PENGGUNAAN METODE SIMPLE CRITERIA FOR OPTIMAL PORTFOLIO SELECTION (SCOPS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi pada Jakarta Islamic Index Periode Juni 2010-November 2013)
ABSTRAK
PENGGUNAAN METODESIMPLE CRITERIA FOR OPTIMAL PORTFOLIO SELECTION(SCOPS) DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN INVESTASI
(Studi padaJakarta Islamic IndexPeriode Juni 2010-November 2013)
Oleh LESTARIDA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio dari saham yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal jika dihitung dengan menggunakan metode SCOPS untuk pengambilan keputusan investasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria merupakan saham yang bertahan selama periode penelitian. Dalam penelitian ini terpilih 15 saham sebagai sampel penelitian. Penggunaan metode SCOPS mengasumsikan model indeks tunggal dalam proses perhitungannya sehingga tidak perlu melakukan perhitungan denganmathematical programming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saham-saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal yaitu saham-saham UNVR dengan proporsi sebesar 41.25521706%, saham LPKR sebesar 23.87448372%, saham ASRI sebesar 34.71294343%, dan saham KLBF sebesar 0.15735579%. Kombinasi portofolio tersebut menjanjikan return ekspektasi portofolio sebesar 0.024469012 atau 2.4469012% yang merupakan return ekspektasi terbaik dibandingkan return ekspektasi saham individu dan risiko portofolio sebesar 0.005520273 atau 0.5520273% yang merupakan risiko terendah dibandingkan risiko saham individu.
Kata Kunci: Model indeks tunggal, return ekspektasi portofolio, risiko portofolio, SCOPS.
(2)
THE USE OF METHOD SIMPLE CRITERIA FOR OPTIMAL PORTFOLIO SELECTION(SCOPS)IN THE MAKING INVESTMENT DECISION (Study At The Jakarta Islamic Index Period of June 2010-November 2013)
By
LESTARIDA
This research aims to knowing the expected return portfolio and risk portfolio of the listed stocks in the Jakarta Islamic Index which are included in the combination of optimal portfolio if it is calculated using SCOPS method for making investment decision. The take sampling technique was done by purposive sampling with criteria such as the stocks are surviving during the research period. In this research, 15 stocks selected as the sample of the research. SCOPS method assumes the used of a single index model in the calculation process, so it does not need to calculate with mathematical programming. The result show that the stoks included in the combination of optimal portfolio is UNVR stock with the proportion is 41.25521706%, LPKR stock with the proportion is 23.87448372%, ASRI stock with the proportion is 34.71294343%, and KLBF stock with the proportion is 0.15735579%. That combination portfolio look promising expected return portfolio that is 0.024469012 or 2.4469012%, it is the best expected return than expexted return of individual stocks and risk portfolio is 0.005520273 or 0.5520273% which is the lowest risk than the risk of individual stocks.
(3)
PENGGUNAAN METODESIMPLE CRITERIA FOR OPTIMAL PORTFOLIO SELECTION(SCOPS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (STUDI PADAJAKARTA ISLAMIC INDEXPERIODE JUNI 2010-NOVEMBER
2013)
Oleh
LESTARIDA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA ADMINISTRASI BISNIS
Pada
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2015
(4)
(5)
(6)
(7)
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Lestarida, lahir di Kampung Baru, 05 April 1994. Penulis merupakan anak ketiga dari pasangan terhebat sepanjang masa dan luar biasa Lehon Sormin dan R. Purba. Memiliki 7 saudara terkasih yang terdiri dari dua orang kakak bernama Lamsaria dan Sangrilap Sormin dan empat orang adik yakni Rena Hotma Sari, Tresia Tiurmaida, Novaria Esmeralda, dan Riana Enjelina.
Penulis pernah bersekolah di SD N 2 Kampung Baru Mesuji Makmur lulus pada tahun 2006, di SMP N 3 Mesuji Makmur lulus pada tahun 2009, dan di SMA N 1 Belitang lulus pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN tulis, dengan Program S1 jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Selama mengikuti perkuliahan di Universitas Lampung, penulis juga aktif di organisasi fakultas dan komunitas luar kampus. Dan pada tahun 2015 penulis menyelesaikan studinya di Universitas Lampung dengan judul skripsi Penggunaan Metode Simple Criteria for Optimal Portfolio Selection (SCOPS) dalam Pengambilan Keputusan Investasi (Studi padaJakarta Islamic Index Periode Juni 2010-November 2013).
(8)
Waktu terus berjalan, belajarlah dari masa lalu, bersiaplah tuk masa depan, berikan yang terbaik untuk hari ini.
(Anonim)
Hal-hal baik datang kepada mereka yang menunggu, tetapi hal-hal yang lebih besar datang kepada mereka yang beranjak dari tempatnya serta
melakukan apa saja untuk mewujudkannya. (Anonim)
Suatu kebanggaan terbesar bukan karena anda tidak pernah gagal melainkan bagaimana kembali bangkit setiap kali anda telah terjatuh.
(Confucius)
Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan kamu akan menerimanya
(9)
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa, untuk setiap berkat yang Tuhan
beri dalam hidupku.
Kupersembahkan Karyaku Ini Kepada:
“
Ayah dan Ibu
”
sebagai salah satu tanda baktiku dan wujud kasih
sayangku pada kalian, terima kasih untuk doa, nasehat,
motivasi, dukungan, kasih sayang, pengorbanan dan
keikhlasannya yang tak pernah ada habisnya
I love you so much
“
kakak dan adikku
”
Semua Keluarga, Teman, dan Orang-Orang yang
Selalu Mendoakan, Mendukung, Memotivasi,
Menyemangatiku dan Mengajarkanku banyak hal.
(10)
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugerah-Nya.
Bersyukur untuk segala kebaikan Tuhan, menemani setiap langkahku dengan
kasih-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “penggunaan metode simple criteria for optimal portfolio selection (scops) dalam pengambilan keputusan investasi (studi pada Jakarta Islamic Index periode Juni 2010-November 2013)” ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis di Universitas Lampung.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus;
2. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan FISIP Unila;
3. Bapak Drs. A. Effendi, M.M., selaku Pembantu Dekan Bidang akademik dan
(11)
4. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis dan juga merupakan Penguji Utama, terimakasih untuk kesediaan
bapak yang selalu menyempatkan hadir untuk memberikan pengarahan
kepada saya di sela-sela agenda Bapak. Terima kasih telah meluangkan waktu
untuk membaca skripsi saya, menyampaikan masukkan, kritik dan saran yang
sangat membantu saya dalam membangun dasar keilmuan tentang bidang
yang saya teliti. Semoga bapak senantiasa berkenan membimbing saya
dikesempatan yang akan datang;
5. Bapak Ahmad Rifa'i, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung sekaligus Pembimbing Utama. Terima kasih banyak telah
memberikan bimbingan, arahan, kritik, saran dan motivasi yang membantu
saya dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga semua hal yang Bapak usahakan
dan korbankan baik waktu, tenaga, pikiran, serta ilmu yang dibagi kepada saya
menjadi amal yang terus mengalir pahalanya;
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen Administrasi Bisnis FISIP Unila atas segenap
pengetahuan, bantuan dan bimbingannya selama penulis menjadi Mahasiswa
Administrasi Bisnis Universitas Lampung;
7. Ibu Mertayana selaku staff jurusan Ilmu Adminstrasi Bisnis FISIP Unila, terima kasih banyak atas keikhlasannya memberikan saya masukan dan
membantu saya dalam mengurus berkas kuliah selama ini, terimakasih ibu
(12)
dan pengorbanan yang selalu diberikan kepadaku. Terimakasih untuk kasih
sayang, cinta, dukungan, semangat, doa yang tulus, dan segalanya yang
diberikan kepadaku juga membesarkan dan merawatku selama ini.
Terimakasih telah menjadi orang tua terhebat. Mamak dan bapak telah dan
akan selalu menjadi motivator dan inspirator terbesar dalam hidupku. Semoga
Tuhan Yesus senantiasa menjaga dan memberikan kebahagiaan yang luar
biasa indah untuk mamak dan bapak di dunia dan di surga;
9. Kakakku Lamsaria dan abangku Sangrilap Sormin terkasih. Terimakasih
untuk doa, dukungan, semangat, dan kasih sayang yang diberikan kepadaku.
Terimakasih telah menjadi sosok kakak dan abang yang luar biasa untukku;
10. Adik-adikku tersayang Rena Hotma Sari, Tresia Tiurmaida, Novaria
Esmeralda, Riana Enjelina. Terima kasih untuk segala keceriaannya, kasih
sayang, perhatian, motivasi, semangat dan dukungan sehingga aku bisa
menyelesaikan pendidikan sampai saat ini. kalian yang terhebat ({}) (:*);
11. Keluarga Besarku terimakasih untuk semuanya, baik itu semangat, doa,
finansial maupun materialterimakasih.
12.Spesial Thanks to Mr. Hasian S.Pd. Terimakasih untuk semua nasehat yang berharga bagiku, pelajaran tentang kedewasaan, yang selalu memberikan
keceriaan, bantuan, semangat, motivasi, juga menjadi pengingat skripsiku.
(13)
13. Terimakasih buat sahabat-sahabat mojengku sekaligus teman tertawa,
menggila dan berbagi kesusahanku di jurusan ini, Noferawati Sidabalok,
S.A.B., Rida Lidiawati, S.A.B., Viyana, S.A.B., Anisa Anggraini, S.A.B., dan
Zahra Nur Aprillia, S.A.B. Kalian tetap terbaik dan bakal kangen saat-saat
bersama kalian, tetap semangat buat kita semua.Success for us fighting{}.
14. Teman-teman ABI 2012. Riza, S.A.B., Radisty, S.A.B., Nani, S.A.B., Nita,
S.A.B., Vina, S.A.B., Putri, S.A.B., Eka, S.A.B., Sule, S.A.B., Nona, S.A.B.,
Yulia, S.A.B., Umi, S.A.B., Mei, S.A.B., Ika, S.A.B., Abdul, S.A.B., Huda,
S.A.B., dll yang tidak bisa penulis sebutkkan satu-persatu. Terima kasih atas
bantuan dan dukungan kalian selama ini, keep fighting, Semangat gapai cita-cita danSuccess for all!;
15. Alumni ABI, teman-teman ABI, adik tingkat ABI terima kasih pengalaman
dan kebersamaannya selama ini;
16. Terimakasih sahabat SMA-ku frentybylyta (Muty, Feby, Linda, Tari), kalian sahabat terhebatku, yang selalu dirindukan reuniannya, meski jarak
memisahkan takkan melunturkan hangatnya ketika bersama kalian, rindu
dengan segala canda tawa yang tercipta disetiap pertemuan kita, miss you all . Sukses buat kita hehhee ({});
17. Terimakasih PDO Unila, atas pengalaman-pengalaman berharganya.
Terimakasih untuk doa, dukungan, dan semangatnya. Semoga Tuhan Yesus
(14)
banyak pelajaran berharga yang didapatkan. Sukses untuk kita meski dengan
jalan yang berbeda. Dari Allah, oleh Allah dan untuk Allah;
19. Almamaterku tercinta;
20. Semua teman-teman yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan
skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu;
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun haparan penulis semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua.
Bandar Lampung, 11 Desember 2015
(15)
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR RUMUS ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 10
1.3 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Manfaat Penelitian ... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Pasar Modal ... 12
2.1.1 Instrumen Pasar Modal ... 13
2.2 Investasi ... 16
2.2.1 Pengertian Investasi ... 16
2.2.2 Tipe-tipe Investasi ... 18
2.2.3 Tujuan investasi ... 19
2.2.4 Proses Investasi ... 20
2.3 Teori Portofolio ... 23
2.3.1 KonsepReturndan risiko ... 24
2.3.2 Returnportofolio ... 25
2.3.3 Risiko Portofolio ... 26
2.4 Portofolio Efisien ... 28
2.5 Portofolio Optimal ... 28
2.6Metode Simple Criteria for Optimal Portfolio Selection (SCOPS) ... 29
2.6.1 Model Indeks Tunggal dan Pembentukan Portofolio Optimal ... 31
2.6.2 Beta ... 33
2.6.3 Standar Deviasi ... 38
2.6.4 Varian dan Kovarian ... 39
2.6.5 ERB ... 40
2.6.6 Cut off Point ... 41
(16)
2.8 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 43
2.9 Kerangka Pemikiran ... 44
III. METODE PENELITIAN ... 48
3.1 Jenis Penelitian ... 48
3.2 Populasi dan Sampel ... 48
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 50
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51
3.5 Definisi Konseptual ... 51
3.6 Definisi Operasional ... 52
3.7 Teknik Analisis Data ... 54
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 62
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 62
4.1.1 PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) ... 63
4.1.2 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) ... 63
4.1.3 PT Astra International Tbk (ASII) ... 64
4.1.4 PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) ... 65
4.1.5 PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) ... 66
4.1.6 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) ... 67
4.1.7 PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) ... 68
4.1.8 PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) ... 69
4.1.9 PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) ... 70
4.1.10 PT PP Lonton Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) ... 71
4.1.11 PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) ... 72
4.1.12 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) ... 73
4.1.13 PT Telekomunikasi Indonesia (Prsero) Tbk (TLKM) . 74 4.1.14 PT United Tractors Tbk (UNTR) ... 75
4.1.15 PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) ... 76
4.2 Hasil Penelitian ... 77
4.2.1 Analisis Model Indeks Tunggal ... 77
4.2.2 Analisis Penentuan Kombinasi Portofolio Optimal ... 84
4.2.3 AnalisisReturnEkspektasi Portofolio dan Risiko Portofolio ... 87
4.3 Pembahasan ... 91
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 109
5.1 Kesimpulan ... 109
5.2 Saran ... 110
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(17)
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Contoh perhitunganreturndan risiko saham ... 4
1.2 Transaksi dan indeks saham di bursa efek ... 6
2.1 Instrumen pasar modal di Indonesia ... 17
2.2 Mapingpenelitian terdahulu ... 44
3.1 Saham pembentukanJakarta Islamic Index(JII) yang bertahan selama periode Juni 2010-November 2013 ... 49
3.2 Ringkasan definisi operasional dan variabel penelitian ... 55
4.1 Sampel penelitian ... 62
4.2 ReturnEkspektasi dan risiko saham individu pada 15 saham JII ... 79
4.3 ReturnPasar dan Risiko Pasar ... 80
4.4 Beta dan alpha saham individu pada saham JII ... 81
4.5 Varian kesalahan residu(σei2) pada saham JII ... 84
4.6 Excess Return to Beta(ERB) pada 15 saham JII ... 85
4.7 Nilaicut off point(Ci) pada 15 saham JII ... 87
4.8 Proporsi saham kombinasi portofolio optimal ... 88
4.9 Beta portofolio, alpha portofolio danreturnekspektasi portofolio ... 89
4.10 Risiko portofolio ... 90
(18)
Gambar Halaman
1.1 Perkembangan saham syariah ... 8
2.1 Beta saham ... 34
2.2 Kerangka pemikiran ... 47
4.1 Pergerakan harga saham AALI ... 63
4.2 Pergerakan harga saham ANTM ... 64
4.3 Pergerakan harga saham ASII ... 65
4.4 Pergerakan harga saham ASRI ... 66
4.5 Pergerakan harga saham INCO ... 67
4.6 Pergerakan harga saham INTP ... 68
4.7 Pergerakan harga saham ITMG ... 69
4.8 Pergerakan harga saham KLBF ... 70
4.9 Pergerakan harga saham LPKR ... 71
4.10 Pergerakan harga saham LSIP ... 72
4.11 Pergerakan harga saham PTBA ... 73
4.12 Pergerakan harga saham SMGR ... 74
4.13 Pergerakan harga saham TLKM ... 75
4.14 Pergerakan harga saham UNTR ... 76
4.15 Pergerakan harga saham UNVR ... 77
(19)
vi
DAFTAR RUMUS
Rumus Halaman
2.1 Beta saham ... 35
2.2 Beta portofolio ... 35
2.3 Persamaan regresi linier sederhana ... 37
2.4 Standar deviasi ... 38
2.5 Varianreturnsekuritas ... 39
2.6 Kovarianreturnsaham ... 40
2.7 ERB ... 40
2.8 Cut off point ... 42
3.1 Returnsaham individu ... 56
3.2 Returnekspektasi saham individu ... 56
3.3 Risiko saham individu ... 57
3.4 Returnpasar ... 57
3.5 Returnekspektasi pasar ... 57
3.6 Risiko pasar ... 57
3.7 Beta saham ... 58
3.8 Alpha saham ... 58
3.9 Kesalahan residu ... 58
3.10 Varian kesalahan residu ... 58
3.11Excess Return to Beta ... 58
3.12 Ai ... 59
3.13 Bi ... 59
3.14Cut off point ... 59
3.15 Proporsi saham ... 60
3.16 Zi ... 60
3.17 Beta portofolio ... 60
3.18 Alpha portofolio ... 61
3.19Returnekspektasi portofolio ... 61
(20)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Perhitungan saham AALI ... -2. Perhitungan saham ANTM ... -3. Perhitungan saham ASII ... -4. Perhitungan saham ASRI ... -5. Perhitungan saham INCO ... -6. Perhitungan saham INTP ... -7. Perhitungan saham ITMG ... -8. Perhitungan saham KLBF ... -9. Perhitungan saham LPKR ... -10. Perhitungan saham LSIP ... -11. Perhitungan saham PTBA ... -12. Perhitungan saham SMGR ... -13. Perhitungan saham TLKM ... -14. Perhitungan saham UNTR ... -15. Perhitungan saham UNVR ... -16.Returnekspektasi dan risiko saham individu ... -17.Returnpasar dan risiko pasar ... -18. Beta dan alpha saham individu ... -19. Varian kesalahan residu saham individu ... -20. PerhitunganRisk Free Rate ... -21.Excess Return to Beta(ERB) saham individu ... -22.Cut off point(Ci) saham individu ... -23. Proporsi kombinasi portofolio optimal ... -24.Returnekspektasi portofolio ... -25. Risiko portofolio ...
(21)
-I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah mengubah pola pikir masyarakat di
bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi
dapat dilakukan baik dalam sektor riil maupun sektor keuangan. Sektor riil adalah
sektor yang pendiriannya bersifat nyata dalam bentuk fisik seperti bidang
manufaktur, properti, perbankan, perkebunan, peternakan, pertambangan, dan lain
sebagainya (Samsul, 2006). Investasi dalam sektor keuangan adalah investasi
dalam bentuk instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan Surat Berharga
Pasar Uang (SBPU) yang diterbitkan oleh perusahaan maupun negara. Pihak yang
menjadi investor dapat bersifat perorangan, yayasan, dana pensiun, dana asuransi,
pedagang efek, dan manajer investasi. Jenis investasi di bidang keuangan dapat
juga dilakukan di sektor perbankan (tabungan dan deposito) dan dapat pula
dilakukan di pasar modal (obligasi, saham, reksadana, dan berbagai instrumen
keuangan lainnya).
Namun yang menjadikan daya tarik utama antara aktiva riil dan aktiva keuangan
yaitu pada tingkat likuiditasnya. Likuiditas diartikan sebagai mudahnya
mengkonversi suatu aset menjadi uang disertai biaya transaksi cukup rendah. Real
(22)
heterogennya dan khusus kegunaannya. Disamping itu return aset riil biasanya lebih sulit untuk diukur secara akurat, kepemilikan yang tidak luas, juga tidak
tersedianya pasar yang aktif. Perkembangan sektor keuangan menyebabkan
semakin berkembangnya pasar modal. Menurut Husnan (1998) pasar modal
adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang
bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang
diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Dengan kondisi masyarakat yang semakin terdidik akan menyebabkan masyarakat
(terutama kalangan menengah ke atas) kurang tertarik menanamkan dana mereka
di Bank Komersial karena Bank Komersial memberikanreturnyang relatif kecil.
Masyarakat yang memasuki pasar modal, berarti masyarakat tersebut memasuki
area yang lebih menantang, lebih mendorong pemanfaatan kemampuan analitis
yang sudah mereka miliki, sekaligus menjanjikan return yang lebih baik. Kemajuan pasar modal yang cukup pesat semakin menarik bagi seorang investor
(orang yang melakukan investasi) untuk menanamkan dananya melalui pasar
modal. Investasi merupakan sebuah alternatif yang dapat digunakan untuk
meningkatkan nilai aset dimasa depan. Kegiatan investasi pada hakekatnya
memiliki tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu. Tujuan mencari
keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan investasi dengan kegiatan
menabung, investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan serta untuk
memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan
sejumlah dana. Salah satu jenis investasi yang banyak diminati saat ini adalah
saham. Investor akan mendapatkan imbal hasil berupa capital gain maupun dividen.
(23)
3
Bursa saham adalah salah satu investasi yang paling reaktif terhadap kondisi
ekonomi dunia dan dalam negeri. Disatu sisi, ketika terjadi perubahan kondisi
perekonomian harga saham umumnya paling utama dan paling banyak turun,
tetapi disisi lain harga saham juga akan paling cepat dan paling banyak naik
ketika kondisi perekonomian mulai membaik. Oleh sebab itu kegiatan investasi
tentu saja bukan hanya keuntungan atau tingkat pengembalian (return) yang akan didapat, melainkan juga ada risiko yang harus dihadapi. Hal ini terjadi karena
keputusan investasi dilakukan sekarang, sedangkan return baru akan diperoleh dimasa yang akan datang padahal masa depan dipenuhi dengan ketidakpastian.
Sehingga keputusan investasi yang akan dilakukan sekarang mengandung risiko.
Proses pencarian keuntungan dengan melakukan investasi merupakan sesuatu
yang membutuhkan analisis dan perhitungan mendalam dengan tidak
mengesampingkan prinsip kehati-hatian (prudent principle). Pentingnya sikap kehati-hatian ini merupakan modal penting bagi seorang investor. Investasi yang
dilakukan oleh investor dapat memberikan tingkat keuntungan yang tinggi atau
sebaliknya memberikan kerugian bagi investor tersebut. Dengan kata lain risiko
merupakan penyimpangan dari imbal hasil yang diterima dengan keuntungan
yang diharapkan (Tandelilin, 2010).
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Returndapat berupa imbal hasil realisasi atau imbal hasil yang diharapkan yang belum terjadi tetapi yang
diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Tingkat returndan risiko yang akan dihadapi investor pun bervariasi besarnya, tergantung dari kemampuan
(24)
keuntungan yang diharapkan dan risiko yang siap ditanggungnya. Hal tersebut
digambarkan seperti dalam tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1 Contoh PerhitunganReturndan Risiko Saham
Saham 1 Jan - 1 Nov 2012 2 Jan - 1 Nov 2013
Return Risiko Return Risiko
INCO -0.023730806 0.025025443 0.017263122 0.025971761 AALI -0.013992109 -0.022950202 0.014398289 0.016837875 ASRI -0.003030540 0.010422833 -0.038563112 0.035605630 ASII -0.074838164 0.083387224 -0.004248814 0.003031199 INTP 0.022203315 0.007089780 -0.021135294 0.010515451 ITMG 0.005554652 0.008793952 -0.022798556 0.023088196 KLBF -0.046844058 0.071205084 0.006738792 0.008470175 LPKR 0.020914783 0.006503211 -0.022570395 0.030028019 LSIP -0.005034443 0.012486499 0.009375962 0.047729055 PTBA -0.010471962 0.011334975 -0.008264413 0.017011499 SMGR 0.012666512 0.006454202 -0.028381654 0.008681707 TLKM 0.032965766 0.008250192 -0.039468406 0.070915755 UNTR -0.037902259 0.013426307 -0.009433863 0.004316523 UNVR 0.016671487 0.002854490 0.007934692 0.006222724 ANTM -0.009885320 0.018660245 0.011681790 0.017739175
Sumber: Data diolah
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa ketika tingkat return meningkat maka risiko pun ikut meningkat seperti pada saham INCO. Pada tahun 2012
return saham INCO sebesar -0.023730806 meningkat pada tahun 2013 menjadi 0.017263122. Namun peningkatan return ini diikuti risiko yang juga ikut meningkat, pada tahun 2012 risikonya 0.025025443 meningkat menjadi
0.025971761 pada tahun 2013. Tetapi tidak semua saham mengalami kondisi
demikian, ada saham yang ketika return naik risiko turun seperti saham UNTR yaitureturndari -0.037902259 tahun 2012 menjadi -0.009433863 tahun 2013 dan risikonya dari 0.013426307 tahun 2012 turun menjadi 0.004316523 tahun 2013
(25)
5
risiko naik seperti saham ASRI yaitu return dari -0.037902259 tahun 2012 turun menjadi -0.009433863 tahun 2013 dan risikonya 0.010422833 tahun 2012 naik
menjadi 0.035605630 tahun 2013.
Tingkatreturndan risiko bisa berubah setiap waktu, seorang investor harus benar-benar pandai memprediksikan saham mana yang akan memberikan keuntungan
yang maksimal dan mempertimbangkan risiko-risiko yang mungkin akan terjadi
dimasa yang akan datang atau risiko yang siap ditanggung oleh investor.
Berdasarkan uraian tersebut, suatu investasi yang memberikan risiko lebih besar
harus memberikan tingkat keuntungan yang besar pula agar investor tertarik
mengambilnya. Seorang investor tidak hanya melihat pada sisi keuntungan dan
risiko pada suatu investasi tertentu saja, tetapi melihat dari segi portofolio yaitu
memilih berbagai kombinasi investasi yang sekiranya dapat saling menunjang
dalam menstabilkan pendapatan dan memperkecil risiko. Evans dan Acher (1968)
dalam Pinayani (2002) mengungkapkan bahwa untuk mengurangi risiko saham maka perlu adanya diversifikasi (portofolio) beberapa saham, dengan cara
demikian diharapkan investor dapat memperoleh hasil investasi yang optimal.
Husnan (1998) mengungkapkan bahwa pada prinsipnya investor selalu memilih
investasi yang memberikan risiko terendah dengan keuntungan yang sama atau
keuntungan terbesar dengan risiko tertentu. Untuk mengatasi masalah tersebut
maka seorang investor tidak menginvestasikan seluruh dananya pada satu jenis
saham tetapi mereka melakukan diversifikasi saham yang bertujuan untuk
mengurangi risiko yang ditanggung akibat dana yang diinvestasikan. Untuk itu
(26)
expected return investor, oleh karenanya return yang diperoleh dari masing-masing saham cenderung akan saling berkompensasi. Dengan kata lain, suatu
saham mungkin memberikan return yang rendah, namun saham yang lain memberikan return yang tinggi sehingga manfaat portofolio untuk mengurangi fluktuasi return akan diperoleh. Analisis portofolio dimaksudkan untuk mencari kombinasi investasi aset dari berbagai alternatif aset yang ada yang menawarkan
tingkat pengembalian maksimal pada tingkat risiko tertentu atau kombinasi saham
yang menawarkan tingkat risiko terendah dengan tingkat pengembalian tertentu.
Masalah yang terjadi saat ini ialah semakin banyaknya perusahaan yang menjadi
emiten di pasar modal yang menimbulkan berbagai kombinasi saham yang bisa
dipilih oleh investor dalam berinvestasi di pasar modal. Terdapat banyak sekali
kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva yang ada.
Kombinasi ini dapat mencapai jumlah yang tidak terbatas. Seperti yang tertera
dalam tabel 1.2 berikut ini yang menjelaskan mengenai semakin banyaknya
jumlah perusahaan dari tahun ke tahun.
Tabel 1.2 Transaksi dan Indeks Saham di Bursa Efek
Tahun Jumlah Perusahaan Volume (Juta Saham) Nilai (Juta Rp)
2014 506 1.327.014 1.453.393
2013 483 1.342.655 1.522.121
2012 459 1.053.762 1.116.114
2011 440 1.203.550 1.223.441
2010 420 1.330.865 1.176.238
2009 398 1.467.660 975.135
(27)
7
Menurut Jogiyanto (2007) dalam merumuskan kombinasi portofolio juga tidak
lepas dari risiko portofolio. Risiko portofolio terdiri atas risiko sistematis dan
tidak sistematis. Kedua risiko ini sering disebut sebagai risiko total. Beberapa
faktor yang mempengaruhi ketidakpastian tersebut antara lain harga sekuritas
maupun tingkat suku bunga yang dapat berubah sewaktu-waktu. Menurut Halim
(2005) risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan misalnya perubahan
tingkat suku bunga, kurs valuta asing, kebijakan pemerintah, dan sebagainya.
Risiko ini bersifat umum dan berlaku bagi semua saham dalam bursa saham yang
bersangkutan. Diversifikasi merupakan penyebaran risiko kebeberapa aktiva
finansial. Perubahan pasar akan mempengaruhi variabilitasreturnsuatu investasi.
Risiko tidak sistematis biasanya diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan perusahaan
dan hanya menimpa pada perusahaan yang bersangkutan dan risiko tidak
sistematis ini bisa diminimalisir dengan melakukan diversifikasi investasi pada
berbagai jenis saham, tetapi sebelumnya diperlukan pertimbangan dalam memilih
saham-saham yang layak untuk masuk portofolio. Faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah memilih saham-saham yang memiliki pengaruh besar
pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yaitu saham yang aktif
diperdagangkan dan banyak dicari oleh investor. Salah satunya saham yang
masuk dalam Jakarta Islamic Index. Berikut ini grafik perkembangan saham syariah yang terus meningkat dari tahun 2007-2015:
(28)
Sumber:www.ojk.go.iddiakses tanggal 8 Oktober 2015
Gambar 1.1 Perkembangan saham syariah
Untuk mengoptimalkan keuntungan sekaligus meminimalkan risiko perlu
didiversifikasi agar bila terjadi kerugian pada satu aset, masih bisa ditutup dengan
aset lain untuk menghindari kerugian maksimal. Untuk itu diperlukan pemilihan
portofolio optimal. Ada beberapa alternatif metode dalam pembentukan portofolio
optimal atau efisien antara lain (Pinayani, 2002):
1. Model Pendekatan Grafik (Markowitz, 1965)
2. ModelLagrange(Robert A. Haugen, 1993) 3. ModelGoal Programming(Siswanto, 1993)
4. Metode Simple Criteria for Optimal Portfolio Selection (SCOPS) oleh Elton Dkk (1976)
Untuk menentukan portofolio optimal dalam penelitian ini digunakan metode
Simple Criteria for Optimal Portfolio Selection (SCOPS). Metode SCOPS digunakan dengan alasan sebagai berikut (Pinayani, 2002):
(29)
9
1. Dapat mengatasi kesulitan dalam mengestimasi tipe kebutuhan data input
(terutama matrix korelasi) yang dapat diantisipasi dengan penggunaan model indeks tunggal.
2. Dapat memecahkan masalah kebutuhan waktu dan biaya untuk
menghasilkan portofolio efisien (memecahkan problem qudractic programming).
3. Secara praktis ditunjukkan dengan memberikan kemudahan mendidik
manajer portofolio untuk menghubungkan risiko keuntungan penjualan
yang dijelaskan dalam bentuk kovarian semacam keuntungan dan deviasi
standar.
Metode sederhana ini tidak hanya menghasilkan suatu perkiraan atau peramalan
surat-surat berharga yang termasuk dalam suatu portofolio optimal, tetapi juga
teknik tersebut menghasilkan definisiCut off Rateyang didefinisikan semata-mata dalam bentuk karakteristik surat berharga individu. Hasil dari analisis ini akan
menentukan ketepatan dalam pengambilan keputusan investasi yang akan diambil
oleh investor. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penulisan skripsi dengan judul“Penggunaan Metode Simple Criteria for Optimal Portfolio Selection (SCOPS) dalam Pengambilan Keputusan Investasi (Studi pada Jakarta Islamic Index periode Juni 2010–November 2013)”.
(30)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah berapakah return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio dari saham yang terdaftar dalamJakarta Islamic Index yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal jika dihitung dengan menggunakan
metode SCOPS untuk pengambilan keputusan investasi?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio dari saham yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal jika dihitung dengan menggunakan metode
SCOPS untuk pengambilan keputusan investasi.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk beberapa pihak, diantaranya:
1. Bagi perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan kebijakan
perusahaan.
2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada para investor mengenai pemilihan portofolio saham optimal yang
dikaitkan dengan risiko dan return sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan investasi serta dapat memberikan pertimbangan dalam
(31)
11
pengambilan keputusan terhadap pengelolaan investasi portofolio tahun
berikutnya.
3. Bagi akademis, penelitian ini dapat menambah wawasan baik dari segi
teoritis maupun konseptual mengenai pemahaman pasar modal, khususnya
pada penggunaan metode SCOPS dalam membentuk portofolio optimal
yang dapat membantu investor untuk mengurangi risiko investasi. Untuk
meningkatkan pembelajaran mengenai investasi pada saham di Indonesia
serta sebagai salah satu sumber informasi yang dapat memperkaya dunia
pustaka, terutama yang berkaitan dengan bidang ilmu manajemen investasi
dan portofolio. Dan juga sebagai bahan referensi untuk penelitian yang
(32)
2.1 Pasar Modal
Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat
pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan
wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat
untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Menurut Marzuki Usman (1989)
dalam Anoraga (2008) pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap
dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal
memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam
hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan peminjam dana dalam hal ini
disebut emiten (perusahaan yang go public). Menurut Anoraga (2008) manfaat pasar modal bagi emiten yaitu:
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar.
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai.
3. Tidak ada covenant (perjanjian) sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan.
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan.
(33)
13
6. Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari nominal perusahaan.
7. Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi.
8. Tidak ada bebas finansial yang tetap.
9. Jangka waktu penggunaan dana tidak berbatas.
10. Tidak dikaitkan dengan kekayaan penjamin tertentu.
11. Profesionalisme dalam manajemen meningkat.
Sedangkan manfaat pasar modal bagi investor adalah sebagai berikut (Anoraga,
2008):
1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.
2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki saham.
3. Mempunyai hak suara dalam RUPS bagi pemegang saham.
4. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi.
5. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko.
2.1.1 Instrumen Pasar Modal
Menurut Anoraga (2008) instrumen pasar modal adalah semua surat berharga
(securities) yang diperdagangkan di bursa. Instrumen yang sudah ada di pasar modal yaitu sebagai berikut (Anoraga, 2008); (Susilo, 2009):
1. Saham
Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham
(stock). Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini
(34)
artinya adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan
yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten.
Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik
sebagian dari perusahaan itu. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan kertas tersebut. Jenis saham yang diperdagangkan yaitu
saham biasa dan saham preferen. Saham biasa adalah saham yang
mempunyai hak untuk memperoleh hak istimewa. Sedangkan saham
preferen merupakan saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan
dividen atau bagian kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi lebih
dahulu dari saham biasa, disamping itu mempunyai preferensi untuk
mengajukan usul pencalonan direksi atau komisaris. Manfaat dari
kepemilikan saham yaitu sebagai berikut (Anoraga, 2008):
a. Dividen, bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
pemilik saham.
b. Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya.
c. Manfaat non-finansial yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan
memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat tanda peminjaman uang yang mempunyai jangka
waktu tertentu, biasanya lebih dari satu tahun. Dengan demikian pada
hakikatnya obligasi adalah suatu tagihan uang atau beban/tanggungan
(35)
15
atau pembeli obligasi memperoleh keuntungan berupa tingkat bunga
tertentu yang dibayarkan oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi
tersebut. Keuntungan yang diperoleh dalam investasi obligasi berupa
bunga dan capital gain. Obligasi yang diterbitkan oleh emiten disertai dengan bunga yang dibayarkan kepada pemegang saham, yaitu berupa
bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap sesuai dengan waktu
yang ditetapkan misalnya setiap 3 bulan sekali, setiap 6 bulan sekali, atau
setiap setahun sekali. Sedangkan capital gain diperoleh jika harga pembelian lebih rendah dibandingkan dengan harga penjualan atau jika
pemegang obligasi pada saat melakukan pembelian mendapatkan diskon.
Penerbit obligasi disebut issuer, sedangkan kontrak atau perjanjian serta syarat dan kondisi yang terdapat pada surat obligasi disebut dengan
indenture. Risiko yang mungkin dihadapi oleh pemegang obligasi adalah sebagai berikut (Anoraga, 2008):
a. Turunnya harga obligasi. Harga obligasi ini sangat tergantung dari
perkembangan suku bunga bank. Ada hubungan yang terbalik antara
harga obligasi dan suku bunga bank. Ketika suku bunga meningkat,
orang akan cenderung menjual obligasinya dan menyimpan uangnya di
bank dengan bunga yang tinggi sehingga penawaran akan meningkat
dan harga obligasi akan cenderung turun.
b. Risiko capability, yaitu pelunasan atas utang obligasi atau penarikan obligasi sebelum waktu jatuh tempo padahal waktu itu suku bunga di
bank menurun dan bunga yang diperoleh dari obligasi lebih
(36)
c. Risiko apabila perusahaan dilikuidasi, sehingga perusahaan tidak
mampu melunasi pinjaman obligasi.
3. Opsi, Right, dan Warrant. Opsi merupakan suatu produk efek turunan (derivative) yang diturunkan dari berbagai efek yang sebenarnya. Right (sertifikat bukti right) yaitu efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh
emiten pada proporsi dan harga tertentu. Sedangkan warrant merupakan opsi jangka panjang yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli saham atas nama dengan harga tertentu.
4. Reksadana yaitu perusahaan investasi yang membantu investor dalam
melakukan penyebaran investasi.
Menurut Rusdin (2008) instrumen pasar modal di Indonesia yaitu seperti yang
tertera pada tabel 2.1.
2.2 Investasi
2.2.1 Pengertian Investasi
Menurut Jogiyanto (2007) investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan
konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama
periode waktu yang tertentu. Menurut Tandelilin (2010) investasi adalah
komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat
ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Menurut
Ahmad (1996), penegasan dari Internal Revenue Service (IRS) investasi diartikan dengan kepemilikan aset yang lamanya lebih dari 6 bulan.
(37)
17
Tabel 2.1 Instrumen Pasar Modal di Indonesia
Instrumen Definisi Keuntungan Risiko
Saham Sertifikat yang menujukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan
a.Capital gain
b.Dividen
a. Capital loss
b. Tidak ada pembagian dividen
c. Risiko likuiditas d. Delisting dari
bursa efek Obligasi Efek bersifat
hutang
a. Bunga dengan jumlah serta waktu yang telah ditetapkan
b.Capital gain
c. Dapat dikonversi menjadi saham untuk obligasi konversi
d.Memiliki hak klaim pertama pada saat emiten dilikuidasi
a. Gagal bayar b. Capital loss
BukuRight Sekuritas yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga dan dalam periode tertentu
a. Capital gain
dengan leverage, jika bukti right ditukar dengan saham baru
b. Capital gain yang diperoleh di pasar sekunder
a. Capital loss
denganleverage
b. Capital lossyang diperoleh di pasar sekunder
Warrant Merupakan
sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi, yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan dengan harga dan pada jangka waktu tertentu
a. Capital gain
dengan leverage, jika warrant
dikonversikan menjadi saham b. Capital gain yang
diperoleh di pasar sekunder
a. Capital loss
denganleverage
b. Capital lossyang diperoleh di pasar sekunder
Kontrak Berjangka Indeks Saham
Kontrak atau perjanjian
berjangka indeks saham dengan variabel pokok indeks
a. Hedging Instrument
b. Spekulasi dengan
leverage
c. Arbitrase
a. Capital loss
(38)
Instrumen Definisi Keuntungan Risiko
Reksadana Saham, obligasi, atau efek lain yang dibeli oleh sejumlah investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan investasi
professional
a. Tingkat
pengembalian yang potensial
b. Pengelolaan dana oleh manajemen yang professional c. Likuiditas
a. Capital loss
b. Risiko likuidasi pada reksadana tertutup
Sebagai perbandingan deposito berjangka
Jenis tabungan pada bank dengan jangka waktu tertentu
a. Bunga
b. Tidak ada capital loss
a. Tingkat suku bunga yang rendah
b. Tidak ada capital gain
Menurut Susilo (2009) investasi diartikan sebagai komitmen untuk
mengalokasikan sejumlah dana pada satu atau lebih aset (pada saat ini) yang
diharapkan akan mampu memberikan return (keuntungan) dimasa yang akan datang. Definisi investasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, investasi
diartikan sebagai penanaman uang disuatu proyek untuk tujuan memperoleh
keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan
dimasa yang akan datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
investasi yaitu kegiatan yang memerlukan dana, pengorbanan waktu, dan pikiran
dengan harapan akan memperoleh tambahan atau keuntungan (return) atas uang yang diinvestasikan dimasa yang akan datang.
2.2.2 Tipe-tipe Investasi
Menurut Jogiyanto (2007), tipe-tipe investasi adalah sebagai berikut:
1. Investasi Langsung (Direct Investment)
Investasi langsung adalah investasi yang dapat dilakukan dengan membeli
(39)
19
diperjualbelikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market). Investasi ini dilakukan pada aset riil seperti pabrik, perkebunan, mesin, tanah, dan lain-lain.
2. Investasi Tidak Langsung (Indirect Investment)
Investasi tidak langsung adalah investasi yang dilakukan dengan membeli
saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva
keuangan dari perusahaan lain.
2.2.3 Tujuan Investasi
Menurut Ahmad (1996) ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan
investasi, antara lain:
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf
hidupnya dari waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha
untuk mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar
tidak berkurang dimasa yang akan datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilihan
perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri agar
kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena digerogoti
oleh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak
melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi di
masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang diberikan kepada masyarakat
(40)
2.2.4 Proses Investasi
Menurut Husnan (1998) dan Halim (2005) proses investasi menunjukkan
bagaimana seorang investor membuat keputusan investasi pada efek-efek yang
biasa dipasarkan dan kapan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (Husnan, 1998); (Halim, 2005):
a. Menentukan Kebijakan Investasi
Disini pemodal perlu menentukan tujuan investasinya dan berapa banyak
investasi tersebut akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif
antara risiko dan keuntungan investasi, maka pemodal tidak bisa
mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya tetapi menyadari bahwa ada kemungkinan
untuk menderita rugi jadi tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam
keuntungan maupun risiko. Jumlah dana yang akan diinvestasikan
mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dan risiko yang ditanggung.
b. Analisis Sekuritas
Pada tahap ini investor melakukan analisis terhadap individual atau
sekelompok sekuritas. Dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas,
pertama bahwa ada sekuritas yang mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) dan analisis dapat mendeteksi
sekuritas-sekuritas tersebut. Cara melakukan analisis ini yaitu dengan
analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan
data harga dimasa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga
sekuritas dimasa yang akan datang. Analisis fundamental
(41)
21
saham dimasa yang akan datang. Kedua, bahwa harga sekuritas adalah
wajar. Pemilihan sekuritas berdasarkan atas preferensi risiko para
pemodal.
c. Pembentukan Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan beberapa investasi berupa kumpulan
saham atau surat berharga lainnya yang dibentuk berdasarkan tingkat
risiko dan tingkat pengembalian. Tahap ini menyangkut identifikasi
sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang
harus ditanamkan pada masing-masing perusahaan. Pemilihan banyak
sekuritas dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung.
d. Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini dimaksudkan apabila portofolio sekarang tidak optimal atau
tidak sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat
melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk
portofolio tersebut.
e. Evaluasi Kinerja Portofolio
Tahap terakhir yaitu pemodal atau investor melakukan penilaian terhadap
kinerja portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh
maupun risiko yang ditanggung.
Menurut Fabozzi (1999) proses manajemen investasi meliputi lima langkah yaitu
sebagai berikut:
1. Menetapkan Sasaran Investasi
Langkah pertama dalam proses manajemen investasi yaitu menetapkan
(42)
contoh, perusahaan asuransi jiwa menjual berbagai produk, yang sebagian
besar memberikan jaminan pembayaran dimasa depan atau aliran
pembayaran untuk kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, sasaran investasi
dari perusahaan asuransi jiwa adalah untuk memenuhi kewajiban
perusahaan dan menghasilkan laba.
2. Membuat Kebijakan Investasi
Langkah kedua ini yaitu membuat pedoman kebijakan untuk memenuhi
sasaran investasi. Penetapan kebijakan dimulai dengan keputusan alokasi
aktiva atau aset yaitu investor harus memutuskan bagaimana dana institusi
sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang
ada. Kelompok aktiva umumnya meliputi saham, obligasi, real estate, dan sekuritas-sekuritas luar negeri.
3. Pemilihan Strategi Portofolio
Pemilihan strategi portofolio yang konsisten terhadap sasaran dan
pedoman kebijakan investasi dari klien maupun institusi diperlukan dalam
proses investasi. Strategi-strategi portofolio meliputi portofolio aktif
menggunakan informasi-informasi yang tersedia dan teknik-teknik
peramalan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik dibandingkan
portofolio yang hanya didiversifikasikan secara luas. Strategi portofolio
pasif melibatkan input ekspektasional minimal, dan sebagai gantinya
bergantung pada diversifikasi untuk mencocokkan kinerja dari beberapa
(43)
23
4. Pemilihan Aktiva
Hal ini membutuhkan evaluasi terhadap masing-masing sekuritas. Dalam
tahap ini manajer investasi berusaha untuk merancang portofolio yang
efisien.
5. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja
Langkah ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan selanjutnya
pengevaluasian kinerja tersebut secara relatif terhadap beberapa patok
duga (benchmark). Patok duga merupakan kinerja dari serangkaian sekuritas yang telah ditentukan, diperoleh untuk tujuan perbandingan.
2.3 Teori Portofolio
Menurut Husnan (1998) portofolio adalah sekumpulan kesempatan investasi. Para
pemodal pada sekuritas sering melakukan diversifikasi dalam investasi karena ada
pepatah asing yang mengatakan bahwa “wise investors do not put all their eggs into just on basket”. Karena itu perlu dipahami bagaimana menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dan deviasi standar jika ingin mengkombinasikan
beberapa investasi atau membentuk portofolio. Menurut Anoraga (2008), Harry
M. Markowitz (1952) merupakan orang yang pertama kali mengembangkan teori
pemilihan portofolio yang menyatakan bahwa sebagian besar investor termasuk
dalamrisk averter(menghindari risiko). Hal ini berarti bahwa investor akan selalu berusaha untuk dapat menghindari risiko. Untuk menghindarinya maka investor
mencoba untuk melakukan diversifikasi investasi. Uangnya akan dialokasikan
keberbagai portofolio untuk dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal
(44)
Sedangkan menurut Tandelilin (2010) teori portofolio adalah bagaimana
melakukan pemilihan portofolio dari sekian banyak aset, untuk memaksimalkan
return harapan pada tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggung investor. Dengan kata lain, teori portofolio membahas bagaimana caranya membentuk
portofolio yang optimal. Pilihan portofolio dalam investasi dilakukan karena
sebagian besar investor termasuk dalam risk averter. Karena itu untuk menjaga agar investor masih mau melakukan investasi, maka sedapat mungkin diciptakan
strategi investasi yang dapat memenuhi sikap dasar investor. Strategi inilah yang
kemudian terkenal dengan sebutan portofolio yang efisien.
2.3.1 KonsepReturndan Risiko
Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi
merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin
besar return yang harus dikompensasikan. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan merupakan imbalan atas keberanian
investor menanggung risiko investasi yang dilakukan (Jogiyanto, 2007).
Menurut Van Horne dan Wachowics, Jr. (1992) dalam Jogiyanto (2007) risiko
merupakan variabilitas return terhadap return yang diharapkan. Menurut Djakman (2001) risiko didefinisikan sebagai penyimpangan atas pengembalian
yang diperkirakan seperti yang diukur sebagai deviasi standar. Menurut Husnan
(45)
25
diperoleh menyimpang dari keuntungan yang diharapkan. Hubungan tingkat
risiko dan return yang diharapkan merupakan hubungan yang bersifat searah dan linier artinya semakin besar risiko suatu aset, semakin besar pula return yang diharapkan atas aset tersebut, demikian sebaliknya. Return pasar adalah pengembalian yang diterima investor dari investasi berdasarkan pasar. Sedangkan
risiko pasar adalah fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi
variabilitasreturnsuatu investasi.
2.3.2ReturnPortofolio
Menurut Jogiyanto (2007) return realisasi portofolio adalah rata-rata tertimbang dari return-returnrealisasi tiap-tiap sekuritas tunggal di dalam portofolio. Return ekspektasi portofolio adalah rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi tiap-tiap sekuritas tunggal di dalam portofolio. Perbedaan antara return yang diharapkan dengan return yang benar-benar terjadi merupakan risiko yang harusnya selalu dipertimbangkan dalam proses kegiatan investasi. Realized return merupakanreturnyang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis.Returnini penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja suatu perusahaan.
Sedangkan expected return adalah return yang diharapkan diperoleh investor dimasa yang akan datang. Menurut Jogiyanto (2007)returnrealisasi yang banyak digunakan salah satunya adalah return total. Return total sering disebut return saja,returnini terdiri dari:
1. Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, yield adalah
(46)
persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya. Besarnya
yieldbisa positif, nol atau negatif.
2. Capital gain (loss) adalah selisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu.
2.3.3 Risiko Portofolio (Risk Portfolio)
Menurut Witiastuti (2012) risiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang
tidak menguntungkan. Manakala investor dihadapkan pada pengambilan
keputusan investasi, risiko merupakan faktor dominan yang harus
dipertimbangkan karena besar kecilnya risiko terkandung dalam suatu alternatif
investasi akan mempengaruhi pendapatan investasi tersebut. Makin besar
kemungkinan penyimpangan antara pendapatan yang diterima dalam suatu
investasi dengan pendapatan yang diharapkan akan semakin besar risiko yang
ditanggung. Horne dan Wachowicz (1997) dalam Witiastuti (2012)
mendefinisikan risiko sebagai variabilitasreturnterhadapreturnyang diharapkan.
Dalam manajemen portofolio dikenal adanya konsep pengurangan risiko sebagai
akibat penambahan sekuritas ke dalam portofolio. Konsep ini menyatakan bahwa
jika kita menambahkan secara terus menerus jenis sekuritas kedalam portofolio
kita, maka manfaat pengurangan risiko yang kita peroleh akan semakin besar
sampai mencapai titik tertentu dimana manfaat pengurangan tersebut mulai
berkurang. Menurut Tandelilin (2010) ada beberapa sumber risiko yang bisa
mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara
(47)
27
1. Interest Rate Risk (Risiko Suku Bunga), adalah variabilitas return yang disebabkan oleh perubahan tingkat suku bunga.
2. Market Risk (Risiko Pasar), adalah variabilitas return yang disebabkan oleh fluktuasi pasar secara keseluruhan.
3. Inflation Risk (Risiko Inflasi), adalah risiko yang mempengaruhi seluruh saham yang di-quotedalam mata uang tertentu.
4. Business Risk (Risiko Bisnis), adalah risiko yang ditimbulkan karena melakukan investasi pada industri atau lingkungan tertentu.
5. Financial risk (Risiko Finansial), adalah risiko yang timbul karena perusahaan menggunakan instrumen uang.
6. Liquidity Risk(Risiko Likuiditas), adalah risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder dimana instrumen investasi tersebut diperdagangkan.
7. Exchange Rate Risk (Risiko Nilai Tukar Mata Uang), adalah risiko yang ditimbulkan karena perubahan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap
negara lain apabila investor melakukan investasi ke berbagai negara
(diversifikasi internasional).
8. Country Risk (Risiko Negara), adalah risiko yang terkait dengan risiko atau keadaan politik suatu negara tempat berinvestasi.
Pada teori investasi modern berbagai risiko tersebut digolongkan menjadi dua,
yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Menurut Anoraga (2008);
Jogiyanto (2007) systematic risk adalah risiko yang tidak dapat dihindari (tidak dapat didiversifikasi). Unsystematic risk adalah risiko yang dapat dikurangi atau dihindari (dapat didiversifikasi) dan terkait dengan suatu saham tertentu. Return portofolio adalah pengembalian yang diperoleh dari portofolio. Sedangkan risiko
(48)
portofolio adalah varian dari risiko masing-masing sekuritas yang tergabung
dalam portofolio.
2.4 Portofolio Efisien
Menurut Jogiyanto (2007) portofolio efisien adalah portofolio yang memberikan
return ekspektasi terbesar dengan risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang sudah tertentu. Sedangkan menurut Husnan (1998); Tandelilin (2010) portofolio yang efisien adalah
portofolio yang menghasilkan tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terendah,
atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi. Portofolio efisien dapat
ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya atau menetukan tingkat risiko yang tertentu dan
kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Portofolio efisien merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu
return ekspektasi atau risiko portofolio. Setiap portofolio yang terletak pada efficient frontiermerupakan portofolio yang efisien.
2.5 Portofolio Optimal
Menurut Tandelilin (2010) portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih
seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio
efisien. Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai
dengan preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya. Menurut Husnan (1998) setelah menentukan
(49)
29
dengan keinginan pemodal (investor). Secara umum portofolio yang akan dipilih
pemodal akan tergantung pada preferensi risiko pemodal yang dianalisis dari
fungsi utilitas yang diharapkan maupun pertimbangan lain.
2.6 Simple Criteria for Optimal Portfolio Selection(SCOPS)
Metode Simple Criteria for Optimal Portfolio Selection (SCOPS) merupakan salah satu alternatif metode dalam pembentukan portofolio optimal atau portofolio
efisien yang diperkenalkan oleh Elton, Gruber dan Padberg (1976). Teori
portofolio modern yang diperkenalkan oleh Elton Dkk (1976) telah berkembang
dengan pesat tetapi ironisnya jarang diimplementasikan. Ada tiga alasan mengapa
teori portofolio modern jarang diimplementasikan yaitu sebagai berikut (Elton
Dkk, 1976):
1) Kesulitan dalam mengestimasi tipe kebutuhan data input (terutama matrik
korelasi).
2) Kebutuhan waktu dan biaya untuk menghasilkan portofolio efisien
(memecahkanproblem quadratic programing).
3) Kesulitan mendidik manajer portofolio untuk menghubungkan risiko dan
keuntungan penjualan yang dijelaskan dalam bentuk kovarian dan deviasi
standar.
Elton, Gruber dan Padberg (1976) melihat bahwa portofolio optimal dapat pula
dibangun melalui cara yang sederhana. Mereka mengembangkan suatu model
dengan membuat suatu ranking saham yang unik dengan menilai
saham-saham yang diinginkan untuk dimasukkan dalam portofolio. Portofolio optimal
(50)
optimal berdasarkan model indeks tunggal. Dalam penelitiannya Elton Dkk
(1976) memanfaatkan dua pendekatan yang diformulasikan untuk memecahkan
problem pertama dan sebaiknya meninggalkan cara lama untuk menghapuskan problem kedua dan ketiga. Secara khusus Elton Dkk (1976) menunjukkan jika seseorang menghendaki untuk menerima keberadaan aset bebas risiko dan
menerima aset lainnya, maka harus melakukan 2 hal berikut ini, yaitu:
1. Mengasumsikan bahwa model indeks tunggal cukup menggambarkan
struktur varian-kovarian.
2. Mengasumsikan bahwa estimasi yang bagus dari keseluruhan koefisien
pasangan korelasi yang cocok adalah angka tunggal (single number), selanjutnya kriteria keputusan sederhana (tidak meliputi mathematical programming) dapat digunakan untuk meneliti solusi optimal pada problem portofolio.
Selanjutnya metode SCOPS digunakan dengan alasan sebagai berikut (Pinayani,
2002):
1. Dapat mengatasi kesulitan dalam mengestimasi tipe kebutuhan data input
(terutama matrix korelasi) yang dapat diantisipasi dengan penggunaan model indeks tunggal.
2. Dapat memecahkan masalah kebutuhan waktu dan biaya untuk
menghasilkan portofolio efisien (memecahkan problem qudractic programming).
3. Secara praktis ditunjukkan dengan memberikan kemudahan mendidik
manajer portofolio untuk menghubungkan risiko dan keuntungan
(51)
31
Metode sederhana ini tidak hanya menghasilkan suatu perkiraan atau peramalan
surat-surat berharga yang termasuk dalam suatu portofolio optimal, tetapi juga
teknik tersebut menghasilkan definisiCut off Rateyang didefinisikan semata-mata dalam bentuk karakteristik surat berharga individu.
2.6.1 Model Indeks Tunggal dan Pembentukan Portofolio Optimal
Menurut Jogiyanto (2007) model indeks tunggal dapat digunakan sebagai input
analisis portofolio. Model indeks tunggal merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk menghitung returndan risiko saham individu. Dimana besarnya returndan risiko yang dihasilkan akan berbeda apabila jenis indeks yang dihitung juga berbeda. Menurut Elton Dkk (1976) penggunaan struktur varian-kovarian
dari model indeks tunggal dapat menyelesaikan portofolio optimal dengan
keputusan kriteria sederhana tanpa melakukan penghitungan denganmathematical programming. Metode ini digunakan untuk menemukan portofolio optimal yang lebih akurat daripada menggunakan perkiraan dengan program linier yang telah
umum digunakan dan faktanya metode ini dapat memberi solusi yang sama untuk
masalah portofolio persis metode quadratic programming. Proses penjumlahannya juga begitu sederhana, beta (β) dari setiap saham portofolio optimal dapat ditemukan tanpa menggunakan komputer.
William Sharpe (1963) dalam Jogiyanto (2007) mengembangkan model yang
disebut dengan model indeks tunggal (single index model). Model indeks atau model faktor mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian suatu efek sensitif
terhadap perubahan berbagai macam faktor atau indeks. Menurut Hanafi (2011)
(52)
itu hasil yang diperoleh dari model indeks tunggal bisa berbeda dengan
perhitungan secara langsung (dengan Markowitz langsung menghitung standar
deviasi return aset). Biasanya hasil yang diperoleh oleh model indeks tunggal cenderung lebih rendah dari perhitungan langsung. Hal ini karena model indeks
tunggal mengasumsikan kovarian antar saham adalah 0.
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari sekuritas
berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus, dapat diamati
bahwa kebanyakan saham cenderung menalami kenaikan harga jika indeks harga
pasar naik, sebaliknya jika indeks harga pasar turun kebanyakan saham juga
mengalami penurunan harga (Jogiyanto, 2007). Menurut Jogiyanto (2007) model
indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen, yaitu sebagai berikut:
1. Komponen return yang unik diwakili oleh αi yang independen terhadap
returnpasar.
2. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili olehβi. RM.
Bagian return yang unik (αi) hanya berhubungan dengan peristiwa mikro (micro
event) yang mempengaruhi perusahaan tertentu saja, tetapi tidak mempengaruhi semua perusahaan-perusahaan secara umum. Bagian return yang berhubungan denganreturnpasar ditunjukkan oleh beta (βi) yang merupakan sensitivitasreturn
suatu sekuritas terhadap return dari pasar. Secara konsensus return pasar mempunyai beta bernilai 1. Suatu sekuritas yang mempunyai beta 1,5 mempunyai
arti bahwa perubahan return pasar sebesar 1% akan mengakibatkan perubahan return dari sekuritas tersebut dengan arah yang sama sebesar 1,5% (Jogiyanto,
(53)
33
2007). Asumsi asumsi yang digunakan oleh model indeks tunggal adalah sebagai
berikut (Jogiyanto, 2007); (Husnan, 1998):
1) Menurut Jogiyanto (2007), kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak
berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j atau ei tidak berkovari
(berkorelasi) dengan ej untuk semua nilai dari i dan j. Asumsi ini secara
matematis dituliskan sebagai berikut:
Cov(ei,ej) = 0
Besarnya Cov(ei,ej) dapat juga ditulis sebagai berikut:
Cov(ei,ej) = E([ei–E(ei)] . E([ej–E(ej)])
Karena secara konstruktif bahwa E(ei) dan E(ej) adalah sama dengan nol,
maka:
Cov(ei,ej) = E([ei–0 ] . E([ej–0 ])
= E(ei. ej)
2) Menurut Husnan (1998), indeks tidak berkorelasi denganunique return: E[ei(RM–E(RM))] = 0 untuk setiap i = 1,…,N
3) Menurut Husnan (1998), sekuritas hanya dipengaruhi oleh pasar:
E(ei,ej) = 0 untuk setiap pasangan saham i = 1,…,N dan
j = 1,…,N tetapi i≠ j
Per definisi:
a. Variance ei = E(ei)2= σei2 untuk semua saham i = 1,…,N
b. Variance RM = σM2
2.6.2 Beta
Menurut Husnan (1998) beta merupakan koefisien regresi antara dua variabel,
(54)
portfolio), dan kelebihan keuntungan suatu saham (excess return of stock). Jika digambarkan akan terlihat seperti gambar 2.1:
Gambar 2.1 beta saham
Gambar 2.1 di atas merupakan beta suatu saham yang ditunjukkan dari
kemiringan garis yang menunjukkan hubungan excess return of market portfolio dengan excess return of a stock. Saham dengan beta lebih besar dari 1,0 merupakan saham yang sangat peka terhadap perubahan pasar dan sebaliknya.
saham yang lebih besar dari 1 disebut saham yangagresif, sedangkan saham yang mempunyai beta kurang dari satu disebut sebagai saham yang defensif. Saham-saham yang agresif ketika terjadi perubahan (baik naik maupun turun) tingkat keuntungan portofolio pasar sebesar 10%, maka tingkat keuntungan saham-saham
tersebut berubah berubah dengan arah yang sama sebesar lebih dari 10%, keadaan
sebaliknya berlaku untuk saham-saham yangdefensif(Husnan, 1998).
Menurut Jogiyanto (2007) beta merupakan pengukur volatilitas antara return-return suatu sekuritas (portofolio) dengan return-return pasar. Jika volatilitas ini diukur dengan kovarian, maka kovarianreturnantara sekuritas ke-i denganreturn
pasar adalah sebesar σiM. Jika kovarian ini dihubungkan relatif terhadap risiko
pasar (yaitu dibagi dengan varian return pasar atau σ2M) maka hasil ini akan
Excess return
suatu saham
Excess returnportofolio saham
β>1
β=1
(55)
35
mengukur risiko sekuritas ke-i relatif terhadap risiko pasar atau disebut dengan
beta. Risiko pasar merupakan risiko akibat menurunnya harga pasar substansial
baik secara keseluruhan saham maupun saham tertentu akibat tingkat inflasi
ekonomi, keuangan negara, perubahan manajemen perusahaan atau akibat
kebijakan pemerintah. Beta dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
i= ………...……(2.1)
Keterangan:
βi = Beta individual saham ke-i
σ2M = Varianreturnpasar
Beta portofolio dapat dihitung dengan cara mencari rata-rata tertimbang
(berdasarkan proporsi) dari masing-masing individual sekuritas yang membentuk
portofolio sebagai berikut (Jogiyanto, 2007):
= . ……….. (2.2)
Keterangan:
βp = Beta portofolio
βi = Beta individual saham ke-i
Wi = Proporsi saham ke-i
Beta portofolio umumnya lebih akurat dibandingkan beta individual sekuritas,
alasanya adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2007); (Husnan, 1998):
1. Beta individual sekuritas diasumsikan konstan dari waktu ke waktu.
Kenyataannya beta individual sekuritas dapat berubah dari waktu ke
waktu. Perubahan beta individual sekuritas dapat berupa perubahan naik
(56)
sekuritas dengan perubahan beta individual sekuritas yang lainnya.
Dengan demikian jika beta tidak konstan dari waktu ke waktu, maka beta
portofolio akan lebih tepat dibandingkan dengan beta individual sekuritas.
2. Perhitungan beta individual sekuritas juga tidak lepas dari kesalahan
pengukuran (measurement error) atau kesalahan acak (random error). Pembentukan portofolio akan mengurangi kesalahan acak satu sekuritas
mungkin akan ditiadakan oleh kesalahan acak satu sekuritas yang lainnya.
Dengan demikian, beta portofolio juga diharapkan akan lebih tepat
dibandingkan dengan beta individual sekuritas.
Menurut Jogiyanto (2007) analisis sekuritas dapat menggunakan data historis dan
kemudian menggunakan faktor-faktor lain yang diperkirakan dapat
mempengaruhi beta masa depan. Beberapa beta historis berdasarkan jenis data
yang digunakan (Jogiyanto, 2007); (Husnan, 1998):
1. Beta Pasar
Beta pasar dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilai-nilai historis
return dari sekuritas selama periode tertentu. Dengam asumsi bahwa hubungan antara return-return sekuritas dan return-return pasar adalah linier, maka beta dapat diestimasi secara manual dengan memplot garis di
antara titik-titik return atau dengan teknik regresi. Teknik regresi untuk mengestimasi beta suatu sekuritas dapat dilakukan dengan menggunakan
return-return sekuritas sebagai variabel dependen dan return-returnpasar sebagai variabel independen. Persamaan regresi yang dihasilkan dari data
time series ini akan menghasilkan koefisien beta yang diasumsikan stabil dari waktu ke waktu selama masa periode observasi. Persamaan regresi
(57)
37
yang digunakan untuk mengestimasi beta dapat didasarkan pada model
indeks tunggal atau model pasar berdasarkan persamaan:
Ri= αi+ βi. RM+ ei ………...……… (2.3)
Dari persamaan regresi linier sederhana di atas, Alpha adalah nilai
ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar. Koefisien βi merupakan beta sekuritas ke-i yang diperoleh dari teknik
regresi. Variable acak ei dipersamaan regresi menunjukkan bahwa
persamaan linier yang dibentuk mengandung kesalahan. Nilai kesalahan
residu (ei) menunjukkan perbedaan antara return observasi sesungguhnya
denganreturnestimasi yang berada di garis linier. Menurut Husnan (1998) Risebagai variabel tergantung dan RMsebagai variabel independen.
2. Beta Akutansi (hi)
Beta akutansi dapat dihitung dengan menggunakan data akutansi seperti
laba perusahaan dan data indeks pasar.
3. Beta Fundamental
Beaver, Kettler dan Scholes (1970) dalam Jogiyanto (2007)
mengembangkan penelitian Ball dan Brown dengan menyajikan
perhitungan beta menggunakan beberapa variabel fundamental.
Variabel-variabel yang dipilih merupakan Variabel-variabel yang dianggap berhubungan
dengan risiko, karena beta merupakan pengukur dari risiko. Variabel yang
digunakan yaitu sebagai berikut (Husnan, 1998); (Jogiyanto, 2007):
a. Dividend payout yaitu perbandingan antara dividen per lembar saham dengan laba per lembar saham.
(58)
c. Leverageyaitu rasio antara hutang dengan total aktiva.
d. Likuiditas(liquidity)yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar. e. Asset sizeyaitu nilai kekayaan total.
f. Variabilitas keuntungan (earnings variability) yaitu deviasi standar dariearnings price ratio.
g. Beta akunting (accounting beta) yaitu beta yang timbul dari regresi time series laba perusahaan terhadap rata-rata keuntungan semua (atau sampel) perusahaan.
2.6.3 Standar Deviasi
Menurut Murhadi (2009) risiko diukur dengan menggunakan standar deviasi
(simpangan baku). Bila semakin tinggi nilai standar deviasi maka semakin tinggi
pula risiko atas aset tersebut, begitu pula sebaliknya. Standar Deviasi dalam
situasi dimana semua hasil investasi dapat diketahui dan probabilitasnya
diasumsikan sama, secara matematis ditulis sebagai berikut:
σ= ( ( ) ………. (2.4)
Keterangan:
σ = Standar Deviasi
Ri =Returnsaham ke-i
E(Ri) = Ekspektasireturnsaham ke-i
N = Jumlah saham
(59)
39
Menurut Jogiyanto (2007) varian merupakan kuadrat dari standar deviasi.
Pengukur risiko ini akan mengidentifikasi besarnya nilai penyimpangan dari
rata-ratanya. Jogiyanto (2007) risiko (varian return) sekuritas yang berhubungan dengan pasar (market related risk) yaitu βi2. σM2 dan risiko unik masing-masing
perusahaan (unique risk) yaitu σei2. Varian return sekuritas berdasarkan model
indeks tunggal dapat dinyatakan sebagai berikut:
σi2= βi2. σM2+ σei2 ………..………(2.5)
Keterangan:
σi2 = Risiko total (varian saham ke-i)
βi = Beta saham ke-i
σM2 = Variansreturnpasar σei2 = Varianserrorsaham ke-i
Menurut Jogiyanto (2007) kovarian adalah pengukur yang menunjukkan arah
pergerakan dua variabel. Kovarian antar return individu dengan return pasar menunjukkan hubungan arah pergerakan dan nilai-nilai return dengan return pasar. Nilai kovarian yang positif menunjukkan nilai-nilai dari dua variabel
bergerak kearah yang sama. Bila salah satu meningkat maka yang lainnya juga
akan meningkat, demikian sebaliknya. Nilai kovarian yang negatif menunjukkan
bahwa nilai-nilai dari dua variabel bergerak kearah yang berlawanan. Sedangkan
kovarians nol mengindikasikan bahwa pergerakan dua buah sekuritas bersifat
independen satu dengan yang lainnya. Menurut Hanafi (2011) model indeks
tunggal mengasumsikan kovarians antar saham adalah 0. Rumus kovarian return model indeks tunggal (Jogiyanto, 2007) yaitu:
(1)
61
b. Menghitung alpha portofolio (αp) menggunakan rumus:
αp= . ……….………(3.18)
Setelah mengetahui besarnya proporsi, beta portofolio (βp) dan alpha portofolio (αp) masing-masing saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal, selanjutnya kita dapat menghitung return ekspektasi portofolio dengan rumus sebagai berikut:
E(Rp) = αp+βp. E(RM) ……….……… (3.19)
Sedangkan untuk menghitung risiko portofolio menggunakan rumus:
σp2= βp2.σM2+ . ………. (3.20)
Keterangan:
E(Rp) =Returnekspektasi portofolio
σp2 = Risiko portofolio E(RM) = Rata-ratareturnpasar σM2 = Risiko pasar
βp = Beta portofolio αp = Alpha portofolio
= Varian kesalahan residu saham ke-i = Proporsi saham ke i
(2)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan metode Simple Criteria for
Optimal Portfolio Selection (SCOPS) dengan mengasumsikan model
indeks tunggal sebagai struktur varian-kovariannya pada Jakarta Islamic
Index periode Juni 2010-November 2013 terdapat 4 saham yang
memenuhi kriteria sebagai kombinasi portofolio optimal, yaitu ASRI (Alam Sutera Realty Tbk), LPKR (Lippo Karawaci Tbk), UNVR (Unilever Indonesia Tbk), dan KLBF (Kalbe Farma Tbk).
2. Besarnya proporsi masing-masing saham yang masuk dalam kombinasi portofolio optimal yaitu saham UNVR sebesar 41.25521706%, LPKR sebesar 23.87448372%, ASRI sebesar 34.71294343%, dan KLBF sebesar 0.15735579%.
3. Kombinasi portofolio optimal menghasilkan return ekspektasi portofolio sebesar 0.024469012 atau 2.4469012% yang merupakanreturnekspektasi terbaik dibandingkan reratareturnekspektasi seluruh saham individu yaitu
(3)
110
sebesar 0.005767460 dan juga lebih baik dibandingkan return ekspektasi masing-masing saham individu (kecuali saham ASRI dan LPKR).
4. Kombinasi portofolio optimal menghasilkan risiko portofolio sebesar 0.005520273 atau 0.5520273% yang merupakan risiko paling rendah dibandingkan rerata seluruh saham individu yaitu sebesar 0.015148790 dan juga lebih rendah dibandingkan risiko masing-masing saham individu.
5.2 Saran
Setelah melakukan analisis dan pembahasan mengenai pembentukan kombinasi portofolio optimal menggunakan metode SCOPS, maka saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Kiranya perlu dilakukan penelitian ulang mengenai hal ini dengan menambah jumlah sampel yang lebih presentatif dengan periode pengamatan yang lebih panjang.
2. Memperluas populasi penelitian, sehingga tidak hanya saham yang terdaftar diJakarta Islamic Index(JII) saja yang diteliti tetapi juga saham-saham di luar JII baik yang masih memenuhi syarat secara syariah Islam maupun tidak.
3. Menambah referensi hasil penelitian terdahulu yang mendukung, terutama penelitian-penelitian yang dilakukan diJakarta Islamic Index.
4. Pada penelitian ini dilakukan pada saham berbagai jenis sektor, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menerapkan metode SCOPS untuk mencoba meneliti pada satu jenis sektor saja, sehingga hasil dari keduanya dapat di bandingkan mana yang lebih baik.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin.1996. Dasar-Dasar Manajemen Investasi.Jakarta: Rineka Cipta.
Anoraga, Pandji. dan Piji Pakarti. 2008. Pengantar Pasar Modal. Semarang: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 1999.Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Satistik. 2015. Transaksi dan Indeks Saham di Bursa Efek
1994-2005. Jakarta: Badan Pusat Statistik. 8 Oktober 2015.
http://www.bps.go.id/website/tabelExcelIndo/indo_13_26.xls.
Djakman, Chaerul D. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Elton, Edwin J, Martin J.Gruber, Manfred W. Padberg. (1976).Simple Criteria for
Optimal Portfolio Selection,The Journal of Finance, Vol.XXXI No.5 Dec, p
1341-1357. 19 Juni 2015. http://www.stat.ucla.edu/~nchristo/statistics_183_ C283/elton_et_al_optimal_portfolios.pdf.
Fabozzi, Frank J. 1999.ManajemenInvestasi. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul. 2005.Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Hanafi, Mamduh M. 2011.Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Husnan, Suad. 1998.Dasar-Dasar Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
(5)
Jogiyanto. 2007.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Kemdikbud. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 30 September 2015. http://kbbi.web.id/investasi.
Manulang, Mario Paulus.2012. Optimalisasi Kinerja Portofolio Investasi di Indonesia.Tesis FE.Universitas Indonesia. 15 Juni 2015.
Murhadi, Werner R. 2009.Analisis Saham Pendekatan Fundamental. Jakarta: PT Indeks.
Pinayani, Ani. 2002. Analisis Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis Terhadap Expected Return Saham Dalam Pembentukan Portofolio Optimal
di Bursa Efek Jakarta. Vol_1_No_1,_Januari_2002. Program Pascasarjana
Universitas Brawijaya Malang. 15 Juni 2015. http://file.upi.edu/Direktori/ FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/196206121988031-ANI_ PINAYANI/Jurnal/WACANA_VOL_1_No_1,_Januari_2002.pdf.
Pujiani, Dewi. 2007. Analisis Portofolio Opyimal dengan Model Indeks Tunggal atas Saham Industri LQ-45 di Bursa Efek Jakarta. FE. UNSA. 15 Juni 2015.
Rusdin, 2008.Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Surabaya: Erlangga.
Setiawan, Heru. 2010.Analisis Investasi dalam Menentukan Portofolio Optimal di
Bursa Efek Jakarta. Vol. 13 No. 4 Oktober 2010. Program Pascasarjana FE
Universitas Pasundan. 15 Juni 2015. http://wacana.ub.ac.id/index.php/wa cana/article/viewFile/226/200.
Statistik Pasar Modal Syariah. 2015. Perkembangan Saham Syariah Tahun
2007-2015. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan. 8 Oktober 2015.
http://www.ojk.go.id/statistik-saham-syariah-september-2015.
(6)
Susilo, Bambang. 2009.Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Sutisman, entar. 2013. Analisis Portofolio Saham sebagai Dasar Pertimbangan Investasi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi
Kasus Penggunaan Model Indeks Tunggal pada Saham LQ-45).Vol. 1 No. 1
(2013). FE: Universitas Yapis Papua.
Tandelilin, Eduardus. 2010.Portofolio dan Investasi. Yogyakarta. KANISIUS.
Wijaya. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Witiastuti, Rini Setio. 2012. Analisis Kinerja Portofolio Pengujian Single Index
Model dan Naïve Diversification. JDM Vol.3, No.2, 2012, pp:122-132. FE
Universitas Negeri Semarang. 15 Juni 2015.