Tempat Suci atau Pura yang Bersifat Khusus Pura BedugulUlun Suwi Ulun Danu Subak

110 Kelas V SD Tempat Suci dapat kita kelompokkan menjadi dua bagian yakni, bersifat khusus dan bersifat umum. Tempat Suci yang bersifat khusus antara lain: Pura KeluargaSanggah Kemulan, Pura Swagina Pura BedugulUlun SiwiUlun Danu, Pura Melanting, Pura Segara. Pura Keluarga artinya Pura yang dimiliki oleh masing-masing keluarga. Secara umum pada Pura keluarga terdapat bangunan berupa Sanggah Kemulan, Taksu, Pangijeng dan di Jaba terdapat Palinggih Panunggun Karang Tugu. Sedangkan dalam keluarga yang lebih besar masih ada hubungan darah keturunan dari pihak Purusa atau Ayah dan Pradhana atau Ibu selaku kepala keluarga disebut Sanggah Kawitan. Sanggah Kemulan memakai pintu ruang tiga, dan Sanggah Taksu memakai pintu ruang satu. Pada beberapa daerah ada pula yang menyebutkan Sanggah Kemulan itu sebagai Palinggih Bhatara Guru tetapi dari segi manfaat atau fungsinya sama, yaitu sebagai tempat memuja Roh Para Leluhur yang telah disucikan. Jika dilihat dari segi pintu ruangnya ada tiga, maka juga dimanfaatkan untuk memuja manifestasi Tuhan dalam bukunya I Ketut Wiana tentang struktur Sanggah Kemulan Rong tiga merupakan tempat pemujaan terhadap Hyang KemimitanSang Hyang Widhi Wasa di rong tengah, Sang Hyang PurusaAyah di rong kanan, dan Sang Hyang PradhanaIbu di rong kiri. Fungsi Sanggah Kemulan bagi keluarga di samping sebagai tempat memuja Para Leluhur dan manifestasi Tuhan, juga bermanfaat untuk

C. Mengenal Tempat Suci dalam Agama Hindu

1. Tempat Suci atau Pura yang Bersifat Khusus

a. Pura Keluarga

Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 5.4 Sanggah Kemulan Pura Keluarga T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N 111 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti melakukan upacara agama pada hari-hari suci seperti: Purnama, Tilem, Anggara Keliwon, Buda keliwon, Upacara Perkawinan, Upacara Potong Gigi, dan Upacara Pitra Yajña bagi keluarga. Tujuan membangun dan memiliki Sanggah Kemulan bagi setiap keluarga adalah agar merasa aman dan nyaman apabila melaksanakan upacara keagamaan yang sifatnya sangat khusus dan pribadi bagi keluarga tersebut. Adapun Upacara Pujawali yang dilakukan di masing-masing Pura Keluarga sudah memiliki hari-hari tertentu sesuai dengan hari saat dibangunnya Pura tersebut, yang dilakukan setiap enam bulan sekali atau 210 hari sekali berdasarkan hari, dan Pawukon. Contoh, apabila sebuah Pura Keluarga dibangun dan di pelaspas pada Hari Senin Tolu, maka setiap enam bulan pada Hari Senin Tolu keluarga tersebut wajib melakukan Upacara Pujawali pada Pura tersebut. Mantram pemujaan di Sanggah Kemulan Om Brahma Wisnu Iswara dewam, Jiwatmanam trilokhanam, Sarwa jagat pratistanam, Sudha klesa winasanam Om Sri Guru paduka byoh yenama swaha. Terjemahannya: Oh Tuhan dalam manipestasinya sebagai Brahma, Wisnu, dan Iswara, Engkaulah yang berkenan turun menjiwai Tri Loka, Semoga semua dunia engkau sucikan. Segala dosa dihapuskan. Ya Tuhan selaku bapak pencipta alam, hamba sujud kepadamu. Kutipan dari Dainika Upasana I Gst.Made Ngurah dan IB.Wardana hal.13 tahun 1994 T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N 112 Kelas V SD Pura Swagina artinya Pura yang berfungsi dan bermanfaat untuk masyarakat tertentu, sesuai dengan profesi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Di bawah ini beberapa contoh Pura Swagina antara lain:

1. Pura BedugulUlun Suwi Ulun Danu Subak

Pura tempat pemujaan Ista Dewata sebagai Dewa Kemakmuran, bagi umat yang bermata pencaharian sebagai petani. Harapannya adalah agar mengeluarkan air dari perut bumi, menurunkan hujan dari langit untuk memberikan kesuburan pada isi alam semesta.

b. Pura Swagina

Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 5.5 Pura Ulun Danu Mantram pemujaan di Pura BedugulUlun SuwiUlun Danu Om Sridhana dewikabyam, Sarwa rupa wati tasya, Sarwa dinata miti datyam, Sri Sri Dewi Maha stute, Om Sri Dewi dipataya namah Terjemahannya: Oh ya Tuhan Sridhana berwujud Dewi kemakmuran, Semua ciptaanmu memberikan kesejahteraan, Segala yang ada di bumi bersumber darimu, Wujud Dewi Sri pemberi kemakmuran, Oh ya Tuhan Dewi Sri yang kupuja selamanya T ID A K U N T U K D IG A N D A K A N 113 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

2. Pura Melanting