12 Tabel 4.2 Data Keseluruhan
No P
ERENCANAAN DAN
P
ENGORGANISASIAN
M
ATURITY
L
EVEL
1 Penentuan Perencanaan Strategis IT
3,585 2
Penentuan Arsitektur Informasi 3,833
3 Pemilihan Arah Perkembangan Teknologi
3,857 4
Penentuan Hubungan dan Struktur Organisasi IT 4,000
5 Pengelolaan Investasi IT
3,500 6
Pengkomunikasian Tujuan dan Sasaran Manajemen
3,267 7
Pengelolaan Sumber Daya Manusia 3,465
8 Kepastian Kebutuhan sesuai dengan Permintaan
Eksternal 2,947
9 Perkiraan Resiko
3,714 10
Pengelolaan Proyek-proyek 3,370
11 Pengelolaan Kualitas
3,488
Rata-rata 3,548
Dari hasil data diatas, rata-rata maturity model PT William Makmur Perkasa adalah 3,548. Angka ini menunjukkan bahwa standar PT William Makmur Perkasa lebih baik dari standar
internasional, yaitu 2.500 dan kesesuaian dengan tujuan perusahaan sudah mendekati yang diharapkan.
4.2 Pembahasan
4.2.1 IT Maturity Model
Gambar 4.1 Maturity Model PT William Makmur Perkasa
Dari hasil data primer diatas, rata-rata maturity model PT William Makmur Perkasa adalah 3,548. Angka ini menunjukkan bahwa standar perusahaan lebih baik dari standar
Non- Existent
Legend for symbols used Legend for rankings used
0 - Management processes are not applied at all 1 - Processes are ad hoc and disorganized
2 - Processes follow a regular pattern 3- processes are documented and communicated
4 - Processes are monitored and measured 5 - Best practices are followed and automated
Current status of the organization International Standard
Organization’s strategy for improvement
-
where the organization wants to be
1 2
3 4
5
Initial Repeatable
Defined Managed
Optimized
13 internasional, yaitu 2.500 dan kesesuaian dengan tujuan perusahaan sudah mendekati yang
diharapkan. 4.2.2 Analisis IT Maturity Model
Tabel 4.3 dibawah ini menggambarkan bahwa Analisa Perbandingan antara keadaan saat ini dengan target PT William Makmur Perkasa dalam beberapa tahun mendatang. Analisa ini
memperjelas tentang kesesuian antara perencanaan dan pengorganisasi IT dengan tujuan perusahaan, sebagai contoh Penentuan Perencanaan Strategis IT tingkat maturity saat ini adalah
3,585 dan target yang ingin dicapai adalah 5,000, bahwa penentuan perencanaan strategis IT merupakan satu bagian yang tak terpisahkan dengan perencanaan strategis IT secara keseluruhan
baik perencanaan jangka pendek dan jangka panjang, dan tidak seperti pernyataan tentang kriteria 0, COBIT, bahwa perencanaan strategis IT tidak dilaksanakan dimana manajemen tidak
sadar akan kebutuhan perencanaan strategis IT guna mencapai tujuan perusahaan. Disamping itu pula, departemen IT telah menjalankan misinya sebagai pemberi pemecahan masalah tentang
sistem informasi dan memberikan pelayanan kepada pelanggan, yaitu konsulan, pengacara, paralegal dan pengguna komputer lainnya.
Tabel 4.3. Tingkat maturity-saat ini dan target
No Perencanaan dan Pengorganisasian
Tingkat Maturity Saat Ini
Target 1
Penentuan Perencanaan Strategis IT 3,585
5,000 2
Penentuan Arsitektur Informasi 3,833
5,000 3
Pemilihan Arah Perkembangan Teknologi 3,857
4,000 4
Penentuan Hubungan dan Struktur Organisasi IT
4,000 5,000
5 Pengelolaan Investasi IT
3,500 4,000
6 Pengkomunikasian Tujuan dan Sasaran
Manajemen 3,267
4,000 7
Pengelolaan Sumber Daya Manusia 3,465
4,000 8
Kepastian Kebutuhan sesuai dengan Permintaan Eksternal
2,947 4,000
9 Perkiraan Resiko
3,714 5,000
10 Pengelolaan Proyek-proyek
3,370 4,000
11 Pengelolaan Kualitas
3,488 4,000
Rata-rata 3,548
4,364
Tabel 4.4. Strategi PT. William Makmur Perkasa No
Perencanaan Pengorganisasian
Saat ini Target-Rekomendasi
Cobit Strategi
1 Penentuan
Perecanaan strategi IT
Data Primer : PT WMP menyadari
pentingnya perencanaan strategi IT
baik untuk jangka panjang maupun
Pengoptimalisasian perencanaan strategis
IT adalah suatu pendokumentasian
proses yang berjalan secara
berkesimnambungan Pengambilan
keputusan untuk perencanaan
strategis IT dilakukan oleh
top manajemen.
14
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
jangka pendek tetapi proses pengambilan
keputusan tidak terstruktur.
Perencanaan pembaharuan rencana
strategi IT dibuat atas permintaan pihak
manajemen. Hal ini disebabkan oleh tidak
ada aksi pro-aktif guna mengalisis IT dan
perkembangan bisnis Perusahaan memiliki
prosedur untuk memonitor
pelaksanaan dan operasional rencana
strategis IT secara berkala
Sosialisasi dilakukan keseluruhan karyawan
Perbandingan dilakukan di dalam
group yang sejenis maupun antar operator
lainnya. Data sekunder dari
kuesioner dan wawancara :
Manajemen IT bertanggung jawab
pada perencanaan strategis IT
Perencanaan strategi IT dinyatakan beresiko
sangat tinggi dan sangat penting
. dengan
mempertimbangkan tujuan usaha dan
keuntungan PT WMP yang memuaskan
melalui investasi di bidang IT
. Resiko dan
keuntungan tambahan yang dapat
dipertimbangkan secara
berkesinambungan diperbaharui dalam
proses perencanaan strategis IT.
Terdapat fungsi strategis perencanaan
IT yang tergabung dalam fungsi
perencanaan usaha. Perencanaan IT
jangka panjang yang realistis dibuat dan
secara berkesinambungan
diperberharui untuk merefleksikan
perubahan teknologi dan usaha sehubungan
dengan kemajuan- kemajuan yang ada.
Perencanaan IT jangka pendek
termasuk targetjangka waktu dan kemudahan
pengiriman yang secara berkala
dimonitor dan diperbaharui sesuai
Perencanaan diperbaharui oleh
manajemen IT sesuai dengan
perubahan teknologi yang
disesuaikan dengan tujuan
perusahaan serta memperhitungkan
factor resiko .
PT WMP menetapkan
prosedur baku untuk
perencanaan jangka pendek
dan jangka panjang,
pemonitoran pelaksanaan,
operasional dan dokumentasi
rencana strategis IT secara berkala.
Prosedur baku adalah prosedur
yang sesuai dengan standar
internasional yang berlaku.
Sebaiknya manajemen IT
membuat atau mengikuti
pelatihan tentang perencanaan
strategi IT.
15
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
Kemampuan dari manajemen IT dalam
merencanakan masih dianggap kurang.
Hasil dari Evaluasi dan dokumnentasi
yang dilaksanakan manajemen IT
dianggap sedang. dengan perubahan
yang timbul. Perbandingan antara
mudah dimengerti dan normal industry yang
terpercaya adalah proses penentuan yang
baik dan terintegrasi dengan strategi proses
formulasi.
2 Penentuan
Arsitektur informasi
Data Primer : PT WMP memilik
arsitektur system IT. PT WMP mememiliki
prosedur pembuatan arsitektur system IT
yang standard an terdokumentasi.
PT WMP sudah menerapkan system
otomatisasi yang belum seluruhnya
terintegrasi di perusahaan.
Karyawan IT memiliki
keahliankemampuan tersebut dimiliki
dengan cara belajar sendiri pelatihan
informal. Model arsitektur IT
PT WMP terus akan dikembangkan sesuai
kondisi PT WMP. Data sekunder :
Manajemen IT Pengoptimalisasian
arsitektur informasi secara
berkesinambungan memperkuat semua
tingkatan dan keuntungannya untuk
usaha dapat ditekankan.
Tenaga IT memiliki kemampuan dan
pengalaman yang cukup untuk
membangun dan menjaga kesehatan dan
arsitektur informasi yang responsive yang
dapat merefleksikan setiap permintaan
usaha .
Informasi yang tersedia melalui
arsitektur informasi diterapkan secara
berkesinambungan dan signifikan. Penerapan
yang signifikan menghasilkan
pengalaman terbaik dalam pembuatan dan
perawatan arsitektur Perusahaan
menetapkan prosedur baku
untuk perencanaan
jangka pendek dan jangka
panjang, pemonitoran
pelaksanaan, operasional dan
dokumentasi rencana strategis
IT secara berkala. Prosedur baku
adalah prosedur yang sesuai
dengan standar internasional
yang berlaku. Prosedur baku
tersebut digunakan untuk
mengevaluasian arsitektur system
IT secara berkala. Disamping itu,
perusahaan memberikan
pelatihan formal kepada karyawan
IT guna peng optimalisasian
16
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
bertanggung jawab pada perencanaan
arsiktur informasi. Perencanaan
arsitektur informasi dinyatakan beresiko
tinggi dan penting. Kemampuan dari
manajemen IT dalam merencanakan
arsitektur informasi dianggap sedang
mendekati baik. Evaluasi dari
arsitektur kurang dan dokumentasi sudah
dilaksanakan. informasi termasuk
proses perkembangan secara berkala.
Strategi pembaharuan informasi melalui bank
data dan sumber data telah ditentukan.
Arsiktur informasi secara berkala
mengalami kemajuan dengan
mempertimbangkan informasi non
tradisional dalam proses, organisasi dan
system. arsitektur
informasi dan bukan melalui
pelatihan informal seperti
yang telah dilakukan.
3 Pemilihan arah
perkembangan teknologi
Data Primer : PT. WMP belum
memiliki program pelatihan untuk
melakukan riset IT. PT. WMP memiliki
rencana perkembangan teknologi yang
terdokumentasi yang sejalan dengan strategi
PT. WMP walaupun belum konsisten.
PT. WMP memantau perkembangan
teknologi dan melakukan
perbandingan terhadap industry sejenis.
Arah perkembangan teknologi PT. WMP
belum didasari oleh perkembangan industry
dan standar international, tapi lebih
Manajemen dan pengukuran tenaga IT
yang memiliki pengalaman dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk
pembangunan perencanaan teknologi
infrastruktur. Terdapat pelatihan
formal dan special untuk riset teknologi.
Dampak potensial dari perubahan dan
penggabungan teknologi
diperhitungkan dan terdokumentasi.
Pimpinan dapat mengidentifikasikan
deviasi dari rencana dan pengantisipasian
masalah. Tanggung jawab atas
Sesuai dengan pembahasan point
1 PT. WMP menetapkan
prosedur baku. Prosedur baku
tersebut digunakan untuk
mengevaluasi dan menganalisa
perkembangan teknologi secara
berkala sehingga in konsistensi
tidak ter jadi lagi .
PT. WMP melaksanakan
program pelatihan formal untuk
meningkatkan kualitas karyawan
IT.
17
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
dilandasi kebutuhan PT.WMP
Karyawan IT memiliki kemampuan
untuk mengembangkan rencana infrastruktur
IT. Data sekunder dari
kuessioner dan wawancara :
Manajemen IT bertanggung jawab
pada perencanaan arah perkembangan
teknologi. Perencanaan arah
perkembangan teknologi dinyatakan
beresiko tinggi dan penting.
Kemampuan dari manajemen IT dalam
merencanakan arah perkembangan
teknologi dianggap sedang mendekati baik.
Evaluasi dari arsitektur kurang dan
dokumentasi sudah dilaksanakan.
pembuatan dan perawatan dari
perencanaan teknologi infrastruktur telah
ditentukan. Proses yang sulit dan
responsive terhadap perubahan.
Pengalaman internal terbaik telah
digabungkan ke dalam proses.
Strategi HRD sejalan dengan arah teknologi
guna menyakinkan bahwa tenaga-tenaga
IT yang ada dapat mengatasi perubahan-
perubahan IT. Perencanaan migrasi
untuk pengenalan teknologi baru telah
dilaksanakan. Outsourcing dan
kerjasama telah dilakukan untuk dapat
mengakses kemampuan dan
pengalaman yang cukup.
4 Penentuan
hubungan dan struktur organisasi
IT Data Primer :
Diskripsi pekerjaan departemen IT sudah
dibakukan. Fungsi departemen IT
sudah berjalan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang telah ditetapka PT.
WMP Struktur departemen
Pengoptimalisasian struktur organisasi IT
secara tepat lebih merefleksikan pada
kebutuhan usaha dengan memberikan
pelayanan yang sejalan dengan proses strategi
usaha dari pada dengan teknologi yang
terisolasi. Struktur organisasi
lebih fleksibel dan PT. WMP
melaksanakan kesesuaian dan
pengevaluasian pelaksanaan
organisasi dan tanggung jawab.
Sesuai dengan pembahasan point
1, PT. WMP menetapkan
prosedur baku.
18
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
IT bersifat fleksible dan mudah beradaptasi
sesuai dengan kebutuhan PT. WMP.
Data sekunder :
Manajemen IT bertanggung jawab
pada hubungan dan struktur organisasi IT.
Hubungan dan struktur organisasi IT
dinyatakan beresiko tinggi dan penting.
Kemampuan dari manajemen IT dalam
hubungan dan struktur organisasi IT dianggap
sedang mendekati baik. Evaluasi dari
hubungan dan struktur organisasi sedang dan
dokumentasi sudah dilaksanakan.
mudah beradaptasi. Terdapat pengertian
formal atas hubungan antara penggunaan dan
pihak ke tiga. Pengalaman PT
WMP telah dilakukan. Proses pengembangan
dan manajemen struktur organisasi
adalah sulit diikuti dan terencana dengan baik.
Pengetahuan teknis secara umum baik
internal dan eksternal telah dilaksanakan.
Terdapat penggunaan teknologi yang luas
untuk membantu kesesuaian
pelaksanaan organisasi dan tanggung jawab.
Pengaruh teknologi IT untuk membantu
organisasi yang kompleks, terdistribusi
secara geografi dan organisasi
virtual.Proses kemajuan berkala telah
diterapkan.
5 Pengelolaan
Investasi IT Data primer :
Manajemen investasi IT sangat penting bagi
PT. WMP PT. WMP belum
memeliki prosedur pembuatan anggaran.
Manajemen pemengang tanggung
jawab dan perhitungan untuk pemilihan
investasi dan pendanaan ditugaskan
pada orang tertentu. Jenis pendanaan telah
diidentifikasikan dan Sesuai dengan
pembahasan point 1 PT. WMP
menetapkan prosedur baku.
Prosedur baku pembuatan;,
pengelolaan dan pendanaan
19
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
Penyusunan anggaran berada pada wewenang
manajer IT .
Dalam penentuan investasi IT sudah
mempertimbangkan tren teknologi ke depan
dan menganalisa alternative
pembiayaan. Data sekunder :
Manajemen IT bertanggung jawab
pada pengelolaan investasi IT.
Pengelolaaan investasi IT dinyatakan
beresiko tinggi dan penting.
Kemampuan dari manajemen IT dalam
mengelola investasi IT dianggap sedang.
Evaluasi dari pengelolaan investasi
IT sedang dan dokumentasi masih
kurang. dipecahkan. Tenaga IT
memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
cukup untuk membangun
perencanaan pendanaan IT dan
merekomendasikan investasi IT yang
sesuai. Analisa biaya secara
formal disajikan mencakup biaya secara
langsung maupun tidak langsung atas operasi
yang ada demikian pula dengan investasi
yang direncanakan dengan menggunakan
konsep kepemilikan dari total pembiayaan
. Suatu proses
standardisasi dan proaktif untuk
pendanaan telah dilaksanakan.
Perubahan pengembangan dan
biaya operasi dari perangkat keras dan
perangkat lunak ke system integrasi dan
sumber daya IT dikenal dalam
perencanaan investasi. perencanaan
investasi
6 Pengkomunikasian
Tujuaan dan sasaran
Manajemen Data primer :
Pengembangan komunikasi dan proses
yang terkait dilaksanakan secara
Pimpinan menerima tanggung jawab untuk
kebijaksanaan kesesuaian komunikasi
internal dan telah mendelegasikan
Pimpinsn bertanggung
jawab atas kebijaksanaan
kesesuaian komunikasi
20
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
informal dan in konsisten.
Pengertian tentang kebutuhan keefektifan
pengendalian informasi dimengerti secara
implicit oleh manajemen dengan
dokumentasi inkonsistensi dan
dilakukan secara informa
l PT. WMP memiliki
arah dan tujuan yang menjadi standar
. PT. WMP memiliki
prosedur untuk memastikan keamanan
IT dan memiliki program untuk
meningkatkan kesadaran karyawan
akan pentingnya keamanan IT.
PT. WMP melakukan pengecekan ulang dan
pembaharuan arah dan tujuan PT. WMP.
Sosialisasi arah dan tujuan PT. WMP
belum seluruhnya disosialisasikan
keseluruh karyawan. Data sekunder :
Manajemen IT bertanggung jawab
pada pengkomunikasi tanggug jawab dan
mengalokasikan tenaga secukupnya guna
menjaga suasana yang sejalan dengan
perubahan-perubahan signifikan.
Suasana kesesuaian informasi yang positif
dan proaktif termasuk kualitas komitmen dan
perhatian atas keamanan IT, telah
dilaksanakan. Suatu kebijaksanaan
prosedur dan standar yang lengkap telah
dibuat, dipelihara dan dikomunikasikan dan
merupakan pengalaman internal
yang terbaik. Suatu panduan untuk tingkat
tertentu dan diikuti daftar kebutuhan telah
dibuat. internal
. PT.WMP
melaksanakan kebijaksanaan,
prosedur dan standar baku
dibuat dikelola, dikomunikasikan
dan didokumentasikan
berikut panduan untuk tingkat
tertentu dan diikuti daftar
kebutuhan.
21
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
an tujuan dan sasaran manajemen.
Pengelolaan pengkomunikasian
tujuan dan sasaran manajemen di
nyatakan beresiko tinggi dan penting.
Kemampuan dari manajemen IT dalam
mensosialisasikan tujuan dan sasaran
manajemen dianggap sedang.
Evaluasi kurang dan dokumentasi sedang.
7 Pengelolaan
sumber daya manusia
Data primer : Manajemen SDM
merupakan sesuatu yang penting bagi PT
WMP walaupun pengertian tentang
kualifikasi sumber daya manusia untuk IT
departemen terkadang masih kabur.
PT WMP memiliki rencana SDM.
Ada petugas yang bertanggung jawab
dalam menyusun rencana SDM tersebut.
Rencana SDM sejalan dengan strategi PT.
WMP PT. WMP melakukan
Tanggung jawab untuk membangun dan
memelihara rencana sumber daya IT telah
dibuat ditugaskan kepada orang tertentu
dengan pengalaman dan kemampuan yang
cukup untuk membuat dan memelihara
rencana tersebut. Proses telah resposif
terhadap perubahan. Organisasi memiliki
pengukuran standar yang memungkinkan
menentukan deviasi rencana dengan
penekanan pada pertumbuhan dan
perputaran tenaga IT. Adanya
tanggung jawab untuk memilih,
membangun dan memelihara
rencana sumber daya IT dengan
standard dan prosedur tertentu.
PT. WMP mempunyai
standar kualifikasi dan
kinerja sumber daya manusia.
PT. WMP melaksanakan
skala kompensasi secara periodic.
22
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
analisa system kompensasi pada
karyawan departemen IT.
PT WMP melakukan program rotasi bagi
sebagian karyawan IT. PT WMP
memberikan insentif bagi karyawan IT yang
berprestasi. Data sekunder :
Manajemen IT pada pengelolaan sumber
daya manusia dianggap sedang.
Pengelolaan SDM dinyatakan beresiko
tinggi dan penting. Kemampuan dari
manajemen IT dalam mengelola SDM
dianggap sedang. Evaluasi dari
pengelolaan SDM baik dan dokumentasi
masih kurang. Analisa skala
kompensasi dilakukan secara periodic guna
menyakinkan bahwa gaji yang diberikan
kompetitif dengan organisasi IT yang
lain. Sumber daya IT
proaktif dalam menentukan kemajuan
karir.
8 Kepastian
kebutuhan sesuai dengan
permintaan eksternal
Data primer : Bagi PT. WMP
pemenuhan persyaratan eksternal
adalah penting. Ada fungsi sentral
yang mengkoordinasikan
Terdapat pengertian atas masalah dan
pengalaman dari permintaan eksternal
dan kebutuhan untuk menyakinkan hal-hal
pada setiap tingkat. Terdapat rencana
pelatihan formal yang PT. WMP
melakukan pelatihan formal
dan pengevaluasian
permintaan eksternal dan
perubahan yang terjadi.
23
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
keseluruh an PT. WMP jika terdapat perubahan
peraturan. Seluruh karyawan
akan sadar tahu, jika ada perubahan
peraturan dari luar yang meliputi PT.
WMP Aada prosedur untuk
merespon perubahan peraturan dari luar, dan
melakukan evaluasi dan monitoring
terhadap prosedur tersebut.
Jika ada perubahan peraturan, PT. WMP
melaksanakan pelatihan tetapi tidak
untuk semua karyawan.
Data sekunder : Manajemen IT pada
kepastian kebutuhan sesuai dengan
permintaan eksternal dianggap sedang.
Kebutuhan sesuai dengan permintaan
eksternal dinyatakan beresiko tinggi dan
tidak begitu penting. Kemampuan dari
manajemen IT dalam kebutuhan sesuai
dengan permintaan pasti bahwa semua
karyawan memberikan perhatian sesuai
kewajiban-kewajiban mereka.
Tanggung jawab yang jelas dan proses
kepemilikan dapat dimengerti. Proses
tersebut meliputi pengevaluasian
suasana guna mengidentifikasikan
eksternal dan perubahan yang terjadi
Terdapat mekanisasi untuk menempatkan
kesesuaian non compliance dengan
permintaan eksternal, kekuatan pengalaman
internal dan implementasi
pelaksanaan yang benar.
Masalah non compliance dianalisis
guna mengetahui akar penyebab dengan cara
yang wajar dengan tujuan untuk
mengidentifikasian solusi yang tepat.
Standar nisasi pengalaman internal
terbaik adalah dilakukan untuk
kebutuhan yang spesifik seperti
peraturan yang berlaku Standardisasi
pelatihan dan evaluasi.
24
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
eksternal dianggap sedang.
Evaluasi dan dokumentasi masih
kurang. dan recurring service
contracts.
9 Perkiraan resiko
Data primer : Perkiraan resiko
pentig bagi PT. WMP. Perkiraan resiko
dilakukan disemua proses bisniks PT.
WMP walaupun perkiraan resiko
tersebut terkadang dilakukan hanya pada
proyek-proyek penting saja.
PT. WMP memiliki prosedur perkiraan
resiko yang distandardisasi dan
didokumentasikan. Pelaksana perkiraan
resiko ada ditingkat top manajemen
Memiliki database manajemen resiko.
Data sekunder : Manajemen IT
bertanggung jawab pada perkiraan resiko
sangat tinggi. Perkiraan resiko
dinyatakan sangat tinggi dan tidak begitu
Pengujian resiko telah dibuat guna
menentukan dimana struktur dan proses
organisasi yang luas dibangun, diikuti
secara berkala dan terencana dengan baik.
Rersiko brainstorming dan
analisa akar penyebab menyertakan orang-
orang berpengalaman telah dilaksanakan
melalui seluruh organisasi,
Menangkap, menganalisa dan
melaporkan data resiko manajemen dilakukan
secara otomatis. Panduan dibuat dari
pimpinan pada daerah dan organisasi ikut
serta dalam group guna pertukaran
pengalaman. Resiko manajemen
terintegrasi dengan baik dalam semua
bisnis dan operasi IT, diterima dan tergabung
dalam pengguna jasa IT.
Perkiraan dan pengujian resiko
dilakukan pada setiap proses
bisnis PT. WMP secara berkala
dan terencana dengan baik.
PT. WMP melaksanakan
prosedur baku perkiraan resiko
dan terdokumentasi
dimana panduan prosedur tersebut
dibuat pimpinan PT. WMP.
Resiko disosialisasi kan
kepada seluruh manajemen.
25
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
penting. Kemampuan dari
manajemen IT dalam mengelola sumber
daya manusia dianggap sedang.
Evaluasi dan dokumentasi baik.
10 Pengelolaan
proyek-proyek Data primer :
PT WMP menyadari pentingngnya
manajemen proyek IT PT WMP sudah
memiliki prosedur manajemen proyek IT
yang standar. Top manajemen dan
seluruh karyawan tidak selalu mendukung dan
memback up setiap proyek IT.
Setiap proyek IT memiliki jadwal
anggaran dan alat penilaian kinerja.
Struktur organisasi proyek sudah tetap.
Tujuan proyek IT sudah sejalan dengan
tujuan PT. WMP Tidak semua anggota
tim proyek sudah mengikuti pelatihan
yang berkaitan dengan proyek IT.
Pimpinan membutuhkan
pengukuran formal dan standard an pelatihan
pembelajara untuk mengevaluasi
pelaksanaan penyelesaian proyek.
Manajemen proyek mengukur dan
mengevaluasi organisasi dan tidak
hanya dalam IT. Kemajuan proses
manajemen proyek terformulasikan dan
dikomunikasikan Pelatihan anggota
proyek di segala aspek. Resiko manajemen
dilakukan sebagai bagian dari proses
manajemen proyek. Stakeholder secara
aktif berpartisipasi dalam proyek atau
memimpin mereka. Jangka waktu proyek
dan criteria untuk mengevaluasi
PT WMP memiliki
pengukuran standar untuk
manajemen termasuk
keuntungan dan kerugian proyek
beserta standar evaluasi atas
pelaksanaan proyek, sebagai
contoh jangka waktu proyek dan
criteria untuk mengevaluasi
kesuksesan proyek
. Proyek
dikomunikasikan pada tingkat
manajemen guna menyamakan
persepsi dan dukungan atas
proyek tersebut. PT WMP
memberikan pelatihan formal
bagi anggota tim proyek.
26
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
Data sekunder : Manajemen IT
bertanggung jawab pada pengelolaan
proyek .
Pengelolaan proyek dinyatakan beresiko
sangat tinggi dan penting.
Kemampuan dari manajemen IT dalam
mengelola proyek di anggap sedang.
Evaluasi kurang dan dokumentasi sedang.
kesuksesan setiap jangka waktu telah
dilakukan. Keuntungan dan
resiko di ukur dan dikelola terlebih
dahulu, selama dan setelah penyelesaian
proyek, pimpinan telah membuat program
fungsi manajemen dalam IT
. Proyek ditentukan,
staff dan dikelola lebih ditunjukan kemajuan
cita-cita PT WMP dari pada hal-hal spesifik
mengenai IT.
11 Pengelolaan
kualitas Data primer :
PT WMP melakukan perencanaan dan
monitoring terhadap pelaksanaan
manajemen kualitas. PT WMP melakukan
survey untuk mengukur tingkat
kepuasan pengguna terhadap kualitas IT.
Pelatihan kualitas dilakukan keseluruh
karyawan. Perusahaan belum
sepenuhnya memiliki standar kualitas.
PT WMP melakukan review evaluasi
Organisasi secara berkala dan konsisten
mengukur kualitas, jasa produk dan
proyek;. Kualitas tersebut ditunjukan
dalam segala proses, termasuk proses
sehubungan dengan pihak ketiga.
Dasar standarnisasi pengetahuan dibuat
untuk metric kualitas. Survey atas kualitas
kepuasan merupakan proses yang berjalan
dan menuntun kepada analisa akar
permasalahan. Metoda analisa biaya
dan keuntungan digunakan untuk
PT WMP memiliki standar
perencanaan, monitoring dan
mengevaluasi manajemen
kualitas secara berkala.
PT WMP memerlukan studi
banding dengan perusahaan
sejenis.
27
No Perencanaan
Pengorganisasian Saat ini
Target-Rekomendasi Cobit
Strategi
terhadap kualitas. PT WMP tidak selalu
melakukan perbandingan terhadap
industry dan competitor.
Kualitas jasa, produk dan proses penting
bagi perusahaa. Data sekunder
: Manajemen IT
bertanggung jawab pada pengelolaan
kualitas. Pengelolaan kualitas
dinyatakan beresiko tinggi dan penting.
Kemampuan dari manajemen IT dalam
mengelola investasi IT dianggap sedang.
Evaluasi dan dokumentasi sedang.
mengukur kualitas inisiatif. Terdapat
kemajuan pada tanggung jawab dan
perhitungan proses bisnis organisasi dan
proses IT. Perbandingan antara
norma industry dan competitor
persaiangan terjadi peningkatan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan
1. PT. William Makmur Perkasa PT. WMP menyadari pentingnya kesesuaian perencanaan
strategis IT, baik jangka pendek dan jangka panjang dengan tujuan PT. WMP. 2. Kesesuaian misi dan tujuan PT. WMP telah dilaksanakan biarpun perlu adanya beberapa
koreksi, seperti cara pandang para perencanaan strategis it, penggunaan prosedur standar sesuai dengan standar internasional, pendokumentasian, prosedur pelaksanaan, pelaksanaan
operasional prosedur pembuatan arsitektur sistem, prosedur pengembangan software, prosedur sumber daya manusia, diskripsi pekerjaan job description, prosedur pembuatan
anggaran, prosedur resiko manajemen, pelatihan, evaluasi dan prosedur kualitas, sehingga target level maturity yang diharapkan dapat tercapai.
28
5.2.Saran
Kesesuaian yang telah dilaksanakan tersebut sebaiknya di evaluasi secara berkala melalui pengawasan internal atau pengawasan eksternal independent audit untuk mengawasi
departemen it secara keseluruhan dan penerapan pengawasan internal ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan cobit salah satu metoda kesesuaian it.
DAFTAR PUSTAKA
Cadbury Report, 2002, Report of the Committee on the Financial Aspects of Corporate Governance.
Cobit Steering Committee and IT Governance Institute, 2000, Control Objectives, Informaton System Audit and Control Foundation
– IT Governance Institute, United States of America.
Cobit Steering Committee and IT Governance Institute, 2000, Implementation Tools, Informaton System Audit and Control Foundation
– IT Governance Institute, United States of America.
Cobit Steering Committee and IT Governance Institute, 2000, Management Guidelines, Informaton System Audit and Control Foundation
– IT Governance Institute, United States of America.
Indrajit, Richardus Eko, 2001, Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
IT Governance Institute, 2001, Board Briefing on IT Governance, Informaton System Audit and Control Foundation
– IT Governance Institute, United States of America. IT Governance Institute, Vol. 3, 2003, The Cobit Maturity Model In A Vendor Evaluation Case,
Informaton System Audit and Control Foundation – IT Governance Institute, Available:
www.isaca.or.id .
Neuman, W. Lawrence, 2000, Social Research Methods, Allyn and Bacon, United States of America.
Organisation for Economic Co-operation and Development, 1998, Principles of Corporate Governance.
Riduwan, 2002, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Alfabeta Bandung, Bandung. Setiawan, Hari Purnomo, Zulkieflimansyah., 1996, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep
Pengantar, Lembaga Penerbitan Fakultas Universitas Indonesia; Jakarta. Umar, Husien, 2001, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
29
PENGARUH FAKTOR PENGETAHUAN BISNIS, APLIKASI KEMAJUAN SISTEM, USER SUPPORT, PROGRAMMING, DAN PERENCANAAN SISTEM TERHADAP
PENENTUAN PENGEMBANGAN KUALITAS PROFESIONAL DI BIDANG SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI KOTA
MANADO Claudia W.M. Korompis
Email : wanda_korompisyahoo.co.id
ABSTRACT
After the development of technology, in which the information system is planned on the basis of the computer, the computer becomes a dominant role. Developers sistempun not an
accountant, but rather a group of computer programmers who study accounting and then construct a system with the help of the workers in the companys accounting. College as a
container in the form of competent personnel who are experts in the accounting information system, should undertake the development of the material accounting information system that
can accommodate the need for accounting processes in a dynamic situation at this time. This study aims to determine whether the Business Knowledge, Application Advancement System,
User Support, Programming, and Planning System affect the determination of the quality of professional development in the field of accounting information systems contracting company in
the city of Manado. The analysis method used is multiple linear regression. The results showed that the variables of business knowledge, Application Advancement System, User Support,
Programming, Planning System but less significant effect on the determination of the quality of professional development on the Accounting Information System contractor in the city of
Manado. Keywords : Sistem, Informasi, Akuntansi, Kualitas, Kontraktor.
30
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
Saat ini hampir disetiap sektor ekonomi diperlukan pegawaitenaga sistem informasi akuntansi. Keadaan ini secara tidak langsung memaksa sistem informasi akuntansi melakukan
pembenahan dan evaluasi untuk menghadapi permintaan yang besar dalam membentuk para profesional SIA yang berkualitas. Perguruan tinggi sebagai wadah yang berkompeten dalam
membentuk tenaga yang ahli dibidang sistem informasi akuntansi, harus melakukan pengembangan materi sistem informasi akuntansi yang dapat mengakomodasi kebutuhan akan
proses akuntansi dalam situasi dinamis saat ini. Mahasiswa jurusan akuntansi diharapkan tidak hanya mengetahui proses akuntansi secara manual tetapi lebih kepada pengetahuan dan keahlian
sistem informasi akuntansi yang berbasis teknologi dalam menghadapi permintaan dunia kerja pada profesional yang berkualitas.
Posisi akuntan sangat vital dalam pengembangan sistem informasi akuntansi terutama sistem informasi akuntansi yang mulanya berbasis manual. Pada saat itu, peran akuntan dapat
dikatakan sebagai penguasa proyek. Mulai proses perencanaan sistem, perekayasaan, uji coba sampai dengan pemeliharaan sistem, akuntan selalu terlibat secara dominan. Namun, setelah
perkembangan teknologi, dimana sistem informasi direncanakan dengan basis komputer, peran komputer menjadi dominan. Pengembang sistempun bukanlah seorang akuntan, melainkan
sekelompok programmer komputer yang mempelajari akuntansi dan kemudian menyusun sistem dengan bantuan para pekerja akuntansi di perusahaan. Perubahan lingkungan bisnis dan
informasi, seperti yang telah digambarkan di atas, mendorong akuntan untuk mempunyai wawasanpandangan baru terhadap profesi mereka. Satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan mengubah peran penyedia laporan keuangan tradisional menjadi desainer, manager dan auditor tentang sistem database. Penting bagi mahasiswa untuk mampu menyikapi perubahan
lingkungan dan pemintaan-permintaan baru yang dihadapi oleh profesi akuntan. Mahasiswa dipacu untuk mampu berpikir dan bertindak kritis serta kreatif menghadapi perubahan.
Menyikapi perubahan kebutuhan pasar tenaga kerja akan kompetensi sarjana akuntansi, maka diperlukan suatu kajian untuk mengetahui sejauh mana muatan materi sistem informasi
akuntansi SIA yang dapat membantu lulusan untuk memiliki keahlian di bidang sistem informasi. Lee et al 2000 menyarankan bahwa dalam pengembangan materi kuliah Sistem
Informasi Akuntansi SIA yang baru harus ditambahkan pembelajaran mengenai hubungan sistem informasi akuntansi dengan lingkungan organisasi bisnis untuk menyiapkan lulusan yang
lebih baik dalam menghadapi pekerjaan sistem analis.
Begitu banyaknya proyek pembangunan yang dilakukan oleh pihak pemerintah dan swasta, membuat perusahaan kontraktor menjadi perusahaan yang berkembang maju saat ini. Perusahaan
kontraktor harus dibekali pedoman metode pelaksanaan dan petunjuk operasi. Pengendalian pembiayaan konstruksi merupakan salah satu tanggung jawab yang terpenting dalam tugas
manajemen konstruksi. Untuk menjaga pembiayaan dan keuangan proyek tetap lancar. Dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang berbasis teknologi, yang dapat menunjang kemajuan
pekerjaan dan pelaporan. Jika peneliti dapat mengukur berapa besar pengaruh faktor pengetahuan bisnis, aplikasi kemajuan sistem, user support, programming, dan perencanaan
sistem, maka tentunya akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan pembelajaran mata kuliah sistem informasi akuntansi.
31 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui apakah Pengetahuan Bisnis, Aplikasi Kemajuan Sistem, User Support, Programming, dan Perencanaan Sistem
berpengaruh terhadap penentuan pengembangan kualitas profesional di bidang sistem informasi akuntansi pada perusahaan kontraktor di Kota Manado.
TINJAUAN PUSTAKA Sistem
Romney dan Steinbart 2004 : 2 menyatakan bahwa sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang saling berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan. Bodnar dan Hopwood 2003 : 2 menyatakan bahwa sistem informasi mengarah pada
penggunaan teknologi komputer didalam organisasi, untuk menyajikan informasi kepada pemakai.
Mulyadi 2001 : 1 menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Informasi
Burch yang dikutip oleh Kristanto 2003 : 6 mengungkapkan bahwa informasi adalah “Data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan
kepada penerima untuk digunakan di dalam penggunaan keputusan”. Definisi informasi menurut Davis yang dikutip oleh Kristanto 2003 : 8 adalah “Data
yang diolah kedalam suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang maupun masa depan”.
Informasi yang baik adalah informasi yang memberikan nilai tambah added value bagi pemakainya. Pemakai menggunakan informasi untuk perencanaan, koordinasi, evaluasi dan
pengambilan keputusan. Oleh karena itu informasi harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Dapat mengurangi ketidakpastian
2. Dapat memberikan gambaran tentang peluang-peluang 3. Dapat mengevaluasi hasil
Informasi dapat berasal dari dua sumber, yaitu sumber intern dan ekstern perusahaan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Informasi dari dalam perusahaan pada
umumnya berbentuk laporan-laporan tertulis yang berisi kegiatan intern perusahaan, sedangkan informasi dari luar perusahaan berupa kejadian-kejadian di luar perusahaan yang memberikan
dampak pada perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akuntansi
Fess et al 2002 : 6, menyatakan bahwa “accounting can be defined us an information
system that providers reports to stakeholders about the economic activities and condition of a business
”. Definisi diatas dapat diartikan, akuntansi adalah sistem informansi yang menyediakan laporan kepada para pemilik-pemilik perusahaan tentang aktivitas ekonomi dan kondisi usaha.
Horngren et al 2002 : 5, menyatakan bahwa “accounting is the information system that
measures business activities, processes that information into reports, and communicates the result to decision makers
”. Definisi diatas dapat diartikan, akuntansi adalah sistem informasi
32 yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memproses informasi tersebut dalam bentuk laporan-
laporan dan mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan. Baridwan 2004 : 1, mengungkapkan bahwa akuntansi adalah suatu kegiatan jasa.
Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan
ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaan.
Fess et al 2002 : 6, menyatakan bahwa “Accounting is an information system that
provides report to stakeholders about the economic activities and condition of a business ”, atau
dengan kata lain, akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menyediakan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.
Simamora 2000 : 4, mengungkapkan bahwa Akuntansi Accounting adalah proses pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu
organisasi perusahaan ataupun bukan perusahaan kepada para pemakai informasi yang berkepentingan.
Sistem Informasi Akuntansi Accounting information system AIS is a set of two or more interrelated components that
interact to achieve a goal Romney dan Steinbart, 2003 : 2. Definisi diatas memberikan suatu keterkaitan antara teknologi informasi, akuntansi dan bahkan pengguna user. Hal ini merujuk
pada penciptaan suatu perencanaan sistem aplikasi bisnis dengan akses serta keamanan dalam menunjang sektor ekonomi dengan proses review yang lebih mendalam dan kompeten dalam
menyikapi perubahan lingkungan basis manual ke komputerisasi.
Bodnar dan Hopwood 2000 : 3 menyatakan yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi adalah sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data
menjadi informasi. Simamora 2000 : 176 menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan
himpunan sumber daya, seperti orang-orang dan perlengkapan yang untuk mentransformasikan data keuangan dan data lainnya kedalam informasi dan informasi ini dikomunikasikan kepada
beragam pengambil keputusan dalam menentukan berbagai kebijakan organisasi. Jadi sistem informasi akuntansi adalah pengelolaan data menjadi informasi yang dilakukan oleh sumber
daya manusia dan sumber daya teknologi komputer dalam menghasilkan informasi keuangan sehingga memudahkan para manajemen menentukan berbagai kebijakan dalam pengambilan
beragam keputusan.
Faktor-Faktor yang Dibutuhkan Profesional Sistem Informasi Akuntansi
Lee et al 2000, menyatakan bahwa faktor-faktor yang dibutuhkan untuk para profesional SIA, antara lain:
1. Pengembangan muatan materi mata kuliah yang terkait dengan sistem informasi akuntansi SIA.
Perubahan sistem informasi akuntansi yang cepat di lapangan dewasa ini menyebabkan program pendidikan harus terus dievaluasi dan direvisi. Hal ini
dimaksudkan untuk membuat proses yang lebih teratur dan dapat menciptakan program yang lebih baik dan akurat yang merefleksikan permintaan pasar, karena itu
diperlukan pengembangan muatan materi mata kuliah yang terkait dengan sistem informasi akuntansi SIA.
2. Kemampuan sistem informasi akuntansi.
33 Pengetahuan sistem informasi akuntansi berhubungan dengan seluruh organisasi dan
pengetahuan bisnis yang digunakan sebagai pondasi untuk meningkatkan kemampuan pertumbuhan sistem informasi akuntansi dalam dunia kerja yang
menuntut kebutuhan akan profesional sistem informasi Akuntansi SIA yang berpendidikan tinggi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Muatan Materi Mata Kuliah SIA
Lee et al 2000 mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan muatan materi mata kuliah yang terkait dengan sistem informasi akuntansi SIA
dalam usaha menciptakan profesional SIA yang berpendidikan tinggi dan berkualitas sebagai berikut:
1. Fungsi pengetahuan bisnis, meliputi: kemampuan untuk mengartikan masalah bisnis dan menghasilkan solusi teknologi yang tepat, kemampuan memahami lingkungan
bisnis, pengetahuan industri spesifik, kemampuan untuk kolaborasi kerja dalam lingkungan tim proyek, kemampuan untuk menghasilkan dan menyampaikan
keefektifan informasi dan presentasi yang meyakinkan, kemampuan untuk merencanakan, mengorganisasikan dan peranan penting proyek-proyek dan
kemampuan untuk merencanakan, mengorganisasikan dan teknik menulis manual, dokumentasi dan hasil-hasilnya.
2. Aplikasi kemajuan sistem, meliputi: ECommerce, sistem pendukung keputusan DSSDecision Suport System, sistem pakar ESExpert Systems, pengetahuan
sistem informasi manjemen SIM, sistem informasi eksekutif EIS. 3. User support pemakai pendukung, meliputi: End-user computing support,
informasi pusat, pelatihan dan pengetahuan, telekomunikasinetworks, kemampuan untuk bekerja lebih dekat dengan para pemakai dan pemelihara positif atau dengan
pelanggan yang baik.
4. Programming, meliputi: pengembangan aplikasi perangkat lunak atau software dan penyeleksian, model database dan pengembangan, pemrogramanCASE tools.
5. Perencanaan Sistem, meliputi: akusisi hardware evaluasi dan seleksi, analisis sistem, perencanaan sistem informasi manajemen dan evaluasi, informasi akses dan
keamanan.
Penelitian Terdahulu
Penelitian dari Almilia dan Pratiwi 2006 yang berjudul : “Faktor Penentu untuk
Pengembangan Kualitas Profesional di Bidang Sistem Informasi Akuntansi”, dalam penelitiannya menunjukan bahwa : Pertama, fungsi Pengetahuan Bisnis dibentuk oleh variabel
memahami lingkungan bisnis, mengartikan masalah bisnis dan menghasilkan solusi teknologi yang tepat, dan pengetahuan bisnis. Kedua, aplikasi kemajuan sistem dibentuk oleh variabel
programming, e-commerce, end-user computing support dan informasi perencanaan sistem manajemen. Ketiga, pemakai pendukung dibentuk oleh variabel sistem pakar, kemampuan untuk
menghasilkan dan menyampaikan keefektifan informasi dan presentasi yang meyakinkan, pengetahuan industri spesifik dan pemakai pendukung. Keempat, programming dibentuk oleh
variabel telekomunikasinetworks, CASE tools dan perencanaan sistem. Kelima, perencanaan sistem dibentuk oleh variabel pelatihanpengetahuan, informasi akses dan keamanan dan
kemampuan untuk bekerja lebih dekat kepada para pemakai dan pemeliharaan hubungan baik dengan pelanggan. Faktor-faktor tersebut mampu berpengaruh dan diperlukan dalam
34 pengembangan kualitas profesional di bidang sistem informasi akuntansi. Penelitian dari Almilia
dan Pratiwi 2006 memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu berfokus pada pengaruh pengetahuan bisnis, aplikasi kemajuan sistem, user support, programming, perencanaan sistem
yang berpengaruh terhadap pengembangan kualitas profesional di bidang sistem informasi akuntansi. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada Objek penelitian, yaitu pada penelitian
ini objek yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan kontraktor di Manado yang menggunakan sistem informasi basis akuntansi didalam organisasi kerja perusahaan, sedangkan
dalam Penelitian dari Almilia dan Pratiwi 2006 menggunakan
pekerja Sistem Informasi SI untuk perusahaan provider yang menyediakan jasa bagi klien end-user pada lima belas
perusahaan provider yang ada di Surabaya.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif atau statistik deduktif adalah statistik dimana tingkat pekerjaannya mencakup cara-cara pengumpulan,
menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran yang teratur, ringkas dan jelas mengenai keadaan, peristiwa, atau gejala
tertentu sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu Wirawan, 2001 : 3. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan kontraktor yang ada di kota Manado. Dalam menentukan sampel penelitian digunakan teknik judgement sampling yaitu
teknik sampling dengan menggunakan pertimbangan atau batasan tertentu. Sampel yang purposive adalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan tujuan penelitian.
Adapun kriteria –kriteria tersebut adalah :
1. Perusahaan-perusahaan kontraktor yang termasuk dalam kategori gred 6 sesuai dengan Peraturan LPJK No. 11 tahun 2006 tentang Registrasi Usaha Jasa Pelaksana
Konstruksi. 2. Perusahan-perusahaan kontraktor yang telah menjalankan kegiatan usahanya lebih
dari satu tahun. 3. Perusahaan kontraktor yang mempekerjakan Tenaga Kerja Sistem Informasi berbasis
Akuntansi didalam perusahaan tersebut. 4. Telah mendaftarkan perusahaannya di LPJKD Manado.
Selanjutnya dari jumlah populasi 348 kemudian diambil sampel sebanyak 24 orang responden yang akan dibagikan di 24 perusahaan kontraktor di kota Manado yang menjadi objek
dalam penelitian ini dan masing – masing perusahaan akan diberikan 1 kuisioner.
Metode Analisis 1.
Uji Validitas dan Reliabilitas 2.
Uji Asumsi Klasik 3.
Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 4.
Regresi Linear Berganda Y = a + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ β
6
X
6
+ β
7
X
7
+ e 5.
Uji F dan Uji t
35 Adapun secara keseluruhan analisis data ini menggunakan bantuan komputer dengan
Software Program SPSS Version 12.0 For Windows tanpa menggunakan perhitungan manual sistem komputerisasi.
Hipotesis H
1
: Faktor Pengetahuan Bisnis berpengaruh signifikan dalam menentukan pengembangan kualitas
profesional di bidang sistem informasi akuntansi pada perusahaan kontraktor di Kota Manado
H
2
: Faktor Aplikasi Kemajuan Sistem berpengaruh signifikan dalam menentukan pengembangan
kualitas profesional di bidang sistem informasi akuntansi pada perusahaan kontraktor di Kota Manado
H
3
: Faktor User Support berpengaruh signifikan dalam menentukan pengembangan kualitas profesional di bidang sistem informasi akuntansi pada perusahaan kontraktor di Kota Manado
H
4
: Faktor Programming berpengaruh signifikan dalam menentukan pengembangan kualitas profesional di bidang sistem informasi akuntansi pada perusahaan kontraktor di Kota Manado
H
5
: Faktor Perencanaan Sistem berpengaruh signifikan dalam menentukan pengembangan kualitas
profesional di bidang sistem informasi akuntansi pada perusahaan kontraktor di Kota Manado.
H
6
: Faktor Pengetahuan Bisnis, Aplikasi Kemajuan Sistem, User Support, Programming, dan Perencanaan Sistem berpengaruh signifikan dalam menentukan pengembangan kualitas
profesional di bidang sistem informasi akuntansi pada perusahaan kontraktor di Kota Manado.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perusahaan kontraktor terdapat karakteristik khusus yang membedakannya dengan perusahaan industri lainnya, sehingga memerlukan perlakuan akuntansi lain yaitu :
1. Kemungkinan diperlukan waktu lebih dari satu periode akuntansi untuk menyelesaikan suatu proyek
2. Pembebanan biaya subkontraktor, biaya bunga dan biaya peralatan sebagai unsur- unsur harga pokok produksi konstruksi.
Total perusahaan kontraktor yang ada di Manado menurut laporan LPJKD yang masuk dalam daftar registrasi badan usaha jasa pelaksana konstruksi kota manado maret 2007 sebanyak
348 perusahaan. Peneliti kemudian mengambil sampel sebanyak 24 perusahaan yang terdapat pada gred 6 sesuai dengan Peraturan LPJK No. 11 tahun 2006 tentang Registrasi Usaha Jasa
Pelaksana Konstruksi.
Selain pertanyaan tertutup, peneliti memberikan pertanyaan umum yang dijadikan acuan untuk memperkuat hipotesis akhir adalah tentang kemampuan mendasar yang sangat dibutuhkan
seorang tenaga SIA yang kompeten. Hasilnya 18 orang 75 mempunyai persepsi bahwa kemampuan dalam akuntansi sangat nyata pentingnya dalam menciptakan profesional SIA yang
hebat. Sistem pencatatan akuntansi laporan keuangan dinilai lebih mendasar dalam menciptakan lulusan SIA yang dapat bersaing dalam abad digital. Sedangkan 6 orang 25
lebih meyakini bahwa aplikasi sistem komputer dan teknologi yang modern lebih menjaminberbanding lurus dengan modernisasi yang terjadi dalam proyek-proyek lapangan
sehingga sangat dibutuhkan profesional SIA yang menguasai program-program yang up to date dan berkompeten dalam sistem akuntansi yang terkomputerisasi.
36
Uji Asumsi Klasik Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1. Grafik Scatterplot Pengetahuan Bisnis X
1
Gambar 2. Grafik Scatterplot Aplikasi Kemajuan Sistem X
2
terhadap Sistem Informasi Akuntansi Y terhadap Sistem Informasi Akuntansi
Y
Gambar 3. Grafik Scatterplot User Support X3 Gambar 4. Grafik Scatterplot Programming X4
terhadap Sistem Informasi Akuntansi Y terhadap Sistem Informasi Akuntansi
Y
Gambar 5. Grafik Scatterplot Perencanaan Sistem X5 terhadap Sistem Informasi Akuntansi Y
Uji Multikolinearitas Tabel 1. Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance Tolerance
1 Constant
Pengetahuan Bisnis ,757
,757 Aplikasi Kemajuan Sistem
,751 ,751
User Support ,611
,611 Programming
,980 ,980
-4 -3
-2 -1
1 2
3
Aplikasi Kemajuan Sistem
-4 -2
2 4
6
Si st
em In
fo rmas
i Aku
nt ansi
Dependent Variable: Sistem Informasi Akuntansi Partial Regression Plot
-6 -4
-2 2
4
Pengetahuan Bisnis
-4 -2
2 4
6
Siste m Infor
ma si Aku
nta ns
i Dependent Variable: Sistem Informasi Akuntansi
Partial Regression Plot
-3 -2
-1 1
2 3
User Support
-4 -2
2 4
6
Si st
em In
fo rmas
i Aku nt
ansi Dependent Variable: Sistem Informasi Akuntansi
Partial Regression Plot
-6 -4
-2 2
4
Programming
-4 -2
2 4
6
Si st
em In
fo rmas
i Aku nt
ansi Dependent Variable: Sistem Informasi Akuntansi
Partial Regression Plot
-6 -4
-2 2
4
Perencanaan Sistem
-4 -2
2 4
Siste m Infor
ma si Aku
nta ns
i Dependent Variable: Sistem Informasi Akuntansi
Partial Regression Plot
37
Uji Normalitas
Gambar 6. Uji Normalitas
Koefisien Korelasi R dan Koefisien Determinasi R
2
Tabel 2. Koefisien Korelasi R
Sistem Informasi
Akuntansi Pengetahuan
Bisnis Aplikasi
Kemajuan Sistem
User Support Programming
Perencanaan Sistem
Pearson Correlation
Sistem Informasi Akuntansi 1,000
,353 ,283
,487 ,340
,254 Pengetahuan Bisnis
,353 1,000
,300 ,476
-,066 ,053
Aplikasi Kemajuan Sistem ,283
,300 1,000
,477 ,080
,015 User Support
,487 ,476
,477 1,000
,031 ,223
Programming ,340
-,066 ,080
,031 1,000
,067 Perencanaan Sistem
,254 ,053
,015 ,223
,067 1,000
Sig. 1-tailed Sistem Informasi Akuntansi
. ,045
,090 ,008
,052 ,115
Pengetahuan Bisnis ,045
. ,077
,009 ,381
,404 Aplikasi Kemajuan Sistem
,090 ,077
. ,009
,355 ,472
User Support ,008
,009 ,009
. ,442
,148 Programming
,052 ,381
,355 ,442
. ,379
Perencanaan Sistem ,115
,404 ,472
,148 ,379
.
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Expec ted Cum
Prob
Dependent Variable: Sistem Informasi Akuntansi Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
38 Pada tabel diatas terlihat bahwa koefisien korelasi linear yang dihasilkan antara variabel-
variabel X dan variabel Y bersifat positif walaupun hubungannya tidak begitu kuat sebab koefisien korelasinya 0,5.
Tabel 3. Koefisien Determinasi
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Change Statistics
Durbin- Watson
R Square Change
F Change
df1 df2
Sig. F Change
1 ,625a
,391 ,222
2,160 ,391
2,314 5
18 ,087
1,422
Tabel 3 menunjukkan nilai R square yang diperoleh adalah sebesar 0,222 atau 22,2 . Angka 22,2 mengartikan bahwa pengembangan sistem Informasi Akuntansi pada perusahaan
kontraktor di kota Manado dipengaruhi oleh pengetahuan bisnis, aplikasi kemajuan sistem, User Support, Programming, perencanaan sistem sebesar 22,2, sedangkan sisanya sebesar 77,8
dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini seperti faktor keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal dalam sistem informasi, dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan Sistem Informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, lokasi Departemen Sistem Informasi, Keberadaan Dewan pengarah sistem
informasi Jen : 2002. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4. Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta 1
Constant 5,908
7,492 Pengetahuan Bisnis
,241 ,258
,198 Aplikasi Kemajuan Sistem
,045 ,259
,037 User Support
,397 ,282
,331 Programming
,397 ,224
,330 Perencanaan Sistem
,199 ,257
,147
Hasil perhitungan untuk analisa kuantitatif berdasarkan metode Regresi Linear Berganda diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 5,908 + 0,241X
1
+ 0,045X
2
+ 0,397X
3
+ 0,397X
4
+ 0,199X
5
Uji F Tabel 5. Anova
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 53,992
5 10,798
2,314 ,087a
Residual 84,008
18 4,667
Total 138,000
23
Dari tabel Anova didapat nilai F
Hitung
= 2,314. Dengan menggunakan derajat keyakinan 95 atau taraf nyata 5 serta derajat kebebasan dari df1 = 5 dan df2 = 18 didapat nilai F tabel
2,77. Jadi, nilai F
hitung
F
tabel
, sehingga H
6
ditolak.
39
Uji t Tabel 6. Uji t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. 95 Confidence
Interval for B B
Std. Error Beta
Lower Bound
Upper Bound
1 Constant
5,908 7,492
,789 ,441 -9,832
21,647 Pengetahuan Bisnis
,241 ,258
,198 ,937 ,361
-,300 ,782
Aplikasi Kemajuan Sistem
,045 ,259
,037 ,174 ,864
-,499 ,589
User Support ,397
,282 ,331 1,409 ,176
-,195 ,990
Programming ,397
,224 ,330 1,775 ,093
-,073 ,866
Perencanaan Sistem ,199
,257 ,147
,774 ,449 -,341
,738
Diketahui hasil uji t untuk variabel Pengetahuan bisnis X
1
. Nilai t hitung variabel X
1
adalah 0,937. Dengan tingkat kepercayaan 5 pada derajat kebebasan N-2 = 24 – 2 = 22,
dapat diketahui nilai t tabel sebesar 2,074. Dengan demikian nilai t
hitung
t
tabel
, sehingga H
1
ditolak. Hal ini berarti variabel Pengetahuan Bisnis X
1
kurang signifikan pengaruhnya terhadap pengembangan kualitas profesional pada perusahaan kontraktor di Kota Manado. Hasil uji t
untuk variabel Aplikasi Kemajuan Sistem X
2
. Nilai t hitung variabel X
2
adalah 0,174. Dengan tingkat kepercayaan 5 pada derajat kebebasan N-2 = 24
– 2 = 22, dapat diketahui nilai t tabel sebesar 2,074. Dengan demikian nilai t
hitung
t
tabel
, sehingga H
2
ditolak. Hal ini berarti variabel Aplikasi Kemajuan Sistem X
2
kurang signifikan pengaruhnya terhadap pengembangan kualitas profesional pada perusahaan kontraktor di Kota Manado. Hasil uji t untuk variabel User Support
X
3
. Nilai t hitung variabel X
3
adalah 1,409. Dengan tingkat kepercayaan 5 pada derajat kebebasan N-2 = 24
– 2 = 22, dapat diketahui nilai t tabel sebesar 2,074. Dengan demikian nilai t
hitung
t
tabel
, sehingga H
3
ditolak
.
Hal ini berarti variabel User Support X
3
kurang signifikan pengaruhnya terhadap pengembangan kualitas profesional pada perusahaan kontraktor di Kota
Manado. Hasil uji t untuk variabel Programming X
4
. Nilai t hitung variabel X
4
adalah 1,775. Dengan tingkat kepercayaan 5 pada derajat kebebasan N-2 = 24
– 2 = 22, dapat diketahui nilai t tabel sebesar 2,074. Dengan demikian nilai t
hitung
t
tabel
, sehingga H
4
ditolak, Hal ini berarti variabel Programming X
4
kurang signifikan pengaruhnya terhadap pengembangan kualitas profesional pada perusahaan kontraktor di Kota Manado. Hasil uji t untuk variabel
Perencanaan Sistem X
5
. Nilai t hitung variabel X
5
adalah 0,774. Dengan tingkat kepercayaan 5 pada derajat kebebasan N-2 = 24
– 2 = 22, dapat diketahui nilai t tabel sebesar 2,074. Dengan demikian nilai t
hitung
t
tabel
, sehingga H
5
ditolak. Hal ini berarti variabel Perencanaan Sistem X
5
kurang signifikan pengaruhnya terhadap pengembangan kualitas profesional pada perusahaan kontraktor di Kota Manado.
1. Pengaruh Pengetahuan Bisnis terhadap Penentuan Pengembangan Kualitas Profesional
di Bidang Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Kontraktor di Kota Manado.
Hasil analisis data dan pengujian hipotesis memperlihatkan bahwa Pengetahuan Bisnis berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap penentuan pengembangan kualitas Profesional di
bidang Sistem Informasi Akuntansi pada perusahaan kontraktor di kota Manado. Pengetahuan Bisnis yang meliputi kemampuan untuk mengartikan masalah bisnis dan menghasilkan solusi
teknologi yang tepat, kemampuan memahami lingkungan bisnis, pengetahuan industri spesifik, kemampuan untuk kolaborasi kerja dalam lingkungan tim proyek, kemampuan untuk
menghasilkan dan menyampaikan keefektifan informasi dan presentasi yang meyakinkan,