17 Hurd dan Jenuings 2009 menyebutkan
educational game adalah game yang khusus dirancang untuk mengajarkan
user suatu pembelajaran tertentu, pengembangan konsep dan pemahaman dan membimbing mereka dalam melatih
kemampuan mereka, serta memotivasi mereka untuk memainkannya. Game
edukasi dapat digunakan dalam memberikan pengajaran, menambah pengetahuan penggunanya dengan cara yang menyenangkan dan menarik.
Game edukasi dirancang dan biasanya ditujukan untuk anak-anak, karena anak- anak tidak akan pernah lepas dengan yang namanya permainan atau
game. Kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa
game edukasi merupakan salah satu bentuk permainan yang memiliki manfaat untuk menunjang proses
belajar-mengajar dengan metode yang menyenangkan dan menarik, dan digunakan untuk memberikan pengajaran atau menambah pengetahuan kepada
penggunanya.
3. Anak Usia Sekolah Dasar
Anak usia sekolah dasar yaitu usia enam sampai dua belas tahun berada pada tahap operasional konkret, karena pada tahap ini pikiran anak terbatas
pada objek-objek yang dijumpai dari pengalaman-pengalaman langsung Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, 2013:73. Pemikiran operasi konkret merupakan
tonggak kognitif yang memungkinkan anak pada awal sekolah dasar berfikir dan bertindak sebagaimana mestinya. Fase pemikiran konkret ini, anak
membutuhkan suatu alat peraga dalam bentuk fisik untuk membantunya dalam berfikir. Cara berfikir anak terhadap sesuatu yang sifatnya abstrak dibantu
dengan menggunakan alat peraga atau media, seperti contohnya untuk
18 mempelajari perhitungan matematika, digunakan media seperti lidi, kancing,
manik-manik, dan lainnya. Penggunaan alat atau media tersebut adalah untuk memperjelas dan mempercepat pemahaman materi yang sifatnya abstrak.
Perkembangan kognitif anak menurut George 2008:291 menyatakan bahwa anak dalam tahap operasi konkret, sejak usia tujuh sampai dua belas
tahun mulai menggunakan citra dan simbol mental selama proses pemikiran dan dapat membalik operasi. Hal tersebut membuktikan bahwa anak pada usia
sekolah dasar mampu berfikir operasional apabila dalam pengerjaannya disertai dengan proses mengutak-atik benda-benda konkret.
Penggunaan media atau alat untuk membantu anak berfikir juga tidak terlepas dari peran teknologi. Selain media dalam bentuk konkret, perkembangan
teknologi juga sekarang ini telah menyediakan berbagai macam bentuk media untuk membantu anak belajar. Penggunaan teknologi menurut George 2008:24
perlu digunakan karena membantu pengajar memberdayakan anak dengan kemampuan teknologi yang tepat yang akan meningkatkan, memajukan, dan
memperkaya pembelajaran. Perkembangan teknologi perlu diajarkan dan juga diawasi oleh pengajar yang menggunakan teknologi kepada anak didiknya. Peran
teknologi dalam memabantu pembelajaran anak adalah penggunakan komputer, laptop, maupun media
handphone yang dapat dimanfaatkan. Media yang digunakan dalam membantu perkembangan anak usia sekolah
dasar juga dimanfaatkan untuk menambah motivasi anak dalam belajar. Motivasi pada anak dapat muncul dengan berbagai cara seperti rasa puas pada anak
ketika menggunakan media sebagai alat belajar atau pembuatan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak. Motivasi belajar harus ditumbuhkan kepada anak
19 karena masa anak-anak adalah masa yang penting dan masa yang tepat untuk
belajar sebanyak mungkin pengetahuan dan wawasan. Trianto 2011:6 menyebutkan bahwa anak usia dini merupakan periode awal yang paling penting
dan mendasar di sepanjang rentang pertumbuhannya dan perkembangan kehidupan manusia. Pada masa ini ditandai dengan berbagai periode penting
yang fundamen dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir perkembangannya selanjutnya. Oleh karena itu masa anak-anak terutama anak
sekolah dasar usia tujuh hingga dua belas tahun perlu diajarkan berbagai macam pengetahuan dan wawasan yang akan membantunya belajar sampai periode
akhir perkembangan selanjutnya.
4. Rambu Lalu Lintas