Umur Tingkat Pendidikan Jumlah Tanggungan Pendapatan

Sun Plaza, sedangkan kantornya terletak di level LG di sebelah parkiran mobil di Sun Plaza. Karyawan Hypermart Sun Plaza terdiri dari karyawan tetap dan karyawan partime, serta pegawai yang mengelola manajemen Hypermart. Jumlah pegawai dan karyawan Hypermart sekitar ± 270 orang. Hypermart memiliki 4 departemen, 3 departemen yaitu Departemen General Marchendise Store GMS, Departemen Groceries, Departemen Fresh yang mengelola penjualan dan produk-produk Hypermart, dan 1 departemen yang bergerak dibidang kepegawaian yaitu Departemen HRD. Karakterisrtik Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli atau tidak membeli buah naga di pasar Hypermart Sun Plaza. Karakteristik konsumen yang dimaksud meliputi karakteristik sosial ekonomi yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dan pendapatan.

a. Umur

Adapun keadaan umur sampel sampel di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5. Distribusi Sampel Berdasarkan Kelompok Umur No. Kelompok Umur Tahun Jumlah Jiwa Jumlah 1. 20-24 3 7,5 2. 25-29 7 17,5 3 30-34 8 20,0 4. 35-39 6 15,0 5. 40-44 5 12,5 6. 45-49 3 7,5 7. ≥ 50 8 20,0 Jumlah 40 100,0 Sumber: Data diolah dari lampiran 4. Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 5 diatas dapat dilihat range umur konsumen yang terbesar berada pada kelompok umur 30-34 tahun dengan jumlah 8 jiwa 20 dan yang terkecil pada kelompok umur 20-24 tahun dan 45-49 tahun dengan jumlah 3 jiwa atau 7,5 .

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan sangat erat hubungannya dengan pengetahuan terhadap suatu barang baik dari segi kualitas maupaun manfaatnya. Adapun pendidikan konsumen sampel di daerah penelitian Kota Medan bervariasi dari SD sampai Pertguruan Tinggi. Tingkat pendidikan konsumen adalah sebagai berikut: Tabel 6. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Tahun Jumlah Jiwa Jumlah 1. SD 1 2,5 2. SLTP 0,0 3 SLTA 11 27,5 4. Sarjana 28 70,0 Jumlah 40 100,0 Sumber: Data diolah dari lampiran 4. Dari Tabel 6 diatas dapat dilihat tingkat pendidikan konsumen yang terbesar berada pada tingkat sarjana dengan jumlah 28 jiwa atau 70 dan yang terkecil pada tingkat SD dengan jumlah 1 jiwa atau 2,5 .

c. Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Distribusi Sampel Berdasarkan Jumlah Tanggungan Jiwa No. Jumlah Tanggungan Jiwa Jumlah Jiwa Jumlah 1. 0-2 14 35,0 2. 3-5 25 62,5 3 ≥ 6 1 2,5 Jumlah 40 100,0 Sumber: Data diolah dari lampiran 4. Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 7 diatas dapat dilihat jumlah tanggungan konsumen yang terbesar berada pada kelompok 3-5 dengan jumlah 25 jiwa atau 62,5 dan yang terkecil pada kelompok ≥ 6 dengan jumlah 1 jiwa atau 2,5 .

d. Pendapatan

Pendapatan sampel penelitian sangat bervariasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8. Distribusi Sampel Berdasarkan Pendapatan Rata-rata KeluargaBulan Rp No. Pendapatan Rp Jumlah Jiwa Jumlah 1. Rp. 2.000.000 24 60 2. Rp 2.000.000 - Rp. 6.000.000 16 40 3 Rp. 6.000.000 Jumlah 40 100 Sumber: Data diolah dari lampiran 4. Dari Tabel 8 diatas dapat dilihat jumlah pendapatan konsumen yang terbesar berada pada kelompok Rp 2.000.000 dengan jumlah 24 jiwa atau 60 dan yang terkecil pada kelompok Rp. 6.000.000 dengan jumlah 0 jiwa atau 0 . Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN Penjualan Distributor dan Permintaan Hypermart - Buah Naga Putih Buah naga putih merupakan buah yang berbuah sepanjang tahun. Buah naga putih memiliki harga jual yang lebih rendah hingga Rp 20.000,- karena dalam perawatan buah naga putih tidak memerlukan penyerbukan manual. Buah naga putih dapat melakukan penyerbukan sendiri, sehingga biaya produksi lebih rendah karena tidak memerlukan tenaga kerja penyerbukan. Dalam hal produksi buah naga putih akan tersedia sepanjang tahun. Produk buah naga berasal dari distributor Medan. Distributor akan berusaha memenuhi permintaan buah naga. Penjualan dan Permintaan Buah Naga Putih 20 40 60 80 100 120 140 2 4 6 8 10 12 14 Bulan J u m la h K g Permintaan Hypermart Penjualan Distributor Sumber: Data Olahan Lampiran 1 Gambar 2. Grafik Penjualan Distributor dan Permintaan Hypermart 2010 Buah Naga Putih Di lihat dari Gambar 2 terlihat bahwa jumlah penjaulan distributor buah naga putih di hypermart selalu berada di bawah permintaan hypermart yang telah Universitas Sumatera Utara direncanakan ataupun dipesan oleh hypermart kepada distributor Medan. Selisih terbanyak adalah pada bulan Desember 2010 yakni dengan jumlah pesanan mencapai 129 kg sedangkan yang tersedia hanya 56 kg dengan kekurangan buah naga putih mencapai 73 kg. Jumlah buah naga putih yang paling banyak dipenuhi oleh distributor dapat dilihat bahwa pada bulan September mencapai 108 kg walau masih kurang dari pesanan yang direncanakan. Dan paling sedikit adalah pada bulan November hanya 9 kg dari pesanan 30 kg. Perbedaan Penawaran setiap bulan selain diakibatkan permintaan hypermart yang berbeda juga musim buah naga yang berfluktuasi menurut musim. Buah naga akan lebih produktif pada musim hujan. Dan dari harian kabar bisnis 2 September 2010 Pulau Sumatera memasuki musim hujan. Sehingga pada bulan November 2010 merupakan masa penghabisan buah setelah puncak buah dan mulai berproduksi pada bulan Desember 2010 walau belum optimal. Dapat disimpulkan bahwa penjaulan distributor akan buah naga putih masih kurang. Dalam Permintaan Hypermart Sun Plaza, pihak manajemen memiliki pertimbangan-pertimbangan seperti: hari-hari besar yang ada pada bulan tersebut, sisa buah naga yang masih tersisa bulan sebelumnya, daya tahan dari buah naga. Sedangkan pihak distributor merupakan pihak yang mengumpulkan buah naga dari para petani buah dalam kota maupun luar kota untuk memenuhi permintaan dari setiap pasar di medan. Universitas Sumatera Utara - Buah Naga Merah Buah naga merah memiliki musim buah. Musim buah naga merah tergantung dari ketinggian tanah, suhu udara, dan jenis tanah. Buah naga lebih produktif di daerah dataran rendah karena memiliki intensitas sinar matahari mencapai 70-80 dan curah hujan yang mencapai 60-720 mmtahun. Karena buah naga merah memiliki musim buah, maka ketesediaan buah tidak setiap bulan ada di jual. Tabel 9. Jumlah Penjualan Distributor dan Permintaan Hypermart Buah Naga Merah Tahun 2010 BULAN Permintaan ke Distributor Kg Penjualan Oleh Distributor Kg Januari 65 45 Februari 40 40 Maret 6 6 April 20 - Mei 30 30 Juni - - Juli - - Agustus 40 40 September 60 10 Oktober 20 - November 90 8 Desember 30 - Diolah dari lampiran 1b Dari Tabel 9 dapat dilihat pada bulan Juni dan Juli tidak ada permintaan karena di bulan Juni dan Juli produksi buah naga merah hampir tidak ada ataupun masa penghabisan buah. Dan pada Januari dan Februari buah naga cukup memenuhi permintaan. Dapat terlihat bahwa buah naga tidak setiap bulan ada, selain karena musim buah juga karena produksi buah yang kurang untuk memenuhi permintaan buah masyarakat. Sehingga ada saatnya buah naga tidak ada dipasaran Hypermart untuk bulan- bulan tertentu. Pada saat produk buah naga tidak tersedia, konsumen akan berusaha mencari ke pasar lainnya seperti Berastagi Supermarket. Universitas Sumatera Utara Perkembangan Permintaan Terhadap Buah Naga Dan Harga Buah Naga - Buah Naga Putih Semakin banyak masyarakat yang mengetahui khasiat buah naga, maka konsumsi akan buah naga akan meningkat secara berkala. Dari tahun 2000 buah naga masuk ke Indonesia, buah naga semakin dikenal masyarakat Indonesia sebagai buah yang memiliki khasiat untuk kesehatan serta harga yang tinggi membuat buah naga menjadi buah yang dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas serta buah yang jarang dijumpai di pasar. Perkembangan Permintaan Buah Naga Putih 20 40 60 80 100 120 140 2 4 6 8 10 12 14 Bulan J u m la h K g Jumlah Pembelian Jumlah Penjualan Sumber: Data Olahan Lampiran 2 Gambar 3. Perkembangan Permintaan Buah Naga Putih Perkembangan permintaan buah naga dapat dilihat dari Gambar 3 dimana pembelian dan penjualan berfluktuasi. Selama 3 bulan diakhir tahun grafik pembelian Hypermart berada di bawah penjualan, hal ini dapat terjadi karena masih ada stok dari bulan sebelumnya. Buah naga merupakan buah yang dapat bertahan sampai 2 bulan apabila ditangani secara baik dengan tetap mempertahankan suhu dingin buah dan tidak terbanting. Universitas Sumatera Utara Dalam periode 2010 jumlah penjualan permintaan berfluktuasi setiap bulan, pada oktober permintaan meningkat tajam dan langsung turun pada bulan November. Rata-rata penjualan adalah 65 kgbulan. Menurut beberapa surat kabar di Indonesia, bahwa pada saat imlek bulan Februari permintaan buah naga meningkat tajam. Kenyataannya hal ini tidak terjadi di Hypermart Sun Plaza. Walau penjualan berfluktuasi tapi dapat dilihat adanya peningkatan pada akhir tahun 2010, sehingga dapat disimpulkan permintaan buah naga mengalami peningkatan secara berkala. Perkembangan Harga Buah Naga Putih 0.00 5000.00 10000.00 15000.00 20000.00 25000.00 30000.00 2 4 6 8 10 12 14 Bulan J u m la h K g Harga pembelian Harga Penjualan Sumber: Data Olahan Lampiran 2 Gambar 4. Perkembangan Harga Buah Naga Putih Pada harga buah naga putih, dapat dilihat dari Gambar 4 bahwa harga pembelian tidak banyak mengalami perubahan, perubahan ada pada harga penjualan. Pada harga penjualan hypermart menurunkan harga jual yang di awal tahun 2010 mencapai Rp 25.000 menjadi di bawah Rp 18.000 di akhir tahun. Hal ini dapat memicu pembelian buah naga putih karena semakin terjangkau oleh banyak kalangan. Universitas Sumatera Utara Pada awal penurunan harga dari diatas Rp 20.000 menjadi di bawah Rp 18000 yang mencapai Rp 4.000 memicu permintaan yang meningkat mencapai 121 kg. Hal ini membuktikan penurunan harga secara drastis dapat memicu konsumen berbelanja. Konsumen pada umumnya melihat perubahan harga yang besar dari harga sebelumnya membuat produk terlihat sangat murah dan memicu pembelian. Dari Gambar 4 terlihat perkembangan harga ditingkat produsen tetap atau stabil, sedangkan harga ditingkat konsumen semakin menurun. - Buah Naga Merah Buah naga merah lebih dahulu dikenal di masyarakat, akan tetapi harga yang sangat tinggi menyebabkan buah ini tetap menjadi buah yang jarang di konsumsi. Walau buah naga merah cukup mahal tetapi buah naga merah tetap memiliki konsumen tersendiri. Tabel 10 . Jumlah Pembelian dan Penjualan Buah Naga Merah Tahun 2010 BULAN Pembelian Penjualan Jumlah Kg Harga Beli Rp Jumlah Kg Harga Jual Rp Januari 45 31.775 24 44.614 Februari 40 32.000 15 42.448 Maret 6 31.000 5 39.215 April Mei 30 32.000 12 42.698 Juni 1 43.530 Juli Agustus 40 30.000 17 37.500 September 10 30.000 26 37.914 Oktober November 8 30.000 7 37.500 Desember Diolah dari lampiran 2b Perkembangan permintaan buah naga merah tidaklah sebanyak buah naga putih, walaupun khasiat dari buah naga merah lebih banyak tetapi harga yang tinggi membuat buah naga merah menjadi pilihan kedua setelah buan naga putih. Universitas Sumatera Utara Rasa buah naga yang sama antara merah dan putih membuat konsumen beranggapan bahwa buah naga merah dan buah naga putih adalah sama. Permintaan buah naga merah berkaitan dengan ketersediaan buah naga merah di lokasi penjualan. Sehingga perkembangan permintaan buah naga merah tidak dapat disimpulkan karena dalam tahun 2010 ada 5 bulan buah naga tidak tersedia di tempat penjualan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya buah naga merah yang ditawarkan oleh distributor Medan. Pada harga buah naga merah dua kali lebih mahal dari buah naga putih dimana sama halnya dengan buah naga putih, harga jual buah naga merah juga mengalami penurunan karena buah naga merah maupun putih sudah lebih banyak tersedia dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sehingga pilihan Hypermart menurunkan harga adalah untuk menarik konsumen. Dan harga beli hypermart akan buah naga merah dari distributor ataupun produsen tetaplah stabil sesuai dengan biaya produksi usaha tani buah naga yang cukup tinggi karena memerlukan pemeliharaan yang cukup intensif. Faktor-Faktor Kebudayaan, Faktor Sosial, Faktor Pribadi, Faktor Psikologis Mempengaruhi Respon MengkonsumsiTidak Mengkonsumsi Konsumen Buah Naga Dari hasil penelitian terhadap 40 sampel yang dilakukan di hypermart sun plaza di Medan dan setelah dilakukan analisis data ternyata terdapat 1 outlier pada petani sampel di hypermart sun plaza medan. Menurut hasil estimasi dengan menggunakan metode uji binary logit motivasi tidak dimasukan kedalam persamaan logit karena motivasi memiliki nilai yang sama dengan persepsi. Hal ini berarti dari persersi mengenai manfaat buah Universitas Sumatera Utara naga maka konsumen mempunyai motivasi untuk membeli buah naga. Sehingga dalam persamaan hanya digunakan salah satu yang menjadi variabel independen. Variabel-variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan logit adalah 1. Pendapatan 2. Jumlah tanggungan keluarga 3. Usia 4. Persepsi 5. Pendidikan Dimana variabel respon tersebut adalah 0 = konsumen tidak mengkonsumsi 1 = konsumen mengkonsumsi Tabel 11. Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step 30.842 5 .000 Block 30.842 5 .000 Model 30.842 5 .000 Sumber : Hasil olahan lampiran 5 Dari Tabel 11 diketahui nilai chi-square 30.842 dengan signifikansi berada di bawah 0.0000.1 yang menyatakan bahwa secara serempak variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat. Dan persamaan yang dihasilkan dapat memprediksikan bahwa pilihan mengkonsumsi dipengaruhi oleh pendapatan, jumlah tanggungan, usia, persepsi dan pendidikan. Tabel 12. Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 9.731 8 .284 Sumber : Hasil olahan lampiran 5 Universitas Sumatera Utara Selain dilihat dari Omnibus Test secara serempak juga dapat dilihat dari nilai Hosmer and Lemeshow test. Dan dapat dari Tabel 12 dapat dilihat nilai signifikansi dari nilai Hosmer dan Lemeshow adalah 0.284. dan nilai signifikansi ini berada diatas 0.2840.1 yang menyatakan bahwa tidak bisa ditolak adanya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari kedua pegujian diatas maka dapat disimpulkan model logistik layak digunakan. Uji regresi logit secara parsial dilakukan terhadap semua variabel independen dengan tingkat signifikansi 10. Secara lengkap hasil uji regresi logit disajikan dalam Tabel 13 sebagai berikut: Tabel 13.Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a Pendapatan .002 .001 3.904 1 .048 1.002 Jumlah Tanggungan .151 .485 .098 1 .755 1.163 Usia .076 .054 1.996 1 .158 1.079 Persepsi 2.669 .914 8.529 1 .003 14.429 Pendidikan -.258 .286 .810 1 .368 .773 Constant -10.592 5.854 3.273 1 .070 .000 Sumber : Hasil olahan lampiran 5 Dengan persamaan yang dihasilkan dari analisis dapat dilihat dibawah ini: 5 4 3 2 1 258 , 669 , 2 076 , 151 , 002 , 592 , 10 1 ln x x x x x x x x g − + + + + − =       − = π π Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa untuk variable pendapatan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,048 0,1. Dengan demikian secara parsial variabel pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi. Dengan koefisien regresi yang bernilai positif sebesar 0,002 menunjukkan bahwa semakin besar pendapatan maka semakin besar peluang konsumen mengkonsumsi buah naga. Universitas Sumatera Utara Dari nilai ExpB pendapatan 1,002 berarti dari 14 orang yang tidak mengkonsumsi buah naga ada kesempatan 0,2 mengkonsumsi apabila pendapatan meningkat Rp 1.000. dan dari 25 orang yang mengkonsumsi buah naga ada kesempatan 200,2 mengkonsumsi apabila pendapatan meningkat Rp 1.000. Hal ini terjadi karena ada kecenderungan konsumen berpendapatan lebih tinggi akan lebih akan lebih banyak mengkonsumsi barang dari pada yang berpendapatan rendah. Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa untuk variable jumlah tanggungan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,755 0,1. Dengan demikian secara parsial variabel jumlah tanggungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi. Hal ini berarti besar kecilnya jumlah tanggungan tidak mempengaruhi pilihan konsumen dalam menkonsumsi buah naga. Buah untuk kesehatan telah dikenal masyarakat secara umum, sehingga apabila mampu maka konsumen akan memberikan buah sebagai konsumsi walaupun jumlah tanggungan besar maupun kecil. Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa untuk variable usia memiliki nilai probabilitas sebesar 0,158 0,1. Dengan demikian secara parsial variabel usia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi. Hal ini berarti besar kecilnya usia tidak mempengaruhi pilihan konsumen dalam menkonsumsi buah naga. Sehingga konsumen yang mengkonsumsi buah naga bisa dari umur berapa saja. Karena faktor mengkonsumsi buah untuk kesehatan dan pemenuhan nutrisi dibutuhkan oleh semua masyarakat tanpa terkecuali Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa untuk variable persepsi memiliki nilai probabilitas sebesar 0,003 0,1. Dengan demikian secara parsial Universitas Sumatera Utara variabel persepsi berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi. Dengan koefisien regresi yang bernilai positif sebesar 2,669 menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi maka semakin besar peluang konsumen mengkonsumsi buah naga. Dari nilai ExpB persepsi 14,429 berarti dari 14 orang yang tidak mengkonsumsi buah naga ada kesempatan 1.342,9 mengkonsumsi apabila pendapatan meningkat satu skor. dan dari 25 orang yang mengkonsumsi buah naga ada kesempatan 1.542,9 mengkonsumsi apabila pendapatan meningkat satu skor. Persepsi berpengaruh terhadap konsumsi dapat dikarenakan oleh semakin banyaknya konsumen mengetahui manfaat dari buah naga maka akan mendorong konsumen untuk menkonsumsi. Dorongan dapat dikarenakan oleh kebutuhan akan manfaat yang ada dalam buah naga. Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa untuk variable pendidikan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,368 0,1. Dengan demikian secara parsial variabel pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap konsumsi. Hal ini berarti tinggi rendahnya pendidikan tidak mempengaruhi pilihan konsumen dalam menkonsumsi buah naga. Pendidikan tidaklah menjadi sebuah patokan konsumen tidak memiliki pengetahuan mengenai kegunaan buah naga. Karena pengetahuan akan kegunaan buah naga diketahui konsumen dari koran, majalah, teman maupun keluarga. Dari hasil pengujian maka dapat diketahui bahwa konsumsi konsumen terhadap buah naga tidak dipengaruhi oleh faktor jumlah tanggungan, usia dan pendidikan. Konsumsi buah naga dipengaruhi oleh faktor pendapatan dan persepsi konsumen akan buah naga. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Universitas Sumatera Utara KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat beberapa kesimpulan yaitu: 1. Penjualan distributor akan buah naga putih selalu tidak mencukupi permintaan hypermart, akibat kurangya produk buah naga. 2. Penjualan distributor akan buah naga merah tidak dapat memenuhi permintaan, karena produksi buah naga merah yang musiman. 3. Permintaan buah naga putih meningkat secara berkala, harga buah naga putih pada tingkat produsen tetap dan harga ditingkat konsumen semakin menurun. 4. Permintaan buah naga merah berfluktuasi, harga buah naga merah pada tingkat produsen tetap dan harga pada tingkat konsumen semakin menurun. 5. Dari hasil pengujian maka dapat diketahui bahwa konsumsi konsumen terhadap buah naga tidak dipengaruhi oleh faktor jumlah tanggungan, usia dan pendidikan. Konsumsi buah naga dipengaruhi oleh faktor pendapatan dan persepsi konsumen akan buah naga. Saran - Kepada Konsumen Sekiranya konsumen dapat lebih banyak mengkonsumsi buah naga, agar kesehatan dapat terjaga. Dan konsumen juga mengetahui kelebihan dari jenis buah yang dikonsumsi sehingga kebutuhan gizi terpenuhi. Universitas Sumatera Utara - Kepada Peneliti Selanjutnya Sekiranya peneliti selajutnya dapat meneliti studi kelayakan akan buah naga, dan tata niaga buah naga dan prospek buah naga untuk masa depan. - Kepada Pemerintah Supaya pemerintah dapat lebih mengembangkan usahatani buah naga karena memiliki permintaan yang terus meningkat. Dan pemerintah dapat membuat kebijakan agar harga buah naga dapat lebih murah sehingga buah naga dapat dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Anonimus. 2006. Mengkonsumsi Buah Naga Untuk Mengobati Penyakit. Sinar Tani Edisi 15-21 Februari 2006. Anonimus. 2010. Musim Pancaroba. Harian Kabar Bisnis 2 September 2010. Cahyono, B. 2009. Sukses Bertanam Buah Naga. Pustaka Mina. Jakarta. Chevny, A.A. 2005. Bisnis Buah Naga merah Kian Merekah. Global. 08-02-2005. Daniel, M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta. Hosmer, D.W and Lemeshow, S. 1989. Applied Logistic Regression. John Wiley and Sons, New York. New York. Hutahaean, J. 2007.Analisis Perilaku Konsumen Terong Belanda. Skripsi Fakultas Pertanian USU. Medan. Kristanto, D. 2009. Buah Naga. Penebar Swadaya. Jakarta. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3EE. Jakarta. Nairah, Psrasmatiwi, F.E. dan Endaryanto, T. 2009. Perilaku Konsumen Rumah Tangga Dalam Pembelian Buah di Kota Bandar Lampung. Skripsi Fakultas Pertanian, Unila. Lampung. Setianingsih, A.F. 1999. Analisis Perilaku konsumen Jeruk Bali. Skripsi Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Simamora, B. 2008. Paduan Riset Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sinaga, P. 2006. Makalah Pasar Modern vs Pasar Tradisional. Kementrian Koperasi dan UKM. Jakarta. Tidak diterbitkan. 38 Universitas Sumatera Utara Singarimbun, M. Dan Sofian E. 1989. Metodologi Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta. Sudarman, A. 1989.Teori Ekonomi Mikro. BFE . Yogyakarta. Sumarwan, V. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Gahlia Indonesia. Jakarta. Suryani, T. 2008. Perilaku Konsumen. Graha Ilmu. Surabaya. Wirartha, I.M. 2006. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1a. Jumlah Permintaan dan Penjualan Buah Naga Putih Di Hypermart Sun Plaza Tahun 2010 BULAN Permintaan ke Distributor Kg Penjualan oleh Distributor Kg JANUARI 93 86 FEBRUARI 120 96 MARET 70 58 APRIL 80 66 MEI 90 83 JUNI 80 75 JULI 119 66 AGUSTUS 107 82 SEPTEMBER 129 108 OKTOBER 98 82 NOVEMBER 30 9 DESEMBER 129 56 Lampiran 1b. Jumlah Permintaan dan Penjualan Buah Naga Merah Di Hypermart Sun Plaza Tahun 2010 BULAN Permintaan ke Distributor Kg Penjualan oleh Distributor Kg JANUARI 65 45 FEBRUARI 40 40 MARET 6 6 APRIL 20 MEI 30 30 JUNI JULI AGUSTUS 40 40 SEPTEMBER 60 10 OKTOBER 20 NOVEMBER 90 8 DESEMBER 30 Universitas Sumatera Utara Lampiran 2a. Penjualan dan Pembelian Buah Naga Putih Di Hypermart Sun Plaza Tahun 2010 BULAN PEMBELIAN PENJUALAN JUMLAH Kg HARGA Rp HARGA PER KGRp JUMLAH Kg HARGA Kg HARGA PER KGRp JANUARI 86 1,189,750 13,834 72 1,522,250 21,142 FEBRUARI 96 1,432,500 14,922 64 1,555,480 24,304 MARET 58 862,500 14,871 40 996,065 24,902 APRIL 66 1,001,500 15,174 52 1,055,095 20,290 MEI 83 1,368,000 16,482 76 1,526,025 20,079 JUNI 75 1,121,000 14,947 50 1,051,940 21,039 JULI 66 990,000 15,000 39 756,605 19,400 AGUSTUS 82 1,230,000 15,000 58 1,145,860 19,756 SEPTEMBER 108 1,660,500 15,375 71 1,539,510 21,683 OKTOBER 82 1,230,000 15,000 121 2,076,455 17,161 NOVEMBER 9 126,000 14,000 62 1,026,685 16,559 DESEMBER 56 812,500 14,509 75 1,142,400 15,232 Lampiran 2b. Penjualan dan Pembelian Buah Naga Merah Di Hypermart Sun Plaza Tahun 2010 BULAN PEMBELIAN PENJUALAN JUMLAH Kg HARGA Rp HARGA PER KGRp JUMLAH Kg HARGA Kg HARGA PER KGRp JANUARI 45 1,414,000 31,775 24 1,065,845 44,615 FEBRUARI 40 1,280,000 32,000 15 654,560 42,449 MARET 6 186,000 31,000 5 187,685 39,215 APRIL MEI 30 960,000 32,000 12 526,905 42,699 JUNI 1 43,530 43,530 JULI AGUSTUS 40 1,200,000 30,000 17 646,275 37,500 SEPTEMBER 10 300,000 30,000 26 981,375 37,914 OKTOBER NOVEMBER 8 228,000 30,000 7 244,650 37,500 DESEMBER Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Buah Naga yang tersedia untuk di Jual Kg BULAN PEMBELIAN STOK PERSEDIAAN PENJUALAN JANUARI 86 72 FEBRUARI 96 14 110 64 MARET 58 46 104 40 APRIL 66 58 124 52 MEI 83 66 149 76 JUNI 75 73 148 50 JULI 66 75 141 39 AGUSTUS 82 66 148 58 SEPTEMBER 108 82 190 71 OKTOBER 82 119 201 121 NOVEMBER 9 80 89 62 DESEMBER 56 27 83 75 42 Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Karakteristik Konsumen Sampel Jenis Kelamin Umur Jumlah Tanggungan Pekerjaan Pendidikan terakhir Pendapatan 1 P 25 1 Wiraswasta S1 1800000 2 P 60 2 Pensiunan PNS SMA 1500000 3 P 35 2 Wiraswasta S1 3000000 4 P 32 5 IRT S1 3000000 5 L 47 3 Pengusaha D3 1900000 6 L 34 4 Pegawai S1 2800000 7 P 36 3 IRT SMA 2500000 8 P 46 4 Wiraswasta S1 3000000 9 L 32 2 Pegawai S1 900000 10 P 43 4 Wiraswasta SMA 1900000 11 L 28 1 Wiraswasta SMA 950000 12 P 30 3 Pegawai SMA 3000000 13 P 38 5 IRT S1 3500000 14 L 58 2 Wiraswasta SMA 1700000 15 P 34 3 IRT SMA 1700000 16 P 25 4 Pegawai S1 1900000 17 L 63 2 Pegawai D1 1500000 18 P 52 3 Pensiunan PNS S1 1800000 19 P 43 5 IRT D1 2500000 20 L 42 4 PNS S1 2500000 21 L 31 4 Pegawai SMA 3000000 22 P 34 5 Wiraswasta S1 3500000 23 P 64 1 Wiraswasta SMA 900000 24 P 53 4 IRT S1 3000000 25 P 32 3 Pegawai S1 1700000 26 L 29 2 Wiraswasta SMA 1800000 27 P 38 5 IRT SMA 1800000 28 P 49 3 IRT SMA 900000 29 L 52 5 Pegawai S1 1900000 30 P 43 3 IRT S1 3000000 31 P 42 3 Wiraswasta D3 3500000 32 P 27 2 Wiraswasta D1 1800000 33 P 36 5 Wiraswasta S1 3000000 34 P 39 4 Wiraswasta S1 1800000 35 P 27 4 Pegawai S1 1800000 36 L 63 4 Pensiunan TNI S1 1800000 37 L 25 1 Pegawai S1 1600000 38 P 23 1 Wiraswasta D3 900000 39 L 23 1 Wiraswasta D3 3500000 40 P 24 1 Mahasiswa S1 1500000 Universitas Sumatera Utara Lampiran 5. Faktor Perilaku Konsumen Buah Naga Sampel Konsumsi Pendapatan ribuan Rp Keluarga orang Usia tahun Motivasi Persepsi Pendidikan 1 1 1800 1 25 4 4 17 2 1 1500 2 60 3 3 12 3 1 3000 2 35 3 2 17 4 3000 5 32 1 1 17 5 1900 3 47 1 1 15 6 1 2800 4 34 4 3 17 7 1 2500 3 36 3 3 12 8 1 3000 4 46 3 3 17 9 900 2 32 2 1 17 10 1 1900 4 43 3 3 12 11 950 1 28 1 2 12 12 1 3000 3 30 3 3 12 13 1 3500 5 38 3 3 17 14 1 1700 2 58 4 3 12 15 1700 3 34 1 1 12 16 1 1900 4 25 4 4 17 17 1 1500 2 63 3 3 13 18 1800 3 52 2 2 17 19 1 2500 5 43 3 3 13 20 1 2500 4 42 4 3 17 21 1 3000 4 31 4 3 12 22 1 3500 5 34 4 3 17 23 900 1 64 2 2 12 24 3000 4 53 1 2 17 25 1 1700 3 32 4 4 17 26 1 1800 2 29 3 3 12 27 1800 5 38 2 2 12 28 900 3 49 1 1 12 29 1 1900 5 52 4 3 17 30 1 3000 3 43 4 3 17 31 1 3500 3 42 3 2 15 32 1 1800 2 27 4 3 13 33 3000 5 36 2 2 17 34 1800 4 39 1 2 17 35 1 1800 4 27 2 2 17 36 1 1800 4 63 3 2 17 37 1600 1 25 1 4 17 38 900 1 23 2 2 15 39 1 3500 1 23 3 3 15 40 1500 1 24 1 2 17 Universitas Sumatera Utara Lampiran 6. Nilai Motivasi Konsumen Sampel Harga Mahal Susah Dicari Tidak Enak lainnya Jumlah Nilai Motivasi 1 4 2 1 1 3 3 1 1 3 4 1 1 1 3 1 5 1 1 1 3 1 6 4 7 1 1 3 8 1 1 3 9 1 1 2 2 10 1 1 3 11 1 1 1 3 1 12 1 1 3 13 1 1 3 14 4 15 1 1 1 3 1 16 4 17 1 1 3 18 1 1 2 2 19 1 1 3 20 4 21 4 22 4 23 1 1 2 2 24 1 1 1 3 1 25 4 26 1 1 3 27 1 1 2 2 28 1 1 1 3 1 29 4 30 4 31 1 1 3 32 4 33 1 1 2 2 34 1 1 1 3 1 35 1 1 2 2 36 1 1 3 37 1 1 1 3 1 38 1 1 2 2 39 1 1 3 40 1 1 1 3 1 Universitas Sumatera Utara Lampiran 7. Nilai Persepsi Konsumen Sampel Enak Obatkesehatan Buah penyegar Jus Jumlah Skor 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 3 3 1 1 2 4 1 1 5 1 1 6 1 1 1 3 7 1 1 1 3 8 1 1 1 3 9 1 1 10 1 1 1 3 11 1 1 2 12 1 1 1 3 13 1 1 1 3 14 1 1 1 3 15 1 1 16 1 1 1 1 4 17 1 1 1 3 18 1 1 2 19 1 1 1 3 20 1 1 1 3 21 1 1 1 3 22 1 1 1 3 23 1 1 2 24 1 1 2 25 1 1 1 1 4 26 1 1 1 3 27 1 1 2 28 1 1 29 1 1 1 3 30 1 1 1 3 31 1 1 2 32 1 1 1 3 33 1 1 2 34 1 1 2 35 1 1 2 36 1 1 2 37 1 1 1 1 4 38 1 1 2 39 1 1 1 3 40 1 1 2 Universitas Sumatera Utara Logistic Regression Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis 39 100.0 Missing Cases .0 Total 39 100.0 Unselected Cases .0 Total 39 100.0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value 1 1 Block 1: Method = Enter Iteration History

a,b,c,d