KETENTUAN UMUM TEMPAT KEDUDUKAN KEWENANGAN

3 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4443; 14. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4420. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENGADILAN NIAGA.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1. Pengadilan Niaga adalah pengadilan khusus yang dibentuk dalam lingkungan peradilan umum. 2 Hakim adalah hakim pada pengadilan negeri dan Mahkamah Agung yang ditetapkan sebagai hakim niaga. 3. Panitera adalah panitera di dalam lingkungan peradilan umum. 4. Penitera Muda Niaga adalah panitera muda pada pengadilan niaga. 5. Panitera Pengganti Niaga adalah panitera pengganti pada pengadilan niaga. 6. Juru Sita Pengganti adalah jurusita pengganti pada pengadilan niaga.

BAB II TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 2 Pengadilan Niaga berkedudukan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Ujung Pandang, Pengadilan Negeri Medan, Pengadilan Negeri Surabaya, dan Pengadilan Negeri Semarang, serta Pengadilan Niaga pada Pengadilan-Negeri lain yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden. Pasal 3 Daerah hukum masing-masing Pengadilan Niaga meliputi wilayah sebagai berikut: a. Daerah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat meliputi Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Propinsi Jawa Barat, Sumatera Selatan, Lampung, dan Kalimantan Barat. b. Daerah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar meliputi Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. c. Daerah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan meliputi Wilayah Propinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, dan Nanggroe Aceh Darussalam. 4 d. Daerah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya meliputi Wilayah Propinsi Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. e. Daerah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang meliputi Wilayah Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III KEWENANGAN

Pasal 4 1 Pengadilan Niaga merupakan satu-satunya pengadilan yang berwenang mengadili perkara-perkara niaga. 2 Perkara niaga sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1 meliputi perkara- perkara sebagai berikut: a. Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU, serta hal-hal yang berkaitan dengannya, termasuk kasus-kasus actio pauliana dan prosedur renvoi tanpa memperhatikan apakah pembuktiannya sederhana atau tidak; b. Hak atas Kekayaan Intelektual : 1. Desain Industri 2. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu 3. Paten 4. Merek 5. Hak Cipta c. Lembaga Penjamin Simpanan : 1. Sengketa dalam proses likuidasi. 2. Tuntutan pembatalan segala perbuatan hukum bank yang mengakibatkan berkurangnya aset atau bertambahnya kewajiban bank, yang dilakukan dalam jangka waktu 1 satu tahun sebelum pencabutan izin usaha. d. Perkara lain di bidang perniagaan yang penetapannya dilakukan dengan Undang-Undang

BAB IV SUSUNAN PENGADILAN NIAGA