2. Uji Prasyaratan Analisis Data
Sebelum dilakukan anlalisis data, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Tujuan dari hal ini adalah untuk mengetahui bahwa data yang
akan dianalisis telah memenuhi persyaratan untuk dianalisis.
a. Uji Normalitas Sebaran
Menurut Nurgiyantoro 2009: 110 uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang bersangkutan memenuhi ciri sebaran normal atau
tidak. Penilaian statistik untuk menguji normalitas sebaran dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis uji Kolmogorov- Smirnov Algifari, 1997: 101.
D
n
= max |F
e
– F
o
| Keterangan:
D
n
: frekuensi harapan F
e
: frekuensi observasi F
o
: deviasi absolut tertinggi Jika D
n
sebagai hasil perhitungan lebih kecil dari D
n
tabel dengan taraf signifikansi atau α = 0,05, maka sebaran datanya berdistribusi normal. Apabila D
n
hasil perhitungan lebih kecil dari D
n
pada tabel maka sebaran datanya berdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil mempunyai varians yang sama atau tidak dan tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara satu dengan yang lainnya. Untuk menguji varians data digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut
Nurgiyantoro, 2009: 216-217.
F =
S
2
=
Keterangan: F
: koefisien reliabilitas yang dicari S
2
b : varians yang lebih besar
S
2
k : varians yang lebih kecil
S : standar defiasi
X : simpangan X dari X, yang dicari X-X
S
2
: varians, selalu dituliskan dalam bentuk kuadrat, karena standar deviasi kuadrat
N : banyaknya subjek pengikut tes
Dalam penelitian ini uji reliabilitas mempunyai asumsi pengujian homogenitas data sebagai berikut. Apabila F
hitung
lebih kecil sama dengan F
table
pada taraf signifikansi 5, asumsi yang menyatakan kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan varians, diterima atau homogen. Apabila F
hitung
lebih besar sama dengan F
table
pada taraf signifikansi 5, asumsi yang menyatakan kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan varians, ditolak atau heterogen.
Uji homogenitas dikenakan pada data pre-test dan post-test dan selisih dari kedua kelompok.
c. Uji- t
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data uji-t atau t-tes yang mana data semua yang diperoleh akan
diwujudkan dalam bentuk angka. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat hasil antara kelas yang diberi perlakuan eksperimen dengan
kelas yang tidak diberi perlakuan kontrol.
Rumus uji-t yang digambarkan oleh Arikunto 2006: 395 adalah sebagai berikut.
t =
� √
∑ � − ∑ �
� � �−
Keterangan: t
: harga t untuk sampel berkorelasi D
: difference perbedaan antara skor tes awal dengan skor tes akhir untuk setiap individu
D : rerata dari nilai perbedaan rerata dari D
D
2
: kuadrat dari D
N : banyaknya subjek pada sampel
Hasil perhitungan data dengan rumus uji-t tersebut dikonsultasikan dengan harga t dalam tabel pada taraf signifikansi
α = 0,05. Apabila t
hitung
lebih besar dari harga t
tabel,
hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan menulis bahasa Jerman antara kelompok kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik juga dikenal dengan hipotesis nol yang menyatakan ada tidaknya perbedaan antara dua variabel dan ada tidaknya kontribusi variabel X
terhadap variabel Y. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa selisih variabel adalah nol atau nihil. Adapun rumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut.
1. H
: μ
1
= μ
2
:
Tidak ada perbedaan prestasi keterampilan membaca bahasa Jerman yang signifikan antara peserta didik kelas X SMA N 2
Banguntapan Bantul yang diajar dengan menggunakan teknik