Program Khusus agus S. Meliala - head of Commercial Banking

82 83 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Beberapa program juga diselenggarakan secara eksternal untuk karyawan divisi Information Technology, Audit, Treasury dan Operations. Selain program wajib dan teknikal, secara aktif karyawan diikutsertakan dalam kegiatan sosialisasi peraturan perbankan yang diselenggarakan oleh regulator dan forum perbankan lainnya, agar selalu update dengan ketentuan terbaru sebagai bentuk kepatuhan. Pengembangan karyawan mendapatkan perhatian khusus dari jajaran Direksi PT Bank QNB Indonesia Tbk. Secara periodik, Direksi memberikan sharing session kepada karyawan. Pada 2014, Direktur Utama PT Bank QNB Indonesia Tbk diundang sebagai pembicara dalam seminar nasional yang diselengarakan oleh Bankers Association for Risk Management BAra bertema “Key risk Management Challenges in 2015”. Sebagai bentuk dukungan lainnya, jajaran Direksi telah melakukan workshop untuk membuat Learning Framework guna memetakan kompetensi yang wajib dimiliki oleh karyawan untuk mencapai Visi 2017. Sumber Daya Manusia Manajemen berkomitmen untuk mendorong seluruh jajaran karyawan menerima pelatihan untuk memastikan

3. Program Khusus

a. Management Development Program MDP Program pelatihan MDP merupakan program pelatihan yang khusus diperuntukkan bagi fresh graduate potensial yang akan dikembangkan menjadi calon future leader PT Bank QNB Indonesia Tbk. Berbeda dengan tahun sebelumnya, perbandingan durasi penyampaian materi pelatihan antara vendor dan pengajar internal adalah 30-70, di mana hampir seluruh Kepala Divisi diberikan waktu untuk mengembangkan materi sesuai bidangnya masing-masing. Diharapkan ketika masuk tahap On The Job Training dan Project Assignment, peserta dapat langsung melakukan pengamatan dan mengembangkan proyek tanpa adanya kendala. Lulusan program MDP diharapkan memiliki standar kompetensi yang sama di industri perbankan dengan tujuan agar dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan. b. E-Learning E-Learning adalah suatu metode pembelajaran yang menggunakan media teknologi informasi. Metode ini merupakan solusi pembelajaran yang mudah dan cepat dalam membantu karyawan mengakses materi pembelajaran tanpa harus menunggu jadwal kelas. Dengan adanya e-Learning, proses transfer pengetahuan diupayakan lebih cepat. Tahun ini, Divisi Human resources telah mengembangkan materi belajar e-Learning untuk program APU- PPT sebagai prototype awal. Metode pembelajaran menggunakan e-Learning menjadi salah satu fokus pengembangan di tahun mendatang untuk mendukung pembelajaran efektif guna pencapaian strategi bisnis Bank. pengembangan kompetensi dan profesionalisme. Berikut adalah realisasinya berdasarkan Direktorat untuk periode 2013 - 2014: Direktorat Total Karyawan Per Desember 2014 Distribusi Pelatihan DP 2014 DP 2014 Total Karyawan Per Desember 2013 Distribusi Pelatihan DP 2013 DP 2013 Dewan Komisaris dan Direksi 12 8 66,67 16 12 75,00 Direktur Pemimpin Bisnis 368 351 95,38 320 313 97,81 Layanan E-Financial 11 11 100,00 6 6 100,00 MIS 1 1 100,00 Perbankan ritel 287 274 95,47 266 265 99,62 Perbankan Wholesale 69 65 94,20 48 42 87,50 Keuangan 24 24 100,00 25 25 100,00 Operasional 318 314 98,74 323 321 99,38 risiko 95 92 96,84 92 91 98,91 Kepatuhan 25 24 96,00 17 16 94,12 Direktorat di bawah Direktur Utama 72 70 97,22 103 102 99,03 Audit 15 15 100,00 12 13 108,33 Corporate Communication 10 9 90,00 8 8 100,00 Human resources 44 43 97,73 81 79 97,53 Strategic Planning 3 3 100,00 2 2 100,00 Total 893 828 92,72 896 880 98,21 Distribusi Pelatihan termasuk pelatihan internal dan eksternal, sharing session, refreshment Q Values 75 67 98 95 100 100 99 99 99 97 99 97 BOC BOD Chief Business Director Compliance CEO Directorate Finance Operation risk DP 2014 DP 2013 96 94 84 85 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Kata Pengantar Direktur Operasional “Dalam mempertahankan posisinya sebagai bank dengan persentase pertumbuhan pinjaman yang tinggi, PT Bank QNB Indonesia Tbk terus menyempurnakan sistem teknologi informasi melalui pembangunan infrastruktur secara bertahap, sistem manajemen yang preventif dan responsif, serta jaringan yang kuat dan stabil.” Direktur Operasional rusli Tahun 2014 merupakan tahun transisi bagi Divisi IT. Transformasi yang dilakukan pada 2014 harus menyesuaikan beberapa aspek fundamental, seperti budaya, proses kerja dan cara kerja. Hal ini dilakukan guna menyamakan dan menstandardisasi prosedur operasional. Proses transisi ini diyakini tidak memiliki hambatan yang cukup berarti, sebab PT Bank QNB Indonesia Tbk sudah pernah melalui proses itu sendiri sewaktu masih berdiri dengan nama PT Bank QNB Kesawan Tbk. Proses penyesuaian dan penataan telah berhasil diimplementasikan dengan baik. Oleh karena itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk optimis bahwa berawal dari 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk memiliki masa depan yang cerah dari segi inansial dan operasional. Guna menunjang implementasi proses transisi ini, Divisi IT melakukan beberapa langkah strategis. Salah satu langkah tersebut adalah eisiensi prosedural, artinya terdapat sebuah proses yang berkelanjutan dalam mengeisiensikan prosedur-prosedur yang ada sehingga seluruh prosedur menjadi satu kesatuan yang sistematis dan terstandardisasi. Langkah ini diterapkan dengan meningkatkan kualitas keamanan Bank. Persiapan yang Matang Pada 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk telah mengimplementasikan BCP Business Continuity Process Test. Program ini telah dilakukan sejak 2013 dan hingga kini, program tersebut telah dilakukan sebanyak 2 dua kali terhadap 15 lima belas sistem secara keseluruhan. Tes ini bertujuan untuk mempersiapkan PT Bank QNB Indonesia Tbk dalam kondisi dan masa yang tidak terduga ataupun tidak terkendali, seperti bencana alam dan berbagai bentuk force majeur lainnya. Dengan adanya program ini, PT Bank QNB Indonesia Tbk mampu mengalokasikan seluruh kegiatan operasionalnya dalam waktu yang bersamaan ke lokasi-lokasi yang telah dipersiapkan sebelumnya, yang disebut sebagai BCP Center. Hingga saat ini, 85 sistem telah terkoneksi dan teruji dengan baik. PT Bank QNB Indonesia Tbk menargetkan angka ini dapat dimaksimalkan menjadi 100 di tahun depan. Sistem yang Andal dan Stabil Dari segi penerapan sistem teknologi informasi, PT Bank QNB Indonesia Tbk berupaya untuk menstabilkan sistem agar mampu menjadi sistem yang andal dalam segala situasi. Sistem ini dimampukan untuk menampilkan dan memantau kinerja setiap individu melalui laporan harian dan bulanan. Kapabilitas ini ditingkatkan melalui perawatan yang preventif, pengawasan yang konsisten dan aplikasi Service Level Agreement SLA. Keandalan sistem yang dimiliki PT Bank QNB Indonesia Tbk terbukti dengan adanya monitoring room dan server room yang dioperasikan selama 24 dua puluh empat jam setiap harinya. Selain itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk juga memiliki data center khusus yang diawasi setiap saat. Di bawah manajemen divisi IT, PT Bank QNB Indonesia Tbk berupaya untuk memonitor semua jaringan, sehingga tindakan mitigasi dapat cepat dilakukan bila terjadi hal- hal di luar dugaan. Peningkatan Kinerja Secara Kontinu Pada 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk berfokus terhadap peningkatan dan optimalisasi kinerja produk kartu kredit dan internet banking. Produk internet banking memiliki 2 dua sistem registrasi, yaitu hard dan soft token. Di bawah kepemimpinan Direktur Operations dan IT, PT Bank QNB Indonesia Tbk memiliki sebuah divisi bernama GS General Services yang membawahi 3 tiga bidang lainnya, yaitu property and facility management, procurement, dan services. Divisi ini difokuskan pada fungsi pendukung sehingga divisi ini harus mampu bereaksi dan bertindak secara cepat dan tepat. Fokus utama divisi ini adalah mengantisipasi masalah sebelum masalah tersebut terjadi. Kata Pengantar Direktur Operasional Tahun ini Divisi IT meningkatkan kinerja help desk, yaitu sebuah aplikasi yang telah diluncurkan PT Bank QNB Indonesia Tbk pada awal 2014, di mana seluruh pengguna dapat melakukan login untuk mendapatkan bantuan dan arahan mengenai PT Bank QNB Indonesia Tbk. Dalam hal ini, Divisi IT dan Divisi GS bekerjasama untuk meminimalisir segala bentuk keluhan yang mungkin timbul terkait dengan sistem help desk tersebut. Dalam meningkatkan kapabilitas dan kemandirian sistem ini, PT Bank QNB Indonesia Tbk mengembangkan proses sesuai dengan kebijakan. Penyusunan kebijakan dilakukan melalui kerjasama dengan Divisi Kepatuhan serta Divisi Keuangan dari segi kajiannya. Kinerja Kolaboratif Menuju Tingkat Pertumbuhan Maksimum PT Bank QNB Indonesia Tbk menargetkan sistem manajemen yang diterapkannya mampu mencapai titik kestabilan dalam waktu kurang dari 1 satu tahun. Selain itu, dengan kapabilitas dan sumber daya yang kuat, PT Bank QNB Indonesia Tbk optimis mampu meningkatkan kinerja sistem secara signiikan selama kurang dari 5 lima tahun. Target ini dapat tercapai dengan adanya peningkatan kinerja dari segi inansial dan operasional, seperti eisiensi biaya operasional. Dengan adanya kinerja masing-masing divisi yang sinergis dan membangun, PT Bank QNB Indonesia Tbk mampu mempertahankan posisinya sebagai bank dengan persentase pertumbuhan pinjaman yang tinggi yaitu sebesar 84,12 pada 2014. 86 87 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Secara konsisten, Bank mengembangkan teknologi informasi secara tepat dan berkelanjutan guna mendukung pencapaian strategi bisnis Bank. Setelah implementasi Core Banking Bank Fusion Equation diterapkan di tahun sebelumnya, pada 2014 Bank melakukan perbaikan infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah dan kenyamanan dalam melakukan transaksi. Perbaikan infrastruktur yang dilakukan berfokus pada keamanan dan ketersediaan sistem termasuk sistem back-up dan persiapan Disaster Recovery Plan DrP. Teknologi Informasi Operations Director Head of IT IT Operation Head IT PMO Head IT Support Head Applications Head IT Project Head IT PMO IT Admin System Support Service Support Data Center Operations Operators Staf Staf Helpdesk Analyst DB Admin Business Analyst Programmer System Analyst System Architect System Admin Network Admin Engineer IT Support Staf In Branches Quality Assurance Analyst Business User Support Application Development Untuk mendukung strategi bisnis, tahun ini Bank mengimplementasikan beberapa sistem yang memberikan diversiikasi produk bank dan pengembangan electronic channel yang memberikan kemudahan akses bagi nasabah. Pada 2014, beberapa sistem IT yang telah diimplementasikan dan diluncurkan antara lain: • Infrastruktur dan sistem kartu kredit untuk mendukung bisnis kartu kredit. • Persiapan Infrastruktur dan sistem Corporate Internet Banking yang memudahkan nasabah perusahaan dalam mengakses dan melakukan transaksi perbankan. • Infrastruktur dan sistem Cash Collection yang memungkinkan nasabah perusahaan memanfaatkan sistem untuk mengelola dana dari pelanggannya. PT Bank QNB Indonesia Tbk telah menetapkan arah kebijakan sesuai dengan target jangka panjang yaitu menjadi bank papan atas di Indonesia dalam hal kinerja keuangan. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh Bank untuk mencapainya, yaitu dengan mempersiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia yang unggul. Pada 2015, Bank secara konsisten akan terus meningkatkan fondasi bisnis yang meliputi pengembangan SDM, infrastruktur, peningkatan proses bisnis dan kerangka kerja yang mendukung implementasi tata kelola perusahaan yang baik GCG, serta penerapan kerangka pengelolaan risiko yang memadai prudent. Bank bertekad untuk melanjutkan tren positif yang telah dicapai selama 2014 untuk menunjang rencana bisnis jangka panjang yang telah ditetapkan. Optimalisasi dan eisiensi tetap menjadi fokus utama pada 2015 untuk mencapai pertumbuhan bisnis seperti yang diharapkan Bank. Fokus bisnis Bank tetap mengacu kepada nasabah customer centric di mana akan terus berfokus kepada kebutuhan nasabah dengan menciptakan produk-produk inovatif yang dibutuhkan. Dengan demikian, Bank mampu menunjang kebutuhan dan kepentingan perusahaan di mana hal tersebut akan meningkatkan atensi para nasabah kepada Bank. Strategi Jangka Panjang Sepanjang 2014, Bank telah berhasil memanfaatkan proses transformasi bisnis dan pengembangan fondasi bisnis yang telah dilakukan sejak 2011 pada saat akuisisi. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan total aset melalui peningkatan Dana Pihak Ketiga DPK dan juga peningkatan laba Bank. Keberhasilan Bank pada 2014 akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan pada 2015 sehingga target pertumbuhan yang agresif dengan memperhatikan risiko yang ada dapat dicapai dengan baik. Beberapa pilar utama masih akan menjadi fokus perhatian pada 2015, yang meliputi pengembangan sumber daya manusia people dan teknologi technology ; penyempurnaan dan peningkatan proses bisnis process ; serta pengembangan produk product termasuk jaringan distribusi sesuai dengan target pasar. Fokus terhadap pilar- pilar tersebut merupakan langkah strategis dalam rangka penguatan pilar-pilar bisnis dan operasional PT Bank QNB Indonesia Tbk untuk mengembangkan inisiatif strategis lebih lanjut. Di samping itu, secara bersamaan Bank akan terus berupaya mencetak pertumbuhan yang signiikan dalam upaya mencapai target jangka panjang. Kondisi ini akan berdampak pada peningkatan biaya dalam rangka pembangunan fondasi bisnis, sehingga secara langsung akan berpengaruh pada kemampuan Bank dalam menghasilkan laba 2015. Namun, Bank akan terus berusaha meningkatkan eisiensi serta berupaya melakukan pengelolaan anggaran secara ketat dan terencana. Hingga 31 Desember 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk tidak memiliki perusahaan ailiasi selain perusahaan yang tercatat sebagai pemegang saham. Perusahaan Ailiasi 88 89 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Hingga akhir 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk tidak memiliki anak perusahaan. Anak Perusahaan Struktur Grup Perusahaan Bank tidak dapat menyajikan informasi mengenai struktur grup perusahaan karena tidak memiliki perusahaan ailiasi dan anak perusahaan. Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja Ernst Young a member of Ernst Young International Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 6 th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Telp. +62-21 5289 4111 Fax. +62-21 589 4545 Notaris Perusahaan Notaris Fathiah Helmi, SH Graha Irama Lt. 6 Jl. Hr. rasuna Said Blok X-1 Kav. 12 Kuningan, Jakarta Selatan 12950 Telp. +62-21 5290 7304-6 Fax. +62-21 526 1136 Pencatatan Saham Bursa Efek Indonesia Building Tower I Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Telp. +62-21 515 0515 Fax. +62-21 515 0330 Biro Administrasi Efek PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property Lt. 2 Jl. Perintis Kemerdekaan Kompleks Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jakarta Timur 13210 Telp. +62-21 4788 1515 Fax. +62-21 470 9697 Jakarta SCBD QNB Tower Lt. Lobby 18 Parc SCBD Jl. Jendral Sudirman Kav. 52 - 53 Jakarta 12190 Tel : +62 21 515 5058 Fax : +62 21 515 5089 Menara Jamsostek Gedung Menara Jamsostek Ground Floor, South Tower Jl. Jend Gatot Subroto Kav.38 Jakarta 12710 Tel : +62 21 252 5480 Fax : +62 21 252 5470 Pondok Indah Jl. Sultan Iskandar Muda No. 28L Jakarta 12240 Tel : +62 21 7289 5377 Fax : +62 21 723 8036 Muara Karang Jl. Muara Karang Blok B VIII Timur No. 75 Jakarta 14450 Tel : +62 21 662 6308 Fax : +62 21 667 8050 Kebayoran Jl. Panglima Polim No. 9 - 10 Jakarta 12160 Tel : +62 21 7279 7323 Fax : +62 21 723 4111 roxy Komp. ruko roxy Mas Jl. K. H. Hasyim Ashari Blok E1 No.6 Kel. Cideng Jakarta Pusat 10150 Tel : +62 21 638 59555 Fax : +62 21 638 52255 Central Park Komplek Central Park ruko Garden Shopping Arcade Blok Beaufort 8 No. 8EJ Jl. Tanjung Duren raya Kav. 5-9 Jakarta 11470 Tel : +62 21 2920 6400 Fax : +62 21 2920 6401 Green Garden rukan Golden Green No. 7 Jl. Kedoya raya, Kedoya Utara Jakarta 11520 Tel : +62 21 581 9133 Fax : +62 21 582 9126 Pulo Gadung Pulo Gadung Trade Center Jl. raya Bekasi KM 21, ruko A220 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta 13920 Tel : +62 21 468 002 22 Fax : +62 21 468 003 00 Pluit ruko Sentra Bisnis Pluit Jl. Pluit Sakti raya No. 28 Blok A.12 Jakarta 14450 Tel : +62 21 668 1722 Fax : +62 21 668 1226 Permata Hijau The Belleza Shopping Arcade Apt. Belleza Arteri Permata Hijau Jl. Letnan Jenderal Soepono No. 34 Blok Sa-06, Kebayoran Lama Jakarta 12240 Tel : +62 21 299 16022 Fax : +62 21 299 16160 Tanah Abang Jl. KH. Fachrudin 36 Blok BB No. 2 Tn. Abang Bukit - Jakarta 10250 Tel : +62 21 3983 1708 Fax : +62 21 344 03506 Kelapa Gading Jl. Boulevard Blok LB-3 No. 22 Jakarta 14240 Tel : +62 21 453 3033 Fax : +62 21 453 3055 Puri Jl. Puri Indah raya Blok I No. 19 Jakarta 11610 Tel : +62 21 5835 4666 Fax : +62 21 5835 7666 Sunter Jl. Danau Sunter Utara Blok G7 Kav. 1 No. 7 Sunter Podomoro - Jakarta 14350 Tel : +62 21 6530 3066 Fax : +62 21 6530 3044 Mangga Dua Jl. Mangga Dua Blok E IV No. 4 Jakarta 14430 Tel : +62 21 600 9870 Fax : +62 21 600 9871 Taman Palem ruko Taman Palem Lestari Jl. Kamal raya Outer ringroad, Blok A5 No. 58 Cengkareng, Jakarta 11730 Tel : +62 21 556 2003 Fax : +62 21 556 2004 Kapuk Komplek Duta Harapan Indah Jl. Kapuk Muara Blok A6 No. 7 Jakarta 14460 Tel : +62 21 668 3429 Fax : +62 21 662 6961 Alamat Kantor Cabang 90 91 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tangerang Surabaya Bekasi Depok Bandung Alam Sutera Perumahan Alam Sutera Komp. Pertokoan Sutera Niaga I No. 35 Jl. raya Serpong Tangerang 15130 Tel : +62 21 539 9332 Fax : +62 21 539 9338 Darmo Jl. raya Darmo No. 108 Surabaya 60264 Tel : +62 31 568 7530 Fax : +62 31 567 8090 Ngagel Kom. Pertokoan rMI D1-D2 Jl. Ngagel Jaya Selatan Surabaya 60238 Tel : +62 31 501 3242 Fax : +62 31 501 3245 Kembang Jepun Jl. Kembang Jepun No. 88 Surabaya 60161 Tel : +62 31 354 26883 Fax : +62 31 354 2631 Pasuruan ruko Grand Parimas Blok A-6 Jl. Panglima Sudirman Pasuruan 67115 Tel : +62 343 564 5777 Fax : +62 343 564 5666 Bekasi Kalimalang Commercial Centre Jl. Ahmad Yani Blok A2 No. 1 Bekasi 17144 Tel : +62 21 8896 5561 Fax : +62 21 8896 5562 Depok Jl. Margonda raya No. 197 A Depok 16423 Tel : +62 21 7721 8999 Fax : +62 21 7721 8989 Bandung Jl. BKr No. 100 Bandung 40254 Tel : +62 22 522 5868 Fax : +62 22 522 2883 Dago Jl. Ir. H. Juanda No. 11 Dago Bandung 40116 Tel : +62 22 842 81091 Fax : +62 22 422 2860 Semarang Bali Makassar Semarang Jl. MT. Haryono No. 729 Semarang 50242 Tel. : +62 24 844 8999 Fax : +62 24 844 3999 Gajah Mada Jl. Gajah Mada No.101 B Semarang 50134 Tel : +62 24 865 69099 Fax : +62 24 865 69088 Denpasar Jl. raya Puputan renon No. 58A Denpasar 80234 Tel : +62 361 233 777 Fax : +62 361 239 779 Makassar Jl. Veteran No. 402 Makassar 90124 Tel : +62 411 853 422 Fax : +62 411 856 292 Batam Batam Komplek Jodoh Square Blok A2 3 Jl. raja Ali Haji Sei Jodoh Batam 29453 Tel : +62 778 456 126 Fax : +62 778 455 992 Mega Kuningan Gedung Kantor Taman A9 Blok A9B9 Unit A1 Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950 Tel : +62 21 576 1088 Fax : +62 21 576 1077 Pekanbaru Medan Sudirman Jl. Jendral Sudirman No. 303 305 Pekanbaru 28112 Tel : +62 761 333 08 Fax : +62 761 333 98 riau Jl. riau No. 149 G Pekanbaru 28282 Tel : +62 761 44468 Fax : +62 761 44470 Nangka Jl. Tuanku Tambusai No. 305 Pekanbaru 28155 Tel : +62 761 42991 Fax : +62 761 42989 Mal Pekanbaru Lantai Dasar Blok A402 Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru 28112 Tel : +62 761 850 188 Fax : +62 761 850 198 Pemuda Jl. Pemuda No. 5 Medan 20151 Tel : +62 61 415 2929 Fax : +62 61 415 5656 Krakatau Jl. Gunung Krakatau No. 88C Medan 20239 Tel : +62 61 664 1031 Fax : +62 61 664 1032 Pusat Pasar Jl. Pusat Pasar No. 164 Medan 20212 Tel : +62 61 456 2227 Fax : +62 61 453 1196 Tanjung Balai Jl. HOS Cokroaminoto No. 5 Sumatera Utara 21315 Tel : +62 623 926 68 Fax : +62 623 595 915 Pematang Siantar Jl. Sutomo No. 5L Pematang Siantar 21117 Tel : +62 622 29666 Fax : +62 622 24691 Alamat Kantor Cabang Alamat Kantor Cabang Bogor Jl. Bogor No. 55 Medan 20212 Tel : +62 61 452 3362 Fax : +62 61 453 6116 Asia Jl. Asia No. 97P Medan 20212 Tel : +62 61 735 1118 Fax : +62 61 735 2957 Petisah Jl. rotan No. 65 Medan 20112 Tel : +62 61 453 7616 Fax : +62 61 452 3501 Sutomo Jl. Sutomo No. 128 Medan 20213 Tel : +62 61 736 2500 Fax : +62 61 734 3233 92 93 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Medan Jakarta Pekanbaru Surabaya Batam Depok Bekasi Semarang Makassar Bandung Bali Tangerang 9 Kantor Cabang 19 Kantor Cabang 4 Kantor Cabang 4 Kantor Cabang 1 Kantor Cabang 1 Kantor Cabang 1 Kantor Cabang 2 Kantor Cabang 1 Kantor Cabang 2 Kantor Cabang 1 Kantor Cabang 1 Kantor Cabang Wilayah Kerja dan Peta Operasional Lapor an Manajemen 96 97 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Komisaris Utama Kepada seluruh pemegang saham yang kami hormati, Kinerja Direksi dan seluruh Komite, baik di bawah Dewan Komisaris maupun Direksi telah menunaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan optimal dalam mengimplementasikan praktik tata kelola perusahaan yang terbaik. Dewan Komisaris mengucap syukur kepada Tuhan YME atas rangkaian pencapaian yang berhasil diraih PT Bank QNB Indonesia Tbk pada 2014. Keberhasilan ini membuktikan komitmen kami dalam memberikan pertumbuhan yang lebih kuat. Dengan bangga, Dewan Komisaris mempersembahkan Laporan Tahunan PT Bank QNB Indonesia Tbk untuk tahun buku 2014. Penilaian terhadap Kinerja Direksi Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah melakukan kinerjanya dengan maksimal dan telah memberikan kontribusi yang positif terhadap kemajuan PT Bank QNB Indonesia Tbk. Kontribusi ini dapat dilihat berdasarkan kemajuan pertumbuhan Bank yang sangat signiikan yang terjadi di seluruh sektor pada tahun 2014 bila dibandingkan dengan tahun 2013. PT Bank QNB Indonesia Tbk sekali lagi telah menjadi pemimpin pasar perbankan di tahun 2014 dengan pertumbuhan total aset sebesar 88,63 dan jumlah laba komprehensif sebesar 3.506,42. Peningkatan ini berhasil dicapai dengan tetap menjaga tingkat manajemen risiko dan kontrol yang tinggi, serta kredit yang bermasalah neto pada tahun ini sebesar 0,23. Pertumbuhan yang terus berjalan tersebut merupakan pencapaian terbesar lain bagi Bank untuk mencapai visinya, yaitu menjadi salah satu dari 15 bank terbesar di Indonesia dalam hal proitabilitas. Dewan Komisaris, secara formal dan informal, terus- menerus mengawasi dan memberikan masukan kepada Direksi dalam hal penerapan rencana dan strategi bisnis perusahaan. Dewan Komisaris yakin bahwa para anggota Direksi dapat memimpin dan membawa PT Bank QNB Indonesia Tbk untuk terus bertumbuh di tahun 2015 dan kedepannya. Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Komisaris Kinerja Seluruh Komite Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa komite di bawahnya. Komite-komite tersebut terdiri dari Komite Audit, Komite remunerasi dan Nominasi, serta Komite Pemantau risiko. Struktur, keanggotaan, serta tugas dan tanggung jawab anggota Komite telah mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai pedoman kerja Perusahaan. Seluruh Komite tersebut dipimpin oleh seorang Komisaris Independen, sedangkan anggota Komite ialah para ahli di bidangnya dan dapat berasal dari luar perusahaan. Segala aktivitas Komite diawasi oleh Dewan Komisaris, sementara pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite dilakukan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Tiap-tiap Komite mengadakan rapat yang terjadwal sesuai piagam Komite masing-masing dan, bila dibutuhkan, melakukan rapat di luar jadwal yang telah ditentukan. Keputusan rapat tersebut lebih lanjut dibahas secara mendalam pada rapat Dewan Komisaris. Sepanjang 2014, tiap Komite telah bekerja dengan baik untuk peningkatan tata kelola PT Bank QNB Indonesia Tbk secara umum serta telah memberikan kontribusi yang sangat baik dalam membantu tugas dan kinerja Dewan Komisaris. Prospek Usaha Secara jangka pendek, prospek di tahun 2015 tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2014. Dibandingkan dengan lima tahun terakhir, kebijakan moneter dan likuiditas bank diperkirakan akan tetap ketat dan mengakibatkan perlambatan dalam sektor investasi swasta dan konsumsi pribadi konsumsi barang tidak tahan lama. Pertumbuhan PDB juga akan berada di kisaran 4-5, dengan harga komoditas yang tetap rendah. Nilai rupiah pun diperkirakan tetap berada di bawah tekanan, karena banyaknya investor asing yang kembali tertarik terhadap nilai mata uang Dolar AS menyusul terlaksananya kebijakan pelonggaran kuantitatif. Meski demikian, harga bahan bakar, terutama minyak, akan tetap rendah. Hal ini memungkinkan Pemerintah untuk secara iskal meningkatkan neraca pembayaran secara keseluruhan. Presiden Indonesia telah menyatakan secara terbuka bahwa beliau akan mendorong kenaikan anggaran untuk keperluan infrastruktur selama masa jabatannya. Dengan demikian, akan tercipta pertumbuhan pada akhir tahun 2015 dan berlanjut hingga tahun setelahnya seiring dengan berkembangnya momentum pertumbuhan dari proyek-proyek infrastruktur baru yang akan segera berlangsung. Hal ini turut membuka kesempatan yang luas bagi bank, perusahaan kontraktor, serta rantai ekonomi terkait lainnya. Secara jangka panjang, Dewan Komisaris memandang bahwa perekonomian Indonesia akan tetap cemerlang. Posisi Indonesia cukup strategis dalam mengambil peran utama di ASEAN mengingat ASEAN telah menjadi suatu institusi yang menyatukan perdagangan dan perekonomian global. Di lingkung ASEAN sendiri, Indonesia mewakili sekitar 41 dari populasi ASEAN, 50 luas daratan dan 34 dari PDB. Masyarakat kelas menengah Indonesia terus bertumbuh dan dengan hadirnya sistem Branchless Banking, sektor keuangan Indonesia akan semakin turut mendukung pertumbuhan tersebut. Dengan demikian, Dewan Komisaris meyakini bahwa prospek bisnis pada tahun 2015 terlihat lebih tenang bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Prediksi jangka menengah dan panjang yang diambil memperlihatkan laju pertumbuhan dan keadaan yang akan mendukung perkembangan Bank bila disesuaikan dengan strategi yang tepat. 98 99 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Penerapan Praktik Tata Kelola Perusahaan Dewan Komisaris telah melakukan pemantauan dan penilaian terhadap praktik tata kelola yang telah diterapkan sepanjang 2014. Direksi dan seluruh Komite, baik di bawah Dewan Komisaris maupun Direksi, telah menunaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan optimal dalam mengimplementasikan praktik terbaik tata kelola perusahaan. Prinsip-prinsip TArIF, yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran telah ditunjukkan dan dibudayakan dengan baik. Dewan Komisaris bangga atas skor self-assessment “Baik” yang berhasil diraih PT Bank QNB Indonesia Tbk pada tahun 2014. Dewan Komisaris menghargai Direksi karena mampu menerapkan aspek kepatuhan dengan baik. Selain itu, independensi seluruh penentu kebijakan dan pengambil keputusan tidak terlibat dengan benturan kepentingan yang dapat memengaruhi independensi. Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Pada 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk secara resmi melakukan perubahan komposisi Dewan Komisaris dengan pengangkatan Grant Eric Lowen sebagai Komisaris. Pengangkatan beliau didasarkan atas hasil Uji Kemampuan dan Kepatutan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan surat keputusan No. Sr-1D.032014 tanggal 16 Januari 2014. Dewan Komisaris mengucapkan selamat datang dan berharap bahwa bergabungnya Grant Eric Lowen akan membuat PT Bank QNB Indonesia Tbk semakin berkembang. Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Komisaris Utama Laporan Dewan Komisaris Apresiasi PT Bank QNB Indonesia Tbk mampu mencapai pertumbuhan yang sangat membanggakan tahun ini berkat dukungan dan kepercayaan tiada henti dari seluruh pemegang saham sebagaimana diperlihatkan oleh Pertumbuhan Modal dalam tahun berjalan. Dewan Komisaris secara khusus menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi dan komitmen yang telah ditunjukkan Direksi dan karyawan selama ini. Dewan Komisaris juga siap untuk terus menanamkan semangat positif kepada seluruh karyawan dalam bekerja agar seluruh elemen perusahaan dapat mendukung strategi pertumbuhan PT Bank QNB Indonesia Tbk pada masa yang dinamis. PT Bank QNB Indonesia Tbk mampu mencapai pertumbuhan yang sangat membanggakan tahun ini berkat dukungan dan kepercayaan tiada henti dari seluruh pemegang saham. Dewan Komisaris secara khusus menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi yang telah ditunjukkan Direksi dan karyawan selama ini. 100 101 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Andrew Duf Direktur Utama Para pemangku kepentingan yang terhormat, Kami terus melakukan transformasi sepanjang tahun ini yang terbukti menghasilkan perkembangan yang baik dan seimbang antara Sumber Daya Manusia, Kegiatan Operasi dan Teknologi, serta basis Nasabah yang terus meningkat. Laporan Direksi Laporan Direksi Atas nama Direksi, saya dengan bangga mempersembahkan laporan kinerja PT Bank QNB Indonesia Tbk selama tahun 2014 di mana kami telah sukses melaksanakan strategi bisnis. Kesuksesan ini juga tidak terlepas dari kinerja keuangan yang solid meskipun berada di tengah kondisi yang kurang kondusif untuk melakukan pertumbuhan usaha, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kami terus melakukan transformasi sepanjang tahun ini yang terbukti menghasilkan perkembangan yang baik dan seimbang antara Sumber Daya Manusia, Kegiatan Operasi dan Teknologi, serta basis Nasabah yang terus meningkat. Perekonomian Indonesia dan Kondisi Usaha Terdapat tiga faktor utama yang menentukan kondisi ekonomi dan bisnis pada 2014 dan secara keseluruhan berdampak pada melambatnya laju pertumbuhan ekonomi year-on-year serta pertumbuhan bank secara umum. Faktor penentu pertama yaitu pemilihan anggota DPr dan Presiden yang berpengaruh terhadap menurunnya belanja iskal, terutama untuk proyekinfrastruktur pada semua lapis pemerintahan serta munculnya sikap wait and see dari investor di sektor swasta, terutama dalam hal perluasan kapasitas dan usaha baru. Kedua, sehubungan dengan deisit keuangan yang didorong oleh menurunnya nilai mata uang rupiah dan meningkatnya inlasi yang terjadi saat ini, beberapa upaya telah dilakukan untuk mengurangi uang beredar dan kredit, termasuk membuat kebijakan permodalan baru, peningkatan cadangan, panduan likuiditas baru, serta Komitmen yang Kuat Menuju Pertumbuhan yang Prima Meskipun dihadapkan pada iklim bisnis yang kurang mendukung dalam beberapa tahun terakhir, PT Bank QNB Indonesia Tbk tetap berkomitmen kuat untuk terus bertumbuh. Berdasarkan laporan keuangan Bank per Desember 2014 dari segi persentase, PT Bank QNB Indonesia Tbk terus membuktikan diri sebagai salah satu institusi keuangan di Indonesia dengan pertumbuhan tercepat. Bank melakukan penyesuaian target inansial sepanjang tahun ini agar dapat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang dinamis. Penyesuaian ini terbukti memberikan hasil akhir yang melebihi dugaan. peningkatan suku bunga. Hal tersebut mengakibatkan penurunan jumlah kredit baru di sektor keuangan dan permintaan nasabah atas simpanan yang sangat kompetitif sehingga tingkat suku bunga semakin meningkat. Faktor yang ketiga ialah kombinasi antara jatuhnya harga komoditas dan peraturan baru yang mendorong agar proses pengolahan mineral sampai tahap kedua dilakukan di Indonesia. Peraturan ini secara signiikan memperlambat pertumbuhan di sektor pertambangan dan rantai pendukung terkait, seperti kontraktor, logistik, dan alat-alat berat. Secara keseluruhan, faktor-faktor di atas mempengaruhi perlambatan pertumbuhan PDB, dan memberikan tekanan yang cukup besar pada marjin pinjaman serta likuiditas bank. Perlambatan dalam ketersediaan kredit turut memperlambat pertumbuhan dalam industri barang konsumen tahan lama, terutama mobil dan sepeda motor. Hasil pemilihan umum di Indonesia telah diterima dengan baik di dalam maupun luar negeri, dan diharapkan arah kebijakan seperti yang diindikasikan oleh Presiden yang baru akan membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi, terutama di semester akhir 2015 dan awal 2016. Meski demikian, kondisi ini dapat melemah dengan menguatnya kembali nilai mata uang Dolar AS setelah kebijakan pelonggaran kuantitatif dan harapan akan naiknya suku bunga Dolar AS. Akibatnya, rupiah diprediksi akan terus mengalami tekanan, begitu juga dengan mata uang dari negara berkembang lainnya. Namun begitu, turunnya harga bahan bakar diharapkan dapat menyeimbangkan kembali kondisi keuangan saat ini yang tidak seimbang karena menurunnya ekspor barang komoditas. Para pemegang saham PT Bank QNB Indonesia Tbk turut berkomitmen untuk membuat Bank semakin berkembang, dan sepanjang tahun ini para pemegang saham telah memberikan tambahan modal sebesar rp649,70 miliar sehingga total modal tier 1 saat ini adalah 14,12; lebih tinggi dari standar yang berlaku sebesar 5. 102 103 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel di bawah ini memperlihatkan ikhtisar keuangan PT Bank QNB Indonesia Tbk pada 2014: Keterangan 2014 2013 Pertumbuhan Pendapatan Bunga Neto 406.622 230.945 76,07 Kredit yang Diberikan - Neto 15.093.659 8.197.682 84,12 Simpanan dari Nasabah 16.161.710 7.244.934 123,08 Jumlah Aset 20.839.018 11.047.615 88,63 Modal Saham 2.189.287 1.539.583 42,20 Total Pendapatan Operasional Lainnya 209.443 155.870 34,36 Laba rugi Neto Tahun Berjalan 120.837 3.357 3.499,55 NPL Neto 0,23 0,10 0,13 Direksi yakin bahwa pertumbuhan Bank akan tetap kuat meskipun kondisi bisnis penuh dengan tantangan yang tidak mudah. Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh nasabah atas dukungannya serta para karyawan PT Bank QNB Indonesia Tbk atas perannya dalam mewujudkan keberhasilan ini. Pengelolaan risiko dan Tata Kelola terus menjadi prioritas dan penekanan utama Direksi, karena pertumbuhan hanya akan mampu dijaga dengan budaya pengelolaan pertumbuhan yang tepat dan konsisten. Transformasi Kami Berlanjut Transformasi utama yang kami lakukan pada 2014 adalah perubahan nama di kuartal keempat, dari PT Bank QNB Kesawan Tbk menjadi PT Bank QNB Indonesia Tbk, yang menandai tahap akhir dari perjalanan kami sejak kuartal keempat 2011. Awal terciptanya brand Kesawan sendiri juga dapat ditelusuri dari satu abad yang lalu, bermula dari berdirinya NV Chunghwa Shangyeh di Medan, sehingga warisan Kesawan ini tentu tidak akan pernah kami lupakan. Lebih lanjut, PT Bank QNB Indonesia Tbk akan melakukan renovasi besar-besaran di kantor pusatnya yang berlokasi di Medan pada 2015. Dengan bergantinya nama dan keterikatan dengan pemegang saham utama PT Bank QNB Indonesia Tbk, yaitu QNB yang merupakan salah satu bank terkuat di dunia, kami yakin PT Bank QNB Indonesia Tbk akan semakin kuat dan berkembang. Laporan Direksi Laporan Direksi Selama 2014, terdapat 3 tiga cabang baru PT Bank QNB Indonesia Tbk dibuka di seluruh Indonesia. PT Bank QNB Indonesia Tbk juga telah berinvestasi dalam menerapkan platform teknologi baru yang dikembangkan di Indonesia, untuk memfasilitasi sistem virtual accounts, pengelolaan rantai pendukung usaha, dan branchless banking. Lebih dari 70.000 nasabah telah masuk ke dalam platform ini pada paruh kedua 2014, dan kemungkinan penambahan nasabah baru sangatlah besar. Didukung oleh tersedianya agen dan rekan kerja, serta perolehan izin dari pemerintah, pengoperasian branchless banking secara menyeluruh akan dimulai pada 2015. Selain itu, Layanan Pengelolaan Kas Perusahaan Corporate Cash Management Services dengan dukungan sistem dan jangkauan akses elektronik hingga ke daerah terpencil juga telah ditambahkan. Tersedia pula Kartu Kredit QNB serta layanan premium perbankan PT Bank QNB Indonesia Tbk, QNB First, yang telah diluncurkan pada Februari 2014. Kami juga bangga akan sistem layanan nasabah kami, “Mitra Bisnis”, yang berfungsi sebagai client service untuk mendukung dan melayani nasabah Komersial dan Korporasi serta membantu pengelolaan hubungan dengan nasabah. Investasi dalam Bidang Sumber Daya Manusia PT Bank QNB Indonesia Tbk berkomitmen untuk selalu berinvestasi dalam bidang sumber daya manusia. rencana lima tahun ke depan telah dikembangkan sebagai bagian yang terpadu dalam strategi Bank. Hal ini mencakup: Pengembangan kemampuan - Selama 2014, Bank telah mengembangkan sebuah kurikulum yang menyeluruh untuk peningkatan kemampuan dan pembelajaran. Kursus dan pelatihan awal telah diberikan kepada para staf pada tahun ini dan kurikulum baru yang memuat seluruh aspek perbankan akan diimplementasikan secara penuh pada akhir 2015. Seluruh karyawan diharuskan untuk memperoleh sertiikasi sesuai bidang pekerjaan mereka. Pelatihan akan diberikan melalui metode pembelajaran mandiri e-learning atau pembelajaran di kelas yang nantinya akan dikenal sebagai QNB University. Perencanaan Suksesi - Pengembangan Ilmu Kepemimpinan sangatlah penting. Saat ini, PT Bank QNB Indonesia Tbk tengah mengembangkan tiga tingkatan pelatihan kepemimpinan dan diharapkan pada pertengahan 2015, sebuah sistem inventaris bakat akan dapat dilaksanakan dan para karyawan dapat menyusun rencana dan tujuan pengembangan diri yang akan dipantau. Mobilitas dalam Bank dan antar fungsi akan dipermudah dengan kebijakan-kebijakan yang memungkinkan terjadinya perekrutan internal. Direksi telah menetapkan target dari tahun ke tahun untuk “Bank merupakan industri pelayanan, dan kesuksesan dalam industri ini berawal dari sumber daya manusianya. Semua ini adalah tentang sebab dan akibat. Karyawan yang termotivasi dan memiliki kompetensi yang tepat pasti membawa bank menuju kesuksesan.” Andrew Duf, Direktur Utama PT Bank QNB Indonesia Tbk melakukan perekrutan secara internal daripada eksternal. Program Pengembangan Manajemen yang terstruktur telah dilaksanakan pada kelas pertama yang lulus pada 2014 dan penerimaan kelas kedua. Pengelolaan kinerja - Seluruh staf memiliki target atau KPI yang terhubung dengan strategi dan rencana bisnis tahunan. Target tersebut telah dikaji ulang dan kinerja individu akan terus dievaluasi berdasarkan kemampuannya. remunerasi - PT Bank QNB Indonesia Tbk terus melakukan survei pasar dan melaksanakan kebijakan remunerasi yang kompetitif dan konsisten terhadap aspirasi strategisnya. Hal ini dikaji ulang setiap tahun dan pada 2015, jaminan kesehatan bagi karyawan akan ditingkatkan. Tatanan Nilai utama - PT Bank QNB Indonesia Tbk terus memperkuat nilai-nilai di semua tingkat organisasi untuk membangun budaya perusahaan yang baik sehingga penerapan budaya yang konsisten dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan. Memperkuat Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Tata Kelola Perusahaan merupakan pusat utama bisnis tiap perusahaan, dan hal tersebut berawal dari Dewan Komisaris dan Direksi. Untuk itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk berkomitmen untuk mencapai kesempurnaan dalam tata kelola perusahaan. 104 105 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Andrew Duf Direktur Utama Sejak 2013, perombakan Tata Kelola Perusahaan telah dilakukan secara besar-besaran dan terus dilakukan. Berikut ini adalah beberapa hal penting yang disorot: • Anggaran Dasar, jadwal, praktik, dan prosedur yang menjadi pedoman Dewan Komisaris, Direksi, dan komite-komite telah dikaji ulang, direvisi, dan dilaksanakan. • Seluruh kebijakan Bank tengah dan telah 100 ditinjau, direvisi, dan dilaksanakan, bahkan hingga saat ini. • Pengelolaan kinerja dan akuntabilitas di setiap tingkat organisasi telah dilaksanakan. • Fungsi Pengawasan Internal telah dijalankan. • Aspek-aspek audit internal telah ditinjau, diubah, dan diimplementasikan secara menyeluruh, termasuk proses peningkatan yang tidak mengizinkan keterlambatan dalam perbaikan oleh badan audit. • Strategi 5 lima tahun PT Bank QNB Indonesia Tbk telah dipaparkan dalam sebuah strategy map ; pengukuran tahunan, dan indikator utama telah dikembangkan dan dipantau setiap bulan; pelaksanaannya diawasi oleh Direksi setiap bulan dan oleh Dewan Komisaris dua kali dalam setahun. Pada Januari 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk memperoleh hasil yang membanggakan, yakni peningkatan peringkat Composite Governance Manajemen Tata Kelola dan risiko menjadi peringkat 2 dua. Peringkat ini terus dipertahankan oleh Bank. Perubahan Komposisi Direksi Direksi mengalami perubahan komposisi pada 2014 dengan adanya pengunduran diri Yosep Solihin Ho dari posisi Direktur Kepatuhan. Perubahan ini efektif terlaksana sejak 17 Maret 2014. Posisi Direktur Kepatuhan yang dijabat Yosep Solihin Yo diisi melalui sistem rotasi oleh Windiartono Tabingin. Sebelumnya beliau menempati posisi Direktur ritel Perbankan. Penunjukan beliau telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Sr-170D.032014 tanggal 29 September 2014. Apresiasi Industri perbankan adalah tentang membangun kerja sama yang sinergis salah satu nilai kami antara fungsi- fungsi yang ada dan melalui tingkat pengawasan dan pengelolaan yang berbeda guna memberikan layanan dan produk demi kepuasan nasabah. Direksi percaya bahwa selama 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk telah menunjukan peningkatan signiikan yang dibuktikan dalam pertumbuhan dan kinerja yang semakin prima. Direksi hendak menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: • Dewan Komisaris atas dedikasi, dukungan, dan saran yang berharga sepanjang 2014. • Seluruh karyawan PT Bank QNB Indonesia Tbk atas usaha mereka yang tidak hanya memampukan Bank mencapai hasil yang baik, namun juga atas kerja sama tim yang baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para nasabah. • Perusahaan induk kami, QNB, atas dukungan dan komitmen, baik kepada Indonesia maupun kepada PT Bank QNB Indonesia Tbk, serta • Nasabah setia kami yang terus bertambah. Kami berterima kasih dan terus berkomitmen untuk melayani dan membantu Anda. Laporan Direksi Meskipun dihadapkan pada iklim bisnis yang kurang mendukung dalam beberapa tahun terakhir, PT Bank QNB Indonesia Tbk tetap berkomitmen kuat untuk terus bertumbuh. Jumlah Aset 88,63 106 107 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Surat Pernyataan Direksi Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank QNB Indonesia Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Yang bertandatangan Andrew McGregor Duf Direktur Utama Lloyd William rolston Direktur risiko hery Syafril Direktur Keuangan rusli Direktur Operasional azhar bin abdul Wahab Direktur Bisnis Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan Surat Pernyataan Dewan Komisaris Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank QNB Indonesia Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Yang bertandatangan ali ahmed Z a al-Kuwari Komisaris Utama Muthu Chidambaram Komisaris Grant Eric Lowen Komisaris Suroto Moehadji Komisaris Independen Nasrul husin Komisaris Independen Muhammad anas Malla Komisaris Independen Analisis dan Pembahasan Manajemen 110 111 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tinjauan Perekonomian Global Pada awal 2014, Bank Dunia World Bank memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi global berada pada kisaran 3,2. Memasuki pertengahan tahun, World Bank menurunkan prediksinya terhadap pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,8 dan negara-negara berkembang dari 5,3 menjadi 4,8. Hal ini disebabkan karena cuaca buruk di Amerika Serikat, krisis Ukraina dan rusia, rebalancing di Tiongkok serta terdapat perselisihan politik di berbagai negara yang memiliki pendapatan menengah. Menurut Kementerian Keuangan, menjelang kuartal ketiga 2014, iklim perekonomian global sedikit membaik dengan adanya normalisasi kebijakan moneter dari The Fed Bank Sentral AS. Normalisasi ini berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi AS sebesar hampir 3. Indonesia merupakan salah satu negara yang menerima pengaruh terbesar akibat normalisasi ini, karena arus dana asing keluar dari negara berkembang cukup deras. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada 2014 tercatat membaik dengan persentase pertumbuhan di bawah 1 pada akhir 2014. Mengerucut pada kondisi perekonomian di kawasan Asia Tenggara ASEAN, kondisi perekonomian negara-negara Asia Tenggara juga ikut menerima dampak secara global. Kendati pertumbuhan perekonomian sedikit melambat pada 2014, namun kondisi negara-negara berkembang di ASEAN tetap merupakan kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Tinjauan Kondisi Perekonomian Nasional Pada 2014, Indonesia merayakan pesta demokrasi yang berlangsung setiap 5 lima tahun, yaitu pemilihan umum atas Presiden republik Indonesia. Pemilu Presiden merupakan salah satu pilar penting yang mampu menggerakkan situasi politik nasional. Pada awal 2014, situasi politik Indonesia diwarnai dengan adanya Pemilu Legislatif, yang kemudian diikuti dengan Pemilu Presiden. Menjelang akhir 2014, Presiden rI periode 2014-2019 telah menunjuk dan melantik kabinet kerja yang baru yang akan memimpin beragam sektor industri Indonesia. Situasi ini menciptakan perilaku investor wait and see, di mana para investor menunggu terbentuknya kabinet baru dan program kerja Pemerintah untuk lima tahun ke depan. Berbagai faktor baik dari segi politik dan sosial memberikan dampak terhadap segi ekonomi. Bank Dunia memproyeksikan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 sebesar 5,2. Proyeksi perkembangan perekonomian Indonesia diperkirakan akan terus menunjukkan tren positif. Melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI periode 2011 hingga 2025 yang dikeluarkan oleh Pemerintah rI, terdapat 6 enam wilayah yang diposisikan sebagai koridor utama perekonomian, yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, serta Papua-Maluku. Klasiikasi 6 enam sektor ini bertujuan untuk menempatkan Indonesia dalam sepuluh besar perekonomian global pada 2025. Keberhasilan langkah ini mampu meningkatkan persentase kenaikan PDB sebesar 8-9 per tahun. Namun, target tersebut belum dapat tercapai dengan sepenuhnya dalam waktu dekat 2014-2017. Pada 2014, tingkat pertumbuhan PDB tercatat sekitar 5,2, menurun dari 2013 yaitu sebesar 5,78. Di sisi lain, walau sektor industri negara-negara Eropa belum sepenuhnya pulih, namun beberapa negara telah mampu menekan anggaran negara yang deisit. Pertumbuhan ekonomi rusia juga mengalami sedikit perlambatan dikarenakan adanya pemberian sanksi internasional dari segi ekonomi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam sektor perbankan, energi dan pertahanan. Negara-negara Asia turut merasakan dampak dari kondisi perekonomian yang melanda Amerika Serikat dan Eropa. Angka pertumbuhan perekonomian negara yang ditargetkan oleh Tiongkok sebesar 7,5 juga belum tercapai karena meningkatnya pertumbuhan kredit. Secara umum, kendati lebih baik dibandingkan 2013, kondisi perekonomian global pada 2014 belum dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Pada 2014, perlambatan perekonomian global turut membelit Indonesia dalam banyak aspek. Beberapa dampak yang dialami Indonesia adalah perubahan harga komoditas, belanja pemerintah yang lebih rendah dari yang diperkirakan dan ekspansi kredit menjadi lebih lambat, perlambatan ekspor Indonesia ke luar negeri, peningkatan suku bunga BI Rate pada kuartal ke-2 hingga akhir 2014, pelemahan rupiah, inlasi yang membengkak, tingkat pendapatan per kapita dan tingkat pengangguran. Perubahan Suku Bunga BI Rate Kebijakan BI Rate pada dasarnya mengacu pada kondisi perekonomian global. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi inlasi, di mana inlasi merupakan imbas dari kondisi perekonomian global. BI Rate naik sebesar 0,25, dari 7,50 pada 2013 menjadi 7,75 pada 2014. Aksi ini dilakukan untuk menyelamatkan posisi rupiah dari ketidakstabilannya. Melemahnya Nilai Tukar rupiah Nilai tukar rupiah selama kurun waktu 2014 sangat luktuatif terhadap dolar Amerika Serikat dan mata uang asing lainnya. Salah satu faktor yang menyebabkan luktuasi ini adalah suku bunga BI Rate. Mekanisme ini seringkali disebut sebagai jalur nilai tukar. Kenaikan BI Rate akan mendorong kenaikan selisih antara suku bunga di Indonesia dengan suku bunga luar negeri. Melebarnya selisih suku bunga tersebut mendorong investor asing untuk menanamkan modal dalam instrumen-instrumen keuangan di Indonesia seperti SBI karena mereka akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Melonjaknya Tingkat Inlasi Pada 2014, tingkat inlasi Indonesia mencapai 8,36 yoy. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,02 jika dibandingkan dengan Desember 2013 yaitu 8,38. Walau terjadi sedikit penurunan, namun realisasi tingkat inlasi ini melebihi prediksi Bank Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh serangkaian faktor yang saling berhubungan. Salah satu faktor utamanya adalah suku bunga BI Rate. Penurunan suku bunga mendorong aktivitas ekonomi secara simultan. Kegiatan perekonomian yang semakin aktif dan cepat mendorong pekerja untuk meminta upah yang lebih tinggi. Produsen kemudian terpaksa menetapkan harga jual produk yang lebih tinggi kepada konsumen, dan di satu sisi tindakan ini tentunya menurunkan daya beli konsumen. Akibatnya, baik produsen maupun konsumen tidak mampu memberikan kontribusi yang signiikan terhadap kekuatan pertumbuhan perekonomian Indonesia. 112 113 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Puncak volatilitas inlasi Indonesia berhubungan dengan kebijakan penyesuaian harga oleh pemerintah. Harga- harga energi bahan bakar minyak dan listrik telah ditetapkan oleh Pemerintah sehingga tidak mengikut kondisi pasar. Artinya, deisit yang muncul harus diserap oleh anggaran subsidi. Besarnya anggaran subsidi mengakibatkan tekanan besar pada deisit anggaran tahunan pemerintah dan juga membatasi pengeluaran publik dalam hal-hal produktif jangka panjang, seperti infrastruktur dan pengeluaran untuk sosial. Selain itu, pengaturan ulang subsidi energi menaikkan harga energi dapat mengakibatkan timbulnya risiko politik karena keresahan sosial cenderung timbul bila ada tekanan inlasi. Selanjutnya, inlasi inti di Indonesia - yang tidak termasuk barang-barang yang rentan terhadap luktuasi harga sementara - juga berguncang karena adanya efek samping penyesuaian harga energi pada ekenomi misalnya kenaikan harga transportasi. Pada 2013 dan 2014, Pemerintah telah mengurangi subsidi listrik - baik untuk rumah tangga kecuali segmen masyarakat miskin maupun industri. Outlook inlasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh keputusan pengurangan tidaknya subsidi tersebut. Kenaikan harga BBM sebanyak rp2.000 menambah sekitar 3 pada tingkat inlasi umum dan menambahkan sekitar 1 pada inlasi inti. Sebagai gambaran, Bank Indonesia menargetkan tingkat inlasi sebanyak 4,5 pada 2013. Namun setelah kenaikan harga BBM dan listrik, inlasi naik menjadi 8,36 di akhir tahun yoy. Pada akhir 2014, Indonesia mengalami perkembangan inlasi yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan 2013. Inlasi ini terkendali pada 4,93 yoy di tengah meningkatnya harga komoditas dan gejolak harga pangan. Inlasi Indonesia 2008 - 2015 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Inlasi 9,8 4,8 5,1 5,4 4,3 8,4 8,4 7,5 Target Bank Indonesia 5,0 4,5 5,0 5,0 4,5 4,5 4,5 4,0 Merupakan angka proyeksi Sumber: World Bank and Bank Indonesia Tren perekonomian nasional pada 2015 diproyeksikan akan diwarnai dengan situasi yang positif, terutama dengan suasana politik yang masih tergolong baru dan dapat membawa optimisme. Sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia, yaitu sekitar 250 juta jiwa pada 2014, Indonesia menjadikan dirinya sebagai salah satu negara paling kuat di kawasan Asia Tenggara. Sumber daya alam dan manusia yang dimiliki Indonesia hampir tidak tersaingi. Potensi besar ini merupakan salah satu peluang strategis yang terbuka lebar bagi Indonesia dalam menyiapkan diri menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA 2015. MEA adalah pasar tunggal yang mencakup seluruh negara Asia Tenggara pada 2015 mendatang. Salah satu kebijakan yang diberlakukan oleh MEA adalah kemudahan dan kebebasan akses seluruh negara atas arus perdagangan berupa produk, jasa dan tenaga kerja kepada negara lainnya. Oleh sebab itu, kompetisi usaha akan semakin agresif. Indonesia diharapkan dapat mengimbangi kinerja MEA pada tahun-tahun mendatang, sehingga Indonesia mampu berdiri secara independen. Tinjauan Industri Perbankan Industri perbankan merupakan salah satu industri yang juga terkena dampak situasi politik. Di Indonesia, ekspektasi, preferensi dan opini publik terhadap politik memberikan dampak masif terhadap pergerakan perekonomian negara, termasuk industri perbankan. Indikator ekspektasi masyarakat tampak secara nyata pada meningginya Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dan menguatnya nilai rupiah terhadap Dolar AS saat nama salah satu kandidat diumumkan terpilih sebagai Presiden republik Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa optimisme dan harapan masyarakat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi respon pasar yang cukup positif. Dengan adanya pemilihan susunan pemerintahan baru, para investor mulai bersikap “wait and see” dal hal ini sempat menahan laju pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. Namun secara keseluruhan, stabilitas sistem keuangan masih dinilai baik. Hal ini didukung oleh ketahanan sistem industri perbankan dan kinerja pasar keuangan yang relatif masih terjaga. Kekuatan ketahanan industri perbankan bersumber dari beberapa faktor, yaitu risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga, serta dukungan modal yang kuat. Pada Agustus 2014, rasio kecukupan modal Capital Adequacy RatioCAr masih tinggi sebesar 19,23, jauh di atas ketentuan minimum 8, sedangkan rasio kredit bermasalah Non Performing LoanNPL tetap rendah dan stabil di kisaran 2,00. Sementara itu, pertumbuhan kredit kepada sektor swasta melambat menjadi 13,4 yoy dari bulan sebelumnya sebesar 15,0 yoy, sejalan dengan proses penyesuaian dalam perekonomian. Di sisi lain, kondisi likuiditas perbankan membaik seiring dengan ekspansi operasi keuangan pemerintah. Hal itu tercermin pada pertumbuhan M2 dan Dana Pihak Ketiga DPK, yang masing-masing mencapai 11,0 yoy dan 11,6 yoy pada Agustus 2014. Beberapa bank mulai menurunkan suku bunga simpanan. Sementara itu, kinerja pasar modal pada September 2014 masih relatif baik di tengah tekanan pasar keuangan global. 114 115 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Kata Pengantar Direktur Pemimpin Bisnis “Pada 2014, kinerja bisnis PT Bank QNB Indonesia Tbk melebihi target- target yang telah ditetapkan. Situasi perekonomian baik global maupun nasional yang kurang kondusif tetap mampu mendorong pertumbuhan PT Bank QNB Indonesia Tbk dari segi pinjaman 84,12.” Pertumbuhan Kinerja Kinerja PT Bank QNB Indonesia Tbk semakin menguat. Hal ini terlihat dari peningkatan aset sebesar 88,63 dari tahun sebelumnya. Dari segi proitabilitas, PT Bank QNB Indonesia Tbk berhasil meningkatkan jumlah laba bersih tahun berjalan yang lebih besar, yaitu 3.499,55 dari 2013. Hingga akhir tahun, persentase pertumbuhan pinjaman PT Bank QNB Indonesia Tbk mencapai 84,12. Komitmen untuk mencapai pertumbuhan yang lebih kuat diwujudkan dalam rencana PT Bank QNB Indonesia Tbk dalam menyediakan layanan premium yang mengedepankan pendekatan personal guna memberikan solusi perbankan yang tepat. Strategi ini didukung oleh kinerja call center yang responsif dan solutif selama 24 jam. Produk dan Layanan Inovatif Pada 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk memperkenalkan layanan pro-prioritas, yaitu sebuah layanan berbentuk watch management. Layanan ini sedikit berbeda dengan lainnya, karena berfokus pada customer invention. Selain itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk juga memperkenalkan layanan Mitra Bisnis, sebuah layanan yang difokuskan pada nasabah corporate. Inti dari layanan Mitra Bisnis adalah pelayanan terhadap nasabah. Program ini memudahkan nasabah untuk berinteraksi secara langsung dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk dengan menyediakan akses call center yang lebih baik selama 24 jam. Diharapkan dengan adanya layanan ini, nasabah tidak merasa kesulitan dalam menyampaikan keluhan ataupun menghabiskan waktu terlalu lama dengan mesin retail. Strategi ini didukung oleh tersedianya platform khusus yang dipersiapkan untuk mengembangkan bisnis retail. Selain itu, Bank juga melakukan langkah strategis dengan menerapkan layanan Q VIrTUAL ACCOUNT QVA. Layanan ini telah diluncurkan di Medan Center Point pada 2014 dengan total nasabah lebih dari 50.000 orang dan sekitar 45 mitra. Segala bentuk strategi ini merupakan bentuk mitigasi dan perlindungan terhadap risiko-risiko usaha yang dinamis. Oleh sebab itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk sedang membidik lokasi-lokasi strategis sebagai bagian dari rencana ekspansi. Diharapkan dengan adanya perluasan lokasi usaha, PT Bank QNB Indonesia Tbk semakin mampu meningkatkan kinerja bisnisnya dengan nilai tambah yang berdaya-saing tinggi. operator. Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan intensitas dan eisiensi interaksi nasabah dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk secara langsung. Salah satu keunggulan layanan Mitra Bisnis dibandingkan dengan layanan serupa lainnya, adalah layanan ini menyediakan seorang partner yang berdedikasi untuk klien. Layanan yang diberikan oleh Partner Mitra Bisnis terdiri dari 2 dua, yaitu inbound call dan outbound call. Layanan inbound call mencakup permintaan terkait dengan akun rekening dan penyelesaian segala bentuk keluhan dan pengaduan dengan solusi yang tepat. Di sisi lain, outbound call memberikan sebuah hubungan yang leksibel dengan klien, membantu klien menangani masalah dokumen seperti covenant dan TBO yang wajib dilakukan oleh klien, melakukan penjualan produk silang seperti QNB First dan Bancassurance, serta melakukan follow-up terhadap inbound call pertama. Keunggulan Mitra Bisnis adalah: • Tim Mitra Bisnis yang berdedikasi • Client Courtesy Call minimal sekali dalam sebulan • Mitra Bisnis secara proaktif melakukan kunjungan ke tempat nasabah bersama dengan Relationship Manager rM. PT Bank QNB Indonesia Tbk berkeyakinan bahwa inovasi dalam bisnis merupakan salah satu faktor yang dapat mengunggulkan PT Bank QNB Indonesia Tbk dengan kompetitor lainnya. Komitmen dalam menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi adalah salah satu metode berbisnis terbaik PT Bank QNB Indonesia Tbk. Strategi Jangka Panjang Pada tahun mendatang, PT Bank QNB Indonesia Tbk akan meningkatkan hubungan kerjasama dengan berbagai Bank Perkreditan rakyat BPr dalam beberapa layanan khusus untuk memperluas cakupan nasabah yang belum terjangkau, salah satunya EFS Electronic Financial Services yang merupakan target bisnis pada 2015. Pada tahun-tahun mendatang, PT Bank QNB Indonesia Tbk berencana untuk meningkatkan pertumbuhan commercial dan corporate serta mengembangkan segmen Perubahan yang Positif Dalam kurun waktu 3 tiga tahun, PT Bank QNB Indonesia Tbk berhasil memantapkan bisnisnya di Indonesia. Sebelumnya, tidak banyak orang familiar dengan Qatar dalam hal industri perbankan. Melalui akuisisi yang dilakukan QNB terhadap PT Bank Kesawan, kini PT Bank QNB Indonesia Tbk semakin mampu meningkatkan nilai tambah dan daya-saingnya. Peningkatan jumlah nasabah dan pertumbuhan angka pinjaman pun menjadi salah satu bukti bahwa kinerja PT Bank QNB Indonesia Tbk mendapatkan respon positif di mata masyarakat. Kunci dari pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan adalah integritas yang tinggi, kepercayaan dan kualitas pelayanan yang terbaik. Oleh sebab itu, proses bisnis yang dilakukan Bank senantiasa berlandaskan pada optimisme walau risiko dan tantangan usaha terus bertambah. Proses transformasi yang dilakukan pada 2014 memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis PT Bank QNB Indonesia Tbk. Peleburan nilai-nilai dan budaya menjadi akar dari kesatuan persepsi dan pandangan seluruh individu dalam memajukan PT Bank QNB Indonesia Tbk. 116 117 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha PT Bank QNB Indonesia Tbk membagi kegiatan bisnisnya menjadi 2 dua portofolio bisnis yang mencakup perbankan ritel dan wholesale. Melalui pembagian portofolio ini, Bank berusaha fokus pada masing-masing kegiatan bisnisnya sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada masyarakat bisnis yang sesuai dengan portofolionya. Tinjauan Bisnis Sebagai langkah strategis dalam memenangkan persaingan, Bank telah menetapkan kebijakan dalam rangka pengembangan bisnisnya. PT Bank QNB Indonesia Tbk membagi bisnisnya menjadi 2 dua portofolio bisnis yang mencakup perbankan ritel dan wholesale. Dengan pembagian portofolio ini, Bank berusaha fokus pada masing-masing kegiatan bisnisnya sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada masyarakat bisnis yang sesuai dengan portofolionya. Perbankan ritel Untuk menciptakan kondisi perokonomian Indonesia yang kondusif bagi dunia usaha, Bank Indonesia tetap mempertahankan BI rate sebesar 7,75, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 8,00 dan 5,75. Tingkat suku bunga tersebut masih konsisten, untuk memastikan tekanan inlasi jangka pendek pasca kebijakan realokasi subsidi BBM yang ditempuh Pemerintah tetap terkendali dan temporer sehingga dapat kembali menuju ke sasaran 4±1 pada 2015. Kebijakan tersebut juga sejalan dengan langkah-langkah stabilisasi yang ditempuh selama ini untuk mengendalikan deisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat. Kebijakan moneter yang cenderung ketat tetap dilanjutkan oleh otoritas moneter Indonesia untuk mengendalikan inlasi dan deisit transaksi berjalan, sementara kebijakan makro prudensial yang akomodatif ditempuh agar pengetatan moneter tersebut tidak menimbulkan risiko terhadap stabilitas sistem keuangan. Selain itu, koordinasi kebijakan antara instansi Pemerintah juga terus diintensifkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi, khususnya dalam mengendalikan tekanan inlasi pasca kebijakan realokasi subsidi BBM dan deisit transaksi berjalan, serta mempercepat kebijakan reformasi struktural untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mulai kembali membaik di triwulan I-2015. Konsumsi diproyeksikan akan kembali meningkat lebih tinggi pada triwulan I-2015 didorong oleh kenaikan konsumsi Pemerintah seiring dengan membesarnya ruang iskal. Meningkatnya pertumbuhan konsumsi tersebut akan mendorong kenaikan investasi baik bangunan maupun non-bangunan. Dari sisi eksternal, meskipun terjadi peningkatan ekspor manufaktur, secara keseluruhan pertumbuhan ekspor masih terbatas akibat masih tertekannya ekspor komoditas sejalan dengan melambatnya permintaan negara emerging market. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada 2015 diperkirakan akan mencapai kisaran 5,4-5,8. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk secara optimal untuk melakukan akselerasi proses transformasi menuju bank papan atas. Secara konsisten, Bank senantiasa menjaga keberadaan bisnis ritel yang didorong oleh produk dan layanan inovatif untuk memperkuat pangsa pasar ritel Indonesia. Bank telah mencanangkan ekspansi kredit di bisnis ritel dengan pendekatan baru yang lebih memperhatikan aspek manajemen risiko yang lebih prudent, yaitu dengan memberikan layanan nasabah yang berbasis pada inovasi teknologi seperti virtual account, internet dan inovasi lainnya. Bank juga telah merekrut sejumlah karyawan baru yang berstatus pro hire dan fresh graduate yang sebelumnya telah dibekali dengan keterampilan dan kultur kerja baru sebagai ujung tombak untuk menggerakkan bisnis Bank. Pangsa pasar perbankan ritel diyakini akan terus tumbuh secara signiikan. Sebagaimana halnya wholesale banking, pendekatan yang digunakan untuk segmen retail banking juga menggunakan ‘customer centric’, sehingga pengembangan produk asset - liabilities dan layanan akan disesuaikan dengan perilaku nasabah ritel. Beberapa pengembangan produk pada perbankan ritel dilakukan mencakup lending, funding dan penciptaan produk dan layanan yang berbasis fee-based income seperti produk kartu kredit PT Bank QNB Indonesia Tbk, digiatkannya pemasaran Virtual Account , QPL dan MFC Multiinance, QNB First, Bancassurance serta produk-produk ritel lainnya. Pada 2014, kinerja lending yang bersifat konsumsi dari Perbankan ritel menghadapi tantangan yang cukup signiikan karena tren peningkatan inlasi yang menurunkan daya beli masyarakat pada umumnya. Namun dengan strategi bisnis yang tepat, hal ini dapat diatasi dengan menggiatkan pinjaman multiinance dan QPL personal loan PT Bank QNB Indonesia Tbk dengan proses dan strategi yang lebih kini dan mendekat kepada masyarakat. Selain itu, QNB First digiatkan untuk meningkatkan layanan kepada prime customer selaras dengan pertumbuhan Wholesale Banking. Dalam rangka mendorong pinjaman bisnis ritel untuk modal kerja dan investasi, PT Bank QNB Indonesia Tbk memfokuskan diri dalam perbaikan proses sehingga pengajuan kredit dengan limit tertentu menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan tetap menjaga kualitas kredit. Langkah strategis telah diterapkan untuk mendorong pertumbuhan perbankan ritel mencakup pembuatan produk program baru hingga pengoptimalisasian middle oice untuk memantau dan meningkatkan quality assurance dari pinjaman nasabah ritel. Dari sisi funding, pada 2014 Perbankan ritel tumbuh cukup signiikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini akan terus mendorong pertumbuhan sektor funding dengan beberapa strategi bisnis seperti bancassurance serta produk-produk Dana Pihak Ketiga yang unggul dan tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk mendorong kinerja di sektor funding, PT Bank QNB Indonesia Tbk mengambil langkah strategis dengan meningkatkan jumlah nasabah baru dengan memberikan produk dan layanan kepada nasabah. Untuk menggerakkan peningkatan fee-based income, PT Bank QNB Indonesia Tbk berupaya meningkatkan penjualan bancassurance. Hal ini didukung dari sisi lending, yang berasal dari biaya administrasi dan provisi kredit. Salah satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan bancassurance, PT Bank QNB Indonesia Tbk melakukan cross selling penjualannya dengan aktivitas lending dan funding. Selain itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk juga menyelenggarakan berbagai event seperti business gathering untuk memperkenalkan produk bancassurance kepada nasabah lending dan funding. Tantangan yang dihadapi dalam segmen Perbankan ritel pada 2014 adalah kualitas SDM yang harus selalu ditingkatkan melalui berbagai pelatihan SDM di perbankan ritel PT Bank QNB Indonesia Tbk, agar dapat lebih aktif untuk meningkatkan portofolionya. Tantangan lain yang dihadapi adalah meningkatkan brand awareness di masyarakat dan industri perbankan nasional. Dengan dukungan QNB sebagai “One of The Strongest Bank in the World”, perbankan ritel PT Bank QNB Indonesia Tbk optimis dapat bersaing dan meningkat di bisnis ritel Indonesia. Secara keseluruhan, realisasi pencapaian target pada portofolio Perbankan ritel ditunjukkan dengan kinerja funding lending yang tumbuh dibanding dengan tahun sebelumnya. Dari sisi fee-based income, target yang telah ditetapkan di awal tahun dapat dilampaui dan menunjukkan pencapaian yang cukup menggembirakan. Pada 2015, Perbankan ritel akan melanjutkan dan mengembangkan strategi 2014 yang telah dilakukan dengan tetap memfokuskan pertumbuhan pada lending, funding dan fee-based income. Langkah strategis yang juga akan diterapkan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk antara lain dengan melakukan repositioning, re-pricing produk funding, aktivitas dan produk baru yang inovatif, meningkatkan jumlah nasabah baru, menambah SDM profesional, serta menambah jumlah cabang. Komitmen untuk meraih pertumbuhan signiikan terutama pada pertumbuhan funding, akan dapat mendukung kinerja di sektor lending. PT Bank QNB Indonesia Tbk juga senantiasa melakukan pengembangan yang berbasis teknologi dan transaksi non tunai serta persiapan peluncuran produk-produk dan layanan baru Bank. Melalui implementasi yang tepat, strategi ini dapat membawa Perbankan ritel untuk mewujudkan pertumbuhan yang optimal dan signiikan. Perbankan Wholesale Dari sisi perekonomian global, pemulihan ekonomi dunia terus berlanjut meski tidak merata dan cenderung lambat. Perekonomian AS, yang menjadi motor pemulihan ekonomi global, terus menunjukkan perbaikan dan berada dalam siklus yang meningkat. Sejalan dengan itu, normalisasi kebijakan moneter the Fed terus berlangsung dengan kemungkinan kenaikan Fed Fund Rate FFr mulai triwulan II-2015 sehingga mendorong apresiasi dolar AS yang kuat terhadap hampir seluruh mata uang dunia dan meningkatkan risiko pengembalian modal asing dari emerging markets, termasuk Indonesia. Sebaliknya, perekonomian Eropa dan Jepang masih mengalami tekanan meskipun terus dilakukan stimulus dari sisi moneter. Perlambatan ekonomi Tiongkok juga terus berlangsung akibat proses rebalancing ekonomi yang ditempuhnya. Perkembangan ini telah mendorong harga komoditas global khususnya komoditas mineral dan pertanian menurun lebih besar dari yang diperkirakan. Pola pertumbuhan ekonomi dunia dan penurunan harga komoditas tersebut berpengaruh terhadap struktur ekspor 118 119 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 peningkatan pelayanan nasabah dan peningkatan nasabah baru. Pendekatan yang digunakan untuk mencapai target adalah customer centric, sehingga pengembangan produk dan layanan pun akan disesuaikan dengan preferensi dan Indonesia dengan meningkatnya ekspor manufaktur dan masih tertekannya ekspor komoditas primer. Sementara itu, harga minyak dunia menurun drastis dan diperkirakan akan berlanjut pada 2015 seiring dengan pasokan yang meningkat dari AS di tengah permintaan dunia yang melambat. Secara keseluruhan, sebagai negara yang net importer dalam minyak, penurunan harga minyak dunia akan berpengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia, baik dari sisi iskal, neraca pembayaran maupun pertumbuhan ekonomi. Kinerja neraca pembayaran semakin sehat dengan menurunnya deisit transaksi berjalan dan besarnya surplus neraca modal. Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus 0,02 miliar dolar AS pada Oktober 2014, setelah pada bulan sebelumnya mengalami deisit sebesar 0,26 miliar dolar AS. Kinerja positif tersebut didukung oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat seiring kenaikan ekspor manufaktur, seperti ekspor produk otomotif. Sementara itu, dari neraca inansial, aliran masuk modal asing tetap besar didorong oleh persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik. Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga ditopang oleh ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. Ketahanan industri perbankan tetap kuat dengan risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga, serta dukungan modal yang kuat. Pada Oktober 2014, rasio kecukupan modal Capital Adequacy RatioCAr perbankan nasional masih tinggi, sebesar 19,6, jauh di atas ketentuan minimum 8, sedangkan rasio kredit bermasalah Non Performing LoanNPL tetap rendah dan stabil dikisaran 2,0. Sementara itu, pertumbuhan kredit melambat menjadi 12,62 yoy pada Oktober 2014, lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya 13,16yoy. Pertumbuhan DPK pada Oktober 2014 tercatat sebesar 13,93 yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 13,32 yoy. Perbankan cenderung masih selektif dalam menyalurkan kredit baru, namun penolakan terhadap permohonan kredit baru cenderung menurun. Di sisi lain, kondisi likuiditas perbankan relatif terjaga dan membaik seiring dengan operasi keuangan pemerintah yang lebih ekspansif. Pertumbuhan DPK dan kredit pada 2015 diperkirakan akan meningkat sehingga mencapai, masing-masing, sebesar 14-16 dan 15-17. Salah satu segmen utama yang menjadi target market adalah segmen Wholesale Banking. Pendekatan yang digunakan untuk menggarap segmen ini melalui pendekatan ‘customer centric’, sehingga pengembangan produk asset - liabilities dan layanan akan disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan segmen wholesale banking. Dengan tantangan tersebut, pada 2014 PT Bank QNB Indonesia Tbk berhasil melihat peluang di bisnis wholesale sehingga portofolio Perbankan Wholesale meningkat sangat signiikan. Portofolio Perbankan Wholesale yang secara garis besar terdiri dari Corporate Banking, Commercial Banking dan bisnis lainnya menunjukkan pertumbuhan dan pencapaian yang menggembirakan di sepanjang 2014. Corporate Banking, Commercial Banking dan bisnis lainnya telah menggerakkan kinerja Wholesale Banking yang meletakkan fokus bisnisnya pada perusahaan korporasi pembiayaan dengan limit besar. Meskipun tergolong baru, Corporate Banking PT Bank QNB Indonesia Tbk sudah aktif terlibat dalam sindikasi-sindikasi dan juga telah dipercaya sebagai Facility Agency untuk sindikasi yang terbentuk. Salah satu pencapaian menggembirakan dari Corporate Banking adalah keberhasilannya dalam membina kerja sama dengan perusahaan korporasi besar yang berskala nasional dan internasional. Tantangan bagi Perbankan Wholesale di sepanjang 2014 antara lain menghadapi persaingan dengan bank-bank lebih besar dan mendapat kepercayaan dari nasabah untuk berbisnis serta bekerja sama dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk. Tantangan signiikan lainnya adalah untuk tumbuh dengan cepat dan tetap memastikan kualitas kredit terjaga. Hal ini dimanifestasikan dengan tren NPL yang tetap baik dari tahun ke tahun. Guna menopang kelangsungan usaha Perbankan Wholesale, PT Bank QNB Indonesia Tbk melaksanakan inisiatif dengan cara membentuk industry strategic, dengan menggandeng industri-industri keuangan lain dalam jaringan kemitraan bisnis serta memberikan nilai lebih pada layanan nasabah dan teknologi seperti internet banking, virtual account, serta produk dan layanan lainnya yang dapat meningkatkan fee based income. Selain itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk melakukan cross selling dengan produk dan layanan seperti bancassurance dan layanan prima lainnya,untuk meningkatkan kinerja perbankan Wholesale. Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan. Strategi PT Bank QNB Indonesia Tbk pada 2015, difokuskan pada peningkatan target pendapatan melalui kebutuhan Perbankan Wholesale. Diharapkan melalui implementasi yang tepat, strategi ini dapat membawa segmen Perbankan Wholesale mewujudkan tujuan PT Bank QNB Indonesia Tbk menjadi Smart Wholesale Banking. Pendapatan dan Kontribusi Per Segmen Usaha Komposisi pinjaman dan dana pihak ketiga per-segmen wholesale retail adalah: Dalam jutaan rupiah Uraian Wholesale retail Total Loan 14.114.946 991.174 15.106.120 Dana Pihak Ketiga 6.782.240 9.379.470 16.161.710 Pada 2014, kontribusi terbesar pendapatan bunga berasal dari segmen wholesale yang memiliki 93,43 dari total pinjaman yang dimiliki Bank. Sedangkan dari sisi Dana Pihak Ketiga, segmen ritel memberikan kontribusi terbesar yaitu 58,03 dari total Dana Pihak Ketiga yang dimiliki Bank. Proitabilitas Tabel proitabilitas 3 tiga tahun terakhir Uraian 2014 2013 2012 CAr rasio Kecukupan Modal 15,10 18,73 27,76 rOA Return of Asset 1,05 0,07 0,81 rOE Return of Equity 6,54 0,29 3,38 NIM Net Interest Margin 2,80 2,82 4,63 NPL Gross Non Performing Loan Gross 0,31 0,23 0,73 NPL Nett Non Performing Loan Nett 0,23 0,10 0,31 BOPO rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 88,97 100,82 111,53 LDr Loan to Deposit Ratio 93,47 113,30 87,37 120 121 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Kata Pengantar Direktur Keuangan “Salah satu pilar utama keberhasilan PT Bank QNB Indonesia Tbk adalah kekuatan permodalan. Kekuatan tersebut mendukung pengembangan infrastruktur, teknologi dan sumber daya manusia PT Bank QNB Indonesia Tbk sehingga bisa menghasilkan produk dan pelayanan perbankan yang terbaik.” Salam sejahtera, Secara umum situasi perekonomian nasional pada tahun 2014 sangat menantang dan hal ini berpengaruh langsung pada industri perbankan nasional. Ketatnya likuiditas, kenaikan tingkat suku bunga, penurunan nilai tukar serta laju inlasi membuat sektor riil tumbuh sangat terbatas. Sehingga pada tahun 2014 industri perbankan di Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan dan cenderung dalam posisi konsolidasi. Namun demikian PT Bank QNB Indonesia Tbk tetap mampu terus tumbuh dan menjaga momentum untuk terus berkembang. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kredit dan simpanan masyarakat atau Dana Pihak Ketiga DPK sepanjang tahun 2014 tumbuh sebesar 84 dan 123, jauh diatas rata rata pertumbuhan industri. Pencapaian laba komprehensif perusahaan pada tahun 2014 sebesar rp120,78 miliar, meningkat lebih dari 3.506,42 dibanding tahun 2013. Keberhasilan ini ditunjang oleh pertumbuhan kredit dan pendapatan operasional lainnya serta kemampuan mengendalikan biaya operasional dengan baik. Terus tumbuh dan berkembang Di tengah tantangan kondisi perekonomian sepanjang tahun 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk mencatat pencapaian inansial yang membanggakan. Aset perusahaan meningkat sebesar 89 dari rp11,05 triliun pada akhir 2013 menjadi rp20,84 triliun pada akhir 2014. Dengan peningkatan proses persetujuan kredit dan terus menjaga risiko kredit, PT Bank QNB Indonesia Tbk mencatat pertumbuhan kredit sebesar rp6,9 triliun sepanjang tahun 2014. Pertumbuhan ini sebesar sekitar 84,12 jika dibandingkan dengan posisi kredit pada akhir 2013. Kekuatan branding PT Bank QNB Indonesia Tbk dan pelayanan yang prima menjadi kunci sukses pertumbuhan DPK. Hal ini tercermin dari pertumbuhan DPK yang sangat solid hingga mencapai 123,08 atau rp8,9 triliun selama tahun 2014. Salah satu pilar utama keberhasilan PT Bank QNB Indonesia Tbk adalah kekuatan permodalan. Kekuatan tersebut mendukung pengembangan infrastruktur, teknologi dan sumber daya manusia PT Bank QNB Indonesia Tbk sehingga bisa menghasilkan produk dan pelayanan perbankan yang terbaik. Dalam 2 dua tahun terakhir, yakni 2013 dan 2014, perusahaan telah berhasil memperkuat struktur permodalan melalui Penawaran Umum Terbatas III dan IV. Sehingga pada akhir tahun 2014 total modal PT Bank QNB Indonesia Tbk telah mencapai rp2,19 triliun dengan rasio kecukupan modal sebesar 15,1. Menjawab Tantangan dengan Solusi Tepat Salah satu tantangan yang dihadapi perbankan di Indonesia dan juga PT Bank QNB Indonesia Tbk pada 2014 adalah ketatnya likuiditas dan kenaikan suku bunga yang pada akhirnya berpengaruh pada marjin bunga bersih. Untuk menghadapi tantangan ini, PT Bank QNB Indonesia Tbk terus mengembangkan berbagai produk dan layanan unggulan yang pada akhirnya akan meningkatkan perolehan DPK dengan biaya yang lebih murah. Selain itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk juga sedang mengembangkan produk-produk baru yang fokus pada pendapatan operasional lainnya, seperti fee dan komisi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan stabilitas pendapatan bank dari waktu ke waktu. PT Bank QNB Indonesia Tbk juga terus fokus untuk meningkatkan eisiensi perusahaan melalui pengendalian biaya operasional perusahaan. Eisiensi biaya membutuhkan kegiatan pengawasan yang rutin dan akurat untuk meningkatkan proitabilitas. Hal ini sejalan dengan visi PT Bank QNB Indonesia Tbk, yaitu menjadi Bank papan atas dalam hal kinerja keuangan di Indonesia. Dengan adanya langkah-langkah strategis dan matang, PT Bank QNB Indonesia Tbk meyakini bahwa pertumbuhan PT Bank QNB Indonesia Tbk akan menuju ke arah yang lebih baik di masa-masa mendatang. Struktur Organisasi Head of Finance Accounting Budgeting, Planning, MIS reporting Head Financial Accounting, Control Tax Head Secretary Finance Director CFO Uraian atas Kinerja Keuangan Perusahaan Analisis dan pembahasan kinerja keuangan berikut disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari laporan keuangan konsolidasian PT Bank QNB Indonesia Tbk yang berakhir pada 31 Desember 2014. Laporan tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP Purwantono, Suherman Surja Ernst Young a member of Ernst Young International yang ditunjuk perusahaan dan memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yang material. Pada 2014, Bank sukses meningkatkan kinerja keuangan dengan pencatatan jumlah aset mencapai rp20,84 triliun naik 88,63 dibandingkan pada 2013 sebesar rp11,05 triliun. Kemudian, laba komprehensif pada 2014 tercatat sebesar rp120,78 miliar naik 3.506,42 dibandingkan pada 2013 sebesar rp3,35 miliar. 123,08 Dana Pihak Ketiga 84,12 Loan 59,26 Pendapatan Operasional 3.506,42 Laba Komprehensif 6,54 rOE 122 123 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Analisis Laporan Posisi Keuangan Analisis atas laporan posisi keuangan berfungsi untuk mengenali dan mengidentiikasi kondisi keuangan serta hasil operasi Perseroan pada tahun berjalan. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk melakukan estimasi dan prediksi mengenai kinerja dan posisi perusahaan pada masa mendatang. Aset Pada 2014, Bank berhasil mencatatkan jumlah aset sebesar rp20,84 trilliun atau tumbuh sebesar 88,63 dari tahun 2013 sebesar rp11,05 triliun. Secara keseluruhan, peningkatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan kredit yang diberikan sebesar 6,90 triliun, meningkat sebesar 84,12 dibandingkan 2013. Sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain mencapai rp3,32 triliun atau meningkat 167,56. Dalam jutaan rupiah Keterangan 2014 2013 PeningkatanPenurunan Jumlah Persentase Aset Kas 52.653 56.633 3.980 7,03 Giro pada Bank Indonesia 1.425.155 818.168 606.987 74,19 Giro pada Bank-Bank Lain 43.324 19.038 24.286 127,57 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank- Bank Lain 3.324.797 1.242.652 2.082.145 167,56 Tagihan Derivatif 849 3.600 2.751 76,42 Tagihan Akseptasi 60.744 - 60.744 - Efek-Efek yang Dibeli dengan janji dijual kembali 268.324 73.881 194.443 263,18 Kredit yang Diberikan - Neto 15.093.659 8.197.682 6.895.977 84,12 Efek-efek 232.642 367.681 135.039 36,73 Beban Dibayar di Muka 57.114 43.881 13.233 30,16 Aset Pajak Tangguhan - Neto - 8.135 8.135 100,00 Aset Tetap 114.631 111.225 3.406 3,06 Aset Tak Berwujud 42.370 34.192 8.178 23,92 Aset Lain-Lain - Neto 122.756 70.847 51.909 73,27 Jumlah Aset 20.839.018 11.047.615 9.791.403 88,63 Liabilitas Total Liabilitas Bank pada 2014 tercatat sebesar rp18,56 triliun meningkat sebesar 94,64 dibandingkan dengan akhir 2013 yaitu sebesar rp9,53 triliun. Peningkatan 88,63 Jumlah aset 94,64 Total Liabilitas ini disebabkan oleh adanya peningkatan simpanan dari nasabah sebesar 123,08 dibandingkan 2013 dan menurunnya liabilitas derivatif sebesar 99,03 selama 2014. Dalam jutaan rupiah Keterangan 2014 2013 PeningkatanPenurunan Jumlah Persentase Liabilitas Liabilitas Segera 252.785 178.304 74.481 41,77 Simpanan dari Nasabah 16.161.710 7.244.934 8.916.776 123,08 Simpanan dari Bank-Bank Lain 1.863.330 1.853.000 10.330 0,56 Liabilitas Derivatif 1.371 141.678 140.307 99,03 Liabilitas Akseptasi 60.744 - 60.744 - Utang Pajak Penghasilan 20.402 - 20.402 - Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja 42.688 28.026 14.662 52,32 Beban Masih Harus Dibayar dan Liabilitas Lain- Lain 142.731 88.645 54.086 61,01 Liabilitas Pajak Tangguhan 12.333 - 12.333 - Jumlah Liabilitas 18.558.094 9.534.587 9.023.507 94,64 Ekuitas Ekuitas Bank terdiri atas modal ditempatkan dan disetor, tambahan modal disetor, dan saldo laba. Pada akhir 2014, modal tercatat Bank sebesar rp2,28 triliun, meningkat sekitar 51 bila dibandingkan modal pada posisi akhir 2013 sebesar rp1,51 triliun. Peningkatan ekuitas antara lain dikontribusikan peningkatan total saldo laba sebesar 2.642,98, peningkatan modal inti yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas IV right issue di Juni 2014 dan membaiknya kinerja Bank yang ditunjukkan dengan laba sebelum pajak sebesar rp161,91 miliar. Analisis Laporan Laba rugi Pendapatan Bunga Pada 2014, Bank sukses membukukan pendapatan bunga sebesar rp1.221,12 miliar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 141,12 atau sebesar rp714,68 miliar dibandingkan pada 2013 yang tercatat sebesar rp506,43 miliar. Peningkatan pendapatan bunga dipengaruhi oleh jumlah aset 2014 yang meningkat 88,63 dibandingkan 2013. Beban Bunga Seiring dengan meningkatnya pendapatan usaha, beban bunga juga mengalami peningkatan. Pada 2014, beban bunga tercatat sebesar rp814,50 miliar, naik 196 atau sebesar rp539 miliar dibandingkan pada 2013 sebesar rp275,50 miliar. Beban bunga terdiri atas bunga atas liabilitas keuangan, serta bunga atas efek-efek tersedia untuk dijual. Peningkatan beban bunga dikontribusikan oleh bunga simpanan dari nasabah yang naik 211,69 dari tahun sebelumnya sebesar rp245,43 miliar menjadi rp764,99 miliar, sedangkan bunga simpanan dari bank- bank lain naik 29,03 menjadi rp27,86 miliar dari rp21,59 miliar pada 2013. 124 125 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Pendapatan Operasional Total Pendapatan Operasional Bank pada 2014 tercatat sebesar rp616,06 miliar, meningkat sebesar 59,26 dibandingkan dengan akhir 2013 yaitu sebesar rp386,82 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh Pendapatan Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Pada 2014, Bank sukses mencatatkan pertumbuhan total laba komprehensif tahun berjalan sebesar rp120,78 miliar naik 3.506,42 dibandingkan pada 2013 sebesar rp3,35 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga yang naik 76,07 dibandingkan pada tahun sebelumnya, sedangkan beban operasional lainnya hanya tumbuh sebesar 16,10 dari tahun sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa Bank telah sukses meningkatkan eisiensi pada kinerja tahun berjalan. Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas neto diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 mencapai rp1,93 triliun naik 234,67 atau rp1,35 triliun dibandingkan pada 31 Desember 2013 sebesar 575,49 miliar yang terutama disebabkan oleh simpanan dari nasabah yang meningkat 146,27 dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian penerimaan bunga yang naik 137,31 dibandingkan tahun sebelumnya. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 mencapai rp98,33 miliar mengalami pertumbuhan positif 338,79 atau sebesar rp139,51 miliar dibandingkan pada tahun sebelumnya yang minus rp41,18 miliar hal ini terutama disebabkan oleh hasil penjualanpencairan efek-efek pada 2014 sebesar rp370 miliar . Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 mencapai rp647,12 miliar naik 0,08 atau sebesar rp506 juta dibandingkan pada tahun sebelumnnya rp646,61 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh hasil emisi neto dari penawaran umum terbatas IV yang tercatat sebesar rp649,70 miliar tumbuh 0,09 atau sebesar rp568 juta dibandingkan tahun sebelumnya rp649,14 miliar. Kenaikan Penurunan Bersih Kas dan Setara Kas Kenaikan penurunan bersih kas dan setara kas pada 2014 tercatat sebesar rp2,67 triliun naik 126,22 dibandingkan pada 2013 sebesar rp1,18 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh simpanan dari nasabah naik 146,27 atau sebesar rp5,30 triliun kemudian jumlah kredit yang diberikan naik sebesar 36,97 atau sebesarrp1,86 triliun dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pengaruh Fluktuasi Valuta Asing Pada Kas dan Setara Kas Pada 2014, pengaruh luktuasi valuta asing pada kas dan setara kas tercatat sebesar rp37,99 miliar turun 25,73 dibandingkan pada 2013 sebesar rp51,15 miliar. Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun Pada 2014, jumlah saldo kas dan setara kas pada akhir tahun tercatat sebesar rp4,84 triliun. Nilai tersebut mengalami peningkatan 126,82 atau sebesar rp2,71 triliun dibandingkan dengan 2013 yang tercatat sebesar rp2,13 triliun. Tabel Laporan Arus Kas Dalam jutaan rupiah Uraian 2014 2013 Perubahan Jumlah Persentase Arus Kas dari Aktivitas Operasi 1.925.998 575.488 1.350.510 234,67 Arus Kas dari Aktivitas Investasi 98.331 41.178 139.509 338,79 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 647.117 646.611 506 0,08 Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas 2.671.446 1.180.921 1.490.525 126,22 Pengaruh Fluktuasi Kurs 37.992 51.151 13.159 25,73 Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 2.136.491 904.419 1.232.072 136,23 Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 4.845.929 2.136.491 2.709.438 126,82 Bunga sebesar rp406,62 miliar dan Pendapatan Provisi dan Komisi Neto sebesar rp174,80 miliar. Selain itu, Pendapatan Operasional Lain-lain menurun menjadi sebesar rp34,63 miliar dibandingkan dengan akhir 2013, yaitu sebesar rp60,85 miliar. Dalam jutaan rupiah Keterangan 2014 2013 PeningkatanPenurunan Jumlah Persentase Pendapatan Bunga Neto 406.622 230.945 175.677 76,07 Pendapatan Provisi dan Komisi Neto 174.801 95.023 79.778 83,96 Pendapatan Operasional Lain-Lain 34.632 60.847 26.215 43,08 Pendapatan Operasional 616.055 386.815 229.240 59,26 Beban Operasional Lainnya Total Beban Operasional Bank pada 2014 tercatat sebesar rp457,05 miliar meningkat sebesar 16,51 dibandingkan dengan akhir 2013 yaitu sebesar rp392,28 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan beban karyawan sebesar 19,06 serta beban umum dan administrasi sebesar 7,89. Dalam jutaan rupiah Keterangan 2014 2013 PeningkatanPenurunan Jumlah Persentase Beban Karyawan 293.520 246.525 46.995 19,06 Beban Umum dan Administrasi 149.612 138.668 10.944 7,89 Beban Lainnya 13.922 7.085 6.837 96,50 Beban Operasional 457.054 392.278 64.776 16,51 Laba Komprehensif Total Laba Komprehensif pada 2014 tercatat sebesar rp120,78 miliar meningkat sebesar 3.506,42 dibandingkan dengan akhir 2013 yaitu sebesar rp3,35 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya Pendapatan Bunga neto menjadi rp406,62 miliar dan Pendapatan Provisi dan Komisi Neto menjadi rp174,80 miliar. Dalam jutaan rupiah Keterangan 2014 2013 PeningkatanPenurunan Jumlah Persentase Pendapatan Bunga Neto 406.622 230.945 175.677 76,07 Pendapatan Provisi dan Komisi Neto 174.801 95.023 79.778 83,96 Laba Sebelum Pajak Penghasilan 161.911 5.087 156.824 3082,84 Jumlah Laba Komprehensif 120.779 3.349 117.430 3506,42 Beban Pajak Bank mencatat beban pajak penghasilan sebesar rp41,07 miliar pada 2014 dari rp1,73 miliar pada 2013, meningkat 2.274. Kenaikan beban pajak penghasilan ini sejalan dengan peningkatan laba usaha perusahaan. Dalam jutaan rupiah Uraian 2014 2013 Perubahan Jumlah Persentase Pajak Kini 20.588 - 20.588 - Pajak Tangguhan 20.486 1.730 18.756 1.084 Total Beban Pajak 41.074 1.730 39.344 2.274 126 127 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Laporan Perubahan Ekuitas Dalam jutaan rupiah Uraian Modal Saham Tambahan Modal disetor neto Cadangan Nilai Wajar Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Saldo Laba Total Ekuitas Telah Ditentukan Penggunaanya Belum Ditentukan Penggunaanya Saldo 1 Januari 890.447 19.458 8 4.396 12.325 863.068 Laba tahun berjalan - - - - 3.357 3.357 Kerugian komprehensif lainya - - 8 - - 8 Total laba komprehensif tahun berjalan - - 8 - 3.357 3.349 Hasil emisi bersih dari Penawaran Umum Terbatas III 649.136 2.525 - - - 646.611 Saldo 31 Desember 2013 1.539.583 21.983 - 4.396 8.968 1.513.028 Laba tahun berjalan - - - - 120.837 120.837 Kerugian komprehensif lainnya - - 58 - - 58 Total laba komprehensif tahun berjalan - - 58 - 120.837 120.779 Hasil emisi bersih dari Penawaran Umum Terbatas IV 649.704 2.587 - - - 647.117 Saldo 31 Desember 2014 2.189.287 24.570 58 4.396 111.869 2.280.924 rasio-rasio Keuangan Uraian 2014 2013 CAr rasio Kecukupan Modal 15,10 18,73 rOA Return of Asset 1,05 0,07 rOE Return of Equity 6,54 0,29 NIM Net Interest Margin 2,80 2,82 NPL Gross Non Performing Loan Gross 0,31 0,23 NPL Nett Non Performing Loan Nett 0,23 0,10 BOPO rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 88,97 100,82 LDr Loan to Deposit Ratio 93,47 113,30 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Dalam jutaan rupiah Keterangan rumus Nilai dalam rupiah rasio Keterangan Current Ratio Aset Lancar 20.559.261 111,98 rasio ini menujukkan kemampuan ketersediaan aset dalam menutup utang lancar sampai dengan 111,98 Liabilitas Lancar 18.360.342 Total Debt to Equity Ratio Total Liabilitas 18.558.094 813,62 rasio ini menunjukkan Bank dibiayai oleh utang sebesar 813,62 Jumlah Ekuitas 2.280.924 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal Dalam Jutaan rupiah Keterangan 2014 Persentase 2013 Persentase Total liabilitas 18.558.094 89,05 9.534.587 86,30 Total Ekuitas 2.280.924 10,95 1.513.028 13,70 Total Aset 20.839.018 100,00 11.047.615 100,00 Struktur modal Bank pada 2014 didominasi oleh total liabilitas sebesar 89,05 lebih tinggi dibandingkan pada 2013 sebesar 86,30. Sedangkan total aset yang dibiayai oleh modal sendiri pada 2014 sebesar 10,95 lebih rendah dibandingkan pada 2013 sebesar 13,70. Kebijakan Bank terkait komposisi struktur modal telah mempertimbangkan tingkat risiko usaha. Modal Awal yang Disetor dan Cadangan Tambahan Modal serta Modal Pelengkap Struktur permodalan PT Bank QNB Indonesia Tbk merujuk pada Surat Edaran Bank Indonesia No.1227DPNP tanggal 25 Oktober 2010 terdiri dari modal inti yang terdiri dari modal awal yang disetor dan cadangan tambahan modal dan modal pelengkap yang terdiri dari cadangan umum aset produktif. Dalam penilaian kecukupan modal, Bank menggunakan pendekatan standar Standardized Approach dalam pengukuran kecukupan modal untuk risiko Kredit dan risiko Pasar, sedangkan untuk risiko Operasional, Bank menggunakan pendekatan indikator dasar Basic Indicator Approach. Penilaian ini mengacu pada ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia No. 136DPNP tertanggal 18 Februari 2011, Surat Edaran Bank Indonesia No. 1421 DPNP tertanggal 18 Juli 2012 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 113DPNP tertanggal 27 Januari 2009. Adapun pengungkapan tentang struktur permodalan PT Bank QNB Indonesia Tbk sesuai dengan PBI No. 1414 PBI2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan Surat Edaran BI Nomor 1435DPNP perihal Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia akan disajikan pada pembahasan Manajemen risiko dalam bab ini. Seiring dengan aktivitas Bank, terutama dalam penyaluran kredit neto yang meningkat secara signiikan sebesar 84,12 menjadi rp15.093,66 miliar, maka rasio kecukupan modal KPMM mengalami penurunan dari 18,73 pada tahun 2013 menjadi 15,10 di tahun 2014, akan tetapi masih tetap berada di atas persyaratan minimum modal yang diwajibkan diukur sebesar 8 dari ATMr. Ikatan Material untuk Perolehan Barang Modal Tidak ada investasi barang modal yang material per 31 Desember 2014. Investasi Barang Modal yang Direalisasikan pada Tahun Buku Terakhir Tidak ada investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir. PeningkatanPenurunan Material dari Pendapatan Bersih Pada 2014, tidak ada peningkatanpenurunan material dari pendapatan bersih. 128 129 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha Pendapatan Bersih Sepanjang 2014, tidak terdapat dampak perubahan harga terhadap pendapatan usahapendapatan bersih. Perjanjian dan Perikatan Penting Dalam rangka meningkatkan pelayanan Bank kepada seluruh nasabah, Bank mengadakan perjanjian strategis dan perikatan penting pada 2014 bekerja sama dengan mitra kerja. Informasi mengenai perjanjian dan perikatan oenting dapat merujuk pada Catatan No. 37 Laporan Keuangan Audited 2014. Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa Sepanjang 2014, tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang bersifat luar biasa. Dampak Perubahan Suku Bunga Terhadap Kinerja Perseroan Sepanjang 2014, tidak terdapat dampak perubahan suku bunga terhadap kinerja perseroan. Perbandingan Target Awal Tahun Buku Dengan realisasi Serta Proyeksi 2015 Pada 2015, PT Bank QNB Indonesia Tbk memproyeksikan adanya pertumbuhan sebesar lebih dari 30 dari segi aset, dana pihak ketiga dan pinjaman. b. PT Bank QNB Indonesia Tbk akan fokus pada beberapa segmen besar dan pemanfaatan peluang investasi pada pesatnya pangsa pasar c. Pembangunan kapabilitas yang memadai untuk menggarap pangsa pasar yang telah dipilih secara intensif, dengan cara: • Membangun kapabilitas produk dan layanan terbaik di kelasnya. • Investasi TI dan pengembangan jaringan cabang serta jaringan elektronik lainnya. • Kerjasama yang saling menguntungkan dengan aliansi strategis • Pengembangan sumber daya yang andal dan ahli di bidangnya untuk dapat mengelola kinerja berkualitas Dengan acuan strategis tersebut, maka telah ditetapkan kebijakan strategis yang akan dilakukan seperti: 1.1.1. Positioning and Branding Keberadaan QNB sebagai pemegang saham pengendali, dan posisi positioning Bank yang telah berubah nama dari PT Bank QNB Kesawan Tbk menjadi PT Bank QNB Indonesia Tbk di penghujung 2014, akan lebih tajam dan telah menjadi satu kesatuan yang kuat didukung oleh QNB dan PT Bank QNB Indonesia Tbk. Kekuatan posisi PT Bank QNB Indonesia Tbk ditunjang oleh keamanan dan kekuatan Bank serta dikombinasikan dengan pengalaman dan keramahan yang dimiliki. Untuk lebih menegaskan kekuatan merek di pasar, sosialisasi dan program pemasaran tetap dilakukan guna memperkuat reputasi merek brand yang mana salah satu rencana adalah untuk lebih mensosialisasikan transformasi baru PT Bank QNB Indonesia Tbk kepada masyarakat luas. PT Bank QNB Indonesia Tbk melakukan kegiatan sosialisasi melalui dua cara, yaitu macro marketing dan micro marketing. Macro marketing diimplementasikan pada lokasi yang dapat dilihat oleh khalayak ramai, seperti papan reklame dan digital media. Kegiatan micro marketing dilakukan langsung kepada target pasar, termasuk kegiatan edukasi perbankan yang dimulai dari anak sekolah sampai dengan informasi pasar keuangan bagi nasabah dan calon nasabah PT Bank QNB Indonesia Tbk. 1.1.2. Wholesale Banking Segmen Wholesale Banking adalah salah satu segmen utama yang menjadi target market. Pendekatan yang digunakan untuk segmen ini melalui customer centric, yaitu pengembangan produk asset - liabilities dan penyesuaian akan layanan dengan preferensi dan kebutuhan segmen Wholesale Banking. Penerapan strategi untuk mengukuhkan segmen ini termasuk: • Penetapan perusahaan korporasi strategis sebagai pilar pengembangan bisnis dalam hal pendanaan dan pembiayaan serta layanan perbankan lainnya, khususnya perusahaan yang masuk dalam kategori 250 perusahaan teratas. • Konsultasi dan solusi kepada nasabah bisnis melalui kerangka atau rantai distribusisupply chain yang berfokus pada domestic structured trade dalam sektor-sektor utama. • Penguatan segmen SME dengan memperluas cakupan pengembangan dan pendanaan Bank. 1.1.3. Retail Banking Pertumbuhan pangsa pasar perbankan ritel akan terus meningkat secara signiikan. Pendekatan yang digunakan untuk segmen retail banking juga menggunakan customer centric, untuk pengembangan produk asset - liabilities dan layanan dapat disesuaikan dengan perilaku nasabah ritel. Implementasi strategi yang dilakukan untuk mengembangkan segmen ini adalah: • Fokus untuk nasabah ‘aluent’ untuk pemasaran produk pendanaan dan fasilitas perbankan. • Cakupan penyebaran cabang dan pengembangan jaringan distribusi di seluruh Indonesia. Berikut ini adalah informasi perbandingan antara target rencana Bisnis Bank rBB yang ditetapkan di awal tahun buku dengan hasil yang dicapai realisasi pada 2014. Dalam jutaan rupiah Keterangan Target 2014 realisasi 2014 Laba Operasional 90.873 159.001 Aset 22.134.060 20.839.018 NPL Net 0,18 0,23 CAr 21,50 15,10 rOE 4,39 6,54 rOA 0,55 1,05 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Aspek Pemasaran Keberadaan QNB sebagai pemegang saham pengendali serta posisi positioning Bank yang telah berubah nama dari PT Bank QNB Kesawan Tbk menjadi PT Bank QNB Indonesia Tbk di penghujung 2014, akan semakin mengintegrasikan dan menyinergikan kekuatan QNB dan PT Bank QNB Indonesia Tbk. Kekuatan posisi PT Bank QNB Indonesia Tbk ditunjang oleh keamanan dan kekuatan Bank serta dikombinasikan dengan pengalaman dan keramahan yang ditawarkan. Beberapa strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik adalah sebagai berikut: a. PT Bank QNB Indonesia Tbk memasuki peta persaingan baik untuk pasar Asia maupun persaingan global. 130 131 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 • Peningkatan kualitas jaringan distribusi yang lebih eisien untuk memberikan kecepatan dan ketepatan proses. • Pengembangan aliansi strategis untuk perkembangan bisnis di cabang. Dengan adanya kegiatan pemasaran yang berkesinambungan, brand PT Bank QNB Indonesia Tbk akan terus meningkat secara konsisten sesuai dengan visi yang diusung, yaitu untuk menjadi bank papan atas dalam hal kinerja keuangan di Indonesia. Pangsa Pasar Dengan pertumbuhan yang signiikan, PT Bank QNB Indonesia Tbk senantiasa memperkuat dan memperluas pangsa pasarnya di industri perbankan Indonesia khususnya dalam segmen perbankan ritel dan wholesale. Kebijakan Dividen Berdasarkan hasil keputusan rUPS Tahunan tanggal 28 Maret 2014, Bank memutuskan untuk tidak membagikan dividen guna menutupi akumulasi kerugian tahun sebelumnya. Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan danManajemen Hingga 2014, Bank belum memiliki program mengenai kepemilikan saham oleh karyawan dan Manajemen. realisasi Penggunaan Dana Hasil Penerbitan Surat Utang Sepanjang 2014, Bank tidak melakukan penerbitan atas surat utang. Oleh karena itu, Bank tidak dapat menyajikan segala bentuk informasi mengenai realisasi penggunaan dana atas hasil penerbitan surat utang. Per 30 September 2014, dana hasil PUT IV tersebut telah dimanfaatkan secara optimal sebagaimana berikut: Penggunaan Dana Nilai Penggunaan Dana Jutaan rp rencana realisasi Meningkatkan Aset Produktif dalam bentuk penyaluran kredit 647.117,38 647.117,38 Dengan demikian dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT IV setelah dikurangi biaya-biaya terkait PUT IV, per 30 September 2014 telah dipergunakan seluruhnya sesuai dengan peruntukkannya. Sedangkan dana hasil PUT II yang efektif pada 27 Desember 2010, masih terdapat sisa penggunaan dana per 31 Desember 2014 dengan perincian sebagai berikut: Penggunaan Dana Nilai Penggunaan Dana Jutaan rp rencana realisasi Meningkatkan Aset Produktif 566.602,88 566.602,88 Meningkatkan Kualitas SDM 35.412,68 28.383,99 Pengembangan Infrastruktur 106.238,04 106.238,04 Sisa dana hasil PUT II per 31 Desember 2014 sebesar rp7.028.687.222,75 disimpan di Bank Indonesia dalam bentuk Sertiikat Bank Indonesia SBI yang memiliki tingkat suku bunga sesuai yang berlaku. Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak Ailiasi Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak ailiasi telah tercantum dalam Catatan No. 33 Laporan Keuangan Audited 2014. realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Pada 2 Juni 2014, rUPSLB menyetujui Penawaran Umum Terbatas IV Perseroan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Saham baru Perseroan yang akan dikeluarkan adalah sebesar 2.598.815.479 saham biasa atas nama dengan nilai nominal rp250 setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar rp250 setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari 6.158.330.518 saham atau seluruhnya sebesar rp1.539.582.629.500 menjadi 8.757.145.997 saham atau seluruhnya sebesar rp2.189.286.499.250. Dengan demikian pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan berubah. b. Pengeluaran saham baru tersebut akan dilakukan dengan cara PUT IV dengan penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan di mana setiap pemegang 1.000 seribu saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 12 Juni 2014 sampai dengan pukul 16.00 enam belas Waktu Indonesia Barat, berhak atas 422 empat ratus dua puluh dua HMETD, di mana setiap 1 satu HMETD berhak untuk membeli 1 satu saham baru dengan penawaran sebesar rp250 setiap saham. c. Sertiikat Bukti HMETD akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan di luar Bursa Efek dalam jangka waktu tidak kurang dari 5 lima Hari Kerja mulai 16 Juni 2014 sampai dengan 20 Juni 2014. Pencatatan saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada 16 Juni 2014. d. Dana yang diperoleh dari hasil PUT IV setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan yang selanjutnya sesuai rencana akan digunakan seluruhnya untuk meningkatkan asset produktif Perseroan dalam bentuk penyaluran kredit. Informasi Material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, PenggabunganPeleburan Usaha, Akuisisi atau restrukturisasi UtangModal Sepanjang 2014, tidak terdapat informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang modal. Pengaruh Konvergensi Perubahan PSAK Perubahan Kebijakan Akuntansi Bank menerapkan standar akuntansi revisi pada 1 Januari 2013, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan tetapi tidak memiliki dampak yang signiikan, adalah Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan ini menyediakan pengungkapan kualitatif, dalam konteks pengungkapan kuantitatif, yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mampu menghubungkan pengungkapan- pengungkapan terkait, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami gambaran keseluruhan mengenai sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan. Interaksi antara pengungkapan kualitatif dan kuantitatif menghasilkan pengungkapan informasi dengan suatu cara yang memungkinkan pengguna laporan mampu mengevaluasi eksposur risiko suatu entitas dengan lebih baik. 132 133 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Peraturan yang Mempunyai Dampak Signiikan Selama 2014, Bank Indonesia telah mengeluarkan sejumlah regulasi, yang di antaranya mempunyai dampak signiikan terhadap PT Bank QNB Indonesia Tbk, antara lain: No Ketentuan Perihal Dampak 1 POJK No. 1 POJK.072014 Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan - Pengaduan wajib diselesaikan terlebih dahulu oleh Lembaga Jasa Keuangan - Lembaga Jasa Keuangan wajib menjadi anggota Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa di sektor jasa keuangan. - Lembaga Jasa Keuangan wajib melaksanakan putusan Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa - Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa yang dimuat dalam Daftar Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa yang ditetapkan oleh OJK dh Bapepam-LK menyampaikan laporan berkala setiap 6 enam bulan yaitu pada bulan Juni dan Desember kepada OJK dh Bapepam-LK , paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya 2 SE OJK No. 1 SEOJK.072014 Pelaksanaan Edukasi dalam rangka Meningkatkan Literasi Keuangan kepada Konsumen dan atau Masyarakat - PUJK wajib menyelenggarakan Edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan kepada Konsumen danatau masyarakat. rencana penyelenggaraan wajib disusun dalam program tahunan yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan - rencana Edukasi paling kurang meliputi : a. Penetapan program kerja Edukasi sesuai dengan sasaran, strategi dan kebijakan PUJK b. Evaluasi pelaksanaan rencana Edukasi periode sebelumnya c. Penetapan kebutuhan biaya dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan rencana Edukasi. - Pelaksanaan Edukasi berdasarkan kepada prinsip-prinsip yaitu Inklusif, Sistematis dan Terukur, Kemudahan akses, dan Kolaborasi. - Direksi wajib menyampaikan Laporan Pelaksanaan Edukasi kepada Otoritas Jasa Keuangan, paling lambat setiap tanggal 30 bulan Januari tahun berikutnya. 3 SE OJK No. 2 SEOJK.072014 Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan - PUJK wajib melayani dan menyelesaikan adanya pengaduan Konsumen sebelum pengaduan tersebut disampaikan kepada pihak lain. - PUJK wajib segera menindaklanjuti dan menyelesaikan pengaduan paling lambat 20 dua puluh hari kerja setelah tanggal penerimaan pengaduan. - PUJK harus mempunyai prosedur pelayanan dan penyelesaian pengaduan yang sekurang-kurangnya mencakup penerapan prinsip aksesibilitas, independensi, keadilan, eisiensi, dan efektiitas. - PUJK dilarang memungut biaya atas pelayanan dan penyelesaian pengaduan - PUJK wajib mengadministrasikan pelayanan dan penyelesaian pengaduan. No Ketentuan Perihal Dampak 4 SE OJK No. 12 SEOJK.072014 Penyampaian Informasi dalam rangka Pemasaran Produk danatau Layanan Jasa Keuangan - PUJK berhak untuk memastikan adanya itikad baik Konsumen dan mendapatkan informasi danatau dokumen mengenai Konsumen yang akurat, jujur, jelas, dan tidak menyesatkan. - PUJK wajib menyediakan danatau menyampaikan informasi mengenai produk danatau layanan yang akurat berdasarkan kejelasan referensi yang digunakan PUJK ketika menyampaikan informasi produk danatau layanan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. - PUJK wajib menyediakan berbagai sarana media komunikasi yang mudah untuk diakses oleh Konsumen danatau masyarakat yang paling kurang meliputi surat, email, telepon, faximile, dan website. - PUJK wajib menyusun dan menyediakan ringkasan informasi produk danatau layanan. - PUJK wajib bertanggung jawab kepada Konsumen atas tindakan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang bertindak untuk kepentingan PUJK, misalnya dalam hal memasarkan produk danatau layanan PUJK. 5 SE OJK No. 13 SEOJK.072014 Perjanjian Baku - PUJK wajib memenuhi keseimbangan, keadilan, dan kewajaran dalam pembuatan perjanjian dengan Konsumen. - Klausula dan Perjanjian Baku harus memperhatikan hal-hal yang diatur dalam SE OJK dh Bapepam-LK . - PUJK wajib melakukan penyesuaian terhadap klausula dalam Perjanjian Baku maka atas hal tersebut PUJK harus memberitahukan kepada Konsumen. - PUJK yang belum selesai melaksanakan pemenuhan penyesuaian ketentuan dalam Pasal 54 POJK No. 1POJK.072013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, maka PUJK membuat action plan yang disetujui oleh Bidang Pengawasan masing-masing PUJK terkait. 6 SE OJK No. 14 SEOJK.072014 Kerahasiaan dan Keamanan Data danatau Informasi Pribadi Konsumen - PUJK dilarang dengan cara apapun, memberikan data dan atau informasi pribadi mengenai Konsumennya kepada pihak ketiga. Kecuali telah mendapatkan persetujuan tertulis; danatau diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. - PUJK wajib menetapkan kebijakan dan prosedur tertulis mengenai penggunaan Data danatau Informasi Pribadi Konsumen sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku. - PUJK yang melakukan penyesuaian terhadap klausula dalam dokumen danatau perjanjian produk danatau layanan yang mengatur mengenai penggunaan Data danatau Informasi Pribadi Konsumen, harus membuat action plan dan disetujui oleh Bidang Pengawasan dari PUJK terkait. - Setiap klausula dalam dokumen danatau perjanjian produk dan atau layanan yang mengatur penggunaan Data danatau Informasi Pribadi Konsumen yang telah ada sebelum berlakunya SE OJK, maka bank wajib menyampaikan pemberitahuan penyesuaian klausula kepada Konsumen. - PUJK wajib mengirimkan pemberitahuan melalui sarana komunikasi yang dapat diakses oleh Konsumen atau yang telah disepakati sebelumnya dengan Konsumen. 134 135 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 No Ketentuan Perihal Dampak 7 Peraturan Pemerintah rI No. 11 tahun 2014 Pungutan oleh Otoritas Jasa Keuangan - OJK dh Bapepam-LK mengenakan Pungutan kepada sektor Perbankan dan wajib membayar Pungutan yang dikenakan OJK dh Bapepam-LK . - Pungutan OJK dh Bapepam-LK digunakan untuk membiayai kegiatan operasional, administratif, pengadaan aset, serta kegiatan pendukung lainnya. - Jenis Pungutan yang berlaku pada OJK dh Bapepam-LK meliputi: a. Biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pengesahan, dan penelaahan atas rencana aksi korporasi; dan b. Biaya tahunan dalam rangka pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penelitian. - Biaya tahunan wajib dibayar dalam 4 empat tahap paling lambat tanggal 15 lima belas setiap bulan April, Juli, Oktober dan tanggal 31 Desember pada tahun berjalan. Biaya tahunan wajib dibayar paling lambat setiap tanggal 15 Juni pada tahun berjalan. 8 POJK No. 4 POJK.042014 Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif berupa Denda di Sektor Jasa Keuangan - OJK dh Bapepam-LK menetapkan penagihan Sanksi Administratif Berupa Denda . - Pelaksanaan pembayaran wajib dilakukan paling lama 30 tiga puluh hari setelah surat Sanksi Administratif Berupa Denda ditetapkan. - Bank Umum yang dikenakan Sanksi Administratif Berupa Denda dapat mengajukan permohonan keberatan kepada OJK dh Bapepam-LK setelah dilakukan pendebetan rekening giro Bank Umum untuk untung rekening OJK dh Bapepam-LK di Bank Indonesia. - Dalam rangka melakukan penagihan Sanksi Administratif Berupa Denda danatau Bunga atas sanksi administrasi yang belum dibayar, OJK dh Bapepam-LK dapat mengenakan sanksi administratif 9 PBI No. 161 PBI2014 Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran - Penyelenggara berhak untuk memastikan itikad baik Konsumen dan mendapatkan informasi danatau dokumen mengenai Konsumen yang akurat, jujur, jelas, dan tidak menyesatkan. - Penyelenggara wajib menindaklanjuti dan menyelesaikan pengaduan yang disampaikan oleh Konsumen. - Penyelenggara wajib memiliki sistem pengawasan aktif bagi direksi atau pengurus dalam rangka perlindungan Konsumen. - Penyelenggara wajib melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi terkait dengan penerapan Perlindungan Konsumen yang dilakukan. - Penyelenggara wajib menyampaikan laporan penanganan dan penyelesaian pengaduan Konsumen kepada Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada masing-masing jasa Sistem Pembayaran. No Ketentuan Perihal Dampak 10 PBI No 168 PBI2014 Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112 PBI2009 tentang Uang Elektronik Electronic Money - Berdasarkan pencatatan data identitas Pemegang, Uang Elektronik dapat dibedakan menjadi 2 dua jenis, yaitu: a. Uang Elektronik yang data identitas Pemegangnya terdaftar dan tercatat pada Penerbit registered; dan b. Uang Elektronik yang data identitas Pemegangnya tidak terdaftar dan tidak tercatat pada Penerbit unregistered. - Kegiatan sebagai Penerbit dapat dilakukan oleh Bank atau Lembaga Selain Bank dan wajib memperoleh izin dari Bank Indonesia. - Penerbit dapat menyelenggarakan LKD. Penyelenggaraan LKD oleh Penerbit dilakukan melalui kerja sama dengan Agen LKD. - Penyelenggaraan LKD melalui Agen LKD individu hanya dapat dilakukan oleh Penerbit berupa Bank. Penerbit berupa Bank sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. berbadan hukum Indonesia; b. kategori Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha BUKU 4 sesuai penilaian periode terakhir oleh otoritas pengawasan Bank; c. telah menjadi Penerbit paling singkat selama 2 dua tahun; dan d. memenuhi persyaratan operasional yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. - Penerbit yang akan menyelenggarakan LKD melalui Agen LKD harus menyampaikan kepada Bank Indonesia 11 PBI No. 1616 PBI2014 Transaksi Valuta Asing terhadap rupiah Antara Bank dengan Pihak Domestik - Bank dapat melakukan Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan pihak domestik atas dasar suatu kontrak. - Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah yang dilakukan Bank dengan Nasabah di atas jumlah tertentu threshold wajib memiliki Underlying Transaksi. - Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah antar Bank tidak wajib memiliki Underlying Transaksi. - Dalam rangka pelaporan Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah, Bank berpedoman kepada ketentuan yang mengatur mengenai laporan harian bank umum. - Bank wajib menatausahakan dokumen Underlying Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah. - Bank yang melanggar ketentuan dalam PBI ini dikenai sanksi sebagai berikut: a. Sanksi administratif berupa teguran tertulis. b. Sanksi kewajiban membayar sebesar 1 dari nilai nominal transaksi yang dilanggar untuk setiap pelanggaran, dengan jumlah sanksi paling sedikit sebesar rp10.000.000,00 sepuluh juta rupiah dan paling banyak sebesar rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah. Penghitungan sanksi kewajiban membayar menggunakan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar rate JISDOr pada tanggal terjadinya pelanggaran. 136 137 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 No Ketentuan Perihal Dampak 12 PBI No.1617 PBI2014 Transaksi Valuta Asing terhadap rupiah Antara Bank dengan Pihak Asing - Bank dapat melakukan Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah dengan Pihak Asing atas dasar suatu kontrak. - Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah yang dilakukan Bank dengan Pihak Asing di atas jumlah tertentu threshold wajib memiliki Underlying Transaksi. - Dalam rangka pelaporan Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah, Bank berpedoman kepada ketentuan yang mengatur mengenai laporan harian bank umum. - Bank wajib menatausahakan dokumen Underlying Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah - Bank yang melanggar ketentuan dalam PBI ini dikenai sanksi sebagai berikut: a. Sanksi administratif berupa teguran tertulis. b. Sanksi kewajiban membayar sebesar 1 dari nilai nominal transaksi yang dilanggar untuk setiap pelanggaran, dengan jumlah sanksi paling sedikit sebesar rp10.000.000,00 sepuluh juta rupiah dan paling banyak sebesar rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah. Penghitungan sanksi kewajiban membayar menggunakan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar rate JISDOr pada tanggal terjadinya pelanggaran. 13 PBI No.1618 PBI2014 Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 158PBI2013 tentang Transaksi Lindung Nilai kepada Bank - Transaksi Lindung Nilai wajib dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak domestik. - Transaksi Lindung Nilai wajib didukung dokumen underlying transaksi danatau dokumen pendukung sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak domestik. - Penyelesaian Transaksi Lindung Nilai dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai transaksi valuta asing terhadap rupiah antara Bank dengan pihak domestik. - Nilai nominal Transaksi Lindung Nilai paling banyak sebesar nilai nominal underlying transaksi yang tercantum di dalam dokumen underlying transaksi. - Jangka waktu Transaksi Lindung Nilai paling lama sama dengan jangka waktu underlying transaksi yang tercantum di dalam dokumen underlying transaksi. 14 PBI No.1619 PBI2014 Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 1517PBI2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia - Penambahan Underlying Transaksi yang dimiliki oleh Bank berupa declared dana usaha, sehingga ruang lingkup underlying transaksi Bank meliputi: a. pinjaman luar negeri bank dalam bentuk perjanjian kredit dan atau penerbitan surat utang. b. dana usaha yang dinyatakan declared dana usaha. - Bank dapat mengajukan perpanjangan atas: a. Kontrak Lindung nilai kepada Bank Indonesia. b. Transaksi Swap Lindung nilai kepada Bank Indonesia. - Jangka waktu perpanjangan Kontrak Lindung nilai kepada Bank Indonesia paling lama sama dengan sisa jangka waktu Underlying Transaksi, dengan perpanjangan kontrak paling lama 3 tahun. - Jangka waktu perpanjangan transaksi Swap Lindung nilai kepada Bank Indonesia adalah 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau sesuai dengan sisa jangka waktu Kontrak Lindung nilai, dengan perpanjangan paling singkat 3 bulan dan paling lama 12 bulan. No Ketentuan Perihal Dampak 15 PBI No.1620 PBI2014 Penerapan Prinsip Kehati- hatian Dalam Pengelolaan Utang Luar Negeri Korporasi Nonbank - Korporasi Nonbank yang memiliki ULN dalam Valuta Asing wajib menerapkan prinsip kehati-hatian meliputi pemenuhan: 1 Rasio Lindung Nilai minimum; 2 Rasio Likuiditas minimum; dan 3 Peringkat Utang Credit rating minimum. - rasio Lindung Nilai minimum ditetapkan sebesar 25 dua puluh lima persen dari: 1 selisih negatif antara Aset Valuta Asing terhadap Kewajiban Valuta Asing, yang akan jatuh waktu sampai dengan 3 tiga bulan ke depan sejak akhir triwulan; dan 2 selisih negatif antara Aset Valuta Asing terhadap Kewajiban Valuta Asing, yang akan jatuh waktu lebih dari 3 tiga bulan sampai dengan 6 enam bulan ke depan sejak akhir triwulan. - Tata cara penyampaian laporan dan dokumen pendukung termasuk pengenaan sanksi dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai pelaporan kegiatan lalu lintas devisa dan pelaporan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ULN Korporasi Nonbank - Bank Indonesia memantau kepatuhan Korporasi Nonbank dengan melakukan penelitian atas laporan danatau dokumen. Dalam hal diperlukan, dalam melakukan penelitian atas laporan dan atau dokumen pendukung, Bank Indonesia menempuh berbagai cara antara lain sebagai berikut: 1 meminta penjelasan, bukti, catatan, danatau dokumen pendukung, dengan atau tanpa melibatkan pihak instansi terkait; 2 melakukan pemeriksaan langsung terhadap korporasi; danatau 3 menunjuk pihak lain untuk melakukan penelitian bagi Bank Indonesia. - Ketentuan mengenai sanksi mulai berlaku sejak laporan triwulan ketiga tahun 2015 16 SE BI No. 162 DPM Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia - Dokumen Underlying Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu dokumen underlying milik Bank dan dokumen Underlying milik nasabah. - Bank bertanggung jawab atas penatausahaan kelengkapan dokumen Underlying Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia. - Pelaksanaan Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia dilakukan melalui transaksi swap beli Bank dalam Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar rate JISDOr pada tanggal transaksi - Pengajuan Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia tidak dapat dibatalkan oleh Bank. - Bank Indonesia dapat menolak pengajuan Kontrak Lindung Nilai dan Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia. 17 SE BI No. 1614 DPM Transaksi Valuta Asing terhadap rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik - Transaksi valuta asing terhadap rupiah dilakukan oleh Bank atas dasar suatu kontrak, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan pihak domestik - Penyelesaian Transaksi Spot wajib dilakukan melalui pemindahan dana pokok secara penuh full movement of fund. Penyelesaian transaksi valuta asing terhadap rupiah atas perpanjangan transaksi roll over, percepatan penyelesaian transaksi early termination, dan pengakhiran transaksi unwind untuk Transaksi Derivatif dapat dilakukan secara netting. - Dokumen underlying transaksi meliputi dokumen yang baik bersifat inal maupun dokumen yang berupa perkiraan. - Bank dilarang melakukan Transaksi Valuta Asing terhadap rupiah yang terkait structured product apabila hasil transaksi tersebut diinvestasikan dalam structured product atau structured product tersebut mengakibatkan adanya Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah. 138 139 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 No Ketentuan Perihal Dampak 18 SE BI No. 1615 DPM Transaksi Valuta Asing terhadap rupiah antara Bank dengan Pihak Asing - Transaksi valuta asing terhadap rupiah dilakukan oleh Bank atas dasar suatu kontrak. Apabila dalam kontrak mencantumkan penggunaan acuan kurs, maka kurs yang digunakan dalam penyelesaian Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah pada saat jatuh waktu adalah kurs referensi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, yaitu Jakarta Interbank Spot Dollar rate JISDOr. - Transaksi Valuta Asing Terhadap rupiah meliputi transaksi pembelian dan penjualan dalam denominasi seluruh valuta asing terhadap rupiah dimana perhitungan kurs menggunakan kurs tengah pasar. - Penyelesaian Transaksi Spot wajib dilakukan melalui pemindahan dana pokok secara penuh full movement of fund. Penyelesaian transaksi valuta asing terhadap rupiah atas perpanjangan transaksi roll over, percepatan penyelesaian transaksi early termination, dan pengakhiran transaksi unwind dapat dilakukan secara netting. - Dokumen Underlying Transaksi meliputi dokumen baik yang bersifat inal maupun dokumen yang berupa perkiraan. 19 SE BI No. 1616 DKSP Tata Cara Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran - Dalam rangka pelaksanaan perlindungan Konsumen jasa Sistem Pembayaran, Penyelenggara wajib membentuk unit kerja atau fungsi yang menangani dan menyelesaikan pengaduan yang memiliki tugas untuk melayani penerimaan pengaduan, menangani dan menyelesaikan pengaduan, dan memantau penanganan dan penyelesaian pengaduan - Penyelenggara wajib menerima, menangani, dan menyelesaikan setiap pengaduan yang disampaikan oleh Konsumen danatau perwakilan Konsumen yang terkait dengan kegiatan jasa Sistem Pembayaran. - Penyelenggara wajib menyampaikan laporan penanganan dan penyelesaian pengaduan Konsumen kepada Bank Indonesia dengan tata cara sesuai ketentuan yang berlaku mengenai jenis laporan dan jangka waktu penyampaian pada masing-masing jasa Sistem Pembayaran. - Tata cara pengenaan sanksi dan besarnya sanksi atas pelanggaran kewajiban penyampaian laporan penanganan dan penyelesaian pengaduan Konsumen tunduk pada masing-masing ketentuan terkait penyampaian laporan penanganan dan penyelesaian pengaduan Konsumen yang berlaku pada kegiatan transfer dana, kegiatan APMK, dan kegiatan Uang Elektronik. No Ketentuan Perihal Dampak 20 SE BI No.1612 DPAU Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital Dalam rangka Keuangan Inklusif Melalui Agen Layanan Keuangan Digital Individu Penyelenggaraan LKD melalui Agen LKD Individu hanya dapat dilakukan oleh Penerbit berupa Bank yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Berbadan hukum Indonesia b. Kategori Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha BUKU 4 sesuai penilaian periode terakhir oleh otoritas pengawasan Bank c. Telah menjadi Penerbit paling singkat selama 2 dua tahun dan d. Memenuhi persyaratan operasional paling kurang memiliki teknologi informasi yang memadai, memiliki ketersediaan dan kesiapan unit kerja tersendiri untuk mengkoordinir kegiatan LKD dan didukung oleh sumber daya manusia yang memadai; dan Memiliki manajemen risiko yang memadai. - Bank menyampaikan rencana penyelenggaraan kegiatan LKD melalui Agen LKD Individu kepada Bank Indonesia. - Bank yang telah menerima surat penegasan dari Bank Indonesia untuk melakukan kegiatan LKD melalui Agen LKD Individu harus menyelenggarakan kegiatannya paling lama 180 seratus delapan puluh hari kalender terhitung sejak tanggal diterbitkannya surat penegasan. - Bank harus menerapkan manajemen risiko secara efektif terkait dengan penyelenggaraan LKD melalui Agen LKD Individu. - Bank harus menerapkan prinsip-prinsip mengenai anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Dalam penyelenggaraan kegiatan LKD melalui Agen LKD Individu, Bank harus menerapkan ketentuan mengenai perlindungan konsumen jasa sistem pembayaran dan ketentuan terkait lainnya yang antara lain meliputi transparansi, edukasi, dan penanganan pengaduan Pemegang. Prospek Usaha Bank memandang bahwa prospek usaha industri perbankan pada 2015 akan tetap bertumbuh. Optimisme ini selaras dengan perilaku dan optimisme pasar terhadap pemerintahan yang baru. Peningkatan fokus Pemerintah terhadap sektor maritim, pangan dan infrastruktur memberikan prospek yang positif bagi industri perbankan nasional. Di samping itu, perilaku wait and see dari investor-investor asing diproyeksikan akan mulai berakhir. Beberapa kebijakan Pemerintah yang diterbitkan dapat saja menjadi tantangan tersendiri bagi kondisi perekonomian nasional. Kebijakan mengenai Bahan Bakar Minyak BBM masih belum dapat mempengaruhi angka inlasi. Namun secara keseluruhan, Bank memandang prospek usaha secara global dan nasional tetap mengalami pertumbuhan yang positif. Di samping itu, secara bersamaan Bank akan terus berupaya mencetak pertumbuhan yang signiikan guna mencapai target jangka panjang. Kondisi ini akan berdampak pada peningkatan biaya dalam rangka pembangunan fondasi bisnis, sehingga secara langsung akan berpengaruh pada kemampuan Bank menghasilkan laba tahun 2015. Oleh karena itu, Bank akan terus berusaha meningkatkan eisiensi serta berupaya melakukan pengelolaan anggaran secara ketat dan terencana. Tat a K elola Perusahaan 142 143 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tata Kelola Perusahaan yang Baik Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance GCG merupakan ilosoi yang mendasari pengelolaan perusahaan secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen, kewajaran dan kesetaraan TArIF. Komitmen GCG yang baik terkandung pada misi dan prinsip nilai, kode etik dan sebagainya. Penerapan GCG berdampak positif pada terciptanya akuntabilitas Perusahaan, transaksi yang wajar dan independen, serta keandalan dan peningkatan kualitas informasi kepada publik. Sumber: Bursa Efek Indonesian BEI Perkembangan Good Corporate Governance Praktik tata kelola diarahkan agar dapat meningkatkan citra, kepercayaan dan reputasi Bank. Proses ini membutuhkan sebuah kerangka strategi yang matang dan terstruktur, oleh sebab itu Bank mengembangkan roadmap GCG sebagai bentuk implementasi yang mampu menjembatani proses penerapan tata kelola terbaik. Bank memandang bahwa penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik merupakan sebuah pilar kuat untuk memajukan pertumbuhan perusahaan. Oleh sebab itu, Bank berupaya untuk senantiasa menerapkan dan menyempurnakan praktik GCG terhadap seluruh pemangku kepentingan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada penerapannya, Bank mengimplementasikan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran TArIF. Pelaksanaan sistem GCG yang berkelanjutan dan berkesinambungan merupakan sarana Bank untuk mewujudkan visinya, yaitu menjadi Bank papan atas dalam hal kinerja keuangan di Indonesia. Praktik GCG dikembangkan, diimplementasikan dan dievaluasi melalui sebuah sistem yang terukur dan sistematis, serta dapat diimplementasikan dengan strategis dalam jangka panjang. Roadmap GCG Kerangka tata kelola perusahaan merupakan landasan kokoh bagi Bank untuk menjalankan proses pelaksanaan tata kelola terbaik. Berakar dari kerangka inilah, Bank mengungkapkan informasi dan keadaan perusahaan secara transparan, mengelola sistem operasional dan inansial secara akuntabel, memperlakukan semua individu dengan universal, serta mampu mempertanggungjawabkan tindakan dan kebijakannya terkait dengan seluruh pemangku kepentingan. Budaya Korporasi diterima sebagai bagian dari masyarakat melalui pendekatan CSr. GCG Good Corporate Citizen Sistem Operasional yang baik melalui kontrol internal, pengendalian risiko, dan penerapan sistem pelaporan pelanggaran. GCG Good Governed Company Komitmen Taat terhadap pedoman GCG baik yang wajib maupun bersifat kebijakan. GCG Corporate Governance Commitment GCG: Penciptaan nilai tambah dan perbaikan yang berkesinambungan Sumber: Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG Pada 2014, Bank melakukan beberapa penerapan terhadap roadmap GCG tersebut dengan: 1. Menyusun dan menerbitkan Laporan Tahunan sesuai dengan persyaratan Otoritas Jasa Keuangan dh Bapepam-LK dan Bank Indonesia. 2. Melakukan penilaian terhadap penerapan GCG melalui hubungan kerjasama dengan badan independen. 3. Menerapkan tata nilai, kode etik, budaya secara mendalam serta menyempurnakan perangkat- perangkat yang dapat meningkatkan kinerja praktik GCG secara keseluruhan. Kebijakan dan Praktik GCG Inti dari praktik GCG berpusat pada pengarahan dan pengendalian terhadap kegiatan Bank untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Implementasi praktik GCG yang baik dapat meningkatkan nilai tambah dengan tetap memperhatikan keseimbangan seluruh kepentingan stakeholders. Bank menyusun sebuah soft structure yang mampu meningkatkan kinerja praktik GCG. Beberapa perangkat soft structure tersebut di antaranya adalah Piagam GCG dan Kode Etik Perusahaan. Komitmen GCG Aplikasi GCG terdiri dari struktur, proses dan outcome. Struktur GCG diterapkan Bank antara lain dengan adanya sejumlah kebijakan, prosedur, dan komite serta sistem informasi manajemen yang reliable. Proses yang dimaksud mencakup peraturan, sistem dan prosedur untuk memastikan prinsip transparansi transparency, akuntabilitas accountability, pertanggungjawaban responsibility, independensi independency, dan kewajaran fairness yang disebut juga dengan TArIF dapat ditanamkan dan diwujudkan menjadi sebuah budaya yang sehat dan berkelanjutan. Dengan struktur dan proses yang terjaga outcome yang memenuhi harapan stakeholder Bank berupa perusahaan yang baik dan proitable. Selain itu, Bank menjadikan GCG sebagai rambu, agar dapat menanamkan nilai Amanah, Jujur, dan Adil RAJA. Bank berkomitmen untuk mengimplementasikan praktik tata kelola terbaik melalui kaidah yang baik, bermoral, wajar dan adil. dikutip dari Lead by GCG oleh Achmad Daniri 144 145 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Manfaat Implementasi GCG Praktik GCG yang diimplementasikan dengan baik menghasilkan manfaat yang terintegrasi. Manfaat tersebut merupakan hasil perpaduan ketiga aspek triple bottom line, yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan. Sosial Ekonomi Lingkungan Pengembangan berkelanjutan Perpaduan implementasi ketiga aspek ini meningkatkan kontrol dan mitigasi risiko, meningkatkan efektivitas kegiatan operasional, memperkuat reputasi Bank, dan mengeisiensikan biaya. Dari sinilah, praktik tata kelola mampu memberikan manfaat yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Prinsip-Prinsip GCG Bank menerapkan prinsip transparansi dengan menyediakan sarana komunikasi yang efektif dan responsif dalam memeroleh informasi mengenai perusahaan, sehingga seluruh pemangku kepentingan mampu memahami kinerja dan tindakan Bank. Transparansi Transparency Bank menerapkan prinsip akuntabilitas dengan mengoptimalkan kinerja dan peran setiap individu Bank sehingga seluruh aksi dan kegiatan Bank berjalan dengan efektif dan eisien. Akuntabilitas Accountability Bank menerapkan prinsip pertanggungjawaban dengan bertanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan terkait, mematuhi peraturan yang berlaku, serta menghindari segala transaksi yang dapat merugikan pihak ketiga maupun pihak lain di luar ketentuan yang telah disepakati. Pertanggungjawaban Responsibility Bank menerapkan prinsip independensi dengan mengelola peran dan fungsi yang dimiliki secara mandiri tanpa ada tekanan dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan prinsip serta tata nilai perusahaan. Independensi Independency Bank menerapkan prinsip kesetaraan dengan memperhatikan hak setiap pemangku kepentingan secara adil sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank menerapkan prinsip kewajaran dengan memenuhi hak setiap pemangku kepentingan dengan tetap memperhatikan kaidah dan peraturan perusahaan. Kewajaran Fairness Mekanisme GCG Dalam aktivitas keseharian, Bank mengimplemetasikan prinsip Good Corporate Governance GCG melalui sebuah mekanisme. Mekanisme ini mencakup kebijakan dan pedoman yang diberlakukan Bank, meliputi prosedur, tata cara, penerapan nilai dan budaya Bank. Mekanisme GCG berfungsi untuk mengawasi aktivitas perusahaan agar dapat berjalan secara sehat sesuai dengan arah yang ditetapkan. Penerapan mekanisme GCG secara konsisten dan efektif dapat: 1. Mengurangi biaya modal Cost of Capital. 2. Meningkatkan nilai saham perusahaan di mata publik dalam jangka panjang. 3. Menciptakan dukungan dari para pemangku kepentingan dalam lingkungan perusahaan terhadap keberadaan perusahaan terhadap berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh Bank. Penilaian Penerapan GCG Berdasarkan kertas kerja Self-Assessment terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance Semester II tahun 2014 di PT Bank QNB Indonesia Tbk yang tercermin dari Matriks Peringkat Faktor GCG, maka hasil kesimpulan umum berdasarkan kategoriperingkat pelaksanaan GCG adalah peringkat pertama dengan predikat sangat baik, dengan nilai rata-rata sebesar 1,36. Hasil kesimpulan Self-Assessment GCG SA GCG berdasarkan Matriks Peringkat Faktor GCG adalah: No Aspek yang Dinilai Peringkat 1. Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 1 4. Penanganan Benturan Kepentingan 1 5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 2 6. Penerapan Fungsi Audit Intern 2 7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 1 8. Penerapan Fungsi Manajemen risiko dan Pengendalian Intern 2 9. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait related Party dan Debitur Besar Large Exposures 1 10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal 1 11. rencana Strategis Bank 2 Nilai Komposit 1,36 Apabila terdapat perbedaaan hasil penilaian self assessment GCG dengan penilaian regulator OJK, informasi nilai GCG versi regulator akan disampaikan melalui website Bank. 146 147 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Struktur dan Hubungan Tata Kelola Board of Commissioners Board of Directors GMS risk Oversight Committee remuneration Nomination Committee Audit Committee IT Committee Hr Committee Asset Liability Committee ALCO Credit Committee Procurement Committee Product New Activity Committee Fraud Oversight Committee risk Management Committee rapat Umum Pemegang Saham rUPS Hak dan Wewenang rUPS Praktik tata kelola yang baik mengacu pada struktur dan proses yang memiliki arah dan kontrol yang jelas. Dalam struktur tata kelola, rUPS memegang peranan tertinggi. Penerbitan Publikasi Informasi rUPS Sepanjang 2014, Bank telah menyelenggarakan 1 satu kali rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 28 Maret 2014 dan 1 satu kali rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa rUPSLB pada 2 Juni 2014. rUPS Tanggal Media Publikasi Jumlah Pemberitaan Agenda Pemberitaan rUPST 28 Maret 2014 Investor Daily dan Kontan 2 1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Direksi, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris serta pengesahan laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. 2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. 3. Penunjukkan Akuntan Publik Perseroan tahun buku 2014 serta pemberian wewenang kepada Direksi untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya. 4. Perubahan susunan Direksi Dewan Komisaris Perseroan. 5. Penetapan tugas, wewenang, honorarium gaji dan tunjangan lainnya anggota Direksi dan Komisaris Perseroan. 6. Perubahan nama Perseroan. rUPSLB 2 Juni 2014 Investor Daily dan Kontan 2 1. Perubahan pasal 3 Anggaran Dasar mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan. 2. Persetujuan atas rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV kepada Para Pemegang Saham Perseroan dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD. Berikut adalah skema hak dan wewenang rUPS secara dua arah dengan Dewan Komisaris danatau Direksi. v Pemegang Saham melalui rUPS Direksi Dewan Komisaris Menyediakan pelaporan yang transparan dan dividen kepada Menyediakan kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan Pelaporan rutin dan memberikan perkembangan Panduan dan pengawasan Mengangkat dan memberhentikan Melaporkan kepada 148 149 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Agenda dan Keputusan rUPS Tahunan rUPST yang diselenggarakan pada 28 Maret 2014 memutuskan beberapa hal yaitu: 1. Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, termasuk Laporan Direksi dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan; serta 2. Menerima baik dan menyetujui serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh kantor Akuntan Publik “Purwantono, Suherman Surja” sesuai Laporannya Nomor: rPC-4855 PSS2014 tanggal 17 Februari 2014, dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”, dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan acquit et de charge atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2013, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam Laporan Keuangan Tahun Buku 2013. Agenda Pertama Menyetujui penetapan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2013 digunakan untuk menutupi akumulasi kerugian tahun sebelumnya. Dengan demikian Perseroan untuk Tahun Buku 2013 tidak membagikan dividen. Agenda Kedua Menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja yang berailiasi dengan Kantor Akuntan Publik Ernst Young sebagai Kantor Akuntan Publik Perseroan, untuk mengaudit buku Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut dan persyaratan lainnya. Agenda Ketiga Menyetujui pengunduran diri Yosep Solihin Yo selaku Direktur Kepatuhan Perseroan yang berlaku efektif per tanggal 17 Maret 2014. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi, sebagai berikut : Dewan Komisaris • Komisaris Utama : Ali Ahmed Z A Al-Kuwari • Komisaris : Grant Eric Lowen • Komisaris : Muthu Chidambaram • Komisaris Independen : Suroto Moehadji • Komisaris Independen : Nasrul Husin • Komisaris Independen : Muhammad Anas Malla Direksi • Direktur Utama : Andrew Duf • Direktur : Azhar bin Abdul Wahab • Direktur : Lloyd William rolston • Direktur : rusli • Direktur : Windiartono Tabingin • Direktur : Hery Syafril Agenda Keempat a. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada QNB selaku pemegang saham utama Perseroan yang memiliki 82,59 saham Perseroan untuk menentukan dan mendistribusikan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan untuk tahun buku 2014 kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris ; dan b. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada QNB selaku pemegang saham utama Perseroan untuk menentukan besarnya gaji, uang jasa dan tunjangan untuk tahun buku 2014 kepada masing-masing anggota Direksi Perseroan dan memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang kepada masing-masing anggota Direksi Perseroan. Agenda Kelima Menyetujui rencana perubahan nama Perseroan dari PT Bank QNB Kesawan Tbk menjadi nama lain yang disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia yang pengecekan dan pemesanan nama tersebut dalam Database Sisminbakum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia , akan dilakukan setelah proses pemberitahuan atas perubahan susunan Direksi Perseroan serta pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas IV Perseroan kepadaKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia telah selesai dan diperoleh bukti penerimaan dan pencatatan dalam Database Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia. Agenda Keenam realisasi Keputusan rapat Seluruh agenda rUPST telah direalisasikan dengan baik pada 2014. Agenda dan Keputusan rUPS Luar Biasa rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada 2 Juni 2014 memutuskan beberapa hal yaitu: 1. Menyetujui perubahan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan dengan menambah kegiatan usaha penunjang. 2. Menyetujui Penawaran Umum Terbatas IV Perseroan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Saham baru Perseroan yang akan dikeluarkan adalah sebesar 2.598.815.479 saham biasa atas nama dengan nilai nominal rp250 setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar rp250 setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari 6.158.330.518 saham atau seluruhnya sebesar rp1.539.582.629.500 menjadi 8.757.145.997 saham atau seluruhnya sebesar rp2.189.286.499.250 dengan demikian merubah pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan. b. Pengeluaran saham baru tersebut akan dilakukan dengan cara PUT IV dengan penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan. Setiap pemegang 1.000 saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 12 Juni 2014 sampai dengan pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat, berhak atas 422 HMETD, di mana setiap 1 satu HMETD berhak untuk membeli 1 satu saham baru dengan penawaran sebesar rp250 setiap saham. c. Sertiikat Bukti HMETD akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan di luar Bursa Efek dalam jangka waktu tidak kurang dari 5 lima Hari Kerja mulai 16 Juni 2014 sampai dengan 20 Juni 2014. Pencatatan saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada 16 Juni 2014. d. Dana yang diperoleh dari hasil PUT IV setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan yang selanjutnya sesuai rencana akan digunakan seluruhnya untuk meningkatkan aset produktif Perseroan dalam bentuk penyaluran kredit. 150 151 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 e. Sehubungan dengan PUT IV Perseroan, maka akan dilakukan perubahan ketentuan Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, dan memberi kuasa kepada Direksi untuk: a. Melaksanakan PUT IV Perseroan; b. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan dalam akta notaris tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor hasil pengeluaran saham baru, setelah nama pemegang saham yang memperoleh saham dari PUT IV ini tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan, dengan demikian mengubah Pasal 4 ayat 2 anggaran dasar Perseroan, termasuk untuk mengurus pemberitahuan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia sebagaimana telah diputuskan pada rapat ini. c. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk: ruPST Agenda Status agenda Pertama a. Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, termasuk Laporan Direksi dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan; serta b. Menerima baik dan menyetujui serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Siddharta Widjaja” sesuai Laporannya No: L.12-5267-13III.08.003 tanggal 8 Maret 2013, dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”, dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan acquit et de charge atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2012, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam Laporan Keuangan tahun buku 2012. Terealisasi agenda Kedua Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, mengalami kerugian bersih dengan demikian Perseroan tidak membagikan dividen. Terealisasi agenda Ketiga Menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja sebagai Akuntan Publik Perseroan, untuk mengaudit buku Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut dan persyaratan lainnya. Terealisasi agenda Keempat • Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Qatar National Bank selaku pemegang saham utama Perseroan yang memiliki 69,59 saham Perseroan untuk menentukan dan mendistribusikan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan untuk tahun buku 2013 kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris; dan • Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Qatar National Bank selaku pemegang saham utama Perseroan untuk menentukan besarnya gaji, uang jasa dan tunjangan untuk tahun buku 2013 kepada masing-masing anggota Direksi Perseroan dan memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang kepada masing-masing anggota Direksi Perseroan. Terealisasi · Mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam penitipan kolektif sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia. · Mencatatkan saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan di bidang Pasar Modal. Hasil dan realisasi Keputusan rUPST dan rUPSLB 2013 Direksi PT Bank QNB Indonesia Tbk dh PT Bank QNB Kesawan Tbk dengan ini memberitahukan kepada pemegang saham Perseroan, bahwa Perseroan telah menyelenggarakan rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa RUPST RUPSLB; selanjutnya disebut “rapat” pada Senin, 27 Mei 2013, rapat tersebut yang pada pokoknya telah memutuskan: 152 153 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 ruPSLB Agenda Status agenda Pertama Menyetujui perubahan beberapa pasal anggaran dasar Perseroan dan menyusun kembali seluruh anggaran dasar Perseroan. Terealisasi agenda Kedua 1. Menyetujui PUT III Perseroan dengan mengeluarkan sebanyak 2.596.543.000 saham dari portepel, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Saham baru Perseroan yang akan dikeluarkan adalah sebanyak 2.596.543.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal rp250 setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar rp250 setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari 3.561.787.518 saham atau seluruhnya sebesar rp890.446.879.500 menjadi 6.158.330.518 saham atau seluruhnya sebesar rp1.539.582.629.500 dengan demikian merubah Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 anggaran dasar Perseroan. b. Pengeluaran saham baru tersebut akan dilakukan dengan cara PUT III dengan penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan dimana setiap pemegang saham yang memiliki 1.000 saham dengan nilai nominal rp250 setiap saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 7 Juni 2013 sampai dengan pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat, mempunyai 729 HMETD, di mana setiap 1 satu HMETD berhak untuk membeli 1 satu saham baru dengan nilai nominal rp250 setiap saham dengan harga penawaran sebesar rp250. c. Sertiikat Bukti HMETD akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan di luar Bursa Efek dalam jangka waktu tidak kurang dari 5 lima Hari Kerja mulai tanggal 11 Juni 2013 sampai dengan tanggal 17 Juni 2013. Pencatatan saham baru hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Juni 2013. d. Dana yang diperoleh dari hasil PUT III setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan yang selanjutnya sesuai rencana akan digunakan seluruhnya untuk meningkatkan aset produktif Perseroan dalam bentuk penyaluran kredit. 2. Sehubungan dengan PUT III Perseroan, maka akan dilakukan perubahan ketentuan Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan, dan memberi kuasa kepada Direksi untuk: a. melaksanakan PUT III Perseroan; b. memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan dalam akta notaris tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor hasil pengeluaran saham baru, setelah nama pemegang saham yang memperoleh saham dari PUT III ini tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan, dengan demikian merubah Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 anggaran dasar Perseroan, termasuk untuk mengurus pemberitahuan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia sebagaimana telah diputuskan pada rapat ini. c. memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk: • mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam penitipan kolektif sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia. • mencatatkan saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan di bidang Pasar Modal. Terealisasi Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris Dewan Komisaris diangkat melalui rapat Umum Pemegang Saham. Tercatat hingga 31 Desember 2014, komposisi Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama, 2 dua orang Komisaris, dan 3 tiga orang Komisaris Independen. Berdasarkan rUPST 28 Maret 2014, susunan Dewan Komisaris Perusahaan adalah: Jabatan Nama Komisaris Utama Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Komisaris Muthu Chidambaram Komisaris Grant Eric Lowen Komisaris Independen Suroto Moehadji Komisaris Independen Nasrul Husin Komisaris Independen Muhammad Anas Malla Kriteria Pengangkatan Dewan Komisaris Dalam pengangkatan Dewan Komisaris, Bank menetapkan kriteria yang ketat dan selektif. Kriteria tersebut berupa pemenuhan terhadap persyaratan penilaian kemampuan dan kepatutan Fit and Proper Test yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Dengan demikian, Dewan Komisaris dapat dinyatakan menjabat secara efektif pada posisi yang telah ditentukan setelah lulus Fit and Proper Test yang dinyatakan melalui surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Komisaris Utama Muthu Chidambaram Komisaris Nasrul Husin Komisaris Independen Grant Eric Lowen Komisaris Muhammad Anas Malla Komisaris Independen Suroto Moehadji Komisaris Independen Keterangan: struktur yang tertera sama dengan struktur Dewan Komisaris pada 2013 154 155 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Berdasarkan struktur Dewan Komisaris di atas, seluruh anggota Dewan Komisaris telah memenuhi kriteria sebagai berikut: - Jumlah anggota Dewan Komisaris sama dengan jumlah anggota Direksi. - Penggantian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi dari Komite remunerasi dan Nominasi. - Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada lembaga keuangan lain, kecuali sebagaimana diperkenankan dalam peraturan Bank Indonesia. - Anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan hubungan keuangan dan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi, danatau Pemegang Saham Pengendali. - Seluruh anggota Dewan Komisaris Independen berdomisili di Indonesia. - Anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang memadai. - Anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi yang memadai dan relevan dengan jabatannya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. - Anggota Dewan Komisaris memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuanganlainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. - Komisaris Independen telah memenuhi kriteria independensi. Independensi Dewan Komisaris Setiap anggota Dewan Komisaris bertindak secara independen. Masing-masing Komisaris tidak mencampuri keputusan dan pendapat lainnya, tidak memberi dan mendapat tekanan yang mengarah pada benturan kepentingan, serta tidak terikat secara moral dan material kepada pihak-pihak tertentu yang dapat memengaruhi independensinya. Mayoritas anggota tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya danatau anggota Direksi. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, Dewan Komisaris mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk: 1. Tunduk pada ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan, dan Keputusan rUPS. 2. Beritikad baik dan dengan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Bank. 3. Melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Bank termasuk pelaksanaan rencana Jangka Panjang Perusahaan, rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, rencana Bisnis serta ketentuan- ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan dan Keputusan rUPS, serta peraturan perundang- undangan yang berlaku. 4. Melakukan pengawasan terhadap Direksi untuk memastikan bahwa dalam melaksanakan tugasnya telah mematuhi tata urutan peraturan internal Bank. 5. Memberi nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Bank. 6. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dan segenap jajarannya berkaitan dengan pengurusan Bank. 7. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dan segenap jajarannya berkaitan dengan penyusunan Visi, Misi serta rencana-rencana strategis lainnya seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. 8. Memberikan pendapat dan saran serta pengesahan mengenai rencana Jangka Panjang Perusahaan dan rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang diusulkan Direksi. Pengesahan untuk rencana Jangka Panjang Perusahaan selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari sejak penyampaian rancangan oleh Direksi dan untuk pengesahan rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan sebelum dimulai Tahun Buku baru. 9. Melakukan penelitian dan penelaahan atas laporan- laporan dari Direksi dan segenap jajarannya, terutama yang berkaitan dengan tugas-tugas spesiik yang telah diputuskan bersama. 10. Meneliti dan menelaah laporan-laporan dari komite- komite yang ada di bawah Dewan Komisaris. 11. Mengikuti perkembangan kegiatan Bank, baik dari informasi-informasi internal maupun dari informasi- informasi eksternal yang berasal dari media maupun dari sumber-sumber lainnya. 12. Menghadiri rapat-rapat kerja dan rapat koordinasi dengan Direksi dan segenap jajarannya. 13. Melakukan usaha-usaha untuk memastikan bahwa Direksi dan jajarannya telah mematuhi ketentuan perundang-undangan serta peraturan-peraturan lainnya dalam mengelola Perusahaan. 14. Menyusun rencana kerja Dewan Komisaris untuk periode tahun berjalan. 15. Melakukan self-control atas kinerja Dewan Komisaris. 16. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. 17. Memantau efektivitas praktik GCG antara lain dengan mengadakan pertemuan berkala antara Dewan Komisaris dengan Direksi untuk membahas implementasi GCG dan apabila dinilai perlu, dapat melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan Bank. Berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris mempunyai tugas danatau kewajiban sesuai bidang-bidang terkait yang antara lain namun tidak terbatas pada: 1. Terkait dengan Nominasi dan Seleksi Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Terkait dengan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. 3. Terkait dengan Pengelolaan Manajemen risiko. 4. Terkait dengan Etika Berusaha Anti-Korupsi. 5. Terkait dengan Sistem Pengendalian Intern. 6. Terkait dengan Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi. 7. Terkait dengan “Informasi Orang Dalam”. 8. Terkait dengan Pelaksanaan Pengawasan Pemberian Nasehat oleh Dewan Komisaris. 9. Terkait dengan Prinsip Mengenal Nasabah. 10. Terkait dengan Implementasi Good Corporate Governance. 11. Terkait dengan APU PPT. 12. Terkait dengan Modal Minimum Bank. 13. Terkait dengan rencana Strategis Bank. 14. Terkait dengan Penilaian Kualitas Aktiva Bank. 15. Terkait dengan Batas Maksimum Pemberian Kredit. 16. Terkait dengan Posisi Devisa Neto Net Open Position. 17. Terkait dengan Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal Sementara. 18. Terkait dengan Transparansi Kondisi Keuangan Bank. 19. Terkait dengan Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. 20. Terkait dengan Kondisi yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. 21. Terkait dengan Perkreditan. Frekuensi rapat dan Tingkat Kehadiran Sejurus dengan Pedoman Kerja Board Charter Dewan Komisaris, rapat dan pertemuan yang diadakan secara internal wajib dihadiri oleh setiap anggota Dewan Komisaris. rapat wajib diadakan setidaknya 4 empat kali dalam satu tahun dan 2 dua kali dihadiri secara langsung isik. Materi-materi pembahasan yang diagendakan dalam rapat Dewan Komisaris pada umumnya berpusat pada kinerja dan pengembangan Bank, baik secara inansial dan operasional. rapat ini juga berfungsi sebagai sebuah forum di mana setiap anggota berhak mengutarakan pendapatnya untuk mencapai sebuah keputusan yang kolektif. 156 157 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Selama periode 2014, telah diadakan 6 enam kali rapat Dewan Komisaris dengan rincian kehadiran sebagai berikut: No Nomor Tanggal rapat Kehadiran 1 rEF: No. 001MoM-BoCII2014 17 Februari 2014 1. Muthu Chidambaram 2. Suroto Moehadji 3. Nasrul Husin 4. Muhammad Anas Malla Video Conference: 5. Ali Ahmed Z A Al-Kuwari 6. Grant Eric Lowen 2 rEF: No. 002MoM-BoCIV2014 23 April 2014 1. Ali Ahmed Z A Al-Kuwari 2. Grant Eric Lowen 3. Muthu Chidambaram 4. Suroto Moehadji 5. Nasrul Husin 6. Muhammad Anas Malla 3 rEF: No. 003MoM-BoCVI2014 16 Juni 2014 1. Muthu Chidambaram 2. Suroto Moehadji 3. Nasrul Husin 4. Muhammad Anas Malla Video Conference: 5. Ali Ahmed Z A Al-Kuwari 6. Grant Eric Lowen 4 rEF: No. 004MoM-BoCVII2014 16 Juli 2014 1. Suroto Moehadji 2. Nasrul Husin 3. Muhammad Anas Malla Video Conference: 4. Ali Ahmed Z A Al-Kuwari 5. Grant Eric Lowen 6. Muthu Chidambaram 5 rEF: No. 005MoM-BoCX2014 27 Oktober 2014 1. Muthu Chidambaram 2. Suroto Moehadji 3. Nasrul Husin 4. Muhammad Anas Malla Video Conference: 5. Ali Ahmed Z A Al-Kuwari 6. Grant Eric Lowen 6 rEF: No. 006MoM-BoCXII2014 11 Desember 2014 1. Ali Ahmed Z A Al-Kuwari 2. Grant Eric Lowen 3. Muthu Chidambaram 4. Suroto Moehadji 5. Nasrul Husin 6. Muhammad Anas Malla Total kehadiran anggota Dewan Komisaris pada rapat Dewan Komisaris, sebagai berikut : No Nama Anggota Dewan Komisaris Jabatan Hadir Fisik Video Conference Total Frekuensi rapat 1 Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Komisaris Utama 2 4 66 2 Grant Eric Lowen Komisaris 2 4 66 3 Muthu Chidambaram Komisaris 5 1 66 4 Suroto Moehadji Komisaris Independen 6 66 5 Nasrul Husin Komisaris Independen 6 66 6 Muhammad Anas Malla Komisaris Independen 6 66 risalah rapat Keputusan rapat dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh ketua rapat dan salah seorang anggota Dewan Komisaris. risalah tersebut didistribusikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris, baik yang menghadiri rapat maupun yang tidak. Dalam hal terdapat perbedaan pendapat, hal tersebut turut dicantumkan dalam risalah rapat disertai dengan alasan di balik perbedaan pendapat. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, anggota Dewan Komisaris berpartisipasi dalam beragam program pelatihan sebagai berikut: Nama Pelatihan Tanggal Penyelenggara Lokasi Suroto Moehadji Penerapan Peraturan OJK dh Bapepam- LK tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Khususnya yang Terkait 11 Sept 2014 Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan FKDKP Pullman Hotel, Jakarta Nasrul Husin Risk Management Certiication L2 1 Mei 2014 Ferry Hermansyah Jakarta Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Board Charter disusun sebagai panduan dan arahan ideal bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Board Charter memuat rangkaian petunjuk berupa tahap-tahap yang terstruktur, terencana, dan komprehensif. Dengan disusunnya Board Charter, Dewan Komisaris diharapkan dapat menunaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik demi pencapaian Visi dan Misi Perusahaan. Board Charter PT Bank QNB Indonesia Tbk diputuskan oleh Dewan Komisaris dan Direksi melalui ketetapan No. 001 Kep-Dekom DirIII2011 pada 8 Maret 2011. Board Charter mencakup aspek-aspek mengenai: 1. Persyaratan keanggotaan Dewan Komisaris 2. Komposisi Dewan Komisaris 3. Etika jabatan Dewan Komisaris 4. Hak wewenang Dewan Komisaris 5. Gajihonorarium dan tunjangan Dewan Komisaris 6. Program orientasi dan peningkatan kapabilitas 7. Komite di bawah Dewan Komisaris 8. Fungsi, tugas, dan kewajiban Dewan Komisaris 9. Waktu kerja Dewan Komisaris 10. Kebijakan umum mengenai rapat Dewan Komisaris 11. Jadwal dan agenda Dewan Komisaris bersama Direksi 12. Mekanisme kehadiran 13. Prosedur pembahasan masalah dan pengambilan keputusan 14. Pembuatan berita acara risalah rapat 15. Hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi 158 159 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 remunerasi Dewan Komisaris Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, anggota Dewan Komisaris memperoleh gaji honorarium yang besarannya ditetapkan oleh rapat Umum Pemegang Saham. Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dilakukan melalui rekomendasi dari Komite remunerasi dan Nominasi setelah melalui penelahaan Dewan Komisaris yang kemudian diajukan kepada rapat Umum Pemegang Saham. Selain gaji, anggota Dewan Komisaris juga memperoleh tunjangan lain yang ditetapkan oleh rUPS dan wewenang tersebut oleh rUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Komponen remunerasi Komponen remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan kepada Dewan Komisaris mencakup: 1. remunerasi Bruto Gaji, Bonus, Tunjangan rutin, Tantiem dan Fasilitas Lainnya dalam Bentuk Non Natura; dan 2. Fasilitas Lain dalam Bentuk Natura Perumahan, Transportasi, Asuransi Kesehatan dan sebagainya. Struktur remunerasi Berdasarkan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris, struktur remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: No. Jenis remunerasi dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Jumlah Komisaris Jutaan rupiah 1 remunerasi bruto gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non- natura 3 2.460 2 Fasilitas lain dalam bentuk natura perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya yang: - - a. dapat dimiliki - - b. tidak dapat dimiliki - - ToTaL 3 2.460 Jumlah remunerasi Per Orang Dalam 1 satu Tahun Secara Tunai Per 31 Desember 2014 No. Jumlah remunerasi per orang dalam 1 tahun Jumlah Komisaris 1. Di atas rp2 miliar 2. Di atas rp1 miliar s.d. rp2 miliar 3. Di atas rp500 juta s.d. rp1 miliar 3 4. rp500 juta ke bawah rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah Gaji yang dibandingkan dalam rasio gaji adalah imbalan yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan per bulan. Jenis rasio Besaran rasio rasio gaji karyawan yang tertinggi dan terendah 1: 65,63 rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1: 3,53 rasio gaji Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah 1: 1,47 rasio gaji Direksi tertinggi dan karyawan tertinggi 1: 2,63 rasio gaji Direksi tertinggi dan Dewan Komisaris tertinggi 1: 8,04 rasio gaji Direksi terendah dan Dewan Komisaris terendah 1: 3,35 Komisaris Independen Indikator Kualiikasi Pengangkatan Komisaris Independen Sesuai dengan PBI No.84PBI2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.814PBI2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Bank diwajibkan untuk mengangkat Komisaris Independen. Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Struktur Dewan Komisaris yang telah dibentuk telah disesuaikan dengan Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep- 00001BEI01-2014 tanggal 20 Januari 2014 di mana setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30 dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Penempatan 3 tiga orang Komisaris Independen dalam komposisi Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan PBI yang mengatur bahwa paling kurang 50 dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Independensi Komisaris Independen Setiap Komisaris Independen bertindak secara independen. Masing-masing Komisaris tidak mencampuri keputusan dan pendapat lainnya, tidak memberi dan mendapat tekanan yang mengarah pada benturan kepentingan, serta tidak terikat secara moral dan material kepada pihak-pihak tertentu yang dapat memengaruhi independensinya. Setiap anggota tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya danatau anggota Direksi. 160 161 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Direksi Kriteria Pengangkatan Direksi Selaras dengan kriteria yang ditetapkan Bank dalam pengangkatan Dewan Komisaris, Bank juga menetapkan kriteria yang serupa dalam hal pengangkatan Direksi. Kriteria-kriteria yang ditetapkan harus dipenuhi oleh setiap anggota Direksi yang menjabat. Menurut Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Anggaran Dasar. Berdasarkan struktur Direksi seperti yang telah dinyatakan di atas, seluruh anggota Direksi Bank telah memenuhi kriteria sebagai berikut: - Jumlah anggota Direksi sebanyak 6 enam orang. - Pengangkatan anggota Direksi telah memperhatikan rekomendasi Komite remunerasi dan Nominasi. Andrew Duf Direktur Utama rusli Direktur Operasional Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan Lloyd William rolston Direktur risiko Hery Syafril Direktur Keuangan Wholesale Banking Director retail Banking Director Azhar bin Abdul Wahab Direktur Pemimpin Bisnis Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dilakukan melalui rUPS, persyaratan kelulusan terhadap Fit Proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas dan reputasi yang baik serta kompetensi yang relevan dalam bidangnya. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila: 1. Masa Jabatannya berakhir; 2. Dinyatakan pailit atau diposisikan di bawah pengampunan berdasarkan suatu keputusan pengadilan; 3. Mengundurkan diri; 4. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku; 5. Meninggal dunia; 6. Diberhentikan berdasarkan keputusan rUPS. Independensi Direksi Setiap anggota Direksi bertindak dengan independensi secara individual maupun kolegial. Individu yang menjabat dalam Direksi tidak memiliki jabatan yang dilarang peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pelaksanaan GCG. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Direksi merupakan organ internal yang berwenang untuk mengendalikan dan mengawasi kinerja Bank. Oleh sebab itu, tugas dan tanggung jawab Direksi diklasiikasikan lebih spesiik sesuai Direktur yang menjabatnya. Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah 1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Bank sesuai dengan tujuan dan lapangan usahanya. 2. Menyiapkan pada waktunya rencana pengembangan Bank. 3. Membuat dan memelihara risalah rUPS dan risalah rapat Direksi serta menyelenggarakan pembukuan dan administrasi Bank. 4. Menyusun sistem akuntansi berdasarkan prinsip- prinsip pengendalian intern, terutama pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan. - Seluruh anggota Direksi telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari OJK dh Bapepam-LK BI. - Direktur Utama berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. - Anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan, atau lembaga lain. - Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, danatau Pemegang Saham Pengendali. - Anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang memadai. - Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25 dua puluh lima per seratus pada perusahaan lain. - Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia. Komposisi Direksi Direksi ditunjuk dan diangkat melalui rapat Umum Pemegang Saham. Per 31 Desember 2014, susunan Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan 5 lima orang Direktur. Komposisi Direksi ditetapkan oleh Pemegang Saham, yang terdiri dari 6 enam orang, yaitu 1 satu orang Direktur Utama dan 5 lima orang Direktur. Anggota Direksi diangkat melalui rapat Umum Pemegang Saham rUPS dengan komposisi sebagai berikut: No. Nama Mulai Menjabat Jabatan 1. Andrew Duf 4 Maret 2013 Direktur Utama 2. Azhar bin Abdul Wahab 24 Juni 2011 Direktur 3. Hery Syafril 29 November 2012 Direktur 4. Lloyd William rolston 16 September 2011 Direktur 5. Windiartono Tabingin 29 November 2012 Direktur 6. rusli 15 April 2002 Direktur 162 163 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 5. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perusahaan berupa laporan kegiatan Bank, termasuk laporan keuangan baik dalam bentuk Laporan Tahunan maupun dalam bentuk laporan berkala lainnya menurut cara dan waktu yang ditentukan dalam anggaran dasar ini serta setiap kali diminta oleh rUPS. 6. Menetapkan susunan organisasi Bank di tingkat pusat, wilayah, maupun cabang lengkap dengan perincian tugasnya. 7. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan atau berdasarkan keputusan rUPS dan ketentuan lainnya serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Bank. 9. Tunduk pada ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan, dan Keputusan rUPS serta memastikan seluruh aktivitas Perusahaan telah sesuai dengan ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan, dan Keputusan rUPS. 10. Mematuhi tata urutan peraturan internal Bank. 11. Melaksanakan pengurusan Bank untuk kepentingan dan tujuan Bank. 12. Meningkatkan eisiensi dan efektivitas Bank. 13. Memelihara dan mengurus kekayaan Bank. 14. Bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuannya. 15. Mewakili Bank baik di dalam maupun di luar pengadilan. 16. Memperhatikan masukan-masukan yang diberikan oleh Dewan Komisaris. 17. Melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Bank serta mengikat Bank dengan pihak lain dan atau pihak lain dengan Bank, dengan pembatasan tertentu. 18. Menerapkan GCG secara konsisten dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 19. Menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Khusus yang memuat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perusahaan danatau pada perusahaan lain serta tanggal saham itu diperoleh. 20. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui rUPS. 21. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. 22. Memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi. 23. Bertanggungjawab secara pribadi atas kelalaiannya yang merugikan kepentingan Bank. 24. Memberitahukan Komite Audit jika Direksi memerlukan pendapat kedua second opinion mengenai masalah akuntansi yang penting. 25. Wajib menyerahkan perhitungan tahunan Bank kepada Akuntan Publik yang ditunjuk oleh rUPS untuk diperiksa. 26. Wajib menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 27. Wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh para anggota Dewan Komisaris dan memberikan keterangan yang berkenaan dengan Perusahaan sebagaimana yang diperlukan oleh Dewan Komisaris. 28. Harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba dengan cara yang dianggap baik olehnya dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dengan memperhatikan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 29. Menciptakan struktur pengendalian internal, menjamin terselenggaranya fungsi Audit Internal dalam setiap tingkatan Manajemen Perusahaan dan menindaklanjuti temuan Audit Internal sesuai dengan kebijakan ataupun pengarahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris dalam kaitan ini. 30. Mengumumkan dalam 2 dua surat kabar berbahasa Indonesia, satu di antaranya disirkulasi dalam skala nasional dan satu lainnya terbit di tempat kedudukan Bank. Pengumuman tersebut memberitakan hal-hal yang diputuskan dalam rUPS seperti: 1 Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang memerlukan persetujuan Menteri yang membidangi Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2 Mengalihkan kekayaan Bank atau menjadikan jaminan utang kekayaan Bank yang merupakan lebih dari 50 jumlah kekayaan bersih Bank, penggabungan, peleburan dan pengambilalihan, pemisahan, pengajuan permohonan pailit dan pembubaran. 3 Keputusan mengenai pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas. Berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya untuk kepentingan Bank, Direksi mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai bidang-bidang terkait yang antara lain, namun tidak terbatas pada: 1. Terkait dengan Persetujuan Dewan Komisaris. 2. Terkait dengan rapat Umum Pemegang Saham. 3. Terkait dengan rencana Bisnis. 4. Terkait dengan Manajemen risiko. 5. Terkait dengan Good Corporate Governance. 6. Terkait dengan Sistem Pengendalian Internal. 7. Terkait dengan Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi. 8. Terkait dengan Penilaian Kualitas Aktiva Bank. 9. Terkait dengan Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah. 10. Terkait dengan Penyelesaian Pengaduan Nasabah. 11. Terkait dengan Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. 12. Terkait dengan Prinsip kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal. 13. Hubungan dengan Stakeholders. 14. Terkait dengan Prinsip Mengenal Nasabah. 15. Terkait dengan APU-PPT. Secara lebih terperinci, setiap Direksi memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing sesuai dengan jabatan yang diembannya. Direktur Utama Direktur Utama mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengarahkan kinerja bisnis PT Bank QNB Indonesia Tbk di dalam pasar kompetitif domestik dan memaksimalkan tingkat keuntungan, meminimalisasi pengeluaran sesuai dengan target jangka pendek dan jangka panjang sesuai dengan rencana bisnis PT Bank QNB Indonesia Tbk. b. Mengelola pemberdayaan sumber daya manusia, diantaranya dengan memastikan tumbuhnya budaya performance-driven. Menjaga hubungan yang harmonis dengan karyawan, melakukan komunikasi internal dengan mengadakan pertemuan dengan pemimpin fungsional di PT Bank QNB Indonesia Tbk. c. Membangun jaringan bisnis yang baik untuk kepentingan keuntungan perusahaan dan meciptakan strategi untuk tercapainya target keuntungan. d. Secara aktif mengelola risiko Bank, melakukan evaluasi dan menyetujuimerekomendasikan proposal; serta memastikan pengelolaan yang efektif terhadap aset tidak lancar. e. Menegakkan dan menaati standar pengendalian internal, menerapkan dan menaati kebijakan kepatuhan dari regulator. f. Mempromosikan brand PT Bank QNB Indonesia Tbk dalam mendukung CSr Corporate Social Responsibility PT Bank QNB Indonesia Tbk terlaksana dengan baik, diantaranya dengan menjaga hubungan baik dengan pembuat kebijakan, pelanggan besar prospektif, media, dan sebagainya. Proaktif dalam aktivitas kemasyarakatan dengan memegang peran pemimpin dalam mempromosikan budaya CSr di PT Bank QNB Indonesia Tbk. Direktur Pemimpin Bisnis Direktur Pemimpin Bisnis bertanggung jawab untuk: a. Mengembangkan perencanaan strategis PT Bank QNB Indonesia Tbk untuk memformulasikan misi dan objektif dan peningkatan pendapatan, keuntungan dan pertumbuhan organisasi. b. Menelaah berbagai laporan aktivitas dan laporan keuangan Bank dan memberikan masukan kepada Presiden Direktur mengenai kondisi Bank terkini serta mengusulkan improvisasi dari strategi bisnis yang telah ditetapkan. c. Melakukan perencanaan, pengembangan dan implementasi strategis dari pemberdayaan sumber daya yang ada dan pencapaian keuntungan PT Bank QNB Indonesia Tbk. d. Melakukan analisis dan mengusulkan strategipeluang bisnis baru. e. Membangun jaringan bisnis yang baik untuk kepentingan keuntungan perusahaan dan menciptakan strategi untuk tercapainya target keuntungan Bank. f. Memastikan terpenuhinya pendekatan orientasi kepada pelanggan dan pendekatan hubungan strategis. g. Memantau keseluruhan kegiatan operasional semua region dalam hal manajemen dan risiko operasional, likuiditas dan pasar. Direktur risiko Direktur risiko mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Merencanakan strategi dan mengarahkan manajemen risiko kredit dari perbankan korporat danatau retail. b. Memastikan proses persetujuan kredit bersifat tanggap terhadap kebutuhan nasabah dan meminimalkan kerugian karena kredit dan biaya penagihan. 164 165 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 c. Menelaah kebijakan dan prosedur manajemen risiko kredit yang dikembangkan oleh tim Kebijakan dan risiko. d. Mendorong dan memantau kualitas aktiva yang besar dan menanamkan budaya kredit yang kuat dengan menyetujui kebijakan kredit yang berhati-hati, pedoman mengenai pinjaman, dan memberikan input untuk rencana strategis dan operasional. e. Memastikan bahwa manajemen senior mendapatkan informasi mengenai kualitas dan tren aktiva terutama mengenai Proil Risiko Bank tepat pada waktunya, serta memastikan diambilnya keputusan kredit tepat pada waktunya. f. Mengikuti perkembangan terakhir mengenai metodologi dan piranti manajemen risiko kredit. g. Berfungsi sebagai konsultan internal dalam bidang risiko pasar dan risiko kredit yang diperdagangkan dan memastikan proses-proses dan prosedur-prosedur saat ini dijalankan sesuai peraturan. h. Memberikan kepemimpinan, arah dan visi pada semua hal yang berhubungan dengan Manajemen risiko yang meliputi risiko kredit, pasar, likuiditas, hukum, kepatuhan, reputasi dan strategis. i. Memfasilitasi, mengkoordinasi dan memberi nasihat tentang identiikasi, analisis, pengukuran dan mitigasi seluruh risiko secara berkelanjutan. j. Mengembangkan budaya sadar risiko dan manajemen risiko dalam organisasi. k. Membuat keputusan strategis dengan mempertimbangkan dari segi risiko. l. Mengembangkan pusat pengelolaan risiko. m. Mengkomunikasikan tepat waktu segala hal yang berhubungan dengan risiko kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal terutama tentang Proil Risiko Bank. Direktur Operasional Direktur Operasional mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola sistem dan unit-unit pemroses processing guna menyediakan teknologi dan dukungan operasional berbiaya eisien dan berteknologi terpusat, dan guna memastikan bahwa dukungan ini memenuhi kebutuhan bisnis yang berubah-ubah dan bahwa peranan maksimum telah diberikan dalam memenuhi tujuan-tujuan strategis dan bisnis. b. Memimpin dan mengarahkan kegiatan operasional utama untuk Operations, IT, General Services dan Service Quality agar dapat memberikan proses dan layanan teknis yang berkualitas tinggi, ringkas dan berbiaya rendah kepada nasabah internal dan eksternal. c. Berperan secara proaktif dalam manajemen biaya strategis dalam bisnis. d. Mencari cara untuk menerapkan eisiensi dengan memanfaatkan sistem dan proses-proses standar. e. Mengkaji ulang manajemen biaya yang dipusatkan pada realisasi kasus bisnis. f. Meningkatkan standar dan proses kegiatan operasional dengan mensponsori adopsi transformasional dari proses-proses standar inti dalam memberikan hasil terbaik di bidangnya dalam hal kinerja dari awal hingga akhir, manajemen biaya dan customer service. Berbagi praktik-praktik terbaik di bidangnya dengan memberikan keahlian dan saran guna mencapai eisiensi, skala ekonomi dan kualitas. g. Memastikan dipenuhinya standar tata kelola perusahaan yang baik dan memastikan dilindunginya kepentingan para pemegang saham. h. Menjalankan fungsi manajerial, yaitu menetapkan target pencapaian departemen, mendelegasikan tugas dan menilai bawahan; mengusulkan program pelatihan dan pengembangan yang sesuai kebutuhan SDM di Direktoratnya. Direktur Kepatuhan Direktur Kepatuhan bertugas untuk menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank serta memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan Bank. rincian tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan adalah sebagai berikut: a. Meminimalkan risiko Kepatuhan Bank, antara lain dengan cara: 1. Melakukan uji kepatuhan terhadap aktivitas bank baik melalui Checklist Kredit dan Checklist Aktivitas Baru; 2. Memantau pengkinian data; 3. Memberikan reminder secara berkala perihal kewajiban penyampaian laporan; 4. Menyediakan tools CMSCompliance Monitoring System untuk memastikan kepatuhan cabang atas transaksi operasional bank; 5. Melakukan pelatihan secara berkesinambungan terkait regulasi dan penerapan APU-PPT; 6. Memastikan penerapan APU-PPT berjalan sesuai ketentuan PBI dan PPATK; 7. Meyakinkan Perseroan telah melaksanakan GCG sesuai PBI dengan media self assessment ; 8. Memantau tindak lanjut yang dilakukan risk taking unit atas temuancomment dari auditor, OJK dh Bapepam-LK, KAP, dan lain-lain; 9. Memantau pengenaan denda oleh regulator terhadap bank, terkait dengan laporan, tindak lanjut bankaction plan, kepatuhan pada peraturan, dan lain-lain. b. Memastikan seluruh kebijakan dan ketentuan internal bank serta keputusan manajemen telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak ada penyimpangan yang ditemukan auditor. c. Mendukung pencapaian rencana Bisnis Perusahaan, antara lain dengan cara: 1. Memantau dan memastikan apakah kegiatan usaha dan aktivitas bank telah berjalan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Memastikan rencana Bisnis Bank rBB telah disusun sesuai dengan regulasi yang berlaku; 3. Memastikan pelaksanaan pembukaan jaringan kantor telah sesuai dengan ketentuan BI melalui Checklist Compliance ; 4. Mengkaji kepatuhan atas Produk dan Aktivitas Baru PAB, pemberian kredit, dan lain-lain; 5. Memberikan saran kepatuhan berbasis regulasi terkait dengan transaksi perbankan. d. Memastikan pemenuhan pelaporan telah dilakukan sesuai ketentuan Bank Indonesia, antara lain dengan cara: 1. Memastikan seluruh kewajiban pelaporan kepada regulator telah dilaksanakan; 2. Mengingatkan kewajiban pelaporan unit kerja minimal 1 satu kali dalam sebulan; 3. Mengingatkan unit kerja terhadap kewajiban pelaporan Produk dan Aktivitas Baru sesuai ketentuan; 4. Memastikan laporan STr dan CTr telah disampaikan kepada PPATK sesuai dengan ketentuan BI dan PPATK. e. Memastikan pemenuhan action plan dan komitmen bank kepada regulator BI, OJK dh Bapepam-LK , PPATK dan regulator lainnya dengan mengingatkan seluruh divisi mengenai isu-isu kepatuhan termasuk hasil audit yang ada di unit kerja masing-masing. Direktur Keuangan Direktur Keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Berkontribusi terhadap daya saing dan pencapaian keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan yang efektif dan kontrol terhadap pengelolaan sumber daya perusahaan, kontrol terhadap kinerja pencapaian dan risiko, diantaranya dengan mengarahkan proses ALCO sehingga menciptakan neraca yang dapat mengantisipasi risiko reward, likuiditas, pendanaan, pertumbuhan dan keuntungan perusahaan dan penggunaan modal yang eisien. b. Menjaga hubunganinteraksi yang baik dengan berbagai unit kerja yang terkait dengan melakukan pertemuan guna membahas permasalahan inansial dan menyediakan dukungan teknis inansial dan perpajakan. c. Memastikan ekspansi bisnis terfasilitasi dengan adanya lingkungan yang terkontrol di mana risiko yang ada operasional, penafsiran harga, settlement dan reputasional dapat diantisipasi. d. Meninjau isu yang terkait dengan perpajakan yang berdampak terhadap bisnis dan menyediakan proposal perencanaan anggaran pajak, dengan memastikan bahwa segala hal perpajakan di Bank telah mematuhi ketentuan pajak yang berlaku. Frekuensi rapat dan Tingkat Kehadiran Perusahaan mengatur bahwa Direksi harus melaksanakan rapat internal dengan para anggotanya sekali dalam setiap bulan. Ketentuan ini telah ditetapkan dalam Pedoman Kerja Board Charter Direksi yang harus dihadiri oleh setiap anggota Direksi tanpa terkecuali. Pembahasan dalam rapat Direksi antara lain mengenai namun tidak terbatas pada pengukuran kinerja Perusahaan menyangkut kegiatan operasional, kondisi keuangan, dan juga dalam rangka pemenuhan target yang telah ditetapkan berdasarkan rJPP dan rKAP. Selain itu, rapat ini juga bertindak sebagai sebuah forum sharing saling berbagi antar anggota Direksi mengenai permasalahan dan hambatan yang dihadapi. 166 167 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Selama periode 2014, telah diadakan 26 dua puluh enam kali rapat Direksi dengan rincian kehadiran sebagai berikut: No Nomor Tanggal rapat Kehadiran 1 rEF : No. 002MoM-BoDI2014 15 Januari 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 2 rEF : No. 003MoM-BoDI2014 29 Januari 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 3 rEF : No. 004MoM-BoDII2014 19 Februari 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Hery Syafril 5. Windiartono Tabingin 4 rEF : No. 005MoM-BoDIII2014 5 Maret 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 5 rEF : No. 006MoM-BoDIII2014 19 Maret 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 6 rEF : No. 007MoM-BoDIII2014 21 Maret 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Windiartono Tabingin 7 rEF : No. 008MoM-BoDIV2014 2 April 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 8 rEF : No. 009MoM-BoDIV2014 30 April 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 9 rEF : No. 010MoM-BoDV2014 14 Mei 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril No Nomor Tanggal rapat Kehadiran 10 rEF : No. 011MoM-BoDVI2014 13 Juni 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 11 rEF : No. 012MoM-BoDVI2014 18 Juni 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 12 rEF : No. 013MoM-BoDVII2014 2 Juli 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 13 rEF : No. 014MoM-BoDVII2014 10 Juli 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 14 rEF : No. 015MoM-BoDVII2014 23 Juli 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Windiartono Tabingin 15 rEF : No. 016MoM-BoDVIII2014 13 Agustus 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 16 rEF : No. 017MoM-BoDVIII2014 27 Agustus 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 17 rEF : No. 018MoM-BoDIX2014 17 September 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 18 rEF : No. 019MoM-BoDIX2014 19 September 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 19 rEF : No. 020MoM-BoDX2014 1 Oktober 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 168 169 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 No Nomor Tanggal rapat Kehadiran 20 rEF : No. 021MoM-BoDX2014 15 Oktober 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 21 rEF : No. 022MoM-BoDX2014 21 Oktober 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 22 rEF : No. 023MoM-BoDX2014 29 Oktober 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. Lloyd William rolston 4. Hery Syafril 5. Windiartono Tabingin 23 rEF : No. 024MoM-BoDXI2014 10 November 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 6. Windiartono Tabingin 24 rEF : No. 025MoM-BoDXI2014 21 November 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. rusli 4. Lloyd William rolston 5. Hery Syafril 25 rEF : No. 026MoM-BoDXII2014 3 Desember 2014 1. Andrew Duf 2. rusli 3. Lloyd William rolston 4. Hery Syafril 5. Windiartono Tabingin 26 rEF : No. 027MoM-BoDXII2014 17 Desember 2014 1. Andrew Duf 2. Azhar bin Abdul Wahab 3. Hery Syafril 4. Windiartono Tabingin No Nama Anggota Dewan Direksi Jabatan Hadir Fisik Video Conference Total Frekuensi rapat 1 Andrew Duf Direktur Utama 26 2626 2 Azhar bin Abdul Wahab Direktur 25 2526 3 rusli Direktur 24 2426 4 Lloyd William rolston Direktur 23 2326 5 Hery Syafril Direktur 24 2426 6 Windiartono Tabingin Direktur 23 2326 risalah rapat Keputusan rapat telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh ketua rapat dan salah seorang anggota Direksi. risalah tersebut kemudian didistribusikan kepada semua anggota Frekuensi rapat Gabungan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Beserta Direksi Sepanjang 2014, Direksi ikut serta dalam setiap rapat Dewan Komisaris dalam rangka mempresentasikan dan melaporkan kinerja serta mengajukan permohonan persetujuan atas suatu hal dari Dewan Komisaris. Direksi, baik yang menghadiri rapat maupun yang tidak. Perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat turut dicantumkan dalam risalah rapat beserta dengan alasan mengenai perbedaan pendapat. Ketentuan mengenai adanya rapat gabungan Direksi dan Komisaris disebutkan pada POJK No. 33POJK.042014 tanggal 8 Des 2014 Pasal 41, yaitu bahwa Perusahaan Publik wajib mematuhi ketentuan POJK ini paling lambat 1 satu tahun sejak diundangkannya POJK ini. Program Suksesi Direksi Kebijakan suksesi Direksi dilakukan berdasarkan acuan ketentuan yang ditetapkan oleh pemegang saham dan Anggaran Dasar Perusahaan. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Dalam rangka meningkatkan kompetensinya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, anggota Direksi mengikuti beberapa program pelatihan penting sebagai berikut: Nama Jabatan Start Date End Date Nama Program Vendor Lokasi Tipe Kategori Andrew Duf Direktur Utama 22 Nov. 14 23 Nov. 14 refreshment Q Values Internal Bogor, Jawa Barat Team Building Internal Andrew Duf Direktur Utama 23 Feb. 14 28 Feb. 14 International Company Directors Course Australian Institute of Company Directors Hong Kong Pelatihan Kelas Umum Andrew Duf Direktur Utama 22 Jul. 13 27 Jun. 14 Bahasa Indonesia Wida Sisnawati rg. Pelatihan Lt.3. SCBD Pelatihan Internal Azhar bin Abdul Wahab Direktur Pemimpin Bisnis 10 Nov. 14 14 Nov. 14 Credit Skill Assessment OMEGA Performance rg. Pelatihan Lt.3. SCBD Pelatihan Internal Azhar bin Abdul Wahab Direktur Pemimpin Bisnis 11 Sep. 14 12 Sep. 14 Workshop revisi Kebijakan Perkreditan Internal Hotel Aston, Bogor Workshop Internal Hery Syafril Direktur Keuangan 16 Jan. 14 19 Jan. 14 Penerbitan Saham Baru oleh perusahaan Publik Tbk Danareksa Sekuritas - Investment Banking Hongkong Pelatihan Eksternal Hery Syafril Direktur Keuangan 4 Apr. 14 4 Apr. 14 The Development of Basel III with EY Indonesia Ernest Young rg. Pelatihan Lt.3. SCBD Sharing Session Internal Hery Syafril Direktur Keuangan 20 Sep. 14 21 Sep. 14 refreshment Q Values Internal Anyer resort Serang Team Building Internal Hery Syafril Direktur Keuangan 19 Des. 14 19 Des. 14 Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan terorisme APU- PPT Internal e-learning Pelatihan e-learning Lloyd William rolston Direktur risiko 18 Sep. 14 18 Sep. 14 Loan Documentation Internal rg. Jawa Lt.4 Sharing Session Internal Lloyd William rolston Direktur risiko 22 Nov. 14 23 Nov. 14 refreshment Q Values Internal Kampung Awan, Megamendung Team Building Internal Lloyd William rolston Direktur risiko 3 Jan. 14 31 Des. 14 Bahasa Indonesia Hidayat Private Class rg. Pelatihan Lt.3. SCBD Pelatihan Internal 170 171 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Nama Jabatan Start Date End Date Nama Program Vendor Lokasi Tipe Kategori Lloyd William rolston Direktur risiko 29 Nov. 14 2 Jan. 15 Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan terorisme APU- PPT Internal e-learning Pelatihan e-learning Lloyd William rolston Direktur risiko 11 Sep. 14 12 Sep. 14 Workshop revisi Kebijakan Perkreditan Internal Hotel Aston, Bogor Workshop Internal rusli Direktur Operasional 4 Apr. 14 4 Apr. 14 The Development of Basel III with EY Indonesia Ernest Young rg. Pelatihan Lt.3. SCBD Sharing Session Internal rusli Direktur Operasional 22 Nov. 14 23 Nov. 14 refreshment Q Values Internal Cipanas, Jawa Barat Team Building Internal rusli Direktur Operasional 20 Jan. 14 20 Jan. 14 Seminar Outlook Ekonomi Tantangan 2014 PT Sarana Multigriya Finansial Financial Club - Jakarta Pelatihan Kelas Umum rusli Direktur Operasional 26 Mar.. 14 28 Mar.. 14 Misys Asia Market Forum Misys Grand Hyatt Bali Nusa Dua - Bali Pelatihan Kelas Umum rusli Direktur Operasional 28 Okt. 14 29 Okt. 14 Microsoft APAC Executive Leadership Forum 2014 Microsoft Indonesia Grand Hyatt Hotel, Singapura Pelatihan Kelas Umum rusli Direktur Operasional 10 Nov. 14 14 Nov. 14 Credit Skill Assessment OMEGA Performance rg. Pelatihan Lt.3. SCBD Pelatihan Internal Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan 6 Des. 14 7 Des. 14 refreshment Q Values Internal Tapos, Bogor Team Building Internal Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan 25 Agt. 14 25 Nov. 14 Business English Maria Caecilia Olvin Private Class rg. Pelatihan Lt.3. SCBD Pelatihan Internal Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan 11 Sep. 14 11 Sep. 14 Seminar Penerapan Peraturan OJK No.1 POJK.072013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan FKDKP Hotel Pullman Jakarta Pelatihan Kelas Umum Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan 28 Okt. 14 28 Okt. 14 Introduction Wealth Management Trimegah Sekuritas rg. Pelatihan Lt.3. SCBD Pelatihan Internal Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan 18 Nov. 14 18 Nov. 14 risk Governance Summit 2014 : Passion to Governance - Implementing Strategy Into Action Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan FKDKP The Dharmawangsa Hotel, Jakarta Pelatihan Kelas Umum Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan 25 Nov. 14 26 Nov. 14 Financial Literacy for Women and SMEs Otoritas Jasa Keuangan Westin resort Hotel, Nusa Dua Bali Pelatihan Kelas Umum Nama Jabatan Start Date End Date Nama Program Vendor Lokasi Tipe Kategori Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan 27 Nov. 14 28 Nov. 14 BAra risk Forum : Key risk Management Challenges in 2015 Preparing for Asia Economic Community - Ways to Strengthen Bank Competitiveness yet Safeguarding Banks from risks BAra Bali Pelatihan Kelas Umum Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan 24 Des. 14 24 Des. 14 Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan terorisme APU- PPT Internal e-learning Pelatihan e-learning Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan 11 Sep. 14 12 Sep. 14 Workshop revisi Kebijakan Perkreditan Internal Hotel Aston, Bogor Workshop Internal Pedoman dan Tata Tertib Direksi Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Bank juga harus sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Board Charter. Direksi wajib mematuhi Board Charter sebagai pedoman yang ideal dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Hal ini ditujukan untuk mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan, rUPS, serta Visi dan Misi Perusahaan. Board Charter PT Bank QNB Indonesia Tbk diputuskan bersama oleh Dewan Komisaris dan Direksi melalui ketetapan No. 001Kep-Dekom DirIII2011 pada 8 Maret 2011. Board Charter mencakup aspek-aspek mengenai: 1. Persyaratan keanggotaan Direksi 2. Jabatan rangkap 3. Komposisi Direksi 4. Direktur Kepatuhan 5. Independensi kemandirian Direksi 6. Etika jabatan Direksi 7. Hak dan Wewenang Direksi 8. Fasilitas Direksi 9. Komite 10. Gajihonorarium dan tunjangan Direksi 11. Program orientasi dan peningkatan kapabilitas 12. Fungsi, tugas, dan kewajiban Direksi 13. Pembagian tugas Direksi 14. Wewenang Direksi 15. Waktu kerja Direksi 16. Kebijakan umum mengenai rapat Direksi, antara lain: - Jadwal dan agenda Dewan Komisaris bersama Direksi - Mekanisme kehadiran - Prosedur pembahasan masalah dan pengambilan keputusan - Pembuatan berita acara risalah rapat 17. Hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi remunerasi Direksi Kebijakan remunerasi Direksi ditetapkan dalam rUPS dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite remunerasi dan Nominasi serta sesuai ketentuan terkait lain seperti: 1. Benchmarking tentang biaya remunerasi gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya terhadap kompetitor terdekat dan survei penghasilan yang sama terhadap bank-bank peer group ; 2. Mempertimbangkan kinerja bank 3. Mempertimbangkan hasil penilaian kinerja Direksi 4. Tingkat pertumbuhan inlasi 172 173 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Berdasarkan pertimbangan tersebut, struktur remunerasi Direksi PT Bank QNB Indonesia Tbk selama 2014 adalah sebagai berikut: No. Jenis remunerasi dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Jumlah Direksi Jutaavn rupiah 1 remunerasi bruto gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura 7 27.716 2 Fasilitas lain dalam bentuk natura perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya yang: a. dapat dimiliki - - b. tidak dapat dimiliki - - Total 7 27.716 Terdapat 7 tujuh Direksi selama periode Januari - Maret 2014. Jumlah remunerasi per orang dalam 1 tahun secara tunai per 31 Desember 2014 No. Jumlah remunerasi per orang dalam 1 tahun Jumlah Direksi 1 di atas rp2 miliar 6 2 di atas rp1 miliar s.d. rp2 miliar 3 di atas rp500 juta s.d. rp1 miliar 4 rp500 juta ke bawah Penilaian Terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Indikator dan Penilaian Kinerja Dewan Komisaris melakukan self assessment atas kinerjanya dalam hal pengawasan yang harus dilaksanakannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang terdapat dalam Anggaran Dasar Perusahaan serta Board Charter. Penilaian kinerja untuk Dewan Komisaris menggunakan indikator performance appraisal yang meliputi kontribusi dan dukungan Dewan Komisaris dalam mengimplementasikan visi dan misi Perseroan dalam program kerja di tahun berjalan serta pengawasan terhadap terciptanya tata kelola perusahaan yang baik. Penilaian kinerja tahunan anggota Dewan Komisaris dipertanggungjawabkan dalam rUPS. Penilaian kinerja anggota Direksi dilakukan dengan cara melaksanakan self assessment dan di-review oleh Dewan Komisaris. Secara garis besar, hal-hal yang menjadi dasar penilaian terhadap anggota Direksi adalah pelaksanaan Direksi dalam mengimplementasikan visi dan misi Perseroan dalam program kerja di tahun berjalan serta pelaksanaan implementasi GCG. Lebih jauh lagi, Dewan Komisaris mengawasi Direksi dalam hal pemenuhan target yang telah dicanangkan oleh Bank terutama yang mencakup pelaksanaan rencana Jangka Panjang Perusahaan, rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, serta rencana Bisnis dan keputusan rUPS. Penilaian terhadap anggota Direksi juga dibantu dengan saran dari Komite Nominasi dan remunerasi yang bersifat second opinion terkait dengan kriteria penilaian yang telah disusun yang berkaitan dengan remunerasi anggota Direksi baik secara kolegial ataupun perorangan. Dewan Komisaris mempertanggungjawabkan hasil penilaiannya sebagai bahan pertimbangan dalam rapat Umum Pemegang Saham yang kemudian akan diputuskan oleh para pemegang saham. Komite Audit Komposisi Anggota Komite Audit Pembentukan Komite Audit dilakukan dengan mematuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dh Bapepam-LK, dan Bursa Efek Indonesia, terutama yang berkaitan dengan syarat-syarat keanggotaan termasuk antara lain keahlian dan kriteria independensi. Komite Audit Bank terdiri dari 3 tiga orang anggota di mana Ketua Komite Audit adalah Komisaris Independen. Ketiga anggota Komite Audit merupakan individu profesional yang memiliki pengalaman dan kompetensi mumpuni di bidangnya. Seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan ailiasi dengan jajaran Manajemen ataupun juga pemegang saham. Dengan demikian, dalam melaksanakan tugasnya, anggota Komite Audit tidak mempunyai benturan kepentingan yang mungkin terjadi sehingga menjamin tingkat independensi tertinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Jabatan Nama Ketua Komite Nasrul Husin Anggota Irzal Zaini Anggota Wayan Suryadarma Proil Komite Audit Ketua Nasrul Husin Proil Nasrul Husin dapat dilihat pada Proil Dewan Komisaris. Anggota Irzal Zaini Usia 60 tahun Tempat, Tanggal Lahir Bukittinggi, 11 Mei 1954 Kewarganegaraan Indonesia riwayat Pendidikan 1981 Meraih gelar sarjana Ekonomi di Universitas Padjajaran, Bandung riwayat Jabatan 1984 - 2008 Berkarir di PT Bank Niaga Tbk • 2002 - 2004 Tim Proyek Syariah • 2004 - 2008 Support Services Division Head Kantor Pusat - Unit Usaha Syariah 2010 - sekarang Anggota Komite Audit PT Bank QNB Indonesia Tbk Anggota Wayan Suryadarma Usia 61 tahun Tempat, Tanggal Lahir Gianyar, Bali, 19 Desember 1953 Kewarganegaraan Indonesia riwayat Pendidikan 1992 Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari UNIBA, Balikpapan riwayat Jabatan 1981 - 2009 Berkarir di PT Bank Negara Indonesia Tbk • 1981 - 1986 Auditor Kanwil Banjarmasin • 1986 - 1993 Staf Bagian Kredit, Pengganti Sementara Pemimpin Kontrol Intern, Koordinator Seksi Luar Negeri • 1993 - 2004 Auditor Kantor Besar Jakarta • 2004 Pemimpin risiko Kredit Cabang Jember 2009 - 2012 PT BNI Life Insurance 2012 PT Swadharma Griyasatya Building Management BNI Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Pada 6 November 2014, Wayan Suryadarma mengikuti pelatihan eksternal yang berjudul “Kupas Tuntas Peran BoD dan BoC Dalam 3 Tiga Kunci Pertahanan Manajemen” yang diadakan oleh risk Management Guard di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Kualiikasi Pengangkatan Komite Audit Kriteria kualiikasi pengangkatan anggota Komite Audit tertuang dalam Piagam Kerja Komite Audit: 1. Anggota Komite Audit harus memiliki keseimbangan antara keterampilan dan pengalaman dengan latar belakang usaha yang luas. 2. Anggota Komite Audit harus independen, objektif dan profesional. 3. Anggota Komite Audit harus memahami organisasi PT Bank QNB Indonesia Tbk dan lingkungan bisnisnya termasuk aspek potensi risiko dan mekanisme kontrol. 174 175 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 4. Paling sedikit 1 satu anggota Komite Audit harus mempunyai pemahaman yang memadai tentang laporan keuangan. 5. Anggota Komite Audit harus mempunyai kemampuan untuk memimpin. 6. Anggota Komite Audit tidak melakukan jasa audit, dan non audit atau jasa konsultan lain kepada PT Bank QNB Indonesia Tbk dalam waktu 6 enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. 7. Anggota Komite Audit kecuali Komisaris Independen, bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan operasional Bank dan anak perusahaan dalam waktu 6 enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. 8. Anggota Komite Audit, tidak mempunyai saham PT Bank QNB Indonesia Tbk baik langsung maupun tidak langsung. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan setelah diperoleh saham tersebut wajib mengalihkannya kepada pihak lain. 9. Anggota Komite Audit, tidak mempunyai hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan komisaris, Direksi atau Pemegang Saham Utama PT Bank QNB Indonesia Tbk. 10. Anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang memberikan jasanya kepada PT Bank QNB Indonesia Tbk, antara lain akuntan publik, penilai, konsultan hukum dan konsultan lainnya, danatau transaksi keuangan dengan Bank yang dapat memperngaruhi kelangsungan usaha Bank danatau pihak yang melakukan transaksi keuangan, antara lain debitur inti, deposan inti atau perusahaan yang sebagian besar sumber pendanaannya diperoleh dari Bank. Yang dimaksud debitur inti dengan deposan inti sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Laporan Berkala Bank Umum. Menerima penghasilan dari Bank, kecuali penghasilan yang diterima oleh Pihak Independen karena jabatan rangkapnya sebagai anggota komite lainnya pada Bank yang sama. Independensi Komite Audit Anggota Komite Audit berasal dari pihak independen, di mana anggota tidak memiliki hubungan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham Pengendali atau Perseroan yang dapat memengaruhi independensi. Sesuai dengan Piagam Komite Audit, maka kriteria independensi Komite Audit yaitu: a. Bukan karyawan dari perusahaan. b. Tidak memiliki saham pada perusahaan. c. Memiliki perilaku dan pemikiran yang independen. d. Tidak memiliki benturan kepentingan dengan Perusahaan. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit berfungsi untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan. Selain itu Komite Audit berfokus dalam meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal Perusahaan, termasuk efektivitas pelaksanaan tugas Auditor Eksternal dan Internal Audit yang berkaitan dengan Sistem Pengendalian Internal. Secara lebih terperinci, tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam Piagam Kerja Komite Audit. Komite Audit memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentiikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris antara lain: 1. Membuat rencana kegiatan tahunan yang disetujui Dewan Komisaris. 2. Melakukan pengawasan atas proses penyusunan Laporan Keuangan dengan menekankan agar standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku terpenuhi. 3. Menganalisis informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan seperti Laporan Keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya apakah sudah sesuai standar dan kebijakan yang berlaku serta apakah sudah konsisten dengan informasi lain yang diketahui oleh Anggota Komite Audit. 4. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. 5. Memberikan masukan terhadap usulan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Auditor Internal. 6. Melakukan penelaahan atas rencana kerja dan pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal serta mengkaji kecukupan aturan audit yang berlaku di Bank. 7. Memberikan masukan dalam proses pemilihan Auditor Eksternal dengan menelaah independensi dan objektivitas, menilai kualitas pelayanan serta kewajaran biaya yang diajukan Auditor Eksternal. 8. Memastikan bahwa semua kunci risiko dan kontrol telah diperhatikan dalam laporan auditor internal dan auditor eksternal sehingga Manajemen Bank senantiasa menjalankan praktik perbankan yang sehat sesuai dengan prinsip kehati-hatian. 9. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan Auditor Internal, Akuntan Publik, dan hasil pemeriksaan Bank Indonesia. 10. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perusahaan. 11. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independen yang ditunjuk oleh Komite Audit. 12. Menelaah pelaksanaan total paket remunerasi Komisaris dan Direksi. 13. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan potensi adanya benturan kepentingan. 14. Wajib memiliki Piagam Komite Audit Audit Committee Charter yang akan diperbaharui apabila ada perubahan peraturan perundangan-undangan. Kewenangan Komite Audit Komite Audit berwenang untuk melakukan akses terhadap informasi-informasi berupa catatan secara legal dan etis baik dari pihak internal maupun eksternal. Data dan informasi tersebut meliputi catatan keuangan, aset, serta sumber daya Bank lainnya yang berkaitan dengan lingkup fungsi dan tugasnya. Komite Audit bekerjasama dengan Audit Internal, Konsultan, Penasihat Hukum, dan fungsi- fungsi manajemen lainnya dalam pelaksanaan tugas selama tahun berjalan. Melalui persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit memiliki kewenangan untuk meminta auditor internal dan eksternal melakukan peninjauan ataupun investigasi terhadap masalah-masalah yang mungkin terjadi dan berdampak pada kinerja Bank. 176 177 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Pengungkapan Hubungan Ailiasi Anggota Komite Audit Memiliki Hubungan Ailiasi Dengan Nama Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Nasrul Husin √ √ √ Irzal Zaini √ √ √ Wayan Suryadarma √ √ √ Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Komite Audit Pelaksanaan rapat Komite Audit telah sesuai dengan Piagam Komite Audit yang menyebutkan bahwa sekurang- kurangnya rapat diadakan 6 enam kali dalam setahun. Nama Jabatan Frekuensi Kehadiran Nasrul Husin Ketua 1111 Irzal Zaini Anggota 1111 Wayan Suryadarma Anggota 1111 Laporan Kegiatan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Sepanjang 2014, rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Komite Audit adalah: 1. Pembahasan draft hasil audit eksternal untuk kegiatan pelaksanaan pada 2013. 2. Pembahasan atas temuan-temuan SKAI BI yang masih berstatus pending dan kondisi IT. 3. Melakukan update terhadap pemantauan Internal Audit dan ringkasan temuan Internal Audit dan Ekternal Audit serta tindak lanjut atas temuan tersebut. 4. Melakukan pembahasan hasil pemeriksaan SKAI di cabang Bekasi dan Depok. 5. Pembahasan kasus Treasury transaksi valas. 6. Melakukan pemantauan laporan keuangan Bank. 7. Pembahasan tugas Direktorat Kepatuhan dalam meyakinkan kepatuhan Bank pada regulasi yang berlaku. 8. Membuat pelaporan Pengawasan Dewan Komisaris rBB Semester I 2014. 9. Membahas laporan realisasi rencana Kerja Komite Audit secara triwulan dan semester di 2014. 10. Melakukan evaluasi neraca laba rugi secara berkala bulanan sepanjang 2014. Temuan Komite Audit dan Penindaklanjutannya Sepanjang 2014, Komite Audit senantiasa memperhatikan dan memantau atas setiap temuan-temuan yang terjadi pada Bank dari data SKAI, BI maupun Audit Eksternal. Masa Tugas dan Honorarium Komite Audit Masa tugas dan honorarium anggota Komite Audit tertuang dalam Piagam Kerja Komite Audit adalah 1. Masa tugas Komite Audit disesuaikan dengan Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 2. Honorarium anggota Komite Audit ditetapkan dalam rapat Dewan Komisaris. Komite Nominasi dan remunerasi Komposisi Anggota Komite Nominasi dan remunerasi Pembentukan Komite remunerasi dan Nominasi berfungsi untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan penetapan kualiikasi dan proses nominasi serta remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif. Komite remunerasi dan Nominasi terdiri dari 3 tiga orang anggota yang telah disesuaikan dengan Peraturan Bank Indonesia di mana ketua Komite remunerasi dan Nominasi adalah Komisaris Independen. Setiap anggota Komite remunerasi dan Nominasi dipilih berdasarkan tingkat kelayakan mereka dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif yang berorientasi kepada sistem pay for performance untuk menghargai prestasi dan kinerja yang dicapai oleh Bank. Jabatan Nama Ketua Komite Muhammad Anas Malla Anggota Grant Eric Lowen 1 Anggota Novi Mayasari 2 Keterangan: 1 Diangkat pada 1 April 2014, sesuai dengan rapat Dewan Komisaris pada 17 Februari 2014 dan Keputusan Sirkuler rNC No. 3 pada 1 April 2014 2 Diangkat pada 20 November 2014, sesuai dengan SK Direksi No. 231 SK-DIrXI2014 Selama 2014, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 11 sebelas kali dengan rincian kehadiran setiap anggotanya adalah sebagai berikut: No Nomor Tanggal rapat Kehadiran 1. rEF. No.02KAI2014 28 Januari 2014 1. Nasrul Husin 2. Irzal Zaini 3. Wayan Suryadarma 2. rEF. No. 07KAII2014 11 Februari 2014 1. Nasrul Husin 2. Irzal Zaini 3. Wayan Suryadarma 3. rEF. No. 08KAII2014 25 Februari 2014 1. Nasrul Husin 2. Irzal Zaini 3. Wayan Suryadarma 4. rEF. No. 09KAIII2014 4 Maret 2014 1. Nasrul Husin 2. Irzal Zaini 3. Wayan Suryadarma 5. rEF. No. 15KAIV2014 8 April 2014 1. Nasrul Husin 2. Irzal Zaini 3. Wayan Suryadarma 6. rEF. No. 16KAIV2014 29 April 2014 1. Nasrul Husin 2. Irzal Zaini 3. Wayan Suryadarma 7 rEF. No. 26KAVII2014 15 Juli 2014 1. Nasrul Husin 2. Irzal Zaini 3. Wayan Suryadarma 8. rEF. No. 27KAVII2014 24 Juli 2014 1. Nasrul Husin 2. Irzal Zaini 3. Wayan Suryadarma 9. rEF. No. 35KAX2014 7 Oktober 2014 1. Nasrul Husin 2. Irzal Zaini 3. Wayan Suryadarma 10. rEF. No. 37KAX2014 23 Oktober 2014 1. Nasrul Husin 2. Irzal Zaini 3. Wayan Suryadarma 11 rEF No. 44KAXII2014 2 Desember 2014 1. Nasrul Husin 2. Irzal Zaini 3. Wayan Suryadarma 178 179 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Proil Ketua Komite Nominasi dan remunerasi Ketua: Muhammad Anas Malla Proil Muhammad Anas Malla dapat dilihat pada Proil Dewan Komisaris. Anggota: Grant Eric Lowen Proil Grant Eric Lowen dapat dilihat pada Proil Dewan Komisaris. Anggota: Novi Mayasari Proil Novi Mayasari dapat dilihat pada Proil Manajemen Eksekutif. Kriteria Pengangkatan Anggota Komite Nominasi dan remunerasi Kriteria pengangkatan anggota Komite remunerasi dan Nominasi sebagaimana dalam Piagam Kerja Komite remunerasi dan Nominasi adalah : 1. Anggota Komite remunerasi dan Nominasi paling kurang terdiri dari : • Satu orang Komisaris Independen, merangkap sebagai Ketua Komite. • Satu orang Komisaris • Satu orang Pejabat Eksekutif yang membawahkan sumber daya manusia atau satu orang perwakilan pegawai 2. Komite remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen. 3. Anggota Direksi dilarang menjadi anggota Komite remunerasi dan Nominasi. 4. Dalam hal Anggota Komite remunerasi dan Nominasi ditetapkan lebih dari 3 tiga orang, maka anggota Komisaris Independen paling kurang berjumlah 2 dua orang. Independensi Komite Nominasi dan remunerasi Komite Nominasi dan remunerasi melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara independen. Keputusan dan kebijakan yang diambil oleh Komite Nominasi dan remunerasi merupakan hasil yang objektif dan tidak diintervensi oleh pihak mana pun dengan alasan apa pun dan tindakan lainnya yang berpotensi sebagai benturan kepentingan. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Adapun tugas dan tanggung jawab Komite remunerasi dan Nominasi sebagaimana tertuang dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: A. Terkait dengan kebijakan remunerasi: 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada rapat Umum Pemegang Saham; dan b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 3. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan: a. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam perundang- undangan; b. Prestasi kerja individual; c. Kewajaran dengan peer group ; d. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank. B. Terkait dengan kebijakan nominasi: 1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada rUPS. 2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada rapat Umum Pemegang Saham. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris perihal pihak independen yang akan menjadi anggota komite. Pengungkapan Hubungan Ailiasi Anggota Komite Nominasi dan remunerasi Memiliki Hubungan Ailiasi Dengan Name Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Muhammad Anas Malla √ √ √ Grant Eric Lowen √ √ √ Novi Mayasari √ √ √ Jumlah rapat dan Total Kehadiran Komite Nominasi dan remunerasi 2014 rapat Komite diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Keputusan komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Selain itu pula, selama 2014, beberapa keputusan penting oleh Komite remunerasi Nominasi telah dilakukan melalui pengambilan keputusan secara sirkuler yang disetujui oleh seluruh anggota Komite. Pada 2014, Komite remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 3 tiga kali dengan rincian kehadiran setiap anggota sebagai berikut: Nama Jabatan Frekuensi Kehadiran Muhammad Anas Malla Ketua 33 Muthu Chidambaram 1 Anggota 33 Julie Anwar 2 Anggota 33 Grant Eric 3 Anggota 03 Novi Mayasari 3 Anggota 03 Keterangan: 1 Efektif tidak menjabat sebagai Anggota Komite Nominasi dan remunerasi per 1 April 2014 2 Efektif tidak menjabat sebagai Anggota Komite Nominasi dan remunerasi per 16 Juli 2014 3 Tidak ada rapat yang diselenggarakan sejak menjabat Laporan Kegiatan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Sepanjang 2014, rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Komite remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: 1. Pembahasan pengunduran diri Direktur Kepatuhan. 2. Mengusulkan penyesuaian gaji bagi karyawan, Direksi, dan Dewan Komisaris. 3. Pembahasan perubahan susunan anggota Komite remunerasi dan Nominasi. 4. Mengusulkan nominasi pengalihan fungsi jabatan Windiartono Tabingin dari sebelumnya Direktur menjadi Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan. 5. Membahas aktivitas kalender tahun 2015 untuk Komite remunerasi dan Nominasi. Komite Pemantau risiko Struktur Pemantau risiko Komite Pemantau risiko dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi Bank terhadap berbagai tingkat risiko tertentu yang dapat mempengaruhi kinerja Bank secara keseluruhan. Pembentukan Komite Pemantau risiko telah dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Komite Pemantau risiko terdiri dari 4 empat orang anggota dimana Ketua Pemantau risiko adalah Komisaris Independen. Anggota Komite Pemantau risiko memiliki tingkat profesionalitas yang sesuai untuk menelaah, mengukur, dan mengevaluasi risiko serta usaha Perusahaan dalam mengatasinya. 180 181 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Jabatan Nama Ketua Komite Suroto Moehadji Anggota Muthu Chidambaram Anggota Irzal Zaini Anggota Ani Hadi Setyowati Proil Singkat Komite Pemantau Risiko Ketua: Suroto Moehadji Proil Suroto Moehadji dapat dilihat pada Proil Dewan Komisaris. Anggota: Irzal Zaini Proil Irzal Zaini dapat dilihat pada Proil Komite Audit. Anggota: Muthu Chidambaram Proil Muthu Chidambaram dapat dilihat pada Proil Dewan Komisaris. Anggota: Ani Hadi Setyowati Usia 59 tahun Tempat, Tanggal Lahir Madiun, 29 Agustus 1955 Kewarganegaraan Indonesia riwayat Pendidikan 1991 Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Brawijaya, Malang 1996 Magister Management di Sekolah Tinggi Management Labora, Jakarta 2001 Magister Ilmu Administrasi dari Universitas Indonesia, Jakarta riwayat Jabatan 1981 - 2010 Berkarir di PT Bank Negara Indonesia Tbk • 1981 - 1986 Auditor di Kantor Pusat • 1986 - 2001 Divisi Pengendalian Keuangan • 2001 - 2004 Divisi Sumber Daya Manusia • 2004 - 2009 Divisi Kepatuhan • 2009 - 2010 Divisi Jaringan dan Layanan 2011 - sekarang Anggota Komite Pemantau risiko PT Bank QNB Indonesia Tbk Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau risiko sebagaimana tertuang dalam Piagam Kerja Komite Pemantau risiko adalah sebagai berikut: 1. Membuat rencana kegiatan tahunan komite dan dikirimkan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan. 2. Melakukan evaluasi terhadap risk appetite dan limit yang harus disetujui oleh Dewan Komisaris. 3. Melakukan evaluasi atas kesesuaian antara kebijakan Manajemen risiko Bank dengan pelaksanaannya. 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen risiko dan unit kerja Manajemen risiko guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 5. Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko Bank sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. 6. Komite wajib melakukan evaluasi atas Piagam Kerja Komite Pemantau risiko ini sekurang-kurangnya sekali dalam setahun dan melakukan usulan perubahannya apabila diperlukan. 7. Komite wajib melakukan self-assessment tentang efektivitas dari Komite, sekurangnya sekali dalam setahun. 8. Melakukan evaluasi pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan Manajemen risiko Direksi sekurang- kurangnya secara triwulan. 9. Menjalin kerja sama dengan konsultan dari luar, akuntan, atau pihak eksternal lainya. 10. Tugas-tugas lain, selain disebutkan di atas yang diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Komite Pemantau risiko sesuai dengan kebutuhan. Kriteria Kualiikasi dan Independensi Anggota komite Pemantau risiko Kriteria dan Independensi Anggota Komite Pemantau risiko sebagaimana dalam Piagam Kerja Komite Pemantau risiko adalah 1. Mempunyai integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang baik dengan latar belakang pendidikan yang memadai, juga kemampuan berkomunikasi secara efektif. 2. Anggota Komite Pemantau risiko yang berasal dari Pihak Independen dinilai memiliki keahlian di bidang keuangan apabila memenuhi kriteria: - Memiliki pengetahuan dibidang ekonomi, keuangan danatau perbankan; dan - Memiliki pengalaman kerja di bidang ekonomi, keuangan danatau perbankan paling kurang 5 lima tahun sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Anggota Komite Pemantau risiko yang berasal dari Pihak Independen dinilai memiliki keahlian di bidang manajemen risiko apabila memenuhi kriteria: - Memiliki pengetahuan di bidang manajemen risiko; danatau - Memiliki pengalaman kerja di bidang manajemen risiko paling kurang 2 dua tahun sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Mempunyai pengetahuan yang baik untuk menganalisa dan menafsirkan laporan-laporan keuangan 5. Mempunyai pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundang-undangan, termasuk peraturan Otoritas Jasa Keuangan danatau Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya 6. Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, tidak dapat menjadi Pihak Independen sebagai anggota Komite Pemantau risiko Bank sebelum menjalani masa tunggu cooling-of selama 6 enam bulan. Sesuai kutipan SEBI 1515DPNP 29 April 2013 kecuali Anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang tugasnya melakukan fungsi pengawasan 7. Tidak mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung dalam PT Bank QNB Indonesia Tbk. Dalam hal dimana anggota Komite Pemantau risiko telah menerima saham sebagai akibat dari peristiwa hukum, mereka harus mengalihkan saham-saham tersebut kepada orang lain paling lambat 6 enam bulan setelah memperoleh saham-saham ini. 8. Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk, Dewan Komisaris, Direksi atau para Pemegang Saham Pengendali. 9. Tidak mempunyai hubungan bisnis secara langsung atau tidak langsung yang terkait dengan kegiatan bisnis PT Bank QNB Indonesia Tbk. Frekuensi rapat Komite Pemantau risiko Pelaksanaan rapat Komite Pemantau risiko telah sesuai dengan Piagam Komite Pemantau risiko yang menyebutkan bahwa sekurang-kurangnya rapat diadakan 4 empat kali dalam setahun. Selama 2014, Komite Pemantau risiko telah mengadakan rapat sebanyak 5 lima kali dengan rincian kehadiran sebagai berikut: Nama Jabatan Frekuensi Kehadiran Suroto Moehadji Ketua 55 Muthu Chidambaram Anggota 35 Irzal Zaini Anggota 55 Ani Hadi Setyowati Anggota 55 Keterangan: Muthu Chidambaram 2 dua kali menghadiri rapat secara langsung 1 satu kali melalui media Video Conference VC No. Nomor Tanggal rapat Kehadiran 1. 01 rOCI2014 27 Januari 2014 1. Suroto Moehadji 2. Ani Hadi Setyowati 3. Irzal Zaini 4. Muthu Chidambaram 2. 02rOC IV2014 23 April 2014 1. Suroto Moehadji 2. Ani Hadi Setyowati 3. Irzal Zaini 4. Muthu Chidambaram 182 183 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 No. Nomor Tanggal rapat Kehadiran 3. 003rOC VI2014 23 Juni 2014 1. Suroto Moehadji 2. Ani Hadi Setyowati 3. Irzal Zaini 4 003rOC VI2014 21 Juli 2014 1. Suroto Moehadji 2. Ani Hadi Setyowati 3. Irzal Zaini Video Conference: 4. Muthu Chidambaram 5 005 roCX2014 21 Oktober 2014 1. Suroto Moehadji 2. Ani Hadi Setyowati 3. Irzal Zaini 6 006roC XI2014 24 November 2014 1. Suroto Moehadji 2. Ani Hadi Setyowati 3. Irzal Zaini 4. Muthu Chidambaram Laporan Pelaksanaan Kegiatan Sepanjang 2014, Komite Pemantau risiko telah 1. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen risiko dan Komite Manajemen risiko semesteran. 2. Melakukan evaluasi penerapan Manajemen risiko atas dasar laporan Proil Risiko dan evaluasi potensi Manajemen risiko yang dilakukan meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi, dan risiko kepatuhan. 3. Melakukan evaluasi beberapa pembahasan berupa Update Sertiikasi Manajemen Risiko, CRO Report, Top 30 Obligor, USD Loan Portfolio, rCSA Roadmap, Risk Dashboard, BCM update, ICAAP, Risk Register, IT Strategic Plan, Bank Scoring roC Calendar. 4. Melakukan pemantauan progress temuan audit dan tindak lanjut secara berkelanjutan. 5. Melakukan pembahasan kebijakan internal, antara lain transaksi SWIFT dan update kebijakan dan peraturan baru OJK dh Bapepam-LK BI yaitu transaksi valas. 6. Melakukan pembahasan self-assessment tentang efektivitas Komite Pemantau risiko. Komite Aset dan Liabilitas ALCO Komite ALCO diketuai oleh Chief Finance Oicer CFO dan keanggotaannya terdiri dari Chief Executive Oicer CEO, Chief Business Oicer CBO, Chief Risk Oicer CRO, dan Head of Treasury Head. Proil Ketua Komite Aset dan Liabilitas ALCO Ketua Komite Aset dan Liabilitas ALCO dijabat oleh Hery Syafril yang juga merangkap sebagai Direktur Keuangan. Proil beliau telah disajikan dalam Proil Direksi. Struktur Organisasi Nama Jabatan Ketua Hery Syafril Chief Finance Oicer Pengganti Ketua Azhar bin Abdul Wahab Chief Business Oicer Sekretaris Tomi Parisianto Wibowo Head of Finance Accounting anggota Andrew Duf Chief Executive Oicer Azhar bin Abdul Wahab Chief Business Oicer rusli Chief Operating Oicer Lloyd William rolston Chief Risk Oicer Suriyanto Chang Head of Treasury undangan Tetap Windiartono Tabingin Compliance Director Caroline Halim Head of risk Management rasmoro Pramono Aji Head of Network and Distribution Edwin Teintang Head of Product Development Indra Utama Nasution Head of Corporate Banking Agus Meliala Head of Commercial Banking Sejak Bulan September Suriyanto Chang digantikan oleh Novy Angela Andow Tugas dan Tanggung Jawab Komite ALCO berfungsi untuk mengembangkan, memantau, mengkaji ulang dan mengelola strategi aset dan liabilitas Bank, dan kebijakan yang berhubungan dengan risiko suku bunga, risiko mata uang dan risiko likuiditas. Komite ALCO akan melakukan evaluasi paling sedikit sekali setahun. Dalam aktivitas kesehariannya, Komite ALCO bertanggungjawab untuk menentukan transfer pricing sebagai cerminan yang terbaik dari unit bisnis yang berbeda dan tingkat pasar yang berlaku. Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Pada 2014, Komite Aset dan Liabilitas ALCO melaksanakan tugasnya dengan rincian sebagai berikut : 1. Menyiapkan rencana kerja tahunan untuk disetujui oleh Dewan Komisaris. 2. Melakukan rapat secara berkala dengan pokok diskusi mencakup: - Kondisi ekonomi terkini; - Risiko terhadap pasar dan risiko likuiditas; - Struktur dan suku bunga simpanan; - Jatuh tempo asset dan liabilitas; dan - Tindak lanjut rencana kerja berdasarkan rapat- rapat sebelumnya. 3. Evaluasi suku bunga dasar kredit berdasarkan peraturan Bank Indonesia. Frekuensi rapat Nama Jabatan Frekuensi Kehadiran Andrew Duf Chief Executive Oicer 9 Azhar bin Abdul Wahab Chief Business Oicer 7 Hery Syafril Chief Finance Oicer 10 Lloyd William rolston Chief Risk Oicer 10 Windiartono Tabingin Chief Compliance Oicer 7 rusli Chief Operating Oicer 8 Suriyanto Chang Head of Treasury 10 Tomi Parisianto Wibowo Head of Finance Accounting 10 Caroline Halim Head of risk Management 10 Edwin Teintang Head of Product Development 10 rasmoro Pramono Aji Head of Branch and Distribution 4 Sejak Bulan September Suriyanto Chang digantikan oleh Novy Angela Andow Tidak ada ALCO meeting pada bulan Oktober dan Desember 2014 Kata Pengantar Direktur Kepatuhan Dengan menaati dan menghormati tata nilai, pedoman serta ketentuan yang berlaku, PT Bank QNB Indonesia Tbk mampu tumbuh menjadi bank yang berintegritas dan bereputasi tinggi. Pertumbuhan membanggakan yang diraih PT Bank QNB Indonesia Tbk pada 2014 merupakan hasil kerja keras seluruh individu PT Bank QNB Indonesia Tbk dalam menghargai dan menaati segala bentuk peraturan perusahaan. Pada 2014, aktivitas operasional PT Bank QNB Indonesia Tbk semakin berkembang dan menjadi semakin ekstensif. Jumlah transaksi yang dikelola meningkat, dan di satu sisi, risiko usaha juga semakin bertambah. Oleh sebab itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk terus berupaya untuk menyesuaikan, mengembangkan, dan menyempurnakan perangkat peraturan perusahaan dengan peraturan yang berlaku, guna meningkatkan kualitas dan reputasi PT Bank QNB Indonesia Tbk. Kepatuhan Dua Arah Pelaksanaan fungsi kepatuhan PT Bank QNB Indonesia Tbk berada di bawah pemantauan Direktorat Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan yang berada di bawahnya. Aspek kepatuhan yang diprioritaskan PT Bank QNB Indonesia Tbk tidak hanya bersifat internal, tetapi juga kepada pihak eksternal. Dari sisi eksternal, PT Bank QNB Indonesia Tbk senantiasa menyampaikan laporan aktivitas kepada regulator dengan tepat waktu, termasuk Laporan Tahunan. Kegiatan koordinasi dan korespondensi kepada seluruh pihak regulator juga berjalan dengan baik dan harmonis. Tidak hanya itu, Direktorat Kepatuhan juga melakukan pemantauan terhadap eksposur risiko usaha dengan melakukan tindakan-tindakan preventif. 184 185 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Secara internal, PT Bank QNB Indonesia Tbk rutin melakukan reminder mengenai hal-hal yang harus dipatuhi karyawan melalui e-mail blast. Selain itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk juga melakukan pengawasan ketat melalui compliance monitoring system, yaitu sebuah sistem yang berfungsi untuk mengukur tingkat kepatuhan eksternal dan internal. Kepatuhan yang berjalan dua arah semakin menyempurnakan implementasi praktik tata kelola perusahaan. Pada proses implementasinya, PT Bank QNB Indonesia Tbk menyelenggarakan rapat Government Risk Compliance GrC minimal sebulan sekali. rapat yang dihadiri seluruh divisi ini membahas agenda-agenda terkait kepatuhan terhadap peraturan Pemerintah serta risiko-risiko usaha yang sedang dihadapi. Dengan demikian, rekam jejak PT Bank QNB Indonesia Tbk yang baik secara tidak langsung meningkatkan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan. Compliance Strategy Map Guna mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktorat Kepatuhan, PT Bank QNB Indonesia Tbk menyusun sebuah Strategy Map yang akan berlangsung hingga 2017. Dalam upaya mengimplementasikan Strategy Map tersebut, PT Bank QNB Indonesia Tbk berencana akan melakukan beberapa kebijakan strategis, yaitu: • Mendukung pencapaian target keuangan secara prudent dengan menjadi bank yang memiliki tingkat kesehatan I pada 2017 serta mendukung pertumbuhan bisnis dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian. • Meningkatkan kerjasama dengan unit kerja lain dalam proses bisnis dan database nasabah, pengelolaan sistem informasi dan pelaporan yang memadai, serta mendukung efektivitas pengambilan keputusan secara strategis. • Membangun efektivitas proses internal pada unit kerja yang dapat diandalkan, kuat dan disiplin • Memperkuat kapasitas organisasi, yaitu pimpinan yang mampu mengelola dan mengarahkan tim kerja, karyawan yang mampu mendetesi ketidakpatuhan terhadap aturan yang benar dan berlaku, serta rencana kegiatan untuk memelihara budaya kepatuhan dan meningkatkan proses sosialisasinya. Compliance Strategy Map merupakan wujud langkah strategis untuk meningkatkan nilai kepatuhan dengan menumbuhkan budaya kesadaran akan kepatuhan. PT Bank QNB Indonesia Tbk menyadari bahwa sebagian besar keberhasilan bisnis didukung oleh kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Dengan memprioritaskan aspek kepatuhan dalam segala aktivitas yang dilakukan, PT Bank QNB Indonesia Tbk memiliki nilai tambah yang lebih berharga di mata nasabah dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk melakukan peningkatan terhadap compliance assurance, terutama aspek transparansi. Strategi ini dilakukan secara bertahap, di mana proses pelaksanaannya didukung oleh sistem self-assessment yang akan terus dikembangkan. Seluruh penerapan strategi-strategi ini diikuti dengan tahap evaluasi yang berkelanjutan. PT Bank QNB Indonesia Tbk senantiasa melakukan sosialisasi terhadap penerapan sikap kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Selain itu, PT Bank QNB Indonesia Tbk juga mengadakan pelatihan baik kompetensi teknis maupun non-teknis untuk membudayakan sikap kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan Struktur Organisasi Head of Compliance Procedure Compliance Head AML Head Policies Procedures Head Head of Legal Legal Advisors Corporate Secretary Corporate Secretary Oicers Secretary Compliance Director Fungsi Kepatuhan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 132PBI2011. Implementasinya dijalankan oleh Satuan Kerja Kepatuhan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Dalam hubungan kerja, Divisi Kepatuhan bekerja sama dengan unit organisasi lainnya sebagai mitra independen, baik dalam proses rancangan kebijakan maupun evaluasi kepatuhan terhadap aktivitas operasional lainnya. Satuan Kerja Kepatuhan mempunyai peranan yang sangat penting untuk memperkuat struktur Bank terhadap setiap eksposur risiko yang mungkin dihadapi oleh Bank seiring dengan perkembangan teknologi informasi, globalisasi, dan integrasi pasar keuangan. Secara garis besar, pelaksanaan tugas Satuan Kerja Kepatuhan mencakup serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante preventif untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Satuan Kerja Kepatuhan berfungsi untuk a. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. b. Mengelola risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank. c. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; dan d. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan atau otoritas pengawas lain yang berwenang. 186 187 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Uraian dan Tugas Tanggung Jawab 1. Pelaksanaan Fungsi Penerapan Kepatuhan a. Mengembangkan program kepatuhan Bank dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap unit kerja terkait. b. Melakukan pengukuran, pengawasan, dan memberikan review serta saran terhadap risiko Kepatuhan atas pelaksanaan produk dan aktivitas baru dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia. c. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia. d. Memastikan ketentuan regulasi baru ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangan yang berlaku telah disosialisaskan kepada unit kerja terkait baik melalui meeting koordinasi, email blast ataupun sosialisasi training secara berkala dan berkesinambungan. e. Melakukan upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. f. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan fungsi kepatuhan. 2. Pelaksanaan Fungsi Penerapan Anti Pencucian Uang APU dan Pencegahan Pendanaan Terorisme PPT a. Memuat strategi, langkah-langkah, danatau rencana pemenuhan kewajiban pelaksanaan program APUPPT b. Memastikan bahwa penerapan APUPPT dapat diterapkan dan diimplementasikan sesuai ketentuan yang berlaku serta memberikan review dan saran terhadap kendala yang dihadapi oleh unit kerja terkait dan unit kerja internal control dalam proses penerapan APUPPT c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas dan pengembangan sistem AML terkait dengaan teknologi informasi untuk penyempurnaan program pengkinian data, single CIF dan penggolongan nasabah berdasarkan rBA. d. Memastikan bahwa sistem dan pemenuhan laporan kepada pihak ketiga BI, PPATK, KPK, Kantor Pajak, Bank Koresponden dan BNN disampaikan tepat waktu sesuai dengan pemenuhan regulasi atau ketentuan yang berlaku. 3. Pelaksanaan atas Fungsi Policies dan Procedures a. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Melakukan review danatau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, c. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 4. Tugas Lain a. Menyusun Laporan rencana Kerja Tahunan untuk Unit Kerja Compliance and AML dan Policies Procedures b. Mendukung tugas lain yang diberikan oleh Direktur Kepatuhan dan Direksi lainnya Proil Kepala Satuan Kerja Kepatuhan Per 31 Desember 2014, Kepala Satuan Kerja Kepatuhan dijabat oleh rr. Utami Tjipto. Pengangkatan beliau sebagai Kepala Satuan Kerja Kepatuhan telah dilaporkan kepada Bank Indonesia pada 2012. Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia pada 1986. Beliau bergabung dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak Agustus pada 2012, di mana sebelumnya beliau berkarir di PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Kepala Satuan Kerja Kepatuhan memberikan laporan pertanggungjawaban secara langsung kepada Direktur Kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan memimpin bagian compliance, AML dan procedures secara keseluruhan dan mendukung Direktur Kepatuhan dalam hal pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Kepala Satuan Kerja Kepatuhan ditunjuk dan diangkat, serta bertanggungjawab kepada Direktur Kepatuhan melalui SK Dir No. 571SK-DIrVIII2012 tanggal 28 Agustus 2012 yang telah diperbaharui dengan SK Dir No. 122SK-DIrVI2014 tanggal 24 Juni 2014. Kualiikasi Satuan Kerja Kepatuhan a. memenuhi persyaratan independensi; b. menguasai ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. tidak melaksanakan tugas lainnya di luar Fungsi Kepatuhan; dan d. memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dan mengembangkan Budaya Kepatuhan compliance culture. e. Keterampilan Pengetahuan: kemampuan interpersonal, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pada bidang masing-masing, produk dan jasa perbankan, kemampuan komputer pada bidang terkait, kemampuan teknis pada bidang terkait, kemampun analisis pada bidang terkait, kemampuan komunikasi f. Karakter dan Kemampuan: integritas, kinerja yang unggul, kepemimpinan, pengambilan keputusan, perencanaan dan penyelesaian masalah. Tugas dan Tanggung Jawab Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan paling kurang mencakup: a. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi; b. Melakukan identiikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen risiko bagi Bang Umum. c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Melakukan review danatau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan perundang- undangan yang berlaku. e. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. f. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Satuan Kerja Kepatuhan Ketua Satuan Kerja Kepatuhan Nama Program Tipe Start Date End Date Lokasi rr. Utami Tjipto Workshop of Business Unit Workshop 23 Jan. 14 24 Jan. 14 Hotel Sultan Jakarta rr. Utami Tjipto Workshop of Banking Asessor Pelatihan 13 Mar. 14 17 Mar. 14 rg. Serbaguna LSPP, Bapindo Plaza rr. Utami Tjipto Credit regulation revised Workshop 11 Sep. 14 12 Sep. 14 Hotel Aston, Bogor rr. Utami Tjipto FATCA Workshop Pelatihan 25 Sep. 14 25 Sep. 14 JS Luwansa Hotel rr. Utami Tjipto Wealth Management - reksadana Mutual Fund Pelatihan 28 Okt. 14 28 Okt. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD rr. Utami Tjipto Certiite Compliance Oicer Pelatihan 29 Okt. 14 30 Okt. 14 Perbanas rr. Utami Tjipto Work Place Competency Assessor Workshop 13 Mar. 14 16 Mar. 14 Jakarta 188 189 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Sub Div Satuan Kerja Kepatuhan Nama Program Tipe Start Date End Date Lokasi Titin Agustina Workshop Business Unit Workshop 23 Jan. 14 24 Jan. 14 Hotel Sultan Jakarta Titin Agustina risk Management Certiication L3 Pelatihan 7 Feb. 14 8 Feb. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD Titin Agustina Certiied Compliance Oicer Pelatihan 20 Agt. 14 21 Agt. 14 Perbanas Titin Agustina Workshop revisi Kebijakan Perkreditan Workshop 11 Sep. 14 12 Sep. 14 Hotel Aston, Bogor raih Suprih Hartini risk Management Certiication L2 Pelatihan 10 Jun. 14 11 Jun. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD raih Suprih Hartini Certiied Compliance Oicer Pelatihan 29 Okt. 14 30 Okt. 14 Perbanas Wika Mayang Sari Comprehensive Mortgage Loan Pelatihan 16 Jul. 14 17 Jul. 14 rg. Kasuari. Hotel Ambhara Wika Mayang Sari risk Management Certiication L2 Pelatihan 1 Sep. 14 2 Sep. 14 Arion Swissbell Hotel Wika Mayang Sari Certiite Compliance Oicer Pelatihan 26 Nov. 14 27 Nov. 14 Perbanas M. Andre Nasution risk Management Certiication L1 Pelatihan 23 Jun. 14 24 Jun. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD Sub Div Kebijakan dan Prosedur Nama Program Tipe Start Date End Date Lokasi Harsha Indradewa risk Management Certiication L3 Pelatihan 7 Feb. 14 8 Feb. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD Harsha Indradewa Anti Fraud Employee Awareness Pelatihan 18 Jun. 14 18 Jun. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD Harsha Indradewa Credit regulation revised Workshop 11 Sep. 14 12 Sep. 14 Hotel Aston, Bogor Harsha Indradewa Wealth Management - reksadana Mutual Fund Pelatihan 28 Okt. 14 28 Okt. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD Hindhiarto risk Management Certiication L2 Pelatihan 10 Jun. 14 11 Jun. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD Ilham Irhamsyah Saleh Stabilities of National Financial Sector OJK dh Bapepam-LK Pelatihan 24 Mar. 14 24 Mar. 14 Sensa Hotel Bandung Jessy Letga Nieto S. risk Management Certiication L2 Pelatihan 18 Jun. 14 20 Jun. 14 Hotel Amaroosa Jakarta Jessy Letga Nieto S. Comprehensive Mortgage Loan Pelatihan 16 Jul. 14 17 Jul.14 rg. Kasuari. Hotel Ambhara Jessy Letga Nieto S. Credit regulation revised Workshop 11 Sep. 14 12 Sep. 14 Hotel Aston, Bogor Andriyana Novrita risk Management Certiication L1 Pelatihan 23 Jun. 14 24 Jun. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD AML CFT Sub Div Nama Program Tipe Start Date End Date Lokasi Metana Triana Pamungkas risk Management Certiication L2 Pelatihan 10 Jun. 14 11 Jun. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD Metana Triana Pamungkas FATCA Workshop Pelatihan 25 Sep. 14 25 Sep. 14 JS Luwansa Hotel Nama Program Tipe Start Date End Date Lokasi Metana Triana Pamungkas Socialization about handling of the banking crimes Pelatihan 22 Okt. 14 22 Okt. 14 JS Luwansa Hotel, Jakarta Metana Triana Pamungkas Certiite Compliance Oicer Pelatihan 26 Nov. 14 27 Nov. 14 Perbanas Christine Victoria Siregar Certiite Compliance Oicer Pelatihan 26 Nov. 14 27 Nov. 14 Perbanas Christine Victoria Siregar Kewaspadaan dan Tantangan Bank Di Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pelatihan 3 Des. 14 4 Des. 14 Hotel Grand royal Panghegar Heidyana Pratiwi The prevention and eradication of a criminal act of money laundering Pelatihan 5 Mar. 14 6 Mar. 14 Hotel Menara Peninsula - Jkt Heidyana Pratiwi risk Management Certiication L1 Pelatihan 16 Jun. 14 17 Jun. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD Nurul Aini risk Management Certiication L1 Pelatihan 23 Jun. 14 24 Jun. 14 rg. Pelatihan Lt. 3 - SCBD Nurul Aini Kewaspadaan dan Tantangan Bank Di Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pelatihan 3 Des. 14 4 Des. 14 Hotel Grand royal Panghegar Pelaksanaan Tugas Satuan Kerja Kepatuhan Sepanjang 2014, Satuan Kerja Kepatuhan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya antara lain: a. Bank telah melakukan identiikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan, yaitu dengan menerapkan Compliance Monitoring System CMS dan Prosedur Penilaian Kepatuhan, serta Kebijakan Penyampaian Laporan. Dengan serangkaian prosedur tersebut, unit kerja kepatuhan dapat melakukan analisis atas kepatuhan yang dilakukan pada cabang berdasarkan data yang dibuat cabang self assessment, divalidasi oleh Pimpinan Cabang dan dimintakan persetujuannya kepada Area Manager jika ada. b. Bank senantiasa melakukan perbaikan atas sistem pelaporan untuk beberapa pelaporan ke Bank Indonesia dengan mengirimkan reminder pelaporan kepada unit kerja terkait secara berkala c. Penguatan Budaya Manajemen risiko Kepatuhan telah terus dilakukan melalui peningkatan efektivitas implementasi budaya kepatuhan dengan mengefektifkan fungsi OSM dan SS sebagai Compliance Oicer serta IC sebagai APU-PPT oicer. Selain itu, Bank mengadakan sosialisasi secara berkesinambungan berupa email blast mengenai peraturan-peraturan baru yang tertuang dalam Compliance News, AML News dan Prosedur News, training APU PPT, serta melakukan rapat GrC Governance Risk Compliance secara berkala dengan unit kerja terkait. d. Bank menyusun rencana Kerja Tahunan Compliance AML dan rencana Kerja Tahunan Policies Procedure untuk memastikan bahwa kebijakan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Ototitas Jasa Keuangan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. e. Melakukan review atas rencana pelaksanaan produk dan aktivitas baru untuk meyakinkan kepatuhan Bank pada regulasi dalam bentuk checklist kepatuhan yang bersifat self-assessment. f. Dalam mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan, Bank senantiasa berupaya menerapkan tingkat kepatuhan yang tinggi dalam segala aspek, antara lain dengan melakukan pemantauan secara langsung kepada kantor cabang utama atas kualitas prosedur pembukaan rekening dan pengkinian data yang telah dilakukan oleh cabang. g. Melakukan pengembangan sistem AML atas penerapan APU-PPT. Salah satu pengembangan yang telah dilakukan Bank saat ini adalah memiliki fungsi monitoring yang digunakan sebagai alert system di mana sistem ini terpisah dari aplikasi core banking. 190 191 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Indikator Kepatuhan Per 31 Desember 2014, risiko kepatuhan PT Bank QNB Indonesia Tbk berada pada peringkat 2 dua dengan level Low to Moderate pada risiko Kepatuhan Inheren dan peringkat 2 dua dengan level Satisfactory pada Kualitas Penerapan Manajemen risiko Kepatuhan. Pencapaian tersebut memacu semangat Direktorat Kepatuhan untuk terus berupaya menerapkan aspek kepatuhan diseluruh unit kerja terkait. Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan atas Penerapan KYC dan AML Sesuai komitmen Bank untuk senantiasa mendukung pencegahan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme, aktivitas unit kerja AML yang telah dilakukan selama 2014 mencakup: 1. Penerapan program Anti Pencucian Uang APU dan Pencegahan Pendanaan Terorisme PPT sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1427PBI20120 tanggal 28 Desember 2012 dan SEBI No. 1521DPNP tanggal 14 Juni 2013. 2. Pelaksanaan program APU dan PPT sebagaimana telah tertuang dalam Peraturan dan Kebijakan Operasi No. 509-1.61 tanggal 12 Juni 2013 yang mencakup: • Peran manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk; • Kebijakan CDD; • Kebijakan Pendekatan Berdasarkan risiko Risk- based Approach dan Pengelompokan nasabah; • Prosedur Penerimaan, Identiikasi dan Veriikasi, dan Penutupan Hubungan Usaha Dengan Nasabah; • Area Berisiko Tinggi dan Political Exposure People PEP; • Prosedur Pelaksanaan CDD oleh Pihak Ketiga; • Cross Border Coresspondent Banking ; • Prosedur Transfer Dana; • Sistem Manajemen Informasi; • Sumber Daya Manusia dan Pelatihan Karyawan; • Kebijakan dan Prosedur Penerapan APU-PPT pada Kantor Bank dan Perusahaan di Luar Negeri; dan • Penatausahaan Dokumen dan Pelaporan. 3. Penyusunan dan penyampaian laporan Transaksi Keuangan Tunai CTr , Transaksi Keuangan Mencurigakan STr, Laporan Transaksi Keuangan Luar Negeri LTKLIFTI, Laporan Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu SIPJT kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan mencurigakan PPATK. 4. Program Pelatihan yang berkesinambungan dengan topik pelatihan mencakup: • Implementasi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan program APU dan PPT; • Teknik, metode, dan tipologi pencucian uang atau pendanaan terorisme; dan • Kebijakan dan prosedur penerapan, program APU dan PPT serta peran dan tanggung jawab pegawai dalam memberantas pencucian uang atau pendanaan teroris. 5. Pendistribusian Database Daftar Teroris yang terdiri dari DHN List, UN LIST, OFAC List kepada Kantor CabangKantor Cabang Pembantu untuk dilakukan monitoring secara berkala sesuai ketentuan PBI APU dan PPT melalui WEB AML. 6. Pemantauan pelaksanaan pengkinian data dengan menggunakan pendekatan berdasarkan tingkat risiko Risk-based Approach dan melakukan penyesuaian Teknologi Informasi untuk Pelaksanaan Program Pengkinian Data Nasabah serta melakukan review terhadap kualitas dokumen pembukaan CIFrekening nasabah di Kantor Cabang Utama. 7. Menyampaikan laporan Action Plan tentang rencana Kegiatan Pengkinian Data kepada Bank Indonesia. 8. Membangun system AML sebagai bentuk penerapan ketentuan APUPPT. Dalam upaya meningkatkan kualitas implementasi pengawasan AML, Bank telah melakukan perubahan struktur organisasi Divisi Kepatuhan dengan meningkatkan status Departemen AML menjadi Sub Division AML dan berencana untuk menambah fungsi Compliance Assurance. Bank juga telah mengalihkan status supervisi Legal Divison Compliance Division di bawah Direktur Kepatuhan. Dengan demikian Direktur Kepatuhan membawahi: • Legal • Corporate Secretary • Compliance and Procedures Penerapan Compliance Strategy Map Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktorat Kepatuhan, Legal dan Corporate Secretary telah menyusun Strategy Map hingga 2017. Dalam upaya mengimplementasikan Strategy Map tersebut maka Direktorat Kepatuhan, Legal dan Corporate Secretary pada 2015 akan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Dukungan Pencapaian Target Keuangan Secara Prudent a. Menjadi Bank dengan Tingkat Kesehatan 1 pada tahun 2017 i. Melakukan pengkajian dan memastikan checklist Kepatuhan atas produk dan aktivitas baru telah dipenuhi sesuai dengan peraturan. ii. Melakukan pengkajian dan memastikan checklist Kepatuhan atas pembukaanrelokasi penutupan jaringan kantor telah memenuhi ketentuan yang berlaku. iii. Menciptakan hubungankomunikasi yang baik antara pemegang saham dengan pengurus, karyawan dan nasabah melalui public expose. iv. Segera menyelesaikan informasi negatif terkait keluhan nasabahmasyarakat terhadap Bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Mendukung pertumbuhan bisnis yang pesat dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian bank i. Memberikan kajian dan saran atas aktivitas Bank terkait proses bisnis, kredit dan operasional. ii. Menerbitkan checklist kredit. iii. Membuat reminder system agar laporan ke regulator disampaikan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. iv. Secara berkala melakukan review atas dokumen hukum berupa perizinan Kantor Pusat dan Kantor Cabang dan perjanjian-perjanjian yang melibatkan Bank dengan vendorkonsultan agen dan lain-lain. 2. Meningkatkan kerjasama dengan unit kerja lain a. Proses Bisnis dan Database Nasabah yang baik i. Bank menerapkan Compliance Monitoring System CMS dan Prosedur Penilaian Kepatuhan untuk melakukan identiikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan serta menyusun prosedur pelaksanaan yang akan dilakukan oleh cabang. Dengan prosedur tersebut, Bank dapat melakukan analisis atas kepatuhan yang dilakukan cabang berdasarkan data yang dibuat cabang self assessment yang divalidasi oleh Pimpinan Cabang dan dimintakan persetujuannya kepada Area Manager jika ada. ii. Menentukan cabang yang berisiko tinggi berdasarkan hasil temuan Audit, IC dan OJK dh Bapepam-LK dan memonitor pelaksanaan action plan yang ditetapkan. b. Pengelolaan Sistem Informasi dan Pelaporan yang memadai i. Bank secara berkala melakukan monitoring penatausahaan CIF dengan cara: 1. Melakukan monitoring atas pengisian data CIF oleh cabang di sistem dibandingkan dengan kesesuaian proil nasabah Sanity Checking. 2. Melakukan monitoring atas kualitas data CIF dengan melakukan pemeriksaan cabang, berkoordinasi dengan Operation dan IC atas pengisian formulir data nasabah dan penginputan data di sistem dibandingkan dengan dokumen pendukung yang diberikan oleh nasabah, apakah sudah sesuai dengan proil Quality Checking. ii. Melakukan pengembangan sistem AML agar memenuhi pemenuhan regulator PPATK, BI dan OJK dh Bapepam-LK. 192 193 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 c. Mendukung Efektivitas Pengambilan Keputusan Strategis i. Melakukan forum GrC secara berkala dengan unit kerja terkait lainnya dalam melakukan pembahasan regulator baru yang diterbitkan oleh OJK dh Bapepam-LK dan BI sehingga dalam pembuatan ketentuan internal dan implementasi di bank dapat dijalankan sesuai dengan ketentuan. ii. Menyusun database terkait ketentuan internal, ketentuan regulator OJK dh Bapepam-LK BIPPATK serta mendokumentasikan setiap hasil kajian kepatuhan terkait aktivitas bisnis dan mendokumentasikan checklist aktivitas baru, kredit dan checklist kepatuhan lainnya agar memudahkan unit kerja dalam mencari ketentuan yang diperlukan. 3. Membangun Efektivitas Proses Internal a. Unit kerja yang dapat diandalkan, kuat dan berdisiplin i. Penguatan Budaya Manajemen risiko Kepatuhan terus dilakukan dengan peningkatan efektivitas implementasi budaya kepatuhan dengan mengefektifkan fungsi OSM dan SS sebagai Compliance Oicer serta IC sebagai APU- PPT oicer, selain secara berkesinambungan mengadakan sosialisasi, berupa email blast peraturan-peraturan baru yang tertuang dalam Compliance News, AML News dan Prosedur News, training APU PPT, serta melakukan rapat GrC Governance Risk Compliance secara berkala dengan unit kerja terkait. ii. Melakukan sertiikasi Kepatuhan kepada seluruh karyawan secara berkala. iii. Evaluasi pedoman dan kebijakan internal 1. Melakukan evaluasi dan melengkapi kebijakan pengelolaan prosedur peraturan internal sesuai peraturan, ketentuan atau perundang-undangan yang berlaku. Evaluasi ini mencakup jenis-jenis peraturan internal, hierarki atau tingkatan peraturan internal, mekanisme dan tata cara penyusunan atau perubahan dan pencabutan peraturan internal. Disamping itu Bank juga membuat tata cara pendistribusian peraturan internal, dan tata cara sosialisasi peraturan internal. 2. Bersama dengan divisi terkait melakukan evaluasi kebijakan sistem pengendalian internal. 3. Bersama dengan divisi terkait untuk melakukan evaluasi implementasi penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance GCG 4. Melakukan review dan evaluasi kebijakan dan prosedur Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. 5. Melakukan review penyempurnaan checklist kepatuhan bidang perkreditan. 6. Melakukan review dan evaluasi Kebijakan Umum Perkreditan dan membuat Pedoman Pelaksanaan Perkreditan PPK untuk masing-masing segmen bisnis. 7. Melakukan review dan evaluasi kebijakan dan prosedur akuntansi. 4. Memperkuat Kapasitas Organisasi a. Pimpinan yang mampu mengelola dan mengarahkan tim kerjanya: i. Menciptakan budaya sharing di masing-masing unit kerja khususnya di kantor cabang atas pelaksanan operasional di cabang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ii. Menerbitkan Sertiikat Kepatuhan kepada pimpinan cabang yang telah berhasil memitigasi risiko dibuktikan dengan pelaksanaan operasional yang prudent dan taat asas. b. Karyawan yang mampu mendeteksi ketidakpatuhan terhadap aturan danatau transaksi atau bisnis atau kegiatan operasional yang mencurigakan i. Menyediakan sarana e-learning + e-library untuk karyawan guna mengukur kemampuan apakah pelaksanaan operasional yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ii. Segera menindaklanjuti temuan ICIA regulator dan memastikan pelaksanaan operasional yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. iii. Menerbitkan Sertiikat Kepatuhan kepada karyawan yang telah lulus tes kepatuhan. c. rencana kegiatan untuk mendorong danatau memelihara Budaya Kepatuhan, termasuk rencana sosialisasi ketentuan: i. Menyediakan dan menginformasikan ketentuan baru kepada Dewan Komisaris, Direksi, Divisi terkait dan atau cabang-cabang baik secara langsung maupun secara cascading dari kepala unit kerja kepada jajaran di bawahnya. ii. Melakukan sosialisasi hirarki dan prosedur peraturan internal atau peraturan dan perundang-undangan yang baru. iii. Melakukan sosialisasi kebijakan system dan pengendalian internal. iv. Melakukan sosialisasi mengenai check list kepatuhan bidang perkreditan. v. Melanjutkan sosialisasi kebijakan dan prosedur Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. vi. Melakukan sosialisasi Good Corporate Governance GCG dan Code of Conduct. vii. Memastikan compliance self assessment terhadap setiap perubahan ketentuan regulator. Laporan Kegiatan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab 1. Secara berkala, Satuan Kerja Kepatuhan mengadakan sosialisasi dan pembahasan terkait dengan implementasi regulasi terbaru melalui media e-mail blast, dan trainingworkshop. 2. Guna meyakinkan proses pelaksanaan fungsi kepatuhan di CabangCabang Pembantu telah berjalan sesuai ketentuan, Operation Head pada level cabangcabang pembantu ditunjuk sebagai Compliance Oicer berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 058SK-DireksiVI2013 tanggal 13 Juni 2013. 3. Guna meyakinkan proses penerapan APU-PPT berjalan sesuai ketentuan, di Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu, telah dilakukan penunjukkan kepada Internal Control Cabang melalui SK Dir No. 059SK-DireksiVI2013 tanggal 13 Juni 2013. 4. Bekerja sama dengan Divisi Hr untuk melakukan Refreshing Course bagi Compliance APU-PPT Oicer, Legal Oicer, Front Oice CS, Teller, AO, AAO dan Pimpinan Cabang atau Pimpinan Cabang Pembantu dan Back Oice OSM, IC, dan Karyawan Baru untuk aspek regulasi Bank Indonesia dan Dasar-dasar Hukum yang terkait dengan transaksi operasional cabang. 5. Secara berkala melakukan pembahasan regulasi yang diterbitkan BI danatau OJK dh Bapepam-LK dalam media rapat GrC dengan mengundang unit kerja terkait. 6. Melakukan pengukuran tingkat kepatuhan Bank pada kegiatan usaha yang dilakukan termasuk untuk produk dan aktivitas baru dalam bentuk “checklist” kepatuhan yang bersifat self-assessment. 7. Menjalankan pengukuran tingkat kepatuhan di cabang melalui media laporan CMS Compliance Monitoring System yang dijalankan dengan metode self-assessment dari masing-masing cabang. 8. Melakukan evaluasi, pembaharuan, dan pemberian saranrekomendasi atas kebijakan dan prosedur internal sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memastikan bahwa kebijakan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah mematuhi ketentuan Bank Indonesia, Ototitas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat kepada Bank Indonesia danatau otoritas pengawas lain yang berwenang KPK, Pajak, PPATK, dan BNN. 10. Menyampaikan laporan atas pelaksanaan aktivitas fungsi kepatuhan kepada Bank Indonesia, seperti namun tidak terbatas pada Laporan Direktur Kepatuhan, Laporan Alih Daya, Laporan Pihak Terkait, Laporan GCG kepada OJK dh Bapepam-LK semesteran dan sejumlah laporan lainnya yang terkait dengan penerapan APUPPT seperti laporan LTKM, LTKT, IFTI, SIPJT kepada PPATK secara tepat waktu. 11. Memberikan opini kepatuhan kepada Direksi Unit kerja yang membutuhkan. 12. Melakukan perbaikan atas sistem pelaporan untuk beberapa pelaporan ke Bank Indonesia dengan mengirimkan reminder pelaporan kepada unit kerja terkait secara berkala 13 Menyusun rencana Kerja Tahunan Compliance AML dan rencana Kerja Tahunan Policies Procedure untuk memastikan bahwa kebijakan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 194 195 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Sekretaris Perusahaan Pengangkatan dan Pemberhentian Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan dibentuk untuk menjalankan fungsi komunikasi antara pihak Bank dengan Otoritas Jasa Keuangan dh Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan Bank Indonesia dan publik. Pembentukan ini sesuai dengan Peraturan No. 35 POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat, serta bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Perubahan susunan Sekretaris Perusahaan telah dilaporkan pada tanggal 24 Juli 2014. Kualiikasi dan Sertiikasi Sekretaris Perusahaan 1. Cakap melakukan perbuatan hukum. 2. Memiliki cukup pengetahuan dan pemahaman dibidang hukum, keuangan dan tata kelola perusahaan. 3. Memahami kegiatan usaha perusahaan. 4. Dapat berkomunikasi dengan baik. 5. Berdomisili di Indonesia. Proil Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Maria Suci rahayu dengan berdasarkan Surat Pemberitahuan dari Bank No. 117SEKr-KPVII2014 tanggal 24 Juli 2014. Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1991. Bergabung dengan Bank sejak tahun 2001 dimana sebelumnya berkarir di PT Bank Tiara Asia Tbk dan PT Bank Artha Graha. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Mempersiapkan pelaporan-pelaporan yang diperlukan untuk memenuhi ketentuan yang berlaku; 2. Memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan pertemuan Dewan Komisaris dan Direksi; 3. Mengkoordinir kegiatan terkait aksi korporasi; 4. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; 5. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik; 6. Memberikan masukan kepada Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; dan 7. Sebagai penghubung atau liaison oicer antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan OJK dh Bapepam-LK dan masyarakat. Fungsi Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh Direktur Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan Kegiatan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Sepanjang 2014, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya antara lain mencakup: 1. Sebagai penghubung atau contact person dan menjaga komunikasi atau hubungan dengan baik dan efektif antara Bank dengan otoritas pasar modal, investor dan publik. 2. Membuat pelaporan terkait keterbukaan informasi sebagai Perusahaan Publik sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Membuat pelaporan terkait Dewan Komisaris dan Direksi sebagaimana ketentuan Otoritas Jasa Keuangan Bank Indonesia. 4. Memfasilitasi, mencatat, dan mendokumentasikan pelaksanaan rapat Dewan Komisaris, Direksi dan komite yang berada dibawah koordinasi Dewan Komisaris. 5. Melakukan dokumentasi perizinan terkait Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi dan korespondensi dengan otoritas terkait. 6. Bertanggung jawab dan berkoordinasi atas penyelenggaraan corporate action, antara lain rights Issue IV, rUPST dan rUPSLB, serta Public Expose. 7. Melakukan administrasi pencatatan kepemilikan saham. 8. Mengikuti perkembangan ketentuan otoritas pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di Pasar Modal. Divisi Audit Unit Audit Internal atau Divisi Audit merupakan salah satu unit kerja yang melakukan pengawasan terhadap kinerja Bank dan memastikan kegiatan operasional Bank berjalan dengan aman, sehat dan wajar. Oleh sebab itu, melalui Divisi Audit, Bank menjalankan fungsi-fungsi Internal Audit untuk memastikan kegiatan usaha terlaksana dengan baik. Dasar Hukum Dasar hukum pembentukan Divisi Audit adalah: Peraturan Bank Indonesia No. 161999 perihal Penugasan Direktur Kepatuhan Compliance Director dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. Visi dan Misi Visi: Menjadi mitra bisnis yang profesional, independen dan objektif bagi Manajemen untuk mendukung terwujudnya Bank sebagai bank papan atas dalam hal kinerja keuangan di Indonesia. Misi: Melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objektif untuk memberikan nilai tambah dalam peningkatan efektivitas risk management, control dan governance process. Tujuan dan ruang Lingkup Kegiatan Divisi Audit Divisi Audit bertujuan untuk memberikan rekomendasi terhadap perbaikan kualitas dan efektivitas pengelolaan risiko serta kecukupan dan efektivitas audit internal. ruang lingkup kegiatan Divisi Audit mencakup pelaksanaan assurance dan konsultasi terhadap seluruh kegiatan Bank dan seluruh level manajemen Bank. Struktur dan Komposisi Divisi Audit Divisi Audit dipimpin oleh Pemimpin Divisi Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Direktur Utama dapat memberhentikan Pemimpin Divisi Audit setelah mendapatkan persetujuan resmi dari Dewan Komisaris, jika Pemimpin Divisi Audit tidak memenuhi persyaratan sebagai Pemimpin Divisi Audit atau sebagai auditor, sebagaimana diatur dalam Kewajiban Bank Umum untuk Menerapkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank SPFAIB yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. Kep-496BL2008 tanggal 28 November 2008 danatau gagal atau tidak kompeten dalam menjalankan tugas. Auditor Divisi Audit bertanggung jawab kepada Pemimpin Divisi Audit sesuai dengan struktur organisasi Divisi Audit. Berdasarkan SK Direksi 062SK-DireksiVI2014 Tanggal 18 Juni 2014 perihal Struktur Organisasi PT Bank QNB Indonesia Tbk, pada halaman 40 Struktur Organisasi Divisi Audit mengalami perubahan sebagai berikut: 1. Audit Operational Treasury 2. Audit Credit 3. Audit Middle Oice 4. Audit Information Technology 5. Anti Fraud Investigation 196 197 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Chief Auditor Direktur Utama CEO Operation Treasury Audit Head Auditors Komite Audit IT Audit Head Auditors Head Oice Functions Audit Head Auditors Anti Fraud Head Auditors Credit Audit Head Auditors Pada 2014, Divisi Audit beranggotakan 15 auditor, yaitu: 1 Audit Head Tota Melani Loembantobing 2 IT Audit Head John Kornelius Kesuma 3 IT Auditor Indra Pho 4 IT Auditor Verdianus D Gunawan 5 IT Auditor Ariin E Tambunan 6 Credit Audit Head Taufan Martin 7 Credit Auditor Clemmens L Deswert 8 Credit Auditor Syahrizal Ariin 9 Operations Treasury Auditor Lindah 10 Operations Treasury Auditor Penny Halim 11 Operations Treasury Auditor Noviyanti Widjaya 12 Operations Treasury Auditor Harun 13 Head Oice Functions Audit Head Harry Luat Siregar 14 Head Oice Functions Audit Fera Farida 15 Anti Fraud Investigation Head Steven Hartanto Kualiikasi dan Sertiikasi Divisi Audit 1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur dan objektif dalam pelaksanaan tugas. 2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit, pengetahuan prinsip manajemen, proses aktivitas auditee dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugas. 3. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang- undangan di bidang perbankan dan pasar modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya. 4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif. Proil Kepala Divisi Audit Kepala Divisi Audit Tota Melani Loembantobing Usia 47 tahun Tempat, Tanggal Lahir Kisaran, Sumatera Utara, 6 Oktober 1967 Kewarganegaraan Indonesia Masa Jabatan 2 tahun riwayat Pendidikan 1986 - 1990 Meraih gelar sarjana di bidang Pendidikan, Jurusan Educational Psychology, Indonesia Institute of Education UNJ, Jakarta, Indonesia 1991 - 1992 Memperoleh sertiikasi di bidang ESL English as Second Language dari American University, Washington D.C., USA 1992 - 1994 Meraih gelar Master of Business Administration, Jurusan Finance dengan bidang konsentrasi Investment, University of the District of Columbia, Washington, D.C. , USA riwayat Jabatan Sept 1990 - Maret 1991 Sales representative PT Eratex Djaja Ltd., Jakarta Apr 1991 - Agst 1991 Management Trainee PT Tamara Bank, Jakarta Feb 1995 - Mar 1996 Sales representative PT SiMata Dewa, New York, USA Agst 1996 - Nov 1999 Oicer Assistant, Customer Service Resolution Unit Global Consumer Banking, Citibank, N. A., Jakarta Nov 1999 - Juni 2003 Customer relations Manager, Branch Services Global Consumer Banking, Citibank, N.A., Jakarta Juni 2003 - Okt 2004 Business Manager PT Anugerah Tovica, Jakarta Okt 2004 - Maret 2011 Assistant Vice President Customer Service Group CSG Head - AIG, PT Chartis Insurance Indonesia dh PT Asuransi AIU Indonesia - AIG Jakarta Maret 2011 - Jan 2012 Vice President, Branch Services region Head Global Consumer Group, Citibank Jakarta Jan 2012 - Okt 2013 Vice President, Area Operations and Service Manager Global Consumer Group, Citibank Jakarta Nov 2013 - Maret 2014 Vice President, regional Operations Head PT Bank CIMB Niaga Tbk, Jakarta Maret 2014 - Sekarang Senior Vice President, Head of Audit PT Bank QNB Indonesia Tbk dh PT Bank QNB Kesawan, Jakarta Penghargaan 1998 Citistar Award dalam rangka memberikan layanan terbaik secara berkelanjutan kepada nasabah internal dan eksternal 2001 Citibank Indonesia Best Process Improvement Team Award dalam kategori Project Statement Delivery Infrastructure Enhancement Citibank Indonesia Service Spotlight Award sebagai role model dalam memberikan pelayanan di bidang Branch Service Q2 - Q3 Citibank Indonesia Extra Mile Award dalam rangka memberikan layanan terbaik secara berkelanjutan kepada nasabah internal dan eksternal 2002 Q1 Citibank Indonesia Best Customer relations Team Award 2009 Silver Medal for Best Contact Center dari Indonesia Contact Center Association Sertiikasi Level 1,2,3 dan 4 Sertiikat Manajemen Risiko 2008 Call Center - Operations Management Certiication yang diselenggarakan oleh OmniTouch Indonesia 5. Mematuhi Standar Profesi dan Kode Etik Divisi Audit. 6. Menjaga kerahasiaan informasi danatau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Divisi Audit kecuali diwajibkan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan atau penetapanputusan pengadilan. 7. Memahami prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan Manajemen risiko. 8. Senantiasa meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya secara terus menerus. 9. Tidak merangkap tugas dan jabatan atau melakukan kegiatan operasional di PT Bank QNB Indonesia Tbk kecuali kegiatan operasional Divisi Audit. 198 199 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit dan konsultasi Tahunan. rencana Audit tahunan disetujui oleh Direktur Utama dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris. 2. Melaporkan realisasi rencana Audit dan Konsultasi Tahunan setiap semester kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris 3. Melakukan pemeriksaaan dan penilaian atas eisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akutansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan audit internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan PT Bank QNB Indonesia Tbk. 5. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 6. Membuat laporan hasil pemeriksaan dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. 7. Memberikan konsultasi kepada pihak internal PT Bank QNB Indonesia Tbk untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap kualitas pengendalian, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan. 8. Melakukan audit investigasi apabila diperlukan. 9. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan melaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 10. Melaporkan segera atas setiap temuan audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha bank kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 11. Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan Pokok- pokok Hasil Audit dan menyampaikan kepada Bank Indonesia. 12. Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang akan datang dan melaporkan realisasinya kepada Direktur Utama setiap semester. 13. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi divisi Audit dalam melaksanakan tugasnya. 14. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit yang dilakukan. 15. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan dan sesuai dengan kompetensi Auditor. 16. Bekerja sama dengan Komite Audit. Pelaporan secara periodik akan dijelaskan pada dokumen kebijakan audit. 17. Pasangan istrisuami, anak atau orang tua dari auditor tidak bekerja pada PT Bank QNB Indonesia Tbk. 18. Mematuhi kebijakan prosedur Bank yang ada serta menggunakan standar dan pedoman praktek terbaik oleh lembaga profesional seperti Institute of Internal Auditor IIA, Information System Audit and Control Association ISACA, Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission COSO, dll sebagai referensiacuan. 19. Berkontribusi atas proses manajemen risiko perusahaan termasuk Anti-Money Laundring AML dan Anti-Terrorist Financing ATF, Teknologi Informasi dan keamanan informasi, dan fungsi menajemen risiko lain untuk memastikan bahwa risiko secara tepat diidentiikasi dan dikelola. Wewenang 1. Melakukan akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, informasi, karyawan, dana, aset, lokasiarea serta sumber daya lainnya PT Bank QNB Indonesia Tbk yang berkaitan dengan pelaksanaan audit dan konsultasi. 2. Melakukan veriikasi, wawancara, konirmasi dan teknik pemeriksaan lainnya kepada Nasabah atau pihak lain berkaitan dengan pelaksanaan audit dan konsultasi. 3. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, danatau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris danatau Komite Audit. 4 Melakukan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris danatau Komite Audit. 5. Menentukan jadwal, auditee, personil, ruang lingkup dan menggunakan metodologi, teknik, perangkat, dan pendekatan audit dalam melaksanakan tugas pokok yang telah ditetapkan. 6. Melakukan koordinasi dengan auditor eksternal. 7. Menggunakan jasa pihak eksternal dalam pelaksanaan audit apabila dipandang perlu. Kode Etik Divisi Audit 1. Auditor Divisi Audit harus menerapkan dan menjunjung tinggi Kode Etik sebagai berikut: 1.1. Integritas 1.1.1. Melakukan tugasnya dengan jujur, tekun, dan bertanggung jawab. 1.1.2. Mematuhi hukum dan membuat pengungkapan sesuai dengan ketentuan perundangan dan profesinya. 1.1.3. Tidak melakukan tindakan yang dapat merusak kredibilitas Divisi Audit dan profesi Internal Audit. 1.1.4. Mendukung tujuan PT Bank QNB Indonesia Tbk dan Divisi Audit. 1.2. Objectivity 1.2.1. Tidak terlibat dalam kegiatan yang akan menimbulkan konlik kepentingan. 1.2.2. Tidak menerima apapun yang berdampak terhadap profesional judgement. 1.2.3. Senantiasa menggunakan profesional judgement dalam pelaksanaan tugas pada kondisi dan situasi apapun. 1.2.4. Mengungkap semua fakta yang diketahui. 1.3. Kerahasiaan 1.3.1. Bersikap hati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. 1.3.2. Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan siapapun danatau dengan cara apapun yang akan bertentangan dengan hukum danatau ketentuan organisasi. 1.4. Kompetensi 1.4.1. Melaksanakan tugas sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki. 1.4.2. Tidak menggunakan informasi untuk Melaksanakan audit sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank SPFAIB atau standar audit yang berlaku. 1.4.3. Meningkatkan kompetensi secara terus menerus. Pelatihan dan Pengembangan Divisi Audit No. Nama Divisi Posisi Cabang Nama Program Tanggal Pelatihan Tipe 1 Ariin E. Tambunan Audit Operations Shared Services Audit Head Kantor Pusat Business Continuity Plan dh Operational risk Management 7 Februari 2014 Internal 2 Ariin E. Tambunan Audit Operations Shared Services Audit Head Kantor Pusat Core Banking System for Finance Accounting 18 Februari 2014 Internal 3 Ariin E. Tambunan Audit Operations Shared Services Audit Head Kantor Pusat Practical Auditing Operating System 12 Maret 2014 Kelas Umum 4 Clemmens L. Deswert Audit Corporate Auditor Kantor Pusat Core Banking System untuk Credit Administration Support 11 Januari 2014 Internal 5 Clemmens L. Deswert Audit Corporate Auditor Kantor Pusat Core Banking System untuk Loan Operations 25 Januari 2014 Internal 6 Elys Mainora Tinambunan Audit regional Auditor Medan - Pemuda Anti-Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan terorisme APU-PPT 8 Mei 2014 Internal 200 201 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 No. Nama Divisi Posisi Cabang Nama Program Tanggal Pelatihan Tipe 7 Fera Farida Audit Audit Staf Kantor Pusat Business Continuity Plan dh Operational risk Management 7 Februari 2014 Internal 8 Harry Luat Siregar Audit Corporate Audit Head Kantor Pusat Business Continuity Plan dh Operational risk Management 7 Februari 2014 Internal 9 Harun Audit regional Auditor Medan - Pemuda Anti-Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan terorisme APU-PPT 9 Mei 2014 Internal 10 John Kornelius Kesuma Audit IT Function Audit Head Kantor Pusat Business Continuity Plan dh Operational risk Management 7 Februari 2014 Internal 11 John Kornelius Kesuma Audit IT Function Audit Head Kantor Pusat Cobit 5 Foundation Certiied : Learn How to Successfully Govern and Manage Enterprise IT with Cobit 5 Certiication 27 Agustus 2014 Kelas Umum 12 Lindah Audit Treasury Auditor Head Kantor Pusat Business Continuity Plan dh Operational risk Management 7 Februari 2014 Internal 13 Penny Halim Audit Treasury Auditor Kantor Pusat Business Continuity Plan dh Operational risk Management 7 Februari 2014 Internal 14 Steven Hartanto Audit Fraud, Follow up investigation Head Kantor Pusat Business Continuity Plan dh Operational risk Management 7 Februari 2014 Internal 15 Steven Hartanto Audit Fraud, Follow up investigation Head Kantor Pusat Core Banking System untuk Finance Accounting 18 Februari 2014 Internal 16 Syahrizal Ariin Audit Credit Auditor Kantor Pusat Program Induksi 30 September 2014 Internal 17 Taufan Martin Audit Auditor Kantor Pusat Program Induksi 30 September 2014 Internal 18 Tota Melani Loembantobing Audit Acting Chief Auditor Kantor Pusat Program Induksi 10 April 2014 Internal 19 Tota Melani Loembantobing Audit Acting Chief Auditor Kantor Pusat Kunjungan Audit ke QNB Sudan 7 April 2014 Kelas Umum 20 Tota Melani Loembantobing Audit Acting Chief Auditor Kantor Pusat risk Management Certiication L4 10 Juli 2014 Kelas Umum 21 Tota Melani Loembantobing Audit Acting Chief Auditor Kantor Pusat Strategi Anti Fraud Penanganan Fraud yang Efektif di Perbankan 26 Juni 2014 Kelas Umum 22 Verdianus Danny Gunawan Audit Audit - IT Project Head Kantor Pusat Business Continuity Plan dh Operational risk Management 7 Februari 2014 Internal 23 Verdianus Danny Gunawan Audit Audit - IT Project Head Kantor Pusat Core Banking System untuk Finance Accounting 18 Februari 2014 Internal 24 Verdianus Danny Gunawan Audit Audit - IT Project Head Kantor Pusat Practical Auditing Operating System 12 Maret 2014 Kelas Umum 25 Noviyanti Wijaya Audit Operations and Treasury Auditor Kantor Pusat Program Induksi 21 Oktober 2014 Internal 26 Indra Pho Audit IT Auditor Kantor Pusat Program Induksi 21 Oktober 2014 Internal Laporan Pelaksanaan dan Tanggung Jawab 2014 Berikut adalah jadwal pemeriksaanaudit yang dilaksanakan oleh Divisi Audit pada 2014: No. rencana Auditee yang Diperiksa realisasi Jangka Waktu Pemeriksaan Cakupan Terencana Tidak Terencana Terealisasi Tidak Terealisasi 1 Alam Sutera 2-6 Juni 2014 5 hari Operasional dan Kredit √ √ 2 Kisamaun 9-13 Juni 2014 5 hari Operasional dan Kredit √ √ 3 Surabaya Darmo 30 Juni - 8 Juli 2014 10 hari Operasional dan Kredit √ √ 4 Ahmad Yani - Bekasi 3-14 Maret 2014 5 hari Operasional √ √ 5 Kelapa Gading 9-13 Juni 2014 5 hari Operasional dan Kredit √ √ 6 Semarang 12-23 Mei 2014 10 hari Operasional dan Kredit √ √ 7 Mangga Dua 23-27 Juni 2014 5 hari Operasional dan Kredit √ √ 8 Bandung 7-13 Mei 2014 5 hari Operasional √ √ 9 Ciputat 18-22 Agustus 2014 5 hari Operasional dan Kredit √ √ 10 Tanah Abang 1 - 12 September 2014 10 hari Operasional dan Kredit √ √ 11 Direct sales 20 Oktober - 4 November 2014 14 hari Kredit √ √ 12 OPErATION Operation Support 13-31 Oktober 2014 15 hari Operasional √ √ 13 Priority Banking 8-12 Desember 2014 5 hari Operasional √ √ 14 Treasury TrOPS 8 - 19 Desember 2014 10 hari Proses Bisnis √ √ Audit TI 1 Equation - Giro Februari 2014 4 minggu Application Control √ √ 2 OS - Logical Security April 2014 4 minggu General Control √ √ 3 Network Security Juni 2014 4 minggu General Control √ √ 4 ATM Switching Juni 2014 4 minggu Application Control √ √ 5 SKNBI 25 Agustus - 5 September 2014 2 minggu General Control √ √ 6 rTGS 25 Agustus - 5 September 2014 2 minggu General Control √ √ 202 203 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 No. rencana Auditee yang Diperiksa realisasi Jangka Waktu Pemeriksaan Cakupan Terencana Tidak Terencana Terealisasi Tidak Terealisasi 7 Q-icashQVA ditunda ke semester 2 2014 17 November - 12 Desember 2014 3 Minggu Application Control √ √ 8 Credit card Prime 17 November - 12 Desember 2014 3 Minggu Application Control √ √ 9 Corporate Internet Banking Akhir 2014 - Application Control √ - √ 10 Equation- Internal Account Process Februari 2014 4 minggu Application Control √ √ Masih dalam proses User Acceptance Test UAT Token Temuan dan Penindaklanjutan Hasil Temuan Sepanjang 2014, Divisi Audit tidak menemukan adanya bentuk temuan audit yang memberikan pengaruh secara signiikan pada kinerja inansial dan operasional Bank. Sistem Pengendalian Internal Bank telah menerapkan sistem pengendalian internal melalui adanya pemisahan fungsi, penerapan four eyes principles, program Know Your Employee, pengawasan melekat di unit-unit terkait, serta adanya sistem rotasi dan penerapan block leave . Dalam mengelola dan mengendalikan risiko keuangan dan operasional agar tetap sejalan dengan peraturan yang berlaku, Divisi Internal melaksanakan beberapa kegiatan kerja sebagai berikut: 1. Melakukan kunjungan ke cabang dengan menggunakan Checklist Branch Visit yang termasuk di dalamnya melakukan cash count, monitoring terhadap pelaksanaan dual custody, pemeriksaan terhadap security system, dll. 2. Melakukan pemeriksaan terhadap kepatuhan dalam pelaksanaan transaksi operasional bank di cabang yang tercakup dalam Checklist End Of day operasional, termasuk melakukan pemeriksaan daily basis atas transaksi pembukaan rekening dan transaksi pembelian valas. 3. Secara sentralisasi dan dalam lingkup daily basis, sistem ini juga melakukan pemeriksaan terhadap aktivasi dormant account, balanced Sundry Account, saldo over draft. 4. Melakukan pemeriksaan atas pembayaran pajak bunga deposito, giro dan tabungan ke Kantor Kas Negara. 5. Dari hasil pemeriksaan tersebut secara bulanan akan dituangkan dalam bentuk rekapitulasi hasil temuan, hal ini juga bisa menjadi bahan review untuk cabang-cabang dalam memperbaiki kinerjanya terkait transaksi operasional. Evaluasi Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Berdasarkan kegiatan pelaksanaan Divisi Internal, Bank melakukan evaluasi di mana hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan eisiensi dan efektivitas kinerja Bank dan seluruh kantor cabang. Bank mempelajari hasil kegiatan pelaksanaan dan melakukan sistem perbaikan secara terorganisir dan sistematis guna menyediakan solusi terbaik untuk mengatasi segala kendala yang ditemukan. Satuan Pengawasan Internal Unit Satuan Pengawasan Internal merupakan organ GCG yang berfungsi mengendalikan dan mengawasi kegiatan operasional secara internal, agar pengelolaan keuangan dan manajemen menjadi lebih efektif dan eisien. Selain itu, Unit Audit Internal juga turut memastikan kepatuhan Bank terhadap Peraturan Pemerintah berupa peraturan di bidang perpajakan, pasar modal, perbankan, dan investasi serta ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi terkait. Kegiatan pengawasan secara internal bertujuan untuk meningkatkan nilai dan menyempurnakan kinerja Bank, yaitu dengan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal, dan proses penerapan GCG. Komposisi Personalia Satuan Pengawasan Internal Operation Director Head of Internal Control Internal Control Team Leader Internal Control Oicer Proil Ketua Satuan Pengawasan Internal Pada 2014, posisi jabatan Ketua Satuan Pengawasan Internal belum terisi sehingga Bank tidak dapat menampilkan informasi mengenai proil Ketua Satuan Pengawasan Internal. Akuntan Publik Perseroan Akuntan Publik Perseroan adalah Purwantono, Suherman Surja Ernst Young a member of Ernst Young International dengan lingkup kerja limited review, interim audit dan year end audit. KAP melaksanakan audit laporan keuangan tahun buku 2014 dengan opini “wajar dan tanpa pengecualian”. Laporan ini merupakan Audit Laporan Keuangan ke-2 yang dilakukan KAP. Penunjukkan KAP diselenggarakan melalui rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 28 Maret 2014. Berikut adalah individu-individu yang melakukan jasa audit pada 2014: Nama Jabatan Nomor registrasi Total Periode Penugasan di Bank Peter Surja CPASigning Partner registrasi Akuntan Publik No. AP. 0686 2 tahun Jumlah Periode Akuntan Publik Jumlah periode pelaksanaan audit oleh KAP adalah 2 kali, terdiri dari 2013 dan 2014. Bank telah dan masih bekerjasama dengan KAP Purwantono, Suherman Surja Ernst Young a member of Ernst Young International sejak 2013. Dengan demikian, KAP yang terkait telah memberikan jasa audit kepada Bank selama 2 tahun. KAP Purwantono, Suherman Surja Ernst Young a member of Ernst Young International beserta personil auditor yang bertugas di PT Bank QNB Indonesia Tbk tidak memiliki hubungan ailiasi dengan Bank, baik dari Dewan Komisaris, Direksi, Manajemen serta Pemegang Saham. Biaya Jasa Audit Akuntan Publik Biaya yang dikeluarkan Bank untuk jasa audit adalah sebesar USD66.000 termasuk PPN yang terdiri dari jasa audit laporan keuangan tahunan dan biaya out-of-pocket expenses OOPE. Informasi Publikasi Dalam rangka menyempurnakan implementasi prinsip transparansi mengenai informasi perusahaan, Bank melakukan 4 empat kali siaran pers selama 2014. Siaran-siaran tersebut dimuat di dalam media cetak dan elektronik dan disiarkan secara nasional. Berikut adalah tabel rekapitulasi siaran pers yang telah dilakukan selama 2014: Uraian Jumlah Public Expose 1 Forum investor asing yang diadakan Ulasan media massa 91 Papan iklan dan media outdoor 4 Promosi media massa 7 rUPSrUPSLB 2 Press Release 4 Media Gathering 204 205 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Dampak Siaran Pers Siaran-siaran pers yang dinyatakan dalam Laporan Tahunan ini hanya terkait dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk dan tidak terkait dengan perusahaan-perusahaan yang berada dalam cakupan grup perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, analisis mengenai dampak siaran pers kepada perusahaan ditinjau berdasarkan siaran-siaran pers yang hanya memberitakan PT Bank QNB Indonesia Tbk. Berdasarkan kegiatan media monitoring yang dilakukan secara rutin dan intensif, Bank meninjau tidak ada siaran pers yang membawa dampak negatif baik dari segi inansial dan non-inansial selama 2014. Media-media yang melakukan pemberitaan menyiarkan perkembangan terbaru mengenai aktivitas perusahaan dengan ijin dan sepengetahuan Bank. Laporan mengenai siaran pers dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui divisi client service secara rutin, yaitu sekali dalam setiap 3 tiga bulan. Ada pun siaran-siaran pers tersebut memberikan respon serta masukan yang positif dan membangun kepada Bank sehingga Bank dapat meningkatkan kinerja dengan lebih baik. General Services Dalam pengelolaan kegiatan pengadaan, PT Bank QNB Indonesia Tbk diwakili oleh Komite Pengadaan sebagai divisi yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengadaan. Komite Pengadaan menjalankan fungsi-fungsi pembelian dan fungsi dukungan dalam PT Bank QNB Indonesia Tbk secara baik dan transparan melalui proses seleksi dan rekanan secara efektif dan eisien. Hal ini dilakukan agar Bank memperoleh rekanan yang memiliki kredibilitas dan kualiikasi yang sesuai dengan kebutuhan Bank. Dengan demikian, Bank dengan rekanan memiliki hubungan kerjasama yang saling menguntungkan, eisien dan efektif dengan biaya yang kompetitif dan wajar. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berdasarkan SK Direksi No. 44 pada 30 Oktober 2013, Komite Pengadaan bertugas dan bertanggung jawab dalam hal: 1. Menyetujui dan melakukan pengkajian ulang terkait dengan usulan Capital Expenditure CAPEX Operational Expenditure OPEX, sesuai rencana Bisnis Bank rBB yang dianggarkan dan yang tidak dianggarkan sesuai dengan limit yang telah ditentukan. 2. Merumuskan pedoman dan kebijakan pengadaan barang dan jasa. 3. Menetapkan prioritas dan alokasi anggaran pengadaan barangjasa sesuai yang diputuskan oleh Direksi. 4. Memastikan bahwa pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai prinsip-prinsip pengadaan, yaitu eisien, efektif, terbuka, transparan, adil dan akuntabel. 5. Memastikan bahwa pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai etika dalam pengadaan. 6. Komite Pengadaan dapat menyiapka referensi Harga Perkiraan Sendiri Owner’s Estimate atas jenis-jenis kebutuhan jasa pihak ketiga. 7. Komite Pengadaan dapat menyiapkan Daftar rekanan Dr. 8. Memastikan bahwa rencana pengadaan barang dan atau jasa telah konsisten dan sejalan dengan tujuan strategis dari Bank. Selain itu, Komite Pengadaan juga menjalankan fungsi- fungsi pembelian dan fungsi dukungan kepada semua Divisi di bawah Bank, termasuk Kantor Pusat dan kantor-kantor Cabang di Jakarta dan luar Jakarta. Fungsi ini mencakup namun tidak terbatas pada pengadaan barang umum, mesin dan peralatan kantor, cetakan, ATK, pengadaan barang dan jasa IT, baik perangkat keras hardware maupun perangkat lunak software. Pertemuan Komite Pengadaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan evaluasi dan pengawasan setiap 6 enam bulan sekali. Pada 2014, rapat Komite Pengadaan dilakukan sebanyak 2 dua kali dengan tingkat kehadiran 100. Pelaksanaan Tugas Divisi General Services Tahun 2014 Melalui Divisi General Services selama 2014, Bank telah memenuhi kebutuhan internal terkait pengadaan barang dan jasa. Prinsip, Etika dan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Dalam kegiatan pengadaan, Komite Pengadaan menjalankan fungsi pembelian dan dukungan terhadap Bank secara baik dan transparan melalui proses seleksi dan rekanan secara efektif dan eisien. Dengan demikian, Bank memperoleh rekanan yang memiliki kredibilitas dan kualiikasi guna memenuhi kebutuhan Bank dalam proses pengadaan barang dan jasa. Hal ini bertujuan untuk mendukung kepentingan bisnis melalui kerjasama yang saling menguntungkan, eisien dan efektif dengan biaya yang kompetitif dan wajar. Kata Pengantar Direktur risiko “PT Bank QNB Indonesia Tbk menyadari pentingnya penerapan Manajemen risiko yang efektif dalam lingkungan bisnisnya untuk menjamin kinerja keuangan yang maksimal, menjaga reputasi perusahaan dan masa depan bisnis Bank. Pada dasarnya, kami berada dalam suatu risiko Bisnis, sehingga kami harus memiliki kemampuan utama dalam memahami dan mengelola risiko-risiko yang ada sebagai salah satu bagian dari kompetensi utama kami”. Direksi berkomitmen penuh dalam usaha yang berkelanjutan untuk membentuk Kerangka Kerja Manajemen risiko Risk Management Framework, budaya, dan praktik-praktik Manajemen risiko. Filosoi Risiko yang kami miliki dilandaskan pada Q Values kami, yaitu: Passion for Excellence, Innovation, Synergistic Team, Care for Others, and Professionalism with Integrity. Tata Kelola dan Tanggung Jawab Manajemen risiko PT Bank QNB Indonesia Tbk meyakini serta menerapkan praktik GCG yang kuat sejalan dengan Peraturan yang ditetapkan oleh OJK. Komite Manajemen risiko yang ada di PT Bank QNB Indonesia Tbk meliputi: Dewan Komisaris • Komite Pemantau Risiko • Komite Audit Direksi • Komite Manajemen Risiko • Komite Kredit • Komite Asset and Liability Dewan Komisaris memberikan persetujuan atas “Risk Appetite” secara keseluruhan dan “Strategi Pengelolaan risiko” yang kami miliki dan memberikan tanggung jawab dalam penerapan strategi tersebut kepada Direksi. Pendekatan yang kami terapkan dalam mengelola risiko yang ada ialah “risiko Merupakan Tanggung Jawab Bersama”. Dalam praktiknya, kami mengelola risiko yang ada dengan menggunakan prosedur tiga lapis pertahanan di mana peran dan tanggung jawab dalam menghadapi risiko terdeinisi dengan jelas. Pertahanan tingkat pertama dalam mengelola risiko berada pada Satuan Pengambilan risiko. Pertahanan tingkat kedua berada pada Satuan Manajemen risiko dan Satuan Kepatuhan, di mana satuan-satuan ini memastikan risiko telah dievaluasi secara mandiri serta sesuai dengan peraturan. Sementara itu, pertahanan tingkat ketiga, yaitu Audit Internal, mengkaji transaksi, pengontrolan manajemen risiko, proses dan sistem. risk Appetite Statement PT Bank QNB Indonesia Tbk Filosoi Risiko kami dijabarkan dalam suatu Risk Appetite Statement yang menjelaskan: • Jenis-jenis risiko yang dihadapi PT Bank QNB Indonesia Tbk. • Tingkat eksposur risiko yang sedang dihadapi. • Pengelolaan dan prosedur pelaporan yang digunakan. 206 207 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Berbagai batasan dan pengukuran risiko telah ditetapkan untuk melindungi PT Bank QNB Indonesia Tbk terhadap berbagai dampak negatif yang dapat mempengaruhi pendapatan usaha, proitabilitas, modal, dan reputasi kami. Risk Appetite yang dimiliki PT Bank QNB Indonesia Tbk didesain untuk mengetahui dan menentukan batasan risiko yang dapat diterima. Risk Appetite tersebut mencerminkan kondisi operasional Bank baik pada saat ini maupun di masa depan, meliputi keadaan sektor industri perbankan, perubahan teknologi, kompetisi, dan kebijakan pemerintah. Risk Appetite dievaluasi satu bulan sekali melalui kepatuhan terhadap batasan dan Internal Capital Adequacy Process. Hal ini termasuk analisa terhadap setiap batasan risiko dan melakukan stress testing terhadap faktor risiko kredit, pasar, dan likuiditas. Hasil dari evaluasi tersebut digunakan untuk menilai Proil Risiko dan Peringkat GCG setiap bulannya. Kerangka Kerja risiko Kerangka Kerja risiko yang kami terapkan mendukung target pencapaian bisnis PT Bank QNB Indonesia Tbk dengan melakukan pengawasan dan pengelolaan terhadap 8 delapan risiko material yang ditetapkan OJK. risiko- risiko tersebut ialah: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko reputasi, risiko hukum dan risiko strategis. Kedelapan risiko ini dikelola dengan cara: 1. Mengidentiikasi, menganalisis, dan memahami risiko material yang ada; 2. Memastikan strategi, kebijakan, dan pengendalian risiko telah dijalankan dengan efektif; 3. Menyediakan informasi yang tepat dan akurat tentang risiko yang dihadapi kepada para pembuat keputusan dan pemangku kepentingan; 4. Memastikan adanya pemantauan dan pengelolaan kerangka kerja yang tepat terhadap proil risiko; 5. Mengembangkan budaya risiko yang kuat di lingkungan Bank. Sekilas Tahun dan Kegiatan pada 2014 Tahun 2014 ditandai oleh melambatnya perekonomian sebagai akibat dari tingginya suku bunga, lemahnya mata uang rupiah dan harga komoditas. Kondisi ini semakin diperlemah dengan adanya perhelatan Pemilu. Sementara itu, kondisi perekonomian luar negeri juga cenderung tidak mendukung dengan rendahnya tingkat pertumbuhan. Kegiatan industri perbankan juga semakin menantang dengan ketatnya likuiditas dan selisih nilai pendapatan bunga. Untuk merespon kondisi tersebut, kami melakukan peningkatan dalam beberapa praktik, diantaranya dalam hal: a. Manajemen peninjauan portofolio secara komprehensif. b. Uji ketahanan stress test pasar, likuiditas, dan kredit, serta kontrol risiko yang lebih ketat. c. Pengenalan terhadap penerapan Risk and Control Self Assessments. d. Penerapan Business Continuity Management dan Disaster Recovery Plan. e. Proses kontrol dan pemantauan yang lebih efektif. f. Program pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Pada tahun ini juga kami telah menerapkan Model Tata Kelola yang efektif. Struktur Organisasi Secretary Head of Commercial Credit Support Commercial Credit review Head rB Secured Credit review Head recovery remedial Head Credit Admin Documentation Head Senior Credit reviewer Credit risk Head Credit Monitoring Head Credit reviewer IT Security risk Head Operational, Market Liquidity risk Head Collateral Appraisal Head rB Unsecured Credit review Head SME Credit review Head retail Banking Credit Collection Head Head of Credit Admin Support Head of retail Banking Credit review Head of Corporate Credit review Head of Credit recovery remedial Head of risk Management risk Directorate Manajemen Pengendalian risiko Bank menilai bahwa manajemen risiko yang kuat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu bank. Bank perlu menjaga keseimbangan yang tepat antara risiko dan manfaat untuk menghasilkan pertumbuhan nilai pemegang saham yang berkesinambungan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, Bank menerapkan pendekatan secara menyeluruh dalam mengelola 8 delapan kategori risiko yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu Kredit Pasar Likuiditas Operasional Hukum Kepatuhan Strategis reputasi Penerapan manajemen risiko dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia PBI tentang Penerapan Manajemen risiko bagi Bank Umum No. 58 PBI2003. Penerapan manajemen risiko secara sistematis dilakukan melalui beberapa tahapan proses yaitu identiikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko pada semua tingkat pada risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, strategis, reputasi, hukum dan kepatuhan. Penetapan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Penerapan manajemen risiko yang efektif perlu didukung oleh sebuah kerangka terpadu yang mencakup kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko. Kerangka tersebut sejalan dengan visi, misi, dan strategi bisnis Bank. Bank menetapkan limit risiko dengan memperhatikan kemampuan modal Bank untuk menyerap eksposur risiko, pengalaman kerugian di masa lalu, kemampuan SDM, dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Prosedur dan penetapan limit risiko mencakup akuntabilitas dan jenjang wewenang yang jelas, dokumentasi prosedur dan penetapan limit yang memadai sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan Bank. 208 209 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Bank telah mengembangkan Risk Appetite Statement rAS yang menguraikan tingkat yang akan diambil agar dapat merealisasikan misinya untuk para pemangku kepentingan. risiko Level Toleransi Pendekatan Kredit Menengah Berdasarkan pada Business Plans dan risk and reward Criteria Pasar Sangat rendah Toleransi sangat rendah terhadap kerugian Treasury Likuiditas Nil Tidak ada toleransi terhadap penurunan likuiditas Operasional rendah Toleransi rendah terhadap kerugian risiko operasional Hukum Sangat rendah Toleransi rendah terhadap risiko hukum reputasi Nil Memastikan bahwa standar etika dan kinerja terbaik diikuti oleh semua karyawan setiap saat Strategis Menengah Komitmen untuk berinvetasi dalam menerapkan langkah- langkah strategis Kepatuhan Nil Tidak mentolerir pelanggaran peraturan Sejalan dengan penerapan Pilar II Basel II di Indonesia, Bank telah mengembangkan metodologi untuk penerapan Internal Capital Adequacy Assessment Process ICAAP. Tujuan proses tersebut untuk menetapkan kecukupan modal yang sesuai dengan proil risiko Bank, diluar risiko yang telah tercakup pada Pilar I. Penerapan ICAAP di PT Bank QNB Indonesia Tbk dilandasi dengan keyakinan bahwa perhitungan kecukupan modal harus mampu menyerap potensi kerugian dari risiko lainnya yang material. Oleh karena itu penetapan kecukupan modal menggunakan metodologi ICAAP yang diterapkan di Bank, selain melakukan assessment atas 3 tiga risiko utama yang dicakup dalam Pilar I risiko Kredit, risiko Pasar dan risiko Operasional, juga mencakup 7 tujuh risiko lain, yaitu risiko Konsentrasi Kredit, risiko Suku Bunga pada Banking Book, risiko Likuiditas, risiko Kepatuhan, risiko Strategis, risiko Hukum dan risiko reputasi. Prinsip Manajemen risiko Bank menerapkan prinsip Pendekatan Pertahanan Tiga Lapis dalam memantau, mengontrol, dan mengelola risiko. • Pertahanan Tingkat Pertama Unit Bisnis berperan sebagai pertahanan tingkat pertama dan bertanggung jawab untuk mengidentiikasi, mengevaluasi, mengendalikan dan memitigasi risiko dalam bisnis. Manajemen Senior dan Komite Manajemen risiko memegang peranan penting dalam memastikan unit bisnis secara keseluruhan berfungsi efektif sebagai “Pertahanan Tingkat Pertama” untuk membangun sebuah risk and control environment sebagai bagian dari kegiatan operasional sehari-hari. • Pertahanan Tingkat Kedua Divisi Risk Management dan Divisi Kepatuhan yang independen berperan sebagai unit kunci dalam memberikan pertahanan tingkat kedua melalui fungsi pemantauan yang independen. Secara garis besar, pertahanan tingkat kedua bertanggung jawab untuk menetapkan batasan boundaries, pedoman dan arahan melalui pengembangan kebijakan, kaji ulang dan persetujuan limit risiko, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang diterbikan oleh Bank Indonesia dan otoritas lainnya. • Pertahanan Tingkat Ketiga Satuan Kerja Audit Internal berperan sebagai pertahanan tingkat ketiga ketiga yang berperan untuk memberikan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasional bank serta membantu bank dalam mencapai tujuannya. Struktur Komite Manajemen risiko Ketua : Direktur risiko CrO Pengganti Ketua : Direktur Utama CEO Sekretaris : Head of risk Management Anggota : a. Direktur Utama CEO b. Direktur Keuangan CFO c. Direktur Operasional COO d. Direktur Pemimpin Bisnis CBO e. Direktur Kepatuhan CC f. Head of SKAI g. Head of Business Uraian dan Tugas Tanggung Jawab Komite Manajemen risiko • Menetapkan kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko. • Menetapkan arah, strategi dan program manajemen risiko. • Melaksanakan evaluasi proil risiko dan analisis kecukupan modal. • Menetapkan kebijakan dan menyempurnakan proses manajemen risiko secara berkala. • Menetapkan metodologi pengukuran risiko. • Pemantauan atas diversiikasi kredit dan portofolio segmen usahasektor indusridebitur serta penetapan proil indikator risiko kredit dan metode pengukuran risiko kredit. • Menetapkan rencana keadaan darurat contingency plan • Menetapkan kecukupan pencadangan penghapusan • Menetapkan peraturan danatau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal irregularities • Menetapkan hal-hal lain yang terkait dengan aktivitas manajemen risiko Bank. Tingkat Kehadiran rapat Komite Manajemen risiko Nama Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember YTD Lr Y Y Y Y Y Y Y Y 88 AZ Y Y Y Y Y Y Y Y 88 rS Y Y Y Y Y Y Y N 78 HS Y Y Y Y N Y Y Y 78 WT Y Y Y Y Y Y Y N 78 CH Y Y Y Y Y Y Y Y 88 UT Y Y Y Y Y Y Y Y 88 TL Y Y Y Y N 45 EG Y Y Y Y Y Y N Y 78 AM Y N Y Y N Y N N 48 IS N N Y Y Y 35 TJ Y Y Y Y Y Y Y N 78 IN Y Y N Y Y Y Y Y 78 JW N Y Y Y N 35 rA Y Y N N Y Y Y Y 68 TU Y N Y Y Y 45 SH Y Y Y 33 Keterangan LR = Lloyd William Rolston; AZ = Azhar bin Abdul Wahab; RS = Rusli; HS = Hery Syafril; WT = Windiartono Tabingin; CH = Caroline Halim; UT = Utami Tjipto; TL = Tota Loembantobing; EG = Ervin Gumilar; AM = Agus Meliala; IS = Ivan Sumampouw; TJ = Tenny Juniawarman; IN = Indra Nasution; JW = Joseph Wirakotan; RA = Rasmoro Aji; TU = Titis S. Utomo; SH = Steven Hartanto 210 211 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Daftar Kompetensi Karyawan Komite Manajemen risiko No. Divisi Nama Fungsi Required Status rMCP 1 Commercial Credit Support Ervin Gumilar Head of Commercial Credit Support 4 Kompeten 2 Commercial Credit Support Mawar Sari Collateral Appraisal Oicer 2 Kompeten 3 Commercial Credit Support rianto Sutarsono Collateral Appraisal Head 3 Belum Kompeten 4 Commercial Credit Support rica Z. Commercial Senior Credit reviewer 2 Kompeten 5 Commercial Credit Support Isra Akhernar Commercial Senior Credit reviewer 2 Kompeten 6 Commercial Credit Support rene Julius Kurnia Commercial Senior Credit reviewer 2 Kompeten 7 Commercial Credit Support M. Ainul Muttaqien Collateral Appraisal Oicer 2 Kompeten 8 Commercial Credit Support Suriwaty Commercial Credit reviewer 2 Kompeten 9 Commercial Credit Support roselina Pakpahan Commercial Credit reviewer 2 Kompeten 10 Commercial Credit Support Septiyan Pratama Commercial Credit reviewer 2 Kompeten 11 Commercial Credit Support Sanny Gumirang Commercial Credit reviewer 2 Kompeten 12 Commercial Credit Support Andry C. A. Bandaso Commercial Senior Credit reviewer 2 Kompeten 13 Commercial Credit Support Alexander Zulkarnaen Collateral Appraisal Oicer 2 Belum Kompeten 14 Commercial Credit Support Ilham Haris Collateral Appraisal Staf 1 Kompeten 15 Commercial Credit Support Agustinus Lamma Appraisal Staf 1 Kompeten 16 Commercial Credit Support Arief rahman Hakim Appraisal Staf 1 Kompeten 17 Commercial Credit Support Chrisman Arozawato Z. Appraisal Staf 1 Kompeten 18 Commercial Credit Support Hendrawan Appraisal Staf 1 Kompeten 19 Commercial Credit Support Jampang Siswoyo Appraisal Staf 1 Kompeten 20 Commercial Credit Support Jon Henris Damanik Appraisal Staf 1 Kompeten 21 Commercial Credit Support rendianto Utomo Appraisal Staf 1 Kompeten 22 Commercial Credit Support rudy John Martin Appraisal Staf 1 Kompeten 23 Corporate Credit review Ivan Adrian Sumampouw Head of Corporate Credit review 4 Kompeten 24 Credit Admin Support Laura Mira Paramita Head of Credit Admin Support 4 Kompeten 25 Credit Admin Support Dini Nurhandayani Credit Monitoring Head 3 Kompeten 26 Credit Admin Support Irlian Trias Putra Credit Admin Documentation Head 3 Kompeten 27 Credit Admin Support Dedy Suria Darma Credit Admin Staf 2 Kompeten No. Divisi Nama Fungsi Required Status rMCP 28 Credit Admin Support Novreza Basyar Credit Admin Staf 2 Kompeten 29 Credit Admin Support Tumiar Haholongan Sagala Credit Admin Staf 2 Kompeten 30 Credit Admin Support Anhar Credit Admin Staf 2 Kompeten 31 Credit Admin Support Faisal Amri H. Credit Admin Staf 2 Kompeten 32 Credit Admin Support Heni Kartikosari Credit Admin Staf 2 Kompeten 33 Credit Admin Support Timbul Mangaraja Credit Admin Staf 2 Kompeten 34 Credit Admin Support Made Suda Putra Credit Admin Staf 2 Kompeten 35 Credit Admin Support Bento Gunawan Credit Admin Staf 2 Kompeten 36 Credit Admin Support Duma Masniari Harahap Credit Admin Staf 2 Kompeten 37 Credit Admin Support Murni Sitorus Credit Admin Staf 2 Kompeten 38 Credit Admin Support riama Sibarani Credit Admin Staf 2 Kompeten 39 Credit Admin Support Wasis Purwanto Credit Admin Staf 2 Kompeten 40 Credit Admin Support Widia Eritza Credit Admin Staf 2 Kompeten 41 Credit Admin Support Deni Suhandani Credit Admin Staf 2 Kompeten 42 Credit Admin Support Maria Agnes Credit Admin Staf 2 Kompeten 43 Credit Admin Support Muh. Abdul Cholik Credit Admin Staf 2 Kompeten 44 Credit Admin Support Andi Tauik Credit Admin Documentation Oicer 2 Kompeten 45 Credit Admin Support Chriswan riswandi Credit Admin Documentation Oicer 2 Kompeten 46 Credit Admin Support Austasia Dumaria Credit Admin Documentation Oicer 2 Kompeten 47 Credit Admin Support Gusti Agung rai Purnama Credit Custodian Oicer 2 Kompeten 48 Credit Admin Support Ajeng Mayang Sari Credit Monitoring Oicer 2 Kompeten 49 Credit Admin Support Amelya Credit Admin Documentation Staf 2 Kompeten 50 Credit Admin Support Luluk Herlinawati Credit Admin Documentation Oicer 2 Kompeten 51 Credit Admin Support Naretta Meishita Credit Admin Documentation Oicer 2 Kompeten 52 Credit recovery remedial Edang Iskandar recovery remedial Head 3 Kompeten 53 Credit recovery remedial Sudarwanto recovery remedial Oicer 2 Kompeten 212 213 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 No. Divisi Nama Fungsi Required Status rMCP 54 retail Banking Credit review Joseph Puradi Wirakotan Head of retail Banking Credit review 4 Kompeten 55 retail Banking Credit review Evran PM Simanjuntak retail Banking Credit Collection Head 3 Kompeten 56 retail Banking Credit review Ferri H. Hutajulu rB Unsecured Credit review Head 3 Kompeten 57 retail Banking Credit review Gunawan Kartakusuma New Account Processing Head 2 Kompeten 58 retail Banking Credit review Dwi Arso Nimpuno QPL Credit Factory Manager 2 Kompeten 59 retail Banking Credit review Antonius Gatot Indrasto retail Banking Secured Credit Review Oicer 2 Kompeten 60 retail Banking Credit review Dian Rizawati Administration Staf 1 Kompeten 61 retail Banking Credit review Sari ramadani CIF Support Staf 1 Kompeten 62 retail Banking Credit review Guswanto Kurniawan Customer Care Staf 1 Kompeten 63 retail Banking Credit review Jhon Demos Silalahi Data Entry Staf 1 Kompeten 64 retail Banking Credit review rohmat Nurdin Customer Care Staf 1 Kompeten 65 retail Banking Credit review Vitalia Nurmalasari Customer Conirmation Staf 1 Kompeten 66 retail Banking Credit review Susanna rosliana Collection Recoveries Staf 1 Belum Kompeten 67 retail Banking Credit review Esterlina Samosir Collection Recoveries Staf 1 Kompeten 68 retail Banking Credit review John Frans rarung Collection Recoveries Staf 1 Kompeten 69 retail Banking Credit review Yuli Arwandi Mortgage Collection Manager 1 Kompeten 70 retail Banking Credit review Djumairi QPL Collection Oicer 1 Kompeten 71 retail Banking Credit review Ariin QPL Credit reviewer 1 Kompeten 72 retail Banking Credit review Didi Cahyadi QPL Credit reviewer 1 Kompeten 73 retail Banking Credit review Mochamad Yudhiya rukmana QPL Credit reviewer 1 Kompeten 74 retail Banking Credit review Sri rahayu Habusimul QPL Credit reviewer 1 Kompeten 75 risk Management Division Caroline Halim Head of risk Management 4 Kompeten 76 risk Management Division Zulikar Muzakir Ahmad IT risk Head 3 Kompeten 77 risk Management Division Sekar Monikus Hariando Hutagalung Market and Liquidity risk Analyst 2 Kompeten 78 risk Management Division Sewaka B. Darmana Operations risk Analyst 2 Kompeten 79 risk Management Division Setiawan BMC Analyst - IT risk 2 Kompeten 80 risk Management Division rundi Dhema Perkasa Operations, Market Liquidity risk Head 2 Kompeten Proil Risiko risiko Kredit risiko kredit dikelola melalui penetapan serangkaian kebijakan dan proses yang meliputi credit acceptance criteria, origination dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah, dan manajemen portofolio. Setiap keputusan kredit telah mendapat persetujuan dari pemegang keputusan kredit. Pemegang keputusan kredit tersebut dipilih berdasarkan kualiikasi personal dan profesional, serta pengalaman, pertimbangan, dan kompetensinya. Secara kontinu dan konsisten, Bank melakukan pemantauan terhadap setiap perkembangan yang dapat memengaruhi portofolio kredit bank sehingga tindakan pencegahan dapat diambil secara tepat dan cepat apabila terjadi penurunan kualitas kredit. Untuk mendukung hal tersebut, sebagai bagian dari pendelegasian kewenangan Delegation of Authority, Credit Approval Matrices telah dikaji ulang dan diperbaharui. Kaji ulang atas eksposur debitur besar serta stress test atas portofolio valuta asing dan perubahan suku bunga juga telah dilaksanakan. Proses tersebut dilakukan secara berkala guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya penurunan kualitas portofolio kredit akibat terjadinya perubahan kondisi ekonomi. Bank turut menetapkan batas-batas untuk Client Acceptance Criteria, Sektor Ekonomi, dan batas-batas lainnya untuk menghindari terjadinya konsentrasi risiko pada sektor tertentu. Pada pelaksanaannya, Bank terus melakukan kaji ulang secara konsisten dan meningkatkan proses dan metodologi manajemen risiko kredit, termasuk penyempurnaan kebijakan kredit utama dan struktur produk program. risiko Pasar Manajemen risiko pasar bertujuan untuk mengidentiikasi, melakukan kontrol, dan mengelola eksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat diterima, serta memaksimalkan tingkat pengembalian atas risiko. risiko pasar dikelola melalui kebijakan yang komprehensif dan prosedur kerja yang mencakup struktur batasan maksimum atau limit atau pedoman yang dirancang untuk mengontrol eksposur sesuai dengan risk appetite Bank. Limit atau pedoman ini termasuk notional, DV01, dan Sensitivitas Net Interest Income NII. Limit risiko pasar dialokasikan pada tingkat bankwide, dipantau dan dilaporkan oleh Divisi risk Management setiap hari. Management Action Triggers MAT membantu mengingatkan manajemen pada saat tingkat risiko meningkat dan secara terus menerus mengkaji ulang penerapannya. Divisi risk Management bertanggung jawab untuk melakukan identiikasi, pengukuran, pengawasan dan kontrol risiko pasar PT Bank QNB Indonesia Tbk berdasarkan kerangka yang telah disetujui oleh Asset and Liability Committee ALCO. ALCO berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk mengambil kebijakan dan keputusan berkaitan dengan manajemen risiko pasar dan likuiditas. Selain itu, Komite Manajemen risiko rMC mengkaji dan memberikan ratiikasi atas keputusan- keputusan ALCO yang dituangkan dalam bentuk kebijakan ataupun prosedur. risiko pasar yang dihadapi PT Bank QNB Indonesia Tbk dibagi menjadi 2 dua bagian sebagai berikut: a. Risiko Mata Uang risiko mata uang timbul dari adanya posisi neraca, komitmen, dan kontinjensi of-balance sheet baik di sisi aset maupun kewajiban yang timbul melalui transaksi mata uang asing. Bank mengukur risiko nilai tukar untuk melihat dampak perubahan nilai tukar pada pendapatan dan modal Bank. Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, limit posisi devisa neto yang lebih konservatif juga ditetapkan selain batasan 20 dari modal yang ditetapkan regulator. b. Risiko Tingkat Suku Bunga risiko tingkat suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Bank yang mengandung risiko suku bunga. Dalam mengelola risiko suku bunga, Bank telah mengembangkan pendekatan DV01 dan Sensitivitas NII agar sejalan dengan International Best Practice. Bank mengelola risiko suku bunganya dengan menggunakan pendekatan Sensitivitas NII dan analisis Repricing Gap untuk keseluruhan portofolio bank, dan DV01 pada tingkat portofolio Surat Berharga. 214 215 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 risiko Likuiditas Aset and Liability Committee ALCO berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor kondisi likuiditas Bank. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan dan strategi berkaitan dengan aset dan kewajiban Bank sejalan dengan prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. Kerangka limit, serta asumsi-asumsi yang digunakan dalam pengukuran risiko, disetujui oleh Komite Manajemen risiko rMC dan dilaporkan secara periodik dalam ALCO. Bank mengelola risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas secara harian. Analisis kesenjangan likuiditas memberikan pandangan terhadap perbedaan arus kas masuk dan arus kas keluar setiap harinya. Hal ini dikelola secara terpusat oleh unit Treasury yang mempunyai akses dan otorisasi secara langsung ke pasar antar bank, nasabah besar institusional dan market profesional lainnya dalam upaya membantu aktivitas penyaluran kredit dan pengumpulan dana. Untuk melengkapi kerangka tersebut, risiko pasar dan risiko likuiditas diukur dan dikontrol baik dalam skenario normal ataupun abnormal stress. Guna menyempurnakan kinerja kerangka kerja manajemen risiko likuiditas, Bank mengembangkan rencana Pendanaan Darurat Contingency Funding Plans yang berfungsi sebagai pedoman atas skenario pendanaan pada saat terjadi krisis. risiko operasional Dalam mengelola risiko operasional, Bank menentukan pendekatan strategi mitigasi yang paling tepat guna mendapatkan keseimbangan yang optimal antara pemaparan risiko operasional, efektivitas dari mekanisme kontrol, serta tingkat risiko yang dapat diterima oleh Bank. Hal ini dilakukan melalui penerapan Kerangka Kerja Pengelolaan risiko Operasional secara konsisten dan menyeluruh serta penyesuaian dengan risiko spesiik dari setiap proses bisnis yang ada. Pelaksanaan kerangka kerja Manajemen risiko Operasional dilakukan secara terpadu untuk memastikan bahwa pengendalian risiko operasional telah seimbang. Seluruh lini bisnis dan fungsi pendukung wajib mengidentiikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya risiko operasional atas aktivitas produk, proses, layanan, organisasi dan sistem informasinya. Selanjutnya, seluruh lini bisnis dan fungsi pendukung wajib mengetahui, mengukur, menganalisis, memantau dan memberikan laporan risiko operasional melalui pencatatan atas setiap kejadian risiko operasional secara periodik dan tepat waktu. Divisi risk Management turut bertanggung jawab untuk memberi paparan atas risiko operasional secara menyeluruh kepada Komite risiko baik di tingkat Dewan Komisaris maupun Direksi. Selain itu, setiap pimpinan unit kerja turut mendukung proses pemantauan risiko operasional untuk menghasilkan kinerja yang efektif. Beberapa inisiatif telah dan sedang dilakukan untuk mendukung penyusunan kerangka kerja Manajemen risiko Operasional, antara lain: 1. Pengembangan Risk Control Self-Assessment rCSA sebagai metode dalam identiikasi dan mitigasi risiko operasional. Pilot Project rCSA telah selesai dilakukan dan secara berkala akan dipantau perkembangannya. Selanjutnya, rCSA akan dikembangkan ke seluruh unit kerja di Bank dan akan secara berkala dilakukan. 2. Penyusunan loss event database berdasarkan operational risk incident report, yang telah dibakukan dalam Kebijakan Manajemen risiko terkait pelaporan kejadian yang berpotensi risiko ataupun telah menimbulkan kerugian. 3. Penyusunan dan implementasi Busines Continuity Management dan pelaksanaan uji coba Business Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan dilakukan secara berkala, serta pelatihan dalam menghadapi kejadian berisiko yang dapat mengarah kepada krisis atau bencana. 4. Penyusunan dan pengkinian Standard Operating Procedure SOP sejalan dengan perubahan core banking system dan adanya produkaktivitas baru. 5. Melakukan pelatihan untuk penggunaan core banking system yang baru, produk dan aktivitas baru, serta pelatihan kepada karyawan baru. 6. Memberikan pelatihan kepada karyawan baru untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kerahasiaan informasi Bank. 7. Melakukan identiikasi, analisis dan pemantauan risiko terhadap setiap proyek atau inisiatif yang dilakukan oleh bisnis unit terkait dan memastikan mitigasi terhadap risiko yang teridentiikasi sesuai dengan peraturan OJK. 8. Mengatur dan memastikan keamanan akses pengguna ke dalam sistem sesuai dengan kewenangan yang dibutuhkan oleh bisnis unit terkait. 9. Menyusun dan menyosialisasikan kebijakan Anti- Fraud, Whistleblowing Policy secara intensif kepada seluruh jajaran. 10. Perencanaan dan penerapan secara bertahap IT risk roadmap 2012-2014 untuk meningkatkan keamanan sistem TI. 11. Pengembangan sistem Anti-Money Laundering AML sebagai upaya Bank dalam mendeteksi kemungkinan terjadinya transaksi yang mencurigakan. 12. Melakukan identiikasi terhadap celah keamanan sistem TI baik dari dalam maupun dari luar Bank dengan melakukan Penetration Testing diikuti dengan proses remediasi guna meminimalisir risiko yang timbul. risiko Strategis dan risiko reputasi Pengelolaan risiko strategis mencakup setiap risiko yang diakibatkan oleh penetapan strategi serta implementasi yang kurang memadai. Sedangkan pengelolaan risiko reputasi menangani hal-hal untuk memelihara kepercayaan antara Bank dengan nasabah dan masyarakat sekitarnya. Sepanjang 2014, risiko Strategis telah membaik dengan dipenuhinya beberapa arahan atau rencana strategis dan keuntungan pada akhir tahun. Kedepannya, Bank terus melakukan kaji ulang atas rencana strategis agar sejalan dengan visi dan misi Bank serta perkembangan perekonomian yang dinamis. Di sisi lain, pada 2014 risiko reputasi juga mengalami peningkatan kinerja dikarenakan adanya perubahan secara institusional, produk dan layanan, pergantian nama institusi atau rebranding serta relokasi kantor pusat dan kantor operasional. Tindakan strategis ini meningkatkan reputasi Bank, mengingat nama baru yang disandang memberikan pencitraan baru terhadap Nasabah dan Calon Nasabah. Frekuensi pemberitaan negatif terhadap Bank sangat minimal dan tidak menimbulkan dampak material. reputasi Bank juga didukung oleh kuatnya reputasi dari pemegang saham pengendali, terbukti dengan masuknya QNB dalam 200 bank terbesar di dunia, versi Banker’s Almanac, dan diakuinya QNB sebagai salah satu Bank terkuat di dunia versi Bloomberg. risiko Hukum dan Kepatuhan risiko hukum diakibatkan oleh aspek hukum yang kurang memadai, sedangkan risiko kepatuhan muncul akibat kegagalan menaati peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. risiko hukum dan kepatuhan dikelola oleh Divisi Hukum dan Divisi Kepatuhan. Hal-hal penting dan temuan atas kedua risiko tersebut dilaporkan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau risiko dan kepada Direksi melalui Komite Manajemen risiko. Sepanjang 2014, risiko Hukum juga mengalami kondisi yang positif. Keputusan hukum yang diterima Bank tidak memengaruhi kinerja dan permodalan Bank secara signiikan. Selain itu, Bank juga memanfaatkan law irm eksternal untuk memberikan rekomendasi hukum, diantaranya untuk perjanjian, perikatan dan standardisasi perjanjian kredit dan pengikatan jaminan. Proses Identiikasi, Pengukuran dan Pengendalian risiko risiko-risiko utama yang dihadapi PT Bank QNB Indonesia Tbk telah diidentiikasi, dianalisis, dan dikelola melalui sistem pengelolaan risiko yang terintegrasi dan menyeluruh. Bank memastikan bahwa risiko dari aktivitas baru telah melalui proses manajemen risiko yang layak sebelum diperkenalkan. Pemantauan risiko dilakukan berdasarkan sistem dan prosedur yang mencakup besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, dan kepatuhan limit internal. Pemantauan secara intensif dilakukan oleh unit terkait dan Satuan Kerja Manajemen risiko, di mana hasil pemantauan tersebut disajikan dalam laporan berkala kepada Manajemen. Manajemen mengambil langkah-langkah dalam rangka pengendalian risiko termasuk pencegahan akan terjadinya kerugian yang lebih besar. Pengendalian risiko dilakukan melalui pengelolaan posisi dan risiko portofolio, penetapan target batasan risiko konsentrasi dalam rencana tahunan Bank, serta pemisahan fungsi penyelesaian kredit bermasalah dengan fungsi yang memutuskan kredit. 216 Laporan Tahunan 2014 Sebagai bagian dari sistem informasi manajemen yang ada, sistem informasi manajemen risiko Bank dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Bank. Secara berkala, laporan proil risiko disampaikan kepada Direksi. Sistem informasi manajemen risiko yang dimiliki Bank telah mendukung pelaksanaan pelaporan kepada Bank Indonesia. Indikator risiko, Pengawasan, dan Pelaporan Dewan Komisaris dan Direksi terus melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif terhadap risiko- risiko yang dihadapi Bank serta mengembangkan budaya manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan seluruh satuan kerja memahami strategi, tingkat risiko yang diambil, dan kerangka manajemen risiko yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, Dewan Komisaris diwakilkan oleh Komite Pemantau risiko yang merupakan komite risiko tertinggi di tingkat Dewan Komisaris. Sedangkan pada tingkat Direksi, pelaksanaannya dilimpahkan kepada Komite Manajemen risiko. Sub Komite Kebijakan Sub Komite Kebijakan dibentuk di bawah Komite Manajemen risiko. Keanggotaan komite ini mencakup Kepala Divisi yang berkaitan dengan pembahasan kebijakan dan prosedur Bank. Kegiatan operasional sub komite ini dilakukan oleh Compliance and Procedure Head. Sub Komite ini bertugas untuk melakukan kajian ulang dan menyampaikan kebijakan dan prosedur yang terkait dengan transaksi dan operasional Bank. Struktur organisasi Sub Komite Kebijakan terdiri dari: i Komite Manajemen risiko, kecuali SKAI Head hanya sebagai undangan tetap bukan sebagai anggota tetap Sub Komite Kebijakan ii Pemimpin unit kerja yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas Sub Komite Kebijakan melakukan rapat dan pertemuan sekurang-kurangnya dalam frekuensi yang sama dengan Komite Manajemen risiko. Halaman ini sengaja dikosongkan 218 219 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Dalam jutaan rupiah Komponen Modal Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi I Komponen Modal A Modal Inti 2.060.336 1.419.396 1 Modal disetor 2.189.287 1.539.583 2 Cadangan Tambahan Modal 128.951 120.187 3 Modal Inovatif - - 4 Faktor Pengurang Modal Inti - - 5 Kepentingan Non Pengendali - - B Modal Pelengkap 143.241 80.954 1 Level Atas Upper Tier 2 143.241 80.954 2 Level Bawah Lower Tier 2 maksimum 50 Modal Inti - - 3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap - - C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap - - Eksposure Sekuritisasi - - D Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan Tier 3 - - E Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi risiko Pasar - - II Total Modal Inti dan Modal Pelengkap A+B-C 2.203.577 1.500.350 III Total Modal Inti, Modal Pelengkap, dan Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi risiko Pasar A+B-C+E 2.203.577 1.500.350 IV Aset Tertimbang Menurut risiko ATMr untuk risiko Kredit 14.130.136 7.665.875 V Aset Tertimbang Menurut risiko ATMr untuk risiko Operasional 461.610 321.653 VI Aset Tertimbang Menurut risiko ATMr untuk risiko Pasar 4.769 22.361 A Metode Standar B Model Internal VII rasio Kewajban Penyediaan Modal Minimum untuk risiko Kredit, risiko Operasional dan risiko Pasar [III : IV+V+VI] 15,10 18,73 Tabel 1.b. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing Dalam jutaan rupiah Komponen Modal Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 I Komponen Modal A Dana Usaha 1 Dana Usaha - - 2 Modal di setor 2.189.287 1.539.583 Cadangan - B 1 Cadangan umum 4.395 4.395 2 Cadangan tujuan - Laba rugi tahun- tahun lalu yang dapat di perhitungkan 100 24.443 35.936 Laba rugi tahun berjalan yang dapat di perhitungkan 50 60.419 1.679 C Dana setoran modal - D Pendapatan komprehensif lainnya: kerugian berasal dari penurunan penyertaan dalam kelompok tersedia untuk di jual 100 58 - E Pendapatan komprehensif lainnya: keuntungan berasal dari peningkatan penyertaan dalam kelompok tersedia untuk di jual 45 - F revaluasi aset tetap 45 6.965 6.965 G Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif 144.693 68.342 H Penyisihan Penghapusan Aset PPA atas aset non produktif yang wajib dihitung - IJ Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book - KL Cadangan umum aset produktif maks. 1,25 dari ATMr 136.276 73.989 M Faktor pengurang modal 24.570 21.983 Eksposur sekuritisasi - II MODAL BANK ASING Jumlah A s.d L - M 2.203.577 1.500.350 III ASET TErTIMBANG MENUrUT rISIKO ATMr UNTUK rISIKO KrEDIT 14.130.136 7.665.875 IV ASET TErTIMBANG MENUrUT rISIKO ATMr UNTUK rISIKO OPErASIONAL 461.610 321.653 V ASET TErTIMBANG MENUrUT rISIKO ATMr UNTUK rISIKO PASAr 4.769 22.361 A Metode Standar B Model Internal VI rASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK rISIKO KrEDIT, rISIKO OPErASIONAL DAN rISIKO PASAr [II : III + IV + V] 15,10 18,73 220 221 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 2.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No. Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Jakarta Sumatra Wilayah Timur Jawa Total Jakarta Sumatra Wilayah Timur Jawa Total 1 Tagihan kepada Pemerintah 4.710.687 4.710.687 2 .398.788 - - 2.398.788 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 231 231 231 - - 231 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - 4 Tagihan kepada Bank 638.926 6.734 645.660 22.638 - - 22.638 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 18.102 11.944 1.338 1.897 33.281 19.559 15.705 246 4.055 39.565 6 Kredit Beragun Properti Komersial 468.328 2.087 2.036 223.347 695.798 259 3.369 4.925 3.384 11.937 7 Kredit Pegawai Pensiunan - - - - - - 8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel 577.949 137.211 13.396 28.542 757.098 311.795 293.105 36.543 111.127 752.571 9 Tagihan kepada Korporasi 8.599.406 1.531.582 2.659.504 914.779 13.705.271 6.058.478 528.512 301.743 649.817 7.538.550 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - 11 Aset Lainnya 270.459 2.532 16.343 1.658 290.992 219.035 42.877 11.181 10.244 283.336 Total 15.284.088 1.692.090 2.692.617 1.170.223 20.839.018 9.030.783 883.566 354.638 778.627 11.047.615 Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No. Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak ≤ 1 tahun 1 thn s.d. 3 thn 3 thn s.d. 5 thn 5 thn Non- kontraktual Total ≤ 1 tahun 1 thn s.d. 3 thn 3 thn s.d. 5 thn 5 thn Non-kontraktual Total 1 Tagihan kepada Pemerintah 4.710.687 4.710.687 2 .398.788 2 .398.788 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 69 69 93 231 - 69 162 231 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - 4 Tagihan kepada Bank 105.660 500.000 40.000 645.660 22.638 22.638 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 561 15.733 7.190 9.797 33.281 2.941 8.591 13.662 14.370 - 39.565 6 Kredit Beragun Properti Komersial 6.026 1.157 302.401 386.214 695.798 1.736 3.053 4.406 2.743 - 11.937 7 Kredit Pegawai Pensiunan - - - - - - - 8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel 62.635 552.076 90.639 51.748 757.098 243.548 210.481 223.208 75.334 - 752.571 9 Tagihan kepada Korporasi 6.608.655 1.037.896 2.821.191 3.237.529 13.705.271 3 .203.115 595.271 2.707.388 1.032.776 - 7.538.550 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - - 11 Aset Lainnya 248.676 122 963 41.231 290.992 137.919 - 145.416 - - 283.336 Total 11.742.900 2.107.053 3.222.453 3.766.612 - 20.839.018 6.010.685 817.396 3.094.149 1.125.384 - 11.047.615 222 223 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No. Kategori Portofolio Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Posisi Tanggal Laporan 2013 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 180 37.336 2 Perikanan - - 3 Pertambangan dan Penggalian - 530.284 4 Industri Pengolahan - 2.847.754 5 Listrik, Gas dan Air - 623.001 6 Konstruksi - 743.741 7 Perdagangan besar dan eceran 533 2.628 1.870.506 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum - 1.003 437.139 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 232.411 231 - 1.901.853 10 Perantara keuangan 4.209.952 583.324 - 512.337 443.963 11 real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan - 685.900 2.965.344 12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib - - 268.324 13 Jasa pendidikan - - 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 336 924.406 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya - - 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 30.713 1.986 - 19 Bukan lapangan usaha 1.247 347.470 20 Lainnya Total 4.442.363 231 - 583.324 33.009 691.517 - - 13.741.171 712.287 Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No. Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 Wilayah Wilayah Jakarta Sumatra Wilayah Timur Jawa Total Jakarta Sumatra Wilayah Timur Jawa Total 1 Tagihan 9.721.898 1.628.544 1.149.774 2.605.904 15.106.120 5.439.180 1.683.545 345.091 769.014 8.236.830 2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai impaired - - - a. Belum jatuh tempo 688.398 140.227 110 3.016 831.752 182.853 5.572 620 2.830 191.875 b. Telah jatuh tempo 26.362 15.699 3.170 2.059 47.290 4.880 128 237 57 5.302 3 Cadangan kerugian penurunan nilai CKPN - Individual 3.277 892 4.168 1.742 596 - 1.348 3.686 4 Cadangan kerugian penurunan nilai CKPN - Kolektif 5 .119 1.539 494 1.141 8.293 3.922 1.569 473 1.209 7.174 5 Tagihan yang dihapus buku 28 28 - 224 225 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No. Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai CKPN - Individual CKPN - Kolektif Tagihan yang dihapus buku Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo Posisi Tanggal Laporan 2014 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 39.823 90.292 1.423 235 2 2 Perikanan 3 Pertambangan dan Penggalian 524.809 1.197 2.857 227 9 4 Industri Pengolahan 10.154.710 1.159 2.181 5 Listrik, Gas dan Air 6 Konstruksi 7 Perdagangan besar dan eceran 237.289 730.298 26.396 1.425 11 8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 29.465 - 8.916 1.123 9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 323.733 7 10 Perantara keuangan 11 real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 3.337.443 26 12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 13 Jasa pendidikan 14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 1.461 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 19 Bukan lapangan usaha 457.387 9.964 7.697 6.056 20 Lainnya - - - - - Total 15.106.120 831.752 47.290 4.168 8.292 Tabel 2.6.a. Pengungkapan rincian Mutasi CKPN - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No. Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif 1 Saldo awal CKPN 7.174 3.686 6.352 8.281 2 Pembentukan pemulihan CKPN pada periode berjalan Net 1.147 482 2.666 1.107 2.a. Pembentukan CKPN pada periode berjalan 8.693 929 1.016 10.082 2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan 7.546 447 3.682 11.189 3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan 28 4 Pembentukan pemulihan lainnya pada periode berjalan Saldo akhir CKPN 8.293 4.168 3.686 7.174 226 227 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2014 No Kategori Portofolio Lembaga Pemeringkat Tagihan Bersih Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek Tanpa Peringkat Total Standard and Poors AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3 Fitch rating Moodys PT Fitch ratings Indonesia PT ICrA Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia 1 Tagihan kepada Pemerintah 4.442.363 4.442.363 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 231 231 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 33.655 2.936 546.733 583.324 4 Tagihan kepada Bank - 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 33.008 33.008 6 Kredit Beragun Properti Komersial 691.517 691.517 7 Kredit Pegawai Pensiunan - 8 Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel 701.167 701.167 9 Tagihan kepada Korporasi 13.741.035 13.741.035 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - 11 Aset Lainnya 646.374 646.374 Total 231 - - 33.655 2.936 - - - - - - 20.802.197 20.839.018 228 229 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Dalam jutaan rupiah Posisi Tanggal Laporan 2013 Posisi Tanggal Laporan 2013 No Kategori Portofolio Lembaga Pemeringkat Tagihan Bersih Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek Tanpa Peringkat Total Standard and Poors AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3 Fitch rating Moodys PT Fitch ratings Indonesia PT ICrA Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia 1 Tagihan kepada Pemerintah 2.398.788 2.398.788 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 231 231 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan kepada Bank 22.638 22.638 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 39.565 39.565 6 Kredit Beragun Properti Komersial 11.937 11.937 7 Kredit Pegawai Pensiunan - 8 Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel 752.571 752.571 9 Tagihan kepada Korporasi 100.000 5.000 7.433.550 7.538.550 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya 283.335 283.335 Total - 100.231 5.000 - - - - 22.638 - - - 10.919.746 11.047.615 230 231 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 3.2.a. Pengungkapan risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif Dalam jutaan rupiah No. Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan Tahun 2014 Posisi Tanggal Laporan Tahun 2013 Notional Amount Tagihan Derivatif Kewajiban Derivatif Tagihan Bersih sebelum MrK MrK Tagihan Bersih setelah MrK Notional Amount Tagihan Derivatif Kewajiban Derivatif Tagihan Bersih sebelum MrK MrK Tagihan Bersih setelah MrK ≤ 1 tahun 1 thn - ≤ 5 thn 5 thn ≤ 1 tahun 1 thn - ≤ 5 thn 5 thn Bank Secara Individual 1 Suku Bunga 2 Nilai Tukar 540.221 282.330 257.891 4.788 4.788 2.318.300 1.231.894 1.086.406 145.488 - 145.488 3 Lainnya TOTAL 540.221 - 282.330 257.891 4.788 - 4.788 2.318.300 - 1.231.894 1.086.406 145.488 - 145.488 Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi repo - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan Tahun 2014 Posisi Tanggal Laporan Tahun 2013 Nilai Wajar SSB repo Kewajiban repo Tagihan Bersih ATMr Nilai Wajar SSB repo Kewajiban repo Tagihan Bersih ATMr 1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - 4 Tagihan kepada Bank - - - - 5 Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel - - - - 6 Tagihan kepada Korporasi - - - - TOTAL - - - - Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi reverse repo - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan Tahun 2014 Posisi Tanggal Laporan Tahun 2013 Tagihan Bersih Nilai MrK Tagihan Bersih setelah MrK ATMr setelah MrK Tagihan Bersih Nilai MrK Tagihan Bersih setelah MrK ATMr setelah MrK 1 Tagihan kepada Pemerintah 268.324 - 268.324 - 73.881 - 73.881 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - - 4 Tagihan kepada Bank - - - - - - - 5 Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel - - - - - - - 6 Tagihan kepada Korporasi - - - - - - - TOTAL 268.324 - 268.324 - 73.881 - 73.881 232 233 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi risiko Kredit - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No. Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan 2014 ATMr Beban Modal Posisi Tanggal Laporan 2013 ATMr Beban Modal Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi risiko Kredit Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi risiko Kredit 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya A Eksposur Neraca 1 Tagihan kepada Pemerintah 4.710.687 2.398.788 - - 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 231 46 4 231 46 4 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - 4 Tagihan kepada Bank 645.660 - 129.132 10.331 22.638 4.528 362 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 33.281 - 11.648 932 95 39.470 15.788 1.263 6 Kredit Beragun Properti Komersial 695.798 695.798 55.664 11.937 11.937 955 7 Kredit Pegawai Pensiunan - 8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel 757.098 567.824 45.426 40.569 752.571 534.002 42.720 9 Tagihan kepada Korporasi 1 .080.525 12.624.932 13.705.457 1.096.437 650.678 100.000 5.000 6.782.872 6.805.372 544.430 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - 11 Aset Lainnya 2 90.992 - 56.633 261.995 261.995 20.960 Total Eksposur Neraca 6.082.204 645.891 33.281 - - - 757.098 13.320.730 - - 15.109.905 1.208.792 3.146.763 122.869 - 39.470 - 5.000 752.571 7.056.804 - - 7.633.668 610.693 B Eksposur Kewajiban Komitmen Kontinjensi pada Transaksi rekening Administratif 1 Tagihan kepada Pemerintah 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan kepada Bank 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 394 2.527 6 Kredit Beragun Properti Komersial 362 106 7 Kredit Pegawai Pensiunan 8 Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel 1 85.217 183.877 - - 9 Tagihan kepada Korporasi 1 .874.178 43.452 46.664 32.022 2.562 4.631.691 17.486 57.420 - 32.207 2.577 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Total Eksposur TrA 2 .060.151 43.452 - - - 46.664 - - - - 32.022 2.562 4.818.201 17.486 - - - 57.420 - - - - 32.207 2.577 C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan kepada Pemerintah 268.324 73.881 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan kepada Bank - 5.055 1.011 81 5 Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel 6 Tagihan kepada Korporasi 153 31 2 Total Eksposur Counterparty Credit risk 2 68.324 153 - - - - - - - - 31 2 73.881 5.055 - - - - - - - - 1.011 81 234 235 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi risiko Kredit - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tidak Dijamin Tagihan Bersih Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tidak Dijamin Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya A Eksposur Neraca 1 Tagihan kepada Pemerintah 4.710.687 4.710.687 2.398.788 2.398.788 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 231 231 231 231 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - 4 Tagihan kepada Bank 645.660 645.660 22.638 22.638 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 33.281 67 33.214 39.565 95 39.470 6 Kredit Beragun Properti Komersial 695.798 695.798 11.937 11.937 7 Kredit Pegawai Pensiunan - - - 8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel 757.098 53.871 703.227 752.571 40.569 712.002 9 Tagihan kepada Korporasi 13.705.457 1.080.625 12.624.832 7.538.550 650.678 6.887.872 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - 11 Aset Lainnya 290.806 290.806 283.335 283.335 Total Eksposur Neraca 20.839.018 1.134.563 - - - 19.704.455 11.047.615 691.342 - - - 10.356.273 - B Eksposur Kewajiban Komitmen Kontinjensi pada Transaksi rekening Administratif - 1 Tagihan kepada Pemerintah - - 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - 4 Tagihan kepada Bank - - 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 394 394 2.527 2.527 6 Kredit Beragun Properti Komersial 362 362 106 106 7 Kredit Pegawai Pensiunan - - 8 Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel 185.217 185.217 183.877 183.877 9 Tagihan kepada Korporasi 1.964.294 1.964.294 4.706.597 4.631.691 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - Total Eksposur TrA 2.150.267 2.150.267 4.893.107 4.893.107 - - C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit risk - - 1 Tagihan kepada Pemerintah 268.324 268.324 73.881 73.881 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - 4 Tagihan kepada Bank - 5.055 5.055 5 Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel - - 6 Tagihan kepada Korporasi 153 153 - Total Eksposur Counterparty Credit risk 268.477 - - - - 268.477 78.936 - - - - 78.936 - Total A+B+C 23.257.762 1.134.563 - - - 22.123.199 16.019.658 691.342 - - - 15.328.316 236 237 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 Tagihan Bersih ATMr Sebelum MrK ATMr Setelah MrK Tagihan Bersih ATMr Sebelum MrK ATMr Setelah MrK 1 Tagihan kepada Pemerintah 4.710.687 - - 2.398.788 - - 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 231 46 - 231 46 46 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - 4 Tagihan kepada Bank 645.660 129.132 - 22.638 4.528 4.528 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 33.281 11.648 11.625 39.565 15.826 15.788 6 Kredit Beragun Properti Komersial 695.798 695.798 695.798 11.937 11.937 11.937 7 Kredit Pegawai Pensiunan - - - - - - 8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel 757.098 567.824 527.420 752.571 564.428 534.002 9 Tagihan kepada Korporasi 13.705.457 13.705.457 12.624.932 7.538.550 7.456.050 6.805.372 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - 11 Aset Lainnya 290.806 - 238.339 283.335 - 261.995 ToTaL 20.839.018 15.109.905 14.098.114 11.047.615 8.052.815 7.633.668 Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban KomitmenKontijensi pada Transaksi rekening Administratif - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Tagihan Bersih ATMr Sebelum MrK ATMr Setelah MrK Tagihan Bersih ATMr Sebelum MrK ATMr Setelah MrK 1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - - - 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - 4 Tagihan kepada Bank - - - - - - 5 Kredit Beragun rumah Tinggal - - - 2.527 - - 6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - 7 Kredit Pegawai Pensiunan - - - - - - 8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel - - - 183.877 - - 9 Tagihan kepada Korporasi 32.022 32.022 32.022 4.706.597 32.207 32.207 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo - - - - - - TOTAL 32.022 32.022 32.022 4.893.001 32.207 32.207 238 239 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit risk - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Tagihan Bersih ATMr Sebelum MrK ATMr Setelah MrK Tagihan Bersih ATMr Sebelum MrK ATMr Setelah MrK 1 Tagihan kepada Pemerintah 268.324 - - 73.881 - - 2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - - - 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - 4 Tagihan kepada Bank - - - 5.055 1.011 1.011 5 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio ritel - - - - - - 6 Tagihan kepada Korporasi 153 31 - - - - TOTAL 268.477 31 - 78.936 1.011 1.011 Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen Settlement risk - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Jenis Transaksi Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal ATMr Setelah MrK Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal ATMr Setelah MrK 1 Delivery versus payment - - - - - - a. Beban Modal 8 5-15 hari - - - - - - b. Beban Modal 50 16-30 hari - - - - - - c. Beban Modal 75 31-45 hari - - - - - - d. Beban Modal 100 lebih dari 45 hari - - - - - - 2 Non-delivery versus pay- ment - - - - - - TOTAL - - - - - - Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Dalam jutaan rupiah No Jenis Transaksi Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Faktor Pengurang Modal ATMr Faktor Pengurang Modal ATMr 1 Fasilitas Kredit Pendukung yang Memenuhi Persyaratan 2 Fasilitas Kredit Pendukung yang Tidak Memenuhi Persyaratan 3 Fasilitas Likuiditas yang Memenuhi Persyaratan 4 Fasilitas Likuiditas yang Tidak Memenuhi Persyaratan 5 Pembelian Efek Beragun Aset yang Memenuhi Persyaratan 6 Pembelian Efek Beragun Aset yang Tidak Memenuhi Persyaratan 7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum. TOTAL Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran risiko Kredit Dalam jutaan rupiah Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 TOTAL ATMr rISIKO KrEDIT 14.130.136 7.665.875 TOTAL FAKTOr PENGUrANG MODAL 24.570 21.983 240 241 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 7.1. Pengungkapan risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Jenis risiko Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi Beban Modal ATMr Beban Modal ATMr Beban Modal ATMr Beban Modal ATMr 1 risiko Suku Bunga a. Risiko Spesiik b. risiko Umum 2 risiko Nilai Tukar 226 2.826 1.789 22.361 3 Risiko Ekuitas 4 Risiko Komoditas 5 risiko Option - - TOTAL - - Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud Tabel 7.2.a Pengungkapan risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal Value at riskVar - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Jenis risiko Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 Var rata-rata Var Maksimum Var Minimum Var Akhir Periode Var rata-rata Var Maksimum Var Minimum Var Akhir Periode 1 risiko Suku Bunga 2 risiko Nilai Tukar 3 risiko Option TOTAL Tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif risiko Operasional - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Jenis risiko Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 Pendapatan bruto rata- rata 3 tahun terakhir Beban Modal ATMr Pendapatan bruto rata-rata 3 tahun terakhir Beban Modal ATMr 1 Pendekatan Indikator Dasar 246.192 36.929 461.610 171.548 25.732 321.653 TOTAL 242 243 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 9.1.a. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Pos-pos Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 Saldo Jatuh Tempo Saldo Jatuh Tempo ≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln 12 bln ≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln 12 bln I NErACA A. Aset 1 Kas 48.596 48.596 53.849 53.849 2 Penempatan pada Bank Indonesia 2.197.926 2.014.092 136.139 47.695 662.723 549.967 64.869 - 47.887 3 Penempatan pada Bank lain 540.456 540.456 353 353 4 Surat Berharga 48.808 48.577 231 105.231 100.000 5.000 231 5 Kredit yang Diberikan 10.381.512 309.793 976.576 968.901 2.190.240 5.936.002 5.816.435 145.757 758.194 343.155 1.055.844 3.513.485 6 Tagihan lainnya 268.324 268.324 73.881 73.881 - - - - 7 Lain-lain 87.026 87.026 264.267 118.851 145.416 Total Aset 13.572.648 3.268.287 1.112.715 1.017.478 2.237.935 5.936.233 6.976.739 942.658 923.063 348.155 1.103.731 3.659.132 B. Kewajiban 1 Dana Pihak Ketiga 11.187.418 8.141.276 2.608.310 388.278 49.554 4.963.623 3.861.144 991.908 98.196 12.375 - 2 Kewajiban pada Bank Indonesia - - - - - - - 3 Kewajiban pada bank lain 5.580 5.580 - 27.500 27.500 - - - - 4 Surat Berharga yang Diterbitkan - - - - - - - 5 Pinjaman yang Diterima - - - - - - - 6 Kewajiban lainnya - - - - - - - 7 Lain-lain 258.509 258.509 345.982 345.982 - - - Total Kewajiban 11.451.507 8.405.365 2.608.310 388.278 49.554 - 5.337.105 4.234.626 991.908 98.196 12.375 - Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 2.121.141 5.137.078 1.495.595 629.200 2.188.381 5.936.233 1.639.634 3.291.968 68.845 249.959 1.091.356 3.659.132 II rEKENING ADMINISTrATIF A. Tagihan rekening Admin- istratif - - - - - - - 1 Komitmen - - - - - - - 2 Kontinjensi - - - - - - - Total Tagihan rekening Adminis- tratif - - - - - - - B. Kewajiban rekening Admin- istratif 1 Komitmen 1.212.388 1.193.149 2.464 16.775 771.842 771.842 - - - - 2 Kontinjensi 37.747 3.714 1.065 32.000 738 230 54.175 734 326 1.650 51.465 - Total Kewajiban rekening Admin- istratif 1.250.135 1.196.863 3.529 48.775 738 230 826.017 772.576 326 1.650 51.465 - Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam rekening Administratif 1.250.135 1.196.863 3.529 48.775 738 230 826.017 772.576 326 1.650 51.465 - Selisih IA-IB+IIA-IIB 871.006 6.333.941 1.499.124 580.425 2.187.643 5.936.003 813.617 4.064.544 69.171 248.309 1.039.891 3.659.132 Selisih Kumulatif 6.333.941 7.833.065 7.252.640 5.064.997 871.006 1.684.623 4.064.544 4.133.715 3.885.406 2.845.515 813.617 244 245 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tabel 9.2.a. Pengungkapan Proil Maturitas Valas - Bank secara Individual Dalam jutaan rupiah No Pos-pos Posisi Tanggal Laporan 2014 Posisi Tanggal Laporan 2013 Saldo Jatuh Tempo Saldo Jatuh Tempo ≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln 12 bln ≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln 12 bln I NErACA A. Aset 1 Kas 4.056 4.056 2.787 2.787 2 Penempatan pada Bank Indonesia 2.195.861 2.195.861 1.560.803 1.560.803 3 Penempatan pada Bank lain 42.864 42.864 18.684 18.684 4 Surat Berharga - 99.745 99.745 5 Kredit yang Diberikan 4.724.608 24.699 297.773 378.164 1.666.885 2.357.088 2.381.247 72.326 128.430 689.856 356.739 1.133.895 6 Tagihan lainnya - - 7 Lain-lain 72.440 72.440 7.609 7.609 Total Aset 7.039.829 2.339.920 297.773 378.164 1.666.885 2.357.088 4.070.875 1.662.209 128.430 789.602 356.739 1.133.895 B. Kewajiban 1 Dana Pihak Ketiga 4.974.293 4.735.318 147.908 91.067 2.281.315 2.155.027 87.904 38.384 2 Kewajiban pada Bank Indonesia - - 3 Kewajiban pada bank lain 1.857.750 1.857.750 1.825.500 1.825.500 4 Surat Berharga yang Diterbitkan - - 5 Pinjaman yang Diterima - - 6 Kewajiban lainnya - - 7 Lain-lain 240.442 240.442 90.667 90.667 Total Kewajiban 7.072.485 4.975.760 147.908 1.948.817 - - 4.197.482 2.245.694 1.913.404 38.384 - - Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 32.657 2.635.841 149.865 1.570.653 1.666.885 2.357.088 126.607 583.485 1.784.974 751.218 356.739 1.133.895 II rEKENING ADMINISTrATIF A. Tagihan rekening Administratif 1 Komitmen 282.328 282.328 2 Kontinjensi - - - Total Tagihan rekening Administratif 282.328 282.328 - - - - - - - - - - B. Kewajiban rekening Administratif 1 Komitmen 1.149.105 1.139.507 9.598 4.068.900 3.156.150 608.500 304.250 2 Kontinjensi 8.917 8.917 3.245 706 2.540 Total Kewajiban rekening Administratif 1.158.022 1.148.424 - 9.598 - - 4.072.145 3.156.150 706 611.040 304.250 - Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam rekening Administratif 875.694 866.095 - 9.598 - - 4.072.145 3.156.150 Selisih IA-IB+IIA-IIB 908.350 3.501.936 149.865 1.580.252 1.666.885 2.357.088 4.198.752 3.739.635 1.785.680 140.178 52.489 1.133.895 Selisih Kumulatif 3.501.936 3.352.072 4.932.324 3.265.439 908.350 3.739.635 5.525.314 5.385.136 5.332.647 4.198.752 246 247 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Komite Kredit Struktur Keanggotaan Komite Kredit Ketua Direktur Utama Pengganti Ketua Direktur risiko Sekretaris Head of Credit Support Anggota Direktur risiko Direktur Pemimpin Bisnis Undangan Tetap Head of Wholesale Banking Head of retail Banking Uraian dan Tugas Tanggung Jawab Komite Kredit 1. Memberikan persetujuan atau penolakan kredit sesuai dengan wewenangjenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi dan mengkaji ulang permohonan kredit yang melebihi limit yang telah ditetapkan. 2. Melakukan koordinasi dengan Asset dan Liabilities Committee ALCO dalam aspek pendanaan perkreditan. 3. Memantau pelaksanaan kebijakan kredit. 4. Bertindak sebagai penasehat - bila diperlukan - sehubungan dengan hal-hal perkreditan yang kompleks. Komite Sumber Daya Manusia Struktur organisasi Komite Sumber Daya Manusia terdiri dari: Ketua Direktur Utama Pengganti Ketua Direktur Operasional Sekretaris Head of Human resources Anggota Direktur Operasional Direktur Operasional Direktur Keuangan Direktur Pemimpin Bisnis Undangan Tetap Direktur Kepatuhan - Non Voting Head of retail Banking Uraian dan Tugas Tanggung Jawab Komite Sumber Daya Manusia 1. Menetapkan rencana strategis Human resources. 2. Menetapkan kesesuaian proyek-proyek Human resources dengan rencana strategis Human resources. 3. Menetapkan kesesuaian antara pelaksanaan proyek- proyek Human resources dengan rencana proyek yang disepakati project charter. 4. Menetapkan kesesuaian antara kebutuhan training dan kebutuhan kegiatan usaha Bank. 5. Meningkatkan efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas Human resources. 6. Pemantauan atas kinerja Human resources dan upaya peningkatannya. 7. Upaya penyelesaian berbagai masalah Human resources. 8. Menyetujui rencana pengembangan untuk karyawan kunci atau yang berpotensi untuk tingkat kedua dan di bawahnya. 9. Melakukan tinjauan dan memastikan bahwa penilaian yang adil telah dilakukan sejalan dengan kebijakan yang ada. 10. Menerima keluhan-keluhan dari SDM dan menyelesaikan permasalahan terkait SDM. Komite Produk dan Aktivitas Baru Struktur organisasi Komite Produk dan Aktivitas Baru terdiri dari: Ketua Direktur Pemimpin Bisnis Pengganti Ketua Direktur risiko Sekretaris Head of Product Development Anggota Direktur Utama Direktur risiko Direktur Keuangan Direktur Operasional Undangan Tetap Direktur Kepatuhan - Non Voting Head of risk Management Head of Compliance Procedure Head of Operations Head of IT Head of Treasury Head of Business Head of Audit Proil Ketua Komite Produk dan Aktivitas Baru Proil Ketua Komite Produk dan Aktivitas Baru, yaitu Azhar bin Abdul Wahab telah disajikan pada Proil Direksi. Uraian dan Tugas Tanggung Jawab Komite Produk dan Aktivitas Baru • Melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk dan layanan serta aktivitas baru. • Melakukan pengawasan terhadap kegiatan Bank terkait dengan penerapan produk dan ayanan serta aktivitas baru. • Mengevaluasi dan menyetujui usulan produk atau layanan serta aktivitas baru yang diajukan oleh unit pengembangan produk dan aktivitas baru. • Menetapkan dan menentukan rencana penerbitan produk dan aktivitas baru sejalan dengan strategi dan rencana bisnis Bank. • Melakukan evaluasi produk dan aktivitas yang telah berjalan berkaitan dengan manfaat dan risiko bagi Bank. 5. Mengembangkan kebijakan pinjaman dan menyerahkan kepada Komite risiko untuk dimintakan persetujuan. 6. Menolak permintaan danatau pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit untuk memberikan persetujuan kredit yang hanya bersifat formalitas. 7. Mengevaluasimenilai kinerja dari unit kerja yang mengajukan dan meninjau ulang kredit. Frekuensi Kehadiran rapat Komite Kredit KK 2014 Nama Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Total Kehadiran Andrew Duf 5 4 9 7 5 7 8 5 7 8 7 5 77 Azhar bin Abdul Wahab 2 3 7 7 3 7 6 6 6 8 7 5 67 rusli 5 5 6 9 6 8 6 7 7 8 4 3 74 Lloyd William rolston 6 5 7 9 6 8 8 6 6 9 7 1 78 Windiartono Tabingin 2 5 8 7 4 4 - - - - - - 30 Agus Meliala - - - - - - - - - 5 5 5 15 Jumlah rapat 6 5 9 9 6 8 8 7 7 9 7 5 86 Keterangan: Windiartono Tabingin tidak lagi menjadi anggota KK terhitung sejak tanggal 27 Juni 2014. Agus Meliala menjadi anggota KK terhitung sejak tanggal 8 Oktober 2014. 248 249 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 rapat Komite Produk dan Aktivitas Baru No Nama Jabatan Frekuensi Kehadiran 1 Azhar bin Abdul Wahab Chief Business Oicer 5 2 Lloyd William rolston Chief Risk Oicer 5 3 Edwin T Teintang Product Development Head 5 4 Andrew Duf Chief Executive Oicer 5 5 Hery Syafril Chief Finance Oicer 5 6 rusli Chief Operational Oicer 5 7 Windiartono Tabingin Chief Compliance Oicer 5 8 Caroline Halim risk Management Head 5 9 rr. Utami Tjipto Compliance and Procedure Head 5 10 Lanny Surya Operations Head 5 11 Darwinsyah Information Technology Head 5 12 Novy Angela Andow Treasury Sales Head 5 13 rasmoro Aji Network and Distribution Head 5 14 Tota Melani Loembantobing Audit Head 5 Selama 2014, Komite telah menyelenggarakan rapat sebanyak 5 lima kali. Laporan Pelaksanaan Tanggung Jawab Pada 2014, Komite Produk dan Aktivitas Baru telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya seperti berikut: 1. Telah melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk dan layanan serta aktivitas baru. 2. Telah melakukan pengawasan terhadap kegiatan Bank terkait dengan penerapan produk dan layanan serta aktivitas baru. 3. Telah mengevaluasi dan menyetujui usulan produk atau layanan serta aktivitas baru. Hubungan Keluarga dan Keuangan Dewan Komisaris dan Direksi No Nama Posisi di Bank Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Pengendali Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Pengendali Dewan Komisaris 1 Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Komisaris Utama x x x x x v 2 Muthu Chidambaram Komisaris x x x x x v 3 Grant Eric Lowen Komisaris x x x x x v 4 Suroto Moehadji Komisaris Independen x x x x x x 5 Nasrul Husin Komisaris Independen x x x x x x 6 Muhammad Anas Malla Komisaris Independen x x x x x x Direksi 1 Andrew Duf Direktur Utama x x x x x x 2 Azhar bin Abdul Wahab Direktur x x x x x x 3 Lloyd William rolston Direktur x x x x x x 4 rusli Direktur x x x x x x 5 Windiartono Tabingin Direktur x x x x x x 6 Hery Syafril Direktur x x x x x x Kasus dan Perkara Penting Serta Upaya Penyelesaian Permasalahan hukum yang dihadapi PT Bank QNB Indonesia Tbk selama tahun 2014 adalah sebagai berikut: Permasalahan Hukum Keterangan Perdata Pidana Telah Selesai Telah mempunyai kekuatan hukum yang tepat Dalam proses penyelesaian 2 Jumlah 2 4. Telah menetapkan dan menentukan rencana penerbitan produk dan aktivitas baru sejalan dengan strategi dan rencana bisnis Bank. 5. Telah melakukan evaluasi produk dan aktivitas yang telah berjalan berkaitan dengan manfaat dan risiko bagi Bank. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki kepemilikan saham atas PT Bank QNB Indonesia Tbk. 250 251 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Universalitas Kode Etik Kode Etik ini bersifat universal, artinya seluruh nilai-nilai yang tercantum di dalam Kode Etik berlaku bagi seluruh karyawan Bank termasuk Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran Manajemen. Kode Etik disosialisasikan secara reguler kepada seluruh karyawan Bank tanpa terkecuali melalui pembagian buku Kode Etik yang kemudian harus ditandatangani oleh karyawan. 01 Perilaku 1. Kerjasama Tim 2. Hubungan Atas Dasar Kepercayaan 3. Perlindungan Aset dan Kepentingan Bank dan Nasabah 4. Hubungan Pemasok 5. Tanggung Jawab Sosial 6. Ketaatan terhadap Undang-Undang 7. Kepatuhan terhadap semua Kebijakan dan Prosedur PT Bank QNB Indonesia Tbk 8. Pengungkapan Informasi rahasia 9. Kata-Kata Kita adalah Janji 10. Pembatasan Bekerja di Tempat Lain 11. Berurusan dengan Media Lain 12. Menghindari Bujukan 13. Menghindari Benturan Kepentingan 14. Manajemen rekening Staf yang Tepat 15. Hutang Pribadi 16. Transaksi Pribadi 17. Perhatian kepada Kebutuhan Pribadi 18. Pengembangan Pribadi 19. Integritas dalam Hubungan Interpersonal 20. Perilaku Pribadi 21. Penampilan Pribadi 22. Berurusan dengan saham QNB 23. Kekayaan Intelektual 02 Keamanan 1. Keselamatan 2. Kelanjutan Usaha di Masa-Masa Sulit 03 Kepatuhan 1. Pelaporan Pelanggaran 2. Politik 3. Penipuan, Pencucian Uang Pembiayaan Teroris Internal Fraud yang Terjadi Internal Fraud dalam 1 Tahun Jumlah Kasus yang Dilakukan Oleh Manajemen Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Nasabah 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 Total Fraud - - - 1 - - - - Telah Diselesaikan - - - √ - - - - Dalam Proses Penyelesaian Internal Bank - - - - - - - - Belum Diupayakan Penyelesaiannya - - - - - - - - Telah Ditindaklanjuti Melalui Proses Hukum - - - - - - - - Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Disepanjang tahun 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk menyalurkan dana kepada pihak terkait dengan tetap mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Batas Maksimal Pemberian Kredit BMPK. Pokok-Pokok Kode Etik Secara garis besar, Kode Etik mengatur 3 tiga aspek dasar, yaitu perilaku, keamanan dan kepatuhan. Penyediaan dana pihak terkaitdan debitur inti individu grup adalah sebagai berikut: Dalam Juta rupiah Penyediaan Dana Jumlah Debitur Nominal rp Valas Kepada Pihak Terkait 72 70.161 - Kepada Debitur Inti a. Individu - - - b. Grup 25 3.721.203 2.950.179 Kepatuhan Pajak Sepanjang 2014, PT Bank QNB Indonesia Tbk mematuhi segala peraturan dan kewajiban pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepatuhan ini berjalan dengan baik, di mana Bank tidak menerima adanya bentuk peringatan atau sanksi terkait dengan perpajakan sampai dengan 31 Desember 2014. Kode Etik dan Budaya Perseroan Kode Etik Perseroan Salah satu soft-structure yang dimiliki Bank dalam mengimplementasikan praktik tata kelolanya adalah Kode Etik Perilaku karyawan Code of Conduct. Kode Etik ini berfungsi sebagai panduan standar bagi seluruh karyawan dalam bertingkah laku, sesuai dengan prinsip dan nilai moral yang mencerminkan integritas dan reputasi Bank. 252 253 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Penerapan dan Penegakan Kode Etik Seluruh karyawan Bank harus memenuhi Kode Etik Perusahaan. Tindakan yang menyimpang dari nilai-nilai Kode Etik dianggap sebagai upaya mencemarkan nama baik dan reputasi Bank dan konsekuensi yang ditimbulkan adalah sanksi. Secara berkala, Bank melakukan observasi dan evaluasi terhadap implementasi Kode Etik, dan dapat dilakukan revisi bila diperlukan. revisi yang dilakukan merupakan bentuk kepatuhan terhadap regulasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Budaya Perseroan Budaya yang sehat dan baik menjadi akar dari sebuah pembentukan reputasi perusahaan. Oleh sebab itu, Bank membudayakan nilai-nilai positif dan sehat di dalam lingkungan perusahaan agar setiap individu mampu menjadi cerminan dan representasi Bank di mata seluruh pemangku kepentingan. Budaya Bank berlandaskan pada 3 tiga nilai, yaitu 1. Passion for Excellence Kami bertekad melampaui apa yang diharapkan dari kami extra-mile untuk mencapai standar profesi tertinggi. 2. Innovative Kami beradaptasi terhadap perubahan dan menghargai kreatiitas untuk terus menerus mencapai hasil kerja yang prima. 3. Synergistic Team Kami secara efektif memanfaatkan segala kelebihan kami untuk mencapai tujuan bersama dengan rasa bangga. 4. Care for Others Kami menjunjung tinggi kehormatan serta peduli terhadap kebaikan manusia dan lingkungan di mana kami berkarya. 5. Professionalism with Integrity - Kami terus-menerus mengembangkan kompetensi dan perilaku kami, agar dapat diandalkan dalam mencapai hasil yang diharapkan. - Kami jujur, adil dan siap bertanggung jawab. Perwujudan Komitmen Kode Etik dan Budaya Perseroan Bank berkomitmen untuk mewujudkan kode etik dan budaya PT Bank QNB Indonesia Tbk dalam aktivitas sehari-hari. Penerapan komitmen ini merupakan bentuk dukungan terhadap implementasi praktik tata kelola perusahaan yang baik. Inisiasi Anti Gratiikasi Bank melakukan inisiasi anti gratiikasi sebagai bentuk dukungan terhadap penerapan praktik tata kelola perusahaan yang terbaik. Inisiasi ini bertujuan untuk menghindari adanya potensi benturan kepentingan yang dapat memengaruhi suatu pengambilan kebijakan atau keputusan. Oleh sebab itu, setiap individu tidak diperkenankan untuk: • Meminta atau menerima bayaran, komisi atau imbalan dalam bentuk lain, yang dapat ditafsirkan dengan cara apapun yang berkaitan dengan status dan sifat pekerjaan seseorang. • Memberi, menjanjikan atau menawarkan, pembayaran, hadiah atau keramahtamahan dengan harapan atau berharap akan menerima keuntungan bisnisusaha, atau untuk menghargai keuntungan bisnisusaha yang telah diberikan. • Memberi atau menerima hadiah atau keramahtamahan dalam setiap negosiasi komersial atau proses tender, jika hal ini bisa dianggap bermaksud atau mungkin mempengaruhi hasilnya. • Menerima keramahtamahan dari pihak ketiga yang terlalu mewah atau berlebihan dalam situasi ini. • Menerima bayaran, hadiah atau keramahtamahan dari pihak ketiga yang diketahui atau curigai ditawarkan dengan harapan bahwa kita akan memberikan keuntungan bisnisusaha bagi mereka atau orang lain sebagai imbalannya. • Menawarkan atau menerima hadiah dari atau kepada pejabat pemerintah atau wakil rakyat, atau politisi atau partai politik, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari manajer atau Divisi Kepatuhan. • Mengancam atau melakukan balas dendam terhadap karyawan lain yang telah menolak untuk melakukan tindak penyuapan atau yang telah menimbulkan kekhawatiran berdasarkan kebijakan ini, atau; • Terlibat dalam aktivitas apapun yang dapat mengakibatkan pelanggaran kebijakan ini. • Membuat, dan atau menerima, pembayaran fasilitas atau “suap” dalam bentuk apapun. Pembayaran fasilitas biasanya adalah pembayaran kecil tidak resmi yang dibuat untuk mengamankan atau mempercepat tindakan rutin atau yang diperlukan misalnya dengan pejabat pemerintah. Suap biasanya merupakan pembayaran sebagai imbalan atas bantuan atau keuntungan usaha. Hadiah yang bernilai sebesar atau lebih dari rp1.500.000 harus segera dilaporkan secara tertulis kepada Pimpinan unit kerja. Pada kondisi di mana terdapat hadiah yang bernilai, tetapi menolaknya akan menyebabkan penghinaan yang tidak perlu, maka individu tersebut harus memberitahukannya kepada Manajer Lini dan Divisi Kepatuhan yang akan menyumbangkan hadiah tersebut kepada staf atau kegiatan amal. Penyuapan adalah tindakan ilegal secara yuridis dan dapat mengakibatkan hukuman berat kepada mereka yang terlibat. Sistem Pelaporan Pelanggaran Dasar Kepatuhan Sistem pelaporan pelanggaran merupakan sebuah program partisipasi aktif pegawai dan manajemen untuk melaporkan tindakan-tindakan pelanggaran yang terjadi di lingkungan perusahaan agar tercipta sebuah kondisi yang harmonis dan kondusif serta menerapkan praktik-praktik terbaik tata kelola perusahaan. Sistem ini merupakan bentuk kepatuhan Bank terhadap: • Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 81142006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. • Kode Etik Karyawan PT Bank QNB Indonesia, Tbk. • Peraturan dan Kebijakan Kepatuhan No. 1.301.00 Tanggal 5 Juni 2012 mengenai Pedoman Strategi Anti Fraud. PT Bank QNB Indonesia Tbk menyadari bahwa dalam rangka mewujudkan praktik tata kelola yang baik dan sehat khususnya dalam mengimplementasikan prinsip transparansi dan kewajaran, diperlukan adanya sebuah sistem mekanisme yang dapat mengelola dan menindaklanjuti tindakan-tindakan yang melanggar peraturan dan nilai perusahaan. Sistem ini mengutamakan prinsip konidensialitas yang tinggi sehingga mampu menjamin anonimitas pelapor. Dengan adanya dorongan bagi pegawai untuk melaporkan bentuk pelanggaran yang mereka temui, PT Bank QNB Indonesia Tbk mampu meminimalisir risiko kerugian inansial dan non inansial sejak dini. 254 255 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tujuan Sistem Pelaporan Pelanggaran Menjaga reputasi perusahaan Melakukan perbaikan dan penertiban dini Meminimalisir kekecewaan pegawai Menciptakan iklim kerja yang kondusif Menjaga konidensialitas kejadian yang terjadi dalam lingkungan perusahaan sehingga tidak menimbulkan permasalahan atau bahan perbincangan. Setiap orang secara sukarela membangun iklim kerja yang nyaman dan sehat. Bank dapat menghindari adanya iklim kerja yang kurang kondusif dalam perusahaan. Bank dapat mengantisipasi dan menindaklanjuti permasalahan sebelum terjadi kerugian yang lebih besar. ruang Lingkup Sistem Pelaporan Pelanggaran Sistem ini berlaku secara universal dan setara untuk seluruh individu PT Bank QNB Indonesia Tbk, pada seluruh jenjang kepegawaian termasuk Direksi, Dewan Komisaris dan anggota-anggota Komite di bawah Dewan Komisaris, pelaksana sistem pelaporan pelanggaran itu sendiri serta pihak eksternal yang dapat memberikan informasi terkait tindakan pelanggaran yang terjadi. Ketentuan Umum Sistem Pelaporan Pelanggaran 1. Yang diklasiikasikan sebagai Pelapor adalah pihak internal dan eksternal. Pihak internal meliputi karyawan tetap, masa percobaan, kontrak dan outsource, Manajemen termasuk Direksi dan Dewan Komisaris. Pihak eksternal dapat melaporkan kejadian pelanggaran dengan menyertakan bukti yang benar dan valid dalam bentuk rekaman, gambar, dan lain- lain sebagai petunjuk adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor. 2. Yang diklasiikasikan sebagai Terlapor adalah pihak yang diduga dan patut diduga melakukan tindakan pelanggaran atau perbuatan melawan hukum, perbuatan tidak etis atau tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan Bank secara inansial dan non-inansial. 3. Fraud atau tindakan pelanggaran adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja dan sadar dengan maksud mengambil keuntungan pribadi dan pihak berkepentingan lain. Tindakan fraud melanggar peraturan, nilai dan budaya internal dan eksternal sehingga mengakibatkan kerugian bagi Bank secara inansial dan non-inansial. Mekanisme Sistem Pelaporan Pelanggaran Dalam proses pelaporan, pelapor harus menjaga kebenaran dan akurasi informasi yang disampaikan serta memberikan informasi yang cukup untuk kelanjutan investigasi, antara lain identitas pelaku, kronologi pelaporan dan tindakan pelanggaran yang dilakukan. Pihak yang menangani pelaporan dari sistem ini adalah Fraud Oversight Committee FOC, yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur risiko, Direktur Hukum dan Kepatuhan serta Direktur Operasional yang membawahi Sumber Daya Manusia. Pelaporan ditujukan kepada FOC dan bila terdapat hal yang berhubungan dengan audit, maka pengaduan harus turut dilaporkan kepada ketua Komite Audit serta rencana kerja untuk menangani pengaduan. Apabila pihak terlapor merupakan salah satu anggota FOC, maka penerima laporan tidak diperkenankan memberikan laporannya kepada anggota FOC yang terlibat. Segala tindak lanjut yang dilakukan oleh FOC terkait dengan perbaikan internal, disampaikan kepada Kepala Divisi terkait. Perlindungan Terkait Sistem Pelaporan Pelanggaran Bank menjamin konidensialitas identitas pelapor dalam hal pelapor tidak mendapat keuntungan apapun dari pengaduan atau hal-hal yang diadukannya. Bank tidak akan memecat, menurunkan pangkat, menunda, mengancam, menganggu, atau memperlakukan pelapor secara tidak adil dalam bentuk apapun sesuai dengan Peraturan Kepegawaian atau Perjanjian Kepegawaian. Hasil Temuan dan Penindaklanjutan Pelaporan Pelanggaran Sepanjang 2014, tidak ada laporan pelanggaran yang ditemukan. Akses Informasi dan Data Perusahaan Perusahaan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahan yang baik dalam aspek transparansi dengan mengelola informasi yang tepat dan selalu terbaharui, serta dapat diakses oleh publik. Selain itu, sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pemegang saham, Bank juga memberikan informasi secara berkala melalui website Perusahaan di http:qnb.co.id. Publik bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai proil Bank, jenis pelayanan, berita terbaru, serta informasi lainnya. Selain itu, Bank juga mengungkapkan informasi perusahaan dalam bentuk kegiatan lain seperti rUPS, public expose, seminar, pameran, dan kegiatan pengungkapan lainnya. Bank melakukan tindakan-tindakan pengungkapan lainnya dalam kaidah peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini diwujudkan denganmenerbitkan Laporan Tahunan, Laporan Berkelanjutan dan juga laporan keuangan lainnya sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, OJK dh Bapepam-LK dan ketentuan pasar modal di Indonesia. Dalam pelaksanaan Public Expose yang berlangsung setidaknya sekali dalam setahun sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia, Bank telah menyelenggarakannya pada 25 September 2014 bertempat di QNB Tower, Jakarta. Materi Public Expose adalah mengenai kinerja keuangan Bank berdasarkan data keuangan per 30 Juni 2014. Berikut adalah rekapitulasi keterbukaan informasi yang diimplementasikan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk di sepanjang tahun 2014: No Perihal Keterangan 1 Jumlah Public Expose yang Dilaksanakan Selama 2014 1 2 Jumlah Forum Investor Asing yang Diadakan 3 Jumlah Ulasan Media Massa Selama 2014 91 4 Jumlah Papan Iklan dan Media Outdoor Selama 2014 4 5 Jumlah Promosi Media Massa 7 6 Jumlah rUPS 2 7 Jumlah Press Release 4 8 Jumlah Media Gathering Tanggung Jaw ab Sosial Perusahaan 258 259 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Landasan Hukum Kebijakan tanggung jawab sosial PT Bank QNB Indonesia Tbk berlandaskan pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas UUPT dan ISO 26000. ISO 26000 menjelaskan tujuh prinsip tanggung jawab sosial, yaitu: 1. Akuntabilitas 2. Transparansi 3. Perilaku Etis 4. Penghormatan kepada Kepentingan Stakeholders 5. Kepatuhan kepada Hukum 6. Penghormatan kepada Norma Perilaku Internasional 7. Penegakan Hak Asasi Manusia Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perseroan Bank berkomitmen untuk mengedepankan kesejahteraan pemangku kepentingan seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Tanggung jawab sosial yang dilakukan Bank terbagi menjadi 4 empat klasiikasi, yaitu bidang lingkungan, bidang pengembangan sosial dan kemasyarakatan, bidang pekerja K3 serta terhadap nasabah sebagai pengguna jasa utama. Q Club Q Club merupakan organisasi internal yang didirikan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk yang menghimpun minat dan bakat seluruh anggota perusahaan. Organisasi ini bergerak dengan memprioritaskan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat. Dengan mengedepankan nilai- nilai kekeluargaan dan kebersamaan, Q Club merangkul seluruh karyawan dari berbagai jenjang, dari staf hingga manajemen untuk saling berkomunikasi dan menciptakan suasana keharmonisan di lingkungan kerja. Tujuan Organisasi: 1. Meningkatkan kerjasama informal antar karyawan PT Bank QNB Indonesia Tbk. 2. Menjadi media komunikasi antara karyawan dan manajemen dalam membangun komunikasi yang efektif dan eisien. 3. Mengembangkan dan meningkatkan minat antar karyawan PT Bank QNB Indonesia Tbk. Aktivitas No Nama Kegiatan Pelaksanaan CSr Non CSr Tempat Pelaksanaan 1 Q Peduli Banjir Januari - Februari 2014 CSr Jakarta 2 Perayaan Natal Donasi Januari 2014 CSr Jakarta 3 Q Donor Darah Januari 2014 CSr Jakarta 4 Q Movie Maret 2014 Non CSr Se-Indonesia 5 Q Fun Photo Competition Maret 2014 Non CSr Jakarta 6 Partisipasi Multipolar Mini Olympic Mei 2014 Non CSr Jakarta 7 Takjil Buka Puasa Juni 2014 Non CSr Jakarta Surabaya 8 Family Day Juni 2014 Non CSr Makassar Tanjung Balai 9 Q ramadhan Garage Sale Juli 2014 Non CSr Jakarta 10 Bantuan Biaya sekolah Juli 2014 CSr Jakarta 11 Beasiswa Bazis Q Club Oktober 2014- Oktober 2015 CSr Jakarta 12 Persekutuan Doa setiap Minggu Non CSr Jakarta 13 Basket setiap Minggu Non CSr Jakarta 14 Badminton setiap Minggu Non CSr Jakarta, Surabaya, Medan 15 AerobicZumba setiap Minggu Non CSr Jakarta, Medan, Bandung 16 Tenis lapangan setiap Minggu Non CSr Jakarta 17 Futsal setiap Minggu Non CSr Jakarta, Bali Struktur Organisasi Q Club President Vice President 1 Secretary 1 Treasurer 2 regional Head Medan regional Pekanbaru Head regional Surabaya Head Spirituality Division Head Art Culture Division Head Members Members Members Members Members Pr Documentation Division Head Sports Division Head Community Society Division Head Steering Committee Vice President 2 Secretary 2 Treasurer 1 Advisor 260 261 Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan 2014 Tanggung Jawab dalam Bidang Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan adalah: Q CSr Peduli Banjir Peserta Sumber Dana bantuan Diberikan kepada : 1. Posko Cawang Atas Jakarta 2. Posko Gor Otista Jakarta 3. Posko Mutiara Pluit Tangerang 4. Bantuan perbaikan Masjid Kisamaun Tangerang 5. Karyawan outsource di lingkungan PT Bank QNB Indonesia Tbk 6. Karyawan permanen Korban Banjir 1. Sumbangan karyawan sebesar rp11 Juta 2. CSr perusahaan sebesar rp10, 3 Juta 3. Q Club Q Donor Darah Peserta Sumber Dana 1. Karyawan QNB Indonesia Dana dari Q Club sebesar rp4,6 Juta Edukasi Literasi Keuangan SMP Mahanaim Peserta Sumber Dana 1. Murid SMP Mahanaim Dana dari Perusahaan 2. Karyawan PT Bank QNB Indonesia Tbk Aktivitas-aktivitas ini memberikan dampak yang positif bagi Bank dalam segi operasional dan inansial secara keseluruhan. Tanggung Jawab dalam Bidang Lingkungan Kegiatan bisnis PT Bank QNB Indonesia Tbk tidak berdampak langsung terhadap lingkungan hidup, terutama di sekitar kegiatan operasional Bank. Akan tetapi, hal ini tidak membuat Bank mengesampingkan hal terhadap pelestarian lingkungan hidup. Dalam setiap kegiatan bisnisnya, Bank berkomitmen penuh untuk menerapkan kebijakan yang berwawasan lingkungan dengan tujuan untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin muncul dan memaksimalkan dampak positif dari hasil kegiatan bisnis Bank. Sejalan dengan komitmen ini, Bank meluncurkan Program 3D yaitu Disiplin Waktu, Disiplin Eisiensi dan Disiplin Layanan berdasarkan memo persetujuan Direksi No. 017 MI-SQII2013. Tujuan dari program ini adalah untuk membentuk budaya perusahaan yang akan menjadi landasan kuat dalam bersikap dan berperilaku sebagai insan PT Bank QNB Indonesia Tbk. Adapun dampak baik terhadap aspek pengelolaan lingkungan muncul dari implementasi Disiplin Eisiensi yang dituangkan pada upaya eisiensi listrik, eisiensi kertas, serta eisiensi kerja. Rincian dari Disiplin Eisiensi adalah sebagai berikut: 1. Eisiensi Listrik Membentuk budaya disiplin dalam hal penggunaan lampu dan AC dengan memastikan penggunaan lampu dan AC sesuai kebutuhan dan setiap karyawan wajib mematikan lampu setelah selesai bekerja terutama bagi orang terakhir yang meninggalkan ruangan. Sedangkan penggunaan AC ditentukan dengan batasan temperatur di atas 20 o C dan harus dimatikan 30 menit sebelum meninggalkan ruangan.

2. Eisiensi Kertas Membentuk budaya disiplin dalam hal penggunaan kertas