katatonik, skizofrenia tak terinci undifferentiated, skizofrenia residual, skizofrenia simpleks
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil sampel skizofrenia secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan tipe-
tipe skizofrenia.
2.1.2 Etiologi Skizofrenia
Arif 2006 menjelaskan bahwa skizofrenia tidak disebabkan oleh penyebab tunggal, tetapi dari berbagai faktor
yaitu: a. Somatogenesis
1 Faktor-faktor genetik keturunan Berbagai penelitian menunjukkan bahwa gen yang
diwarisi seseorang, sangat kuat mempengaruhi resiko seseorang mengalami skizofrenia. Studi pada keluarga
telah menunjukkan bahwa semakin dekat relasi seseorang dengan klien skizofrenia, makin besar
resikonya untuk mengalami penyakit tersebut. 2 Biochemistry ketidakseimbangan kimiawi otak
Beberapa bukti menunjukkan bahwa skizofrenia mungkin berasal dari ketidakseimbangan kimiawi otak yang di
sebut neurotransmitter, yaitu
kimiawi otak yang
memungkinkan neuron-neuron
berkomunikasi satu
dengan yang lain. Beberapa ahli mengatakan bahwa
skizofrena berasal
dari aktivitas
neurotransmitter dopamine yang berlebihan dibagian-bagian tertentu otak
atau dikarenakan sensitivitas yang abnormal terhadap dopamine.Beberapa
neurotransmitter lain
seperti serotonin
dannorepinephrine tampaknya
juga memainkan peranan.
3 Neuroanatomy kelainan struktur otak Barbagai tekhnik imaging, seperti Magnetic Resonance
Imaging MRItelah membantu para ilmuwan untuk menemukan abnormalitas struktural spesifik pada otak
klien skizofrenia. Misalnya, klien skizofrenia yang kronis cenderung
memiliki ventrikel
otak yang
lebih besar.Mereka juga memiliki volume jaringan otak yang
lebih sedikit dari pada orang normal.Klien skizofrenia menunjukkan aktivitas yang sangat rendah pada lobus
frontalis otak.Ada juga kemungkinan abnormalitas dibagian-bagian lain otak seperti di lobus temporalis,
basal ganglia, thalamus, hippocampus, dan superior temporal gyrus.
b. Psikogenesis: Pemahaman Kemunculan Skizofrenia Menurut Pendekatan Psikologis khususnya psikodinamik
1 Pandangan Sigmund Freud
Pandangan konseptualisasi
Freud tentang
skizofrenia berasal dari ungkapannya tentang cathexis, yaitu jumlah energi yang dilekatkan pada struktur
intrapsikis atau object-representation.Freud yakin bahwa skizofrenia dicirikan dengan decathexis atas objek-objek.
Freud mendefinisikan
skizofrenia sebagai
regresi dikarenakan frustrasi yang intens dan konflik dengan
orang lain. Regresi dari object-relatedness ke tahap autoerotic disertai dengan penarikan investasi emosional
dari object-representation dan figur-figur eksternal, yang menjelaskan tampilan penarikan diri autistic klien
skizofrenia.Freud menyatakan bahwa cathexis klien kemudian di investasikan pada diri atau ego.Setelah
mengembangkan model struktural, Freud merevisi pandangannya
tentang psikosis.Dia
memandang neurosis sebagai konflik antara ego dan diri, sementara
psikosis adalah konflik antara ego dan dunia eksternal. Sejalan dengan revisi ini, Freud tetap mempertahankan
teorinya tentang decathexis. Menurut Freud, klien skizofrenia tidak mampu melakukan transference.
2 Pandangan Harry Stack Sullivan Menurut Sullivan, kegagalan pengasuhan oleh ibu
menghasilkan selfdiriyang cemas pada bayi dan
membuat anak tak dapat atau kurang dapat memuaskan kebutuhannya.Aspek pengalaman diri ini kemudian
mengalami disosiasi, tetapi kerusakan pada self-esteem cukup besar. Onset skizofrenia menurut Sullivan adalah
tampilnya kembali self yang terdisosiasi itu yang mengakibatkan panik dan disorganisasi psikotik. Tidak
seperti Freud, Sullivan yakin bahwa klien skizofrenia yang paling parah sekalipun mempunyai kapasitas untuk
interpersonal relatedness. Karya Sullivan diteruskan oleh muridnya, Frieda Fromm-
Reichmann 1950 yang mengatakan bahwa klien skizofrenia tidak bahagia dengan keadaan withdrawal
mereka.pada dasarnya mereka adalah orang kesepian yang
tak dapat
mengatasi ketakutan
dan ketidakpercayaan pada orang lain karena pengalaman
menyakitkan di awal kehidupan. 3 Pandangan Aliran Ego Psychology
Psikolog ego awal mengamati bahwa kegagalan ego boundary adalah defisit utama pada klien
skizofrenia.Federn 1952 mengatakan bahwa klien skizofrenia tidak memiliki batasan antara yang didalam
dan yang diluar karena ego boundary mereka tidak lagi memadai.Mahler
1952 mengatakan
bahwa ego
boundary berkembang dari kontak fisik antara bayi dan ibu. Dia juga meyakini bahwa tidak adanya stimulasi ini
pada dyad ibu-bayi mengakibatkan kesulitan klien skizofrenia
membedakan diri
dan orang
lain. Kecenderungan klien skizofrenia dewasa untuk menyatu
secara psikologis dengan sekeliling mereka dapat dipahami sebagai usah untuk membangun kembali
kebahagiaan simbiotik di masa awal kehidupan. Namun demikian, kebersatuan ini juga mengakibatkan ketakutan
akan penghancuran diri, mengakibatkan klien skizofrenia merasa terjebak antara keinginan untuk bersatu dan
ketakutan akan disintegrasi. 4 Pandangan Grotstein
Grotstein 1977a, 1977b mengatakan bahwa adanya hipersensitivitas pada stimuli perceptual sebagai
kekurangan utama.Ketidakmampuan untuk menyeleksi berbagai stimuli dan memfokuskan pada satu data pada
satu waktu adalah kesulitan utama pada kebanyakan klien skizofrenia.Kurangnya stimulus barrier dan tak
terolahnya impuls primitive destruktif mengakibatkan keadaan emergency.Untuk mengatasi impuls ini, klien
skizofrenia sangat mengandalkan defense mechanism
splitting dan projective identification dalam suatu usaha desperate untuk mengeluarkannya pada figur ibu.
5 Pandangan Heinz kohut Menurut Kohut, psikosis merupakan akibat
adanya gangguan yang serius pada self, di mana tidak ada struktur defensive yang dapat mengatasinya. Inti self
dapat menjadi noncohesive keadaan skizofrenia baik karena kecenderungan biologis bawaan, maupun karena
totalitas dan kontinuitasnya tidak direspon oleh effective mirroring di awal kehidupan kohut Wolf, 1982 dalam
Slipp ed 1982. 6 Pandangan Margaret Mahler
Menurut Mahler 1968, dikutip dalam Monte, 1995 mengatakan bahwa perkembangan kepribadian
merupakan suatu proses individuasi yang meliputi enam tahap yang harus dilalui dari keadaan total merger
dengan ibu yang disebut keadaan normal symbiosis hingga tercapainya consolidation of individuality. Menurut
Mahler, maladjustment yang parah sebagaimana tampak dalam keadaan psikotik mempunyai asal usul dari
kegagalan perkembangan ego untuk berpisah dari ibu menjadi agen yang otonom.
7 Pandangan Tomas H Ogden
Ogden mengatakan bahwa konflik utama klien skizofrenia
adalah antara
keinginan untuk
mempertahankan keadaan psikologis di mana makna bias ada, dan keinginan untuk mengahncurkan makna
dan pikiran,
dan kapasitas
untuk menciptakan
pengalaman berpikir.
2.1.3 Tipe-tipe skizofrenia