Solusi Penyelesaian Masalah Dengan Teknik Simulasi

35 banyaknya pengantri dalam sistem. Untuk menjawab permasalahan tersebut akan dilakukan dengan cara simulasi dan penggunaan rumus antrian sederhana serta membandingkan hasilnya.

3.2 Solusi Penyelesaian Masalah Dengan Teknik Simulasi

Teknik simulasi umum untuk sistem antrian pelayanan tunggal pada loket penjualan ticket theater 21 DM dan dijelaskan dengan ilustrasi. Seorang pelayan memulai pekerjaannya dan melayani pelanggan atau pengantri yang akan membeli ticket untuk melihat pertunjukan film. Waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan untuk masing – masing pelanggan bisa sama atau berbeda – beda. Setiap pelanggan yang datang akan dilayani jika pada saat itu pelayanan tidak sedang melayani pelanggan lainnya dan akan bergabung dengan barisan antrian jika pelayan tidak sedang sibuk. Pelayanan akan melayani pelanggan berikutnya setelah ia selesai melayani seseorang pelanggan jika ada seorang pelanggan yang saling mengantri. Jika tidak ada maka pelayanan akan mendapatkan waktu senggang sampai dengan kedatangan pengantri berikutnya. Disiplin antrian adalah First Come First Serve yaitu melayani pelanggan yang datang terlebih dahulu. Pelayan akan melayani setiap pelanggan sampai batas waktu penayangan film. Setelah melewati waktu tersebut tidak diperbolehkan lagi untuk melayani pelanggan. 36 Dari data hasil pengamatan pada kasus diatas diketahui : 1. tk = 60 detik. 2. tp = 45 detik. 3. Xo = 70. 4. Yo = 40. Sebagai tambahan diketahui bahwa loket dibuka selama 30 menit yang berarti pelayan tidak akan melayani pelanggan yang datang melewati waktu tersebut. Tabel 3.3 adalah sejumlah bilangan acak yang akan digunakan untuk menetukan beda waktu antar kedatangan setiap pengantri. Bilangan acak ini dihasilkan melalui pembangkit bilangan acak dengan program komputer yaitu Randomize dan Xo = 70 adalah waktu kedatangan pelanggan pertama. 0.9286 0.3429 0.2571 0.1714 0.2571 0.2857 0.1857 0.9857 0.8000 0.6571 0.1000 0.4571 0.6571 0.1857 0.9429 0.3000 0.1000 0.4286 0.3571 0.9286 0.5429 0.3429 0.1197 0.5000 0.9286 0.7429 0.7000 0.5714 0.6000 0.4571 0.9286 0.6571 0.7000 Tabel 3.3 Tabel bilangan acak Xo 37 Bilangan acak ini digunakan untuk menghasilkan waktu antar kedatangan setiap pengantri dengan menggunakan persamaaan 2.16 dimana U1 = 0,9285 adalah bilangan acak yang akan digunakan untuk menentukan beda waktu antar kedatangan pengantri pertama, U2 = 0,3429 adalah bilangan acak yang akan digunakan untuk menentukan beda waktu antar kedatangan pengantri kedua dan seterusnya. Baris pertama dapat dibaca kolom demi kolom sampai kolom terakhir dan bila suatu baris telah habis terbaca dapat digunakan baris berikutnya. Tabel 3.4 adalah bilangan acak yang akan digunakan untuk menetukan lama pelayanan setiap pengantri. Bilangan acak ini dihasilkan melalui pembangkitan bilangan acak dengan program komputer yaitu Randomize dan Yo = 45 adalah waktu pelayanan pelanggan pertama. 0.4500 0.8250 0.0750 0.7250 0.8750 0.7250 0.2500 0.5000 0.4750 0.4500 0.9500 0.6750 0.3000 0.1750 0.5000 0.5750 0.2500 0.4750 0.5500 0.6250 0.1750 0.1750 0.2000 0.7500 0.6500 0.2750 0.2750 0.5500 0.8250 0.3250 0.4500 0.5000 0.7250 Tabel 3.4 Tabel bilangan acak Yo 38 Bilangan acak ini untuk menghasilkan lama pelayanan setiap pengantri dengan menggunakan persamaan 2.17, dimana U1 = 0.4500 adalah bilangan acak yang digunakan untuk menentukan lama pelayanan pengantri pertama, U2 = 0,8250 adalah bilangan acak yang digunakan untuk menentukan lama pelayanan pengantri kedua dan begitu seterusnya sampai pengantri terakhir. Pembacaan dilakukan dengan cara yang sama seperti tabel 3.3. Proses perhitungan data – data pengantri akan dilakukan seperti tabel 3.5. Perhitungan akan dilakukan baris demi baris sesuai kedatangan pengantri. Berikut ini adalah tabel 3.5 yang berisi pensimulasian data – data setiap pengantri. Data – data yang dihasilkan dari proses simulasi tersebut akan digunakan untuk memperoleh solusi penyelesaian dari ciri – ciri operasi sistem antrian pada kasus diatas. 39 Pelanggan Ke I Batas waktu antar Kedatangan tAi Waktu datang tBi Lama pelayanan tCi Waktu mulai dilayani tDi Waktu selesai dilayani TEi Lama waktu antri tFi Waktu senggang pelayan tGi Lama proses dalam sistem tHi 1 4 4 36 4 40 0 4 36 2 64 68 9 68 77 0 28 9 3 81 149 117 149 266 0 72 117 4 106 255 14 266 280 11 0 25 5 81 336 6 336 342 0 56 6 6 75 411 14 411 425 0 69 14 7 101 512 62 512 574 0 87 62 8 1 413 31 574 605 61 92 9 13 526 33 605 638 79 0 112 10 25 551 36 638 678 87 0 123 11 138 689 2 689 691 0 11 2 12 47 736 18 736 754 0 45 18 13 25 761 54 761 815 0 7 54 14 101 862 78 862 940 0 47 78 15 4 866 31 940 971 74 0 105 16 72 938 25 971 996 33 0 58 17 138 1076 62 1076 1138 0 80 62 18 51 1127 33 1138 1171 11 0 44 19 62 1189 27 1189 1216 0 18 27 20 4 1193 21 1216 1237 23 0 44 21 37 1230 78 1237 1315 7 0 85 22 64 1294 78 1315 1393 21 0 99 23 130 1424 72 1424 1496 0 31 72 24 42 1484 13 1496 1509 12 0 25 25 4 1488 19 1509 1528 21 0 40 26 18 1506 58 1528 1586 22 0 80 27 21 1527 58 1586 1644 59 0 117 28 34 1561 27 1644 1671 83 0 110 29 31 1592 97 1671 1680 79 0 88 30 47 1639 51 1680 1731 41 0 92 31 4 1643 36 1731 1767 88 0 124 32 25 1668 31 1767 1789 99 0 130 33 21 1689 14 1789 1812 109 0 123 N = 33 jumlah 1020 2202 Tabel 3.5 Tabel Proses Perhitungan Data Pengantri 40 Baris ke – 1 bersesuaian dengan pengantri ke – 1, kolom pertama menunjukan urutan pengantri. Delapan kolom berikutnya memperlihatkan waktu dalam detik dari waktu awal yang diambil sama dengan 0. Kolom kedua menampilkan beda waktu datang setiap pengantri dinotasikan dengan tAi. Kolom ketiga menunjukkan waktu datang setiap pengantri dinotasikan dengan tBi. Kolom keempat menampilkan waktu yang diperlukan untuk melayani pengantri dinotasikan dengan tCi. Kolom kelima memperlihatkan waktu setiap pengantri mulai dilayani dinotasikan dengan tDi. Kolom keenam menunjukan waktu setiap pengantri selesai dilayani dinotasikan dengan tEi. Kolom ketujuh menunjukan waktu menunggu setiap pengantri sampai pengantri tersebut dilayani dinotasikan dengan tFi. Kolom kedelapan menunjukan waktu senggang pelayan sampai kedatangan pengantri berikutnya dinotasikan dengan tGi. Kolom kesembilan menunjukan waktu yang dibutuhkan setiap pengantri diproses dalam sistem termasuk waktu menunggu pengantri dinotasikan dengan tHi. Pelayan terus bekerja sampai tak ada pengantri yang tersisa atau sampai suatu batas waktu tertentu. Proses perhitungan yang dilakukan diatur sesuai dengan tabel 3.5 diatas Perhitungan dilakukan baris demi baris. Baris pertama menunjukan bahwa beda waktu antar kedatangan pengantri pertama tA1 adalah 4 detik dari waktu locket dibuka dan diasumsikan locket dibuka pada detik ke – 0, angka ini diperoleh dengan cara mengalikan negatif rata – rata waktu antar kedatangan tk dengan ln U1 41 U1 pada tabel 3.3 seperti pada persamaan 2.16 dengan asumsi locket dibuka pada detik ke – 0 maka waktu datang pengantri pertama tB1 adalah pada detik ke -4. Lama pelayanan pengantri pertama tC1 adalah 36 detik, angka ini diperoleh dengan cara mengalikan negatif rata – rata waktu pelayanan tp dengan ln U1 U1 pada tabel 3.4 seperti persamaan 2.17. waktu mulai dilayani pengantri pertama tD1 = waktu datang yaitu pada detik ke – 4 dan akan selesai dilayani pada detik ke – 40 yang diperoleh dengan penambahan tD1 dengan tC1. Pengantri pertama tidak mengalami antri karena pengantri ini langsung dilayani ketika ia datang sehingga lama waktu antri pertama tF1 adalah 0. Pelayan mendapatkan waktu senggang selama diproses dalam sistem tH1 selama 36 detik yaitu lama pelayanan ditambah lama waktu antri. Setelah proses perhitungan baris pertama selesai. Maka perhitungan baris kedua mulai diproses. Baris kedua menunjukan bahwa beda waktu antar kedatangan pengantri kedua tA2 adalah 64 detik dari kedatangan pengantri pertama. Angka ini diperoleh dengan cara yang sama dengan tA1. Waktu datang pengantri kedua tB2 adalah pada detik ke – 68 yaitu 64 detik ditambah dengan waktu datang pengantri pertama. Lama pelayanan pengantri kedua tC2 adalah 9 detik yang diperoleh dengan cara yang sama seperti tC1. Karena waktu datang pengantri kedua lebih besar dari waktu selesai pengantri pertama, maka waktu mulai dilayani pengantri kedua tD2 adalah detik ke – 68 seperti pada persamaan 2.20. Pengantri kedua akan selesai dilayani tE2 pada detik ke -77 yang diperoleh dari penambahan tD2 dengan tC2. sama seperti pengantri pertama, pengantri kedua juga tidak mengalami waktu antri 42 karena pengantri ini langsung dilayani ketika dia datang, sehingga waktu antri pengantri kedua tE2 adalah 0. Untuk membahas pola kedatangan, digunakan notasi berikut : tk adalah rata-rata waktu antar kedatangan λ adalah tingkat kedatangan untuk membahas waktu pelayanan, digunakan notasi berikut : tp adalah rata-rata waktu pelayanan π adalah tingkat pelayanan besaran-besaran tersebut dihubungkan oleh persamaan : π = 1 tp dari pengamatan pada kasus diatas diketahui bahwa : 1. Rata-rata waktu kedatangan tk adalah 60 detik, sehingga dapat ditentukan tingkat kedatangan λ perjam adalah : 1tk 3600 = 160 3600 = 60 λ = 60 orangjam 2. Rata-rata lama pelayanan tp adalah 45 detik sehingga dapat ditentukan tingkat pelayanan π adalah : 1tp 3600 = 145 3600 = 80 π = 80 orangjam maka dengan menggunakan rumus antrian sederhana dapat dihitung : 1. Perkiraan rata-rata waktu antrian untuk setiap pengantri 43 Wq = λ 3600 = 60 3600 = 135 detik π π – λ 8080 - 60 2. Perkiraan rata-rata lamanya seseorang diproses dalam sistem W = 1 3600 = 1 3600 = 180 detik π – λ 80 - 60 3. Perkiraa rata-rata banyaknya pengantri dalam antrian Lq = λ 2 = 60 2 = 2.25 = 2 orang π π – λ 8080 - 60 4. Perkiraan rata-rata banyaknya pengantri dalam sistem L = λ = 60 = 3 orang π – λ 80 - 60 Pelayan mendapatkan waktu senggang selama 28 detik setelah menyelesaikan pelayanan pengantri pertama sampai dengan kedatangan pengantri kedua. Pengantri kedua diproses dalam sistem selama 9 detik yaitu lama pelayanan ditambah lama waktu antri. Perhitungan akan terus berlanjut sampai baris ke – n yang menunjukan pengantri terakhir. Dari tabel perhitungan 3.5 dapat dilihat bahwa proses pensimulasian akan dihentikan setelah pelayanan menyelesaikan pengantri ke - 33 karena waktu selesai pengantri itu dilayani adalah pada detik ke - 1812 lebih besar dari atau sama dengan 44 menit ke 30 yaitu batas waktu dimana pelayanan tidak dIperbolehkan untuk melayani pengantri lagi. Setelah data – data telah terkumpul maka akan dilakukan suatu perhitungan untuk mendapatkan solusi perkiraan dari ciri – ciri operasi sistem yang dimaksud sebagai berikut : 1. Perkiraan rata – rata waktu antrian untuk setiap pengantri Jumlah lama waktu antri atau  tFi sehingga Jumlah pelanggan n Wq = 1020 = 30.90 detik = 31 detik 33 2. Perkiraan rata – rata lamanya waktu pengantri diproses dalam sistem Jumlah lama proses dari sistem atau  tHi sehingga Jumlah pelanggan n W = 2202 = 66,72 detik = 67 detik 33 3. Perkiraan rata – rata banyaknya pengantri dalam antrian Jumlah lama waktu antri atau  tFi sehingga Waktu selesai dilayani pelanggan terakhir tE n Lq = 1020 = 0,56 = 1 pengantri 1812 45 4. Perkiraan rata – rata banyaknya pengantri dalam sistem Jumlah lama proses dalam sistem atau  tFi sehingga Waktu selesai dilayani pelanggan terakhir tE n L = 2202 = 1,22 = 2 pengantri 1812

3.3 Solusi Penyelesaian Dengan Menggunakan Rumus Antrian Sederhana