dan restoran yang menyediakan berbagai jenis makanan, tinggal dipilih sesuai selera.


(13)

3. Pagoda Ekayana

Pagoda Vihara Ekayana terletak di Kelurahan Kakaskasen Dua Kota Tomohon. Disamping merupakan tempat beribadah bagi umat Budha yang berada di Kota Tomohon, Pagoda ini menjadi salah satu icon bagi Kota Tomohon. Pengurus Vihara Ekayana Kota Tomohon berhasil menyatukan keselarasan alam dan lingkungan dengan sangat baik yang tercermin di lokasi Pagoda ini.

Para pengunjung Pagoda ini akan dapat menikmati pemandangan gunung Lokon serta pemandangan Kota Tomohon secara keseluruhan. Pagoda ini juga melambangkan kerukunan antar umat beragama di Kota Tomohon, Sulawesi Utara yang saling hidup berdampingan secara aman dan damai.


(14)

4. Waruga Nimawanua

Waruga di Nimawanua Kolongan berjumlah 7 buah yang tersebar di kawasan Kompleks Sekolah Luar Biasa (SLB/A) Katolik dan Makam Susteran Kolongan. Bentuk dan ukurannya bervariasi dan pada bagian penutup Waruga terdapat ornamen. Kini waruga-waruga tersebut dirawat oleh pemiliknya. Dan tempat ini sering didatangi oleh paranormal untuk melakukan upacara adat.

Waruga merupakan tempat pemakaman leluhur-leluhur, tempat ini biasanya digunakan untuk melaksanakan kegiatan adat berupa doa adat dan sebagainya. Sangat disayangkan karena umur yang begitu tua dari waruga ini, sehinggah terlihat kurang terawatt, padahal awal keberadaan masyarakat berasal dari mereka, banyak sejarah yang bisa didapat dari waruga tersebut.


(15)

5. Tarian Kabasaran

Tarian kabasaran merupakan tarian khas daerah minahasa, hamper seluruh tanah minahasa memiliki tarian ini, sangat wajar Kota Tomohon juga mewarisi tarian ini, karena Tomohon merupakan pemekaran dari kabupaten Minahasa. Tarian Kabasaran dulunya meruapakan tarian yang memperlihatkan cara

berperang. Dulunya “Kabasaran” merupakan nama untuk pasukan perang dari

tanah Minahasa, tetapi sekarang untuk melestarikan dibuat tarian.

Masyarakat sekarang menggunakan tarian ini dalam acara-acara keagamaan, adat maupun acara-acara besar lainnya. Biasanya tarian ini dikhususkan untuk melakukan penjemputan tamu-tamu terhormat.


(16)

6. Tarian Maengket

Maengket sudah ada di tanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian terutama menanam padi di ladang. Kalau dulu nenek moyang Minahasa, maengket hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakan-gerakan yang hanya sederhana, maka sekarang tarian maengket telah berkembang teristimewa bentuk dan tarinya tanpa meninggalkan keasliannya terutama syair/sastra lagunya.

Tarian maengket merupakan suatu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana hasil pertanian terutama tanaman padi yang berlipat ganda/banyak. Marambak adalah tarian dengan semangat kegotong-royongan (mapalus), rakyat Minahasa bantu membantu membuat rumah yang baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan

pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah disebut “rumambak” atau

menguji kekuatan rumah baru dan semua masyarakat kampung diundang dalam pengucapan syukur. Lalayaan adalah tari yang dilakukan saat bulan purnama Mahatambulelenen, para muda-mudi melangsungkan acara Makaria’an ( mencari teman hidup).


(17)

c. Potensi SDM dan Industri

1. Wisata Pembuatan Rumah Adat Minahasa

Bagi wisatawan yang suka dengan wisata kerajinan, Desa Woloan sangat cocok untuk dikunjungi, karena desa ini sudah sangat terkenal di Nusantara dan Mancanegara karena rumah kayunya. Pengrajin di Desa Woloan telah menerima pesanan dari berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta dan Bali dan beberapa Negara di Eropa, seperti Belanda dan Perancis. Terkenalnya rumah kayu tersebut di kancah dunia internasional tidak luput karena memang kerajinan tersebut unggul baik dari segi kualitas dan nilai jual. Beberapa rumah kayu tersebut selain digunakan untuk rumah pribadi, juga difungsikan untuk cottage atau bungalow bagi para pengusaha wisata.

Sudah sejak dulu kelurahan Woloan menjadi daerah industry untuk pembuatan rumah adat Minahasa, kualitas yang diberikan pun mampu bersaing. Terletak dengan kaki Gunung Lokon, membuat pemandangan di sekitarnya sangat memukau. Tidak terlalu jauh dari pusat kota karena kawasan ini bersampingan dengan kantor walikota Kota Tomohon.


(18)

2. Pasar Beriman Tomohon

Sekilas memang terlihat seperti pasar pada umunya, ada yang menjual sayur, ikan dan sebagainya. Namun pengunjung yang baru pertama kali datang akan terkejut melihat binatang apa saja yang dijual didalamnya, banyak yang tidak terduga.

Di samping menjual berbagai keperluan sehari-hari, pasar ini juga menjual berbagai jenis daging dan binatang. Di situlah uniknya, binatang yang dijual tidak akan Anda temukan di pasar-pasar tradisional lain di Indonesia. Binatang-binatang ini, baik yang dijual dalam keadaan hidup atau sudah mati, biasa dijadikan santapan bagi penduduk sekitar Tomohon, berbagai jenis binatang yang dijual adalah tikus hutan (berekor warnah putih), babi hutan, anjing, kelelawar, ular sawah, kucing dan masih banyak lagi. Semuanya itu menjadi makanan khas dari masyarakat.

Menurut wawancara dengan kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, Mogi mengatakan bahwa:


(19)

“Potensi Pariwisata saat ini di Kota Tomohon sangat berkembang pesat

dengan adanya berbagai objek-objek wisata unggulan antara lain wisata alam, buatan dan sejarah. Potensi pengembangan pariwisata di Kota Tomohon telah terlihat jelas dengan meningkatnya arus kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara yang dating ke Kota Tomohon semuanya terjadi dengan tersedianya objek-objek wisata unggulan yang boleh menjadi nilai jual bagi wisatwan yang dating ke Tomohon, serta adanya keramah-tamahan masyarakat yang boleh menjamu tamu-tamu untuk terus dating ke Kota Bunga ini. Oengembangan potensi pariwisata di Tomohon juga di dukung dengan adanya investasi dari pihak swasta dalam usaha-usaha pariwisata dan

kawasan pariwisata”. (wawancara Tanggal 10 maret 2013)

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kota Tomohon sangat menjanjikan, apalagi pemerintah dan pihak swasta telah bersinergi untuk mengambil langkah-lankah yang jelas dalam pengelolaan dan pengembangannya, serta mendapat dukungan dari masyarakat.

4.1.2 Pengelolaan Potensi Pariwisata

Wilayah Kota Tomohon merupakan wilayah yang memiliki potensi pariwisata yang sangat menjanjikan, baik sumber daya alam maupun budaya yang ada. Pengelolaan potensi yang ada diharapkan memberikan dmapak terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat khususnya. Namun sayangnya potensi yang ada belum dimaksimalkan dengan baik, sehingga belum secara maksimal memberikan dampak yang positif, semuanya masi perlu diberikan perhatian khusus dan pengembangan yang secara berkelanjutan.


(20)

Wilayah Kota Tomohon sangat strategis dengan berbagai sumber daya alam dan budaya yang tersedia, dapat menjadikan Kota Tomohon semakin dikenal dunia. Secara umum periwisata menjadi sektor yang sangat menjanjikan, apabila dimaksimalkan akan menunjang Kota Tomohon sebagai Kota Bunga yang dapat bersaing dengan kota lainnya. Aspek yang menjadi sangat berpengaruh adalah bagaimana sarana dan prasarana pendukung pariwisata itu tersedia, semuanya harus bersiergi dengan baik, sehinggah semua proses pengembangan pariwisata dapat berjalan dengan baik, membuat Kota Tomohon semakin berkembang dan maju.

a. Kondisi Sarana dan Prasarana

Sumber daya alam dan potensi pariwisata yang besar tidak dapat berkembang apabila sarana dan prasarana tidak dikelola dengan baik. Sarana dan prasarana mempunyai peran yang sangat besar, bukan sekedar pelengkap tetapi yang terutama adalah kenyaman dan kepuasan dari wisatawan, karena dengan begitu akan memberikan kesan yang baik dan keinginan untuk terus berkunjung ke tempat wisata tersebut. Fasilitas sarana dan prasarana yang baik akan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung dan daya tarik tersendiri.

Pengelolaan semua potensi pariwisata yang ada dapat dilakukan dengan menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan wisatawan seperti sarana penginapan, sarana hiburan, sarana olahraga dan sebagainya, dengan begitu akan memberikan kepuasan bagi wisatawan dan tentunya akan sering mengunjungi objek wisata tersebut.


(21)

Berdasarkan hasil wawancara Penulis dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, Mogi mengatakan bahwa:

“sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan kawasan wisata

telah tersedia dimana penginapan, hotel, tempat hiburan, restoran dan sebagainya telah disiapkan, fasilitas jalanpun telah dibangun dibebrapa objek wisata. Dengan adanya kesadaran dari setiap masyarakat untuk terus mendukung berkembangnya kepariwisataan di Kota Tomohon dan dukungan dari Pemerinta Kota dalam menunjang program-program pengembangan kepariwisataan yaitu salah satu program yang dilaksanakan PNPM ( Program Nasional Permberdayaan Masyarakat) Mandiri Pariwisata yang melibatkan masyarakat langsung untuk dapat menciptakan, melaksanakan dan menyediakan berbagai hasil karya/jasa yang memiliki nilai jual baik pada wisatawan nusantara maupun

mancanegara”. (wawancara pada tanggal 10 maret 2013 di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata)

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa, serana dan prasarana sudah mumpuni dan mendukung perkembangan pariwisata, berbagai macam aspek penunjang telah dibangun, begitu juga dengan masyarakat yang dibekali dengan kreatifitas dan pelatihan. Namun sediki yang harus diperhatikan bahwa aspek penunjang jalan haris lebih diperhatikan karena baru sebagian kecil yang aksesnya telah dibuat.

Tabel 4.1

Jumlah Hotal dan Restoran di Kota Tomohon Tahun 2007-2011

2007 2008 2009 2010 2011

Restoran 36 38 39 42 46

Hotel 20 22 23 24 25


(22)

Dari kedua table diatas dapat dilihat bahwa perkembangan sarana dan prasarana pendukung pariwisata yang ada di Kota Tomohon sudah cukup banyak, baik itu restoran / rumah makan, dan penginapan / hotel. Dapat dilihat bahwa dari tahun 2007-2011 jumlahnya terus bertambah. Yang masih sangat minim yaitu tempat hiburan dimana jumlahnya belum bisa ditentukan secara pasti. Pemerintah memanfaatkan ini sebagai pendapatan bagi daerah, dimana semuanya telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah.

Dari hasil pengamatan yang Penulis lihat bahwa belum semua sarana dan prasarana ini dikelola dengan baik, sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan dalam hal pilihan untuk memilih tempat penginapan, biasanya terjadi penumpukan di beberapa hotel saja, hal ini dikarenakan banyak penginapan dan hotel yang tidak memperhatikan masalah-masalah menyangkut kebersihan,daya tarik dan juga kreativitas. Banyak pengelola penginapan tidak memperhatikan hal tersebut, sehingga banyak wisatawan yang memilih hotel / penginapan tertentu saja.

Menjadi perhatian khusus dari pemerintah, bahwa pelayanan dan kesan yang baik terhadap wisatawan, akan memberikan daya tarik sendiri, sehinggah perlunya memperhatikan semua aspek yang menyangkut dengan pengembangan daerah wisata, dengan begitu pengelolaan yang baik akan memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan daerah. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Tomohon, Drs. James Kewas yang mengatakan:

“Kota Tomohon adalah kota yang sektor pariwisatanya sangat

menjanjikan. Apalagi sejak dilaksanakan iven bertaraf dan internasional di Kota Tomohon dan Sulawesi Utara pada umumnya yaitu TOF (tournament


(23)

of flower), dan TIFF (Tomohon interbational Flower Festival) sangat memberikan dampak yang sangat baik bagi perekonomian dan pariwisata Kota Tomohon. Dampak sangat besar di sektor hotel dan restoran. Sehingga pada saat pelaksanaan berbagai iven tersebut, pendapatan pihak hotel dan restoran tersebut naik dan mempengaruhi jumlah pajak yang disetorkan ke kas daerah. Rata-rata pembayaran pajak pada saat itu 35-50 % untuk setiap hotel dan restoran. Penerimaan pajak dari sektor hiburan masih tergolong sangat kecil karena, pemberian akses pendirian tempat

hiburan di kota tomohon bru efektif tahun 2012”. ( 12 Maret 2012)

Besarnya target dan realisasi pendapatan daerah Kota Tomohon yang berasal dari pajak hotel, penginapan dan tempat hiburan akan terus meningkat dari Tahun ke tahun, diharapkan kedepannya akan memberikan sumbangsi bagi daerah dan mempercepat arus pembangunan daerah.

b. Pelayanan petugas dan Akomodasi

Kualitas pelayanan petugas pariwisata dan akomodasi merupakan factor yang penting dalam pariwisata, semuanya memiliki tugas yang sangat spesifik namun memberikan dampak yang besar. Tempat wisata yang bagus dan menarik harus di lenkapi dengan sumber daya manusia yang baik pula, kesadaran inilah yang membuat pemerintan mulai memperhatikan dan melakukan berbagai pelatihan untuk membekali sumber daya manusia untuk memberikan hasil yang masimal. Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, Mogi mengatakan bahwa:

“Sistem pelayanan dan akomodasi telah disiapkan dengan sebaik mungkin dengan keterlibatan langsung dari pelaku-pelaku industri pariwisata dengan adanya penyediaan akomodasi (hotel, villa, pondok wisata, dan homestay), penyediaan jasa transportasi wisata (bus), penyediaan jasa


(24)

perjalanan wisata (biro perjalanan, agen perjalanan, travel), penyediaan usaha jasa makanan dan minuman (restotan, rumah makan, kafe), kios-kios souvenir khas Kota Tomohon yang bole dijadikan cendramata, serta oertunjukan atraksi kesenian dengan menampilkan Tari-tarian dan Musik tradisional untuk disuguhkan kepada seluruh masyarakat Kota Tomohon dan para wisatawan yang dating ke Kota Tomohon, sehingga 7 unsur Sapta Pesona: Aman, Bersih, Indah, Rapi, Sejuk, Ramah dan Kenangan benar-benar diwujudkan, karena dengan kondisi suasana yang menarik dan nyaman wisatawan akan betah tinggal lebih lama dan merasa puas atas kunjungannya dan memberikan kenangan yang indah dalam hidupnya”. (10 Maret 2012)

Sedangkan menurut pandangan masyarakat Kota Tomohon, Mutiara Hamda mengatakan bahwa:

“saya melihat bahwa pelayanan pariwisata secara umum belum maksimal,

karena masi minim kerja sama pemerintah dengan pihak swasta, dengan kata lain, masih sangat diperlukan adanya kerjasama, sehingga apa yang diharapkan dapat terwujud, pemerintah harus lebih memperhatikan petugas yang ada, memberikan pelatihan untuk meningkatkan kinerja mereka, dan terutama informasi mengenai objek wisata sehingga wisatawan bisa

mengetahui semua informasi dengan jelas.” (wawancara 20 Maret 2013)

Dari kedua wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa, pemerintah terutama dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam hal ini petugas pelayanan, tetapi masi ada hal-hal yang perlu diperhatikan secara khusus, agar dapat meberikan pelayanan yang lebih maksimal lagi kepada wisatawan yang berkunjung.

Pada peraturan daerah Kota Tomohon nomor 9 Tahun 2012, tentang Retribusi Jasa Usaha, dan pada pasal 38 menyebutkan tentang besar tarif retribusi tempat rekreasi dan olahraga ditetapkan retribusi pungutan daerah sebagai pembayaran


(25)

atas jasa atau pemberian izin terhadap kunjungan wisatawan pada tempat-tempat wisata di Kota Tomohon seperti yang terterah pada table 4.2


(26)

Tabel 4.2

Struktur dan Besarnya Tarif

Objek Golongan

Tarif

Satuan Tariff

a. Taman rekreasi Per kegiatan

Hari ke-2 dst

Rp.500.000 Rp. 250.000 b. Kawasan wisata

1. Wisata Pantai 2. Wisata Tirta

3. Wisata Agro

Dewasa Lokal dewasa Local anak Mancanegara Dewasa Anak-anak

Orang Rp. 5000

Rp. 5000 Rp. 2000 Rp. 40.000

Rp.2000 Rp.1000

c. Panggung Terbuka Per Kegiatan

Hari ke-2 dst

Rp. 1.000.000 Rp. 500.000

d. Panggung tertutup Per kegiatan

Hari ke-2 dst

Rp. 1.000.000 Rp. 500.000 e. Gelanggang olahraga

1. Gelanggan renang

2. Lapangan olahraga

Dewasa Anak-anak

Orang

Per kegiatan Hari ke-2 dst

Rp. 10.000 Rp. 5000 Rp. 1.000.000

Rp. 500.000 Sumber data: Peraturan Daerah Kota Tomohon 2012


(27)

Dari data table diatas dapat disimpulkan bahwa, ketentuan tarif untuk tempat wisata, masih diatur secara umum, belum secara spesifik mengatur tentang tempat wisata tertentu dengan tarif tertentu. Dapat dilihat sebenarnya tarif yang diberlakukan masi sangat kecil, hal ini dikarenakan hampir semua tempat wisata yang ada di Kota Tomohon belum dikelola dengan baik oleh pemerintah. Sehingga belum adanya tarif yang lebih detail mengenai tarif yang diberikan terhadap tempat-tempat wisata.

Sesuai dengan pengamatan Penulis hanya beberapa tempat wisata saja yang sudah diberlakukan tarif, masih banyak tempat wisata yang tidak dikenakan tarif, kalau pun ada tarif itu tidak dari pihak pemerintah, tetapi dari masyarakat yang sukarela mengelola tempat tersebut, dengan cara begitu tarif biasanya diberikan sesuai keinginan pengunjung atau wisatawan, tidak ada tarif yang pasti. Akibatnya pendapatan pemerintah dari retribusi masuk objek wisata tidak dapat diketahui dengan pasti. Ada kemungkinan bahwa sebagian retribusi yang diberikan dengan sukarela oleh pengunjung objek wisata tidak masuk ke kas daerah.

Secara sederhana jika melihat tabel di atas, kita dapat melihat potensi penerimaan retribusi dari pariwisata dengan cara mengkalikan biaya retribusi dengan jumlah kunjungan wisatawa yang datang ke objek wisata. Diasumsikan semua retribusi objek wisata sebesar Rp 5.000 per orang dikalikan dengan jumlah wisatawan tahun 2012 yaitu 59.795 orang, berarti (Rp5.000 x 59.795 orang) = Rp.298.975.000. hasil yang didapat bahwa seharusnya ada penerimaan dari retribusi pariwisata sebesar Rp. 298.975.000 yang dapat masuk ke kas daerah.


(28)

c. Sambutan Masyarakat

Untuk meningkatkan potensi dan arus kedatangan wisatawan tidak cukup hanya dengan penyedian sarana dan prasarana, tetapi ada satu aspek yang sangat penting, yaitu masyarakat itu sendiri. Masyarakat menjadi ujung tombak yang berperan langsung dalam banyak hal. Sikap dan prilaku yang sangat baik akan memberikan kepuasan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.

Dianggap hal yang sangat penting, membuat pemerintah Kota Tomohon tidak berdiam diri, berbagai kegiatan dan pelatihan untuk mesyarakat terus dilakukan pemerintah, baik itu sebagai mitra kerja pemerintah, pelaku ekonomi rumah tangga, dan juga sebagai tuan rumah yang ramah. Keuntungan dengan adanya pariwisata sangat besar manfaatnya bagi masyarakat, bisa membuka usaha mikro seperti, menjual souvenir, menjual makanan khas daerah, dan juga menampilkan tarian-tarian daerah. Semuanya itu akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sendiri.

Senadah dengan hal tersebut, Kepala Bidang Nilai Budaya dan Kesenian Kota Tomohon mengatakan bahwa:

“Pemerintah memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang memiliki relevansi dengan pengelolaan nilai budaya seperti kegiatan Festival budaya dan Dialog Budaya yang sudah menjadi agenda tahunan Pemerinah Kota Tomohon. Pemerintah juga membentuk Tim Kesenian yang secara rutin mengadakan latihan atraksi kesenian alam bentuk tarian dan sekaligus menjadi duta promosi wisata budaya Kota Tomohon dalam setiap pagelaran seni dan budaya. Pemerintah juga mewadai dan memfasilitasi kelompok-kelompok kesenian yang ada di Kota Tomohon seperti


(29)

kelompok tari Kabasaran, Maengket, Kolintak dan Musik Bambu yang nantinya akan mengadakan pertunjukan dalam berbagai kesempatan, baik

formal maupun informal”.(wawancara tanggal 12 Maret 2013)

Dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai budaya dan keragaman yang ada, seharusnya menjadi potensi yang besar, pemerintah secara khusus memahami hal tersebut, sehinggah dilakukan beberapa kegiatan yang dapat memberikan masukan dan pelatihan kepada masyarakat dan kelompok-kelompok kesenian untuk bekerjasama dengan pemerintah menjaga dan melestarikan budaya yang ada.

Kesadaran dari masyarakat sendiri saat ini mulai tumbuh, masyarakat menyadari bahwa potensi budaya dan nilai-nilai budaya harus terus dijaga, karena dengan begitu akan menjadi kekuatan bagi Kota Tomohon untuk terus berkembang dan menunjukan eksistensinya dan terus memberikan sumbangsi bagi pembangunan Kota Tomohon


(30)

Table 4.3

Data Kunjungan Wisatawan Di Kota Tomohon tahun 2007-2012

Tahun Mancanegara

(orang)

Nusantara (orang)

2007 1.821 7.616

2008 2.817 14.936

2009 3.240 12.317

2010 3.954 23.832

2011 4.872 30.576

2012 5.484 54.311

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2012

Dari table 4.3 terlihat jelas bahwa dari tahun ke tahun jumlah kunjungan wisatawan secara umum baik dari mancanegara dan nusantara terus mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 700 wisatawan mancanegara dan 9.339 wisatawan nusantara pertahunnya. Ini disebabkan karena pemerintah terus melakukan berbagai terobosan-terobosan yang dapat menarik wisatawan untuk terus berkunjung ke Kota Tomohon, seperti pelaksanaan Tomohon International Flower Festival (TIFF), pemelihan Putri Bunga Nasional dan berbagai kegiatan lainyanya, dimana semuanya itu telah menjadi agenda tetap dari pemerintah untuk terus mempromosikan Kota Tomohon sebagai kota pariwisata, terlebih lagi Kota Tomohon yang disebut sebagai Kota Bunga.


(31)

d. Fasilitas Pendukung.

Potensi dan pengelolaan pariwisata tidak dapat berjalan dengan baik apabila fasilitas pendukung belum tersedia dengan baik, yang dimaksudkan dengan fasilitas pendukung yaitu promosi pariwisata, informasi pariwisata dan pemasaran pariwisata. Seberapa besar potensi yang ada apabila tidak dipromosikan dengan baik, maka akan menjadi sia-sia dan tidak bermanfaat, oleh karena itu suatu keputusan yang baik dimana potensi pariwisata yang ada dimanfaatkan dan terus dipromosiskan kepada dunia luar.

Kota Tomohon sebagai kota bunga telah dikenal oleh dunia, dengan mengadakan even nasional dan internasional Kota Tomohon lebih menguatkan citranya sebagai Kota Pariwisata dunia. Pada tahun 2008 pertama kali dilakukan even bertaraf internasional yaitu TOF (tournament of flower) dan juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan membuat karpet bunga sebesar lapangan sepak bola. Hal ini membuat Kota Tomohon sebagai daerah pemekaran yang sangat berkembang. Pada akhirnya event ini menjadi program tetap pemerintah dan dilakukan setiap dua tahun sekali, yang terakhir tahun 2012.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa, persaingan pariwisata sangat sengit terjadi, baik daerah maupun Negara-negara berkembang, terus berusaha meningkatkan sektor pariwisata, karena sangat menjanjikan dikemudian hari. Kesadaran dari pemerintah Kota Tomohon terhadap fenomena tersebut, membuat pemerintah terus bekerja keras mempromosikan dan mengembangkan sektor


(32)

pariwisata di Kota Tomohon, dengan mengambil kesempatan sebagai kota pengembangan bunga, pemerintah lebih siap mengambil peluang-peluang yang ada, sehingga dapat menarik wisatawan.

Tabel 4.4

Panjang Jalan Menurut Pemerintahan yang Berwenang di Kota Tomohon (km)

Jenis Jalan 2007 2008 2009 2010 2011

Jalan Negara 22,50 22,50 22,50 27,00 27,00 Jalan Provinsi 16,50 16,50 26,50 12,00 12,00 Jalan Kota 280,86 294,10 302,90 333,58 346,00

Jumlah 319,86 333,10 341,90 372,58 385,58 Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Tomohon

Salah satu fasilitas umum berupa jalan, merupakan fasilitas yang sangat penting dalam pembangunan daerah. Itu tidak terlepas juga untuk pengembangan daerah wisata, kesiapan suatu objek wisata biasanya dilihat yang utama adalah kesiapan dari jalan menuju objek wisata tersebut. Data diatas memperlihatkan jumlah panjangnya jalan yang ada di Kota Tomohon, baik itu jalan Negara, provinsi dan kota.

Dari tahun 2007-2011 jumlah panjang jalan terus meningkat, dengan kata lain terus dilakukan perbaikan sarana jalan sampai ke dalam kelurahan-kelurahan, sesuai pengamatan penulis, jalan di kota Tomohon baik adanya. Jika dilihat dalam objek wisata, jalan baik baik baru terfokus di objek-objek wisata unggulan saja, belum secara menyeluruh mendapat sentuhan dari pemerintah.


(33)

Mengenai pemasaran, pemerintah harus berhati-hati dan lebih jelas dalam pemilihan pasar untuk pemasaran pariwisata Kota Tomohon, hal itu sangat diperhatikan, karena jangan sampai nantinya merugikan daerah sendiri, mengingat begitu terbatasnya alokasi anggaran yang diberikan.

Menurut hasil wawancara Penulis dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tomohon, Mogi mengatakan bahwa:

“pemerintah Kota Tomohon terus berusaha melakukan promosi baik

mengikuti even nasional dan internasional, dan yang terpenting pemerintah melakukan event-event untuk menarik wisatawan, adapun juga kerjasama yang dilakukan dengan Negara-negara lain seperti belanda. Pemerintah telah melakukan studi banding ke belanda untuk melihat dan mempelajari proses pengembangan bunga. Kota Tomohon sendiri sering dijadidikan tempat pertemuan forum dunia, seperti yang terakhir pertemua Kawanua Sedunia, yang bertempat di Bukit Doa kakaskasen. Kami pemerintah terus berusaha dan menjual pariwisata Kota Tomohon agar nantinya bermanfaat

bagi masyarakat dan pembangunan daerah”. (wawancara tanggal 20 maret 2013)

Fasilitas pendukung seperti ATM dan agent travel juga sudah banyak tersedia, namun semuanya masi terdapat di pusat Kota Tomohon, sehingga harus dipersiapkan lagi, karena ada beberapa kawasan wisata yang lumayan jauh dari pusat kota.


(34)

Table 4.5

Sarana pendukung promosi pariwisata berupa agen travel perjalanan dan layanan ATM Banking di Kota Tomohon yaitu:

No Sarana pengelola Alamat dan no telepon

1 Tomohon wisata international

(twister)

Silvana Kuhon Kolongan, 3339897

2 Namura Travel Anita Joice Aray Paslaten

3 Tomohon Pariwisata (TOP) Ateng Talete (0431) 356824

4 Lokon Wisata TnT George Lolowang Talete

5 PT. Indigo international Tours &

Travel

Elvianus J.Tania, SE Matani

6 Limbers TnT Liem Ti Se Talete

7 PT. Sukses Sejahtera Kakaskasen III

8 The Vhila Visry Lailadewi Talete satu

9 ATM Bank Mandiri Kompleks RS. Bethesda

10 ATM Bank BCA Jalan raya Tomohon

kompleks KFC

11 ATM Bank BCA Jalan raya Tomhon, kompleks

pertokoan

12 ATM Bank BCA Kakaskasen, depan pompa

bensin

13 ATM BNI Jalan raya Tomohon, pusat

pertokoan

14 ATM BNI Walian, kompleks

supermarket Cool

15 ATM BRI Matani

16 ATM BRI Talete

17 ATM Bank Mega Matani, jalan raya tomohon

Sumber Data: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tomohon tahun 2012 Berdasarka table 4.5 dimana sarana seperti agent travel dan ATM telah tersedia begitu banyak, kendalanya mungkin dimana semua kegiatan sarana tersebut masih terfokus dalam satu kawasan, hampir semuanya berada di pusat


(35)

kota, sehingga perlu lagi penyebaran agar lebih merata dan mudah untuk diakses. Semua fasilitas pendukung kegiatan pariwisata di Kota Tomohon dapat dirincikan kedalam tabel berikut:

Tabel 4.6

Jumlah Sarana dan Prasarana pendukung Pariwisata di Kota Tomohon tahun 2012

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Hotel/Penginapan 24

2 Restoran/Rumah Makan 40

3 Biro Perjalanan 8

4 Café dan Warung Kopi 9

5 Fasilitas Olahraga 8

6 Terminal 1

7 Bank 7

8 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 9

JUMLAH 106

Sumber Data: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tomohon tahun 2012

e. Keadaan sosial politik dan keamanan

Keadaan politik dan keamanan menjadi aspek yang penting, mengingat di Indonesia sendiri pernah terjadi pengeboman di tempat pariwisata yang paling dikenal di dunia yaitu Bali, kejadian itu membuat beberapa Negara melarang


(36)

warganya untuk dating berkenjung ke Indonesia, dampaknya tentu sangat besar, dimna jumlah wisatawan berkurang drastis. Pengalaman itu membuat beberapa daerah termasuk Kota Tomohon mulai mengantisipasinya, ada kelebihan tersendiri dimana propinsi Sulawesi Utara dikenal daerah yang paling amn di Indonesia, karena kerukunan beragama yang sangat kental, namun itu tidak menjamin kestabilan polotik dan keamanan suatu daerah, semua kemabli kepada pribadi dari masyarakat sendiri.

Tabel 4.7

Ganguan Keamanan di Kota Tomohon No Gangguan

Keamanan

Tahun Terjadi

2007 2008 2009 2010 2011

1 Pencurian 167 kasus 168 kasus 235 kasus 336 kasus 254 kasus

2 Pembunuhan 5 kasus - 2 kasus - 4 kasus

3 Aksi teror - - - - -

4 Demonstrasi - - - - -

5 Kerusuhan - - - - -

Sumber : Polres Kota Tomohon tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.7 terlihat jelas bahwa Kota Tomohon masih sangat kondusif, kasus terbanyak memang dari pencurian, tetapi sejauh ini tidak terlalu mempengaruhi pariwisata yang ada. Secara umum keamanan di Kota Tomohon masih sangat memadai. Tetapi ini harus terus dijaga karena keamanan dalam pariwisata dangat berengaruh.


(37)

4.2. Kebijakan-kebijakan pengembangan potensi pariwisata di Kota Tomohon

Potensi dan kemampuan yang sudah ada seharusnya bisa dituangkan dalam kebijakan pemerintah daerah, sehingga setiap keputusan yang diambil bisa mencapai visi yang ada, oleh karena itu diperlukan kebijakan-kebijakan dari pemerintah, sehinggah setiap tindakan terarah dan mencapai tujuan, hal serupa dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaa, Mogi mengatakan bahwa:

“ pemerintah sendiri dalam hal ini memiliki beberapa program yang diambil untuk menunjang pengembangan pariwisata yaitu:

- Penyelenggaraan even-even bertaraf nasional maupun internasional, seperti TIFF(tomohon interntional flower festival), Christmas for all, pemilihan putra-putri Tomohon, dan penyelenggaran pagelaran seni budaya dilaksanakan setiap 2 tahun sekali dari tahun 2008. - Keikutsertaan dalam pameran-pameran baik di dalam negeri

maupun luar negeri (Indonesia MICE, Pasadena Tournament of Roses, Hongkong Flower Show)

- Pelatihan (Bimtek) Pengembangan SDM dan proyeksi analisme bidang pariwisata

- Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan untuk pemantauan pelaku usaha pariwisata dan objek wisata.

- Kemudahan perijinan usaha-usaha pariwisata (Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata-TDUP)”.

Dari hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa, pemerintah memiliki beberapa kebijakan umum untuk pariwisata, dimana aspek dalam pariwisata telah


(38)

dimaksimalkan dengan baik, baik itu pelaku usaha, masyarakat, maupun sumber daya manusia yang terjun langsung dalam pariwisata.

Terpenuhinya belanja modal sebesar 30 persen dalam APBD Kota Tomohon tahun 2014 sebagaimana yang diisyaratkan Permendagri Nomor 27 tahun 2013 mulai berdampak terhadap pelaksanaan sejumlah kegiatan. Salah satunya adalah iven Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2014.

Iven dua tahunan yang telah masuk dalam agenda Kementerian Pariwista dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini pembiayaannya dipastikan menyusut. Bahkan dari informasi yang dirangkum, TIFF 2014 hanya akan dibiayai dengan 1,5 miliar saja, berkurang sekitar 700 juta dari anggaran yang diplot oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tomohon yakni 2,2 miliar.

4.3 Dampak kontribusi pengelolaan sektor pariwisata terhadap pembangunan daerah Kota Tomohon

Pemerintah sebagai pelaku pengambilan kebijakan dan pengelolaan tidak memiliki criteria dan patokan tersendiri mengenai keberhasilan suatu pariwisata, tetapi lebih umum dapat dilihat bahwa, apapun kebijakan yang diambil oleh pemerintah, seharusnya yang menjadi hal terpenting adalah kesejahteraan masyarakat sendiri. Apabila sektor pariwisata yang menjadi pilihan, sudah seharusnya pariwisata bisa menaikan kesejahteraan dari masyarakat Kota Tomohon.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pelaku usaha rumah makan di Kota Tomohon, Billie tan mengatakan bahwa:


(39)

“ sudah beberapa tahun saya berjualan di Kota Tomohon, dengan berkembangnya pariwisata, pengunjung yang dating lebih banyak, baik itu dari dalam daerah, ada juga sekali-kali turis mancanegara yang datang. Apalagi pas ada event dari pemerintah, jumlah pengunjung berkali-kali lipat dari biasanya, tentunya omset yang saya terima lebih

besar,”

Dari wawancara di yang ada, dapat memperlihatkan bahwa, pariwisata yang berkembang, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, semuanya tinggal dari masyarakat sendiri yang mentntukan, sudah sebaiknya, kebijakan dan usaha dari pemerintah dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Tabel 4.8

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2008-2010 (000.000 Rp.)

lapangan usaha 2008 2009 2010

1. Pertanian 163.384,42 176.485,05 187.579,26

a. Tanaman bahan makanan 65.817,09 67.954,68 68.974,26 b. TKanaman perkebunan 60.529,70 66.723,11 72.676,54 c. Peternakan dan hasilnya 36.319,79 41.047,34 45.164,23

d. Kehutanan 87,19 90,55 94,04

e. Perikanan 630,65 669,37 670,19

2. Pertambangan & Penggalian 60.781,62 71.154,00 73.178,17 3. Industri pengolahan 81.779,52 87.870,97 93.130,77 4. listrik, gas & air bersih 9.404,26 10.789,01 11.953,19

5. Bangunan 322.574,01 339.641,25 351.167,28

6. Perdagangan Hotel & Restoran 167.031,79 191.597,94 201.425,97 7. Pengangkutan & Komunikasi 79.036,21 84.420,80 88.266,33 8. keu. Persewahaan & jasa

perusahaan 22.814,08 25.062,73 26.047,49

9. Jasa-jasa 191.025,59 224.837,58 235.676,67

Jumlah 1.097.831,50 1.211.859,32 1.268.425,14 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tomohon


(40)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai salah satu indikator ekonomi memuat berbagai instrumen ekonomi yang didalamnya terlihat dengan jelas keadaan makro ekonomi suatu daerah dengan pertumbuhan ekonominya. Salah satu penyumbang dalam PDRB adalah perdagangan hotel dan restoran yang merupakan bagian dari sektor pariwisata. Dari data diatas dapat dilihat sektor perdagangan hotel dan restoran termasuk penyumbang terbesar dalam PDRB dengan persentase 15% setiap tahunnya, dan mengalami pertumbuhan di setiap tahunnya.

Salah satu indikator yang dapat dilihat dari keberhasilan pariwisata, yaitu dengan melihat sumbangsi sektor pariwisata terhadap kas daerah, tentunya dapat dilihat dari pajak yang diberikan, seperti tabel berikut:

Tabel 4.9

Target dan realisasi pendapatan Asli Daerah Kota Tomohon yang berasal dari pajak Hotel, Restoran dan Hiburan (Tahun 2008-2012)

No Tahun

Pajak Daerah

Hotel Restoran Hiburan

Target (Rp) Realisasi (Rp) Target (Rp) Realisasi (Rp) Target

(Rp)

Realisasi (Rp)

1. 2008 62.100.000 76.512.279 429.300.000 660.561.871 - -

2. 2009 633.836.000 195.645.211 1.483.851.100 731.868.424 - -

3. 2010 535.000.000 161.070.093 1.150.200.000 930.211.508 - -

4. 2011 285.000.000 130.184.171 1.105.904.890 1.111.074.252 - -


(41)

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Tomohon tahun 2012

Dari data yang ada dapat terlihat bahwa sebagian besar realisasi dari sektor pariwisata belum mencapai target yang diberikan, pada tahun 2008 hotel dan restoran mencapai target yang diberikan, tahun ini dimana sektor pariwisata mulai berkembang di kota Tomohon, dan untuk pertam kalinya dibuat even berskali internasional. Pada tahun selanjutnya 2009-2012 realisasi tidak bisa mencapai target yang diberikan, hal ini dipengaruhi oleh perubahan undang-undang no 28 tahun 2009, dimana sejak diberlakukannya undang-undang tersebut tentang pajak daerah dan retribusi daerah, maka sudah tidak ada lagi pemungutan retribusi ijin pariwisata karena sudah dihapus dalam undang-undang, sehingga mengurangi potensi penerimaan retribusi, hal senada dikatakan, kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Tomohon, James Kewas mengatakan bahwa:

“sejak tahun 2008, penerimaan dari sektor pariwisata khususnya tempat-tempat pariwisata masih sangat kecil, karena sebagian besar dikelola oleh pemerintah kelurahan dan belum dikelola oleh swasta, penerimaan yang

besar pada sektor sarana penunjang seperti hotel dan restoran”. ( 11 Maret 2012)

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa, secara keseluruhan, sektor pariwisata seharusnya menjadi sektor yang potensial untuk meningkatkan pendapatan kas daerah, untuk itu, masi perlu pengkajian lebih lanjut shingga sektor pariwisata yang potensi ini bisa memberikan sumbangsi yang lebih besar, karena sektor ini memiliki potensi yang besar juga.


(42)


(1)

4.2. Kebijakan-kebijakan pengembangan potensi pariwisata di Kota Tomohon

Potensi dan kemampuan yang sudah ada seharusnya bisa dituangkan dalam kebijakan pemerintah daerah, sehingga setiap keputusan yang diambil bisa mencapai visi yang ada, oleh karena itu diperlukan kebijakan-kebijakan dari pemerintah, sehinggah setiap tindakan terarah dan mencapai tujuan, hal serupa dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaa, Mogi mengatakan bahwa:

“ pemerintah sendiri dalam hal ini memiliki beberapa program yang diambil untuk menunjang pengembangan pariwisata yaitu:

- Penyelenggaraan even-even bertaraf nasional maupun internasional, seperti TIFF(tomohon interntional flower festival), Christmas for all, pemilihan putra-putri Tomohon, dan penyelenggaran pagelaran seni budaya dilaksanakan setiap 2 tahun sekali dari tahun 2008. - Keikutsertaan dalam pameran-pameran baik di dalam negeri

maupun luar negeri (Indonesia MICE, Pasadena Tournament of Roses, Hongkong Flower Show)

- Pelatihan (Bimtek) Pengembangan SDM dan proyeksi analisme bidang pariwisata

- Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan untuk pemantauan pelaku usaha pariwisata dan objek wisata.

- Kemudahan perijinan usaha-usaha pariwisata (Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata-TDUP)”.

Dari hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa, pemerintah memiliki beberapa kebijakan umum untuk pariwisata, dimana aspek dalam pariwisata telah


(2)

dimaksimalkan dengan baik, baik itu pelaku usaha, masyarakat, maupun sumber daya manusia yang terjun langsung dalam pariwisata.

Terpenuhinya belanja modal sebesar 30 persen dalam APBD Kota Tomohon tahun 2014 sebagaimana yang diisyaratkan Permendagri Nomor 27 tahun 2013 mulai berdampak terhadap pelaksanaan sejumlah kegiatan. Salah satunya adalah iven Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2014.

Iven dua tahunan yang telah masuk dalam agenda Kementerian Pariwista dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini pembiayaannya dipastikan menyusut. Bahkan dari informasi yang dirangkum, TIFF 2014 hanya akan dibiayai dengan 1,5 miliar saja, berkurang sekitar 700 juta dari anggaran yang diplot oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tomohon yakni 2,2 miliar.

4.3 Dampak kontribusi pengelolaan sektor pariwisata terhadap pembangunan daerah Kota Tomohon

Pemerintah sebagai pelaku pengambilan kebijakan dan pengelolaan tidak memiliki criteria dan patokan tersendiri mengenai keberhasilan suatu pariwisata, tetapi lebih umum dapat dilihat bahwa, apapun kebijakan yang diambil oleh pemerintah, seharusnya yang menjadi hal terpenting adalah kesejahteraan masyarakat sendiri. Apabila sektor pariwisata yang menjadi pilihan, sudah seharusnya pariwisata bisa menaikan kesejahteraan dari masyarakat Kota Tomohon.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pelaku usaha rumah makan di Kota Tomohon, Billie tan mengatakan bahwa:


(3)

“ sudah beberapa tahun saya berjualan di Kota Tomohon, dengan berkembangnya pariwisata, pengunjung yang dating lebih banyak, baik itu dari dalam daerah, ada juga sekali-kali turis mancanegara yang datang. Apalagi pas ada event dari pemerintah, jumlah pengunjung berkali-kali lipat dari biasanya, tentunya omset yang saya terima lebih

besar,”

Dari wawancara di yang ada, dapat memperlihatkan bahwa, pariwisata yang berkembang, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, semuanya tinggal dari masyarakat sendiri yang mentntukan, sudah sebaiknya, kebijakan dan usaha dari pemerintah dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Tabel 4.8

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2008-2010 (000.000 Rp.)

lapangan usaha 2008 2009 2010

1. Pertanian 163.384,42 176.485,05 187.579,26

a. Tanaman bahan makanan 65.817,09 67.954,68 68.974,26

b. TKanaman perkebunan 60.529,70 66.723,11 72.676,54

c. Peternakan dan hasilnya 36.319,79 41.047,34 45.164,23

d. Kehutanan 87,19 90,55 94,04

e. Perikanan 630,65 669,37 670,19

2. Pertambangan & Penggalian 60.781,62 71.154,00 73.178,17

3. Industri pengolahan 81.779,52 87.870,97 93.130,77

4. listrik, gas & air bersih 9.404,26 10.789,01 11.953,19

5. Bangunan 322.574,01 339.641,25 351.167,28

6. Perdagangan Hotel & Restoran 167.031,79 191.597,94 201.425,97 7. Pengangkutan & Komunikasi 79.036,21 84.420,80 88.266,33 8. keu. Persewahaan & jasa

perusahaan 22.814,08 25.062,73 26.047,49

9. Jasa-jasa 191.025,59 224.837,58 235.676,67

Jumlah 1.097.831,50 1.211.859,32 1.268.425,14 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tomohon


(4)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai salah satu indikator ekonomi memuat berbagai instrumen ekonomi yang didalamnya terlihat dengan jelas keadaan makro ekonomi suatu daerah dengan pertumbuhan ekonominya. Salah satu penyumbang dalam PDRB adalah perdagangan hotel dan restoran yang merupakan bagian dari sektor pariwisata. Dari data diatas dapat dilihat sektor perdagangan hotel dan restoran termasuk penyumbang terbesar dalam PDRB dengan persentase 15% setiap tahunnya, dan mengalami pertumbuhan di setiap tahunnya.

Salah satu indikator yang dapat dilihat dari keberhasilan pariwisata, yaitu dengan melihat sumbangsi sektor pariwisata terhadap kas daerah, tentunya dapat dilihat dari pajak yang diberikan, seperti tabel berikut:

Tabel 4.9

Target dan realisasi pendapatan Asli Daerah Kota Tomohon yang berasal dari pajak Hotel, Restoran dan Hiburan (Tahun 2008-2012)

No Tahun

Pajak Daerah

Hotel Restoran Hiburan

Target (Rp) Realisasi (Rp) Target (Rp) Realisasi (Rp) Target (Rp)

Realisasi (Rp)

1. 2008 62.100.000 76.512.279 429.300.000 660.561.871 - -

2. 2009 633.836.000 195.645.211 1.483.851.100 731.868.424 - -

3. 2010 535.000.000 161.070.093 1.150.200.000 930.211.508 - -

4. 2011 285.000.000 130.184.171 1.105.904.890 1.111.074.252 - -


(5)

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Tomohon tahun 2012

Dari data yang ada dapat terlihat bahwa sebagian besar realisasi dari sektor pariwisata belum mencapai target yang diberikan, pada tahun 2008 hotel dan restoran mencapai target yang diberikan, tahun ini dimana sektor pariwisata mulai berkembang di kota Tomohon, dan untuk pertam kalinya dibuat even berskali internasional. Pada tahun selanjutnya 2009-2012 realisasi tidak bisa mencapai target yang diberikan, hal ini dipengaruhi oleh perubahan undang-undang no 28 tahun 2009, dimana sejak diberlakukannya undang-undang tersebut tentang pajak daerah dan retribusi daerah, maka sudah tidak ada lagi pemungutan retribusi ijin pariwisata karena sudah dihapus dalam undang-undang, sehingga mengurangi potensi penerimaan retribusi, hal senada dikatakan, kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Tomohon, James Kewas mengatakan bahwa:

“sejak tahun 2008, penerimaan dari sektor pariwisata khususnya tempat-tempat pariwisata masih sangat kecil, karena sebagian besar dikelola oleh pemerintah kelurahan dan belum dikelola oleh swasta, penerimaan yang

besar pada sektor sarana penunjang seperti hotel dan restoran”. ( 11 Maret 2012)

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa, secara keseluruhan, sektor pariwisata seharusnya menjadi sektor yang potensial untuk meningkatkan pendapatan kas daerah, untuk itu, masi perlu pengkajian lebih lanjut shingga sektor pariwisata yang potensi ini bisa memberikan sumbangsi yang lebih besar, karena sektor ini memiliki potensi yang besar juga.


(6)


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB II

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon T1 222008022 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon T1 222008022 BAB II

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon T1 222008022 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi E-tourism Kawasan Pariwisata Kota Tomohon

0 0 4

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Boyolali T1 BAB IV

0 2 32