Pra Eksperimen Pelaksanaan Eksperimen

: jumlah butir perkalian antara p dan q n : banyaknya item S : standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Selanjutnya angka penghitungan dikonsultasikan dengan tabel r pada taraf signifikansi 5. Apabila koefisien reliabilitas hitung lebih besar daripada r-tabel, maka soal dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk mengambil data penelitian.

H. Prosedur Penelitian

1. Pra Eksperimen

Pra eksperimen dilakukan sebagai persiapan sebelum eksperimen dilakukan. Sesuai dengan desain penelitian model Pre- and Post-test Control Group , maka sebelum eksperimen terlebih dahulu ditentukan kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ditentukan dengan teknik simple random sampling dan menghasilkan kelas X 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 6 sebagai kelas kontrol. Pada tahap ini dilakukan pre-test pada kedua kelas yang berguna untuk mengetahui kemampuan awal keterampilan membaca bahasa Jerman peseta didik pada kedua kelas tersebut. Pre-test ini diberikan sebelum peserta didik mendapatkan perlakuan treatment.

2. Pelaksanaan Eksperimen

Pada tahap ini, alokasi waktu dan materi pelajaran yang diberikan di kelas eksperimen dan kelas kontrol sama, namun ada perbedaan perlakuan pada kedua kelas sampel tersebut. Kelas eksperimen mendapat perlakuan dengan pembelajaran membaca bahasa Jerman menggunakan teknik think pair square, sedangkan kelas kontrol diajar secara konvensional. Perlakuan ini dilakukan sebanyak 6 kali. Tabel 5: Proses Pembelajaran di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1 Einführung A. Pendidik  Pendidik membuka KBM.  Pendidik memberikan apersepsi.  Menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.  Menjelaskan tentang teknik think pair square . B. Peserta Didik  Memperhatikan.  Menjawab. Einführung A. Pendidik  Pendidik membuka KBM.  Pendidik memberikan apersepsi.  Menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini. B. Peserta Didik  Memperhatikan.  Menjawab. 2 Inhalt A. Pendidik  Pendidik menggali pengetahuan peserta didik.  Membagikan materi kepada setiap peserta didik.  Memberikan stimulus.  Pendidik menyuruh peserta didik untuk memikirkan sendiri mengenai isi teks tersebut. think  Setelah peserta didik memikirkan tanggapan sendiri-sendiri, pendidik kemudian meminta peserta didik mengerjakan latihan soal secara berpasangan dan mendiskusikan jawaban mereka. in pairs  Pendidik meminta pasangan Inhalt A. Pendidik  Pendidik menggali pengetahuan peserta didik.  Membagikan materi kepada setiap peserta didik.  Meminta peserta didik membaca teks tersebut.  Mejelaskan kata-kata yang belum dimengerti peserta didik dan menuliskannya di papan tulis beserta artinya.  Meminta peserta didik mengejakan latihan soal.  Mengoreksi latihan soal.  Menanyakan apa ada peserta didik yang belum jelas. A B C D A B C D peserta didik untuk berdiskusi dan berargumentasi jawaban mereka dengan pasangan peserta didik yang lain. square  Setelah diberi beberapa waktu, pendidik dan peserta didik mengoreksi latihan soal bersama- sama dan meminta peserta didik membaca nyaring secara bergantian terlebih dahulu.  Memperbaiki jika ada pelafalan Aussprache yang belum tepat.  Menanyakan apa ada peserta didik yang belum jelas. B. Peserta Didik  Menjawab.  Memperhatikan.  Membaca teks dan merenungkan isinya.  Mengerjakan latihan soal dan berdiskusi.  Mengkondisikan sesuai instruksi dan saling bertukar pendapat.  Membaca nyaring kemudian mengoreksi latihan soal bersama.  Memperhatikan dan menanyakan yang belum jelas. B. Peserta Didik  Menjawab.  Memperhatikan.  Membaca teks.  Mencatat kata-kata yang ada di papan tulis.  Mengerjakan latihan soal.  Memperhatikan. 3 Schluss A. Pendidik  Bersama-sama menyimpulkan materi hari ini.  Menutup KBM. B. Peserta Didik  Menyimak dan menjawab. Schluss A. Pendidik  Bersama-sama menyimpulkan materi hari ini.  Menutup KBM. B. Peserta Didik  Menyimak dan menjawab.

3. Pasca Eksperimen