5. Korea Selatan, mendefinisikan UKM sebagai usaha yang jumlahnya di bawah 300 orang dan jumlah assetnya kurang dari US 60 juta.
6. European Commision, membagi UKM ke dalam 3 jenis, yaitu : a. Medium-sized Enterprise, dengan kriteria :
i. Jumlah karyawan kurang dari 250 orang
ii. Pendapatan setahun tidak melebihi 50 juta
iii. Jumlah aset tidak melebihi 50 juta
b. Small-sized Enterprise, dengan kriteria : i.
Jumlah karyawan kurang dari 50 orang ii.
Pendapatan setahun tidak melebihi 10 juta iii.
Jumlah aset tidak melebihi 13 juta c. Micro-sized Enterprise, dengan kriteria :
i. Jumlah karyawan kurang dari 10 orang
ii. Pendapatan setahun tidak melebihi 2 juta
iii. Jumlah aset tidak melebihi 2 juta
2.2. Modal Usaha
Departemen Perusahaan dan Perdagangan RI pada tahun 1983 membagi sektor usaha dalam tiga kelompok. Pertama adalah kelompok usaha dasar basic
industry seperti metal dan kimia. Kedua adalah aneka usaha yang banyak
menyerap tenaga kerja dan menggunakan teknologi yang sifatnya sederhana. Kelompok ketiga adalah kelompok yang mempunyai investasi berupa aset tetap
fixed asset kurang dari Rp. 70 juta di luar nilai tanah yang dikuasainya
Keputusan Menteri Perusahaan dan Perdagangan, 1983: 10.
Universitas Sumatera Utara
Dengan berkembangnya perekonomian nasional, maka pada tahun 1991 Departemen Perusahaan dan Perdagangan RI melakukan penyesuaian rumusan
pengelompokan usaha yaitu untuk usaha kecil dan kerajinan didefinisikan sebagai kelompok perusahaan yang dimiliki penduduk Indonesia dengan jumlah asset
kurang dari Rp. 600 juta di luar nilai tanah dan bangunan yang digunakannya. Bank Indonesia menentukan batas tertinggi dari investasi, di luar tanah dan
bangunan, sekitar Rp. 600 juta bagi pengusaha kecil. Mengacu pada Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha
Skala Kecil, kriteria usaha kecil dilihat dari segi keuangan dan modal yang dimilikinya adalah:
i. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; ii.
memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 1 miliar per tahun. Untuk usaha menengah:
1. untuk sektor usaha, memiliki total asset paling banyak Rp. 5 miliar; 2. untuk sektor non-usaha, memiliki kekayaan bersih paling paling banyak Rp.
600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp. 3 miliar.
Instruksi presiden No. 10 Th. 1999 tentang Ketentuan Umum Usaha Skala Kecil dan Menengah di Indonesia mendefinisikan usaha menengah adalah unit
kegiatan yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 200 juta sampai maksimal Rp.10 miliar tidak termasuk bangunan dan tempat usaha.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pengertian modal menurut S. Munawir 1981; hal.14adalah: “ Modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
yang ditujukan dalam pos modal modal saham, surplus dan laba yang ditanam atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh hutang-
hutangnya.” Modal menurut pendapat Alex S. Nitisemito hal. 20 sebagai berikut:
“ Modal adalah elemen-elemen dalam aktiva suatu neraca yang dapat berupa uang kas, bahan baku, mesin, gedung dan sebagainya. Sedangkan sumber dari modal
adalah apa yang dilihat dalam pasiva suatu neraca, yaitu yang dapat berupa hutang lancar, hutang jangka panjang dan modal sendiri.”
Pengertian modal aktif dan modal pasif menurut Bambang Riyanto 1981; hal 12 adalah sebagai berikut:
“ Modal aktif adalah modal yang tertera di sebelah debet dari neraca, yang menggambarkan bentuk-bentuk dalam mana seluruh dana yang diperoleh
perusahaan ditanamkan, sedangkan pengertian modal pasif ialah modal yang tertera di sebelah kredit neraca yang menggambarkan sumber-sumber dari mana
dana diperoleh.” Sedangkan menurut Alex S. Nitisemitohal.21, pengertian modal aktif dan modal
pasif adalah: “ Modal yang terletak dalam aktiva suatu neraca dimana modal aktif, sedangkan modal yang terletak dalam pasiva suatu perusahaan disebut modal
pasif.”
Universitas Sumatera Utara
2.3. Modal Kerja