Motivasi Membaca Tinjauan Pustaka

Oleh karena itu, Pustakawan dan guru ikut berperan dalam memotivasi setiap siswa akan pentingnya dari membaca, sehingg dapat meningkatkan minat baca siswa.

2.7. Motivasi Membaca

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Menurut Darmono 2007:217 motivasi dalam membaca sangat penting karena kerap kali kegagalan dalam membaca disebabkan oleh rendahnya motivasi. minat dan kegemaran membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seseorang, termasuk anak-anak dalam usia sekolah. Minat baca dapat tumbuh dengan cara dibentuk. Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan teori dorongan. Dorongan adalah daya motivasional yang mendorong lahirnya perilaku yang mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Dorongan yang dimaksud ialah motivasi. Dorongan-dorongan tersebut dapat muncul dari dalam diri orang tersebut atau dapat dirangsang dari luar. Motivasi yang berasal dari dalam merupakan dorongan yang bersifat internal, sedangkan dorongan dari pihak lainnya bersifat eksternal. a Motivasi Internal Jenis motovasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemampuan sendiri. b Motivasi Eksternal Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Sehubungan dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah, maka motivasi merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi, karena tanpa adanya motivasi yang diberikan, baik guru maupun pustakawan dalam memanfaatkan perpustakaan dalam aktivitas belajarnya siswa akan terpacu untuk meningkatkan aktivitas belajarnya. Motivasi ini perlu diperhatikan, karena untuk membangkitakan atau menggairahkan siswa tehadap perpustakaan diperlukan bantuan guru, orang tua dan lingkungan sekitar serta pustakawan sebagai Universitas Sumatera Utara pendorong tumbuhnya motivasi dalam membaca, harus dapat membangkitkan gairah siswa terhadap pepustakaan dan memberikan motivasi untuk gemar membaca. 2.8. Peran Perpustakaan dalam membina minat baca siswa Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca. Kegiatan membaca tidak bias dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang memadai baik dalam jumlah maupun dalam kualitas bacaan. Menurut Tarigan 1994 : 50 peran yang dapat dilakukan oleh Perpustakaan dalam menciptakan tumbuhnya kondisi minat baca di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut : 1 Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna Perpustakaan. 2 Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran di sekolah yang dikaitkan dengan tugas tugas di Perpustakaan. 3 Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan berbagai bacaan yang menarik untuk pengguna Perpustakaan. 4 Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pengguna Perpustakaan. 5 Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa betah dan senang berkunjung ke Perpustakaan. 6 Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakat berkaitan dengan pemanfaatan Perpustakaan dan berkaitan dengan peningkatan minat dan kegemaran membaca siswa. 7 Menanamkan kesadaran dalam diri pemakai Perpustakaan bahwa membaca sangat penting untuk mencapai keberhasilan sekolah. 8 Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaran membaca untuk anak sekolah. Lomba ini biasanya diadakan oleh Perpustakaan sekolah bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional, atau dengan Perpustakaan Umum. 9 Menjadikan bulan Mei setiap tahun sebagai bulan buku nasional. Pada kesempatan ini Perpustakaan bias melakukan pameran buku atau kegiatan lain yang menunjang bulan buku nasional. 10 Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam buku di Perpustakaan dalam kurun waktu tertentu misalnya tiap catur wulan atau sekali dalam satu tahun.

2.9. Peranan pustakawan dalam meningkatkan minat baca