Dampak Polarisasi bagi Masyarakat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kelompok Kepuh ini mencelah kepala Dusun yang sekarang dengan perkataan yang tidak baik. Untuk dampak yang dirasakan oleh masyarakat adalah kepemimpinan yang sekarang sebagian masyarakat yang tidak suka dengan kepemimpinan yang sekarang di pegang oleh Bapak Purwandi, masyarakat mengatakan bahwa kepemimpinan yang sekarang ini kurang peka terhadap keadaan masyarakat dan juga kurang mengetahui kondisi masyarakat, bahkan untuk kondisi dusun yang semakin berkembang dibidang pariwisata dan juga ekonomi pun kuarng di pahami oleh ketua dusun yang sekarang. Yang terakhir berdampak pada perebutan wisatawan. Dimana dua kelompok yang saling berlawanan ini saling berebutan para pengunjung seperti yang telah dikatakan oleh bapak Hari yaitu : Tasiko mbak onok pengunjung yo kate ng Cuban kono di tututi karo anggota e kelompok kepuh, karepe coro dayo seng kate ng wisata ngunu di enggokno nang awak e nang kepuh kunu. Nek tamune kepuh arek-arek gak gelem nemoni wong tasiko onok wong kemah njalok nang kono nang alas terus marungunu di kongkon laporan nang kelompok kepuh. Tapi nek onok wong kate nang coban di enggokno nang kepuh di omongi ngene ngunu. Di omongi gak enak- enak.kemarin ada pengunjung yang kan ke wisata coban kemudian salah satu dari kelompok kepuh menghentikannya, keinginan kelompok kepuh itu siapa saja yang mau ke wisata coban harus ke tempat wisatanya dulu, kemaren ada yang mau mengadakan kemah di alas itu harus minta izin dulu ke kelompok kepuh, dan siap saja yang ingin k eke coban selalu di berhentikan dan di kasih omongan yang negatif 19 19 Wawancara dengan Hari. Pada tanggal 06 Desember 2015 pukul 08.50 wib. Di tempat Wisata Cuban Selo Lapis digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Perebutan wisatawan ini juga merupakan dampak dari adanya polarisasi. Diaman kelompok Kepuh ini selalu menghalangi para wisatawan yang akan ke wisata Cuban Selo Lapis yang dimiliki oleh kelompok Eco Adventure. Untuk factor pendorong dan penarik para wisatawan untuk mengunjungi tempat atau daerah yang yang di inginkannya adalah ingin melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjenuhkan atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari, keinginan untuk menikmati kegembiraan dan keinginan untuk melihat sesuatu yang baru ini merupakan salah satu factor pendorong para wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata yang diinginkannya. 20 Tapi perebutan wisatawan ini terjadi karena kecemburuan sosial dari salah satu kelompok yang merasa telah tersaingi dan terkalahkan. Selain berdampak bagi masyarakat sekitar polarisasi ini juga berdampak pada desa. Untuk dampak positif bagi desa yaitu roda ekonomi semakin meningkat selain itu kemajuan desa juga semakin maju karena adanya objek wisata. Untuk dampak negatinynya adalah kurangnya komunikasi antara perangkat- perangkat desa karena semua yang dilakukan oleh setiap Dusun yang bersangkutan dengan berkembangnya objek wisata tidak semua di ketahui oleh prangkat desa termasuk kepala desa itu sendiri. Dengan adanya polarisasi yang telah berdampak pada adanya konflik ini masyarakat juga mempunyai harapan untuk lebih baik ke depannya baik 20 I Gde Pitana, Putu G. Gayatri, Sosiologi Pariwisata, Yogyakarta: Andi, 2005hal. 67 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id untuk pariwisata, solidaritasnya, dan juga komunikasinya. Seperti yang telah di ungkapkan oleh inu Anik yaitu: …Gawe wisata Cuban iku embuh lah mbok yo rukun-rukuno ngunu nek onok tamu kemah ta opo kunu yo di urusi bareng-bareng,di gekno panggon dewe ndek konota ndek ndi kunu sekirane akur, yo rukun-rukuno nek onok arek nanggawean gawe dalane nang wisata. membuat tempat wisata ya sebaiknya dilakukan bersama-sama dengan rukun ketika ada tamu kemah, atau apa saja seharusnya dilakukan dengan bersama-sama, saling membantu dan guyub rukun. 21 Harapan masyarakat semua kegiatan pariwisata yang dikelola baik dari kelompok Kepuh maupun dari kelompok Eco Adventure tidak ada lagi konflik antar kelompok. Wisata yang telah di kelola lebih baik lagi apabila dikelola bersama demi kesejahteraan masyarakat. Sehingga berdampak positif baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya.

C. Analisis Data 1. Hasil Temuan

Berawal dari hutan yang gundul dan dari situlah ada sebagian masyarakat dan juga kelompok perintis yang telah mengembalikan hutan yang gundul menjadi hutan lindung, kelompok ini mempunyai peran dan juga kekuasaan atas apa yang telah dilakukan untuk masyarakat, kelompok ini dinamakan dengan kelompok Kepuh kelompok pelindung hutan dan juga mata air kelompok ini juga mempunyai banyak apresiasi selain itu kelompok 21 Wawancara dengan Anik. Pada tanggal 12 Desember 2015 pukul 08.00 wib. Di teras rumah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ini juga mengelola berbagai tempat wisata mulai dari adanya arum jeram, tracking, adopsi tumbuhan, perkemahan, dan wisata mata air. Karena kelompok ini mempunyai peran dan juga kekuasaan jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan desa maupun dusun seperti adanya rapat tentang kepengurusan desa maupun dusun hanya kelompok Kepuh saja yang di undang masyarakat tidak mengetahui rapat. Dari sini muncul kelompok baru yang saling berlawanan bisa dikatakan adanya polarisasi. Karena adanya kecemburuan sosial ini terbentuklah kelompok baru yang namanya kelompok Eco Adventure kelompok ini juga mempunyai objek wisata sendiri , objek wisata yang dikelola ini sebagian sama dengan wisata yang di kelolah oleh kelompok Kepuh yaitu adanya wisata perkemahan, Cuban selo lapis, out bond, dengan adanya wisata yang sama ini membuat persaingan menjadi semangkin meningkat. Dari adanya kegiatan wisata yang telah dikelolah oleh kelompok Kepuh maupun kelompok Eco Adventure ini sama-sama mempunyai dampak positif bagi masyarakat yaitu bisa menambah nilai ekonomi masyarakat dan juga kesejahteraan masyarakt Mendiro. Disisi lain ada juga dampak negatif dari adanya polarisasi tadi salah satunya adalah tingkat solidaritas masyarakat menjadi rendah, serta kurangnya komunikasi dengan masyarakat satu dengan yang lainnya. Selain itu menimbulkan konflik antara satu kelompok dengan kelompok, kelompok dengan masyarakat yang juga merupakan dampak dari adanya polarisasi. Dampak dari polarisasi ini juga merambah pada terjadinya digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id konflik di bidang politik dan juga pada perebutan wisatawan antara kelompok dengan kelompok dengan adanya konflik tersebut membuat masyarakat merasa tidak nyaman dan resah. Harapan masyarakat selalu hidup rukun dengan solidaritas yang kuat untuk membangunkesejahteraan masyarakat bersama baik dalam pembangunan pariwisata maupun pembangunan masjid karena semua itu nantinya untuk kesejahteraan masyarakat.

2. Polarisasi Penduduk Lokal dalam kajian Teori Konflik Rafl Dahrendorf

Tahap selanjutnya yang dilakukan ialah analisis dari hasil penelitian melalui wawancara, berdasarkan informasi yang telah didapatkan dari indept interview peneliti memperoleh beberapa temuan seperti yang di sebutkan pemaparan hasil penelitian diatas dengan direlevansikan dengan teori konflik Ralf Dahrendraf yakni sebagai berikut: Pada bagian ini adalah cara pandang teori konflik Rafl Dahrendraf dalam adanya polarisasi. Telah kita ketahui sebelumnya teori konflik memandan bahwa teori ini Masyarakat senantiasa dalam proses perubahan yang ditandai pertentangan yang terus menerus di antara unsur-unsur. Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai andil dalam terjadinya disintegrasi dan perubahan sosial. Masyarakat selalu berada dalam keadaan konflik menuju proses perubahan. Teori konflik memandang masyarakat digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id disatukan oleh ketidakbebasan yang dipaksakan. Dengan demikian, posisi tertentu di dalam masyarakat mendelegasikan kekuasaan dan otoritas terhadap posisi yang lain. Adanya factor penyebab terjadinya polarisasi penduduk lokal ini adalah kekuasaan dan otoritas terhadap posisi yang telah di kuasai oleh Kelompok Kepuh. Pertama dengan kekuasaan dan otoritas yang telah dimiliki oleh kelompok Kepuh Sumber struktur konflik harus dicari dalam tatanan peran sosial yang berpotensi untuk mendominasi atau ditundukkan. Menurut Dahrendorf, tugas pertama analisis konflik adalah mengidentifikasi berbagai peran otoritas di dalam masyarakat. Karena memusatkan perhatian kepada struktur berskala luas seperti peran otoritas itu. Mereka yang menduduki posisi otoritas diharapkan mengendalikan bawahan. Artinya, mereka berkuasa karena harapan dari orang yang berada disekitar mereka, bukan karena ciri-cri psikologis mereka sendiri. Otoritas bukanlah fenomena sosial yang umum, mereka tunduk pada kontrol dan mereka yang dibebaskan dari kontrol ditentukan di dalam masyarakat. Saat kekuasaan merupakan tekanan coersive satu sama lain, kekuasaan dalam hubungan kelompok-kelompok terkoordinasi ini memeliharanya menjadi legitimate dan oleh sebab itu dapat dilihat sebagai hubungan “authority”, dimana beberapa posisi mempunyai hak normatif untuk menentukan atau memperlakukan yang lain. Perbedaan antara otoritas dan kekuasaan, kekuasaan cenderung menaruh kepercayaan pada kekuatan, sedangkan otoritas adalah kekuasaan