Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Ne
Tugas Kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
Oleh :
Kelompok 2 kelas A
Jurusan Kimia
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
September 2016
Tugas Kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
Oleh :
Kelompok 2 kelas A
Jurusan Kimia
Nama Anggota Kelompok :
1. Hilyatul Maknunah
16630001
2. Hanif Nur Rozaq
16630009
3. Fitri Fatimah
16630016
4. Ismi Kholidah
16630018
5. Khairul Amri
16630023
6. Muhammad Teguh Laksono
16630036
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
September 2016
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Ketika suatu Negara telah merdeka, artinya telah berhak mengurus tatanan
negaranya sendiri tanpa kekangan dari bangsa lain, contohnya Indonesia, yang
telah merdeka kurang lebih tujuh puluh tahun yang lalu, dan indonesiapun telah
beberapa kali menerapkan ideologi dalam tatanan atau sistem pemerintahan
sehingga pada saat ini Indonesia berideologikan pancasila.
Saat ini, terutama di era reformasi, membicarakan pancasila dianggap
sebagai keinginan untuk kembali ke kejayaan masa orde baru. Bahkan sebagian
orang memandang sinis terhadap pancasila sebagai sesuatu yang salah.
Kecenderungan demikian wajar oleh karena pada masa orde baru, pancasila
dijadikan sebagai legitimasi ideologis dalam rangka mempertahankan dan
memperluas kekuasaannya secara masif. Akibatnya, pancasila ikut dikaitkan atau
diidentikkan dengan tumbangnya pemerintahan orde baru, pancasila ikut
disalahkan dan pantas menanggung beban, akibat kesalaahan sebuah kekuasaan
politik.
Namun, sebagai sebuah ideologi dan dasar filsafat negara, pancasila layak
untuk dikaji kembali relevansinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui perjalanan panjang negara Indonesia sejak merdeka hingga saat ini,
pancasila ikut berproses pada kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila tetap sebagai
dasar negara namun interpretasi dan perluasan maknanya ternyata digunakan
untuk kepentingan kekuasaan yang silih berganti.
Harapannya tentu saja, agar tidak terjadi lagi kesalahan dalam
memperlakukan pancasila, pancasila hendaknya diberlakukan secara benar dan
wajar dalam konteks kehidupan bernegara Indonesia.
2. Tujuan
2.1 Menjelaskan tentang makna Ideologi bagi Negara
2.2 Menjelaskan tentang makna Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
nasional
2.3 Menjelaskan tentang etika pancasila
2.4 Menjelaskan perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lain
2.5 Menjelaskan tentang Pancasila dan Agama
BAB II
Pembahasan
1. Makna Ideologi bagi Negara
Ideologi adalah gabungan dari dua kata mejemuk, yaitu idea dan logos,
secara sederhana, ideologi berarti suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran
sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat, secara luas, istilah ini
digunakan untuk segala kelompok cita cita, nilai-nilai dasar, dan keyakinankeyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif, jadi, dapat
disimpulkan bahwa ideologi adalah dasar, landasan atau pedoman suatu negara
dalam mengatur sistem kenegaraannya sesuai dengan ideologi yang dianutnya.
2. Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Nasional
Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia, yaitu cara berpikir dan kepribadiannya. Pancasila perlu dipahami
dengan latar belakang sejarahperjuangan bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara,
pancasila perlu dipahami dengan latar belakang konstitusi proklamasi atau hukum
dasar kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Pancasila bersifat Integralistik, yaitu paham tentang hakikat negara yang
dilandasi dengan konsep kehidupan bernegara. Menurut supomo, dalam kerangka
negara Integralistik, untuk membedakan paham-paham yang digunakan oleh
pemikir kenegaraan lain. Untuk memahami konsep pancasila bersifat integralistik,
maka terlebih dahulu kita harus melihat beberapa teori mengenai dasar negara,
yaitu sebagai berikut :
2.1 Teori Perseorangan (Herbert Spencer)
Negara adalah masyaratkat hukum yang disusun atas kontrak antara
seluruh orang dalam masyarakat itu. Negara dipandang sebagai hasil perjanjian
masyarakat dari individu-individu yang bebas, sehingga hak asasi seseorang
adalah lebih tinggi kedudukannya dari negara yang merupakan hasil bentukan
individu bebas tersebut. Cara pandang individualistis ini, sebagaimana dijelaskan
oleh profesor Supomo didalam rapat BPUPKI, tidak kita pilih atau kita ikuti. Cara
pandang ini mendapat pertentangan dari pihak Eropa
2.2 Teori Golongan (Karl Marx)
Negara merupakan penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan
ekonomi. Negara digunakan sebagai alat oleh mereka yang kuat untuk menindas
golongan ekonomi yang lemah.
2.3
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
Oleh :
Kelompok 2 kelas A
Jurusan Kimia
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
September 2016
Tugas Kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
Oleh :
Kelompok 2 kelas A
Jurusan Kimia
Nama Anggota Kelompok :
1. Hilyatul Maknunah
16630001
2. Hanif Nur Rozaq
16630009
3. Fitri Fatimah
16630016
4. Ismi Kholidah
16630018
5. Khairul Amri
16630023
6. Muhammad Teguh Laksono
16630036
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
September 2016
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Ketika suatu Negara telah merdeka, artinya telah berhak mengurus tatanan
negaranya sendiri tanpa kekangan dari bangsa lain, contohnya Indonesia, yang
telah merdeka kurang lebih tujuh puluh tahun yang lalu, dan indonesiapun telah
beberapa kali menerapkan ideologi dalam tatanan atau sistem pemerintahan
sehingga pada saat ini Indonesia berideologikan pancasila.
Saat ini, terutama di era reformasi, membicarakan pancasila dianggap
sebagai keinginan untuk kembali ke kejayaan masa orde baru. Bahkan sebagian
orang memandang sinis terhadap pancasila sebagai sesuatu yang salah.
Kecenderungan demikian wajar oleh karena pada masa orde baru, pancasila
dijadikan sebagai legitimasi ideologis dalam rangka mempertahankan dan
memperluas kekuasaannya secara masif. Akibatnya, pancasila ikut dikaitkan atau
diidentikkan dengan tumbangnya pemerintahan orde baru, pancasila ikut
disalahkan dan pantas menanggung beban, akibat kesalaahan sebuah kekuasaan
politik.
Namun, sebagai sebuah ideologi dan dasar filsafat negara, pancasila layak
untuk dikaji kembali relevansinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui perjalanan panjang negara Indonesia sejak merdeka hingga saat ini,
pancasila ikut berproses pada kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila tetap sebagai
dasar negara namun interpretasi dan perluasan maknanya ternyata digunakan
untuk kepentingan kekuasaan yang silih berganti.
Harapannya tentu saja, agar tidak terjadi lagi kesalahan dalam
memperlakukan pancasila, pancasila hendaknya diberlakukan secara benar dan
wajar dalam konteks kehidupan bernegara Indonesia.
2. Tujuan
2.1 Menjelaskan tentang makna Ideologi bagi Negara
2.2 Menjelaskan tentang makna Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
nasional
2.3 Menjelaskan tentang etika pancasila
2.4 Menjelaskan perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lain
2.5 Menjelaskan tentang Pancasila dan Agama
BAB II
Pembahasan
1. Makna Ideologi bagi Negara
Ideologi adalah gabungan dari dua kata mejemuk, yaitu idea dan logos,
secara sederhana, ideologi berarti suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran
sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat, secara luas, istilah ini
digunakan untuk segala kelompok cita cita, nilai-nilai dasar, dan keyakinankeyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif, jadi, dapat
disimpulkan bahwa ideologi adalah dasar, landasan atau pedoman suatu negara
dalam mengatur sistem kenegaraannya sesuai dengan ideologi yang dianutnya.
2. Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Nasional
Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia, yaitu cara berpikir dan kepribadiannya. Pancasila perlu dipahami
dengan latar belakang sejarahperjuangan bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara,
pancasila perlu dipahami dengan latar belakang konstitusi proklamasi atau hukum
dasar kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Pancasila bersifat Integralistik, yaitu paham tentang hakikat negara yang
dilandasi dengan konsep kehidupan bernegara. Menurut supomo, dalam kerangka
negara Integralistik, untuk membedakan paham-paham yang digunakan oleh
pemikir kenegaraan lain. Untuk memahami konsep pancasila bersifat integralistik,
maka terlebih dahulu kita harus melihat beberapa teori mengenai dasar negara,
yaitu sebagai berikut :
2.1 Teori Perseorangan (Herbert Spencer)
Negara adalah masyaratkat hukum yang disusun atas kontrak antara
seluruh orang dalam masyarakat itu. Negara dipandang sebagai hasil perjanjian
masyarakat dari individu-individu yang bebas, sehingga hak asasi seseorang
adalah lebih tinggi kedudukannya dari negara yang merupakan hasil bentukan
individu bebas tersebut. Cara pandang individualistis ini, sebagaimana dijelaskan
oleh profesor Supomo didalam rapat BPUPKI, tidak kita pilih atau kita ikuti. Cara
pandang ini mendapat pertentangan dari pihak Eropa
2.2 Teori Golongan (Karl Marx)
Negara merupakan penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan
ekonomi. Negara digunakan sebagai alat oleh mereka yang kuat untuk menindas
golongan ekonomi yang lemah.
2.3