Pertanggungjawaban Bursa Kerja Khusus BKK Kemitraan dalam Bursa Kerja Khusus BKK

individual and group behaviour .” Struktur organisasi adalah pola pekerjaan dan kelompok-kelompok pekerjaan dalam suatu organisasi yang merupakan sebuah faktor penting dari perilaku individu dan kelompok. Struktur organisasi akan nampak menjadi jelas dan tegas apabila digambar dalam bagan organisasi Sutarto, 2006: 206. Pengurus BKK menurut struktur organisasi BKK terdiri dari pimpinan, bagian pendaftaran dan lowongan, bagian informasi pasar kerja dan kunjungan perusahaan, penyuluhan bimbingan jabatan, analisis jabatan serta tata usaha BKK. Depnaker dalam struktur organisasi BKK adalah sebagai pelindung dan pembina BKK. Sebagai pelindung biasanya adalah kepala Depnaker di KabupatenKota domisili BKK. Sedangkan pembinaan teknik operasional BKK adalah menjadi tanggung jawab petugas pengantar kerja yang berasal dari Depnaker KabupatenKota.

e. Pertanggungjawaban Bursa Kerja Khusus BKK

Bursa Kerja Khusus melaporkan dan mempertanggungjawabkan kegiatannya dalam setiap periode tertentu. Semua kegiatan dilaporkan dengan format yang telah ditentukan kepada Kepala Menakertrans dan Kepala Kantor Mendiknas KabupatenKota dengan tembusan Kepala Kandis Menakertrans dan Kepala Kandis Mendiknas. Dalam pertanggungjawaban tersebut disertakan data hasil kerja dari BKK disertai dengan analisis yang diperlukan. Sesuai dengan Petunjuk Teknis Bursa Kerja Khusus 2013, pelaporan dan pertanggungjawaban BKK dilaksanakan setiap bulan, triwulan, dan tahunan kepada instansi yang berwenang di bidang ketenagakerjaan KabupatenKota setempat dengan tembusan menteri Dirjen Binapenta dalam Negeri dengan formulir yang telah ditentukan.

f. Kemitraan dalam Bursa Kerja Khusus BKK

Dalam peraturan pemerintah Nomor 44 tahun 1997 tentang kemitraan pada Bab I pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa kemitraan merupakan kerjasama usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan atau dengan Usaha Besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Menengah dan atau Usaha Besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kemitraan adalah suatu usaha kerjasama oleh dua orang atau lebih yang mana masing-masing pihak saling membutuhkan guna memperoleh keuntungan bersama. Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menyiapkan lulusannya untuk memasuki dunia kerja, SMK melakukan berbagai usaha untuk menyiapkan calon tenaga kerja yang kompeten dengan membekali berbagai kompetensi selama proses diklat. Selanjutnya SMK juga bertanggung jawab untuk menyalurkan lulusannya ke dunia kerja melalui Bursa Kerja Khusus BKK yang ada di sekolah. BKK merupakan salah satu lembaga pelaksana penempatanpenyaluran tenaga kerja siswalulusan SMK. Di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-02MEN1994 pasal 5 tentang penempatan tenaga kerja di dalam dan di luar negeri yang disebutkan bahwa BKK dapat melaksanakan penempatan atau penyaluran tenaga kerja di dalam negeri dan melaksanakan penempatan ke luar negeri dengan cara bekerjasama dengan Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia PJTKI. Menurut Depnaker dan Dirjen Binapenta 2013: 10, BKK mempunyai ruang lingkup kegiatan BKK yang intinya adalah BKK dapat membina kerjasama dengan kantor instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan baik propinsi maupun kabupatenkota, PJTKI Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia, dan serta instansi terkait lainnya. Dalam rangka mencari informasi, maka BKK dapat bekerjasama dengan LPPS Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Swasta untuk mencari informasi bursa kerja, pembinaan untuk berusaha mandiri dan informasi ketenagakerjaan lainnya.

10. Daya Dukung dan Kendala BKK