Uji Heteroskedastisitas Going Concern Vol.9 No.2 Juni 2014 | Full | JURNAL RISET AKUNTANSI GOING CONCERN 5063 9788 1 SM

92 3. METODE PENELITIAN 3.1.Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa data rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan audit dan terpublikasi untuk periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2011. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah berasal dari Bursa Efek Indonesia BEI. 3.2.Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 502 perusahaan. Sample penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling, diperoleh 34 perusahaan sebagai sample penelitian dengan 68 observasi lihat Tabel 1. Tabel 1. Sampel Penelitian SEKTOR JUMLAH Agriculture 8 Mining 9 Miscellaneous Industry 11 Trade, Services Investment 6 JUMLAH 34 3.3.Metode Analisis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dengan tingkat signifikansi 5 α = 0.05. Persamaan yang digunakan adalah : DPR = α + ßInst + ßMan + ßPublic + ßDER + ε Untuk memperoleh model regresi berganda yang tidak bias, maka penelitian ini melakukan pengujian asumsi klasik sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji yang dapat digunakan adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov Smirnov Ghozali, 2009.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 Ghozali, 2009.

3. Uji Multikolinearitas

Variabel bebas yang saling berkorelasi akan menyebabkan variabel tersebut tidak orthogonal yaitu nilai korelasi antara sesama variabel bebas tidak sama dengan nol. Multikolinearitas dapat diketahui ada atau tidaknya dalam sebuah model. Dalam penelitian ini, uji multikolinearitas akan menggunakan nilai VIF dibawah 10 Ghozali, 2009.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas. Dalam penelitian ini, pengujian heteroskedastisitas akan menggunakan uji Glejser. Uji Glejser meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila nilai probabilitas koefisien regresi 93 tersebut hasilnya signifikan di bawah tingkat signifikansi 0,05, maka dapat dinyatakan terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2009. 3.4.Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel independen dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik. Sedangkan variabel dependen adalah kebijakan dividen. Pengukuran variabel independen dan dependen menggunakan proksi sebagai berikut : 1. Kepemilikan Institusional adalah pemegang saham berbentuk instansipemerintah yang tidak aktif dalam kegiatan operasional perusahaan. Kepemilikan institusional diformulasi sebagai berikut: 2. Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari dewan komisaris dan direksi yang turut mengambil keputusan kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial diformulasi sebagai berikut: 3. Kepemilikan public adalah kepemilikan saham oleh pihak public atau masyarakat. Kepemilikan public diformulasi sebagai berikut: Kepemilikan public = Jumlah saham yang dimiliki public X 100 Jumlah saham beredar 4. Kebijakan Dividen Kebijakan dividen merupakan salah satu kegiatan manajer keuangan untuk memutuskan mengenai pembagian dividen kepada para pemegang saham dari laba yang didapat oleh perusahaan ataukah akan ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk membiayai investasi masa depan. Dividend payout ratio dapat dirumuskan dengan perbandingan dividen per share dengan earning per share dalam satuan persentase sebagai berikut: Dividend Pay Out Ratio = Dividen Per Share X 100 Earnings Per Share 3.5.Hipotesis H0 1 : Kepemilikan institusional berpengaruh tidak signifikan pada kebijakan dividen di Bursa Efek Indonesia BEI. Ha 1 : Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan pada kebijakan dividen di Bursa Efek Indonesia BEI. H0 2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh tidak signifikan pada kebijakan dividen di Bursa Efek Indonesia BEI. Kepemilikan institusional = Jumlah saham yang dimiliki institusional X 100 Jumlah saham beredar Kepemilikan manajerial = Jumlah saham yang dimiliki insider X 100 Jumlah saham beredar 94 Ha 2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan pada kinerja perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di BEI. H0 3 : Kepemilikan public berpengaruh tidak signifikan pada kebijakan dividen di Bursa Efek Indonesia BEI. Ha 3 : Kepemilikan public berpengaruh signifikan pada kebijakan dividen di Bursa Efek Indonesia BEI. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian