Kepariwisataan Pariwisata, Kepariwisataan dan Sektor pariwisata .1 Pariwisata

20 memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain. 8. Devinisi yang di kemukakan oleh A.J. Burkart dan S. Medik 1987 Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat- tempat tujuan itu.

2.2.2 Kepariwisataan

1. Undang-undang nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah daerah, dan pengusaha 2. Prof. Hunziger dan Kraf dalam Irawan, 2010:11 memberikan batasan pariwisata yang bersifat teknis , yaitu “…kepariwisataan adalah keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnyaorang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal ditempat itu untuk melakukan pekerjaan yang penting yang memberi keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara”. 21 3. Ketetapan MPRS No. 1 Tahun 1960 dalam Irawan, 2010:11 kepariwisatan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi liburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat daerah lain pariwisata dalam negri atau negara lain pariwisata luar negri. Dari beberapa pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan pengertian pariwisata adalah suatu perjalana yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dimana perjalanan itu dilakukan secara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, dengan tujuan untuk berekreasi dan menikmati keindahan alam dengan tujuan akhir untuk mendapat kepuasan secara pribadi. Sedangkan pengertian wisatawan sendiri Jika ditinjau dari arti kata “wisatawan” yang berasal dari kata “wisata” maka sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa Inggris. Kata itu berasal dari bahasa Sansekerta “wisata” yang berarti “perjalanan” yang sama atau dapat disamakan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam pengertian ini, maka wisatawan sama artinya dengan kata “traveler” karena dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya jabatannya dan kedudukan seseorang Irawan, 2010:12. Cohen 1974 berpendapat bahwa seorang wisatawan adalah seorang pelancong yang melakukan perjalanan atas kemauan sendiri dan untuk waktu 22 sementara saja, dengan harapan mendapatkan kenikmatan dari hal-hal baru dan perubahan yang dialami selama dalam perjalanan yang relatif lama. Ciri utama wisatawan yaitu: 1. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal diberbagi tempat tujuan 2. Tempat tujuan wisatawan berbeda dari tempat tinggal dan tempat kerjanya sehari-hari, karena itu kegiatan wisatawan tidak sama dengan kegitan penduduk yang diam dan bekerja di tempat tujuan wisatawan 3. Wisatawan bermaksud pulang kembali dalam beberapa hari atau bulan karena perjalanannya bersifat sementara dan berjangka pendek. 4. Wisatawan melakukan perjalanan bukan untuk mencari tempat tinggal atau menetap ditempat tujuan atau bekerja untuk mencari nafkah. Dari beberapa pngertian diatas maka pariwisata sebenarnya memiliki hubungan yang sangat erat dan kuat terhadap kegiatan dan perilaku manusia dimna setiap manusia selalu mencari waktu dan kesempatan untuk melakukan perjalan dengan tujuan mencari hiburan, dan rekreasi. Sehinggah pariwisata tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Pariwisata dan kepariwisataan semuanya dikaitkan dengan yang disebut dengan sektor pariwisata karena sektor pariwisata menganut semua yang ada didalam kegiatan pariwisata, dengan kata lain Sektor Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata yaitu kegiatan perjalanan yang 23 dilakukan untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata, termasuk pengusahaan obyek serta usaha-usaha yang terkait dibidang pariwisata.

2.2.3 Strategi Pengembangan Pariwisata

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB II

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon T1 222008022 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon T1 222008022 BAB IV

0 0 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon T1 222008022 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi E-tourism Kawasan Pariwisata Kota Tomohon

0 0 4

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Boyolali T1 BAB II

0 0 17